Anda di halaman 1dari 16

TEORI

PEMBENTUKAN
ALAM SEMESTA
DANARDONO, S.SI., M.SC.
OUTLINE
1. Konsep Alam Semesta

2. Teori Terjadinya Alam Semesta

3. Konsep Tata Surya

4. Teori Terjadinya Sistem Tata Surya

2
KONSEP ALAM SEMESTA
Pandangan orang tentang alam semesta
mengalami perkembangan sepanjang jaman :

Teori Heliosentris
 Matahari merupakan pusat dari alam semesta
 Semua benda langit yang ada berputar mengelilingi
matahari (Copernicus, 1530)

Teori Geosentris
 Bumi merupakan pusat dari alam semesta
 Semua benda langit yang ada berputar mengelilingi
bumi (Ptolomeus, 25 SM)
3
TEORI TERJADINYA ALAM SEMESTA
Teori Keadaan Tetap
Pencetus : 3 kosmolog Inggris FRED Hoyle, Herman Bondi dan
Thomas Gold.
“ Alam semesta itu tidak berawal dan tidak berakhir”
Materi yang ada memadat kemudian menjadi galaksi.
Galaksi yang terbentuk tidak akan pernah kembali ke pusat
hipotesis alam semesta.
Bondy, Hoyle dan Gold

Kelemahan
 Tidak bisa menjelaskan mekanisme
pembentukan materi baru
 Tidak bisa menjelaskan teori
pengembangan alam semesta
4
Teori Ledakan/ Dentuman Hebat
• Sampai sekarang dianggap sbg teori yang paling
berhasil dalam menjelaskan terbentuknya alam
semesta.
• Teori ini dikembangkan oleh George Lemaitre.
Berdasarkan pengamatannya terhadap bintang2
di langit: Posisi bintang-bintang terhadap
bintang-bintang yang lain tidaklah tetap,
melainkan tampak semakin renggang satu sama
lain.
“ Bintang berasal dari serpihan suatu massa yg
sangat besar yang kemudian meledak”
Serpihan2 ini memiliki energi yang besar dan
menyebar ke segala penjuru, sbg massa pijar.

Kelemahan
 Tidak dapat menjelaskan akhir alam semesta
 Tidak dapat memberikan gambaran awal kondisi
alam semesta
 Jika berasal dari ledakan kenapa kondisi sekarang
stabil, dan tdk ada sisa radiasi ledakan
Teori Semesta Berayun (Osilasi)
dasar: Teori dentuman hebat (Fred Hoyle, 1948)
Serpihan Materi yang tersebar bergerak saling menjauhi , akhirnya
mengalami perlambatan dan berhenti.

Dengan adanya gravitasi maka materi-materi tsb tertarik kembali


kearah pusat hipotesis alam semesta. Terjadilah pemampatan kembali,
sampai suatu saat akan meledak lagi. Ledakan dapat terjadi berulang-
ulang.
Hal ini menunjukan bahwa alam mengalami pemuaian dan penyusutan,
tidak ada materi yang hilang atau tercipta, yang ada hanyalah perubahan
susunan saja.

7
KONSEP TATA SURYA
• Tata surya adalah suatu kelompok benda langit
yang terdiri atas seluruh bintang dan benda2
langit yg mengitari bintang tsb.
• Tata Surya mrpk sub sistem dari suatu sistem
yang lebih besar yaitu Galaksi.
• Beda antara bintang dan planet adalah
kepemilikan cahaya. Bintang memiliki cahaya
sendiri, sedangkan planet tidak menghasilkan
cahaya sendiri.
• Planet kelihatan bercahaya jika memperoleh
cahaya dari matahari kemudian memantulkannya.
TEORI TERBENTUKNYA TATA SURYA
Teori Hipotesis Kabut
Pencetus : Immanuel Kant, 1755 (Jerman).
“ Tata Surya berasal dari kabut gas ( nebula )”.

9
Teori Nebula
• Mula-mula kabut itu diam dan dingin, kemudian
terjadi perputaran dengan arah yang sama
karena terdapat gravitasi dan partikel gas.
• Kandungan berupa debu, es, dan gas dengan
hidrogen tinggi
• Akhirnya kabut memadat, suhunya meningkat
dan menjadi matahari primitif yang besar sekali.
Kemudian matahari memampat dan berputar
cepat lagi sampai melepaskan cincin gas dan es.
• Cincin gas inilah yg kmd menjadi planet
Teori Nebula Kant-Laplace
• Pierre de Laplace 1796
• Seorang filosof dan ahli matematika dari
Perancis mengemukakan hipotesisnya yg serupa
dengan Immanuel Kant tetapi perbedaannya
adalah bahwa kabut gas itu sejak awal sudah
panas dan berputar.

• Hipotesis Kant dan Laplace disatukan menjadi


Hipotesis Kabut Kant-Laplace.
Teori Pasang Surut
• Astronom Jeans dan Jeffreys, 1951,
mengemukakan pendapat bahwa tata surya pada
awalnya hanya matahari saja tanpa mempunyai
anggota.
• Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk
karena adanya bagian dari matahari yang
tertarik dan terlepas oleh pengaruh gravitasi
bintang yang melintas ke dekat matahari.
• Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti
cerutu panjang (bagian tengah besar dan kedua
ujungnya mengecil) yang terus berputar
mengelilingi matahari, sehingga lama kelamaan
mendingin membentuk bulatan-bulatan yang
disebut planet.
Teori Planetesimal
• Moulton dan Chamberlain, 1952, berpendapat bahwa
tata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat
kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti
yang berwujud gas bersuhu tinggi.
• Gabungan bahan-bahan padat kecil itu kemudian
membentuk planet-planet, sedangkan inti massa yang
bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk
matahari.
Teori Bintang Kembar
• Teori bintang kembar dikemukakan astronom
Inggris bernama Lyttleton, 1956.
• Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya
matahari merupakan bintang kembar yang satu
dengan lainnya saling mengelilingi, pada suatu
masa melintas bintang lainnya dan menabrak
salah satu bintang kembar itu dan
menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil
yang terus berputar dan mendingin menjadi
planet-planet yang mengelilingi bintang yang
tidak hancur, yaitu matahari.
Teori Kondensasi/ Awan Kabut
• Pencetus: Gerald P Kuiper, 1950
• “ Tata surya berasal dari kabut gas pijar dan debu yang
bergumpal dan berputar terus menerus”.
• Gumpalan kabut inilah yang disebut Nebula.
• Kabut gas pijar terutama terdiri dari gas Hidrogen dan
Helium.
• Kabut gas mengalami kondensasi (putar, kehilangan
energi, dingin, mampat, beku), akhirnya pecah menjadi
bagian2 kecil, dimulai dari bag luar. Bg dalam yg besar
masih memiliki energi, akhirnya dikenal menjadi
matahari, sedangkan yg kecil menjadi planet2.
Lalu apa kelebihan dan kelemahan pada masing2 teori tentang
pembentukan tata surya ????
TUGAS :
1. Coba deskripsikan kelebihan dan kelemahan dari masing2 metode
pembentukan tata surya.
2. Setelah itu, berdasarkan deskripsi tersebut, menurut anda teori manakah
yang paling relevan dengan kondisi sekarang ? Jelaskan alasannya !

Anda mungkin juga menyukai