Anda di halaman 1dari 8

1.

Jelaskan pendapat anda tentang belajar


Jawab :
Menurut saya belajar dapat diartikan sebagai proses yang ditandai dengan adanya suatu
perubahan yang lebih baik pada diri seseorang yang terjadi karena hasil pengalaman,
latihan-latihan dan interaksi dengan lingkungan maupun berasal dari suatu media baik itu
media cetak maupun media elektronik yang melibatkan proses kognitif melalui
penambahan, perluasan dan pendalaman suatu pengetahuan, nilai dan sikap serta suatu
keterampilan, dimana perubahan tersebut terjadi secara relatif dan umumnya bertahan
lama.

2. Deskripsikan dan jelaskan karakteristik dari belajar


Jawab :
 Terjadi perubahan tingkah laku yang bersifat pengetahuan (kognitif),
keterampilan (psikomotor) maupun nilai dan sikap (afektif), dan campuran
baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung.
 Perubahan tingkah laku hasil belajar pada umumnya akan menetap atau
permanen.
 Proses belajar umumnya membutuhkan waktu tidak sebentar dimana hasilnya
adalah tingkah laku individu.
 Beberapa perubahan tingkah laku yang tidak termasuk dalam belajar adalah
karena adanya hipnosa, proses pertumbuhan, kematangan, hal gaib, mukjizat,
penyakit, kerusakan fisik.
 Proses belajar dapat terjadi dalam interaksi sosial di suatu lingkungan
masyarakat dimana tingkah laku seseorang dapat berubah karena
lingkungannya.

3. Dalam pengertian kuantitatif, mengajar diartikan sebagai “the facilitation of learning”


a. Berikan penjelasan mengenai pengertian tersebut
b. Menurut anda, kendala-kendala apa saja yang mungkin muncul dalam implementasi
Jawab :
a. Mengajar diartikan sebagai “the facilitation of learning”
yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa mencari makna dan
pemahamannya sendiri.

b. Menurut saya kendala-kendala yang mungkin muncul dalam implementasi yaitu:


1. Karakter siswa
Guru harus menemukan sedikit persamaannya untuk menunjang penerapan model dan
metode pembelajaran, perumusan strategi pendekatan yang diterapkan dan lain
sebagainya.
2. Sikap dan perilaku
Ini lebih di fokuskan lagi karena dari semua karakter yang dimiliki oleh siswa, sikap
dan perilakulah yang paling berpengaruh dan mempengaruhi budaya siswa di sekolah.
3. Minat dan bakat
Guru diwajibkan untuk menemukan bakat dan minat siswa. Penyaluran bakat dan
minat siswa secara tepat dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
4. Daya serap siswa
Inilah kendala yang sering dihadapi oleh guru, tingkat daya serap siswa yang rendah
terhadap materi pelajaran akan mengganggu rencana guru, alokasi waktu belajar, dan
lain sebagainya.
5. Kurangnya disiplin siswa
Kedisiplinan merupakan faktor penentu keberhasilan pembelajaran, disiplin terhadap
waktu, disiplin terhadap tugas yang diberikan, disiplin terhadap proses pembelajaran
dan lain sebagainya.
6. Siswa terlalu pasif
Solusinya tentu saja harus memancing mereka agar menjadi aktif sehingga anda dapat
membaca dan menganalisis sejauh mana tingkat penerimaan mereka terhadap materi
yang diajarkan.
7. Tidak tenang di dalam kelas
Anda harus menemukan solusinya, jangan terlalu cepat menyalahkan siswa karena
boleh jadi sumber masalahnya adalah anda.
8. Kepercayaan siswa pada anda
Keyakinan dimaksud adalah mereka tidak salah belajar pada anda karena anda
menguasai materi sehingga mendorong mereka mencintai pelajaran yang anda
ajarkan.

9. Pujian
Karena kurangnya pujian yang diperolehnya sehingga mengurangi motivasi
belajarnya, sementara motivasi belajar merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan pembelajaran.
10. Hanya mengikut saja
Guru akan kesulitan memulai pembelajaran apabila siswa tidak memiliki inisiatif
untuk berbuat, apalagi paradigma pendidikan saat ini telah berubah dari “diberi tahu”
menjadi “mencari tahu”.

4. Belajar dapat diarahkan untuk menghasilkan “instructional effects” dan “nurturant


effects”
a. Jelaskan mengenai hal ini
b. Deskripsikan antara tujuan belajar tersebut dan tujuan belajar menurut bloom
Jawab :
a. Intstructional effects (efek intruksional)
adalah hasil belajar yang dicapai langsung dengan cara mengarahkan para siswa pada
tujuan yang diharapkan.
Sedangkan, nurturant effects (efek pengiring)
adalah hasil belajar lyang dihasilkan oleh suatu proses pembalajaran, sebagai akibat
terciptanya suasana belajar yang dialami langsung oleh siswa tanpa arahan langsung
dari guru. Yang tercapai karena siswa menghadapi sistem lingkungan belajar berupa
kemampuan berpikir kritis, bersifat terbuka menerima pendapat orang lain, kreatif,
disiplin dan sebagainya
.
b. Tujuan pembelajaran instructional effect dan tujuan belajar menurut Bloom
instructional effect (efek intruksional) berbentuk pengetahuan dan ketrampilan,
sedangkan nurturant effect, tercapai karena peserta didik “menghidupi” (to live in)
suatu sistem lingkungan pembelajaran, misalnya kemampuan berfikir kritis dan
kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima pendapat orang lain.
Pendidik dalam mengajar harus sudah memiliki rencana dan menetapkan strategi
pembelajaran yang tepat untuk mencapai instructional effect dan nurturant effect.

