HAPER 2020 UAS - Odp
HAPER 2020 UAS - Odp
PERTEMUAN VIII
Tgl 8 Februari 2020
JENIS ALAT BUKTI
(Pasal 164 HIR/Pasal 1866 KUHPer)2
1.
2.
1. ALAT BUKTI SURAT/TULISAN:
3
Pengertian
Segala sesuatu yang memuat tanda-tanda bacaan yang dimaksudkan
untuk mencurahkan isi hati atau menyampaikan buah pikiran seseorang dan
dipergunakan sebagai pembuktian (Drs. H.A. Mukti Arto, SH., Praktek
Perkara Perdata pada Pengadilan Agama, hlm.143)
Unsur-unsur Surat/Tulisan :
Jenis Surat/Tulisan :
Pengertian:
Akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan undang-undang
oleh atau dihadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu
ditempat akta dibuat (Pasal 1868 KUHPerdata)
Pejabat Umum: Notaris, Pegawai Pencatatan Sipil, Hakim, Bupati,
Camat, Lurah, Juru Sita, Panitera dan lain-lain
Contoh Akta Otentik : Akte Notaris, putusan hakim, akte
kelahiran/perkawinan/kematian/ perceraian yang dibuat oleh
pegawai catatan sipil, Berita acara penyitaan/panggilan yang dibuat
oleh juru sita, berita acara sidang yang dibuat oleh panitera,
Kekuatan Pembuktian Akta Otentik :
5
Kekuatan bukti lahir
Suatu akta yang lahirnya tampak sebagai akta otentik serta memenuhi
syarat-syarat yang telah ditentukan, maka akta itu berlaku atau dapat
dianggap sebagai akta otentik sampai dapat dibuktikan sebaliknya
●
Ditandatang ●
Pejabat itu sendiri● Para pihak dan pejabat
ani oleh tanpa pihak lain yang bersangkutan serta
saksi-saksi
●
Kekuatan ●
Tidak dapat digugat● Dapat digugat dengan
bukti akte kecuali dinyatakan pembuktian sebaliknya
Beberapa cacat bentuk yang mengubah Akta Otentik menjadi
Akta dibawah Tangan:
8
Tidak semua akta yang dibuat oleh Notaris, otomatis mempunyai nilai
pembuktian sebagai akta otentik. Ada akta yang dibuat Notaris tapi karena ada
syarat yang tidak terpenuhi, maka hilang kekuatan pembuktiannya sebagai akta
otentik dan hanya memiliki nilai pembuktian sebagai akta dibawah tangan. Yakni :
Daya pembuktian materil 10
Syarat Akta Dibawah Tangan:
11
q Syarat formil
Berbentuk tertulis/tulisan.
Dibuat secara partai (dua pihak/lebih) tanpa bantuan atau dihadapan
pejabat umum
Ditandatangani oleh para pihak
Mencantumkan tanggal dan tempat penandatangan
(Berdasarkan Pasal 1874 KUHPer, syarat di atas bersifat kumulatif)
q Syarat materil
q
q Tujuannya:
Untuk adanya kepastian atas kebenaran tandatangan para pihak
yang ada dalam akta, sehingga para pihak tidak mudah untuk
mengingkarinya
q Tatacaranya:
Para pihak yang akan menandatangani menghadap notaris untuk
dikenalkan ke notaris
Isi akta dijelaskan kepada penandatangan
Penandatanganan dilakukan dihadapan notaris
13
PERTEMUA IX
15 Februari 2020
Ø Hak memungkiri tanda tangan
14
Ø
q Jika tanda tangan diakui secara tegas. Maka, ABT tersebut dianggap
benar asli/orisinil
q Hakim wajib menganggapnya benar asli
q Memiliki kekuatan pembuktian sempurna seperti AO
Akta Pengakuan Sepihak (APS)
a. Pengertian :
b. Syarat APS :
1. Syarat formil
•
2. Bilamana semua syarat terpenuhi (Formil & Materil) dan isi tidak
dipungkiri. Maka, APS tersebut melekat segala nilai kekuatan
dan minimal batas pembuktian yang dimiliki akta dibawah tangan
3. Tanda tangan APS disangkal 20
§ Jika tanda tangan disangkal oleh penanda tangan, dan pihak lawan
tidak dapat membuktikan keaslian tandatangan dimaksud. Maka,
nilai kekuatan pembuktiaannya menjadi permulaan pembuktian
tulisan, tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan alat bukti lain
(tidak mencapat batas minimal pembuktian)
§ Jika pihak lawan dapat membuktikan keaslian dari tandatangan
yang disangkal tersebut. Maka, nilai kekuatan pembuktiannya
sempurna dan mengikat seperti AO dan ABT (tercapai batas
minimal pembuktian)
q Beban bukti atas penyangkalan tandatangan APS
§ Pihak lawan yang harus membuktian keaslian tandatangan pihak
penandatangan. Pembuktiannya dapat melalui akta atau
keterangan saksi
§ Jika pihak penandatangan mendalilkan tandatangannya dipalsukan.
