Anda di halaman 1dari 4

SPO PERAWATAN PASIEN DENGAN TRAKEOSTOMY

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Paru SPO/XXX/000 00 -/-
Jember
Ditetapkan,
Tanggal Terbit : Kepala Rumah Sakit Paru Jember
dd/mm/yy
SPO
Nama Lengkap dengan Gelar
Pangkat
NIP.000000000000000000
PENGERTIAN Trakheostomi adalah suatu tindakan pembedahan
membuat lubang(stoma) dengan mengangkat cincin ketiga dan
keempat dari kartilago trachea, trakheostomi dibuat untuk
menjamin patensi jalan udara klien dengan bantuan pipa
trakheostomi, sehingga oksigenasi klien tetap dapat
dipertahankan. Stoma ini dapat bersifat sementara atau menetap.

TUJUAN TUJUAN TRAKHEOSTOMI


1. Menangani obstruksi jalan nafas yang disebabkan oleh :
 Trauma saluran nafas bagian atas.
 Edema akibat trauma kepala, leher, dada, atau intubasi
ETT yang lama.
 Reaksi alergi berat.
  Perdarahan pada operasi thyroidectomy.
2. Mengurangi ruang rugi (death space) pada emphysema
berat ataurespiratory insufisiensi lainnya.

TUJUAN TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Menjaga keutuhan jalan nafas.
2. Mencegah infeksi.
3. Mencegah kerusakan integritas kulit sekitar trakheostomi.
KEBIJAKAN Pelaksanaan dilakukan oleh petugas yang terampil

PROSEDUR A.   Persiapan Alat :


1. Tali pengikat trakheostomi.
2. 2 kom/mangkuk steril, cairan NaCl, spuit 10 cc.
3. Stetoskop.
4. Suction set.
5. Set ganti balut steril.
6. 1 pasang handscoen bersih dan 2 pasang handscoen
steril.
7. Kapas apus (swab), alkohol 70%.
8. Bengkok, plester, dan gunting.
9. Sikat pembersih.
10. Handuk, perlak, dan kantung plastik.
11. Tromol kasa, kaca mata pelindung, masker,
gaun/skort (kalau perlu).
B.  Persiapan Klien :
1. Menjelaskan prosedur dan tujuannya serta partisipasi klien
yang dibutuhkan.
2. Membantu klien mengatur posisi yang nyaman bagi klien
dan perawat (supine atau semifowler).
3. Membentangkan handuk didada klien.
4. Perlu perawat lain sebagai asisten dalam melaksanakan
prosedur.
5. Menjaga kebutuhan privacy klien.