Tujuan belajar menurut Benyamin S Bloom, menggabungkan antara Instuctional


effects” dan “nurturant effects” yang digolongkan dalam tiga ranah, yaitu:
a. Ranah kognitif berkaitan dengan perilaku yang berhubungan dengan berpikir,
mengetahui, dan memecahkan masalah. Ranah kognitif menurut Bloom, et.al (Winkel,
1999; Dimyati & Modjiono, 1994) dibedakan atas 6 tingkatan dari yang sederhana
hingga yang tinggi, yakni:
- megetahui (knowledge), meliputi kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari
dan tersimpan dalam ingatan.
- memahami (comprehension), meliputi kemampuan menangkap arti dan makna dari hal
yang dipelajari. Ada tiga subkategori dari pemahaman, yakni:
1) Translasi, yaitu kemampuan mengubah data yang disajikan dalam suatu bentuk ke
dalam bentuk lain.
2) Interpretasi, yaitu kemampuan merumuskan pandangan baru
3) Ekstrapolasi, yaitu kemampuan meramal perluasan trend atau kemampuan
meluaskan trend di luar data yang diberikan
- menerapkan (aplication), meliputi kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk
menghadapi masalah yang nyata dan baru.
- menganalisis (analysis), meliputi kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-
bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Analisis dapat pula
dibedakan atas tiga jenis, yakni:
1) Analisis elemen, yaitu kemampuan mengidentifikasi dan merinci elemen-elemen
dari suatu masalah atau dari suatu bagian besar.
2) Analisis relasi, yaitu kemampuan mengidentifikasi relasi utama antara elemen-
elemen dalam suatu struktur.
3) Analisis organisasi, yaitu kemampuan mengenal semua elemen dan relasi dari
struktur kompleks.
- mengevaluasi (evaluation), meliputi kemampuan membentuk pendapat tentang sesuatu
atau beberapa hal dan pertanggungjawabannya berdasarkan kriteria tertentu.
- mencipta meliputi kemampuan membentuk suatu pola baru dengan memperhatikan
unsur-unsur kecil yang ada atau untuk membentuk struktur atau sistem baru. Dilihat
dari segi produknya, sintesis dapat dibedakan atas:
1) Memproduksi komunikasi unik, lisan atau tulisan
2) Mengembangkan rencana atau sejumlah aktivitas
3) Menurunkan sekumpulan relasi-relasi abstrak
b. Ranah afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, minat, aspirasi dan penyesuaian perasaan
sosial. Ranah efektif menurut Karthwohl dan Bloom (Bloom.,et.al,1971) terdiri dari 5
jenis perilaku yang diklasifikasikan dari yang sederhana hingga yang kompleks, yakni:
- Penerimaan (reseving) yakni sensitivitas terhadap keberadaan fenomena atau stimuli
tertentu, meliputi kepekaan terhadap hal-hal tertentu, dan kesediaan untuk
memperhatikan hal tersebut.
- Pemberian respon (responding) yakni kemampuan memberikan respon secara aktif
terhadap fenomena atau stimuli.
- Penilaian atau penentuan sikap (valuing) yakni kemampuan untuk dapat memberikan
penilaian atau pertimbangan terhadap suatu objek atau kejadian tertentu.
- Organisasi (organization), yakni konseptualisasi dari nilai-nilai untuk menentukan
keterhubungan diantara nilai-nilai.
- Karakterisasi, yakni kemampuan yang mengacu pada karakter dan gaya hidup
seseorang.
c. Ranah psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan (skill) yang
berssifat manual dan motorik. Ranah psikomotor menurut Simpson (Winkel,
1999;Fleishman & Quaintance, 1984) dapat diklasifikasikan atas:
- Persepsi (perception), meliputi kemampuan memilah-milah 2 perangsang atau lebih
berdasarkan perbedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing perangsang.
- Kesiapan melakukan suatu pekerjaan (set), meliputi kemampuan menempatkan diri
dalam keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan.
- Gerakan terbimbing (mechanism), meliputi kemampuan melakukan gerakan sesuai
contoh atau gerak peniruan.
- Gerakan terbiasa, meliputi kemampuan melakukan suatu rangkaian gerakan dengan
lancar, karena sudah dilatih sebelumnya.
- Gerakan kompleks (complex overt response), meliputi kemampuan untuk melakukan
gerakan atau keterampilan yang terdiri dari beberapa komponen secara lancar, tepat, dan
efisien.
- Penyesuaian pola gerakan (adaptation), meliputi kemampuan mengadakan perubahan
dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku.
- Kreativitas, meliputi kemampuan melahirkan pola gerak-gerik yang baru atas dasar
prakarsa dan inisiatif sendiri.

5. Deskripsikan dan jelaskan prinsip-prinsip belajar


Jawab :
Prinsip Belajar adalah suatu hubungan yang terjadi antara peserta didik dengan pendidik
agar siswa mendapat motivasi belajar yang berguna bagi dirinya sendiri. Dan juga,
prinsip belajar dapat digunakan sebagai landasan berfikir, landasan berpijak, dan sumber
motivasi agar Proses Belajar dan Pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara
pendidik dan peserta didik.

Berikut ini adalah contoh prinsip-prinspnya:

1. Prinsip Kesiapan

Yang dimaksud dengan prinsip kesiapan yaitu proses yang dipengaruhi kesiapan siswa
atau kondisi siswa yang memungkinkan ia dapat belajar.

2. Prinsip Motivasi

Motivasi adalah suatu kondisi atau keadaan dari peserta didik untuk mengatur arah
kegiatan dan memelihara kondisi tersebut.

3. Prinsip Persepsi

Prinsip Persepsi adalah interpertasi tentang situasi yang hidup dan dipengaruhi oleh
perilaku individu itu sendiri. Setiap individu dapat melihat dunia dengan caranya sendiri
yang berbeda dari yang lain.
4. Prinsip Tujuan

Tujuan adalah sasaran khusus yang hendak dicapai oleh setiap individu. Tujuan ini harus
lebiah jelas tergambar dalam pikiran dan dapat diterima oleh setiap peserta didik dalam
proses pembelajaran itu terjadi.

5. Prinsip Perbedaan Individual

Proses pengajaran semestinya memperhatikan perbedaan individual dalam kelas dan


dapat memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar setinggi-tingginya. Pengajaran yang
hanya memperhatikan satu tingkat sasaran akan gagal memenuhi kebutuhan seluruh
siswa.

6. Prinsip Transfer dan Retensi

Belajar yang dapat dianggap bermanfaat bila seseorang itu dapat menyimpan dan
menerapkan hasil belajar dalam situasi baru dan pada akhirnya dapat digunakan dalam
situasi yang lain. Proses itulah yang disebut dengan Proses Transfer. Sedangkan yang
dimaksud dengan Retensi adalah kemampuan sesesorang untuk menggunakan lagi hasil
belajar.

7. Prinsip Belajar Kognitif

Belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, penemuan


masalah, dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk perilaku
baru, berpikir, menalar, menilai dan berimajinasi. Dalam prinsi ini akan melibatkan
proses pengenalan dan penemuan.

8. Prinsip Belajar Afektif

Belajar Afektif akan mencakup beberapa unsur yaitu nilai emosi, dorongan, minat dan
sikap. Prinsip belajar afektif seseorang akan menemukan bagaimana ia menghubungkan
dirinya dengan pengalaman baru.

9. Prinsip Belajar Evaluasi

Belajar evaluasi dapat mempengaruhi proses belajar saat ini dan selanjutnya pelaksanaan
pelatihan evaluasi memungkinkan bagi individu untuk menguji kemajuan dalam
pencapaian tujuan.

10. Prinsip Belajar Psikomotor

Proses belajar psikomotor individu menetukan bagaimana ia mampu mengendalikan


aktifitas ragawinya. Belajar psikomotor mengandung aspek mental dan fisik.
6. Salah satu implikasi prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran adalah guru perlu
mengaitkan materi yang dipelajari dengan konsep yang sudah ada di dalam stuktur
kognitif (skema) siswa dan dengan kondisi nyata yang berasal dari lingkungan kehidupan
siswa.

a. Jelaskan mengenai hal ini


b. Berikan contoh yang relevan dengan hal ini
Jawab :
a. Guru harus mengaitkan materi yang dipelajari dengan konsep yang sudah ada dalam
skema siswa yang berasal dari lingkungan kehidupan siswa agar siswa lebih cepat
memahami materi yang dipelajari karena jika siswa melihat langsung penerapan dari
materi yang dihubungkan dengan kehidupan lingkungan siswa maka secara otomatis
materi tersebut bisa masuk ke skema siswa, selain itu guru tidak terlalu susah dalam
menjelaskan materi karena sudah ada bayang materi di dalam skema siswa.

b. Ketika guru mengajarkan materi tentang Klasifikasi Makhluk Hidup yang


menyangkut ciri-ciri benda hidup dan benda tak hidup dan dikaitkan dengan kondisi
nyata dari lingkungan kehidupan siswa maka guru tidak lagi kesusahan menjelaskan
dan siswa lebih mudah memahami materi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai