Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEPERAWATAN KOMUNITAS

PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KEPERAWATAN KOMUNITAS

Untuk Memenuhi Salah Satu TugasMata Kuliah Keperawatan Komunitas

Dosen Pengampu: Ns. Ni Made Dwi Ayu Martini, S.Kep

Disusun Oleh :

Kelompok 8 – V A Keperawatan

Ni Luh Dewi Risma Astriani (C1117007)

Ni Wayan Ayu Dewi Artini (C1117011)

Ari Wina Sani (C1117036)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA USADA BALI

2019
KATA PENGANTAR

Om Swastiastu.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, kamidapat menyelesaikan penyusunan makalah
Keperawatan Komunitas dengan judul “Proses Belajar Mengajar Di Keperawatan
Komunitas”.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna sebagai media informasi
dan edukasi dalam pemahaman mengenai Proses Belajar Mengajar Di
Keperawatan Komunitas, agar dapat memberikan manfaat bagi kami selaku
penulis maupun bagi orang lain yang membacanya.

Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Ns. Ni Made Dwi Ayu Martini,
S.Kep selaku dosen mata kuliah Keperawatan Komunitas yang telah memberi
penugasan ini kepada kami, juga Ibu Ns. Ni Komang Matalia Gandari, S.Kep,
M.H selaku koordinator mata kuliah Keperawatan Komunitas.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih terdapat


banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang telah kami
susun ini agar kedepannya bisa lebih baik lagi, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Kami juga tidak henti-hentinya
memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata dan penggunaan kalimat yang
kurang berkenan. Serta tak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Demikianlah kata pengantar ini, kami berharap makalah ini dapat


bermanfaat dalam menambah dan berbagi informasi ilmu pengetahuan khususnya
dalam pemahaman Proses Belajar Mengajar di Keperawatan Komunitas.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om.


Badung, 4 Desember 2019

Kelompok 8 - V A Keperawatan STIKES Bina Usada Bali

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i

Kata Pengantar.................................................................................................. ii

Daftar Isi........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................ 2
1.4 Manfaat........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 4

2.1. Pengertian pendidikan kesehatan................................................... 4


2.2. Unsur pendidikan kesehatan.......................................................... 4
2.3. Faktor keberhasilan pendidikan kesehatan.................................... 6
2.4. Pengertian media/alat peraga ........................................................ 7
2.5. Jenis media/alat peraga ................................................................. 7
2.6. Dasar pertimbangan memilih media flash card............................. 10
2.7. Terapi Tradisional dalam Komunitas............................................ 12

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 14

3.1. Kesimpulan.................................................................................... 14
3.2. Saran.............................................................................................. 14

Daftar Pustaka................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari keseluruhan upaya


kesehatan(promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif)yang menitikberatkan
pada upaya untuk meningkatkan perilaku hidup sehat. Adalah upaya agar
masyarakat berperilaku atau mengadopsikan perilaku kesehatan dengan cara
persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi, memberi
kesadaran dan sebagainya. Upaya agar perilaku individu, kelompok dan
masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan. Secara konsep: pendidikan kesehatan merupakan
upaya mempengaruhi/mengajak orang lain (individu, kelompok,
masyarakat) agar berperilaku hidup sehat. Secara operasional: pendidikan
kesehatan adalah semua kegiatan untuk memberikan/ meningkatkan
pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya.

Penyuluhan kesehatan banyak memberikan manfaat dalam


meningkatkan kesadaran serta memelihara kesehatan yang ada di sekolah
baik warga sekolah hingga mewujudkan lingkungan sekitar sekolah yang
sehat guna menunjang proses pembelajaran. Oleh karena itu keberadaan
penyuluhan kesehatan di sekolah-sekolah memiliki peranan penting dalam
meningkatkan kesehatan pribadi sesuai dengan pendidikan kesehatan
sebagai sasaran pendidikan yang mengintegrasikan pengetahuan, sikap, nilai
dan perbuatan nyata berkenaan dengan kesehatan pribadi sebagai diri
pribadi dan warga masyarakat. Jadi, pendidikan kesehatan di lingkungan
sekolah terutama sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan melalui
pengalaman nyata dan langsung sebanyak mungkin.

