Anda di halaman 1dari 24

NAMA : Rizkika Nabila R.

Makka

NIM : G701 17 205

KELAS :B

PENYAKIT MENULAR LANGSUNG


1. Difteri
2. Tetanus
3. Pertusis
4. Polio
5. Campak
6. Thypoid
7. Rubella
8. Yellow fever
9. Influenza
10. Meningitis
11. Tuberkolosis
12. Hepatitis
13. Penyakit akibat pneumokokus
14. Penyakit akibat rotavirus
15. Penyakit akibat human papilloma virus (HPV)
16. Penyakit virus ebola
17. MERS-CoV
18. Infeksi saluran pencernaan
19. Infeksi menular seeksual
20. Infeksi HIV
21. Infeksi saluran pernafasan
22. Kusta

PENYAKIT MENULAR MELALUI PERANTARA


1. Malaria
2. Demam berdarah
3. Chikungunya
4. Filarisis dan kecacingan
5. Schistosomiasis
6. Japaneese enchepalitis
7. Rabies
8. Antraks
9. Pes
10. Toxoplasma
11. Leptospirosis
12. Flu burung ( Avian influenza)
PENYAKIT MENULAR LANGSUNG
1. Difteri
Difteri adalah penyakit akibat infeksi bakteri pada membran mukosa hidung dan
tenggorokan. Difteri merupakan penyakit serius, namun saat ini sudah jarang
ditemukan karena adanya vaksin difteri. Sebesar 10% penderita difteri dapat
meninggal akibat penyakit ini.

Cara penularanya :
Bakteri penyebab difteri dapat menyebar dengan berbagai cara yang perlu diwaspadai.
Misalnya ketika tanpa sengaja menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang
terinfeksi, saat bersentuhan dengan benda-benda yang terkontaminasi, maupun saat
berbagi makanan atau minuman dengan penderita.
Difteri dapat menyebar dengan mudah, bahkan dengan metode yang tidak kita sadari
sebelumnya. Menurut dokter Lili Dwiyani, Interactive Medical Advisor. cara
penularan difteri berikut ini harus Parents waspadai:

- barang yang telah terkontaminasi oleh bakteri penyebab difteri, misalnya mainan
atau handuk
- bersentuhan langsung dengan bisul akibat difteri di kulit penderita
- kontak langsung dengan hewan yang sudah terinfeksi
- minum susu yang belum melalui proses pasteurisasi atau sterilisasi
- menghirup udara saat penderita bersin atau batuk

Bakteri penyebab difteri ini sangat mudah menyebar dan menginfeksi banyak orang.
Oleh sebab itu, penderita difteri biasanya diisolasi di ruangan khusus agar korbannya
tidak semakin banyak.

2. Tetanus
Tetanus merupakan penyakit infeksi akut dan seringkali fatal yang disebabkan oleh
bakteri Clostridium tetani yang memproduksi toksin (racun). Racun ini yang
kemudian menghasilkan gangguan saraf yang ditandai dengan meningkatnya
tegangan dan kekejangan otot. Biasanya bakteri ini masuk ke tubuh melalui luka
tusuk yang terkontaminasi seperti kait logam, serpihan kayu, atau gigitan serangga.
Meskipun demikian, luka lain seperti luka bakar, luka operasi, borok, dan tali pusat
bayi baru lahir juga dapat menjadi pintu masuk bakteri ini. Tetanus terjadi secara
sporadik dan hampir selalu mengenai orang yang belum pernah diimunisasi, atau
bahkan yang sudah diimunisasi secara lengkap yang tidak menjaga imunitasnya
dengan vaksinasi ulangan. Akan tetapi, penyakit ini merupakan penyakit yang dapat
dicegah sepenuhnya dengan vaksinasi. Tetanus bukan merupakan penyakit menular
yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain.

Cara penularanya :
Bakteri tetanus bisa ditemukan di setiap tempat. Spora bakteri C. tetani ada di mana
saja di siktar kita. Yang paling banyak ada di tanah dan feses hewan. Bakteri bisa
masuk ke tubuh melalui luka terbuka atau terkena tusukan benda tajam yang
terkontaminasi, misalnya tertusuk paku. Bakteri tetanus akan masuk ke dalam tubuh,
dan spora berkembang biak menjadi bakteri baru dan mengumpul dalam luka.
Kumpulan bakteri tersebut akan menghasilkan racun yang menyerang saraf motorik
Anda dan langsung menyebabkan gejala tetanus.

Selain itu, cara umum lain penularan tetanus antara lain:


- Luka yang terkontaminasi dengan air liur atau kotoran
- Luka yang disebabkan oleh benda menusuk kulit seperti paku, serpihan kaca, jarum
- Luka bakar
- Luka yang dipencet
- Cedera dengan jaringan yang mati

Cara penularan tetanus yang jarang, antara lain:


- Prosedur operasi
- Luka dangkal (misalnya goresan)
- Gigitan serangga
- Penggunaan obat infus
- Suntikan ke otot
- Infeksi gigi

3. Pertusis (batuk rejan)


Batuk rejan atau pertusis merupakan jenis batuk menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri pada saluran pernapasan. Batuk rejan dapat berlangsung selama 6
minggu sehingga dikenal juga dengan sebutan batuk seratus hari. Selain batuk
berkepanjangan, batuk rejan juga ditandai dengan tarikan napas yang mengeluarkan
suara bernada tinggi “whoop” atau mengi (berbunyi ngik ngik). Mulanya batuk
berlangsung ringan, namun semakin hari batuk akan bertambah parah dan dapat
disertai dengan beberapa gangguan kesehatan lainnya, seperti hidung tersumbat, mata
berair, tenggorokan kering, dan demam.  Pertusis dapat menular dengan cepat
umumnya di antara anak-anak dan remaja sekaligus berpotensi memberikan dampak
kesehatan yang berbahaya. Untungnya, pencegahan penularan penyakit ini bisa
dilakukan semenjak dini, bahkan ketika anak masih di dalam kandungan. Pemberian
vaksin seperti DtaP dan Tdap dapat dilakukan untuk melawan bakteri Bordetella
pertussis yang menyebabkan batuk rejan.

Cara penularanya :
Cara penyebaran batuk rejan bisa melalui uap air udara pernapasan (batuk atau
bersin); melalui air liur (berciuman atau minuman bersama) dan juga melalui kontak
kulit (jabat tangan atau pelukan). Untuk menekan dan menghindari risiko penularan
batuk rejan tersebut, bisa dilakukan dengan beberapa langkah pencegahan penularan
diantaranya yaitu:

 Bayi dan anak-anak yang mengalami batuk rejan akan ditempatkan di ruang isolasi
untuk menghindari penyebaran infeksi.
 Anak-anak akan diresepkan antibiotik sedikitnya selama 5 hari sebelum mereka
kembali ke sekolah. Jika tidak bisa mengonsumsi antibiotik, penderita dianjurkan
masuk sekolah setelah 21 hari usai merasakan gejala pertama batuk rejan.
 Penderita remaja dan dewasa dianjurkan mengonsumsi antibiotik sedikitnya selama 5
hari sebelum berdekatan dengan anak-anak atau pergi beraktivitas.
 Penderita dianjurkan menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk.
 Mencuci tangan secara rutin dengan sabun.

4. Polio
polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh poliovirus. Di sekitar 0,5% dari
kasus polio terdapat kelemahan otot yang mengakibatkan kelumpuhan. Hal ini dapat
terjadi selama beberapa jam sampai beberapa hari. Kelemahan paling sering terjadi
pada kaki tetapi kadang-kadang terjadi pada otot-otot kepala, leher dan diafragma.
Banyak tapi tidak semua orang sepenuhnya pulih. Pada penderita polio dengan
kelemahan otot sekitar 2% sampai 5% dari anak-anak dan 15% sampai 30% dari
orang dewasa mati. 25% lainnya mengalami gejala ringan seperti demam dan sakit
tenggorokan dan hingga 5% mengalami sakit kepala, leher kaku dan nyeri di lengan
dan kaki. Orang-orang ini biasanya kembali normal dalam waktu satu atau dua
minggu. Dalam hingga 70% dari infeksi tidak terjadi gejala. Beberapa tahun setelah
sembuh sindrom pasca-polio dapat terjadi, dengan perkembangan kelemahan otot
yang lambat, sama dengan yang dialami selama infeksi awal.

Poliovirus biasanya menyebar dari orang ke orang melalui feses yang terinfeksi yang
memasuki mulut. Poliovirus juga dapat menyebar melalui makanan atau air yang
mengandung kotoran manusia dan kadang-kadang dari air liur yang terinfeksi.
Mereka yang terinfeksi dapat menyebarkan penyakit selama enam minggu bahkan
jika tidak ada gejala. Penyakit ini dapat didiagnosis dengan menemukan virus
di feses atau mendeteksi antibodi terhadap poliovirus dalam darah. Penyakit ini hanya
terjadi secara alami pada manusia.

Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin polio; namun, beberapa dosis diperlukan
agar vaksin menjadi efektif. Centers for Disease Control and Prevention Amerika
Serikat merekomendasikan booster vaksinasi polio bagi wisatawan dan mereka yang
tinggal di negara-negara di mana penyakit ini terjadi. Setelah terinfeksi tidak ada
pengobatan khusus. Pada tahun 2016, polio menjangkiti 42 orang, sementara ada
sekitar 350.000 kasus pada tahun 1988. Pada tahun 2014 penyakit ini hanya menyebar
di Afghanistan, Nigeria, dan Pakistan. Pada 2015 Nigeria telah menghentikan
penyebaran virus polio liar tetapi kembali terjadi pada tahun 2016.

Poliomielitis telah ada selama ribuan tahun, dan polio telah digambarkan dalam seni
kuno. Penyakit ini pertama kali diakui sebagai kondisi yang berbeda oleh Michael
Underwood pada tahun 1789[1] dan virus yang menyebabkan polio pertama kali
diidentifikasi pada tahun 1908 oleh Karl Landsteiner. Wabah besar mulai terjadi pada
akhir abad ke-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Pada abad ke-20 polio menjadi salah
satu penyakit anak yang paling mengkhawatirkan di daerah ini. Vaksin polio pertama
dikembangkan pada tahun 1950 oleh Jonas Salk. Diharapkan bahwa
upaya vaksinasi dan deteksi dini kasus polio akan menghasilkan pemusnahan global
polio pada tahun 2018.

Cara penularanya :
Manusia dapat tertular penyakit polio karena menelan virus polio. Hal ini bisa terjadi
karena menelan makanan / minuman yang terkontaminasi tinja yang mengandung
virus polio atau karena berbicara dengan orang yang menderita penyakit tersebut, cara
penularan ini disebut Droplet Infection Peroral. Kalau virus polio sudah masuk ke
dalam mulut selanjutnya akan masuk ke dalam kelanjar getah bening kemudian
menuju peredaran darah dan menyebar ke usus dan otak sehingga dapat ditemukan
adanya virus polio dalam liquor dan menyebabkan kelumpuhan.

5. Campak
Campak adalah munculnya ruam kemerahan di seluruh tubuh akibat infeksi virus.
Campak merupakan penyakit menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius,
terutama pada bayi dan anak-anak.

Cara penularanya :
Percikan cairan ketika bersin
Selain mengandung virus yang bisa menularkan penyakit flu, cairan adan udara yang
keluar melalui bersin bisa menularkan penyakit campak pada orang lain. Apalagi jika
orang tersebut menderita campak, dan buruknya lagi cara penularan ini tidak
mengenal usia entah anak-anak atau orang dewasa. Jika anda penderita campak,
sebaiknya membawa penutup mulut seperti sapu tangan atau tissue ketika akn bersin
untuk menghindari risiko penularan ke orang lain. Dan apabila anda adalah orang
sehat, sebaiknya jauhi dulu sementara penderita campak agar tubuh anda tidak
tertular.

Udara yang dihirup ketika penderita batuk

Cara penularan campak sangat berbeda dengan cara penularan panu, pada panu
penggunaan bersama barang pribadi bisa menjadi media penularan yang umum. Jika
pada campak dapat tertular melalui udara yang ikut keluar ketika sedang batuk,
menguap atau ketika bicara. Hal ini dikarenakan virus menginfeksi bagian dalam
tubuh sehingga cairan lain yang dihasilkan oleh mulut berpotensi menjadi media
penularan yang paling mudah. Penggunaan masker mulut sebaiknya dilakukan
penderita agar penularan tidak menyebar ke orang lain.