Maka, dia yang harus membuktikan kepalsuan dimaksud.
d. Berbeda jumlah yang disebut dalam angka dengan yang
21
ditulis tangan huruf
Surat-surat yang dibuat tidak dengan tujuan sebagai alat bukti dan
belum tentu ditandatangani (Drs. H.A. Mukti Arto, SH.)
BEBERAPA HAL TERKAIT DENGAN
BUKTI TULISAN/SURAT 23
Ø SALINAN
Ø FOTOCOPI
Sepanjang tidak diperlihatkan aslinya, maka fotocopi tidak sah
sebagai alat bukti. Kecuali jika dikuatkan dengan keterangan
saksi atau alat bukti lain.
Ø TEMBUSAN /TINDISAN
Tembusan surat yang dibuat dengan kertas karbon berlaku
sebagai aslinya. Karena tembusan itu sama dengan surat yang
ditulis pada halaman pertama dimana pena atau pensil itu
langsung berhubungan (Sudikno Martokusomo, Hukum Acara
Perdata, hlm 135)
26
PERTEMUAN X
(3 Desember 2016)
2. KETERANGAN SAKSI
Pengertian : 28
Orang yang melihat sendiri, mendengar sendiri dan mengalami sendiri suatu peristiwa/kejadian.
Bukan katanya ( testimonium de auditu)
b.
c.
d.
1.
b. Menyempurnakan permulaan pembuktian tulisan 29
a.
b.
a.
c. Ketidakhadiran disebabkan alasan yang sah 31
Jika saksi yang tidak hadir memiliki alasan yang sah, maka
dibebaskan dari upaya-upaya di atas. Yakni karena:
1. Panggilan tidak diterima
2. Karena keadaan tertentu yang membuat ia tidak dapat
memenuhi panggilan. Misal: saat panggilan, saksi tersebut
berada di luar negeri/luar daerah. Menderita sakit, atau ada
musibah keluarga dll.
3. Syarat alat bukti keterangan saksi
32
a. Syarat formil
b. Syarat Materil
q
4. Saling persesuaian
a. Pengertian saling persesuaian
b. Keterangan saksi saling bertentangan (harus dianggap
saling berdiri sendiri)
c. Bersesuaian keterangan saksi yang satu dengan yang lain
d. Bersesuaian antara keterangan saksi dengan alat bukti
lain
4. Cara Hidup, kesusilaan, dan kedudukan saksi menjadi
dasar kepercayaan 35
Dalam Pasal 172 HIR, dan Pasal 1908 KUHPer, hakim dalam menilai
keterangan saksi, harus pula memperhatikan faktor latar belakang
hidup saksi, kesusilaan, kedudukan saksi, dan berbagai hal yang
dapat berpengaruh terhadap dapat tidaknya keterangannya
dipercaya. Biasanya hal tersebut diajukan keberatan/informasi oleh
para pihak (bukan pihak yang mengajukan saksi)
a. Pengertian
Keterangan yang diperoleh dari pihak lain. Bukan saksi yang
mendengar sendiri,melihat sendiri, mengalami sendiri (Saksi
katanya)
a.
b. Diakui secara eksepsional
36
Dalam praketek (Putusan MA No 239 K/Sip/1973), saksi
testimonium de auditu ini pernah diterima, dengan pengecualian.
Dalam putusan ini.
Kesimpulan-kesimpulan yang oleh undang-undang atau oleh hakim ditariknya dari suatu
peristiwa yang terkenal (diketahui umum) ke arah suatu peristiwa yang tidak terkenal ( yang
tidak diketahui umum) (Pasal 1915 KUHPer)
b. Persangkaan bukan alat bukti
41
Ada para ahli yang tidak mengkualifikasi persangkaan sebagai alat bukti.