1
1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa pengertian dari Pendidikan Kesehatan?


1.2.2. Apa saja unsur dari Pendidikan Kesehatan?
1.2.3. Apa saja faktor keberhasilan Pendidikan Kesehatan?
1.2.4. Apa pengertian dari media?
1.2.5. Apa saja jenis dari media?
1.2.6. Apa saja dasar pertimbangan memilih media flashcard?
1.2.7. Apa saja terapi tradisional dalam Komunitas?

1.3. Tujuan

1.3.1. Untuk mengetahui pengertian dari Pendidikan Kesehatan.


1.3.2. Untuk mengetahui unsur dari Pendidikan Kesehatan.
1.3.3. Untuk mengetahui faktor keberhasilan Pendidikan Kesehatan.
1.3.4. Untuk mengetahui pengertian dari media.
1.3.5. Untuk mengetahui jenis dari media.
1.3.6. Untuk mengetahui dasar pertimbangan memilih media flashcard.
1.3.7. Untuk mengetahui terapi tradisional dalam komunitas.

1.4. Manfaat
1.4.1. Manfaat Teoritis
Melalui penugasan ini, penulis membuat makalah yang dapat
membantu untuk menunjang pengetahuan yang ada tentang Proses
Belajar Mengajar di Keperawatan Komunitas dan dapat digunakan
untuk perbandingan dan pertimbangan bagi penulis lain yang
mencoba untuk menyusun makalah yang berbeda, dan secara
umum penyusunan makalah ini diharapkan dapat memperkaya
khazanah ilmu pengetahuan dan wawasan kita.

2
1.4.2. Manfaat Praktis
Penugasan makalah ini dapat memberikan pengalaman secara
langsung kepada kami sebagai mahasiswa dan/ penulis untuk
mengetahui lebih dalam mengenai Proses Belajar Mengajar di
Keperawatan Komunitas. Adapun manfaat praktis dari makalah ini:

1.4.2.1 Manfaat Bagi Penulis


Melalui penugasan ini kami sebagai penulis lebih
mengetahui tentang Proses Belajar Mengajar di
Keperawatan Komunitas, penulis juga dapat menambah
wawasan berupa pengetahuan dan pemahaman lebih
tentangProses Belajar Mengajar di Keperawatan Komunitas
1.4.2.2 Manfaat Bagi Pembaca
Melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui
lebih dalam informasi tentangProses Belajar Mengajar di
Keperawatan Komunitas.
1.4.2.3 Manfaat Bagi Masyarakat Luas
Melalui makalah ini diharapkan masyarakat dapat
mengetahui lebih dalam informasi tentang Proses Belajar
Mengajar di Keperawatan Komunitas.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dari Pendidikan Kesehatan


Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan. secara umum adalah
segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik
individu, kelompok, atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang
diharapkan oleh pelaku pendidikan atau promosi kesehatan. Dan batasan ini
tersirat unsur-unsur input (sasaran dan pendidik dari pendidikan), proses
(upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain) dan output
(melakukan apa yang diharapkan). Hasil yang diharapkan dari suatu
promosi atau pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau perilaku
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif oleh sasaran
dari promosi kesehatan (Notoadmojo, 2012).
Pendidikan kesehatan pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan
atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat atau
individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, kelompok
atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih
baik. Pengetahuan tersebut pada akhirnya diharapkan dapat berpengaruh
terhadap perilaku. Dengan kata lain dengan adanya promosi kesehatan
tersebut, diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku
dari sasaran (Aritonang, 2017)
Pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi atau perlakuan
terhadap faktor perilaku pendidikan kesehatan, sehingga perilaku individu
sesuai nilai-nilai kesehatan(Adnani, 2011).

2.2 Unsur Pendidikan Kesehatan


Pendidikan kesehatan adalah mendidik masyarakat dengan cara
berkomunikasi.Adapun unsur – unsurnya adalah :
1. Komunikan/sasaran (receiver)

4
Penentuan kelompok sasaran sangat penting karena sasaran yang satu
akan berbeda dengan sasaran lainnya, sehingga isi pesan yang sama
mungkin akan diinterpretasikan berbeda oleh masing-masing kelompok
sasaran yang berbeda.
2. Komunikator/Sumber Informasi (Source)
Umumnya masyarakat cenderung percaya terhadap informasi yang
diterima dari orang yang mereka percaya. Dalam KRR sumber
informasi terpercaya ini perlu dipelajari, apakah institusi pemerintah,
tokoh masyarakat, teman sebaya, orang tua atau para tenaga medis.
Menyarankan setidaknya empat faktor yang harus diperhitungkan
dalam memilih sumber informasi/komunikator, yaitu: kredibilitas
komunikator, terus menerus melakukan perubahan perilaku, jarak kelas
sosial antara komunikator dan sasaran, dan jenis sumber informasi.
Pelaksanaan program.
3. Isi Pesan (Message)
Isi pesan mempunyai dua tujuan, yaitu untuk memberikan informasi
kepada sasaran dan meyakinkan sasaran terhadap nilai suatu informasi
tersebut. Sedangkan mencatat berbagai karakteristik isi pesan yang
mempengaruhi proses komunikasi, yaitu:
a. Jumlah komunikasi, termasuk volume dan isi pesan yang
disampaikan kepada sasaran
b. Frekuensi komunikasi yang membahas topik yang spesifik
4. Saluran atau media (Channel or Media)
Mengacu kepada definisi komunikasi massa yaitu sebagai jenis
komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen dan anonim, melalui media cetak dan elektronis sehingga
pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat maka media
massa berfungsi untuk membuat orang tertarik, sebagai sumber
informasi, mengubah sikap dan menstimulasi perubahan
perilaku(Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005).

5
2.3 Faktor Keberhasilan Pendidikan Kesehatan
Menurut Notoatmojo (2012), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
keberhasilan promosi kesehatan dalam melakukan pendidikan kesehatan
diantaranya yaitu:
a) Promosi Kesehatan Dalam Faktor Predisposisi
Promosi kesehatan bertujuan untuk menggugah kesadaran, memberikan
ataumeningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan dan
peningkatankesehatan bagi dirinya sendiri, keluarganya, maupun
masyarakatnya. Disamping itudalam konteks promosi kesehatan juga
memberikan pengertian tentang tradisikepercayaan masyarakat dan
sebagainya, baik yang merugikan maupun yangmenguntungkan
kesehatan. Bentuk promosi ini dilakukan dengan penyuluhanpameran,
iklan layanan kesehatan, dan sebagainya.
b) Promosi Kesehatan Dalam Faktor-Faktor Enabling (Penguat)
Bentuk promosi kesehatan dilakukan agar dapat memberdayakan
masyarakat danmampu mengadakan sarana dan prasarana kesehatan
dengan cara bantuan teknik, memberikan arahan, dan cara-cara mencari
dana untuk pengadaan sarana danprasarana.
c) Promosi Kesehatan Dalam Faktor Reinforcing (Pemungkin)
Promosi kesehatan ini ditujukan untuk mengadakan pelatihan bagi
tokoh agama, tokoh masyarakat, dan petugas kesehatan sendiri dengan
tujuan agar sikap danperilaku petugas dapat menjadi teladan, contoh
atau acuan bagi masyarakat tentanghidup sehat.

Selain itu beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar pendidikan


kesehatan dapat mencapai sasaran yaitu :
1. Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap
informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa
semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang
menerima informasi yang didapatnya.
2. Tingkat Sosial Ekonomi

6
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah
pula dalam menerima informasi baru.
3. Adat Istiadat
Masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap adat
istiadat sebagai sesuatu yang tidak boleh diabaikandalam
kepercayaan masyarakat. Masyarakat lebih memperhatikan
informasi yang disampaikan oleh orang-orang yang sudah mereka
kenal, karena sudah ada kepercayaan masyarakat dengan
penyampai informasi.
4. Ketersediaan Waktu Di Masyarakat
Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat
aktivitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat
dalam penyuluhan (Saragih, 2010).

