Anda di halaman 1dari 2

1.

Enzim sangat diperlukan dalam sistem hayati karena enzim memiliki peranan sentral dalam
berbagai aspek di kehidupan makhluk hidup. Enzim berperan penting dalam setiap proses
biokimia. Bekerja dalam serangkaian urutan yang terorganisir, enzim mengkatalisis ratusan
reaksi yang mendegradasi molekul-molekul nutrien, menyimpan dan mengubah energi
kimiawi, serta membuat makromolekul biologis dari prekursor sederhana. Tanpa katalisis,
reaksi kimiawi seperti oksidasi sukrosa tidak bisa berlangsung dalam jangka waktu tertentu dan
akibatnya, tidak bisa mempertahankan keberlangsungan makhluk hidup. Enzim juga
merupakan alat-alat penting dalam teknik kimia serta teknologi makanan dan pertanian.

2. Enzim bekerja dengan menyediakan lingkungan spesifik di mana sebuah reaksi dapat
berlangsung lebih cepat. Molekul substrat akan berikatan dengan sisi aktif enzim yang
kemudian akan membentuk kompleks enzim-substrat. Titik mula suatu reaksi maju atau
mundur disebut dengan keadaan dasar (ground state). Laju suatu reaksi bergantung pada
parameter yang berbeda. Terdapat sebuah penghalang energi (energy barrier) di antara substrat
dan produk: energi yang dibutuhkan untuk penyusunan gugus-gugus yang bereaksi,
pembentukan muatan sementara yang tidak stabil, penyusunan ulang ikatan, dan transformasi
lain yang dibutuhkan oleh reaksi untuk berlangsung dalam arah maju atau mundur. Untuk
melangsungkan reaksi, molekul harus melewati penghalang tersebut dan oleh karenanya harus
dinaikkan menuju tingkatan energi yang lebih tinggi. Keadaan ini disebut dengan keadaan
transisi (transition state). Perbedaan tingkatan energi antara ground state dan transition state
disebut dengan energi aktivasi. Laju sebuah reaksi melambangkan energi aktivasi ini: energi
aktivasi yang lebih tinggi menyebabkan reaksi berlangsung lebih lama. Laju reaksi dapat
dipercepat dengan menaikkan suhu dan/atau tekanan, sehingga meningkatkan jumlah molekul
dengan energi yang cukup untuk melewati energy barrier. Sebagai alternatif, energi aktivasi
dapat diturunkan dengan penambahan suatu katalis, dalam hal ini enzim. Enzim mempercepat
laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi.

3. Apoenzim adalah bagian protein dari sebuah enzim, terbebas dari kofaktor inorganik atau
organik atau gugus prostetik yang mungkin dibutuhkan untuk aktivitas katalitik enzim tersebut.
Holoenzim adalah enzim yang aktif secara katalitik, termasuk di dalamnya semua subunit
penting, gugus prostetik, dan kofaktor. Gugus prostetik merupakan suatu ion logam atau
senyawa organik (selain asam amino) yang terikat secara kovalen dengan suatu protein dan
berperan penting bagi aktivitas protein tersebut. Koenzim merupakan suatu kofaktor organik
yang dibutuhkan dalam aktivitas enzim-enzim tertentu; biasanya memiliki sebuah komponen
vitamin. Kofaktor merupakan suatu ion inorganik atau koenzim yang dibutuhkan dalam
aktivitas enzim.

4. Kinerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah pH dan suhu lingkungan,
konsentrasi enzim dan substrat, serta kehadiran aktivator dan/atau inhibitor enzim. Enzim
memiliki rentang pH dan suhu tertentu untuk berfungsi secara optimal. Jika suhu dan/atau pH
lingkungan melebihi toleransi suatu enzim, enzim tersebut akan mengalami denaturasi.
Konsentrasi enzim dan substrat berbanding lurus terhadap kinerja suatu enzim dalam
keseluruhan suatu reaksi. Semakin tinggi konsentrasi enzim dan substrat, reaksi akan
berlangsung dengan lebih cepat hingga suatu batas tertentu di mana kompleks enzim-substrat
akan mengalami saturasi sehingga penambahan substrat tidak akan mempengaruhi laju reaksi
kecuali jika disertai dengan penambahan enzim dalam waktu yang bersamaan. Sementara itu,
kehadiran aktivator akan mengaktivasi suatu enzim sehingga kinerja enzim tersebut menjadi
lebih optimal. Sebaliknya, kehadiran inhibitor akan menginhibisi suatu enzim sehingga kinerja
enzim tersebut menjadi terhambat dan kurang optimal.

5. Enzim memainkan peranan penting dalam industri modern dan bersifat esensial bagi produksi
produk-produk komersial. Enzim-enzim tersebut biasanya diisolasi dari mikroba, hewan, atau
tumbuhan. Pemisahan dan pemurnian enzim memerlukan berbagai metode separasi yang
melibatkan filtrasi, sentrifugasi, kromatografi, dan separasi biomagnetik. Enzim digunakan
dalam produksi tekstil, deterjen, biofuel, dan produk-produk farmasi. Selain itu, aplikasi rennin
untuk koagulasi susu dilakukan dalam proses pembuatan keju. Protease, lipase, amilase,
oksidase, peroksidase, dan deterjen selulasesin digunakan untuk memecah pewarna dan ikatan-
ikatan kimia. Invertase dari ragi dan laktase digunakan dalam industri makanan, sebagaimana
amilase dan protease digunakan untuk membuat roti. Lipase dan fosfolipase digunakan dalam
produksi biodiesel dengan mengubah asam lemak bebas menjadi ester metil asam lemak.
Dekstranase, amidase penisilin, asiklase penisilin, dan subtilisin juga merupakan enzim yang
berguna untuk produksi produk farmasi. Lebih jauh lagi, fitase digunakan untuk meningkatkan
efisiensi panen di bidang agrikultur.

Anda mungkin juga menyukai