Anda di halaman 1dari 11

1.

  Transmisi Otomatis

Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk

konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan

kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi

ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih

bertenaga, atau sebaliknya.

Contoh transmisi 5-kecepatan pada rpm mesin 4.400


RPM pada
Gir nomor Rasio gir
poros keluar transmisi
1 3.769 1.167
2 2.049 2.147
3 1.457 3.020
4 1.000 4.400
5 0.838 5.251
Torsi tertinggi suatu mesin umumnya terjadi pada sekitar pertengahan

dari batas putaran mesin yang diijinkan, sedangkan kendaraan memerlukan

torsi tertinggi pada saat mulai bergerak. Selain itu, kendaraan yang berjalan

pada jalan yang mendaki memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan

mobil yang berjalan pada jalan yang mendatar. Kendaraan yang berjalan

dengan kecepatan rendah memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan

kecepatan tinggi. Dengan kondisi operasi yang berbeda-beda tersebut maka

diperlukan sistem transmisi agar kebutuhan tenaga dapat dipenuhi oleh

mesin.

Transmisi otomatik dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas

percepatan ke posisi tertentu.Posisi tuas transmisi otomatik disusun mengikut

format P-R-N-D-3-2-L, sama ada dari kiri ke kanan ataupun dari atas ke

bawah. Mesin hanya bisa dihidupkan pada posisi P ataupun N

saja.Umumnya moda transmisi otomatik adalah seperti berikut:

 Posisi P (Park)

Pada posisi ini kendaraan tidak dapat bergerak (roda tidak dapat diputar)

tetapi mesin dapat dihidupkan.Posisi ini digunakan untuk kendaraan yang


diparkir, atau pada kendaraan untuk keperluan mesin dihidupkan tetapi

kendaraan tidak dijalankan.

 Posisi R (Reverse)

Posisi ini jadi digunakan untuk menggerakan kendaraan mundur.

 Posisi N (Netral)

Pada posisi ini kendaraan tidak bergerak tetapi roda dapat diputar dan mesin

dapat dihidupkan.Hanya posisi N dan P mesin dapat dihidupkan, posisi N

transmisi pada posisi netral,

biasanya digunakan untuk menghidupkan mesin sebelum kendaraan

dijalankan atau ketika kendaraan berhenti sementara mesin hidup, seperti

menunggu lampu hijau menyala di perempatan jalan.

 Posisi D (Drive)

Posisi D, digunakan untuk menggerakkan kendaraan bergerak maju secara

otomatis dan dapat mengatur posisi kerja dari gigi 1, 2 dan 3, atau

sebaliknya, jika switch O/D di-posisikan ON, transmisi secara otomatis dapat

mengatur kerja dari gigi 1, 2, 3 dan 4 atau sebaliknya. Posisi ini biasanya

digunakan untuk jalan normal dan rata.

 Posisi 2

Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju, tetapi

secara otomatis hanya dapat mengatur posisi kerja dari gigi 1 ke gigi 2 atau

sebaliknya, biasanya digunakan untuk jalanan menanjak  atau turunan tajam.

 Posisi L
Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju tetapi

hanya pada posisi gigi 1 saja, biasanya digunakan untuk jalanan yang sangat

menanjak atau turunan yang sangat tajam yang tidak dapat dilakukan pada

posisi gigi 2.

2.  Komponen Utama Transmisi Otomatis

A.  TORQUE CONVERTER

Pada system transmisi manual cara menghubungkan tenaga dari mesin

ke transmisi hingga sampai ke roda adalah kopling (clutch). Karena fungsi

kopling adalah menghubungkan dan memutus tenaga putar dari mesin ke

transmisi. Hal ini berbeda dengan transmisi otomatis (automatic

transmission), namanya juga otomatis yang identik dengan suatu pekerjaan

yang di kerjakan tanpa tenaga manusia atau bergerak sendiri(dengan mesin).

Pada system transmisi otomatis cara menyalurkan tenaga dari mesin ke

transmisi adalah melalui torque converters. Jadi, torque converters penganti

unit kopling pada transmisi otomatis. Sebelum kita membahas lebih jauh

mengenai torque converters inilah wujudnya.