Cairan dari mulut yang menempel pada benda sekitar


Ketika sedang bersin, batuk atau berbicara tak jarang kita mengeluarkan air liur yang
menciprat ke benda di sekitar kita. Lebih bahaya lagi jika air liur tersebut berasal dari
penderita campak yang cairan tersebut menempel pada daun pintu atau tempat
strategis lain yang mudah tersentuh tangan. Membatasi diri ketika sedang sakit
campak sangat diwajibkan bagi penderita agar tetap dirumah saja dan mengurangi
aktifitas sosial seperti bertemu dan bercengkrama dengan orang lain.

Kontak langsung dengan penderita

Sebenarnya tidak ada salahnya ketika kita bersalaman, berbicara atau berkontak fisik
dengan penderita campak, namun hal yang paling berbahaya adalah cipratan cairan
yang keluar dari mulut atau udara melalui pernafasan penderita yang tidak sengaja
kita hirup. Jika memang tangan penderita bersih dari cairan ketika kita bersalaman
mungkin tidak akan jadi masalah. 

6. Thypoid
Demam tifoid (Typhoid fever) adalah jenis penyakit yang berkaitan
dengan demam karena adanya infeksi bakteri yang menyebar ke seluruh tubuh dan
mempengaruhi banyak organ. Tanpa pengobatan yang tepat maka penyakit ini dapat
menyebabkan komplikasi serius dan bisa berakibat fatal. Orang awan menyebutnya
dengan demam tifus atau tipes, disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella
typhi, juga berhubungan dengan bakteri yang menyebabkan keracunan makanan
salmonella. Demam tifoid sangat menular. Orang yang terinfeksi bisa menularkan
bakteri dari tubuh mereka misalnya melalui feses atauyang paling jarang dalam urin
mereka. Jika orang lain makan makanan atau minum air yang telah terkontaminasi
dengan sejumlah kecil kotoran atau urine yang terinfeksi, mereka dapat terinfeksi
dengan bakteri dan berkembang menjadi demam tifoid.

Cara penularan :

Penyakit demam Tifoid ini bisa menyerang saat kuman tersebut masuk melalui makanan atau
minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Dan melalui peredaran
darah, kuman sampai di organ tubuh terutama hati dan limpa. Ia kemudian berkembang biak
dalam hati dan limpa yang menyebabkan rasa nyeri saat diraba.
7. Rubella
Rubella, atau dikenal dengan nama Campak Jerman, merupakan penyakit infeksi virus
yang menyerang kulit dan kelenjar getah bening. Penyakit ini umumnya menyerang
anak-anak. Pada anak-anak, umumnya rubella hanya menimbulkan gejala ringan yang
tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Rubella menjadi penyakit membahayakan
ketika menginfeksi ibu hamil, karena dapat menimbulkan kecacatan pada janin yang
dikandung.

Cara penularan :
Virus Rubella
Penyebab utamanya campak jerman adalah virus rubella. Biasanya tersebar ketika
penderita mengalami bersin dan batuk. Bisa saja melalui kontak secret langsung.
Yakni dengan ingus atau lendir penderita.

Melalui ibu hamil ke pada anak


Virus rubella bisa menular dengan penularan secara langsung melalui tubuh. Biasanya
terjadi pada ibu yangsedang mengandung janin. Maka otomatis secara tidak langsung
si anak akan tertular.

Daging setengah matang


Memakan daging setengah matang membawa kemungkinan seseorang dapat tertular.
Sebab hewan yang terinfeksi dimasak belum matang. Sehingga virus yang ada pada
daging masuk ke dalam tubuh manusia

Transplantasi organ
Adanya transplantasi organ dengan seseorang yang terkena virus rubella juga
memungkinkan seseorang terkena rubella. Sebab secara tidak langsung darah yang
penderita secara tidak langsung masuk ke dalam tubuh kita

Hubungan seksual
Melakukan hubungan seksual dengan seseoarang yang terkena virus campak juga
mampu beresiko tertular. Sebab kemungkinan secara tidak langsung lendir penderita
masuk ke orang lain yang belum terkena.
8. Yellow fever
Yellow fever (demam kuning) adalah penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh
flavivirus yang ditularkan oleh nyamuk yang terinfeksi virus (terutama nyamuk aedes aegypti,
tetapi dapat pula oleh spesies lain) ke inang atau host dalam hal ini adalah manusia dan primata
(monyet) yang menyebabkan kerusakan pada saluran hati, ginjal, jantung dan sistem pencernaan.
Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai gejala klinis seperti demam, mual, nyeri dan dapat
berlanjut ke fase beracun/toksik yang terjadi setelah itu, ditandai dengan kerusakan hati dengan
jaundis/ikterik atau kulit menjadi berwarna kuning, gagal ginjal, meningitis dan akhirnya dapat
mengakibatkan kematian. Kata yellow/kuning diambil dari keadaan beberapa pasiennya yang
menjadi jaundis/ikterik yaitu perubahan warna pada kulit dan selaput lendir yang menjadi kuning,
sedangkan pada bagian konjungtiva mata berwarna merah. Karena penyakit ini menyebabkan
kecenderungan pendarahan yang meningkat (diatesis pendarahan), yellow fever termasuk dalam
kelompok demam haemorhagik atau kelompok demam berdarah. Pada penderita demam
kuning juga dapat terjadi perdarahan antara lain melalui mulut, hidung, gusi, maupun BAB (melena).
Masa inkubasi yellow fever 3 6 hari. Secara umum angka kematiannya sekitar 5 %, tetapi dapat
mencapai 20% - 40% pada wabah tertentu.

