1 SM PDF
1 SM PDF
ABSTRAK
Latar Belakang: Penanganan terapi diabetes melitus dilakukan seumur hidup sehingga
membutuhkan kepatuhan kunjungan berobat dan kadar glukosa darah puasa yang baik.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga dengan
kepatuhan kunjungan berobat dan kadar glukosa darah puasa penderita diabetes melitus tipe 2
di Puskesmas Kendal 1.
Metode: Desain penelitian ini adalah analtik cross sectional dengan jumlah sampel 58 pasien
DM tipe 2. Analisa data menggunakan chi square dan fisher’s exact.
Hasil: Hasil penelitian didapatkan tidak ada pengaruh hubungan antara dukungan keluarga
dengan kepatuhan menjalankan pengobatan (p>0,05) dan ada pengaruh hubungan antara
dukungan keluarga dengan kadar glukosa darah puasa (p<0,05).
Simpulan: Dapat disimpulkan terdapat pengaruh hubungan antara dukungan keluarga dengan
kadar glukosa darah puasa.
Kata kunci: Dukungan Keluarga, Kepatuhan Kunjungan Berobat, Kadar Glukosa Darah Puasa
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT WITH COMPLIANCE OF
VISIT TREATMENT AND FASTING BLOOD GLUCOSE LEVEL OF DIABETES
MELITUS TYPE 2 PATIENTS IN PUBLIC HEALTH KENDAL 1
Background: Handling of diabetes mellitus therapy is done for a lifetime so it requires
adherence of medical visits and fasting blood glucose levels are good. This study aims to
identify the relationship between family support with medication visit adherence and fasting
blood glucose level in type 2 diabetes mellitus at Kendal 1 health center.
Method: The design of this study was cross sectional analtic with sample size 58 patients of
type 2 DM. Data analysis using chi square and fisher's exact.
Results: The results showed no association between family support and adherence to
treatment (p> 0.05) and there was an influence of the relationship between family support and
fasting blood glucose levels (p <0.05).
Conclusion: It can be concluded that there is an influence relationship between family
support with fasting blood glucose level.
Keywords: Family Support, Compliance of Visit Treatment, Fasting Blood Glucose Level
bulan terakhir yang telah dilakukan. letih dan masalah lain yang tidak
Hasilnya didapatkan dari 10 pasien, memungkinkan untuk menjadi responden.
terdapat 4 pasien yang teratur melakukan Sampel diambil dengan metode
kontrol kadar glukosa darah puasa, sisanya non-probability sampling dengan cara
sebanyak 6 pasien tidak melakukan kontrol consecutive sampling. Berdasarkan rumus
kadar glukosa darahnya secara teratur besar sampel minimal dari perhitungan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. rumus di atas yang dipakai dalam
Pemeriksaan kadar glukosa darah yang penelitian ini adalah 58 pasien.
lebih banyak dilakukan adalah Pengambilan data dilakukan dengan
pemeriksaan kadar glukosa darah puasa kuesioner berupa kuesioner karakterisitik
dan kadar glukosa darah 2 jam setelah responden dan kuesioner dukungan
makan. keluarga. Kuesioner karakterisitik
responden terdiri dari umur, jenis kelamin,
METODE tingkat pendidikan, sosial ekonomi, lama
Penelitian observasional analitik menderita DM, dan komplikasi penyakit
dengan rancangan cross sectiona DM. Kuesioner dukungan keluarga untuk
studyl/studi belah lintang. Tempat penderita DM yang digunakan adalah
pengambilan sampel adalah Puskesmas Henserling Diabetes Family Support Scale
Kendal I mulai dari bulan Desember 2017 (HDFSS). HDFSS mencakup dukungan
sampai jumlah sampel terpenuhi. Kriteria emosional yang terdiri dari 10 item
inklusi penelitian ini adalah pasien yang (pertanyaan nomor 4, 5, 6, 7, 13, 15, 17,
sudah terdiagnosis diabetes melitus tipe 2 24, 27, 28), dukungan penghargaan 8 item
di Puskesmas Kendal I, bersedia menjadi (pertanyaan nomor 8, 10, 12, 14, 18, 19,
responden dan menandatangani informed 20, 25), dukungan instrumental 8 item
consent, dapat berkomunikasi verbal (pertanyaan nomor 9, 11 ,16 ,21 ,22 ,23 ,26
dengan baik, mampu membaca, menulis ,29) dan dukungan informasi 3 item
dan berbahasa Indonesia. Kriteria eksklusi (pertanyaan nomor 1, 2, 3). Jumlah total
penelitian ini adalah pasien diabetes pertanyaan dukungan keluarga berjumlah
melitus tipe 2 yang mengalami masalah 29. Selain itu, data juga diambil dari rekam
kesehatan mendadak seperti lemah, pusing, medik dan kamera.