1. Fungsi dari torque converter adalah :

a. Melipatgandakan momen yang dihasilkan oleh mesin

b. Menjadi kopling otomatis yang mengirimkan momen mesin menuju ke

transmisi

c. Menyerap getaran mesin

d. Melembutkan putaran mesin

e. Sebagai pompa oli ke hidraulic control system

2. Bagian – bagian utama dari Torque Converters

Bagian utama torque converters (dari kiri ke kanan): Turbine Runner,

Stator, Impeller Pum

Susunan torque converters


7

3. Cara kerja torque converters

Prinsip dasar cara kerja torque converters diambil dari dua kipas angin

yang dipasang saling berhadapan, dimana kipas yang satu dialiri arus listrik

(PLN) sementara yang satunya dibiarkan tanpa dialiri arus listrik. Pada hal ini

kipas yang tidak dialiri arus listrik akan ikut berputar karena tertiup angin dari

kipas yang berada dihadapanya dengan arah yang sama, prinsip dasar inilah

yang digunakan pada torque converters.

4. Lock up mechanism

Torque converter tidak selamanya menyalurkan tenaga putar ke transmisi

dengan perbandingan 1 : 1, tapi ada sebagian kecil tenaga yaitu sekitar 4 - 5

% yang hilang. Hal ini tentunya sangat merugikan karena akan

mengakibatkan pemborosan bahan bakar. Untuk menghindari hal tersebut di

buat mekanisme lock up mechanism yang akan mengunci torquer converter

ketika kendaraan berjalan pada kecepatan 37 mph atau 60 km/jam atau lebih

tinggi. Ketika mekanisme ini bekerja maka tenaga putar dari mesin akan di

salurkan 100 % menuju ke transmisi.

B.  PLANETARY GEAR UNIT

Planetary gear unit dipakai untuk menaikan dan menurunkan momen

mesin, menaikan dan menurunkan kecepatan kendaraan, di pakai untuk

memundurkan kendaraan dan dipakai untuk bergerak maju. Pada dasarnya

planetary gearunit dipakai mesin untuk menghasilkan tenaga dan


menggerakan kendaraan dengan beban yang berat dengan tenaga yang

ringan.

Hubungan antara kecepatan dan momen mesin dapat di jelaskan sebagai

berikut:

Pada saat kendaraan berhenti dan mau berjalan dibutuhkan momen yang

besar, dan pada posisi ini dibutuhkan gigi yang rendah untuk menggerakan

kendaraan. Akan tetapi pada kecepatan yang tinggi maka akan dibutuhkan

gigi yang tinggi dan momen yang kecil untuk menjaga laju kendaraan.

C.  HIDROULIC CONTROL SYSTEM

Bagian ini mengontrol kerja dari rem dan koling pada transmisi otomatis

dengan tekanan yang diperoleh dari pompa oli.

Unit pengendali hidrolik mempunyai 3 fungsi yaitu sebagai berikut:

1. Untuk membangkitkan/mengahasilkan tekanan hidrolik

Pompa oli mempunyai fungsi membangkitkan tekanan hidrolik. Pompa oli

membangkitkan tekanan hidrolik yang diperlukan untuk pengoperasian

transaxle otomatis dengan menggerakkan tempat/kotak pengubah tenaga

putar (mesin).

2. Menyesuaikan tekanan hidrolik

Tekanan hidrolik yang ditekan oleh pompa oli disesuaikan dengan pentil

pengatur utama. Juga pentil katup penghambat menghasilkan tekanan

hidrolik yang sesuai dengan output mesin

3. Mengalihkan (shift) roda gigi (untuk mengoperasikan kopling dan

rem)

Ketika operasi kopling dan rem pada unit roda gigi planetary dialihkan

(switch), roda gigi dialihkan.Jalur cairan diciptakan sesuai dengan posisi shift

oleh pentil manual. Ketika kecepatan lendaraan meningkat, signal sikirimkan

ke pentil solenoid dari mesin & ECT ECU (Electronic Control Unit). Pentil
solenoid mengoperasikan setiap pentil shift ke pemindahan (shifting) roda

gigi

Komponen-komponen utama dari unit kontrol hidrolik adalah sebagai berikut:

• Pompa oli • Valve body

• Primary regulator valve • Manual valve

• Shift valve • Solenoid valve

• Throttle valve

 Automatic Transmision Fluid

Minyak transmisi otomatis mempunyai kualitas yang tinggi dengan berbagai

macam bahan tambah. Minyak transmisi otomatis ini di kontrol oleh katup

hidrolik melalui transmisi ke gear shift dan melumasi komponen yang

berputar dari transmisi otomatis.

Minyak transmisi otomatis harus memenuhi syarat-syarat sebagi berikut:

• kekentalan yang sesuai • stabil terhadap panas dan oksidasi

• tidak berbusa • koefisien gesek yang sesuai

• berwarna • mempunyai bahan tambah yang lain

Minyak transmisi otomatis (ATF) mempunyai macam-macam viskositas dan

koefisien geseknya. Hal ini perlu diketahui karena pengunaan miyka transmisi

otomatis bisa berbeda tiap tipe kendaraan.