Cara penularan :
Ada tiga siklus penularan yellow fever yaitu tipe sylvatic yellow fever, demam
kuning intermediet, dan demam kuning urban (urban yellow
fever). Tipe sylvatic  (jungle yellow fever) ini hanya terdapat pada hutan
hujan tropis dan terjadi ketika nyamuk menggigit monyet terinfeksi virus yellow
fever. Setelah terinfeksi, nyamuk ini biasanya akan menggigit monyet lain, namun
dalam kasus tertentu, nyamuk ini bisa juga menggigit manusia, terutama manusia
yang memasuki hutan. Tipe intermediet hanya ditemukan dipadang sabanah
Afrika. Infeksi bisa terjadi pada monyet dan host manusia yang tinggal atau bekerja
di daerah perbatasan hutan. Dalam siklus ini, virus dapat ditularkan dari monyet ke
manusia atau dari manusia ke manusia melalui nyamuk. Ini adalah jenis yang paling
umum dari wabah di Afrika. Tipe demam kuning urban (urban yellow
fever). Siklus perkotaan (urban) ini melibatkan penularan virus antar manusia
melalui nyamuk, terutama aedes aegypti. Jenis transmisi ini sangat rentan
menyebabkan epidemi penyakit demam kuning dalam area yang lebih luas.
9. Influenza
Influenza atau flu adalah infeksi virus pada saluran pernapasan. Flu adalah kondisi
yang datang secara tiba-tiba, biasanya berlangsung selama 7 sampai 10 hari. Flu bisa
hilang begitu saja dan ada yang diobati menggunakan obat obatan alami atau obat
resep. Kebanyakan kasus flu umumnya bisa sembuh sepenuhnya.
Namun bagi orang tua, balita, dan orang yang daya tahan tubuhnya lemah, gejala flu
bisa terasa lebih parah dan bahkan mengakibatkan kematian akibat komplikasinya.
Tipe lain dari flu adalah flu babi (HIN1), flu burung (H5N1, H7N9), dan lain-lain.

Cara penularanya ;

Virus influenza dapat menular antar manusia dalam tiga cara: (1) melalui kontak
langsung dengan orang yang terinfeksi, (2) melalui kontak dengan benda yang
terkontaminasi (disebut fomites, seperti mainan, pegangan pintu), dan (3) jika
menghirup virus (serat aerosol). Kontribusi setiap cara penularan keseluruhan
influenza tidak diketahui. Namun, untuk mengendalikan penularan virus influenza
dalam pengaturan perawatan kesehatan mencakup langkah-langkah yang
meminimalkan penyebaran oleh aerosol dan mekanisme fomite.
Penularan melalui pernapasan tergantung pada produksi aerosol yang mengandung
partikel virus. Berbicara, menyanyi, dan pernapasan normal semua produk aerosol,
sedangkan batuk dan bersin menyebabkan pengeluaran virus yang lebih kuat. Saat
batuk dapat menghasilkan beberapa ratus tetesan, bersin yang baik dapat
menghasilkan sampai 20000. Partikel aerosol yang dihasilkan oleh kegiatan ini
dengan ukuran yang berbeda. Tetesan terbesar jatuh ke tanah dalam beberapa meter
dan akan mengirimkan infeksi hanya untuk orang-orang di sekitarnya. Tetesan lain
ditentukan perjalanan jarak oleh ukuran mereka. Tetesan mereka berukuran diameter
1-4 mikron disebut ‘droplet nuklei’, ini tetap tersuspensi di udara untuk waktu yang
sangat panjang dan tidak hanya berjalan jauh, namun dapat mencapai saluran
pernapasan bagian bawah. Menghirup tetesan tetesan dan tempat inti virus pada
saluran pernapasan bagian atas, di mana mungkin memulai infeksi.
Sekresi hidung, yang mengandung partikel virus, bertanggung jawab untuk penularan
melalui kontak langsung atau melalui benda-benda yang terkontaminasi. Orang yang
terinfeksi akan sering menyentuh hidung atau konjungtiva mereka, sehingga virus
menempel pada tangan mereka. Kontak intim atau non-intim (misalnya tangan
gemetar) akan mentransfer virus ke orang lain, yang kemudian akan menginfeksi
dirinya dengan menyentuh hidung atau mata mereka. Ketika tangan menyentuh
benda-benda lain yang terkontaminasi, virus ini dialihkan kepada mereka. Dalam
sebuah penelitian, 23-59% dari benda-benda dari rumah menjadi fasilitas penitipan
atau sebagai pelabuhan RNA virus influenza. Penelitian lain menunjukkan bahwa
virus influenza menular dapat bertahan pada mata uang kertas selama beberapa
minggu.

10. Meningitis
Penyakit meningitis adalah infeksi yang menyebabkan radang selaput di sekitar otak
dan sumsum tulang belakang (meninges). Penyakit ini paling sering disebabkan oleh
virus, tapi dalam beberapa kasus dapat disebabkan oleh bakteri atau jamur.
Beberapa tanda khas radang selaput otak termasuk sakit kepala, demam, dan leher
kaku (kaku kuduk). Meskipun beberapa kasus bisa sembuh dalam beberapa minggu,
pada beberapa kasus lain dapat mengancam jiwa bahkan kematian. Jika Anda merasa
Anda atau anggota keluarga Anda memiliki meningitis, segera periksakan ke dokter.

Cara penularanya :

Bakteri yang dapat menyebabkan meningitis pada seseorang mungkin saja hidup di
tubuh kamu dan lingkungan sekitar kamu. Pada kebanyakan kasus, bakteri tersebut
tidak berbahaya. Meningitis bakteri tersebut terjadi apabila sudah masuk ke aliran
darah, serta masuk ke otak dan tulang belakang untuk menyebabkan infeksi. Sebagian
besar bakteri yang tersebar lalu menular ke orang lain dapat melalui:

 Batuk.

 Bersin.

 Ciuman.

Pada seseorang yang terinfeksi, bakteri terdapat pada dahak dan air liurnya. Lalu,
ketika orang tersebut batuk atau bersin, bakteri tersebut akan terbang di udara. Walau
begitu, sebagian besar bakteri yang dapat menyebabkan seseorang mengidap
meningitis tidak menular. Bakteri tersebut tidak mudah menular seperti virus pilek
atau flu.

Bakteri penyebab meningitis dapat menyerang otak seseorang setelah terjadi trauma,
seperti:

 Fraktur kepala.

 Operasi.

 Infeksi sinus.

