Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 7 No.

2 September 2019

Dukungan Keluarga Pada Pasien Diabetes Mellitus


Tipe II di Wilayah Binaan Puskesmas Babakan
Sari
Erna Irawan
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas BSI, stnaira@gmail.com

ABSTRAK
Jumlah penderita diabetes mellitus semakin meningkat. Penyakit diabetes merupakan
salah satu penyakit tertinggi di Kota Bandung. Puskesmas Babakan Sari merupakan salah
satu puskesmas yang sudah menggalakan Posbindu PTM yang di dalamnya terdapat
program tentang Diabetes mellitus. Diabetes terdiri dari DM tipe 1 dan DM tipe II. DM
tipe II adalah bentuk paling umum dari diabetes, yang merupakan kondisi kronis dan jika
tidak ditangani secara serius dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit ginjal,
amputasi dan kebutaan. Keluarga sangat berperan penting dalam pencegahan dan
membantu mengatasi masalah penyakit pasien. Tujuan penelitian ini untuk
mengidentifikasi gambaran dukungan keluarga pada pasien Diabetes Mellitus tipe II.
Desain penelitian ini adalah deskriptif, sampel penelitian berjumlah 40 orang keluarga
pasien DM tipe II dengan teknik purposive sampling. Hasil menunjukkan hampir
seluruhnya yaitu 33 orang (82,5%) memiliki dukungan keluarga yang mendukung.
Berdasarkan dimensi dukungan emosional, sebagian besar responden yaitu 26 orang
(65%) mendukung. Kemudian pada dimensi dukungan informasi sebagian besar
mendukung yaitu 27 orang (67,5%). Sedangkan pada dukungan penilaian, sebagian besar
mendukung yaitu 24 orang (60%)/ pada dukungan instrumentasl, hampir seluruhnya
mendukung yaitu 32 orang (80%). Simpulan penelitian ini adalah mayoritas keluarga
mendukung pasien DM tipe II. Saran bagi Puskesmas Babakan Sari adalah memberikan
intervensi salah satunya penkes agar dapat tetap mempertahankan dukungan keluarga

Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Diabetes Mellitus tipe II, Puskesmas Babakan Sari

ABSTRACT
The number of people with diabetes mellitus is increasing. Diabetes is one of the highest
diseases in the city of Bandung. Babakan Sari Health Center is one of the health centers
that have promoted the Posbindu PTM program which is complemented by a program on
Diabetes mellitus. Diabetes consists of type 1 DM and type II DM. Type II DM is the most
common form of diabetes, which is a chronic disease and if not a problem of
complications such as kidney disease, amputation and blindness. The family is very
important in overcoming and helping to overcome the patient's problems. The purpose of
this study was to test a study in type II Diabetes Mellitus patients. The design of this study
was descriptive, evaluation sample of 40 families of type II DM patients with purposive
sampling technique. The results showed that almost all 33 people (82.5%) had supportive
family support. Based on the dimensions of emotional support, the majority of
respondents namely 26 people (65%) support. Then in the information support dimension
of 27 people (67.5%). Whereas in support, the majority supported 24 people (60%) / in
instrument support, almost fully supported 32 people (80%). The conclusion of this study
is to support the families of type II DM patients. The advice for Puskesmas Babakan Sari
is to provide assistance from one of the health providers in order to continue to support
the family
Keywords: Diabetes Mellitus type II, Family Support, Puskesmas Babakan Sari

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 42


http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 7 No. 2 September 2019

Naskah diterima : Maret 2019 Naskah Revisi : Juli 2019 Naskah diterbitkan :
September 2019