Karena, ia tidak berdiri sendiri namun didasarkan pada alat bukti tulisan
atau saksi
d. Klasifikasi alat bukti persangkaan: 42
1. Persangkaan Undang-undang:
a. Pengertian:
Persangkaan berdasarkan suatu ketentuan khusus undang-undang
berkenaan atau berhubungan dengan perbuatan tertentu atau peristiwa
tertentu (Pasal 1916 KUHPer)
3. Persangkaan Hakim
a. Pengertian :
Persangkaan berdasarkan kenyataan atau fakta yang bersumber dari fakta
yang terbukti dalam persidangan sebagai pangkal titik tolak menyusun
persangkaan
b. Cara menarik persangkaan yang memenuhi syarat formal
43
§ Beranjak atau bertitik tolak dari data atau fakta yang telah terbukti dalam
persidangan untuk menyingkap atau mengungkap fakta yang belum
terbukti
§ Cara mengungkapnya dengan menarik kesimpulan dari fakta yang sudah
ada dan terbukti dimaksud
§
Contoh. Dalam contoh pada huruf a,lain halnya jika yang melihat hanya
satu orang dan penglihatannya aga kabur. Maka, fakta yang demikian
kurang mendekati kebenaran
c. Persangkaan tidak mendekati kepastian
Contoh. Dalam contoh pada huruf a . Jika yang melihat hanya satu orang
namun si a tersebut cenderung subjektif dan kurang jujur karena suka
berbohong
Memperhitungkan nilai kekuatan pembuktian persangkaan
45
a. Nilai kekuatan pembuktian bebas
Diserahkan pada pertimbangan hakim
Pernyataan atau keterangan yang dikemukakan salah satu pihak kepada pihak
lain dalam proses pemeriksaan perkara dalam persidangan (Pasal 1923
KUHPer)
Hakim harus terikat dengan pengakuan. Namun, secara kasuistik, hal tersebut
dapat dipertimbangkan lain oleh hakim
Hal-hal yang dapat diakui
1. Pengakuan yang berkenaan dengan hak
2. Pengakuan mengenai fakta
1.
Suatu keterangan atau pernyataan yang dikuatkan atas nama Tuhan dengan tujuan
agar orang yang bersumpah dalam memberik keterangan atau pernyataan itu takut
atas murka Tuhan jika ia berbohong. Atas dasar itu Ybs akan menerangkan yang
sebenarnya
Kalaupun ada alat bukti, tapi alat bukti itu tidak dapat
membuktikan dalil para pihak
Jenis-jenis Sumpah :
53
1. Sumpah Pemutus (decisoir) (SP)
a. Pengertian
a.
c. Lingkup SP
Dapat diterapkan dalam semua jenis sengketa/perkara
d. SP dapat diperintahkan dalam semua tingkat pemeriksaan
54
e. Syarat formil SP
1. Tidak ada bukti apapun
2. Inisiatif berada pada pihak yang memerintahkan
3. Suatu perbuatan yang dilakukan sendiri
b. Perbedaan SP dengan ST
c. Syarat formil ST
b. Objek SP :
§ Ganti rugi baik yang timbul sebagai akibat wanprestasi atau perbuatan
melawan hukum
§ Harga suatu barang dalam transaksi jual beli sebagaimana yang disebut
Pasal 1942 KUHper. Selain itu, dapat pula terhadap sengketa lainnya
seperti sewa menyewa
Sebelum SP, harus dapat dibuktikan terlebih dahulu peristiwa yang didalilkan,
seperti wanprestasi atau PMH. Kemudian, terkait nilai ganti rugi, jika tidak ada
bukti lain baru dapat ditempuh SP
d. Hakim yang berwenang memerintahkan 60
2. Yang menguslkan
PERTEMUAN KE XI
(10 Desember 2016)
PUTUSAN
68
1. Pengertian
Pernyataan hakim yang diucapkan pada sidang pengadilan yang terbuka untuk umum
untuk menyelesaikan atau mengakhiri perkara (Riduan Syahrani)
a.
§
§ 69
Meskipun pemeriksaan perkara bersifat tertutup, namun putusan
tetap diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum
§ Diucapkan dalam sidang pengadilan
§ Radio dan televisi dapat menyiarkan langsung pemeriksaan dari
ruang sidang
§
3. Formulasi Putusan
70
§ Prinsip pembebanan biaya perkara
§ Pembebanan meliputi biaya putusan sela
§ Biaya putusan verstek kepada yang dijatuhi verstek
§ Pembebanan biaya tambahan pemanggilan
§ Komponen biaya perkara
§ Putusan Verstek :
§
§ Putusan Contradictoir
b. Kekuatan pembuktian
2. Tujuan Verstek
Untuk mendorong para pihak khususnya Tergugat untuk
menghadiri siding dan menjamin kepastian hukum bagi
Penggugat atas gugatannya
d. Salah seorang atau semua tergugat yang hadir pada sidang pertama,
tidak hadir pada sidang berikutnya, tetapi tergugat yang dahulu tidak
hadir, sekarang hadir. Hakim dapat memilih alternative berikut:
§ Mengundurkan persidangan
§ Melangsungkan persidangan secara kontrakditoir
§ Salah seorang tergugat terus-menerus tidak hadir sampai putusan
dijatuhkan, proses pemeriksaan kontrakditoir
Saat putusan Verstek diucapkan
83
Bentuk putusan Verstek
85
a.
PERTEMUAN KE XII
(15 Februari 2020)
TENTANG SITA
88
Pengertian :
Suatu penetapan hakim yang berisi perintah untuk menempatkan
harta kekayaan atau benda/barang baik bergerak maupun tidak
bergerak, baik yang menjadi objek sengketa maupun bukan agar
tidak dipindahtangankan guna menjamin gugatan yang diajukan
Sifatnya :
Fakultatif, diserahkan kepada pertimbangan hakim, apa akan
dikabulkan atau tidak
Tujuan :
Waktu pengajuan
Selama pemeriksaan perkara masih berjalan dan belum diekskusi
Verzet
Kasasi
Peninjauan kembali
Upaya hukum istimewa
Derden verzet
94
Waktu pengajuan
Memori kasasi :
Karena lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan per UU ngan yang
mengancam kelalaian itu dengan batalnya perbuatan tersebut
Misal: a. Putusan tidak diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum
b. Dalam putusan hanya dipertimbangkan gugatan konvensi tanpa
mempertimbangkan gugatan rekonvensi
c. Putusan tidak memuat kalimat “Demi keadilan berdasarkan ketuhanan
yang maha esa”
Karena tidak berwenang atau melampaui wewenangnya
Misal : objek perkara bukan merupakan kompetensi absolut pengadilan tersebut
Karena salah menerapkan atau karena melanggar peraturan hukum yang berlaku
Misal : Upaya banding atas putusan yang tidak didasarkan pada alat bukti, atau
penerapan pembuktian yang tidak sesuai dengan hukum acara
BEBERAPA CATATAN DALAM MEMBUAT MEMORI KASASI99
Pertemuan ke XIII
7 Januari 2017
MENJALANKAN PUTUSAN HAKIM (EKSEKUSI)
10
Pengertian 4
R. Supomo :
Hukum yang mengatur cara dan syarat-syarat yang dipakai oleh
alat-alat Negara guna membantu pihak yang berkepentingan
untuk menjalankan putusan hakim, apabila pihak yang kalah
tidak bersedia memenuhi bunyinya putusan dalam waktu yang
ditentukan (Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri, hlm. 119)
M. Yahya Harahap :
•
•
Sita Eksekusi tidak juga melakuan perbuatan
yang disebutkan dalam amar
Pengadilan
•
•
putusan, maka penggugat/pihak
mengeluarkan surat
•
Penjualan lelang objek yang menang dapat mengajukan
penetapan perintah sita esekusi oleh permohonan kepada pengadilan
eksekusi kantor lelang agar putusan tersebut dinilai
•
•
dengan sejumlah uang.
•
Panitera/juru sita
•
Penyerahan uang hasil Selanjutnya, dilakukan
lelang kepada peringatan/aanmaning kepada
menjalankan
penggugat/pihak pihak tergugat/yang dikalahkan
eksekusi
yang menang sesuai untuk membayar sejumlah uang
tersebut. Jika tidak, maka dapat
•
•
Barang tereksekusi nilai dalam amar dilakukan sita eksekusi sampai
diserarhkan kepada putusan pelelangan sebagaiana haknya
pihak yang eksekusi pembayaran uang
menang/penggugat
§
10
9
PERTEMUAN KE XIV
Delegasi Sita Eksekusi 11
0
Dalam hal suatu objek yang hendak disita eksekusi berada diluar
wilayah suatu PN yang mengadili dan memutus perkara. Maka, PN
tersebut dapat meminta bantuan kepada PN dimana objek tersita
eksekusi tersebut akan dieksekusi untuk dilakukan ekssekusi
Beragam masalah dalam eksekusi
11
2. Penundaan Eksekusi, karena :
1
a. Alasan kemanusiaan
b. Adanya Derden Verzet (perlawanan pihak ketiga)
c. Barang objek eksekusi masih dalam proses perkara lain
d. Penundaan dengan alasan adanya peninjauan kembali (PK)
e. Adanya perdamaian diantara para pihak
a.
11
6