Anda di halaman 1dari 41

MAKALAH

TRAKTOR
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Motor Industri
Dosen Pengampu : Drs.Tatang Permana, M.Pd.

Oleh :
M Farhan Syahrul Ardani
1801380

PRODI D3 TEKNIK MESIN


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJUJURAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat taufik
dan hidayah-Nya akhirya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“TRAKTOR”
dapat terselesaikan dengan tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam tak lupa sampaikan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW. Adapun tujuan penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Motor Industri.Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberi dukungan yang
sangat berharga pada penyusunan makalah ini, khususnya kepada :
1. Drs.Tatang Permana, M.Pd, sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Motor
Industri
2. Orang tua dan keluarga atas doa-nya, serta
3. Teman-teman atas dukungan dan kerjasamanya dalam penyusunan makalah
ini.
Penulis memohon maaf jika di dalam penulisan makalah masih banyak
kesalahan maupun kekeliruan, baik dalam penulisan kata ataupun kalimat yang
masih rancu dan kurang dimengerti. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan agar
dalam pembuatan makalah berikutnya bisa lebih baik.

Bandung, 10 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Batasan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................3
D. Manfaat.............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................4
A. Hand Traktor………………………………………………….........4
B. Bagian-bagian Hand Traktor……………………………………….7
C. Traktor Roda 4 ..............................................................................19
D. Klasifikasi Traktor Roda 4.............................................................21
E. Bagian-Bagian Utama Traktor Roda 4 .........................................26
F. Cara Pengoperasian Traktor Roda 4 .............................................36
BAB III PENUTUP.....................................................................................38
A. Kesimpulan ....................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................40

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Warga Negara indonesia yang menengah kebawah berprofesi sebagai petani, tetapi
sangat disayangkan setelah hampir 35 tahun masa pembangunan berjalan bidang
pertanian seakan akan masih bergerak pada tempatnya berbagai cara untuk
meningkatkan hasil pertanian telah dilakukan oleh pemerintah diantranya mengimport
Peralatan modern ke Indonesia supaya dapat digunakan, dan herannya timbul
permasalahan lain yaitu bagaimana cara menggunakan peralatan tersebut. Sama – sama
kita ketahui bahwa hampir 85% petani yang ada di Indonesia tidak mengenal  yang
namanya peraltan modern yang canggih, mereka hanya mengenal cangkul dan Kerbau.
            Jika kita membandingkan keuntungan yang dihasilkan peralatan tradisional yang
dipakai petani dengan Peralatan modern atau yang biasa disebut Alsintan, maka sangat
lah jauh berbeda, kita ketahui sama sama bahwa Peralatan tradisional membutuhkan
kinerja yang lebih besar, disamping itu juga membutuhkan waktu yang lebih lama.
Berbagai macam peralatan yang  telah ada di Indonesia diantaranya Combine,
Handtraktor, Trasher, ITGM, Traktor Mini dan sebagainya, telah beroprasi secara
optimal tetapi itu berdasarkan statistic pemerintah. Tetapi jika kita menelaah kembali
apa yang sebenarnya terjadi dilapangan tentunya sangat berbeda, banyak para petani
menggudangkan bantuan peralatan modern di KUD setempat dan lebih memilih
peralatan tradisional lantaran tidak mengerti bagaimana cara mengoperasikan alsintan
tersebut. ( Aprianto, 2004)
Memasuki era teknologi tinggi penggunaan alat-alat pertanian dengan mesin-
mesin modern membantu percepatan proses pengolahan produksi pertanian. Salah satu
alat yang umum dan paling sering digunakan adalah Traktor. Traktor merupakan sebuah
alat bermesin yang memiliki kemampuan untuk mengolah tanah. Fungsi traktor sekrang
telah mengantikan fungsi tenaga hewan seperti sapi dan kerbau dalam pengolahan
tanah. Traktor adalah salah satu contoh penggunaan teknologi dibidang pertanian
dimana dengan penggunaan teknologi tersebut dapat mengatasi masalah-masalah
terutama yang berkaitan dengan tenaga kerja dan waktu. Traktor pertanian saat ini

