Anda di halaman 1dari 8

Penelitian

PELAKSANAAN PROGRAM WORKSHOP “BELAJAR EFEKTIF”


UNTUK ORANG TUA

Suprayekti & Septyara Dwi Anggraeni


e-mail: suprayekti.tp.unj@gmail.com & sptyara@gmail.com
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, FIP Universitas Negeri Jakarta
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara jelas mengenai pelaksanaan
program workshop “Belajar Efektif” untuk orang tua pada Yayasan Rangkul Keluarga Kita yang dilaksanakan
pada November 2016 – Januari 2017 di Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
dengan teknik survey. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi langsung, observasi
dokumen, kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian ini merupakan deskripsi dari pelaksanaan
pembelajaran “Belajar Efektif” berdasarkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Agar
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, pada saat perencanaan, fasilitator melibatkan warga
belajar untuk merumuskan tujuan pelaksanaan workshop.

Kata-kata Kunci: program workshop, belajar efektif, pembelajaran orang dewasa

IMPLEMENTATION OF A WORKSHOP PROGRAM “EFFECTIVE


LEARNING” FOR PARENTS
Abstract: This study aims to obtain a clear picture of the implementation of the “Effective Learning”
workshop programs for parents at Yayasan Rangkul Keluarga Kita which was held in November
2016-January 2017 in South Jakarta. This research uses a descriptive method with a survey technique.
Data collection techniques used were direct observation, document observation, questionnaires, and
interviews. The result of this study is description obtained from the implementation of learning “Effective
Learning” based on planning, implementation, and evaluation. In order for the learning process to work
properly, facilitators involve learners to formulate workshop objectives.

Keywords: workshop program, effective learning, adult learning

PENDAHULUAN
Pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2003 kualifikasi teknis, dan jiwa profesionalisme para
Pasal 13 ayat 1 pada hakikatnya adalah usaha sadar pesertanya. Proses pendidikan orang dewasa
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar harus mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku
dan proses pembelajaran agar warga belajar secara yang bersifat sebagai perkembangan pribadi, dan
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki peningkatan partisipasi sosial dari individu yang
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian bersangkutan.
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta Salah satu pendidikan nonformal pada orang
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, dewasa adalah program lokakarya/workshop,
bangsa, dan negara. dimana metode pelaksanaannya merupakan
Usaha sadar dan terencana ini dapat salah satu bagian dari proses belajar. Dalam
dilaksanakan melalui jalur pendidikan formal, kegiatannya, metode belajar orang dewasa yang
pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Salah dipilih harus berpusat pada masalah, menuntut
satu jalur pendidikan yang berkaitan dengan orang dan mendorong peserta untuk aktif, mendorong
dewasa adalah pendidikan nonformal. Pendidikan peserta untuk mengemukakan pengalaman sehari-
ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan, hari, menumbuhkan kerjasama, baik antara
memperkaya pengetahuan, meningkatkan peserta dengan tutor, dan lebih bersifat pemberian

Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 12, No. 2, Desember 2017 129
Pelaksanaan Program Workshop...

pengalaman, bukan merupakan transformasi atau maupun komunitas.


penyerapan materi. Masalah dalam penelitian ini yaitu, dari
Hal ini berkaitan dengan penyusunan setiap kelas yang sudah berjalan, Yayasan Rangkul
tahap-tahap kegiatan pelaksanaan pembelajaran, Keluarga Kita belum pernah melakukan evaluasi
pembelajaran orang dewasa menekankan pada pelaksanaan kegiatan lokakarya/workshop, dan
membimbing dan membantu orang dewasa untuk juga belum ada pihak eksternal yang mengkaji
menemukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagaimana proses workshop Belajar Efektif ini
dalam rangka memecahkan masalah-masalah berlangsung. Feedback yang diberikan oleh peserta
kehidupan yang dihadapinya. Ketepatan penyusunan hanya dilakukan melalui media sosial, seperti
tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran tentu akan Instagram dan twitter.
mempengaruhi hasil belajar warga belajar. Pelaksanaan pembelajaran berkaitan
Ada beberapa lembaga pendidikan orang erat dengan salah satu kawasan dari Teknologi
dewasa di Indonesia yang diadakan untuk memenuhi Pendidikan yaitu kawasan Pemanfaatan dalam
kebutuhan orang tua dalam pengasuhan terhadap bidang implementasi (AECT, 1994). Definisi
anak, antara lain Sekolah Orang Tua, Griya Parenting pemanfaatan itu sendiri ialah aktivitas menggunakan
Indonesia, dan Rumah Parenting. Yayasan Rangkul proses dan sumber untuk belajar. Orang yang
Keluarga Kita adalah yayasan yang berfokus pada terlibat dalam pemanfaatan mempunyai tanggung
pendidikan orang dewasa khususnya orang tua jawab untuk mencocokan pemelajar agar dapat
yang berperan dalam keluarga. Sasaran peserta berinteraksi dengan bahan dan aktivitas yang
pembelajaran di Yayasan Rangkul Keluarga Kita ini dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan,
adalah para orang tua yang ingin mengembangkan memberikan penilaian atas hasil yang dicapai
pengetahuannya dengan belajar dan berbagi pemelajar, serta memasukkannya ke dalam prosedur
pengalaman terhadap orang tua lainnya. organisasi yang berkelanjutan. Implementasi adalah
Tujuan didirikan Yayasan Rangkul Keluarga penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam
Kita ini adalah untuk memberi pengetahuan kepada keadaan yang sesungguhnya (bukan tersimulasikan).
para orang tua yang memiliki motivasi dan kemauan Oleh karena itu, mengimplementasikan bahan dan
belajar dalam mendidik anak-anaknya agar dapat strategi pembelajaran dalam sebuah lembaga
memiliki berbagai keterampilan dalam bidang dibutuhkan beberapa tahapan yaitu perencanaan,
akademis maupun non-akademis. Salah satu materi kegiatan pelaksanaan atau penyajian materi serta
pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta evaluasi pembelajaran. Berdasarkan pemaparan
adalah Belajar Efektif, dimana kelas ini dilaksanakan di atas, diperlukan kajian tentang pelaksanaan
secara berkala oleh Yayasan Rangkul Keluarga workshop “Belajar Efektif” untuk orang tua di Yayasan
Kita. Workshop Belajar Efektif ini merupakan proses Rangkul Keluarga Kita. Tujuan yang hendak dicapai
belajar yang diperlukan orang tua dalam mendidik dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang
anak untuk menghadapi tantangan masa depan. pelaksanaan workshop “Belajar Efektif” untuk orang
Dalam lokakarya/workshop Belajar Efektif ini dibahas tua pada Yayasan Rangkul Keluarga Kita yang
semua tentang dan seputar mengembangkan terdiri dari (1) perencanaan program workshop, (2)
kemampuan anak terampil di dunia akademis dan pelaksanaan kegiatan program workshop, serta (3)
non-akademis sebagai bekal untuk dirinya hidup evaluasi program workshop.
dan berprestasi. Karena orang tua perlu memiliki Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna
pemahaman akan keterampilan dan sikap terhadap dan memberikan manfaat secara (1) teoretis,
anak di setiap tahap perkembangannya. hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
Yayasan Rangkul Keluarga Kita sudah berjalan sumbangan pemikiran dalam memperluas wawasan
sejak tahun 2012, kelas pembelajaran Belajar Efektif konsep Teknologi Pendidikan terutama dalam
yang diadakan oleh Yayasan Kelarga Kita ini sudah pembelajaran orang dewasa; (2) praktis, sebagai
lebih dari 10 kali, dengan jumlah peserta kurang lebih bahan masukan dan saran bagi Yayasan Rangkul
20 peserta di setiap sesinya. Dilihat dari banyaknya Keluarga Kita dalam workshop Belajar Efektif agar
kelas yang diadakan, yayasan ini sudah mampu lebih baik dari sebelumnya.
menarik banyak orang tua untuk ikut serta sebagai Dalam penelitian ini perlu dilakukan pengkajian
peserta, mulai dari kalangan perusahaan, organisasi, mengenai pelaksanaan program workshop. Menurut

130 Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 12, No. 2, Desember 2017
Pelaksanaan Program Workshop...

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dalam hal, diantaranya (1) merumuskan tujuan untuk
Pusat Bahasa Depdiknas (2001) pelaksanaan memperoleh output/hasil akhir yang akan dicapai,
berarti proses, cara, perbuatan melaksanakan (2) merumuskan pokok - pokok masalah yang
(rancangan, keputusan, dan sebagainya) sedangkan akan dibahas secara rinci yang dimaksudkan untuk
Nurani (2003) mengemukakan bahwa pelaksanaan mempermudah proses berjalannya kegiatan, serta
merupakan kegiatan inti dari setiap pertemuan, (3) menentukan prosedur pemecahan masalah.
dengan demikian, pengajar harus mengadakan Berdasarkan pada penjelasan di atas,
persiapan yang matang, menguasai dengan baik lokakarya atau workshop adalah pertemuan orang
semua materi yang akan disajikan, serta memberikan yang bekerja sama dalam kelompok kecil dan
contoh ilustrasi yang jelas. dibatasi pada masalah yang dihadapi sendiri, pada
Herman yang dikutip oleh Farida (2008) penelitian ini terkait dengan workshop yang bersifat
mengemukakan definisi program sebagai bebas atau tidak mengikat. Sehubung sasaran
segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang lokakarya/workshop yang mendasari penelitian ini
dengan harapan akan mendatangkan hasil atau adalah orang tua, maka kajian penelitian ini juga
pengaruh. Hasibuan (dalam Tayibnapis, 2008) juga berkaitan dengan definisi serta prinsip belajar orang
mengungkapkan bahwa program adalah suatu jenis dewasa.
rencana yang jelas dan konkret karena di dalamnya Pannen dalam Suprijanto (2007) menyatakan
sudah tercantum sasaran, kebijaksanaan, prosedur, belajar bagi orang dewasa adalah bagaimana
anggaran, dan waktu pelaksanaan yang telah mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan
ditetapkan. mencari jawabannya. Orang dewasa bukan lagi
Selain itu, definisi program juga termuat menjadi pribadi yang diarahkan tetapi mengarahkan
dalam Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 dirinya dalam upaya memecahkan masalah.
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Dengan begitu, dalam pembelajarannya orang
Nasional yang menyatakan bahwa program dewasa mempunyai beberapa prinsip, Knowles
adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau dalam Wijipurnomo (2004) mengemukakan empat
lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi prinsip pembelajaran orang dewasa, yakni (1)
pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan orang dewasa perlu terlibat dalam merancang
tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau dan membuat tujuan pembelajaran, mereka mesti
kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh memahami sejauh mana pencapaian hasilnya; (2)
instansi masyarakat. Berdasarkan beberapa definisi pengalaman adalah asas aktivitas pembelajaran,
tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa menjadi tanggung jawab warga belajar menerima
pelaksanaan program adalah serangkaian kegiatan pengalaman sebagai suatu yang bermakna; (3)
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok orang dewasa lebih berminat mempelajari perkara-
berbentuk kegiatan yang didukung kebijaksanaan, perkara yang berkaitan secara langsung dengan
prosedur, dan sumber daya yang diharapkan dapat kerja dan kehidupan mereka; (4) pembelajaran lebih
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. tertumpu pada masalah (problem-centered) serta
Definisi lokakarya dalam suprijanto (2007) membutuhkan dorongan dan motivasi.
adalah pertemuan orang yang bekerja sama dalam Untuk mewujudkan pembelajaran orang
kelompok kecil, biasanya dibatasi pada masalah dewasa yang sesuai prinsip di atas, maka dibutuhkan
yang dihadapi sendiri. Peran peserta diharapkan metode dan teknik dalam pelaksanaannya. Metode
untuk dapat menghasilkan produk tertentu. Susunan dan teknik yang digunakan mengacu pada teori
acara lokakarya meliputi identifikasi masalah, dari Basleman dan Mappa (2011) di mana metode
pencarian, dan usaha pemecahan masalah dengan pembelajaran orang dewasa ada tiga jenis,
menggunakan referensi dan materi latar belakang yaitu metode dengan kegiatan pembelajaran
yang cukup tersedia. perseorangan, kelompok (group), dan kelompok
Te r d a p a t b e b e r a p a j e n i s w o r k s h o p besar (massal). Dalam metode pembelajaran
berdasarkan sifatnya menurut Rosmaryanti (2010), terdapat berbagai teknik yang digolongkan sesuai
yaitu workshop bersifat mengikat, dan bebas atau dengan pengorganisasian atau metode yang dipilih,
tidak mengikat. Prosedur yang dilakukan dalam yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
pelaksanaan workshop mencakup beberapa Basleman dan Mappa (2011) mengemukakan

Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 12, No. 2, Desember 2017 131
Pelaksanaan Program Workshop...

garis besar tahap-tahap kegiatan pelaksanaan fase atau tahapan. Fase proses belajar dalam
pembelajaran, yaitu perumusan tujuan pembelajaran, program workshop yang dimaksud meliputi tahap
pengembangan alat evaluasi dan evaluasi hasil perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
belajar, analisis tugas belajar dan identifikasi Tahap perencanaan meliputi perumusan
kemampuan warga belajar, penyusunan strategi tujuan pembelajaran; pengembangan alat evaluasi
belajar-membelajarkan, pelaksanaan kegiatan dan hasil belajar; analisis tugas belajar dan identifikasi
belajar dan membelajarkan, pemantapan hasil kemampuan warga belajar; dan penyusunan strategi
belajar, evaluasi hasil dan program belajar, serta belajar-membelajarkan. Tahap pelaksanaan meliputi
perbaikan kegiatan belajar. pelaksanaan kegiatan belajar membelajarkan dan
Workshop merupakan salah satu program pemantapan hasil belajar. Tahap evaluasi meliputi
belajar bagi orang dewasa. Dalam proses kegiatan evaluasi hasil dan program belajar dan perbaikan
belajar orang dewasa, dari berbagai sumber program kegiatan belajar.
secara umum dapat dikatakan terdiri atas tiga

METODE PENELITIAN
Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk karena keterbatasan waktu maka penelitian ini hanya
mendeskripsikan serta menyediakan informasi dan dibataskan kepada sebagian dari populasi yang
data mengenai pelaksanaan program workshop biasa disebut dengan sampel, yaitu dari komunitas
“Belajar Efektif” untuk orangtua di Yayasan Rangkul GarAsi. Komunitas GarAsi ini terdiri dari seorang
Keluarga Kita yang terdiri atas (1) perencanaan fasilitator dan 20 orang warga belajar yang terkait.
program workshop, (2) pelaksanaan kegiatan Kemudian, pengumpulan data dengan
program workshop, dan (3) evaluasi program menggunakan beberapa teknik yaitu observasi
workshop. langsung dan observasi dokumen, menyebar
Metode penelitian yang digunakan dalam kuesioner, dan melakukan wawancara. Sebelum
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menentukan apakah instrumen yang digunakan
teknik pengumpulkan data melalui survei yaitu suatu sudah valid, maka dilakukan pengujian validitas
pengamatan atau penyelidikan secara kritis untuk konstruk melalui pendapat ahli (judgement review).
mendapatkan keterangan dengan jelas dan baik Selanjutnya, tahap analisis data dilakukan
terhadap suatu persoalan tertentu dan dalam suatu dengan menggunakan analisis deskriptif untuk
area tertentu. mengambil kesimpulan. Data yang diperoleh dari
Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan instrumen kuesioner dan observasi akan dianalisis
Rangkul Keluarga Kita yang beralamat di Teras dengan menggunakan perhitungan persentase
Sebelas, Jl. Jeruk Purut No.11, Cilandak Timur, statistik, yaitu menggunakan rumus P=F/N x 100%.
Jakarta Selatan. Seluruh kegiatan ini dilakukan Untuk menentukan kesimpulan dari setiap indikator,
selama bulan November 2016 – Januari 2017. peneliti menggunakan kriteria yang ditetapkan
Prosedur penelitian dimulai dari kegiatan penyusunan rentang persentase, 0%: tidak ada, 0,1% - 20% :
proposal hingga penyelesaian laporan hasil sedikit sekali, 20,1%-39,9% : sebagian kecil, 40%
penelitian. Langkah kegiatan penelitian secara lebih - 49,9% : hampir sebagian, 50% : sebagian, 50,1%
rinci yaitu menentukan populasi dalam penelitian. - 69,9% : lebih dari sebagian tetapi tidak sampai
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh warga sebagian besar, 70% - 89,9% : sebagian besar,
belajar yang telah mengikuti program workshop baik 90%-99,9% : hampir semua, 100% : semua.
dari berbagai organisasi maupun komunitas, namun

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan terkait dengan (1) perencanaan program workshop;
khusus penelitian, maka deskripsi dan analisis data (2) pelaksanaan kegiatan program workshop; dan
dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori yang (3) evaluasi program workshop.

132 Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 12, No. 2, Desember 2017
Pelaksanaan Program Workshop...

P e r e n c a n a a n P r o g r a m Wo r k s h o p , Knowles pada prinsip pembelajaran orang dewasa


berdasarkan hasil obeservasi dokumen, tujuan yaitu pembelajaran harus bertumpu pada masalah
yang disusun sudah sesuai dengan kebutuhan warga (problem centered).
belajar. Materi yang disiapkan sesuai dengan tujuan Fasilitator telah menyusun kegiatan yang akan
pembelajaran, kemudian materi yang akan disajikan dilakukan oleh warga belajar maupun fasilitator itu
membuat warga belajar akan berpartisipasi aktif sendiri, serta pemilihan metode pembelajaran yang
dengan melakukan sharing (berbagi pengalaman) akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.
dan aktivitas/latihan. Langkah - langkah ini dipilih fasilitator untuk
Selain itu fasilitator juga telah menentukan dilaksanakan oleh warga belajar dalam rangka
aktivitas apa saja yang akan diperankan dalam kelas, pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
aktivitas tersebut akan diperankan oleh fasilitator itu ditetapkan. Langkah-langkah yang termasuk
sendiri atau warga belajar. Dalam perencanaan telah didalamnya yaitu menentukan jadwal pelaksanaan,
ditentukan metode belajar yang akan dilakukan, yaitu waktu pelaksanaan pembelajaran, aktivitas yang
dengan metode ceramah, tanya jawab dan bermain akan dilakukan oleh warga belajar maupun fasilitator,
peran. Kemudian juga ditentukan sumber belajar serta metode yang akan digunakan dalam kegiatan
yang akan digunakan dalam pembelajarannya, pembelajaran.
yaitu menggunakan booklet, sedangkan media Fasilitator telah menentukan buku sumber
pebelajaran yang akan digunakan fasilitator adalah belajar yang akan digunakan oleh warga belajar,
power point dan video pembelajaran. Untuk melihat sumber belajar yang digunakan warga belajar
seberapa paham materi yang akan dicapai warga adalah Booklet, kemudian fasilitator menentukan
belajarnya maka di tentukan tes sebagai evaluasi, media pembelajaran, yaitu LCD Proyektor dan
dalam perencanaan ini tes yang digunakan laptop yang akan digunakan dalam penyampaian
berbentuk tes tertulis dengan memberikan lembar materi saat kegiatan pembelajaran. Sumber belajar
evaluasi. yang disediakan cukup praktis, mengacu pada
Dari hasil deskripsi di atas dapat dianalisis pernyataan Legiman (2013) pada prinsipnya yaitu
perencanaan merupakan proses mempersiapkan orang dewasa akan belajar dengan baik apabila
kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan bahan yang dipelajari bersifat praktis, menarik, dan
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. sesuai kebutuhan serta mudah diterapkan.
Perencanaan dalam penelitian ini harus disesuaikan Fasilitator telah merancang alat evaluasi
berdasarkan prinsip pembelajaran orang dewasa. yang akan digunakan yaitu tes tertulis dengan
Secara umum, fasilitator dalam pembelajaran contoh diberikan pertanyaan studi kasus yang
“Belajar efektif” telah menyusun perencanaan diperdengarkan sebelum mengisi lembar evaluasi.
workshop sesuai dengan prinsip pembelajaran orang Menyusun evaluasi sangat diperlukan untuk
dewasa. mengukur keberhasilan tujuan pembelajaran serta
Hal ini didukung dengan analisis data perubahan tingkah laku.
dari hasil wawancara dan observasi dokumen Berdasarkan analisis diatas dapat dilihat
menunjukan bahwa: dalam merumuskan tujuan bahwa secara umum perencanaan program
fasilitator melibatkan secara langsung warga workshop “belajar Efektif” untuk orang tua pada
belajar. Dalam prinsip pembelajaran orang dewasa Yayasan Rangkul keluarga Kita telah sesuai
menurut Knowles, orang dewasa perlu terlibat dalam dengan konsep pembelajaran orang dewasa
merancang dan membuat tujuan pembelajaran, yang sudah ada. Mulai dari merumuskan tujuan
agar mereka memahami sejauh mana pencapaian pembelajaran yang berpusat pada masalah,
hasilnya. menentukan materi yang membuat warga belajar
Fasilitator telah menentukan materi yang berpartisipasi aktif, merencanakan langkah-langkah
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan kegiatan pembelajaran, menentukan sumber belajar
dicapai. Materi yang akan disampaikan telah dan menyusun evaluasi.
didasari oleh kebutuhan dari warga belajar (orang Pelaksanaan Kegiatan Program Workshop,
tua) atau berpusat pada masalah sehari-hari dan dapat dilihat dari tiga komponen yang dilakukan
membuat warga belajar berperan aktif dalam oleh fasilitator dan warga belajar pada saat awal
proses pembelajaran. Sesuai dengan pernyataan hingga akhit proses pembelajaran, yaitu kegiatan

Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 12, No. 2, Desember 2017 133
Pelaksanaan Program Workshop...

pendahuluan, penyampaian materi, dan menutup (observasi) yaitu (a) kegiatan pendahuluan/
materi. Data yang diperoleh dari hasil penyebaran membuka program, yaitu fasilitator menarik
kuesioner kepada warga belajar menunjukan data perhatian warga belajar dengan melakukan sapaan,
seperti terlihat pada Gambar 1, 2, dan 3. kemudian memberikan motivasi kepada warga
belajar sebelum materi dimulai, penjelasan singkat
tentang isi materi yang akan disampaikan serta
menjelaskan kaitan isi materi dengan pengalaman
yang warga belajar miliki, bagian yang paling utama
ialah fasilitator menjelaskan tujuan pembelajaran
mengenai pengetahuan, keterampilan, ataupun
sikap yang diharapkan akan dimiliki/dikuasai warga
belajar setelah melaksanakan pembelajaran;
dan (b) kegiatan penyajian materi, yaitu kegiatan
pembelajarannya berpusat pada warga belajar
Gambar 1. Hasil kuesioner warga belajar kegiatan dengan menggunakan metode pengorganisasian
pendahuluan kegiatan pembelajaran perseorangan, teknik
yang digunakan yaitu tanya jawab serta fasilitator
menyampaikan materi hanya dengan metode
ceramah, sedangkan menurut Legiman (2013),
pembelajaran orang dewasa seharusnya
menggunakan variasi metode pembelajaran dan
penyampaian. Fasilitator juga menggunakan media
pembelajaran untuk memudahkan penyampaian
materi kepada warga belajar. Sumber belajar yang
digunakan yaitu booklet dan slide power point, serta
cerita dari pengalaman warga belajar lain yang ikut
Gambar 2. Hasil kuesioner warga belajar kegiatan serta di dalam pembelajaran. Peran aktif warga
penyajian belajar terlihat ketika fasilitator memberi kesempatan
bertanya, dan menceritakan pengalaman yang
dirasakan terkait dengan materi. Berperan aktif
ini bertujuan agar warga belajar dengan baik. Di
samping itu, materi yang disajikan oleh fasilitator
berkaitan secara langsung dengan kehidupan
dan pengalaman sehingga pembelajaran menjadi
lebih bermakna. Sangat disayangkan fasilitator
tidak melakukan latihan/aktivitas yang sudah
direncanakan, latihan/aktivitas ini dapat dilakukan
dengan bermain peran sebagai variasi dari metode
pembelajaran.
Gambar 3. Hasil kuesioner warga belajar kegiatan
Seperti yang telah dipaparkan di atas
penutup
berdasarkan prinsip pembelajaran orang dewasa
Tahap pelaksanaan kegiatan program
menurut Legiman (2013) seharusnya pembelajaran
workshop merupakan tahap penerapan atas desain orang dewasa lebih banyak menggunakan metode
perencanaan yang telah dibuat fasilitator. Secara pembelajaran yang bervariasi, sehingga orang
umum, fasilitator telah menerapkan komponen- dewasa akan belajar dengan baik apabila terdapat
komponen yang terdapat dalam pelaksanaan kerjasama dan saling menghargai antara fasilitator
kegiatan pembelajaran seperti kegiatan membuka dan warga belajar; (c) kegiatan menutup materi, dari
pelajaran, penyampaian materi, dan menutup materi. data observasi lapangan menunjukkan bahwa pada
Berikut ini hasil analisis berdasarkan kuesioner akhir kegiatan pembelajaran beberapa warga belajar
dan didukung juga dari hasil pengamatan di lapangan diminta untuk merefleksikan materi yang baru saja