PENDAHULUAN spiritual, sosial ekonomi, budaya, usia,


Jumlah penderita diabetes mellitus jenis kelamin, pekerjaan, status
semakin meningkat. Menurut International pernikahan, pendidikan kesehatan, tenaga
Diabetes Federation (IDF), terdapat 382 kesehatan dan anggota keluarga lain
juta penderita diabetes pada tahun 2013 dengan diabetes (Amelia, Elita, &
dan meningkat menjadi 1.5x pada tahun Nurchayati, 2014) (Grey et al., 2009)
2035 (InFoDATIN, 2013). Indonesia (Tamara & Annis Nauli, 2014) (Philis-
merupakan peringkat ketujuh tertinggi Tsimikas A, Fortmann A & Walker C,
untuk prevalensi diabetes dan peringkat 2011) .
kedua untuk mortalitas akibat diabetes di Hasil wawancara awal dengan bagian
dunia [2], (International Diabetes keperawatan komunitas Puskesmas
Federation (IDF), 2015). Prevalensi Babakan Sari, jumlah penderita DM tipe
diabetes meningkat yaitu 5,7% (2007) II tinggi, keterlibatan keluarga untuk
menjadi 6,9% (2013)(International pasien DM tipe II terlihat ketika
Diabetes Federation (IDF), 2015). Penyakit mengantar ke posbindu.
diabetes merupakan salah satu penyakit Tujuan penelitian ini adalah
tertinggi di Kota Bandung (Sari, Haroen, & Mengidentifikasi gambaran dukungan
Nursiswati, 2016). Puskesmas Babakan keluarga pasien DM tipe II di wilayah
Sari merupakan salah satu puskesmas yang binaan Puskesmas Babakan Sari
sudah menggalakan Posbindu PTM
didalamnya terdapat program tentang KAJIAN LITERATUR
Diabetes mellitus. Diabetes mellitus (DM) merupakan
Diabetes mellitus (DM) yaitu penyakit penyakit pada metabolik ditandai dengan
gangguan metabolik diakibatkan pankreas jumlah gula dalam darah yang tinggi
tidak mampu memproduksi insulin yang (International Diabetes Federation (IDF),
cukup (diabetes tipe I) atau tidak mampu 2015). DM memiliki angka mortalitas
menggunakan insulin yang diproduksi yang lebih tinggi dibandingkan HIV/AIDs,
dengan efektif (diabetes tipe II) TB, dan malaria di Africa pada tahun 2030
(Kemenkes RI, 2014) . DM tipe II adalah (E, Idehen, & Ilevbare, 2016). Menurut
bentuk paling umum dari diabetes, yang (Kemenkes RI, 2014) diabetes mellitus
merupakan kondisi kronis dan jika tidak (DM) yaitu penyakit menahun yang
ditangani secara serius dapat menyebabkan merupakan gangguan metabolik
komplikasi seperti penyakit ginjal, diakibatkan pankreas tidak mampu
amputasi dan kebutaan (Australian memproduksi insulin yang cukup (diabetes
Institute of Health and Welfare, 2012). tipe I) atau tidak mampu menggunakan
Keluarga sangat berperan penting dalam insulin yang diproduksi dengan efektif
pencegahan dan membantu mengatasi (diabetes tipe II). Insulin sendiri
masalah penyakit pasien. Salah satu model merupakan hormon yang berfungsi
intervensi keluarga bagi pasien yang sakit menjaga keseimbangan kadar gula darah.
adalah dukungan keluarga (Campbell, Jika jumlah insulin kurang bias
2003). Dukungan keluarga memiliki menyebabkan konsentrasu glukosa dalam
pengaruh yang signifikan terhadap darah berlebih (hiperglikemia). Penelitian
keberhasilan manajemen diabetes, adaptasi ini membahas mengenai Diabetes tipe II
terhadap penyakit, kualitas hidup, diet yaitu bermasalah dengan ketidakmampuan
gula, dan kepatuhan minum obat (Samuel- tubuh menggunakan insulin dengan efektif.
Hodge et al., 2017)(Amelia, Elita, & Menurut Kemenkes RI (2014) gejala pada
Nurchayati, 2014)(Grey et al., 2009). pasien diabetes adalah sering haus, sering
Faktor-faktor yang mempengaruhi lapar, sering buang air kecil dengan jumlah
dukungan keluarga diantaranya tahap banyak dan penurunan berat badan.
perkembangan, pengetahuan, emosi