2.4 Pengertian Media/Alat Peraga


Media adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan
informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata “Medium” yang secara harfiah berarti “perantara”
yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a
receiver).
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi, sedangkan pengertian alat peraga
adalah alat bantu yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar
agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien. (Aziz, 2007).
2.5 Jenis Media/Alat Peraga
Ada beberapa jenis media lain (Notoadmojo, 2012):
1. Berdasarkan stimulasi indra
a. Alat bantu lihat (visual aid)
Berguna dalam membantu menstimulasi indra penglihatan
b. Alat bantu dengar (audio aid)
Membantu untuk menstimulasi indra pendengar pada waktu
penyampaian bahan pendidikan/pengajaran

7
c. Alat bantu lihat-dengar (audio visual aid)
2. Berdasarkan pembuatannya dan penggunaannya
a. Alat peraga atau media yang rumit, seperti film, film strip, slide,
dan sebagainya yang memerlukan listrik dan proyektor
b. Alat peraga sederhana, yang mudah dibuat sendiri dengan bahan-
bahan setempat
3. Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur media kesehatan
a. Media Cetak
1) Leaflet
Merupakan bentuk penyampaian informasi kesehatan
melalui lembaran yang dilipat. Keuntungan menggunakan
media ini antara lain : sasaran dapat menyesuaikan dan belajar
mandiri serta praktis karena mengurangi kebutuhan mencatat,
sasaran dapat melihat isinya disaat santai dan sangat ekonomis,
berbagai informasi dapat diberikan atau dibaca oleh anggota
kelompok sasaran, sehingga bisa didiskusikan, dapat
memberikan informasi yang detail yang mana tidak diberikan
secara lisan, mudah dibuat, diperbanyak dan diperbaiki serta
mudah disesuaikan dengan kelompok sasaran.
Sementara itu ada beberapa kelemahan dari leaflet
yaitu : tidak cocok untuk sasaran individu per individu, tidak
tahan lama dan mudah hilang, leaflet akan menjadi percuma
jika sasaran tidak diikutsertakan secara aktif, serta perlu proses
penggandaan yang baik.
2) Booklet
Booklet adalahsuatu media untuk menyampaikan
pesan-pesan kesehatan dalam bentuk tulisan dan gambar.
Booklet sebagai saluran, alat bantu, sarana dan sumber daya
pendukungnya untuk menyampaikan pesan harus
menyesuaikan dengan isi materi yang akan disampaikan.
Menurut Kemm dan Close dalam Aini (2010),booklet memiliki
beberapa kelebihan yaitu:

8
a) Dapat dipelajari setiap saat, karena di desain berbentuk
buku.
b) Memuat informasi relatif lebih banyak dibandingkan
dengan poster.
c) Flyer(selembaran)
d) Flip chart (lembar balik)
Media penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam
bentuk buku di mana tiap lembar berisi gambar peragaan
dan lembaran baliknya berisi kalimat sebagai pesan
kesehatan yang berkaitan dengan gambar. Keunggulan
menggunakan media ini antara lain: mudah dibawa, dapat
dilipat maupun digulung, murah dan efisien, dan tidak perlu
peralatan yang rumit. Sedangkan kelemahannya yaitu
terlalu kecil untuk sasaran yangberjumlah relatif besar,
mudah robek dan tercabik. (Lucie, 2005).
3) Rubrik (tulisan –tulisan surat kabar), poster, dan foto

b. Media Elektronika
1) Video dan film strip
Keunggulan penyuluhan dengan media ini adalah dapat
memberikan realita yang mungkin sulit direkam kembali oleh
mata dan pikiran sasaran, dapat memicu diskusi mengenai
sikap dan perilaku, efektif untuk sasaran yang jumlahnya
relatif penting dapat diulang kembali, mudah digunakan dan
tidak memerlukan ruangan yang gelap.
Sementara kelemahan media ini yaitu memerlukan
sambungan listrik, peralatannya berisiko untuk rusak, perlu
adanya kesesuaian antara kaset dengan alat pemutar,
membutuhkan ahli profesional agar gambar mempunyai makna
dalam sisi artistik maupun materi, serta membutuhkan banyak
biaya
2) Slide