134 Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 12, No. 2, Desember 2017
Pelaksanaan Program Workshop...

dipelajari, kemudian fasilitator memberikan masukan sebelumnya diperdengarkan audio sebagai tesnya,
untuk pendapatnya. Hal ini agar warga belajar dapat lalu warga belajar menjawab soal yang tertulis di
memperoleh gambaran jelas mengenai materi yang lembar latihan kemudian warga belajar dipersilakan
diajarkan. Fasilitator juga memberikan tugas individu menyampaikan hasil jawabannya kepada warga
yang dilakukan di dalam kelas kemudian dibahas belajar lainnya sebagai pembanding atau sharing
bersama. Tak lupa fasilitator juga menyampaikan pengalaman yang dimiliki. Seluruh warga belajar
rencana pembelajaran berikutnya kepada warga mengikuti tes yang diberikan, kemudian beberapa
belajar. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan warga belajar yang bersedia menyampaikan hasil
kebutuhan yang diperlukan atau warga belajar dapat dari yang telah ditulis di lembar evaluasi maka
mencari pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan fasilitator memberikan sebuah reward sebagai
materi yang akan datang. penghargaan.
Berdasarkan analisis di atas bahwa kegiatan Dari data tersebut dapat dianalisis berdasarkan
pelaksanaan program workshop “Belajar efektif” teori, Basleman dan Mappa (2011) menyatakan
untuk orang tua pada Yayasan Rangkul keluarga kegiatan evaluasi diperlukan untuk memperoleh
Kita, sudah terkait dengan beberapa prinsip balikan tentang pencapaian tujuan pembelajaran,
pembelajaran orang dewasa, seperti materi yang kesesuaian metode yang digunakan, keberhasilan
disampaikan sudah bepusat pada masalah yang pembelajaran, serta keseksamaan alat evaluasi
dibutuhkan oleh orang tua, orang tua sebagai warga yang digunakan.
belajar dilibatkan untuk berpartisipasi aktif dalam Berdasarkan hasil observasi lapangan,
kegiatan pembelajaran, serta pembelajaran yang fasilitator telah menerapkan evaluasi program
dilaksanakan memiliki nilai manfaat bagi orang tua workshop dengan melakukan penilaian yang dimana
sebagai warga belajar. warga belajar diberikan lembar evaluasi berupa
Evaluasi Program Workshop, data yang tes tertulis, kemudian fasilitator akan memberikan
dihasilkan untuk evaluasi program, diperoleh dari reward kepada warga belajar yang mau berbagi
deskripsi observasi lapangan yaitu pada akhir pendapatnya terkait dengan isi dari tes yang
pembelajaran fasilitator melakukan penilaian dengan diberikan.
menggunakan tes berupa lisan dan tertulis yang