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 43


http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 7 No. 2 September 2019

Faktor-faktor penyebab DM tipe II dukungan yang diberikan dari orangtua,


diantaranya usia, sosial ekonomi, akses anak, dan saudara (Irawan, Hayati, &
pelayanan kesehatan, dukungan keluarga, Purwaningsih, 2017).
dukungan sesama penderita (Werfalli et Terdapat beberapa faktor yang
al., 2015). Sedangkan menurut mempengaruhi dukungan keluarga dalam
Widhiantara (2018) faktor yang diet DM tipe II yaitu tingkat pengetahuan,
mempengaruhi DM tipe II adalah BMI, praktik keluarga, dan sosial ekonomi
usia, distribusi lemak tubuh, dukungan (Amelia et al., 2014). Kemudian menurut
keluarga dan kegitan fisik. Perubahn gaya Tamara & Annis Nauli (2014) dukungan
hidup dan manajemen diabetes adalah hal keluarga dipengaruhi faktor internal yaitu
yang sulit diimplementasikan sehingga tahap perkembangan, tingkat pengetahuan,
sangat diperlukan dukungan dari anak, emosi dan spiritual sedangkan faktor
keluarga, teman untuk diperoleh kondisi eksternal seperti praktik keluarga, sosial
yang lebih baik. ekonomi, dan latar belakang budaya.
Menurut Kemenkes RI (2014) Faktor yang mempengaruhi dukungan
Peningkatan kadar gula darah yang terjadi keluarga adalah usia, jenis kelamin,
terus menerus dapat menyebabkan masalah budaya, pekerjaan, status pernikahan, cara
pada berbagai organ tubuh terutama mendapatkan pertolongan kesehatan,
pembuluh darah dan syaraf. Beberapa anggota keluarga lain dengan diabetes, dan
masalah yang terjadi diantaranya: pendidikan kesehatan (Kamimura et al.,
1. Retinopati diabetikum, yang 2014).
termasuk salah satu penyebab Instrumen penelitian dukungan
utama kebutaan karena kerusakan keluarga pada penderita DM tipe II
pembuluh darah kecil diretina menggunakana teknik wawancara
2. Meningkatnya resiko penyakit berdasarkan kuesioner dari (Prawirasatra
stroke dan jantung Wahyu Adhitya, Firdaus W, Arwinda N,
3. Neuropati di kaki yang dapat Suharto, 2016), berisi 29 kuesioner
menyebabkan infeksi, ulkus kaki, mengenai dukungan emosional,
dan bahkan keharusan amputasi informasional, instrumental, dan dukungan
kaki penghargaan. Semakin tinggi jumlah skor
4. Gagal ginjal karena peningkatan maka dukungan keluarga semakin baik.
beban kerja ginjal diakibatkan Menurut Friedman (2013) dukungan
jumlah gula darah yang masuk emosional merupakan dukungan dalam
keginjal menjadi lebih tinggi pemberian perasaan nyaman, perasaan
5. Resiko kematian yaitu dua kali dicintai dalam bentuk semangat, dan rasa
lipat dibandingkan bukan empati. Rasa empati adalah kemampuan
penderita diabetes untuk merasakan keadaan emosional orang
lain, merasa simpatik, dan mencoba
Dukungan Keluarga membatu menyelesaikan masalah.
Menurut Friedman (2010) dukungan Dukungan informasional merupakan
keluarga merupakan suatu sikap, tindakan, dukungan dimana keluarga berfungsi
dan penerimaan suatu keluarga terhadap sebagai kolektor dan diseminator yaitu
anggota keluarganya yang mana anggota mengenai informasi yang dibutuhkan
keluarga dilihat sebagai satu kesatuan dan keluarga yang sakit.
saling mendukung dengan cara memeri Menurut Friedman (2010) dukungan
pertolongan dan bantuan jika diperlukan. penilaian keluarga merupakan bentuk
Dukungan keluarga merupakan salah satu fungsi afektif yang berasal dari keluarga
terapi modalitas yang berpengaruh terhadap keluarga yang sakit. Sedangkan
terhadap kesehatatan penderita penyakit dukungan instrumental meliputi fungsi
kronis salah satunya penyakit diabetes ekonomi dan fungsi perawatan kesehatan
(Shields, Finley, Chawla, & Meadors, kepada anggota keluarga yang sakit.
2012). Dukungan keluarga meliputi Fungsi ekonomi dan fungsi perawatan
yang baik akan mempertahankan keadaan

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 44


http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 7 No. 2 September 2019

kesehatan anggota keluarga. Bentuk ini 2. Prinsip beneficience, penelitian ini


mencakup ketersediaannya obat-obatan mempunyai manfaat dalam membantu
dan peralatan yang memadai untuk meningkatkan dukungan keluarga
perawatan kesehatan bagi anggota keluarga dalam merawat pasien DM tipe II
yang sakit (Friedman, 2010). dengan cara pembetukan peer group
education ointervention.
METODE PENELITIAN 3. Privacy, peneliti harus menjaga dan
Jenis penelitian yang digunakan dalam menghormati privaci responden. Pada
penelitian ini adalah metode penelitian pelaksanaan intervensi hanya
deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk kelompok intervensi saja yang
mendapatkan gambaran mengenai dilibatkan sehingga pihak lain tidak
dukungan keluarga pada pasien Diabetes ada yang mengetahui masalah
Mellitus Tipe II. Populasi dalam penelitian responden.
ini adalah keluarga pasien diabetes 4. Anonymity and Confidentiality,
mellitus tipe II. Bagian dari populasi yang peneliti hanya menuliskan kode K1,
akan diteliti atau sebagian jumlah dari K2 dan seterusnya pada lembar
karakteristik yang dimiliki oleh populasi observasi. Semua data digunakan
disebut dengan sampel (Nursalam, 2013). hanya untuk kepentingan akademik
Penelitian ini menggunakan purposive dan penelitian.
sampling. Responden dipilih berdasarkan Analisi data bivariat menggunakan
pertimbangan atau kriteria yang telahe tabel distribusi frekuensi dengan
ditentukan oleh peneliti. Kriteria tersebut prosentase. Intrsumen dukungan keluarga
termasuk kedalam kriteria inklusi dan berisi 29 pertanyaan dengan skala likert
ekslusi terdiri dari dukungan emosional,
1. Kriteria inklusi adalah karakteristik informasional, instrumental, dan dukungan
umum subyek penelitian dari populasi penghargaan.
terjangkau dan target yang akan
diteliti (Nursalam, 2013), yaitu PEMBAHASAN
a. Keluarga yang salah satu anggotanya Karakteristik usia merupakan variabel
menderita DM tipe II numerik sehingga dianalisis menggunakan
b. Anggota keluarga yang tinggal mean, median, standard deviasi, nilai
bersama dengan pasien DM tipe II minimal-maksimal, dan 95% confidence
c. Anggota keluarga yang bersedia interval. Karakteristik jenis kelamin dan
menjadi responden pendidikan dalam variabel katagorik
2. Kriteria Eksklusi adalah dianalisis dengan distribusi frekuensi.
a. Anggota keluarga yang sama-sama
menderita DM tipe II Tabel 1
Penelitian ini menjadikan keluarga pasien Hasil Analisis Karakteristik Keluarga
sebagai responden penelitian maka dengan DM tipe II Berdasarkan Usia, n=40
peneliti harus menerapkan prinsip etik
Variabel Mean Median SD Min- 95%
dalam melakukan penelitian, Maks CI
menggunakan prinsip etik Penelitian Usia 48,3 49 4,58 38- 46,3-
menurut (Odgers-Jewell, Isenring, 55 50,6
Thomas, & Reidlinger, 2017) meliputi:
1. Informed consent, pada tahap awal, Hasil analisis didapatkan rata-rata usia
peneliti memberikan informasi kepada responden adalah 48,3 tahun, (95% CI
keluarga pasien yang akan dijadikan 46,3-50,6) median 49 tahun dengan
responden penelitian. Keadaan standard deviasi 4,58 tahun. Usia terendah
dimana keluarga pasien DM tipe II 38 tahun dan usia tertinggi 55 tahun. Dari
mau menandatangani lembar hasil estimasi interval dapat disimpulkan
persetuajuan responden untuk bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata
mengikuti penelitian yang akan responden berada diantara 46,3 sampai
dilakuukan disebut Inform consent. dengan 50,6 tahun.

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 45


http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 7 No. 2 September 2019

Tabel 2 penilaian (100%)


Distribusi Keluarga dengan DM tipe II Dukungan 8 20 32 80 40
Berdasarkan karakteristik Pada Kelompok instrument (100%)
Intervensi dan Kelompok Kontrol, n=40 al

Berdasarkan dimensi dukungan


emosional, sebagian besar responden yaitu
Karakteristik Kelompok 26 orang (65%) mendukung. Kemudian
Intervensi
pada dimensi dukungan informasi sebagian
N %
Jenis Kelamin besar mendukung yaitu 27 orang (67,5%).
a. Laki-Laki 7 17,5 Sedangkan pada dukungan penilaian,
b. Perempuan 33 82,5 sebagian besar mendukung yaitu 24 orang
Pendidikan (60%)/ pada dukungan instrumentasl,
a. Tidak Sekolah 0 0
hampir seluruhnya mendukung yaitu 32
b. SD 15 37,5
C. SMP 9 22,5 orang (80%).
D. SMA 16 40 Hasil menunjukkan hampir seluruhnya
E. PT 0 0 yaitu 33 orang (82,5%) memiliki dukungan
Pendapatan keluarga yang mendukung pada pasien
a. >UMR 30 75
b. <UMR 10 25
DM tipe II.
Total 40 100 Dukungan keluarga memiliki pengaruh
Berdasarkan jenis kelamin hampir yang signifikan terhadap keberhasilan
seluruhnya responden 33 orang (82,5%) manajemen diabetes, adaptasi terhadap
berjenis kelamin perempuan. Sedangkan penyakit, kualitas hidup, diet gula, dan
berdasarkan pendidikan, hampir sebagian kepatuhan minum obat.
yaitu 16 orang (40%) merupakan lulusan Salah satu faktor yang mempengaruhi
SMA. dukungan keluarga adalah faktor ekonomi.
Sebagian besar responden(75%) memiliki
4.3. Hasil Kriteria dukungan keluarga penghasilan diatas UMR yang mana
n=40 menurut Punawarman (2008) semakin
tinggi penghasilan seseorang maka akan
Kriteria Dukungan Keluarga semakin cepat menanggapi penyakit yang
Tidak mendukung Mendukung Total diderita. Dalam hal ini adalah penyakit
F % F % yang DM tipe II yang dirasakan anggota
7 17,5 33 82,5 40 keluarganya.
(100%) Selain itu hampir sebagian responden
memiliki pendidikan SMA (40%).
Berdasarkan kategori dukungan Kemampuan kognitif yang didapatkan dari
keluarga, hampir seluruhnya yaitu 33 tingkat pendidikan membentuk cara
orang (82,5%) memiliki dukungan berfikir positif dalam menghadapi masalah
keluarga yang mendukung. kesehatan yang dialam (Purnawarman,
2008).
4.4. Dimensi Dukungan Keluarga Hampir seluruhnya responden (82%)
berjenis kelamin perempuan sehingga lebih
Dimensi Kriteria Dukungan Total cenderung mencari informasi dan memiliki
Dukungan Keluarga simpati terhadap keluarganya yang lain
Keluarga [11].
Tidak Mendukung
mendukung
Asumsi peneliti, dukungan keluarga
F % F % hampir seluruhnya baik karena mayoritas
Dukungan 14 35 26 65 40 memiliki penghasilan diatas UMR, jenis
Emosional (100%) kelamin perempuan, dan berpendidikan
Dukungan 13 32,5 27 67,5 40 SMA.
Informasi (100%)
Dukungan 16 40 24 60 40

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 46


http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 7 No. 2 September 2019

Pada dimensi dukungan keluarga yang DW, J. (2003). Social interdependence:


memiliki nilai tertinggi adalah dukungan interrelationships among theory,
instrumental yang mana hampir seluruhnya research, and practice. Am Psycho
(80%) adalah mendukung. Dukungan (Vol. 58).
instrumental meliputi fungsi ekonomi dan
perawatan terhadap keluarga yang sakit E. I. O., Idehen E. E, and Ilevbare F. M.
(Friedman, 2010). (2016) “Influence of Psycho-social
Dapat terlihat dari mayoritas responden factors on the Quality of life of
memiliki penghasilan diatas UMR Diabetic Patients at Obafemi
sehingga dukungan ekonomi lebih positif Awolowo University Teaching
Hosmuepital,” vol. 24, no. 1, pp. 66–
PENUTUP 75.
Simpulan penelitian ini adalah
mayoritas keluarga mendukung pasien DM Friedman, M. M. (2010). Buku Ajar
tipe II. Saran bagi Puskesmas Babakan Keperawatan Keluarga: Riset, Teori
Sari adalah memberikan intervensi salah dan Praktek. Jakarta: EGC.
satunya penkes agar dapat tetap
mempertahankan dukungan keluarga Friedman, M. Marilyn. (2013). Buku
REFERENSI Ajar KeperawatanKeluarga:
Riset, TeoridanPraktik. Edisi 5.
A, C. S., A, D. A. M., & A, S. M. (2014). Jakarta. EGC
Client perceptions of group education
in the management of type 2 diabetes Grey et al. (2009). Effect of coping skill
mellitus in South Australia, 360–367. training in school-age children with
type 1 diabetes. Research in Nursing
Amelia, M., Elita, V., & Nurchayati, S. & Health, 32, 405–408.
(2014). Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi keluarga untuk InFoDATIN. (2013). Situasi dan Analisis
memberikan dukungan kepada klien DIABETES. Jakarta. Retrieved from
diabetes mellitus Dalam menjalani http://www.depkes.go.id/resources/do
diet. Jurnal Online Mahasiswa wnload/pusdatin/infodatin/infodatin-
(JOM) Bidang Ilmu Keperawatan, diabetes.pdf
(Vol 1, No 2 (2014)), 1–10. Retrieved
from
International Diabetes Federation (IDF).
http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMP (2015). Idf diabetes atlas sixth
SIK/article/view/3459
edition.
Australian Institute of Health and Welfare.
Irawan E., “the effect of peer group
(2012). Australia’s Health. Canberra:
education intervention] on
AIHW.
knowledge of reproductive health
among adolescents in desa
Campbell, T. L. (2003). The effectiveness kertajaya,” in The 5th Padjadjaran
of family interventions for physical International Nursing Conference,
disorders (Reprinted from Effective 2016, p. 61.
Research in Marriage and Family
Therapy, pg 311-337, 2002). Journal
Irawan, E., Hayati, S., & Purwaningsih, D.
of Marital and Family Therapy,
(2017). Hubungan Dukungan
29(2), 263–281.
Keluarga Dengan Kualitas Hidup
https://doi.org/10.1111/j.1752-
Penderita Kanker Payudara, V(2),
0606.2003.tb01204.x
121–129.

