Hitam :
DOA
(Death On Arrival)
(waktu respon:
120 menit)
Meninggal
Forensik/
Hitam
Km Jenazah
R. Resus.
Merah ICU
Orange
ICCU
PICU/ Perina
Admini- ReTriase / R. OK
Pasien UGD
R. Tindak / Monitor
strasi Triase RS
IW
Kuning Kebidanan
Hijau Pulang
R. Tunggu
ASPEK ETIKA KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
• Autonomy (mandiri)
• Beneficence (kemurahan hati atau pemanfaatan)
• Non maleficence (tidak merugikan orang lain)
• Veracity (jujur)
• Justice (adil)
• Fidelity (komitmen)
ASPEK LEGAL KEPERAWATAN GADAR
• SAMARITAN LAW menolong karena kerelaan menolong
yang membutuhkan
• UU KESEHATAN UU No. 36 Thn 2009
– Psl 63 (4) Pengobatan dan perawatan menggunakan ilmu
kedokteran dan ilmu keperawatan
– Psl 29: tenaga kesehatan melakukan kelalaian hrs dilakukan
mediasi terlebih dahulu
– Psl 32 (2): Pada kondisi darurat pelayanan kesehatan diberikan
tanpa uang muka
– Psl 53 (3):pelayanan kesehatan hrs mendahulukan pertolongan
penyelamatan nyawa pasien dibandingkan kepentingan lainnya
– Psl 58 (3): tuntutan ganti rugi tidak berlaku jika utk menyelamatkan
nyawa dalam keadaan darurat
– Psl 82; 83: pelayanan pada kondisi darurat dan bencana
Aspek Legal (Lanjutan...)
• UU KESEHATAN UU No. 36 Thn 2009
– Psl 85 (1): yankes wajib menyelamatkan nyawa dan
mencegah kecacatan
– Psl 188 (3): tindakan adminsitratif utk tanaga kesehatan:
• Peringatan tertulis
• Pencabutan izin sementara atau tetap
– Psl 190: (1). Pimpinan yankes dan/atau tenaga kesehatan yang
dengan sengaja tidak memberikan pertolongan pertama pd
pasien gawat darurat dipidana dengan penjara paling lama 2
(dua) tahun dan denda paling banyak Rp. 200.000.000
– Psl 190 (2); bila (1) mengakibatkan kecacatan atau kematian,
pimpinan yan kes dan/atau tenaga kesehatan dipidana dengan
pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling
banyak Rp1.000.000.000,00
Aspek Legal (Lanjutan...)
• UU Rumah Sakit UU No 44 Thn 2009
– Psl 29: memberikan yan gadar dan bencana sesuai
dgn kemampuan pelayanannya
– Psl 29: Memberikan yan gadar tanpa uang muka
– Psl 34: hak pasien
– Psl 45: RS tidak dapat dituntut dalam kegiatan
penyelamatan nyawa manusia
• PerMenKes No. 148 Tahun 2009 tentang Registrasi &
Praktik Perawat
– Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa
seseorang, Perawat berwenang untuk melakukan
pelayanan kesehatan diluar kewenangannya
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
UU Keperawatan No 38 Th 2014
• BAB V: PRAKTIK KEPERAWATAN
– PASAL 28 (AYAT 3):
PRAKTIK KEPERAWATAN DIDASARKAN PADA:
KODE ETIK, STANDAR PELAYANAN, STANDAR
PROFESI dan SOP
- PASAL 32 (1-7):
- PELIMPAHAN WEWENANG :
- DELEGATIF MELAKUKAN TINDAKAN MEDIS SESUAI
KOMPETENSINYA (DISERTAI PELIMPAHAN
TANGGUNG JAWAB)
- MANDAT MELAKUKAN TINDAKAN MEDIS DIBAWAH
PENGAWASAN
- PROGRAM PEMERINTAH
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
UU Keperawatan No 38 Th 2014
PASAL 35:
(1) Dalam kondisi darurat perawat dapat melakukan
tindakan medis dan pemberian obat sesuai
kompetensinya
(2) Tujuan menyelamatkan nyawa dan mencegah
kecacatan lebih lanjut
(3) Keadaan darurat merupakan keadaan
mengancam nyawa atau kecacatan
(4) Keadaan darurat ditetapkan olehperawat dg hasil
evaluasi berdasarkan keilmuannya
(5) Ketentuan keadaan darurat diatur Permen
PROSES KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
PENGKAJIAN
Pengkajian Primer
• A: Airway (jalan napas) dengan kontrol servikal
• B: Breathing dan ventilasi
• C: Circulation dengan kontrol perdarahan
• D: Disability
• E : Exposure dan kontrol spinal pada kasus
trauma, dengan membuka pakaian pasien tetapi
cegah hipotermi
• E : EKG pada kasus jantung atau non trauma
Pengkajian Sekunder
• Riwayat penyakit
– SAMPLE
• Sign and Symptoms,
• Allergy,
• Medication,
• Past medical history,
• Last meal,
• Event leading
– PQRST untuk mengkaji nyeri
Terdiri atas:
1. Pengkajian ulang (re-assess)
2. Tindakan mandiri keperawatan
3. Tindakan kolaborasi
4. Pemantauan/monitor
INTERVENSI MANDIRI KEPERAWATAN
MANDIRI
Airway
Head tild - chin lift, jaw thrust, Heimlich manuveur, suction,
pasang OPA, pasang NPA
Breathing
Posisi semifowler, observasi RR, irama, latihan napas
dalam, latihan batuk, bagging
Circulation
RJP, monitor TTV, monitor intake output, monitor tetesan
infus, menghentikan perdarahan dengan balut tekan.
INTERVENSI KOLABORASI
Airway
Pemasangan intubasi, krikotiroidektomi, dll
Breathing
Terapi oksigen, Nebulizer, dll
Circulation
Pemberian terapi cairan, pemasangan kateter, dll
EVALUASI
Evaluasi dapat dilakukan berdasarkan tingkat
kegawatdaruratan pasien.
Sesuai dengan kondisi klien/kebutuhan Dapat 1
menit, 5 menit, 15 menit, 30 menit, atau 1 jam.
Ingat !!!
Konsep kegawatan hanya 2 – 6 jam.
Dokumentasi Keperawatan di IGD
1. Pelaksanaan asuhan keperawatan
2. Komunikasi
3. Penelitian dan pendidikan
4. Audit
5. Dokumen legal