Hal ini disebabkan karena menurunnya kekebalan tubuh dan mengganggu penghalang
alami yang menyebabkan tubuh dapat terinfeksi penyakit apapun, termasuk juga
meningitis. Selain itu, bayi dan seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
lebih mungkin terserang meningitis yang disebabkan bakteri. Hal yang harus kamu
tahu adalah penyebab dari penyakit ini sulit untuk ditentukan.

Terkadang, bakteri yang menyebabkan meningitis menyebar ke orang yang dekat


dengan pengidapnya. Seseorang yang berisiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit
tersebut adalah:

 Seseorang yang tinggal dengan pengidap meningitis.

 Kontak langsung melalui cairan oral dengan pengidapnya, seperti melalui ciuman.

Seseorang yang dekat dengan pengidap penyakit tersebut harus menerima antibiotik
untuk dapat mencegah terserang penyakit tersebut. Hal tersebut disebut dengan
profilaksis dan semua orang yang tinggal atau dekat dengan seseorang yang mengidap
radang selaput otak tersebut diharuskan menerima profilaksis. Tindakan tersebut
dilakukan untuk mencegah penyakit tersebut menyebar.

11. Tuberkolosis
Tuberkulosis adalah penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh mycobacterium, yang
berkembang biak di dalam bagian tubuh dimana terdapat banyak aliran darah dan oksigen.
Infeksi bakteri ini biasanya menyebar melewati pembuluh darah dan kelenjar getah bening,
tetapi secara utama menyerang paru-paru. Bakteri TB membunuh jaringan dari organ yang
terinfeksi dan membuatnya sebagai kondisi yang mengancam nyawa jika tidak dilakukan
terapi.

Cara penularan :
Cara Penularan TBC Penyakit TBC ditularkan dari orang ke orang, terutama melalui
saluran napas dengan menghisap atau menelan tetes-tetes ludah/dahak (droplet
infection) yang mengandung basil dan dibatukkan oleh penderita TBC terbuka. Atau
juga karena adanya kontak antara tetes ludah/dahak tersebut dan luka di kulit. Dalam
tetes-tetes ini kuman dapat hidup beberapa jam dalam udara panas lembab, dalam
nanah bahkan beberapa hari. Untuk membatasi penyebaran perlu sekali di -screen
semua anggota keluarga dekat yang erat hubungannya dengan penderita. Dengan
demikian penderita baru dapat dideteksi pada waktu yang dini.

12. Hepatitis
Penyakit hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 5 jenis
virus hepatitis: A, B, C, D, dan E. Karakteristik dari masing-masing jenis ini berbeda, maka
dari itu gejala dan pengobatannya juga beragam.

Cara penularan :
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan ihwal cara penularan hepatitis
berdasarkan jenis hepatitis itu sendiri.
Berikut adalah macam-macam cara penularan hepatitis yang perlu Anda ketahui dan
waspadai.

1. Cara Penularan Hepatitis A (HAV)


Hepatitis A (HAV) adalah jenis hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis
A. Penyakit hepatitis A ini umum terjadi di negara-negara Asia Selatan seperti
Bangladesh dan India, pun beberapa negara di Amerika Selatan. Buruknya sanitasi
menjadi pemicu utama dari hepatitis A.
Cara penularan hepatitis A adalah dengan mekanisme fecal-oral, yaitu virus masuk
melalui mulut saat seseorang mengonsumsi makanan, minuman, atau tidak sengaja
menelan kotoran yang ketiganya sudah terkontaminasi virus hepatitis A tersebut.

Berikut ini adalah gambaran umum bagaimana hepatitis A ditularkan:


 Makan makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi virus hepatitis A
 Tinggal atau bekerja di lingkungan dengan sanitasi yang buruk
 Kontak fisik dengan penderita hepatitis A
 Hubungan seksual dengan penderita hepatitis A
 Penggunaan jarum suntik atau alat medis lainnya yang terkontaminasi

Hepatitis A ditandai oleh sejumlah gejala seperti mual, kelelahan, nyeri otot, dan
penyakit kuning.

2. Cara Penularan Hepatitis B (HBV)


Sama seperti hepatitis A, hepatitis B (HBV) adalah jenis hepatitis yang disebabkan
oleh infeksi virus. Hepatitis B terdiri dari dua tipe yakni hepatitis B akut dan hepatitis
B kronis.
Hepatitis B akut adalah tipe hepatitis B ringan dan bisa disembuhkan bahkan tanpa
perawatan khusus. Sementara itu, hepatitis B kronis bersifat jangka panjang dan bisa
berujung pada komplikasi serius seperti sirosis hati, kanker hati, bahkan kematian.

Cara penularan hepatitis B adalah sebagai berikut:


 Ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis B sehingga tertular pada bayi
 Hubungan seksual dengan penderita hepatitis B
 Penggunaan jarum suntik atau alat medis lain yang terkontaminasi
 Penggunaan barang-barang (sikat gigi, handuk, alat cukur, dsb.) bersama-sama
dengan penderita hepatitis B
 Terpapar darah penderita hepatitis B

Hepatitis B tidak ditularkan melalui aktivitas seperti ciuman, pelukan, batuk, bersin,
dan konsumsi ASI.

3. Cara Penularan Hepatitis C (HCV)

Hepatitis C (HCV) adalah jenis hepatitis lainnya yang kasusnya paling banyak
terjadi. Menurut WHO, tak kurang dari 71 juta orang di seluruh dunia terjangkit
virus hepatitis C. Hepatitis C—sama seperti hepatitis B—juga terdiri dari hepatitis
C akut dan hepatitis C kronis.

Cara penularan virus hepatitis C antara lain:


 Penggunaan narkoba suntik
 Penggunaan alat-alat medis yang tidak steril
 Menerima transfusi darah dari penderita hepatitis C

Sayangnya, belum ada vaksin yang benar-benar bisa melindungi seseorang dari
infeksi virus hepatitis C sebagaimana hepatitis A maupun hepatitis B. menghindari
faktor-faktor di atas  adalah satu-satunya cara mencegah Anda mengalami jenis
hepatitis yang satu ini.