1
menjadi komponen yang tak terpisahkan dari pembangunan pertanian dan pedesaan.
Kita saksikan perkembangan yang pesat penggunaan traktor tangan di pedesaan. Hal
tersebut karena mereka dapat memperbandingkan bahwa ternyata melakukan
pengolahan tanah dengan traktor lebih menguntungkan dibanding cara lain.
Walaupun telah dikenal luas namun perlu kiranya kita membahas tentang
perlunya mengenal mesin Hand traktor. Mesin Hand traktor ini telah digerakkan dengan
tenaga mesin, namun pengoperasiannya menggunakan tangan. Pengenalan yang baik
atas mesin traktor tangan ini, dapat mempercepat proses modernisasi
pertanian. Hand traktor merupakan peralatan yang digunakan oleh manusia, system
yang bekerja yaitu dorongan dibutuhkan oleh handtraktor tersebut, dan tentunya
menggunakan manusia Traktor roda dua ini merupakan traktor serba guna.
Traktor tangan (hand tractor) adalah sumber penggerak dari implemen
(peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah tanah. Namun
sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang serba guna, karena dapat
digunakan untuk tenaga penggerak implemen yang lain, seperti : pompa air, alat
prosesing, trailer, dan lain-lain. (Anonim, 2000).
Pada Makalah ini kita akan membahas tentang Traktor Roda 4 dan Hand Traktor serta
Komponen dari Traktor dimulai Bajak singkal (moldboard plow), Bajak piringan (disk
plow) Bajak Rotari (rotary plow), Bajak chisel (chisel plow), Bajak subsoil (subsoil
plow) dan Garu paku, Garu Piring, Garu sisir.

B. Batasan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan traktor roda 2 dan traktor roda 4?
2. Jelaskan fungsi traktor roda 2 dan traktor roda 4?
3. Jelaskan bagian-bagian utama traktor roda 2 dan traktor roda 4 serta fungsinya?
4. Jelaskan cara mengoperasikan traktor roda 2 dan traktor roda 4?

2
C. Tujuan
1. Untuk memperdalam pemahaman mengenai traktor roda 2 dan traktor roda 4.
2. Untuk mengetahui fungsi traktor roda 2 dan traktor roda 4.
3. Untuk mengetahui bagian-bagian utama traktor roda 2 dan traktor roda 4 serta
fungsinya.
4. Untuk mengetahui cara mengoperasikan traktor roda 2 dan traktor roda 4

D. Manfaat
1. Dapat memperdalam pemahaman mengenai traktor roda 2 dan traktor roda 4..
2. Dapat mengetahui bagaimana fungsi traktor roda 2 dan traktor roda 4.
3. Dapat mengetahui apa saja bagian-bagian utama traktor roda 2 dan traktor roda 4
serta fungsinya.
4. Dapat mengetahui bagimana cara mengoperasikan traktor roda 2 dan traktor
roda 4

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hand Traktor (Traktor Tangan / Traktor Roda 2)


Traktor tangan merupakan traktor yang hanya mempunyai sebuah poros roda (beroda
dua). Traktor ini mempnyai panjang berkisar 1740-2290 mm, lebar berkisar 710-880
mm dan dayanya berkisar 6-10 HP. Sebagai daya penggerak utamanya menggunakan
motor diesel silinder tunggal. Prinsip kerja traktor tangan adalah mesin pengolah tanah
dengan menggunakan tenaga penggerak motor bakar yang pada umumnya motor diesel.
Sebagai mesin pengolah tanah, traktor digunakan untuk menarik peralatan pengolahan
tanah, seperti bajak piring, garu piring. Berfungsi pula untuk menggerakkan peralatan
stasioner, seperti generator listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan gabah
(Nawawi, 2001).

Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, traktor roda dua dapat dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu:

a. Traktor roda dua berbahan bakar Solar


b. Traktor roda dua berbahan bakar bensin
c. Traktor roda dua berbahan bakar minyak tanah (kerosin)

Berdasarkan besarnya daya motor, traktor roda dua dapat dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu:

a. Traktor roda dua berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp


b. Traktor roda dua berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp
c. Traktor roda dua berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp

Catatan:
Traktor dengan bahan bakar bensin dan minyak tanah biasanya berukuran kurang dari 7
hp. Jenis motor yang paling banyak digunakan traktor roda dua di Indonesia adalah
motor berbahan bakar solar.

