Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Di PT. London Sumatera (LONSUM) PKS. Begerpang POM


BIDANG K3 UMUM, LINGKUNGAN KERJA & B3, KESEHATAN KERJA,
KONSTRUKSI & BANGUNAN, KELEMBAGAAN & KEAHLIAN K3, Dan
SMK3

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE-VI TAHUN 2019

KELOMPOK A

1. IKSAN YUSUF TANJUNG


2. MARYANTO
3. WILBERD P HABEAHAN

PENYELENGGARA
PT. DHAWAL PRIMA ABADI
Medan, 18 November 2019 s/d 30 November 2019

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………. 2

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 3

1.1 Latar Belakang..……………………………………………………. 3


1.2 Maksud dan Tujuan …………………………………………….. 4
1.3 Ruang Lingkup …………………………………………………..... 5
1.4 Dasar Hukum.………………………………………………………. 5

BAB II KONDISI PERUSAHAAN ……….………………………………………. 7

2.1 Gambaran Umum Perusahaan.……………………………. 7

BAB III ANALISA ……………………………………………………………………… 8

3.1 Analisa Temuan Positif .………………………................ 8


3.2 Analisa Temuan Negatif ……………………………………… 10

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ……………………………………………… 12

BAB V PENUTUP ……………………………………………………………………. 14

5.1 Kesimpulan ………………………………………………………… 13

5.2 Saran …………………………………………………………………. 13

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya setiap tenaga kerja maupun perusahaan tidak ada yang menghendaki
terjadinya kecelakaan. Hal tersebut merupakan naluri yang wajar dan bersifat universal bagi
setiap makhluk hidup di dunia. Namun karena adanya perbedaan status social antara tenaga
kerja dengan pengusaha sebagai pemberi kerja dalam melakukan hubungan kerja, terutama
pada saat melakukan kontrak perikatan dan hal-hal lain selama berlangsungnya hubungan
kerja, maka diperlukan intervensi pemerintah untuk memberikan batas minimal yang harus
dipenuhi dalam persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Batas minimal atau syarat
minimal tersebut dituangkan dalam Undang-Undang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970.

Setiap aktivitas memiliki potensi/resiko bahaya yang beraneka ragam, hal ini tergantung
pada sumber dan jenis bahaya yang ada pada pekerja. Sumber bahaya dapat berasal dari
manusia, Peralatan, Material/Bahan, dan Lingkungan. Faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya kecelakaan kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) antara lain :

1. Faktor Fisik
2. Faktor Kimia
3. Faktor Biologi
4. Faktor Psikologi
5. Faktor Ergonomi

Penjelasan dari masing-masing Faktor-faktor bahaya yakni :


1. Faktor Fisik : Dampak yang dapat ditimbulkan yaitu seperti kebisingan, suhu/panas dan
dingin, getaran, radiasi, kelembapan, tekanan udara.
2. Faktor kimia : Dampak yang dapat ditimbulkan yaitu seperti Debu, Kabut, B3, Mist dan
Cairan Kimia.
3. Faktor Biologi : Dampak yang dapat ditimbulkan seperti Parasit, Tumbuhan, dan
Binatang.
4. Faktor Psikologi : Dampak yang dapat ditimbulkan yaitu seperti kondisi dan mental.
5. Faktor Ergonomi : Dampak yang dapat ditimbulkan yaitu seperti Penserasian Mesin
dengan Tenaga Kerja.
Bahaya-bahaya tersebut perlu diperhatikan oleh para pekerja maupun pihak perusahaan dalam
rangka mencegah terjadinya kecelakaan yang dapat mengakibatkan jatuhnya korban dan
kerugian, baik moril maupun materil. Langkah pengendalian dan identifikasi terhadap bahaya-
bahaya yang ada dilakukan agar tidak terjadi kontak langsung pada pekerja sehingga tidak
mengakibatkan timbulnya kecelakaan dan gangguan kesehata/penyakit akibat kerja (PAK)
kepada para pekerja dan kegiatan pekerjaan dapat berjalan lancer sesuai dengan yang
direncanakan.

3
Keahlian sebagai salah satu penunjang terhadap kemampuan bekerja seorang pegawai
atau seorang pekerja sangatlah diperlukan terutama untuk proses-proses pekerjaan yang
membutuhkan kemampuan atau keahlian khusus, namun adakalanya keahlian itu harus disertai
dengan bukti otentik bahwa seseorang memiliki keahlian tersebut oleh karenanya ada
beberapa lembaga dan instansi pemerintah yang menerbitkan sertifikasi atas kemampuan
seseorang sehingga kemampuan atau keahlian tersebut benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan baik secara teknis dilapangan maupun secara administrasi.

Kelembagaan sebagai suatu badan atau struktur organisasi yang berfungsi untuk
mengelola dan mengevaluasi serta melakukan control terhadap setiap kegiatan haruslah di
sesuaikan dengan ketentuan dan peraturan yang ada.

Dengan memperhatikan banyaknya resiko yang diperoleh perusahaan dan tindakan


preventive terhadap Accident yang akan terjadi, tidak terlepas dari keterlibatan dan komitmen
pihak menejemen dan seluruh pihak yang terkait. Pada konsep ini, bahaya bahaya sebagai
sumber Accident harus teridentifikasi. Kemudian diadakan perhitungan dan prioritas terhadap
resiko dari bahaya tersebut dan terakhir adalah pengontrolan resiko. Di tahap pengontrolan
resiko inilah, peran menejemen sangat penting karena pengontrolan resiko m,embutuhkan
ketesedian semua sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dan hanya pihak memejemen
yang sanggup memenuhi ketersediaan ini.

Dalam rangka perbandingan dan pembelajaran serta untyk memenuhi kompetensi bagi
para calon Ahli K3 Umum mengenai hal hal tersebut diatas, maka dilakukan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ke PT.London Sumetera (LONSUM) PKS. Berpegang POM Indonesia, salah satu
perusahaan yang berpotensi dibidang Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini juga akan melihat sejauh mana komitmen perusahaan
dalam melaksanakan syarat-syarat Keselamatan Kerja bagi seluruh karyawan perusahaan
sebagaimana dimaksud telah diatur dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1970.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun tujuan dari dilakukannya kegiatan dan kunjungan ke PT.London Sumatera


(LONSUM) PKS, Bepegang POM Indonesia antara lain :

1. Bahan seminar dalam pelaksanaan “Pendidikan dan Pelatihan Calon Ahli K3


Umum” untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian dan pengalaman para Calon
Ahli K3 Umum.
2. Sebagai bahan evaluasi penerapan peraturan Perundang-undanag PT.London
Sumatera (LONSUM) PKS,Berpegang POM Indonesia.
3. Mengidentifikasi potensi bahaya PT.London Sumatera (LONSUM) PKS,Berpegang
POM Indonesia.

4
1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegitan ini meliputi K3 Umum, Lingkungan Kerja dan B3, Kesehatan
Kerja, Kontruksi dan Bangunan, Kelembagaan dan Keahlian K3 dan SMK3 di PT.London
Sumatera (LONSUM) PKS,Berpegan POM Indonesia.

1.4 Dasar Hukum

 Undang -Undang Republik Indonesia Tahun 1945


 Undan Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja.
 Undan Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
 Peraturan Mentri Tenaga Kerja RI Nomor Per-02/MEN/1992 tentang Tata cara
Penunjukan Kewajiban dan Wewenang AK3.
 Kepmenaker Nomor 187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja Bab V tentang Penunjukan Petugas K3 Kimia dan
Ahli K3 Kimia.
 Permenaker No. Per-13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
dan Faktor Kimia di Tempat Kerja
 Permenaker No. Per-05/MEN/2018 tentang Keselamatan Kerja dan Kesehatan
Lingkungan Kerja
 Peraturan Mentri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja
 Peraturan Mentri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1983 tentang Pelayanan
Kesehatan Kerja
 Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-15/MEN/VIII/2008
tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Tempat Kerja
 Peraturan Mentri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1976 tentang wajib Latihan
Hyperkes bagi Dokter Perusahaan.
 Peraturan Mentri Tenaga Kerja dab Transmigrasi RI No. Per-01/MEN/1979
tentang Kawajiban Latihan Hygiene Perusahaan, kesehatan dan Keselamatan
Kerja bagi Paramedis Perusahaan.
 Peraturan Mentri Tenaga Kerja RI No. Per-01/MEN/1980 tentang K3 Kontruksi
 SKB Menaker dan MenPU ke-174/1986 dan No. 104/KPTS/1986 tentang K3
pada tempat kegiatan Kontruksi
 Surat Edaran Dirjen Binawas No. 13/BW/1998 tentang Akte Pengawasan Proyek
Kontruksi Bangunan.
 Surat Dirjen Binawas No. 147/BW/KK/IV/197 tentan wajib lapor Pekerjaan
Proyek Kontruksi
 Peraturan Pemerintah RI No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Menejemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

5
 Peraturan Mentri Tenaga Kerja RI No. 4 tahun 1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Peraturan Mentri Tenaga Kerja RI No. 12 tahun 2015 tentang Ahli K3 Bidang
Listrik
 Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
 Peraturan Mentri Ketenaga Kerjaan No. 26 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan SMK3
 KemenakerTrans No.01/DJPPK/I/2011 tentang Persyaratan khusus petugas
keselamatan dan kesehatan kerja di ruang terbatas/tertutup

BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT.London Sumatera (LONSUM) PKS Berpegang POM Indonesia di bangun pada tahun
2001 di Desa Batu Lokong Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang yang berjarak 32 KM dari
kota Medan dan pertama kali beroprasi pada tanggal 9 Juli 2003 dengan kapasitas 50 Ton/Jam,
luas area 14,39 ha dan jumlah karyawan 146 Pekerja.
Adapaun Proses pengolahan di perusahaan ini hampir sama dengan perusahaan PKS
pada umumnya yaitu :
 Loading Ramp
 Sterilizer (Perebusan)
 Thresser (Pemisahan buah segar dengan Brondolan)
 Stasiun Press (Pelumatan/Pelepasan antara daging buah dengan bijinya)
 Stasiun Pemurnian (Untuk memisahkan minyak dari kotoran)
 Kernel Grading Drum (Penyaringan anatara nut,shell dan kotoran)
 Light Tenera Dry Separator (Pemisahan antara Fraksi Fraksi ringan yang akan dihisap
LTDS
 Clay Bath (Proses pemisahan inti cangkang)
 Kernel Silo (Pengeringan Kadar Air)
 Kernel Storagre (Penyimpanan inti produksi Sebelum dikirim ke luar untuk di jual

Dan di PT.London Sumatera (LONSUM) telah berkomitmen menjalankan Peraturan


Perundang-Undangan di bidang Kesehatan dan Keslamatan Kerja (K3) di antaranya :
 Telah membentuk Lembaga P2K3
 Telah membentuk organisasi SMK3
 Telah menyediakan Klinik/Pos Pengobatan di area Pabrik
 Telah mempekerjaan beberapa personil (Tenaga Kerja) yang mempunyai sertifikat di
bidang K3 di antaranya :
6
a. Ahli K3 Umum
b. Dokter Perusahaan (Hyperkes)
c. Operator Mesin Produksi yang telah berLisensi
 Dan PT.London Sumatera (LONSUM) telah mendapatkan Sertifikat Penghargaan K3
Awards

Visi Perusahaan

Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menyediakan lapangan kerja yangb luas dan
menjadi salah satu penghasil Pajak terbesar bagi Negara.

Misi Perusahaan

Menjadi Perusahaan Perkebunan yang efisien dengan memberikan strategi yang meliputi :
1. Perusahaan Perkebunan dan Peningkatan kapasitas produksi
2. Efisien Operasi dan Biaya
3. Pengembangan secara terus memerus dalam program penelitian,pengembangan, serta
produksi COP (Cruide Palm Oil)

BAB III

7
ANALISA
3.1 Analisa Positif

PERATURAN
NO LOKASI TEMUAN SARAN/REKOMENDAS PERUNDANG-
I UNDANGAN
1 Kantor Perusahaan telah Dipertahankan UUD No.01/1970
berkomitmen Pasal 14 ayat (a)
mengenai K3 JO.PP No. 50 tahun
2012
2 Kantor Perusahaan telah Dipertahankan UUD No.01/1970
membentuk Pasal 10
Organisasi P2K3 JO Permenaker No.
4/MEN/1987
Pasal 2 ayat 1
3 Kantor Telah melaksanakan Dipertahankan UUD No.01/1970
rapat P2K3 setiap JO Permenaker No.
bulan dan 4/MEN/1987
melaporkan pada Pasal 12
Disnaker
4 Kantor Adanya Safety Dipertahankan UUD No.01/1970
Induction Pasal 13
JO Permenaker No.
02/MEN/1992
Pasal 10 ayat 1
5 Di Seluruh Area Adanya Dipertahankan UUD No.01/1970
Pabrik Rambu/Marka/Safety Pasal 14
Sign
6 Di Seluruh Area Karyawan dilengkapi Dipertahankan UUD No.01/1970
Pabrik ADP JO Permenaker No.
08/MEN/2010
Pasal 4
7 Area Limbah Adanya tempat Dipertahankan UUD No.01/1970
penampungan JO Kepmen No.
sementara Limbah B3 187/MEN/1999
dan Izin nya Pasal 2
8 Area Pabrik Fasilitas kebersihan Dipertahankan UUD No.01/1970
yang baik JO Permenaker No.
05/MEN/2018
Pasal 33
9 Pos Kesehatan Telah Memiliki Pos Dipertahankan UUD No.01/1970
Pelayanan Kesehatan JO Per No.
Kerja 03/MEN/1982

8
Pasal 4
10 Pos Kesehatan Ada Pemerikasa Dipertahankan UUD No.01/1970
Kesehatan Berkala JO Permen No.
02/MEN/1980
Pasal 3
11 Pos Kesehatan Adanya Petugas Dipertahankan UUD No.01/1970
Medis yang JO Permen No.
Bersertifikat 01/MEN/1979
Pasal 1
12 Kantin Adanya Kantin untuk Dipertahankan UUD No.01/1970
Karyawan JO. Surat Mentri
Tenaga Kerja No.
SE.01/MEN/1979
tentangb
Pengadaan Kantin
Dan Ruang Makan
13 Di Area Limbah Tersedianya Kotak Dipertahankan UUD No.01/1970
P3K JO No. Per
15/MEN/VIII/2008
Pasal 8
14 Di Area Produksi Gizi karyawan Ditingkatkan UUD No.01/1970
diperhatikan dengan JO Permen No. Per-
member Puding 03/MEN/1980
Pasal 1
15 Di Kantor Audit SMK3 Internal Dipertahankan UUD No.01/1970
dan External JO PP No. 50 tahun
2012 Pasal 16 ayat 1
16 Di Kantor Penghargaan K3 Dipertahankan UUD No.01/1970
JO Permen No. Per-
26/MEN/2014
Pasal 30 ayat 6
17 Di area Terbatas Telah terpasang nya Dipertahankan UUD No.01/1970
(Laboratoruim Rambu,Marka dan Kep No.
Bahan Kimia SOP 187/MEN/1999
Berbahaya) KemenakerTrans
No.01/DJPPK/I/2011

3.2 Analisa Negatif

9
POTENSI BAHAYA SARAN/REKOMEN PERATURAN
NO LOKASI TEMUAN DASI PERUNDANG-
UNDANGAN
1 Area Masih ada Kepala bias Harus melengkapi UUD No.01/1970
Workshop karyawan yang dijatuhi benda APD bagi setiap JO Permen No. Per-
tidak memakai berbahaya Karyawan 08/MEN/2010
helm Pasal 4
2 Area Pabrik Tidak ada Gas Apabila Sebelum UUD No.01/1970
Detector membersihkan melakukan tugas JO Permen No. Per-
tangki, masih di lakukan 05/MEN/2018
terdapat gas yang pemeriksaan gas Pasal 6
berbahaya berbahaya
3 Area Tidak ada Bisa Membuat tempat UUD No.01/1970
Limbah tempat mengakibatkan yang terblock JO Permen No. Per-
penampungan terjatu bila 05/MEN/2018
sampah,jajangan melewati area Pasal 2
/tandan kosong tersebut
4 Area Belum ada Tidak memahami Harus dilengkapi UUD No.01/1970
Laboratoriu petugas kimia proses dan zat dengan petugas JO Keputusan
m yang berlisensi berbahaya yang ber lisensi mentri No. Kep-
187/MEN/1999
Pasal 22
5 Area Tidak memiliki Tidak memahami Harus dilengkapi UUD No.01/1970
Laboratoriu Ahli K3 Kimia proses dan zat dengan petugas JO Keputusan
m berbahaya Akli K3 Kimia mentri No. Kep-
187/MEN/1999
Pasal 23
6 Area Pabrik Tidak ada Tidak mengetahui Harus ada petugas UUD No.01/1970
petugas K3 di jika ada terjadi K3 di ruang JO Keputusan Dirjen
ruang terbatas kecelakaan di terbatas Binwasnaker No.
ruang terbatas Kep- 113/djppk/2006
Pasal 23
7 Pos Tidak ada Tidak ada orang Harus dilengkapi UUD No.01/1970
Kesehatan petugas P3K yang cepat dengan petugas JO Permen No. Per-
yang berlisensi tanggap bila P3K yang berlisensi 15/MEN/VIII/2008
terjadi kecelakaan Pasal 3
8 Area Pabrik Penerangan Menggangu Harus di tambah UUD No.01/1970
lampu jalan penglihatan yang lampu jalan JO Permen No. Per-
kurang bisa menimbulkan 05/MEN/2008
kecelakaan Pasal 16

BAB IV

10
PEMECAHAN MASALAH

Dari beberapa temuan negative yang diperoleh, maka dibuat usulan atau cara menanganinya
secara tepat sesuai dengan ketentuan yang terkait.
Berikut adalah cara menganinya :

1. Temuan negative pertama


Karyawan harus dilengkapi dengan APD sesuai dengan Permen No. Per-08/MEN/2010 Pasal
4

2. Temuan Negatif kedua


Perusahaan harus melengkapi alat Gas Detector sehingga bias mengetahui sisa gas yang
berada dalam tanki saat akan melakukan pembersihan sesuai dengan Permen No. Per-
05/MEN/2018 Pasal 6

3. Temuan Negatif ketiga


Untuk Jajangan kosong harus dibuat tempat kosong yang memblok jajangan tersebut
sehingga tidak menimbulkan bahaya sesuai dengan Permen No. Per-05/MEN/2018 Pasal 2

4. Temuan Negatif keempat


Perusahaan harus melengkapi petugas Kimia yang berlisensi sesuai dengan Keputusan
Mentri No. KEP.187/MEN/1999 Pasal 22

5. Temuan Negatif ke Lima


Perusahaan harus memiliki Ahli K3 Kimia sesuai dengan Keputusan Mentri No.
KEP.187/MEN/1999 Pasal 23

6. Temuan Negatif keEnam


Perusahaan harus memiliki petugas di area terbatas agar dapat mengawasi petugas lain
yang berada dalam area terbatas agar dapat menghindari potensi bahaya yang bias terjadi
sesuai dengan Keputusan Dirjen Binwasnaker No. KEP.133/DJPPK/2006

7. Temuan Negatif keTujuh


Perusahaan harus memiliki petugas P3K yang berlisensi dan tidak hanya bergantung pada
petugas paramedic sesuai dengan Permen No. Per-15/MEN/VIII/2008 Pasal 3

8. Temuan Negatif KeDelapan


Jarak antar lampu satu dengan yang lain letaknya terlalu jauh sehingga
pencahayaan/penerangan masih kurang baik dan perlu dilakukan penambahan lampu agar
dapat menciptakan penerangan dan lingkungan kerja yang baik sesuai dengan Permen No.
Per-15/MEN/VIII/2008 Pasal 3
BAB V

11
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

 Penerapan Peraturan Perundang-undangan mengenai Keselamatan dan


Kesehatan Kerja di PT.London Sumatera (LONSUM) PKS, berjalan dengan baik
hanya ada beberapa hal yangb harus diperbaiki khususnya untuk ADP (Alat
Perlindungan Diri) di area kerja, melengkapi petugas yang berlisensi yang
terkait serta memperbaiki kondisi lingkungan kerja yang dapat
membahayakan pekerja yang ada dilokasi pabrik
 PT.London Sumatera (LONSUM) PKS telah memiliki Organisasi P2K3 yang telah
berjalan dengan baik
 Penerapan SMK3 di PT London Sumatera (LONSUM)PKS telah di laksanakan
dan berjalan dengan baik

5.2 Saran

 Penerapan dan Pengawasan K3 harus di pertahankan dan di tingkatkan


 Melatih/mengingatkan seluruh karyawan agar meningkatkan kesadaran
tentang K3
 Memberikan Pelatihan bagi karyawan yang belum mempunyai
lisensi/Sertifikat

12

Anda mungkin juga menyukai