4. Cara Penularan Hepatitis D (HDV)

Hepatitis D (HDV) adalah jenis hepatitis yang terjadi beriringan dengan hepatitis B
(HBV). Oleh sebab itu, cara penularan virus hepatitis D relatif sama seperti  cara
penularan hepatitis B yaitu:
 Hubungan seksual dengan penderita hepatitis D
 Ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis D dapat menular kepada janin yang
dikandungnya
 Penggunaan jarum suntik atau alat medis lainnya yang tidak steril
 penggunaan
 Transfusi darah dari penderita hepatitis D

Kombinasi antara hepatitis B dan hepatitis D menimbulkan kondisi serius yang harus
segera ditangani sebelum mengancam keselamatan jiwa penderitanya.

5. Cara Penularan Hepatitis E (HEV)

Jenis hepatitis paling umum yang terakhir adalah hepatitis E (HEV). Hepatitis E
banyak menyerang warga di negara-negara berkembang akibat kondisi lingkungan
yang tidak higienis.

Seperti hepatitis A, cara penularan hepatitis E adalah sebagai berikut:


 Makan makanan dan minuman yang terkontaminasi
 Tinggal atau bekerja di lingkungan yang memiliki sanitasi buruk
 Kontak fisik dengan penderita hepatitis E
 Hubungan seksual dengan penderita hepatitis E
 Penggunaan jarum suntik atau alat medis lainnya yang tidak steril

Vaksin untuk mencegah penularan hepatitis E sudah ditemukan. Namun,


ketersediaan vaksin masih sangat terbatas.

13. Penyakit akibat pneumokokus


infeksi pneumokokus disebabkan oleh bakteri streptococcus
pneumonaiae atau pneumococcus. bakteri ini ermasuk kuman gram positif, yang memilikiciri
khas diselubungi kapsul polisakarida.Terdapat sekitar 90 jenis kuman pneumokokus,
tergantung kapsul sakarida-nya. jenis kapsul inilah yang menentukan serotipe dan apakah
bakteri golongan ganas atau tidak. Untungnya hanya beberapa jenis kapsul atau serotipe yang
berbahaya.

Cara penularanya :
Secara normal bakteri pneumokokus berada dalam rongga hidung dan tenggorokan baik anak-
anak maupun orang dewasa yang sehat. Jika terjadi kolonisasi dan bakteri ini melewati
jumlah normal pada manusia maka ia akan menjadi pembawa sekaligus penyebar penyakit
melalui partikel udara, misalnya pada saat bersin atau batuk serta kontak tubuh. itulah
sebabnya interaksi antara anak dan manula yang mengidap penyakit ini terus-menerus, serta
antara bayi dan anak di tempat-tempat umum, kendaraan umum, lingkungan tetangga, tempat
penitipan anak (TPA) dan kelompok bermain (playgroup), merupakan lokasi potensial bagi
penyebaran bakteri IPD ini.

14. Penyakit akibat rotavirus


Rotavirus adalah jenis virus yang menginfeksi usus. Virus ini juga menjadi penyebab umum
dari penyakit diare pada bayi dan anak-anak di seluruh dunia, terutama di negara-negara
berkembang dengan tingkat nutrisi dan fasilitas kesehatan yang kurang optimal.

Cara penularan :
Rotavirus sebagai virus penyebab diare terbanyak pada anak-anak biasanya ditularkan
melalui fecal-oral yaitu virus menyebar dari feses penderita dan tidak sengaja masuk
ke mulut seseorang misalnya melalui kontak dengan air, makanan, tangan, dan objek
lain yang terkontaminasi. Penyebaran ini dapat dikarenakan hal sederhana seperti lupa
mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar atau setelah membersihkan
anak yang baru buang air besar. Virus ini juga dapat dengan mudah menyebar ke
segala jenis objek yang dipegang, misalnya mainan atau perabotan.
Infeksi rotavirus sangat umum terjadi pada anak-anak usia 3-35 bulan, terutama di
tempat penitipan anak dan rumah sakit. Orang dewasa yang mengurus anak-anak juga
memiliki risiko terkena infeksi rotavirus.
Infeksi rotavirus dapat terjadi lebih dari sekali walaupun sudah melakukan vaksinasi,
hal ini disebabkan karena jenis rotavirus yang cukup beragam. Namun, semakin
sering infeksi terjadi, gejala yang muncul akan berkurang keparahannya.

15. Penyakit akibat human papilloma virus (HPV)


Human papillomavirus atau HPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi di
permukaan kulit, serta berpotensi menyebabkan kanker serviks. Infeksi virus ini ditandai
dengan tumbuhnya kutil pada kulit di berbagai area tubuh, seperti lengan, tungkai, mulut,
serta area kelamin. Infeksi virus HPV dapat menular melalui kontak langsung dengan
kulit penderita atau melakukan hubungan seks dengan penderita. Sebagian besar
infeksi HPV tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala. Meski begitu,
diperkirakan sekitar dan tidak menimbulkan gejala. Meski begitu, diperkirakan sekitar
70% dari kasus kanker serviks di dunia disebabkan infeksi virus ini.

16. Penyakit virus ebola


 Definsis
Ebola adalah penyakit akibat infeksi virus mematikan, yang bisa menyebabkan
demam, diare, serta perdarahan di dalam tubuh penderitanya. Hanya 10% penderita
Ebola yang selamat dari infeksi virus ini, tetapi penyakit ini jarang terjadi.
 Cara Penularan
- Melalui kontak langsung dengan darah
- Melalui cairan tubuh atau keringat
- Melalui jaringan yang terinfeksi
- Melalui sperma
- Melalui air liur, dll
Penularan virus Ebola terjadi karena kontak dengan penderita dan hewan mati yang
terjangkit virus ebola, seperti monyet, gorila, kelelawar dan lain-lain. Virus Ebola
dapat ditularkan melalui keringat, terutama jika kulit terluka. Selain itu, virus Ebola
juga dapat menular ke manusia saat menangani mayat pasien Ebola, sehingga untuk
menghindari virus Ebola dari mayat, harus mengenakan sarung tangan dan pakaian
anti-kontak. Untuk laki-laki yang telah sembuh dari penyakit ini masih bisa
menularkan virus melalui sperma sampai tujuh minggu setelah sembuh dari sakit.
Untuk petugas kesehatan sering terinfeksi saat merawat pasien Ebola. Hal ini dapat
terjadi jika kontak langsung sangat dekat ketika melakukan perawatan pasien Ebola.
Oleh karena itu, bagi petugas kesehatan diminta untuk memakai pakaian yang anti-
kontak cairan saat melakukan perawatan pada pasien yang diduga Ebola.