Penggunaan miyak transmisi otomatis yang tidak benar tidak hanya

menurunkan tenaga, tetapi juga bisa menyebabkan bunyi serta kerusakan

yang lain.

3.  Fungsi Transmisi Otomatis

Sistem transmisi berfungsi: mengatur tingkat kecepatan dalam proses

pemindahan tenaga antara lain : unit kopling, transmisi, diferential, poros-

poros dan pada kendaraan,


Fungsi transmisi untuk mengatur tingkat perbedaan putaran antara putaran

mesin melalui unit kopling, dengan putaran poros yang keluar dari transmisi

dan diteruskan ke roda melalui propeler shaft, pengaturan ini dimaksudkan

agar kendaraan mampu bergerak sesuai dengan beban dan kecepatan

kendaraan.

Rangkaian : engine- clutch- gear box- difreential- final gear- wheel.

5.  Cara Kerja Transmisi Otomatis Pada Mobil

CARA KERJA TRANSMISI OTOMATIS

blok diagramnya:

Poros Engkol >> Torque Converter >> Planetary Gear >> [Differential >>

Drive Shaft >> Roda]

pada penggerak roda belakang, bagian didalam kurung kotak diganti [As

Kopel>> Gardan/Differential>>Roda]

17

1. Torque converter menggantikan kopling mekanikal pada transmisi manual.

Lewat torque converter ini torsi disalurkan dengan mekanisme pompa dan

turbin. Didalam torque converter terdapat 3buah baling2. Yang pertama

bekerja sebagai pompa yang dikopel langsung dengan mesin. Yang kedua

"turbin" dikopel langsung dengan planetray gear. Dan yang terakhir adalah

stator. Cara kerjanya, baling-baling yang terkopel pada mesin berputar untuk

memompakan Oli transmisi didalam sebuah ruang tertutup. Lalu tekanan oli

tersebut mendorong turbin layaknya air bertekanan yang menggerakkan

pembangkit listrik tenaga air. Konsep sederhananya, anda menyalakan

sebuah kipas angin lalu tepat didepannya anda letakkan kipas angin yang

lain dalam keadaan mati. Maka kipas angin yang mati tadi akan berputar

seiring meningkatnya tekanan udara dari kipas angin yang menyala. Dari
sistem tersebut, didapatkan peningkatan torsi pada turbin saat RPM pada

mesin meningkat. Karena itulah perlengkapan ini disebut torque converter.

Karena dia merubah putaran tinggi pada mesin menjadi torsi saat dibutuhkan.

Namun alat ini jugalah yang menyebabkan konsumsi bahan bakar pada mobil

matik meningkat. Karena pompa dan turbin tidak akan pernah berputar 1:1

saat berbeban. Oleh karena itu, pada pengembangannya di aplikasikan

perangkat "lock up" yang akan mengunci pompa dan turbin secara mekanis

untuk mendapatkan efisiensi saat RPM tinggi dan overdrive. Lalu fungsi

stator? Nah stator adalah pengembangan sistem dua baling-baling menjadi 3

baling baling. Dimana baling diantara pompa dan turbin tidak bergerak. Oleh

karena itu dinamakan stator (statis:diam) dan fungsinya adalah

mengoptimalkan arah tekanan oli untuk menggerakkan turbin.

7.  Planetary Gear. Komponen ini menggantikan gigi-gigi rasio pada transmisi

manual untuk merubah rasio putaran turbin terhadap roda. Fungsi utamanya

sebetulnya tidaklah berbeda dengan fungsi transmisi manual yang biasa

anda ganti-ganti dengan tuas persneling saat menjalankan mobil. Namun

desain fisiknya yang berbeda cukup jauh.

18

Pada planetary gear tidak ada dua barisan roda gigi yang saling

berhubungan dengan rasio berbeda-beda.

Tetapi sebuah roda gigi yang dikelilingi banyak roda gigi kecil dan ruman

planetary yang memiliki gigi dibagian dalamnya. Untuk lebih jelas, carilah

gambarnya di search engine. Karena cukup sulit menggambarkannya hanya

dengan tulisan. Nah, disinilah Valve body bekerja. Valve body mengatur

jalannya oli untuk merubah rasio planetary gear secara hidraulis.

