KEPERAWATAN KOMUNITAS
Disusun Oleh :
Kelompok 8 – V A Keperawatan
2019
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, kamidapat menyelesaikan penyusunan makalah
Keperawatan Komunitas dengan judul “Proses Belajar Mengajar Di Keperawatan
Komunitas”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna sebagai media informasi
dan edukasi dalam pemahaman mengenai Proses Belajar Mengajar Di
Keperawatan Komunitas, agar dapat memberikan manfaat bagi kami selaku
penulis maupun bagi orang lain yang membacanya.
Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Ns. Ni Made Dwi Ayu Martini,
S.Kep selaku dosen mata kuliah Keperawatan Komunitas yang telah memberi
penugasan ini kepada kami, juga Ibu Ns. Ni Komang Matalia Gandari, S.Kep,
M.H selaku koordinator mata kuliah Keperawatan Komunitas.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 4
3.1. Kesimpulan.................................................................................... 14
3.2. Saran.............................................................................................. 14
Daftar Pustaka................................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
1.4.1. Manfaat Teoritis
Melalui penugasan ini, penulis membuat makalah yang dapat
membantu untuk menunjang pengetahuan yang ada tentang Proses
Belajar Mengajar di Keperawatan Komunitas dan dapat digunakan
untuk perbandingan dan pertimbangan bagi penulis lain yang
mencoba untuk menyusun makalah yang berbeda, dan secara
umum penyusunan makalah ini diharapkan dapat memperkaya
khazanah ilmu pengetahuan dan wawasan kita.
2
1.4.2. Manfaat Praktis
Penugasan makalah ini dapat memberikan pengalaman secara
langsung kepada kami sebagai mahasiswa dan/ penulis untuk
mengetahui lebih dalam mengenai Proses Belajar Mengajar di
Keperawatan Komunitas. Adapun manfaat praktis dari makalah ini:
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Penentuan kelompok sasaran sangat penting karena sasaran yang satu
akan berbeda dengan sasaran lainnya, sehingga isi pesan yang sama
mungkin akan diinterpretasikan berbeda oleh masing-masing kelompok
sasaran yang berbeda.
2. Komunikator/Sumber Informasi (Source)
Umumnya masyarakat cenderung percaya terhadap informasi yang
diterima dari orang yang mereka percaya. Dalam KRR sumber
informasi terpercaya ini perlu dipelajari, apakah institusi pemerintah,
tokoh masyarakat, teman sebaya, orang tua atau para tenaga medis.
Menyarankan setidaknya empat faktor yang harus diperhitungkan
dalam memilih sumber informasi/komunikator, yaitu: kredibilitas
komunikator, terus menerus melakukan perubahan perilaku, jarak kelas
sosial antara komunikator dan sasaran, dan jenis sumber informasi.
Pelaksanaan program.
3. Isi Pesan (Message)
Isi pesan mempunyai dua tujuan, yaitu untuk memberikan informasi
kepada sasaran dan meyakinkan sasaran terhadap nilai suatu informasi
tersebut. Sedangkan mencatat berbagai karakteristik isi pesan yang
mempengaruhi proses komunikasi, yaitu:
a. Jumlah komunikasi, termasuk volume dan isi pesan yang
disampaikan kepada sasaran
b. Frekuensi komunikasi yang membahas topik yang spesifik
4. Saluran atau media (Channel or Media)
Mengacu kepada definisi komunikasi massa yaitu sebagai jenis
komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen dan anonim, melalui media cetak dan elektronis sehingga
pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat maka media
massa berfungsi untuk membuat orang tertarik, sebagai sumber
informasi, mengubah sikap dan menstimulasi perubahan
perilaku(Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005).