17. MERS-CoV
MERS-CoV adalah penyakit sindrom pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona
yang menyerang saluran pernapasan mulai dari yg ringan s/d berat. Gejalanya adalah
demam, batuk dan sesak nafas, bersifat akut, biasanya pasien memiliki penyakit ko-
morbid.

Cara Penularan
Kemungkinan penularannya dapat melalui:
1. langsung: melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu atau bersin
2. tidak langsung: melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.

18. INFEKSI SALURAN PENCERNAAN


Infeksi saluran pecernaan merupakan penyakit yang menyerang sistem pencernaan
manusia

Cara penularan :
melalui infeksi makanan dan minum yang di konsumsi oleh pasien tidak steril

19. INFEKSI MENULAR SEKSUAL


penyakit menular seksual atau biasa dikenal dengan infeksi menular seksual
merupakan infeksi yang umumnya ditularkan melalui hubungan seks yang tidak
aman.
Cara Penularan
bisa melalui darah, sperma, atau cairan tubuh lainnya. Selain itu, penyebarannya bisa
melalui pemakaian jarum suntik secara berulang atau bergantian di antara beberapa
orang.

20. INFEKSI HUMAN IMMONODEFICIENCY VIRUS (HIV)

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan
tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4
yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang
berbagai penyakit.

Cara Penularan
Penularan HIV terjadi saat darah, sperma, atau cairan vagina dari seseorang yang
terinfeksi masuk ke dalam tubuh orang lain. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai
cara, antara lain: 1). Hubungan seks, 2) Berbagi jarum suntik, 3) Transfusi darah
Penularan virus HIV pada anak juga dapat terjadi pada proses melahirkan, atau
melalui air susu ibu saat proses menyusui. Penularan juga terjadi bila penderita
mengalami sariawan, gusi berdarah, atau terdapat luka terbuka di mulut.

21. INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi di saluran pernapasan, yang
menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam. ISPA sangat mudah menular
dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan lansia..
Cara Penularan
dapat terjadi melalui kontak dengan percikan air liur orang yang terinfeksi. Virus atau
bakteri dalam percikan liur akan menyebar melalui udara, masuk ke hidung atau
mulut orang lain. Selain kontak langsung dengan percikan liur penderita, virus juga
dapat menyebar melalui sentuhan dengan benda yang terkontaminasi, atau berjabat
tangan dengan penderita.

22. KUSTA

Kusta, yang juga dikenal dengan nama lepra atau penyakit Hansen, adalah penyakit
yang menyerang kulit, sistem saraf perifer, selaput lendir pada saluran pernapasan
atas, serta mata. Kusta bisa menyebabkan luka pada kulit, kerusakan saraf,
melemahnya otot, dan mati rasa
Cara Penularan
melalui cairan dari hidung yang biasanya menyebar ke udara ketika penderita batuk
atau bersin, dan dihirup oleh orang lain. Namun penyakit ini tidak mudah untuk
ditularkan, perlu beberapa bulan kontak yang sering dengan penderita kusta, sehingga
penyakit ini dapat ditularkan.
Ada beberapa faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk menderita
penyakit ini. Beberapa faktor risiko tersebut di antaranya adalah:
- Melakukan kontak fisik dengan hewan penyebar bakteri kusta tanpa sarung
tangan. Hewan perantara tersebut di antaranya adalah armadillo dan simpanse.
- Bertempat tinggal di kawasan endemik kusta.
- Memiliki kelainan genetik yang berakibat terhadap sistem kekebalan tubuh.

PENYAKIT MENULAR MELALUI PERANTARA

23. MALARIA

Malaria adalah salah satu penyakit yang banyak terjadi di Indonesia. Penyakit yang
menular ini pada dasarnya dikarenakan oleh penyebaran parasit Plasmodium. 
Cara Penularan
Melalui gigitan nyamuk, namun selain itu penyebaran penyakit malaria juga bisa
terjadi melalui transfusi darah atau melalui penggunaan jarum suntik secara
bergantian. Ibu hamil yang terkena malaria juga berpotensi menurunkannya ke janin
yang dikandungnya.

24. DEMAM BERDARAH

Demam berdarah dengue atau biasa disingkat DBD adalah penyakit menular akibat
virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini disebabkan oleh salah
satu dari empat virus dengue.

Cara Penularan
Gigitan nyamuk Aedes aegypti

25. CHIKUNGUNYA

Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan serangan demam dan nyeri
sendi secara mendadak.

Cara Penularan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti  atau Aedes albopictus, dua jenis nyamuk yang
juga dikenal sebagai penyebab demam berdarah.

26. FILARIASIS DAN KECACINGAN

Kecacingan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit berupa cacing.
Filanasis adalah sejumlah infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria dan dapat
menyerang hewan maupun manusia. Ada banyak jenis parasit filaria memiliki ratusan
jenis, tapi hanya delapan spesies yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia

Cara Penularan
- Kecacingan
lewat tanah yang terdapat telur cacing, BAB sembarangan, dan konsumsi
makanan yang tidak higienis
- filarisasi
melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi. Cacing tersebut akan tumbuh dewasa,
bertahan hidup selama enam hingga delapan tahun, dan terus berkembang biak dalam
jaringan limfa manusia.

27. SCHISTOSOMIASIS

Schistosomiasis adalah penyakit yang disebabkan cacing parasit yang hidup di air di
daerah subtropis dan tropis. Schistosomiasis juga dikenal sebagai bilharzia atau
“demam siput”. Penyakit ini menyerang usus dan sistem urinasi terlebih dahulu,
namun karena cacing tinggal di dalam darah, schistosomiasis dapat menyerang sistem
lainnya.

