Anda di halaman 1dari 11

1

SISTIMATIKA AKTA PEMBAGIAN DAN PEMISAHAN HARTA PENINGGALAN

Dalam undang-undang tidak begitu banyak jenis-jenis


tindakan hukum dan/atau hubungan hukum yang harus dituangkan
dalam bentuk suatu akta notariel. Namun dalam perkembangannya
sekarang, masyarakat sudah mulai akta minded. Masyarkat dalam
melakukan suatu tindakan hukum dan/atau hubungan hukum, selalu
menginginkan agar dituangkan dalam bentuk akta notariel,
walaupun sebenarnya oleh undang-undang tindakan hukum dan/atau
hubungan hukum tersebut tidak diharuskan dalam bentuk akta
notariel, dalam dalam arti sebenarnya dapat dibuat dalam
bentuk surat dibawah tangan.
Tindakan hukun dan/atau hubungan hukum yang dituangkan
dalam bentuk akta notariel, harus dibuat dihadapan dan/atau
oleh seorang Notaris. Pesatnya perkembangan kebutuhan akta
notariel, telah menuntut para Notaris didalam melaksanakan
jabatannya harus menguasai seluruh masalah pembuatan akta dan
penguasaan ketentuan-ketentuan Peraturan Jabatan Notaris
(Notaris Reglement) dengan baik dan benar. Dalam pembuatan
akta, Notaris harus hati-hati, sebab dengan suatu kesalahan
kecil saja maka akta itu bisa kehilangan keotensiteitannya
apabila akta itu digugat. Sehingga akta itu akan menjadi surat
dibawah tangan yang mengakibatkan Notaris akan menanggung
seluruh kerugian yang timbul dari akibat kesalahan itu. Untuk
menghindari tuntutan-tuntutan itu, maka Notaris dalam membuat
suatu akta harus selalu berpedoman dan melaksanakan ketentuan-
ketentuan Peraturan Jabatan Notaris (Notaris Reglement).
Dalam praktek yang berlaku di Indonesia, para Notaris
membuat akta dalam bentuk dan sistimatika sebagai berikut :
I. Kepala Akta ;
II. Komparisi ;
Penghadap dikenal diperkenalkan ;
III. Premisse ;
IV. Isi Akta ;
V. Akhir Akta.
Sehingga dengan demikian begitu pula dalam pembuatan Akta
Pembagian dan Pemisahan Harta Peninggalan yang menjadi bahasan
dalam buku ini, juga mengikuti bentuk dan sistimatika sebagai
yang diuraikan di atas.
Dalam pembuatan Akta Pembagian dan Pemisahan Harta
Peninggalan, disamping harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang
diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, maka juga
harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan
Jabatan Notaris (Notaris Regiement).
Penerapan ketentuan-ketentuan Peraturan Jabatan Notaris
(Notaris Regiement) adalah sebagai berikut :
I. Kepala Akta.
Terdiri dari Judul ; Nomor ; Hari dan Tanggal pembuatan
akta; Nama dan Tempat Kedudukan Notaris pembuatan akta.
1. Judul akta.
2