4
Gambar Traktor roda dua berbahan bakar bensin

Bagian-bagian dari traktor roda dua dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

1
6

Gambar Sisi kanan traktor roda dua (Hand Tractor)

Keterangan
1. As (poros) roda 9. Kemudi pembantu
2. Mesin rotary 10. Tuas persneleng utama
3. Tutup samping Mesin rotary 11. Tuas kopling utama
4. Pengunci batang penggulud 12. Tuas persneleng cepat lambat
5. Pengunci batang roda rotary 13. Dashboard/ Papan instrumen
6. Tuas kopling kemudi belok kanan 14. Gantungan mesin rotary

5
7. Stang kemudi/ Karet pegangan 15. Rantai mesin rotary

8. Tuas pengatur gas 16. Kerangka

3
0

3
2

Gambar Sisi kiri traktor roda dua (Hand Tractor)

Keterangan
17. Pully penegang 26. Tutup kotak peralatan
18. Gear box (rumah persneleng) 27. Tombol lampu dan bel
19. Penyangga depan 28. Tuas kopling kemudi belok
kiri
20. Pemberat depan 29. Tuas pengatur kedalaman
olah
21. Pully mesin 30. Tutup belakang Mesin
rotary
22. V-belt 31. Poros pisau rotary
23. Pully utama 32. Pisau rotary
24. Penutup V-belt 33. Roda ban

6
Bagian-bagian utama traktor roda dua dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu:

a. Tenaga penggerak (motor).


b. Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).
c.Tuas kendali.

a. Tenaga Penggerak (motor)


Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga yang
menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yang dihasilkan kurang
dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder.Untuk menghidupkan motor diesel
digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali
starter.

Gambar Motor bensin

Sebagian besar traktor menggunakan motor diesel. Penggunaan motor diesel umumnya
lebih murah baik pada saat pengoperasiannya maupun perawatannya.

Gambar Motor diesel

7
Gambar bagian motor diesel

Gambar Bagian motor diesel

8
b. Kerangka dan Transmisi (penerus tenaga)

Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi dan bagian
traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan
beberapa buah baut dan mur.

Gambar Kerangka
Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak kealat lain
yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti: pully, belt,
kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya.

Gambar Motor yang ditrasmisikan dengan pully dan belt

Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan v- belt ke
kopling utama. Kopling utama meneruskan tenaga tersebut ke gigi persneleng untuk
menggerakkan poros roda dan poros PTO.Selain untuk menyalurkan tenaga, gigi
persneleng juga berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran poros roda dan poros
PTO.
Dari PTO tenaga dasalurkan lewat gigi dan rantai ke mesin rotary. Kopling utama
dioperasikan dari tuas kopling utama. Bila tuas ditarik ke posisi netral, maka tenaga

9
motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Akibatnya traktor akan berhenti, meskipun
kondisi motor penggerak dihidupkan.
Gambar Kopling dan tuas kopling utama

Di samping kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling kemudi terletak di bawah
gigi persneleng, di pangkal poros kedua roda. Kopling kemudi dioperasikan melalui
tuas kemudi kanan dan kiri. Apabila kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi
persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan
berhenti, dan traktor akan berbelok ke kanan. Begitu juga sebaliknya apabila kopling
kiri ditekan.

c. Tuas kendali/kontrol
Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor.
Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor roda dua ada banyak tuas kendali.
Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor menjadi lebih
berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu sekarang banyak diproduksi traktor yang
hanya dilengkapi dengan beberap tuas kendali. Tujuannya agar traktor menjadi ringan,
dan harganya menjadi lebih murah. Meskipun kemampuan traktor menjadi terbatas.

