Anda di halaman 1dari 2

ASAS PEMBENTUKAN PER UU YANG BAIK

1. Asas Kejelasan Tujuan

Asas pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia yang pertama harus dipenuhi


yaitu asas kejelasan tujuan. Maksud dari asas ini ialah setiap peraturan perundang-undangan
yang hendak dibentuk tersebut harus memiliki tujuan yang jelas. Kejelasan tujuan ini harus
didukung oleh landasan hukum pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Ketika tujuan pembentukan peraturan perundang-undangan tersebut tidak jelas, maka peraturan
perundang-undangan tersebut tidak akan diterima.

2. Asas Kelembagaan atau Organ Pembentuk yang Tepat

Maksud dari asas ini ialah lembaga pembentuk peraturan perundang-undangan harus lembaga
atau organ yang berwenang

3. Asas Kesesuaian antara Hierarki, Jenis, dan Materi Muatan

Maksud dari asas ini yaitu di dalam pembentukan peraturan perundang-undangan HARUS
MEMPERHATIKAN MATERI YANG TEPAT DENGAN JENIS PERTURAN UU Ketika di
antara hierarki, jenis, dan materi muatan ini tidak bersesuaian, maka peraturan perundang-
undangan dapat dicabut dari pemberlakuannya.

4. Asas Dapat Dilaksanakan

Arti dari asas ini yaitu suatu peraturan perundang-undangan harus realistis alias sesuai dengan
kenyataan sehingga harus dapat dilaksanakan. Agar dapat dilaksanakan BAIK SECARA
YURIDIS MAUPUN SOSIOLOGIS

5. Asas Kehasilgunaan dan Kedayagunaan

Maksud dari asas ini ialah setiap peraturan perundang-undangan yang hendak dibuat harus
benar-benar dibutuhkan dan juga memiliki manfaat yang nyata bagi bangsa ini.

6. Asas Kejelasan Rumusan

PEMBENTUKAN PER UU HARUS MEMENUHI SYARAT , TEKNIS PENYUSUNAN ,


SISTEMATIKA , BAHASA YANG JELAS DAN MUDAH DI MENGERTI

7. Asas Keterbukaan

Maksud dari asas ini ialah di dalam pembentukan peraturan perundang-undangan, tahap-tahap
kebijakan publik yang dilalui harus transparan dan terbuka sehingga dapat dengan mudah
diawasi oleh siapapun.
Tahap-tahap kebijakan publik yang dimakud yaitu perencanaan, perumusan atau penyusunan,
pembahasan, uji publik, pengesahan atau penetapan, dan pemberlakuan peraturan perundang-
undangan. Selain untuk alasan keterbukaan, hal ini juga akan merangsang masyarakat umum
untuk membeerikan kritik dan sarannya yang berharga bagi peraturan perundang-undangan
tersebut.

2. ASAS-ASAS DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

 Asas lex superior derogat legi inferior yang artinya peraturan yang lebih tinggi
mengesampingkan yang rendah (asas hierarki),
 Lex specialis derogat legi generali adalah asas penafsiran hukum yang menyatakan
bahwa hukum yang bersifat khusus (lex specialis) mengesampingkan hukum yang
bersifat umum (lex generalis).
ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam asas lex specialis derogat legi
generalis, yaitu:

-Ketentuan-ketentuan yang didapati dalam aturan hukum umum tetap berlaku, kecuali
yang diatur khusus dalam aturan hukum khusus tersebut;

-Ketentuan-ketentuan lex specialis harus sederajat dengan ketentuan-ketentuan lex


generalis (undang-undang dengan undang-undang);

-Ketentuan-ketentuan lex specialis harus berada dalam lingkungan hukum (rezim) yang
sama dengan lex generalis. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dan Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata sama-sama termasuk lingkungan hukum keperdataan..

 Asas Lex Posterior Derogat Legi Priori yaitu peraturan yang paling baru melumpuhkan
peraturan yang lama. Jadi peraturan yang telah diganti dengan peraturan yang baru,
secara otomatis dengan asas ini peraturan yang lama tidak berlaku lagi.

 Asas Legalitas

Tidak ada perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana kalau hal itu tidak
terlebih dahulu dinyatakan dalam suatu aturan undang-undang

Untuk menentukan adanya perbuatan pidana tidak boleh digunakan analogi (qiyas)

Aturan-aturan hukum pidana tidak berlaku surut

Anda mungkin juga menyukai