Peraturan Jabatan Notaris tidak mengatur mengenai


keharusan untuk memberi judul dalam akta. Pemberian judul
akta ini hanya merupakan kebiasan dalam praktek Notaris
di Indonesia dan gunanya adalah utnuk memudahkan
pencarian arsip akta dalam proktokol Notaris. Disamping
itu juga sebagai informasi awal yaitu dengan membaca
juduk akta maka pembaca akta sebelumnya sudah dapat
pengetahui gambaran umum dari isi akta.
2. Nomor Akta.
Peraturan Jabatan Notaris tidak mewajibkan untuk membuat
nomor akta. Yang diwajibkan adalah keharusan untuk
membuat Nomor Repertorium sesuai dengan ketentuan Pasal
45 Peraturan Jabatan Notaris. Dalam praktek, nomor akta
diambilkan dari nomor bulanan yang ada dalam Repertorium.
3. Hari dan Tanggal pembuatan akta.
Menurut ketentuan Pasal 26 juncto Pasal 25d Peraturan
Jabatan Notaris, ditentukan bahwa tanggal harus ditulis
dengan angka dan diulang dengan huruf tulisan.
4. Nama dan Tempat Kedudukan Notaris pembuat akta.
Diatur dalam Pasal 25 ayat 1 Peraturan Jabatan Notaris.
Dalam pasal ini ditentukan bahwa suatu akta harus
menyebutkan nama kecil, nama dan tempat kedudukan Notaris
pembuat akta. Demikian juga dalam hal akta yang dibuat
dihadapan dan/atau oleh Notaris Pengganti.
II. Komparisi.
Komparisi adalah seseorang yang menghadap Notaris, apakah ia
bertindak untuk diri sendiri atau sebagai wakil ari orang
lain ataupun dalam suatu kedudukan karena suatu penetapan.
Untuk penghadap yang langsung berkepentingan diatur dalam
ketetnuan Pasal 25a Peraturan Jabatan Notaris. Sedangkan
untuk kuasa, wakil atau ketetapan, berdasarkan nama
penghadap bertindak diatur dalam ketentuan Pasal 25b
Peraturan Jabatan Notaris.

Penghadap dikenal/diperkenalkan.
Rumusan ini bisa ditaruh setelah komparisi atau bisa juga
ditaruh sebelum akhir akta.
Ketentuan diatur dalam Pasal 24 Peraturan Jabatan Notaris.
Penghadap harus dikenal atau diperkenalkan oleh dua orang
saksi pengenal.
III. Premisse.
Premisse ini penting untuk akta-akta yang agak sulit dan
panjang yang memerlukan beberapa ketrangan-keterangan
sebagai pengatar Isi Akta.
IV. Isi Akta.
Terdapat beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam
pembuatan akta dalam arti keinginan para pembuat akta yang
dituangkan dalam isi akta, yaitu :
1. Harus jelas dan terperinci, sehingga dengan demikian hak
dan kewajiban para pihak dapat diketahui dengan jelas
batas-batasnya.
3

2. Tidak bertentangan dengan undang-undang, kesusialaan dan


ketertiban umum.
3. Harus mungkin atau dapat dilaksanakan oleh para pihak
yang berkepentingan.
V. Akhir Akta.
Rumusannya terdiri dari :
- Pembuatan dan peresmian sebagai minit, sesuai dengan
ketentuan Pasal 35 Peraturan Jabatan Notaris.
- Hari dan Tanggal seperti disebut pada kepala akta, sesuai
dengan ketentuan Pasal 25d Peraturan Jabatan Notaris.
- Dengan dihadiri oleh dua orang saksi, sesuai dengan
ketentuan Pasal 22 Peraturan Jabatan Notaris.
- Pembacaan dan penanda tanganan akta oleh para penghadap,
para saksi dan Notaris, sesuai dengan ketentuan Pasal 28
Peraturan Jabatan Notaris.
- Dibuat dengan ada perubahan atau tidak ada perubahan.
4