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 47


http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 7 No. 2 September 2019

C. W. M. Sari, H. Haroen, and N. standard approaches: a Project Dulce


Nursiswati. (2016) “Pengaruh Program promotora randomized trial. Diabetes
Edukasi Perawatan Kaki Berbasis Care, 34(9), 1926–1931.
Keluarga Terhadap Perilaku Perawatan
Kaki pada Pasien Diabetes Melitus Tipe Purnawarman, I. (2008). Dukungan
2,” J. Keperawatan Padjajaran, vol. 4, no. Keluarga.
3, pp. 305–314. http://wawan2507.wordpress.co
Kamimura, A., Christensen, N.,
m/author/wawan2507/
Greenwood, J. L. J., & Reel, J. J.
(2014). Health and Diabetes Self-
efficacy : A Study of Diabetic and Keluarga.Prawirasatra Wahyu Adhitya,
Non-diabetic Free Clinic Patients and Firdaus W, Arwinda N, Suharto, B.
Family Members, 783–791. S. (2016). HUBUNGAN
https://doi.org/10.1007/s10900-014- DUKUNGAN KELUARGA
9831-0 TERHADAP KEPATUHAN PASIEN
DALAM MENJALANKAN 4 PILAR
Kemenkes RI. (2014). Situasi dan Analisis PENGELOLAAN DIABETES
MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS
Diabetes. Pusat Data Dan Informasi
ROWOSARI. Program Studi
Kementerian Kesehatan RI.
Pendidikan Dokter Fakultas
https://doi.org/24427659
Kedokteran Universitas Diponegoro.
Program Studi Pendidikan Dokter
Nursalam (2017). Konsep Penerapan
Fakultas Kedokteran Universitas
Metode Penelitian Ilmu
Diponegoro. Retrieved from
Keperawatan. Jakarta: Salemba, 2013
http://eprints.undip.ac.id/56273/1/Wa
hyu_Adhitya_Prawirasatra_2201011
Odgers-Jewell, K., Isenring, E. A., 3120025_Lap.KTI_Bab0.pdf
Thomas, R., & Reidlinger, D. P.
(2017). Group participants’
Rickheim PL, Weaver TW, Flader JL, K.
experiences of a patient-directed
D. (2002). Assessment of group
group-based education program for
versus individual diabetes education:
the management of type 2 diabetes
a randomized study. Diabetes Care,
mellitus. PLoS ONE, 12(5), 1–17.
25(2), 269–274.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.
0177688
Samuel-Hodge, C. D., Holder-Cooper, J.
C., Gizlice, Z., Davis, G., Steele, S.
Or, K. Y., Yip, B. H.-K., Lau, C. H., Chen,
P., Keyserling, T. C., … Svetkey, L.
H. H., Chan, Y. W., & Lee, K. P.
P. (2017). Family PArtners in
(2017). Peer Education Group
Lifestyle Support (PALS): Family-
Intervention to Reduce Psychological
based weight loss for African
Insulin Resistance: A Pilot Mixed-
American adults with type 2 diabetes.
Method Study in a Chinese
Obesity, 25(1), 45–55.
Population. Diabetes Therapy, 9(1),
https://doi.org/10.1002/oby.21700
113–124.
https://doi.org/10.1007/s13300-017-
Shields, C. G., Finley, M. A., Chawla, N.,
0347-3
& Meadors, W. P. (2012). Couple
and family interventions in health
Philis-Tsimikas A, Fortmann A, L.-O. L.,
problems. Journal of Marital and
& Walker C, G. L. (2011). Peer-led
Family Therapy, 38(1), 265–280.
diabetes education programs in high-
https://doi.org/doi: 10.1111/j.1752-
risk Mexican Americans improve
0606.2011.00269.x.
glycemic control compared with

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 48


http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 7 No. 2 September 2019

Tamara, E., & Annis Nauli, F. (2014).


Hubungan Antara Dukungan
Keluarga Dan Kualitas Hidup Pasien
Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Rsud
Arifin Achmad Provinsi Riau. Jom
Psik, 1(2), 1–7. Retrieved from
https://media.neliti.com/media/public
ations/188308-ID-hubungan-antara-
dukungan-keluarga-dan-ku.pdf

Werfalli, M., Raubenheimer, P., Engel, M.,


wPeer, N., Kalula, S., Kengne, A. P.,
& Levitt, N. S. (2015). Effectiveness
of community-based peer-led
diabetes self-management
programmes (COMP-DSMP) for
improving clinical outcomes and
quality of life of adults with diabetes
in primary care settings in low and
middle-income countries (LMIC): A
systematic review a. BMJ Open, 5(7),
1–5.
https://doi.org/10.1136/bmjopen-
2015-007635

Widhiantara, I. (2018). Diabetes Fakta dan


Angka. Jurnal Kesehatan.

Erna Irawan merupakan dosen fakultas


keperawatan universitas BSI,
menempuh pendidikan S1 dan Ners
dari Universitas BSI dan Magister
Keperawatan Komunitas dari
Universitas Padjadjaran

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 49


http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan

Anda mungkin juga menyukai