Cara Penularan
BAB sembarangan,mula-mula Schistosomiasis menjangkit orang melalui kulit dalam
bentuk cercaria yang mempunyai ekor berbentuk seperti kulit manusi, parasit tersebut
mengalami transformasi yaitu dengan cara membuang ekornya dan berubah menjadi
cacing. Selanjutnya cacing ini menembus jaringan bawah kulit dan memasuki
pembuluh darah menyerbu jantung dan paru-paru untuk selanjutnya menuju hati. Do
dalam hati manusia yang dijangkiti, cacing-cacing tersebut menjadi dewasa dalam
bentuk jantan dan betina. Pada tahap ini, tiap cacing betina memauki celah tubuh
cacing jantan dan tinggal di dalam hati orang yang dijangkit untuk selamanya. Pada
akhirnya pasangan-pasangan cacing schistosoma bersama-sama pindah ke tempat
tujuan terakhir yakni pembuluh darah usus kecil yang merupakan tempat
persembunyian bagi pasangan cacing schistosoma sekaligus tempat bertelur.

28. Japanese Enchepalitis

Japanese enchepalitis merupakan penyakit radang otak yang di sebabkan oleh virus
dari jenis flavivirus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk culex.

Cara Penularan
Manusia dapat tertular dan terinfeksi virus JE dikarenakan penyebaran oleh nyamuk
culex yang juga menggigit hewan. Namun nyamuk culex yang mengigit manusia yang
sudah terinfeksi JE tidak bisa menularkan kepada manusia lain.

29. Rabies

Rabies atau yang dikenal juga dengan istilah “anjing gila” adalah infeksi virus pada
otak dan sistem saraf. Penyakit ini tergolong sangat berbahaya karena berpotensi
besar menyebabkan kematian.

Cara penularan
Virus penyebab rabies ditularkan oleh anjing melalui gigitan, cakaran, atau air liur.
Namun, terdapat pula hewan lain yang dapat membawa virus rabies dan
menularkannya ke manusia, seperti kucing, kera, musang, bahkan kelinci. Pada kasus
yang tergolong sangat jarang, penularan virus rabies juga dapat terjadi dari manusia
ke manusia, melalui transplantasi organ.

30. ANTRAKS
Anthrax adalah penyakit serius yang disebabkan oleh infeksi bakteri antraks
atau Bacillus anthracis. Bakteri ini biasa ditemukan di dalam tanah. Walau biasanya
menjangkiti hewan, penyakit anthrax juga bisa menyerang manusia.

Cara penularan
1. Infeksi anthrax melalui luka terbuka di kulit
2. Infeksi anthrax melalui saluran pernapasan
3. Infeksi anthrax melalui saluran pencernaan

31. TOXOPLASMA

Cara penularan
- Penularan toksoplasma gandipada manusia melalui 2 cara:
1. secara aktif (didapat), melalui masuknya benih toksoplasma ( ookista infektif atau
kista) ke dalam tubuh.
2. secara pasif (bawaan) yaitu di bawa dari ibu ke bayi yang di kandungnya melalui
aliran darah pada tali pusat (plasenta).
- penularan secara aktif melalui dapat terjadi melalui berbagai jalan sbb:
1. makan daging setengah matang yang berasal dari hewan yang terinfeksi
(mengandung kista) toxoplasma, misalnya makan sate stengah matang
2. makan atau meminum yang sudah tercemar ookista dari feses kucing yang
menderita toksoplasmosis. Misalnya, sayur aau buah-buahan yang kurang bersih
pencuciannya.
3. kontak dengan kuncing yang di bulunya menempel ookista toksoplasma, atau
kotoran kucing yang terinfeksi toksoplasma.
4. melalui transfusi darah (trofozoit), transplantasi organ atau jaringan yang sudah
tercemar T gondii.
5. kecelakaan dilaboratorium yang menyebabkan T gondii masuk kedalam tubuh
melalui luka di kulit.

32. LEPTOSPIROSIS

Leptospirosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh terinfeksinya bakteri


leptospira kedalam tubuh manusia yang ditandai dengan berbagai gejala demam, sakit
kepala, mual serta nyeri pada otot sehingga menyebabkan pembesaran hati
Cara penularan
adanya kontak langsung antara manusia dengan urine hewan yang terinfeksi, atau
dengan air, tanah, dan makanan yang telah terkontaminasi urine hewan yang
terinfeksi bakteri leptospira. Bakteri ini memasuki tubuh melalui kulit pada luka
terbuka, kulit yang kering, atau lapisan lendir tubuh (seperti mata, hidung, atau
mulut). Biasanya manusia dapat terserang leptospirosis saat terserang banjir di mana
air tersebut sudah terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi bakteri lepstospira.
Meski demikian, bakteri ini tidak bisa disebarkan antarmanusia, meski penularan
masih dapat terjadi melalui air susu ibu atau hubungan seksual. Setelah memasuki
tubuh, bakteri ini juga dapat menyebar melalui aliran darah dan sistem getah bening
pada organ-organ dalam tubuh.

33. FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA)

Flu burung adalah suatu jenis penyakit influenza yang ditularkan oleh burung kepada
manusia. Dua jenis virus flu burung, yaitu H5N1 dan H7N9, sampai saat ini
menyebabkan wabah di Asia, Afrika, Timur Tengah, dan beberapa bagian Eropa.

Cara penularan
Cara penyebaran flu burung yang paling utama adalah melalui kontak langsung
dengan unggas yang sakit atau lingkungan yang terkontaminasi, seperti:
- Melakukan kontak langsung dengan unggas yang telah terinfeksi, baik yang masih
hidup maupun yang sudah mati.
- Menyentuh cairan tubuh unggas yang sakit, misalnya air liur. Selain itu, tidak
sengaja menghirup percikan cairan tubuh unggas tersebut.
- Melakukan kontak atau menghirup debu dari kotoran unggas sakit yang telah
mengering.
- Mengonsumsi daging atau telur unggas yang tidak dimasak sampai benar-benar
matang. Namun, bila kamu mengonsumsi daging dan telur yang dimasak sampai
matang maka tidak akan tertular virus flu burung.
- Mengunjungi pasar unggas yang sangat kotor juga bisa membuat kamu tertular
virus flu burung.

Anda mungkin juga menyukai