1735
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 4, Oktober 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Edwin Rheza Nugroho, Ika Vemilia Warlisti, Saekhol Bakri
5. Lama Menderita DM
< 5 tahun 52 89,7
≥ 5 tahun 6 10,3
6. Komplikasi DM
Tidak 24 41,4
Ya 34 58,6
7. Kepatuhan Menjalankan Pengobatan
Patuh 9 15,5
Tidak patuh 49 84,5
1736
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 4, Oktober 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Edwin Rheza Nugroho, Ika Vemilia Warlisti, Saekhol Bakri
Tabel 4. Data Hubungan Variabel Bebas (Dukungan Keluarga) dengan Variabel Terikat
(Kepatuhan Kunjungan Berobat)
Kepatuhan kunjungan
berobat
Variabel Tidak p RP IK 95%
Patuh
patuh
n % n %
Dukungan Keluarga
Baik 2 33,3 4 66,7 0,608 1,86 0,30 – 11,54
Kurang 11 21,2 41 78,8
1737
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 4, Oktober 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Edwin Rheza Nugroho, Ika Vemilia Warlisti, Saekhol Bakri
Dimensi Emosional
Baik 3 37,5 5 62,5 0,361 2,40 0,49 – 11,77
Kurang 10 20,0 40 80,0
Dimensi Penilaian
Baik 2 33,3 4 66,7 0,608 1,86 0,30 – 11,54
Kurang 11 21,2 41 78,8
Dimensi Instrumental
Baik 3 42,9 4 57,1 0,180 3,08 0,59 – 15,99
Kurang 10 19,6 41 80,4
Dimensi Informasi
Baik 3 37,5 5 62,5 0,361 2,40 0,49 – 11,77
Kurang 10 20,0 40 80,0
Kurang 8 14 43 86
Dimensi penilaian
Baik 4 66,7 2 33,3 0,019 9,56 1,51 – 60,36
Kurang 9 17,3 43 82,7
Dimensi instrumental
Baik 5 71,4 2 28,6 0,005 13,44 2,21 – 81,71
Kurang 8 15,7 43 84,3
Dimensi informasi
Baik 6 75 2 25 0,001 18,43 3,08 – 110,22
Kurang 7 14 43 86
1741
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 4, Oktober 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Edwin Rheza Nugroho, Ika Vemilia Warlisti, Saekhol Bakri
DM Tipe 2 di Puskesmas Kasihan II dan Alting BZA. 2008. Care Your Self
Bantul Yogyakarta. Jurnal Gizi dan Diabetes Mellitus. Jakarta: Penebar
Dietetik Indonesia. 2015;3(2):105- Plus.
112. 9. Masfufah M & VH. Pengetahuan,
2. Perkumpulan Endokrinologi Kadar Glukosa Darah, dan Kualitas
Indonesia. 2015. Konsensus Hidup Penderita Diabetes Melitus
Pengelolaan dan Pencegahan Tipe 2 Rawat Jalan di Wilayah Kerja
Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia Puskesmas Kota Makasar. 2013;1–12.
2015. Jakarta: PB PERKENI. 10. Setiati S, dkk. 2015. Buku Ajar Ilmu
3. Putri NHK, Isfandiari MA. Hubungan Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi VI.
Empat Pilar Pengendalian DM Tipe 2 Jakarta: Interna Publishing.
dengan Rerata Kadar Gula Darah. 11. Pebriantini DP. 2014. Hubungan
Jurnal Berkala Epidemiologi. antara Dukungan Keluarga dengan
2013;1(2):234-243. Kadar Gula Darah Pasien Diabetes
4. Ndraha S. Diabetes Melitus Tipe 2 dan Melitus Tipe 2 di Puskesmas II
Tatalaksana Terkini. Medicinus. Denpasar Barat. Skripsi. Progam S1
2014;27(2):9-16. Ilmu Keperawatan Universitas
5. Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Profil Udayana. Denpasar.
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 12. Prantika L, Susilo C, Tribagus C.
Tahun 2015. 2015. 2015. Hubungan Peran Keluarga
6. Wardani AK, Isfandiari MA. dengan Kadar Glukosa pada Lansia
Hubungan Dukungan Keluarga dan Penderita Diabetes Mellitus di
Pengendalian Kadar Gula Darah Posyandu Desa Rowotengah Kec.
dengan Gejala Komplikasi Sumberbaru Kab. Jember. Skripsi.
Mikrovaskuler. Jurnal Berkala Progam S1 Ilmu Keperawatan
Epidemiologi. 2014;2(1):1-12. Universitas Muhammadiyah Jember.
7. Kuniawan I. Diabetes Melitus Tipe 2 Jember.
pada Usia Lanjut. Majalah 13. Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal.
Kedokteran Indonesia. Profil Kesehatan Kabupaten Kendal
2010;60(12):576-584. Tahun 2014. 2014.
8. Mahendra B, Krisnatuti D, Tobing A, 14. Albherta, A. Y. 2011. Faktor yang