9
Keunggulan media ini yaitudapat memberikan berbagai realita
walaupun terbatas, cocok untuk sasaran yang jumlahnya relatif
besar, dan pembuatannya relatif murah, serta peralatannya
cukup ringkas dan mudahdigunakan. Sedangkan kelemahannya
memerlukan sambungan listrik, peralatannya berisiko mudah
rusak dan memerlukan ruangan sedikit lebih gelap
(Notoadmojo, 2012).

2.6 Dasar Pertimbangan Memilih Media (Flashcard)


Media flash card adalahmedia pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar
yang berukuran 25X30 cm. Gambar-gambar yang dibuat menggunakan
tangan atau foto atau memanfaatkan gambar atau foto yang sudah ada yang
ditempelkan pada lembar-lembar flash card. gambar-gambar yang ada pada
flash card merupakan rangkaian pesan yang disajikan dengan keterangan
setiap gambar yang di cantumkan pada bagian belakang kartu (Susilana, dan
Riyana, 2009: 94).
Kelebihan dan kekurangan dari media Flash Card
1. Kelebihan media Flash Card
Media flash cardmemiliki kelebihan menurut Susilana, dan Riyana
(2009: 95), menyatakan kelebihan dari media flash cardterbagi menjadi,
empat yaitu:
a. Mudah di bawa
Dengan ukuran yang kecil flash carddapat disimpan di atas bahkan
di saku, sehingga tidak membutuhkan ruang yang luas, dapat
digunakan di mana saja, di kelas atau pun di luar kelas.
b. Praktis
Dilihat dari cara pembuatannya dan penggunaannya, media flash
cardsangat praktis, dalam menggunakan media ini guru tidak perlu
memiliki keahlian khusus, media ini tidak perlu juga membutuhkan
listrik. Kita tinggal menyusun urutan gambar sesuai dengan
keinginan kita, pasti posisi gambarnya tepat tidak terbalik, dan jika

10
sudah digunakan tinggal disimpan kembali dengan cara diikat atau
menggunakan kotak khusussupaya tidak tercecer.
c. Gampang Diingat
Karakteristik media flash cardadalah menyajikan pesan-pesan
pendek pada setiap kartu yang disajikan. Misalnya mengenal huruf,
mengenal angka, mengenal nama binatang dan sebagainya. Sajian
pesan-pesan pendek ini akan memudahkan siswa untuk mengingat
pesan tersebut. Kombinasi antara gambar dan teks cukup
memudahkan siswa untuk mengenali konsep tersebut, untuk
mengetahui nama sebuah benda dapat dibantu dengan gambarnya,
begitu juga sebaliknya untuk mengetahui apa wujud sebuah benda
atau konsep dengan melihat huruf atau teksnya.
d. Menyenangkan
Media flash carddalampenggunaannya bisa melalui permainan.
Misalnya siswa secara berlomba-lomba mencari satu benda atau
nama-nama tertentu dari flash card yang di simpan secara acak,
dengan cara berlari siswa berlomba untuk mencari sesuai perintah,
selain mengasah kemampuan kognitif juga melatih ketangkasan
(fisik).

2. Kekurangan media flash card


Beberapa kelebihan yang bisa kita temukan pada media flash card,
namun flash cardjuga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:
1) Gambar hanya menekankan persepsi indra mata.
2) Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran.
3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

3. Ciri-ciri media Flash Card


1) Flash card berupa kartu bergambar yang efektif.
2) Mempunyai dua sisi, depan dan belakang.
3) Sisi depan berisi gambar atau tanda simbol.

11
4) Sisi belakang berisi definisi, keterangan gambar, jawaban, atau
uraian.
5) Sederhana dan mudah membuatnya.