5
2.3 Faktor Keberhasilan Pendidikan Kesehatan
Menurut Notoatmojo (2012), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
keberhasilan promosi kesehatan dalam melakukan pendidikan kesehatan
diantaranya yaitu:
a) Promosi Kesehatan Dalam Faktor Predisposisi
Promosi kesehatan bertujuan untuk menggugah kesadaran, memberikan
ataumeningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan dan
peningkatankesehatan bagi dirinya sendiri, keluarganya, maupun
masyarakatnya. Disamping itudalam konteks promosi kesehatan juga
memberikan pengertian tentang tradisikepercayaan masyarakat dan
sebagainya, baik yang merugikan maupun yangmenguntungkan
kesehatan. Bentuk promosi ini dilakukan dengan penyuluhanpameran,
iklan layanan kesehatan, dan sebagainya.
b) Promosi Kesehatan Dalam Faktor-Faktor Enabling (Penguat)
Bentuk promosi kesehatan dilakukan agar dapat memberdayakan
masyarakat danmampu mengadakan sarana dan prasarana kesehatan
dengan cara bantuan teknik, memberikan arahan, dan cara-cara mencari
dana untuk pengadaan sarana danprasarana.
c) Promosi Kesehatan Dalam Faktor Reinforcing (Pemungkin)
Promosi kesehatan ini ditujukan untuk mengadakan pelatihan bagi
tokoh agama, tokoh masyarakat, dan petugas kesehatan sendiri dengan
tujuan agar sikap danperilaku petugas dapat menjadi teladan, contoh
atau acuan bagi masyarakat tentanghidup sehat.
6
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah
pula dalam menerima informasi baru.
3. Adat Istiadat
Masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap adat
istiadat sebagai sesuatu yang tidak boleh diabaikandalam
kepercayaan masyarakat. Masyarakat lebih memperhatikan
informasi yang disampaikan oleh orang-orang yang sudah mereka
kenal, karena sudah ada kepercayaan masyarakat dengan
penyampai informasi.
4. Ketersediaan Waktu Di Masyarakat
Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat
aktivitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat
dalam penyuluhan (Saragih, 2010).
7
c. Alat bantu lihat-dengar (audio visual aid)
2. Berdasarkan pembuatannya dan penggunaannya
a. Alat peraga atau media yang rumit, seperti film, film strip, slide,
dan sebagainya yang memerlukan listrik dan proyektor
b. Alat peraga sederhana, yang mudah dibuat sendiri dengan bahan-
bahan setempat
3. Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur media kesehatan
a. Media Cetak
1) Leaflet
Merupakan bentuk penyampaian informasi kesehatan
melalui lembaran yang dilipat. Keuntungan menggunakan
media ini antara lain : sasaran dapat menyesuaikan dan belajar
mandiri serta praktis karena mengurangi kebutuhan mencatat,
sasaran dapat melihat isinya disaat santai dan sangat ekonomis,
berbagai informasi dapat diberikan atau dibaca oleh anggota
kelompok sasaran, sehingga bisa didiskusikan, dapat
memberikan informasi yang detail yang mana tidak diberikan
secara lisan, mudah dibuat, diperbanyak dan diperbaiki serta
mudah disesuaikan dengan kelompok sasaran.
Sementara itu ada beberapa kelemahan dari leaflet
yaitu : tidak cocok untuk sasaran individu per individu, tidak
tahan lama dan mudah hilang, leaflet akan menjadi percuma
jika sasaran tidak diikutsertakan secara aktif, serta perlu proses
penggandaan yang baik.
2) Booklet
Booklet adalahsuatu media untuk menyampaikan
pesan-pesan kesehatan dalam bentuk tulisan dan gambar.
Booklet sebagai saluran, alat bantu, sarana dan sumber daya
pendukungnya untuk menyampaikan pesan harus
menyesuaikan dengan isi materi yang akan disampaikan.
Menurut Kemm dan Close dalam Aini (2010),booklet memiliki
beberapa kelebihan yaitu:
8
a) Dapat dipelajari setiap saat, karena di desain berbentuk
buku.
b) Memuat informasi relatif lebih banyak dibandingkan
dengan poster.
c) Flyer(selembaran)
d) Flip chart (lembar balik)
Media penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam
bentuk buku di mana tiap lembar berisi gambar peragaan
dan lembaran baliknya berisi kalimat sebagai pesan
kesehatan yang berkaitan dengan gambar. Keunggulan
menggunakan media ini antara lain: mudah dibawa, dapat
dilipat maupun digulung, murah dan efisien, dan tidak perlu
peralatan yang rumit. Sedangkan kelemahannya yaitu
terlalu kecil untuk sasaran yangberjumlah relatif besar,
mudah robek dan tercabik. (Lucie, 2005).