8.  Itulah cara kerja tranmisi yang banyak digunakan pada mobil-mobil yang

bersliweran saat ini. Torque converter menyebabkan mobil serasa berjalan

dengan kopling yang selip. Dan planetary gear menyebabkan mobil seperti

memindahkan giginya secara otomatis.


6.  Keunggulan,Kelemahan Transmisi otomatis dan cara

Merawat Transmisi otomatis

Transmisi otomatis memiliki beberapa keunggulan antara lain:

 Membuat anda nyaman berkendara di kemacetan karena tidak

diperlukan pergantian gigi secara manual dengan menggunakan tuas

transmisi dan menginjak kopling.

 Apabila dirawat dengan baik, dapat memiliki umur yang panjang.

 Cenderung less maintenance (tidak memerlukan perawatan) selain

ganti oli dan filter nya.

 Apabila dalam keadaan prima, maka anda tidak akan merasakan

perpindahan dari gigi rendah ke gigi tinggi dan sebaliknya.

Adapun kelemahannya adalah:

 Apabila aki soak, maka kendaraan tidak dapat didorong untuk jump

start.

 Apabila rusak maka penggantiannya akan memakan biaya yang

besar.

 Pada saat jalan menurun, mobil tidak memiliki engine brake,dimana

mesin tidak ikut membantu pengereman mobil.

Cara merawat transmisi otomatis :

 Sebisa mungkin jangan gunakan mobil bertransmisi otomatis untuk

menarik kendaraan, apabila terpaksa, gunakan gigi rendah yang

dimiliki oleh mobil tersebut.

 Lakukan penggantian oli transmisi secara teratur.

21

 Apabila kendaraan ditarik, maka salah satu sumbu roda yang

berpenggerak harus diangkat (contoh; menarik mobil penggerak


depan maka bagian depan diangkat). Hal ini dilakukan untuk

mencegah putaran roda mempengaruhi kerja transmisi yang tidak

memiliki pelumasan yang baik.

 Di tanjakan, anda jangan menahan transmisi di D dan menginjak gas

setengah untuk mempertahankan agar mobil tidak turun, tapi gunakan

rem dan pindah transmisi ke N (Neutral).

 Apabila kendaraan di kemacetan berhenti lebih dari 15 detik,

pindahkan tuas ke N (Neutral).

 Jangan menginjak gas terlebih dahulu baru memindahkan tuas ke D

atau R, sebaiknya mobil dalam keadaan rpm idle baru tuas

dipindahkan.

7. Jangan menahan posisi mobil di tanjakan dengan menggunakan daya mesin

karena kopling otomatis akan cepat aus/ selip.Gunakan rem tangan atau rem

kaki untuk menahan posisi mobil

8. Ketika berada di tengah kemacetan lalu lintas atau sedang menanti di traffic

light, sebisa mungkin letakkan posisi tuas transmisi pada N

9. Jangan menetralkan posisi tuas transmisi ketika mobil sedang bergerak

karena supply oli pada sistem transmisi akan berkurang(tekanannya

menurun)dan berakibat pada berkurangnya keawetan usia transmisi

10. Jika mobil bertransmisi otomatis perlu ditarik,sebisa mungkin angkat roda

penggerak dengan  trolley.  Jika hal ini tidak dimungkinkan,yakinkan bahwa

tuas berada pada posisi N dan tambahkan oli kedalam gearbox sekitar 2 liter

extra.

1.  Kesimpulan :
·         Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk

konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan

kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi

ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih

bertenaga, atau sebaliknya.

·           Transmisi menggunakan roda gigi-roda gigi (gears) dari rasio rendah ke

tinggi untuk memaksimalkan torsi mesin sesuai dengan perubahan yang

terjadi pada saat berkendara. Ada dua macam transmisi yaitu manual dan

otomatis. Pada transmisi manual yang digunakan adalah kopling dan lock

unlock berbagai macam set gear untuk mendapatkan rasio gigi yang

berbeda. Transmisi otomatis menggunakan torque converter dan planetary

gears (roda gigi satelit) yang dapat membuat satu set gear menghasilkan

rasio gigi yang berbeda.

·           Perpindahan gigi pada transmisi otomatis secara otomatis sesuai dengan

posisi tuas, terdapat 6 posisi yaitu, posisi P, R, N, D, 2 dan L. Sedangkan

untuk Over Drive (O/D) menggunakan switch yang ada pada tuas transmisi,

demikian pula untuk meningkatkan performa kerja transmisi khususnya waktu

perpindahan gigi terdapat 2 poisisi switch yang ditempatkan di console box,

yaitu Power dan Normal (P/N) mode.

Anda mungkin juga menyukai