PEMBAGIAN DAN PEMISAHAN HARTA PENINGGALAN


Nomor : 12
-Pada hari ini, Rabu, tanggal dua belas April dua ribu--------
(12-4-2000).--------------------------------------------------
-Berhadapan dengan saya, SALIM, Sarjana Hukum, Kandidat
Notaris berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri
Jakarta .............., tanggal ................. Nomor : ....
selaku Pengganti dari HASAN, Sarjana Hukum, Notaris di
Jakarta, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris
kenal dan yang nama-namanya akan disebut pada bagian akhir
akta ini : ---------------------------------------------------
1. Tuan H, Umur 50 tahun, Warga Negara Indonesia, Karyawan
bertempat tinggal di Jakarta, Jalan Petojo Selatan I nomor
1, Rt. 001 Rw. 001, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan
Gambir, Kotamadya Jakarta Pusat.--------------------------
2. Tuan I, Umur 50 tahun, Warga Negara Indonesia, Karyawan
bertempat tinggal di Jakarta, Jalan Petojo Selatan I nomor
1, Rt. 001 Rw. 001, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan
Gambir, Kotamadya Jakarta Pusat.--------------------------
3. Tuan L, Umur 48 tahun, Warga Negara Indonesia, Karyawan
bertempat tinggal di Jakarta, Jalan Petojo Selatan I nomor
1, Rt. 001 Rw. 001, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan
Gambir, Kotamadya Jakarta Pusat.--------------------------
4. Tuan X, Umur 25 Tahun, Warga Negara Indonesia, Karyawan
bertempat tinggal di Jakarta, Jalan Petojo Selatan I nomor
1, Rt. 001 Rw. 001, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan
Gambir, Kotamadya Jakarta Pusat.--------------------------
5. Nona Y, Umur 45 tahun, Warga Negara Indonesia, Karyawati
bertempat tinggal di Jakarta, Jalan Petojo Selatan I nomor
1, Rt. 001 Rw. 001, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan
Gambir, Kotamadya Jakarta Pusat.--------------------------
-Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris.-------------------
-Para penghadap yang bertindak sebagaimana teresbut di atas,
menerangkan dalam akta ini hendak melakukan pembagian dan
mpemisahan harta penginggalan almarhum Tuan Adan berhubungan
dengan itu menerangkan terlebih dahulu :----------------------
-bahwa almarhum Tuan A, untuk selanjutnya disebut juga
“PEWARIS”, semasa hidupnya Karyawan, telah meninggal dunia
ditempat tinggalnya terakhir di Jakarta, pada tanggal ........
dalam usia ............. tahun, sebagaimana ternyata dari Akta
Kematian yang kutipannya dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil
Jakarta Pusat, pada tanggal ..............................
Nomor: .......................................................
-bahwa Pewaris semasa hidupnya tidak pernah melangsungkan
perkawinan dan tidak pernah mengadopsi anak seorangpun,
sehingga dengan demikian Pewaris tidak meninggalkan Ahli Waris
Golongan I.---------------------------------------------------
-bahwa Pewaris semasa hidupnya telah mengakui sah seorang Anak
Luar Kawin yang sekarang masih hidup, yaitu :-----------------
-Tuan X, dilahirkan di Jakarta, pada tanggal .................
sebagaimana ternyata dari Akta Kelahiran yang kutipannya
5

dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Jakarta.................


pada tanggal ..................... Nomor : ...................
-bahwa pengakuan Anak Luar Kawin tersebut dilakukan oleh
Pewaris berdasarkan Akta Pengakuan tertanggal ................
Nomor : ................. yang dibuat dihadapan saya, Notaris,
Akta Pengakuan mana telah dicatat pada pinggir Akta Kelahiran
dari Anak Luar Kawin tersebut.--------------------------------
-bahwa berdasarkan Pasal 863 ayat 1. Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata, Tuan X adalah merupakan ahli waris dari Pewaris untuk
sebesar ¾ (tiga per empat) bagian Harta Peninggalan Pewaris.—
-bahwa Tuan X tersebut, berdasarkan wasiat sebagai yang
diuraikan di bawah dalam surat ini, telah dikesampingkan
sebagai ahli waris oleh Pewaris, namun berdasarkan ketentuan
Pasal 916a Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Tuan X berhak
atas Bagian Mutlak.-------------------------------------------
-bahwa Pewaris dilahirkan di Jakarta, pada tanggal ..........
sebagaimana ternyata dari Akta Kelahiran yang kutipannya
dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Jakarta Pusat, pada
tanggal ............... Nomor : ..............................
-bahwa Pewaris adalah anak sah dari keuda orang tuanya yaitu
Ayah bernama Tuan B dan Ibu bernama Nyonya C yang telah
meninggal dunia lebih dahulu dari Pewaris, yaitu : -----------
1) Almarhum Tuan B, dilahirkan di Jakarta, pada
tanggal........... sebagaimana ternyata dari Akta Kelahiran
yang kutipannya dikerluarkan oleh Kantor Catatan Sipil
Jakarta Pusat, pada tanggal ................................
Nomor : ...................................................
Dan semasa hidupnya Pengusaha, telah meninggal dunia
ditempat tinggalnya terakhir di Jakarta pada tanggal .......
dalam usia ...... tahun sebagaimana ternyata dari Akta
Kematian yang kutipannya dikerluarkan oleh Kantor Catatan
Sipil Jakarta Pusat, pada tanggal ..........................
Nomor : ....................................................
2) Alamrhumah Nyonya C, dilahirkan di Jakarta, pada
tanggal........... sebagaimana ternyata dari Akta Kelahiran
yang kutipannya dikerluarkan oleh Kantor Catatan Sipil
Jakarta Pusat, pada tanggal ................................
Nomor : ...................................................
Dan semasa hidupnya Ibu Rumah Tangga, telah meninggal dunia
ditempat tinggalnya terakhir di Jakarta pada tanggal .......
dalam usia ...... tahun sebagaimana ternyata dari Akta
Kematian yang kutipannya dikerluarkan oleh Kantor Catatan
Sipil Jakarta Pusat, pada tanggal ..........................
Nomor : ....................................................
-bahwa Pewaris tidak mempunyai saudara kandung, saudara tiri
seayah dan saudara tiri seibu.--------------------------------
-bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Pewaris
tidak meninggalkan Ahli Waris Golongan II.--------------------
-bahwa Pewaris tidak meninggalkan kakek, nenek dan serusnya
dalam garis lurus ke atas, baik dari pihak keluarga sedarah
garis ayah maupun dari pihak keluarga sedarah garis ibu.------
6

-bahwa berdasarkan hal-hal tresebut di atas, maka Pewaris


tidak meninggalkan Ahli Waris Golongan III.-------------------
-bahwa dari keluarga sedarah garis Ayah, Pewaris mempunyai
seorang saudara garis menyimpang dalam derajat ke-4 bernama:--
-Tuan H, dilahirkan di Jakarta, pada tanggal .............
sebagaimana ternyata dari Akta Kelahiran yang kutipannya
dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Jakarta Pusat pada
tanggal ......................... Nomor : ....................
-bahwa Tuan H adalah anak dari almarhum Tuan E yang telah
meninggal dunia lebih dahulu dari Pewaris.--------------------
-bahwa almarhum Tua E dilahirkan di Jakarta, pada tanggal
............, sebagaimana ternyata dari Akta Kelahiran yang
kutipannya dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Jakarta
Pusat, pada tanggal ............... Nomor : .................
Dan semasa hidupnya Karyawan, telah meninggal dunia ditempat
tinggalnya terakhir di Jakarta, pada tanggal .............
dalam usia ....... tahun sebagaimana trenyata dari Akta
Kematian yang kutipannya dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil
Jakarta Pusat, pada tanggal ........ Nomor : .................
-bahwa almarhum Tuan E adalah saudara kandung dari almarhum
Tuan B.-------------------------------------------------------
-bahwa dari akta-akta kelahiran sebagaimana diuraikan di atas,
ternyata bahwa Pewaris dan Tuan H adalah saudara garis
menyimpang yang mempunyai kakek dan nenek yang sama.----------
-bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 858 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata, Tuan H, dalam kedudukannya sendiri sebagai ahli
waris tersendiri tampil sebagai ahli waris Pewaris dari garis
Ayah, untuk sebesar ½ (setengah) bagian yang tidak terpisahkan
dari Harta Peninggalan Pewaris.-------------------------------
-bahwa Tuan H tersebut, berdasarkan wasiat sebagai yang
diuraikan di bawah dalam surat ini, telah dikesampingkan
sebagai para ahli waris oleh Pewaris.-------------------------
-bahwa dari keluarga sedarah garis Ibu, Pewaris mempunyai :---
1) Seorang saudara garis menyimpang dalam derajat ke-4 bernama
Tuan I, dilahirkan di Jakarta, pada tangga ........
sebagaimana ternyata dari Akta Kelahiran yang Kutipannya
dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Jakarta Pusat pada
tanggal .............................. Nomor : ............
2) Seorang keponakan garis menyimpang dalam derajat ke-5
bernama Tuan L, dilairkan di Jakarta, pada tangga ........
sebagaimana ternyata dari Akta Kelahiran yang Kutipannya
dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Jakarta Pusat pada
tanggal .............................. Nomor : ............
-bahwa Tuan I adalah anak dari almarhum Tuan F yang telah
meninggal dunia lebih dahulu dari Pewaris.--------------------
-bahwa almarhum Tuan F, dilahirkan di Jakarta, pada tanggal
............ sebagaimana ternyata dari Akta Kelahiran yang
kutipannya dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Jakarta
Pusat, pada tanggal ................. Nomor :................
Dan semasa hidupnya Karyawan, telah meninggal dunia ditempat
tinggalnya terakhir di Jakarta, pada tanggal ............
7

dalam usia ....... tahun sebagaimana ternyata dadri Akta


Kematian yang kutipannya dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil
Jakarta Pusat, pada tanggal ............... Nomor : ..........
-bahwa almarhum Tuan F adalah saudara kandung dari almarhumah
Nyonya C.-----------------------------------------------------
-bahwa Tuan I, adalah anak dari Almarhum Tuan J yang telah
meninggal dunia lebih dahulu dari Pewaris.--------------------
-bahwa almarhum Tuan j, dilahirkan di Jakarta, pada tanggal
............. sebagaimana ternyata dari Akta Kelahiran yang
kutipannya dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Jakarta
Pusat, pada tanggal ............ Nomor : .....................
Dan semasa hidupnya Karyawan, telah meninggal dunia ditempat
tinggalnya terakhir di Jakarta, pada tanggal .............
dalam usia ..... tahun sebagaimana ternyata dari Akta Kematian
yang kutipannya dikerluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Jakarta
Pusat, pada tanggal .................. Nomor : ...............
-bahwa almarhum Tuan J adalah anak dari almarhum Tuan F,
sehingga dengan demikian almarhum Tuan J adalah saudara
kandung dari Tuan I.------------------------------------------
-bahwa dari akta-akta kelahiran sebagaimana diuraikan di atas,
ternyata bahwa Pewaris, Tuan I, dan/atau Tuan L adalah saudara
dan/atau keponakan garis menyimpang yang mempunyai kakek-nenek
dan/atau kakek buyut-nenek buyut yang sama.-------------------
-bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 858 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata, Tuan I dalam kedudukannya sendiri dan Tuan I,
secara pergantian tampil sebagai ahli waris Pewaris dari garis
Ibu, untuk ebesar ½ (setengah)bagian yang tidak terpisahkan
dari Harta Peninggalan Pewaris.-------------------------------
-bahwa Tuan I dan Tuan L tersebut, berdasarkan wasiat sebagai
yang diuraikan di bawah dalam surat ini, telah dikesampingkan
sebagai para ahli waris oleh Pewaris.-------------------------
-bahwa berdasarkan Surat dari Direktur Perdata, Direktorat
Jendral Hukum dan Perundang-Undangan Departemen Hukum dan
Perundang-Undangan tertanggal ............. Nomor : ..........
ternyata bahwa Pearis telah meninggalkan wasiat berupa Akta
Wasiat tertanggal ............................ Nomor : .......
yang dibuat dihadapan Monalisa, Sarjana Hukum, Notaris di
Jakarta, yang seluruhnya berbunyi sebagai berikut : ----------
“-saya tarik/cabut dan hapuskan segala Surat Wasiat dan surat-
surat lainnya yang berlaku sebagai Surat Wasiat yang saya buat
sebelum dibuatnya Surat Wasiat ini.---------------------------
-Saya angkat sebagai ahli waris saya Nona Y, Umur .........
tahun, Warga Negara Indonesia, Karyawati, bertempat tinggal di
Jakarta, Jalan Petojo Selatan V Nomor 5, Rt. 05 Rw. 05,
Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kotamadya Jakarta
Puast, untuk sebesar ¼ (seperempat) Harta Peninggalan saya.---
-Saya angkat Nona Y tersebut, esbagai pelaksana wasiat saya
dengan memberikan kepadanya segala hak yang diberikan oleh
Undang-Undang kepada pelaksana waisat antara lain hak untuk
memegang dan mengusai seluruh Harta Peninggalan saya untuk
waktu yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang”.--------------
8

-bahwa wasiat tersebut tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya


oleh karena tidak boleh menyinggung Bagian Mutlak (Legitimie
Portie) dari para ahli waris legitimaris yaitu Tuan X.--------
-bahwa berdasarkan Surat Ketrangan Hak Mewaris tertanggal
................................. Nomor : ....................
yang dibuat oleh Amir, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang
aslinya diletakan dalam minit akta ini, ternyata bahwa Harta
Peninggalan Pewaris, maka yang berhak mewaris adalah dan
dengan jumlah bagian sebagai berikut : -----------------------
1) Nona Y, sebesar 16/64 (enam belas per enam puluh empat)
bagain yang tidak terpisahkan.-----------------------------
2) Tuan X, sebesar 36/64 (tiga puluh enam per enam puluh empat)
bagian yang tidak terpisahkan.------------------------------
3) Tuan H, sebesar 6/64 (enam per enam puluh empat) bagian yang
tidak terpisahkan.-----------------------------------------
4) Tuan I, sebesar 3/64 (tiga per enam puluh empat) bagian yang
tidak terpisahkan.------------------------------------------
5) Tuan I, sebesar 3/64 (tiga per enam puluh empat) bagian yang
tidak terpisahkan.------------------------------------------
-bahwa harta peninggalan Pewaris telah diterima secara murni
oleh para ahli waris.-----------------------------------------
-bahwa para ahli waris tidak membuat pendaftran harta
peninggalan Pewaris.------------------------------------------
-bahwa untuk kepentingan pembaigan dan pemisahan harta
peninggalan ini, para ahli waris telah melakukan pencatatan
atas barang harta peninggalan Pewaris, yang dilakukan dihapan
saya, Notaris, yang dinyatakan dalam akta pembagian dan
pemisahan ini, dengan disertai alat-alat bukti yang lengkap
dan sah.------------------------------------------------------
-bahwa dengan pengumuman yang dimuat dalam Berita Negara
Republik Indonesia tertanggal .............. Nomor : .........
dan pengumuman yang dimuat dalam surat kabar harian yang
terbit pada tanggal ..........................................
kepada mereka yang berhutang dan/atau berpiutang kepada
Pewaris telah dipanggil agar suapaya hadir di Rumah Penghadap
X, Jalan Petojo Selatan IV Nomor 4,Rt. 04 Rw. 04, Kelurahan
Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kotamadya Jakarta Pusat,
pada waktu mana perhitungan dan pertanggungan jawab Harta
Peninggalan Pewaris dibuat dan ditutup.-----------------------
-bahwa pada tanggal yang ditetapkan itu, telah hadir Tuan Z
yang menyatakan bahaw Pewaris semasa hidupnya telah memlpunyai
hutang sebesar Rp. 64.000.000.000,- (enam puluh empat juta
rupiah).------------------------------------------------------
-bahwa hutang kepada Tuan Z trsebut telah dibayar lunas oleh
penghadap Tuan X, sesuai dengan Surat Tanda Terima (Kwitansi)
tertanggal .................................... yang copynya
setelah dicocokan dengan aslinya dilekatkan dalam minit akta
ini, sehingga dengan demikian maka harta peninggalan Pewaris
harus diperhitungkan dengan hutang yang harus dibayar kepada
Tuan X.-------------------------------------------------------
9

-bahwa berdasarkan perhitungan dan pertanggungan jawab yang


telah dibuat dan ditutup tersebut, ternyata masih terdapat
sisa harta peninggalan yang sekarang dijadikan dasar untuk
melakukan pembaigan dan pemisan ini.--------------------------
-bahwa sebagai hari pembagaian dan pemisahan telah ditetapkan
hari ini.-----------------------------------------------------
-bahwa para penghadap bertindak sebagaimana tersebut di atas,
dengan ini memperhatikan hal-hal tersebut di atas, maka
sebelum melakukan pembagian dan pemisahan dengan ini
menetapkan Aktiva dan Pasiva (kekayaan dan hutang) Harta
peninggalan Pewaris yaitu sebagai berikut :-------------------
a. Aktiva.------------------------
-Rumah dan tanah Sertifikat Hak
Milik Nomor : 1/Petojo Selatan Rp. 128.000.000,-
b. Pasiva.------------------------
-Hutang kepada Tuan X........... Rp. 64.000.000,-
Jumlah sisa harta peninggalan
Pewaris. ....................... Rp 64.000.000,-
-bahwa atas sisa Harta Peninggalan Pewaris tersebut, yang
berhak mewarisi adalah : -------------------------------------
1) Nona Y : -----------------------
16/64 x Rp. 64.000.000,- ........ = Rp. 16.000.000,-
2) Tuan X : -----------------------
36/64 x Rp. 64.000.000,- ........ = Rp. 36.000.000,-
3) Tuan H : -----------------------
6/64 x Rp. 64.000.000,- ......... = Rp. 6.000.000,-
4) Tuan I : -----------------------
3/64 x Rp. 64.000.000,- ........ = Rp 3.000.000,-
5) Tuan L : ----------------------
3/64 x Rp. 64.000.000,- ....... = Rp. 3.000.000,-
Jumlah ......................... = Rp. 64.000.000,-
====================
-bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka harta
peninggalan Pewaris akan dibagi menjadi sebagai berikut : --
1) Nona Y : ----------------------
sebesar ........................ = Rp. 16.000.000,-
2) Tuan X : -----------------------
sebesar ........................ = Rp. 100.000.000,-
3) Tuan H : ----------------------
sebesar ........................ = Rp. 6.000.000,-
4) Tuan I : ----------------------
sebesar ..................... = Rp. 3.000.000,-
5) Tuan L : ----------------------
Sebesar ....................... = Rp. 3.000.000,-
Jumlah ........................ = Rp. 128.000.000,-
====================
-DAN SEKARANG SAMPAILAH pada saat pembagian dan pemisahan yang
dimaksudkan itu, maka para penghadap bertindak sebagaimana
tersebut di atas dengan ni menerangkan bahwa mereka telah
setuj dan mufakat untuk melakukan pembagian dan pemisahan
sebagai berikut : --------------------------------------------
10

1) Tuan X : --------------------------
-menerima rumah dan tanah Sertifikat
Hak Milik Nomor : 1/Petojo Selatan
yang ditaksir dengan hargan......... Rp. 128.000.000,-
-dan dengan kewajiban untuk membayar
dengan uang tunai kepada :----------
a. Nona Y, sebesar .................. Rp. 16.000.000,-
b. Tuan H, sebesar .................. Rp. 6.000.000,-
c. Tuan I, sebesar .................. Rp. 3.000.000,-
d. Tuan L, sebesar .................. Rp. 3.000.000,-
2) Nona Y : ------------------------
-menerima uang tuanai dari Tuan x,
Sebesar ........................... Rp. 16.000.000,-
3) Tuan H : --------------------------
-menerima uang tuanai dari Tuan x,
Sebesar ........................... Rp. 6.000.000,-
4) Tuan I : -------------------------
-menerima uang tuanai dari Tuan x,
Sebesar .......................... Rp. 3.000.000,-
5) Tuan L : ------------------------
-menerima uang tuanai dari Tuan x,
Sebesar .......................... Rp. 3.000.000,-
-DENGAN INI MAKA pembagian dan pemisahan yang dimaksudkan
telah selesai, dan pada akhirnya para penghadap bertindak
sebagaimana tersebut di atas dengan ini menerangkan ;---------
-bahwa mereka telah melakukan pembagian dan pemisahan ini
dengan memuaskan masing-masing;-------------------------------
-bahwa mereka masing-masing telah menerima bagiannya dari apa
yang dibagikan dan dipisahkan dengan akta ini sehingga antara
yang satu terhadap yang lainnya tidak mempunyai penagihan atau
tuntutan berupa apapun juga mengenai pembagian dan pemisahan
ini, kecuali kewajiban mereka untuk membayar penagihan-
penagihan dengan uang unai kepada ahli waris lainnya yang
berhak menerimana sebagai mana diuraikan di atas : -----------
-oleh karena itu mereka dengan ini saling memberikan pelunasan
dan pembebasan sepenuhnya (acquit et decharge) ;--------------
-bahwa surat-surat yang pada umumnya mengenai pembagian dan
pemisahan ini akan disimpan dan dipegang oleh Tuan X tersebut
dengan kewajiban seperti tersebut dalam Pasal 1082 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.----------------------------------
-bahwa Tuan X tersebut, dengan ini diberi kuasa sepenuhnya
dengan hak substitusi ole para ahli waris tersebut, untuk
melakukan segala sesuatu yang diperlukan agar supaya apa yang
dibagikan dan dipisahkan dengan akta ini, dibalik nama ke atas
namanya yang telah diperoleh hak berdasarkan pembagian dan
pemisahan ini ;-----------------------------------------------
-dan untuk keperluan itu menghadap dimana perlu, memberikan
meminta dan menerima keterangan-keterangan, membuat, meminta
untuk dibuatkan dan menanda tangani surat-akta yang diperlukan
dihadapan Pejabat yang berwenang, memajukan permohonan,
membayar segala biaya dengan menerima kawitansi atas
11

pembayaran tersebut memilih domisili dan selanjutnya melakukan


serta mengerjakan segala sesuatu yang dianggap baik dan
berguna untuk menyelesaikan hal-hal tersebut di atas, tidak
ada tindakan yang dikecualikan.-------------------------------
-bahwa kuasa tersebut merupakan bagian yang terpenting dan
tidak dapat dipisahkan dengan pembagian dan pemisahan ini,
yang mana tanpa adanya kuasa tersebut maka akta ini tidak akan
dilangsungkan, dan oleh karenanya kuasa ini tidak dapat
ditarik kembali dan tidak akan berakhir kareana alasan-alasan
apapn juga, diantaranya tapi tidak terbatas pada sebab-sebab
yang diatur dalam Pasal 1813 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.------------------------------------------------------
-Akhirnya para penghadap bertindak sebagaimana tersebut di ata
menerangkan bahwa mengenai pembaigan dan pemisahan ini segala
akibat dan pelaksanaannya memilih tempat tinggal yang tetap
dan seumumnya di Panitra Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.-----
-------------------DEMIKIANLAH AKTA INI-----------------------
-Dibuat dan diresmikan sebagai minit di Jakarta, pada hari dan
tanggal seperti disebutkan pada awal akta ini dengan dihadiri
oleh : -------------------------------------------------------
1.
..............................................................
2.
..............................................................
-kedua-duanya Pegawai Kantor Notaris, bertempat tinggal di
Jakarta, sebagai saksi-saksi.---------------------------------
-Segera, setelah akta ini dibacakan oleh saya, notaris, kepada
para penghadap dan para saksi seketika itu maka ditanda
tanganilah akta ini oleh para penghadap, para saksi dan saya,
notaris.------------------------------------------------------
-Dibuat dengan ...............................................

Anda mungkin juga menyukai