3) Rubrik (tulisan –tulisan surat kabar), poster, dan foto
b. Media Elektronika
1) Video dan film strip
Keunggulan penyuluhan dengan media ini adalah dapat
memberikan realita yang mungkin sulit direkam kembali oleh
mata dan pikiran sasaran, dapat memicu diskusi mengenai
sikap dan perilaku, efektif untuk sasaran yang jumlahnya
relatif penting dapat diulang kembali, mudah digunakan dan
tidak memerlukan ruangan yang gelap.
Sementara kelemahan media ini yaitu memerlukan
sambungan listrik, peralatannya berisiko untuk rusak, perlu
adanya kesesuaian antara kaset dengan alat pemutar,
membutuhkan ahli profesional agar gambar mempunyai makna
dalam sisi artistik maupun materi, serta membutuhkan banyak
biaya
2) Slide
9
Keunggulan media ini yaitudapat memberikan berbagai realita
walaupun terbatas, cocok untuk sasaran yang jumlahnya relatif
besar, dan pembuatannya relatif murah, serta peralatannya
cukup ringkas dan mudahdigunakan. Sedangkan kelemahannya
memerlukan sambungan listrik, peralatannya berisiko mudah
rusak dan memerlukan ruangan sedikit lebih gelap
(Notoadmojo, 2012).
10
sudah digunakan tinggal disimpan kembali dengan cara diikat atau
menggunakan kotak khusussupaya tidak tercecer.
c. Gampang Diingat
Karakteristik media flash cardadalah menyajikan pesan-pesan
pendek pada setiap kartu yang disajikan. Misalnya mengenal huruf,
mengenal angka, mengenal nama binatang dan sebagainya. Sajian
pesan-pesan pendek ini akan memudahkan siswa untuk mengingat
pesan tersebut. Kombinasi antara gambar dan teks cukup
memudahkan siswa untuk mengenali konsep tersebut, untuk
mengetahui nama sebuah benda dapat dibantu dengan gambarnya,
begitu juga sebaliknya untuk mengetahui apa wujud sebuah benda
atau konsep dengan melihat huruf atau teksnya.
d. Menyenangkan
Media flash carddalampenggunaannya bisa melalui permainan.
Misalnya siswa secara berlomba-lomba mencari satu benda atau
nama-nama tertentu dari flash card yang di simpan secara acak,
dengan cara berlari siswa berlomba untuk mencari sesuai perintah,
selain mengasah kemampuan kognitif juga melatih ketangkasan
(fisik).
11
4) Sisi belakang berisi definisi, keterangan gambar, jawaban, atau
uraian.
5) Sederhana dan mudah membuatnya.
12
2.7.3. Determinan Perilaku Pasien dalam Pengobatan Tradisional
dengan Media Lintah
13
BAB III
PENUTUP
4. Kesimpulan
Penyuluhan kesehatan banyak memberikan manfaat dalam meningkatkan
kesadaran serta memelihara kesehatan yang ada di sekolah baik warga
sekolah hingga mewujudkan lingkungan sekitar sekolah yang sehat guna
menunjang proses pembelajaran. Oleh karena itu keberadaan penyuluhan
kesehatan di sekolah-sekolah memiliki peranan penting dalam
meningkatkan kesehatan pribadi sesuai dengan pendidikan kesehatan
sebagai sasaran pendidikan yang mengintegrasikan pengetahuan, sikap, nilai
dan perbuatan nyata berkenaan dengan kesehatan pribadi sebagai diri
pribadi dan warga masyarakat. Jadi, pendidikan kesehatan di lingkungan
sekolah terutama sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan melalui
pengalaman nyata dan langsung sebanyak mungkin
3.2. Saran
Dalam praktik keperawatan hendaknya pendidikan kesehatan dapat
diterapkan dilingkungan masyarakat agar masyarakat lebih mudah
menerima materi yang disampaikan dan bisa menerapkan dalam
kesehariannya.
14
DAFTAR PUSTAKA
15