PENUTUP
Kesimpulan beberapa media sebagai sumber belajar, seperti LCD
Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan, proyektor, laptop, dan booklet sebagai pegangan
metode, dan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan warga belajar. Fasilitator juga memberikan motivasi
sebagai berikut, pertama, perencanaan program serta memberikan perhatian sebelum penyampaian
workshop merupakan hal utama yang dilakukan materi dimulai, tetapi memang ada beberapa warga
dalam merumuskan tujuan yang sesuai dengan belajar yang kurang fokus saat pembelajaran
kebutuhan warga belajar, menentukan materi yang berlangsung. Fasilitator memberi kesempatan
akan disampaikan dalam pembelajaran, metode kepada warga belajar untuk berpartisipasi aktif dalam
dan teknik yang akan digunakan, sumber belajar kelas dengan bertanya ataupun berbagi pengalaman
serta menyusun evaluasi yang digunakan di akhir kepada warga belajar lainnya. Metode pembelajaran
pembelajaran. Perencanaan tersebut, sebagian yang digunakan yaitu kegiatan pembelajaran
besar telah dilakukan oleh fasilitator sebelum proses perseorangan yang berpusat pada warga belajar,
belajar dimulai. Perencanaan yang dilaksanakan dengan teknik ceramah dan tanya jawab. Metode
mengikuti template/pedoman yang sudah ada dan teknik yang digunakan kurang bervariasi, namun
sebelumnya, seharusnya perencanaan dievaluasi beberapa aktivitas yang telah direncanakan tidak
secara periodik berdasarkan hasil belajar warga dapat terlaksana karena kurangnya waktu. Fasilitator
belajar. juga memberikan kesempatan para warga belajarnya
Kedua, pelaksanaan kegiatan program untuk merefleksikan isi materi dengan kehidupan
workshop, dalam prosesnya, fasilitator menggunakan sehari-hari.

Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 12, No. 2, Desember 2017 135
Pelaksanaan Program Workshop...

Ketiga, evaluasi program workshop dilakukan harus diperbaiki agar lebih jelas isi materi dan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan program panduan terhadap fasilitator, penyusunan tujuan
workshop yang berlangsung. Selanjutnya, fasilitator dalam modul harus diperjelas untuk siapa sasaran
memberikan latihan kepada warga belajar untuk programnya; (2) proses pembelajaran dapat berjalan
menganalisis kasus atau situasi tertentu. Kasus lebih baik lagi apabila pada saat perencanaan
tersebut disampaikan melalui audio, kemudian disarankan untuk fasilitator melibatkan warga belajar
warga belajar mengisi lembar latihan. Setelah itu, dalam merumuskan tujuan; (3) perlu diterapkan
warga belajar diberikan kesempatan untuk berbagi berbagai metode pembelajaran yang bervariasi
pengalaman atau merefleksikan materi yang sudah agar warga belajar tidak bosan; (4) perlu dilakukan
dipelajari. Fasilitator memberikan reward kepada penataan ruang kelas agar warga belajar nyaman
warga belajar yang berani berbagi pengalaman atau dan dapat lebih aktif mengikuti pembelajaran; (5)
merefleksikan materi. aktivitas siswa yang melibatkan metode bermain
Saran peran yang sudah disusun dalam perencanaan,
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan disarankan harus dilaksanakan karena aktivitas
yang telah dipaparkan, maka dalam pelaksanaan yang telah dibuat, akan membuat warga belajar
program workshop “Belajar Efektif” untuk orang lebih memahami materi dengan baik; serta (6)
tua pada Yayasan Rangkul Keluarga Kita, dapat perlu dilakukan evaluasi pelatihan/workshop untuk
diberikan beberapa saran, yaitu (1) modul materi perencanaan workshop berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Association for Educational Communication and Rosmayanti, H.P. (2010). Mengenal ilmu komunikasi.
Technology (AECT), 1994. Definisi teknologi Bandung: Widya padjajaran.
pendidikan, diterjemahkan oleh: Yusufhadi Suprijanto. (2007). Pendidikan orang dewasa
Miarso, dkk, Cetakan kedua, Jakarta: PT. Raja dari teori hingga aplikasi. Banjarbaru: Bumi
Grafindo Persada. Aksara.
Basleman, A., & Mappa, S. (2011). Teori belajar Tayibnapis, F.Y. (2008). Evaluasi program dan
orang dewasa. Jakarta: Rosda. instrumen evaluasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Legiman. 2013. Pembelajaran orang dewasa. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Yogyakarta: Widyaiswara LPMP. pendidikan nasional
Nurani. (2003). Modul strategi pembelajaran. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Jakarta: Universitas Terbuka. Sistem perencanaan pembangunan nasional
Pusat Bahasa Depdiknas. (2001). Kamus besar Wijipurnomo, A. M. (2004). Pembelajaran orang
bahasa Indonesia, edisi ke-3. Jakarta: Balai dewasa. Diakses dari www.magister-
Pustaka. pendidikan.blogspot.com

136 Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 12, No. 2, Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai