Anda di halaman 1dari 14

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

Perspektif Sistem Informasi Kesehatan Dalam Mendukung


Program Indonesia Sehat

OLEH:
KELOMPOK II
Ni Made Ayu Dewi Adnyani
P07124217 002
Ni Kadek Riva Cahya Pratiwi
P07124217 013
Ni Putu Eksa Dhanistha Paramahesti P07124217 014
Gusti Ayu Kade Anggun Cyntia Puspita P07124217 015
Kadek Dian Adelia Pratiwi Wartana P07124217 018
Kadek Mutiara Santika Dewi P07124217 028
Luh Gede Purnama Santhi P07124217 034
Ni Nyoman Dita Pangastuti P07124217 036
Ni Luh Putu Wika Dharayanti P07124217 042
Annisa Ar Rizqiyah P07124217 053
Ni Made Wahyu Mahendradani P07124217 061

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKTIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
SEMESTER VI TINGKAT III
TAHUN 2020
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa /
Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat rahmat-NYAlah kami dapat menyelesaikan
tugas Sistem Informasi Kesehatan “Perspektif Sistem Informasi Kesehatan Dalam
Mendukung Program Indonesia Sehat”
Dalam penyusunan dan penulisan tugas atau makalah ini, tidak sedikit
hambatan yang penulis hadapi. Sehingga dalam penulisan makalah ini penulis
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi menyempurnakan
pembuatan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini penulis juga menyampaikan ucapan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu dalam
memberikan informasi tentang materi yang terkait.
Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi
motifasi, khususnya bagi penulis.

Denpasar, Februari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

halaman

Prakata................................................................................................................. i

Daftar Isi.............................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................... 2
D. Manfaat................................................................................................... 2

BAB II Kajian Teori........................................................................................ 3


A. Definisi Anak Dengan Pertumbuhan.................................................. 3
B. Etiologi Anak Dengan Gangguan Pertumbuhan..................................... 4
C. Contoh Gangguan Pertumbuhan Pada Anak........................................... 6

BAB III Tinjauan Kasus...............................................................................45

BAB IV Pembahasan......................................................................................52

BAB V Penutup...............................................................................................55
A. Simpulan................................................................................................55
B. Saran.......................................................................................................56

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan
kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan
sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan
finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Upaya - upaya penyediaan
pelayanan kesehatan dan pembiayaan kesehatan digerakkan kearah terwujudnya
lingkungan sehat, perilaku hidup bersih dan sehat, serta pelayann kesehatan yang
bermutu dan terjangkau untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi –
tingginya, salah satunya dengan ketersediaan data dan informasi yang akurat
disajikan secara cepat dan tepat waktu akan mendukung tercapainya Indonesia
sehat. Sejak tahun 1970an Departemen Kesehatan telah mengembangkan Sistem
Informasi Kesehatan. Secara sederhana Sistem Informasi Kesehatan adalah suatu
proses pengumpulan data, pengelolaan data, menjadi informasi kesehatan dan
diseminasi informasi kesehatan. Selain itu SIK juga dapat diartikan sebagai suatu
sistem yang menyediakan dukungan informasi bagi proses pengambilan
keputusan di jenjang administrasi kesehatan baik itu unit pelaksana upaya
kesehatan, tingkat Kabupaten/Kota, tingkat Provensi, maupun tingkat Pusat.
Pengembangan dan pematangan Sistem Informasi Kesehatan digunakan untuk
mendukung pengambilan keputusan yang diperlukan dalam rangka perbaikan
pelayanan dan program kesehatan.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah bagaimana perspektif


Sistem Informasi Kesehatan dalam mendukung program Indonesia sehat?
C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui


bagaimana perspektif Sistem Informasi Kesehatan dalam mendukung program
Indonesia sehat?

D. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:


1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Institusi
3. Bagi Masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN

A. Program Indonesia Sehat

1. Pengertian Program Indonesia Sehat

Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari agenda ke-5
Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini
didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program
Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat
selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian
direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri
Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.

2. Sasaran Program Indonesia Sehat

Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan


dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan
pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2015-2019, yaitu:
a. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak
b. Meningkatnya pengendalian penyakit
c. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan
d. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui kartu
indonesia sehat dan kualitas pengelolaan sistem jaminan sosial nasional
(sjsn) kesehatan
e. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta
f. Meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
3. Pelaksanaan Program Indonesia Sehat

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama,


yaitu:

a. Penerapan paradigma sehat

Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan


kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta
pemberdayaan masyarakat.

b. Penguatan pelayanan kesehatan

Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses


pelayanan kesehatan, optimasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu
menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko
kesehatan.

c. Pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN)

Pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat


(benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan kepada
tercapainya keluarga-keluarga sehat.

4. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan pelindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan,
untuk melaksanakan Program Indonesia Sehat diperlukan pendekatan keluarga,
yang mengintegrasikan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target keluarga,
berdasarkan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga.

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) ini


mengintegrasikan pelaksanaan program melalui pendekatan enam komponen
utama dalam penguatan sistem kesehatan (six building blocks). WHO dalam buku
“Monitoring The Building Blocks of Health Systems” memaparkan bahwa six
building blocks adalah sebagai berikut:

a. Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)

Berfokus pada asuhan, metode, dan indikator yang digunakan untuk


pelayanan kesehatan

b. Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan


teknologi kesehatan)

Produk obat-obatan, vaksin dan teknologi yang dimagsud agar tersedia


dalam konteks kesehatan dan berfungsi setiap saat, dalam jumlah yang cukup,
dalam dosis yang tepat, dengan kualitas terjamin, serta harga yang dapat
dijangkau oleh masyarakat

c. Health worksforce (tenaga medis)

Tenaga kesehatan merupakan semua orang yang terlibat dalam tindakan


dengan tujuan utamanya untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan. Tenaga
kesehatan bertugas memberikan pelayanan kesehatan yang baik. Untuk itu
WHO mendukung program pelatihan untuk menghasilkan spektrum petugas
kesehatan yang berkualitas dengan pelatihan inisiatif, dan mekanisme seperti
akreditasi untuk memastikan kualitas pelatihan

d. Health system financing (sistem pembiayaan kesehatan)

Pembiayaan kesehatan merupakan dasar kemampuan dari sistem


kesehatan bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan manusia
mengacu pada fungsi mobilisasi, akumulasi, serta alokasi dana untuk menutup
kebutuhan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang
dapat ditinjau sebagai dana yang tersedia untuk mengelengarakan upaya
kesehatan untuk memanfaatkan jasa pelayanan.

e. Health information system (sistem informasi kesehatan)

Sistem informasi menyediakan suatu akses untuk membuat keputusan dan


berfungsi sebagai, kompilasi data, analisis, dan sintesis, serta komunikasi bagi
pengguna. Selain itu, sistem informasi kesehatan juga mendukung
pengembangan informasi kesehatan dan pengawasan sistem, pengembangan
alat standar dan instrument, dan pemeriksaan publikasi statistic kesehatan

f. Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)

Kepemimpinan dan pemerintahan dalam membangun sistem kesehatan


melakukan upaya untuk memastikan bahwa kerangka kebijakan strategi diakui
keberadaannya serta dikombinasi dengan pengawasan yang efektif,
membangun kerjasama, regulasi, memperhatikan desain sistem, dan
akuntabilitas.

B. Sistem Informasi Kesehatan

1. Pengertian Sistem Informasi Kesehatan

Sistem informasi kesehatan adalah mekanisme pengumpulan, pengolahan,


analisis dan pengiriman informasi yang dibutuhkan untuk mengorganisasikan dan
mengoperasikan pelayanan kesehatan dan juga untuk penelitian dan pelatihan.

Sistem informasi kesehatan adalah sejumlah komponen dan prosedur yang


terorganisir dengan tujuan untuk menghasilkan informasi untuk meningkatkan
keputusan manajemen pelayanan kesehatan pada setiap tingkat sistem kesehatan

Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu bagian penting yang tidak
dapat dipisahkan dari Sistem Kesehatan di suatu negara. Kemajuan atau
kemunduran Sistem Informasi Kesehatan selalu berkorelasi dan mengikuti
perkembangan Sistem Kesehatan, kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) bahkan mempengaruhi Sistem Pemerintahan yang berlaku di suatu negara.

2. Komponen Sistem Informasi Kesehatan

Seperti sistem lainnya, sistem informasi kesehatan terdiri dari komponen yang
saling berhubungan yang dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu:

a. Proses informasi, yang terdiri dari:


 Pengumpulan data
 Pengiriman data
 Pengolahan data
 Analisis data
 Penyajian informasi
Pemantauan dan penilaian proses tersebut memungkinkan gabungan masukan
yang benar menghasilkan tipe keluaran yang benar pada waktu yang tepat. Sistem
informasi dapat menyediakan informasi yang tepat dan relevan hanya jika setiap
komponen proses informasi terstruktur dengan baik

b. Manajemen sistem informasi, yang terdiri dari:

 Sumber daya sistem informasi kesehatan meliputi orang-orang (perencana,


manajer, ahli statistik, ahli epidemiologi, pengumpul data), perangkat keras
(register, telepon, komputer), perangkat lunak (kertas karbon, format laporan,
program pengolah data) dan sumber dana.

 Aturan-aturan organisasi, misalnya penggunaan standar diagnosa dan


penanganan, uraian tugas petugas, prosedur manajemen distribusi, prosedur
pemeliharaan komputer yang memungkinkan efisiensi penggunaan sumber
daya sistem informasi kesehatan.

Oleh karena itu dalam merancang atau merancang kembali sistem informasi
kesehatan dibutuhkan penekanan pada pengaturan yang sistematis setiap
komponen baik proses informasi maupun manajemen sistem informasi tersebut.

3. Tujuan dan Manfaat SIK

a. Tujuan dari Sistem informasi Kesehatan

- Meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan

- Mengetahui tingkat status kesehatan masyarakat

- Sebagai dasar evidence base bagi sistem kesehatan

- Sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan dalam manajemen


kesehatan
b. Manfaat dari Sistem Informasi Kesehatan

Menurut WHO menilai bahwa investasi sistem informasi kesehatan


mempunyai beberapa manfaat antara lain:

- Membantu pengambilan keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan


masalah kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya

- Pemberdayaan individu dan komunikasi dengan cepat dan mudah dipahami,


serta melakukan berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan

- Memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan dan mendapatkan


pelayanan kesehatan

- Memudahkan fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap pasien yang berobat

- Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik

C. Perspektif Sistem Informasi Kesehatan dalam Mendukung Program


Indonesia Sehat

Paradigma pembangunan kesehatan yang tertuang dalam Indonesia Sehat


merupakan paradigma baru untuk lebih meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang bersifat proaktif, dalam jangka panjang mampu mendorong
masyarakat bersifat mandiri untuk menjaga kesehatannya, menimbulkan
kesadaran akan pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.

Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional untuk mewujudkan


Program Indonesia Sehat adalah menerapkan pembangunan Nasional berwawasan
kesehatan, yang berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai
kontribusi positif terhadap terbentuknya lingkungan dan perilaku yang sehat.
Keadaan ini dapat dicapai dengan penerapan teknologi kesehatan secara tepat oleh
petugas-petugas kesehatan yang didukung oleh peran aktif dari semua unsur dan
masyarakat
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara terpadu kepada
masyarakat, Pemerintah mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan. SIK
sebagai strategi pembangunan bidang kesehatan yang sangat penting dalam hal
informasi pelaporan dan pendataan kesehatan.

Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi, dengan sasaran yang akan


dicapai adalah:

a. Meningkatnya persentase Kab/Kota yang melaporkan data kesehatan


prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 70%.

b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan


untuk pelaksanaan e-health sebesar 50%.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

PKMK FK UGM. Penguatan Sistem Kesehatan (Health Sistem Strengthening).


Diakses dari http://manajemen-pelayanankesehatan.net/naskah-akademis-
sistem-kesehatan-provinsi-riau/bab-ii-penguatan-sistem-kesehatan/.Diakses
pada tanggal 27 Februari 2020

Dinkes Prov Kalteng. 2018. Pembinaan Teknis Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS PK) Tahun 2018. Diakses dari https://dinkes.
kalteng.go.id/berita-pembinaan-teknis-program-indonesia-sehat-dengan-
pendekatan-keluarga-pis-pk-tahun-2018.html. Diakses pada tanggal 27
Februari 2020

Isnaini. 2017. Efektivitas Pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan Online pada


Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir. JOM FISIP. Vol. 4(2): 1-14

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016. Diakses


dari http://www.bphn.go.id/data/documents/16pmkes039.pdf. Diakses pada
tanggal 27 Februari 2020

Soemitro, Daryono. 2016. Bulletin SIK: Tantangan e-Kesehatan di Indonesia.


Jakarta: Pusat Data dan Informasi

Tim Pengajar FKM-UNSRAT. Konsep Dasar dan Penerapan Sistem Informasi


Kesehatan. Diakses dari https://portalsit.unsrat.ac.id/uploads/daring/berkas
/2017-07-17berkas1979112520090320016.pdf. Diakses pada tanggal 27
Februari 2020

World Health Organization. 2010. Monitoring The Building Blocks of Health


Systems. Switzerland: WHO Document Production Services

Anda mungkin juga menyukai