Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

EKSKURSI TAMBANG BAWAH TANAH

Oleh:
Kelompok 5
HARIO JANUARDUS (D1101161007)

IDRIS (D1101161014)

AGUNG PURWANTO (D1101161027)

CLAUDIUS LUKITO JARARI (D1101161029)

SYAFIQ RIVALDO (D1101161032)

PITER PAULIE (D1101161041)

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2020/2021
ROCK QUALITY DESIGNATION (RQD)
RQD dikembangkan pada tahun 1964 oleh Deere. Metode ini didasarkan pada
penghitungan persentase inti terambil yang mempunyai panjang 10 cm atau lebih.
Dalam hal ini, inti terambil yang lunak atau tidak keras tidak perlu dihitung
walaupunmempunyai panjang lebih dari 10cm. Diameter inti optimal yaitu
47.5mm. Nilai RQD ini dapat pula dipakai untuk memperkirakan penyanggaan
terowongan. Saan ini RQD sebagai parameter standar dalam pemerian inti
pemboran dan merupakan salah satu parameter dalam penentuan klasifikasi massa
batuan RMR dan Q-system.

RQD didefinisikan sebagai:

Berdasarkan nilai RQD massa batuan diklasifikasikan sebagai berikut :


Sistem Rock Mass Rating (RMR)
Rock Mass Rating atau dikenal dengan Geomechanichs Classification
dikembangkan oleh Bieniawski pada tahun 1973, 1976, dan 1989. Metode
klasifikasi ini dengan menggunakan ratting yang besarannya didasarkan pada
pengalaman Bieniawski dalam mengerjakan proyek proyek terowongan dangkal.

Dalam mengklasifikasikan massa batuan berdasarkan sistem Klasifikasi RMR,


Bieniawski menggunakan enam parameter utama yang dijumlahkan untuk
memperoleh nilai total RMR, yaitu:
1. Kuat tekan uniaksial batuan utuh
2. Rock Quality Designation (RQD)
3. Spasi bidang diskontinyu
4. Kondisi bidang diskontinyu
5. Kondisi air tanah
6. Orientasi bidang diskontinu

Rock Mass Quality (Q) – System

NGI (the Norwegian Geotechnical Institute) adalah yang pertama kali


memperkenalkan metode klasifikasi massa batuan ini berdasarkan ±200 kasus
tentang terowongan dan goa dengan persamaan:

RQD Jr Jw
Q=[ ][ ][ ]
Jn Ja SRF

Keterangan:

RQD = Rock Quality Delignation

Jn = joint set number / jumlah kekar

Jr = joint reighness number / nilai kekasaran kekar

Ja = joint altrenation number / nilai perubahan kekar

Jw = joint water reduction factor / nilai air dan faktor reduksi

SRF = stress reduction factor / pengurangan tekanan faktor pada patahan,


n n kekuatan rasio tegangan dalam batuan besar / keras /
mengembang.
Nilai ESR untuk berbagai lubang bukaan :

1. Temporary mine opening → ESR 3-5


2. Permanent mine opening → ESR 1,6
Water tunnel hydropower (excluding high pressure penstocks) Plot
tunnels, drift dan headings For large excavation
3. Storage roomwater tereatment plants → ESR 1,3
minor and railway tunnels,surge chambers, access tunnels
4. Power station, major road and railway → ESR 1
Tunnels, civil defence chambers, portal intersection
5. Underground nuclear power station railway → ESR 0,8
Stations, sport and public facilities, factories
Busur (arch) dengan lebar 5m dan tinggi 4 m di bangun menghadap utara melalui batuan
andesit pada kedalaman 1.150 m

Uniaxial compressive strength = 200 mpa

RQD = 50 – 60

Jlh join set =

}
 Vertikal = 0,4 m}
 Vertikal = 0,8 m 3 join set = 9 = jn
 Horizontal = 2,0 m

Kekasaran kekar = si ck ensideal bergelombang = 1,5 = jr


Joint alteration = tidak berubah = 1 = ja
Joint filling = no fill
Groundwater = aliran/tekanan medium = 0,66 = jw

RQD Jr Jw
Qsystem=[ ][ ][ ]
Jn Ja SRF

55 1,5 0,66
Qsystem=[ ][ ][ ]= 2,42
9 1 2,5

Span maksimum (tak disangka) = 2 ESR Q atau 2 Q


0,44 0,66
ESR = 1,6 (terowongan permanen)
Span = 2 ESR Q
= 2 (1,6) (2,42) = 4,56
Span 4,56
Dimensi equivalen ¿ =
ESR 1,6
= 2,85
2+ 0,15 B 2+0,15(5)
Rock bost L = = =1,72
ESR ESR

B = 5 meter (lebar penggalian)


P roof = 2+¿ ¿=2+¿ ¿ -1/3 -1/3

= 0,993 Mpa (tekanan dari atas)


Rock Mass Rating (RMR)

Dik : Lebar =5

: Tinggi =4

 Rating For Multi Joint System

Joint set 3 Vertikal = 0,4 Joint Spasing = 21

Vertikal = 0.8 Joint Spasing = 16

Horizontal =2 Joint Spasing = 13

 Assessment of joint conditions


A : wavy uniderection = 85/0,85
B : Pouthead = 30/0.3
C : No Attention = 100/1
D : surface staining = 100/1
Joint condition = 40 × A × B × C × D
= 40 × 0,85 × 0,3 × 1 × 1
= 10,2
 RQD = 55%, rating = 8
 UCS = 200 Mpa, rating = 20
 IRS = UCS, karena batuannya homogen

Original RMR = joint spasing + joint condition + Rating RQD + Rating UCS

= 13 + 10,2 + 8 + 20

= 51,2

MRMR =

No Parameter m Bobot
1 Kekuatan batuan 200 Mpa 12
2 RQD 55% 13
3 Spasi Kekar 2m 15
4 Kondensi Kekar Bergelombang 10
5 Air Tanah Aliran Teanan Medium 10

Basic RMR = 12 + 13 + 15+ 10 + 10 = 60

Effect orientasi jurus dan arah diskontinuitas pada terowongan

- Dip = 25̊ Fair

Bobot adjusment untuk orientasi bidang diskontinue

- Rating & mines, orientasi strike & dip cukup maka rating = -5
o Adjust RMR = Basic RMR + orientasi Adjusment
= 60 + (-5) = 55

Dimensi terowongan

Rock quality before gravity adjusment = 55

Dip of hanginwall surface = 25̊

From frgure 2 = 80%

o Adjusment RMR after gravity adjusment = 55 × 0,8 = 44


Berdasarkan grafik hydraulic radius = 10

Matthew

Dik, ϭ1 = 38 Mpa

UCS = ϭc = 200 Mpa

Dip = 25̊

Down – Dip haningwall 4 M

Parameter A (rock stress factor)

ϭc 200
= = 5,26 fator A berdasaran grafik = 0,5
ϭ1 38

Parameter b (joint orientasi adjusment)

Dip set A = 65̊ Dip direction set A = 45̊


Dip set B = 85̊ Dip direction set B = 135̊

Dip deferrent = 90̊ nilai = 1

Parameter C (desai surface orientasi factor)

Dip = 25̊ Value = 1,4

RQD Jr 55 1,5
Q system= [ ][ ] [ ] [ ]
Jn Ja
=
9
×
1
= 9,167

N = Q’ ×A×B×C

= 9.167×0.5×1×1,4

= 6,4169

Anda mungkin juga menyukai