2.7 Terapi Tradisional Dalam Komunitas


2.7.1. Pengaruh Terapi Musik Tradisional Kecapi Suling Sunda
Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi

Selera seseorang terhadap musik tertentu akan menimbulkan


efek yang bervariasi. Dalam hal penurunan tekanan darah diduga
bahwa konsentrasi katekolamin plasma mempengaruhi pengaktifan
simpato adrenergik dan menyebabkan terjadinya pelepasan hormon-
hormon stres. Mendengarkan musik dengan irama lambat akan
mengurangi pelepasan katekolamin kedalam pembuluh darah,
sehingga konsentrasi katekolamin dalam plasma menjadi rendah. Hal
ini mengakibatkan tubuh mengalami relaksasi, denyut jantung
berkurang dan tekanan darah menjadi turun (Muslim, 2009;
Saing,2007).

2.7.2. Pemanfaatan dan Penggunaan Secara Rasional Tanaman Obat


Tradisional Sebagai Terapi Swamedikasi

Obat yang berbahan dasar dari tanaman tradisional walaupun


dipandang lebih aman penggunaanya dibandingkan obat–obatan
kimia akan tetap memberikan efek samping yang merugikan bagi
pengguna jika tidak digunakan sesuai dosis yang tepat dan indikasi
yang sesuai Hasil studi pendahuluan Tim, ditemukan data bahwa
rata–rata warga Magersari mengkonsumsi obat herbal untuk penyakit
masuk angin, osteoarthritis, kolesterol, diabetes melitus, asam urat,
darah tinggi, hepatitis dan nyeri pada tubuh. Penggunaan obat–obat
sintesis dan tradisional untuk penyakit tersebut rutin dilakukan setiap
harinya.

12
2.7.3. Determinan Perilaku Pasien dalam Pengobatan Tradisional
dengan Media Lintah

Salah satu pengobatan tradisional yang ada saat ini yaitu


pengobatan tradisional dengan menggunakan media lintah sebagai
penyembuh penyakitnya. Sejak dahulu sampai sekarang, penggunaan
lintah medis (Hirudo medicinalis) untuk pengobatan, atau lebih
dikenal dengan terapi lintah, sangat menarik perhatian masyarakat.
Terapi lintah sudah mulai banyak diterapkan di Indonesia saat ini.
Rahasia dari terapi lintah tersebut ada pada air liur lintah yang sarat
dengan obat berbagai penyakit. (Notoatmodjo dalam Kurnia et al,
2012)

13
BAB III

PENUTUP

4. Kesimpulan
Penyuluhan kesehatan banyak memberikan manfaat dalam meningkatkan
kesadaran serta memelihara kesehatan yang ada di sekolah baik warga
sekolah hingga mewujudkan lingkungan sekitar sekolah yang sehat guna
menunjang proses pembelajaran. Oleh karena itu keberadaan penyuluhan
kesehatan di sekolah-sekolah memiliki peranan penting dalam
meningkatkan kesehatan pribadi sesuai dengan pendidikan kesehatan
sebagai sasaran pendidikan yang mengintegrasikan pengetahuan, sikap, nilai
dan perbuatan nyata berkenaan dengan kesehatan pribadi sebagai diri
pribadi dan warga masyarakat. Jadi, pendidikan kesehatan di lingkungan
sekolah terutama sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan melalui
pengalaman nyata dan langsung sebanyak mungkin

3.2. Saran
Dalam praktik keperawatan hendaknya pendidikan kesehatan dapat
diterapkan dilingkungan masyarakat agar masyarakat lebih mudah
menerima materi yang disampaikan dan bisa menerapkan dalam
kesehariannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo,S.2012.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Aritonang, J. (2017). Peningkatan pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Pentabio


Lanjutan setelah Pemeberian Pendidikan Kesehatan Di Puskemsmas Lampseh
Aceh. Akademi Kebidanan Sari Mutiara, 6.

Adnani, Hariza. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta :Nuha Medika, 2011.

Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan.


Jakarta:Rineka Cipta

Aziz, Abdul.dkk. 2007. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan


Memanfaat Alat Peraga Sains Fisika (Materi Tata Surya) Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar dan Kerjasama Siswa. Dalam Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia
Vol. 4, No 2.

15

Anda mungkin juga menyukai