C. Posedur Tindakan
1. Mendekatkan alat pada tempat yang mudah dijangkau.
2. Menutup sampiran (kalau perlu).
3. Mencuci tangan dan memakai handscoen bersih.
4. Membentangkan handuk di dada klien.
5. Membuka set peralatan  dan bungkus alat-alat yang
dibutuhkan untuk pembersihan trakheostomi.
a. Meletakkan perlak paling bawah dan atur peralatan
suction.
b. Mengatur mangkuk steril kedua dekat tetapi diluar lalu
lintas mangkuk pertama, jangan menyentuh bagian
dalam mangkuk.
c. Menuangkan sekitar 50 ml cairan NaCl.
d. Membuka sikat steril dan letakkan disebelah mangkuk
yang berisi cairan NaCl.
e. Membuka bungkusan kasa, tuangkan hidrogen
peroksida diatas kasa pertama, dan normal saline
pada kasa kedua, sedangkan kasa ketiga tetap
dibiarkan kering.
f. Membuka swab berujung kapas. Tuangkan hidrogen
peroksida pada satu paket swab, dan normal saline
apda paket swab lainnya.
g. Jika trakheostomi menggunakan kanule dalam sekali
pakai (disposible). Buka bungkusnya, sehingga dapat
dengan mudah diambil. Pertahan sterilitas kanule
dalam.
h. Menentukan panjang tali pengikat trakheostomi yang
diperlukan dengan menggandakan lingkar leher dam
menambah 5 cm dan gunting tali pada panjang
tersebut.
6. Melakukan prosedur penghisapan. Pastikan telah
menggunakan skort, kaca mata pelindung, dan handscoen
steril.
7. Melepaskan handscoen yang sudah basah dan kenakan
handscoen steril yang baru. Pertahankan agar tangan
dominan tetap steril sepanjang prosedur dilakukan.
8. Membersihkan kanule dalam.
9. Mengganti kanule dalam sekali pakai (disposible inner-
canula) :
a. Membuka dan dengan hati-hati lepaskan kanule dalam
dengan menggunakan tangan yang tidak dominan.
b. Melakukan penghisapan dengan teknik steril (jika
diperlukan).
c. Mengeluarkan kanule dalam baru steril dari
bungkusnya dan siramkan sejumlah normal saline steril
pada kanule baru tersebut. Biarkan normal saline
menetes dari kanule dalam.
d. Memasang kanule dalam dengan hati-hati dan cermat
dan kunci kembali agar tetap pada tempatnya.
e. Menghubungan kembali klien dengan sumber oksigen.
10. Membersihakn kanule dalam tak disposible :
a. Melepaskan kanule dalam menggunakan tangan tidak
dominan, dan masukkan kanule tersebut kedalam
mangkuk berisi hidrogen peroksida.
b. Membersihkan kanule dalam dengan sikat (tangan
dominan memegang sikat dan tangan yang tidak
dominan memegang kanule.
c. Memegang kanula diatas mangkuk yang berisi cairan
NaCl dan tuangkan normal saline pada kanule sampai
semua bagian kanule terbilas dengan baik. Biarkan
normal saline menetes dari kanule dalam.
d. Memasang kembali kanule dalam dan kunci.
e. Hubungkan kembali klien ke sumber oksigen.
11. Membersihkan bagian luar/sekitar kanule dan kulit
sekitarnya dengan menggunakan cairan NaCl, lalu bilas
dengan NaCl dan keringkan dengan kasa.
12. Mengganti tali pengikat trakheostomi :
a. Membiarkan tali yang lama tetap pada tempatnya
sementara memasang tali yang baru.
b. Menyisipkan tali yang baru pada salah satu
sisifaceplate. Melingkarkan kedua ujung bebasnya
mengelilingi bagian belakang leher klien ke sisi
lainnya faceplate dan ikat dengan kuat tetapi idak
ketat. Gunting tali trakheostomi yang lama.
13. Memasang kasa pada mengelilingi kanule luar dibawah
tali pengikat dan faceplate. Periksa kembali untuk
memastikan bahwa tali pengikat tidak terlalu ketat tetapi
pipa trakheostomi tertahan dengan aman pada tempatnya.
14. Mengempiskan dan mengembangkan balon (cuff)pipa
trakheostomi :
a. Memakai handscoen steril.
b. Jika terdapat klem pada pada pipa cuff  lepaskan
klemnya dan sambungkan dengan spuit.
c. Meminta klien menghirup nafas dalam bersamaan
dengan secara perlahan mengaspirasi udara
pada cuff (biasanya 5 cc). Mengamati adanya kesulitan
bernafas.
15. Mengatur kembali posisi klien, memasang pengaman
tempat tidur, dan atur kembali ketinggian tempat tidur.
16. Merapihkan peralatan.
17. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.
D. Evaluasi
1. Mengevaluasi respon serta toleransi klien sebelum,
selama,  dan sesudah prosedur.
2. Mengkaji status respirasi klien dan mengobservasi tanda-
tanda vital pasca prosedur.

E. Dokumentasi
1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksaanaan prosedur.
2. Mencatat respon serta toleransi klien sebelum, selama, 
dan sesudah prosedur.
3. Mencatat hasil pengkajian status respirasi dan tanda-
tanda vital klien pasca prosedur.

UNIT TERKAIT PICU/NICU/ICU

Anda mungkin juga menyukai