Tuas kendali yang sering ada pada traktor roda dua adalah sebagai berikut:
1) Tuas persneleng utama
Tuas persneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi pada persneleng,
sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor penggerak dan poros roda dapat
diatur.Traktor roda dua yang lengkap biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2

10
kecepatan mundur. Kecepatan ini dapat dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang
sedang dilaksanakan. Sebagai patokan awal dapat digunakan sebagai berikut:

a) Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary


b) Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan
c) Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang
d) Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa
e) Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak
f) Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan
g) Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak

Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin


rotary

Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan


bajak singkal/ piringan

11
Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang

Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa

Kecepatan lima dan enam untuk menarik traler/gerobak

Gambar Tuas Persneleng Utama


2). Tuas kopling utama

12
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama. Bila tuas dilepas
pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan tersambung ke gigi
persneleng.Sebaliknya apabila ditarik ke posisi netral/bebas/OFF, maka tenaga motor
tidak disalurkan ke gigi persneleng. Apabila ditarik lagi maka tuas kopling utama akan
tersambung dengan rem yang berada pada rumahkopling utama.

Tuas kopling utama

3). Tuas persneleng mesin rotary


Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan putar poros PTO
Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral. Apabila hasil pengolahan yang
diharapkan halus dan gembur, maka tempatkan posisi tuas persneleng mesin rotary
pada posisi cepat. Begitu juga sebaliknya. (Kecepatan putar pisau rotary dapat juga
diatur dari posisi pemasangan rantai penghubung).

Gambar Tuas persneleng mesin rotary

4). Tuas persneleng kemudi

13
Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor roda dua, masing-masing ada di
sebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk mengoperasikan kopling kemudi
(kanan dan kiri).
Apabila tuas kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak
tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor
akan berbelok ke kanan. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.

Gambar Tuas persneleng kemudi

5). Stang kemudi dan kemudi pembantu


Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk berpegangnya operator.
Stang kemudi digunakan untuk membantu membelokan traktor. Meskipun sudah ada
tuas kopling kemudi, namun agar berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu
dengan stang kemudi.Stang kemudi juga digunakan untuk mengangkat implemen pada
saat pengoperasian. Kemudi pembantu digunakan untuk tempat bertumpu bahu
operator. Maksudnya agar menambah beban bagian belakang traktor, sehingga hasil
pengolahan tanah bisa lebih dalam.

14
Gambar Stang kemudi dan kemudi pembantu

6). Tuas gas

Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor penggerak. Tuas ini
digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros motor penggerak yang sesuai
dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini juga berfungsi untuk mematikan motor
traktor, apabila posisinya ditempatkan pada posisi “STOP”.

Gambar Tuas gas

7). Tombol lampu dan bel

Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga diperlukan


penerangan.Tombol bel diperlukan apabila traktor dijalankan di jalan raya.
Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor traktor harus dilengkapi dengan
kumparan sebagai sumber arus listrik.

15
Gambar Tombbol lampu dan bel

8).Tuas penyangga depan


Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini akan menggerakkan
penyangga depan Apabila tuas didorong akan mendorong penyangga depan turun
untuk menyangga traktor. Traktor roda dua hanya mempunyai dua roda. Apabila
traktor dalam keadaan berhenti (ditinggal operator), maka untuk menegakkan traktor
diperlukan penyangga.

Gambar Tuas penyangga depan

16
9). Unit equipment atau Implemen

Gambar Bajak singkal (untuk membajak)

Gambar Bajak piringan/ parabola (untuk membajak)

Gambar Bajak rotary (untuk membajak)

17
Gambar Gelebeg (untuk menggaru tanah sawah)

Gambar Gelebeg (untuk menggaru tanah sawah)

Gambar Trailer (untuk mengangkut)

18
C.Traktor Roda 4
Traktor adalah suatu mesin traksi yang utamanya dirancang dan dinyatakan
sebagai penyedia tenaga bagi peralatan pertanian dan perlengkapan usaha tani
(Sembiring 1998). Traktor roda empat merupakan mesin berdaya gerak sendiri berupa
motor diesel, beroda empat (ban karet atau ditambah roda sangkar dari baja) yang
mempunyai tiga titik gandeng, berfungsi untuk menarik, menggerakkan, mengangkat,
mendorong alat dan mesin pertanian dan juga sebagai sumber daya penggerak (SNI
7416:2010).
Traktor pertanian lebih merupakan sebagai sumber daya utama dalam bidang
pertanian di negara–negara yang telah maju. Di Indonesia dimana daya manusia dan
hewan masih merupakan sumber daya utama pada pertanian rakyat di pedesaan traktor
pertanian telah diintroduksikan pula, sedangkan pada perusahaan–perusahaan pertanian,
traktor–traktor pertanian telah menjadi sumber daya utama (Muliono 1978).
Traktor beroda empat mempunyai motor penggerak yang lebih besar dan sering
digunakan untuk penyiapan pada lahan pertanian. Traktor tersebut dapat dengan
penggerak 2WD atau 4WD sebagai traksi yang sangat besar untuk traktor tersebut
(Sitompul 1991).
Ketika traktor pertama kali digunakan untuk pengoperasian peralatan lapangan,
semua mesin ditarik dibelakang traktor. Dengan dikembangkannya penyadap daya,
mesinmesin lain seperti misalnya pembabat dan pemetik jagung, dipasang dan dimuat
pada traktor. Unit peralatan pertama yang dipasang pada traktor membutuhkan tenaga
yang cukup banyak pada waktu memasang dan membongkar.
Mesin dan alat pertanian dapat dikelompokkan berdasarkan jenis pekerjaan yang
dilakukannya, antara lain: alat pengolahan tanah (bajak atau garu), alat penanam, alat
pemupuk, mesin pengabut atau penyemprot, alat penyiang, mesin pemanen dan alat
pengangkut. Sumber tenaga penggeraknya dapat dari tenaga manusia, hewan atau mesin
(Suastawa 2001).
Secara garis besar, manfaat traktor roda empat yaitu:
 Menarik dan menggerakkan alat pengolah tanah
 Menarik mesin penanam (transplanter)
 Menarik mesin pemupuk

19
 Menarik mesin penyemprot, boom sprayer, dsb
 Menarik trailer

 Penggerak mesin lainnya

Yang harus diperhatikan dalam memilih traktor yaitu:


 Pekerjaan apa yang ingin dilakukan
 Tipe implemen apa yang ingin digunakan
 Jenis lahan yang akan dilalui (lahan kering, sawah, hutan, padang rumput,
semak-semak, dsb)
 Jam kerja pertahun

 Luas lahan yang digarap

Semua faktor di atas memengaruhi kinerja traktor, hasil, dan biaya. Traktor dengan
roda rantai tidak bisa digunakan di lahan sawah. Lahan yang sempit sebaiknya
digunakan traktor roda dua, karena traktor roda empat memiliki biaya operasional yang
tinggi dan hanya cocok digunakan untuk lahan yang luas dengan jam kerja yang banyak.
Yang paling umum adalah penggunaan traktor sebagai alat mekanisasi pertanian.
Traktor pertanian digunakan untuk menarik atau mendorong instrumen pertanian atau
trailer. Berbagai variasi dan spesialisasi traktor telah dikembangkan, diantaranya yang
paling umum adalah instrumen untuk memanen yang umum digunakan di
lahan gandum yang luas. Selain untuk memanen, ada juga yang didesain untuk
menanam, mengolah dan memperbaiki lahan, atau pengangkut hasil pertanian.
D.Klasifikasi Traktor Roda 4
1. Klasifikasi traktor roda 4 berdasarkan fungsinya

20
TRAKTOR GAMBAR
Crawler Tractor

Standard Row Crop

High clearance

Multipurpose

21

Lawn And Garden


. Tabel1.1Klasifikasi traktor berdasarkan fungsinya

2. Klasifikasi traktor roda 4 berdasarkan daya penggeraknya

TRAKTOR DAYA GAMBAR


Traktor mikro <17 HP

Traktor mini 17-29 HP

Traktor sedang 29-60 HP

Traktor besar 60-107 HP

22
Traktor sangat besar >107 HP

Table 2. Klasifikasi traktor berdasarkan daya penggeraknya

3. Klasifikasi traktor roda 4 berdasarkan jenis rodanya

TRAKTOR GAMBAR
Traktor satu gardan (two Table
3. wheel-drive
tractor/rowcrop tractor)

Traktor dobel gardan (two


wheel-drive tractor)

Traktor beroda track

Klasifikasi traktor berdasarkan jenis rodanya.

23
E. Bagian-Bagian Utama Traktor Roda 4
Menurut SNI 7416:2010, Konstruksi traktor pertanian ditunjukkan pada
Gambar 1 dan Gambar 2 di bawah ini.

Gambar 1. Kontruksi Utama Traktor Roda 4

Gambar 2. Contoh panel Kontrol dari Traktor Roda Empat dengan 4-WD
(PAES118:2001)
Traktor roda empat secara mendasar terdiri dari bagian-bagian utama sebagai berikut:
1. Mesin (engine)
Kebanyakan dari traktor roda empat dilengkapi dengan enjin diesel, 4-tak,
berpendingin air. Banyak diantaranya memiliki 2 hingga 6 silinder. Enjin traktor

24
nampak seperti enjin truk atau bus tetapi dilengkapi dengan governor yang efektif untuk
keperluan dapat menjaga putaran konstan dengan tanpa memandang beban yang
diberikan.
Engine dari sebuah traktor roda empat umumnya dilengkapi dengan:
a) Sistem bahan bakar
Engine traktor biasanya memiliki sebuah pompa injeksi untuk setiap
silinder. Untuk mengalirkan bahan bakar, diperlukan pompa bahan bakar.
b) Sistem pelumasan
Minyak pelumas dialirkan secara paksa oleh pompa minyak pelumas ke
berbagai bagian engine.
c) Sistem pendingin
Radiator dan kipas pendingin selalu melengkapi enjin yang berpendingin air.
Pompa harus dilengkapi untuk memastikan terjadinya sirkulasi air. 
d) Sistem listrik

Ada alat motor starter untuk memutar flywheel yang ditenagai oleh aki
(accu). Aki juga digunakan untuk menyalakan lampu, klakson dan aksesoris
lainnya. Aki dicharge oleh generator, yang selalu berputar bersama putaran
enjin.

2. Alat untuk penyalur tenaga ( power transmission device)

Alat ini berfungsi menyalurkan tenaga dari enjin menuju roda, poros pto, pompa
oli untuk menggerakkan tiga-titik gandeng (thre- point linkage/hitch), dan lain-lainnya,
pada berbagai tingkat kecepatan putaran. Penyaluran tenaga ke roda, mirip dengan yang
ada pada mobil, yaitu memiliki urutan dari enjin kopling - gigi kecepatan - gigi
diffrensial - poros roda. Karena traktor bergerak dengan kecepatan yang sangat
bervariasi, mulai dari 0,3 hingga 10 km/jam di lahan, dan 15-24 km/jam di jalan raya,
jumlah gigi perubahan kecepatan umumnya bervariasi dari 6 hingga 12, atau lebih. Gigi
differensial dapat dikunci dengan diffrential lock, ini akan membuat kedua roda
penggerak berputar bersamaan bila salah satu roda mengalami slip. Blok enjin dan
sistem transmisi biasanya menjadi satu sebagai badan utama traktor, maka dia dibuat
dengan konstruksi yang sangat kuat

25
3. Alat untuk bergerak (running device)
Bagian utama untuk bergerak adalah roda ban. Roda ban traktor ukurannya besar, untuk
memberikan ground clearance yang besar, juga untuk mempermudah gerak pada lahan
tidak rata, dan juga untuk meningkatkan kemampuan traksi. Namun demikian, untuk
lebih meningkatkan kemampuan traksinya, kembang roda ban dibuat lebih tinggi.
Demikian juga sering dilengkapi dengan berat tambahan berupa besi atau penambahan
air ke dalam ban.

Gambar 3. Pemberat Tambahan pada Traktor


 Namun demikian, pada lahan sawah yang berlumpur, beban yang
berat akan malah menghambar gerak traktor. Oleh sebab itu, traktor untuk lahan sawah
biasanya dilengkapi roda sangkar, untuk mengurangi tekanan kontak.

26
 Rem hanya disediakan pada roda belakang. Rem roda kiri dan kanan dapat
dipergunakan sendiri-sendiri untuk memudahkan belok (Gambar 5). Traktor untuk
lahan sawah biasanya dilengkapi dengan rem yang memilik bearing dengan seal kedap
air.

 Beberapa traktor dengan berpenggerak empat roda memiliki empat buah roda
yang sama besar, dan ada yang memiliki roda depan yang lebih kecil. Traktor yang
memiliki empat roda yang sama besar umumnya memberikan traksi yang lebih besar,
tapi lebih sulit untuk dikemudikan dibandingkan dengan yang roda depannya lebih
kecil.

Gambar 4. Kontruksi Pedal Rem Traktor Roda 4


4. Alat untuk bekerja (working device)
Tiga-titik gandeng (three-point hitch) adalah bagian dari traktor yang berfungsi
untuk menggandeng implemen (Gambar 7). Dua buah lower link, kiri dan kanan,
mampu bergerak naik yang dioperasikan oleh tekanan hidrolik, dan bergerak turun
oleh gaya gravitasi. Implemen dapat dinaik-turunkan oleh operator melalui alat ini dari
kursi duduk operator. Pada saat mengolah tanah, implemen pengolahan tanah umumnya
diangkat pada saat traktor berbelok. Bila peralatan stasioner, misalnya alat perontok
atau pompa air dioperasikan melalui pemanfaatan poros pto, maka alat-alat tersebut
akan dapat dengan mudah dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lainnya apabila alat-
alat tersebut dipasangkan pada tiga-titik gandeng.
 Tiga-titik gandeng biasanya dilengkapi dengan alat kendali posisi otomatis
(automatic posisition control device), atau alat kendali draft otomatis (automatic draft
control device), atau keduanya. Yang pertama berfungsi menjaga agar implemen selalu
berada pada ketinggian yang telah diset melalui tuas kendali. Yang kedua digunakan
untuk secara otomatis menjaga tahanan tarik yang tetap, misalkan, dengan secara
otomatis menaikkan implemen bila melalui tanah keras atau halangan, dan jika tanahnya

27
seragam, maka kedalaman pengolahan yang seragam akan dengan mudah dapat
diperoleh.

Tenaga yang disediakan pada poros pto dipergunakan untuk memutar


implemen sambil menariknya seperti kultivator rotari, mower, dll. Dan juga dapat
digunakan untuk menggerakkan peralatan stasioner. Poros pto biasanya terletak di
bagian belakang bawah traktor (Gambar 8). Putaran pto bervariasi tergantung jenis
traktor, berkisar antara 500 hingga 1500 rpm sesuai dengan putaran engine. Ada yang
putaran pto tidak bergantung pada kecepatan maju traktor (cocok untuk kultvator rotari,
mower, kerja stasioner, dll), ada juga yang sesuai dengan laju traktor (cocok untuk alat
tanam, penyiang, dll).

5. Alat untuk kemudi (steering device)

Traktor roda empat umumnya dikemudikan dari ruang kemudi dengan


mengendalikan roda depan melalui roda kemudi (stir), sebagaimana umumnya
mobil. Namun ada juga kemudi dilakukan dengan mengatur roda belakang, seperti
traktor buatan Thailand. Gigi differential sangat penting untuk poros roda penggerak,
dan jangan gunakan differential lock saat berbelok. Sistem power steering digunakan
untuk traktor besar. Ini akan membantu memperingan pengemudian traktor. Saat
berbelok, diperlukan juga bantuan rem kiri bila berbelok tajam ke kiri atau sebaliknya.

6. Sistem kendali traktor roda 4


Menurut Sihotang (2010), Pengendali adalah indikator, saklar, tuas dan pedal
yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Pengendali yang ada pada
traktor roda empat dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1) Indikator dan Saklar pada Dashboard, antara lain:
a) Kunci kontak (Saklar Utama)
Pada kunci kontak ada 4 gerakan putar, yaitu
 OFF (mati). Pada posisi ini, aliran arus listrik terputus (bukan
mematikan motor traktor). Untuk traktor model terbaru, posisi ini
juga dapat mematikan traktor.

28
 Preheat. Pada posisi ini, pemijar pada setiap silinder ruang
pembakaran akan membara, sehingga akan memanaskan ruang
pembakaran. Tujuannya agar motor traktor mudah dihidupkan pada
saat mulai dihidupkan.
 ON (hidup), Pada posisi ini, aliran arus listrik tersambung.
 START, pada posisi ini arus listrik dari accu tersambung ke motor
stater.
b). Saklar lampu depan
Berfungsi untuk menyalakan lampu depan. Saklar lampu ada yang hanya ada
satu posisi hidup, ada juga yang mempunyai dua posisi hidup (lampu jauh dan lampu
dekat).

Gambar 6. Saklar Lampu Depan


c). Saklar lampu sein
Lampu sein berfungsi untuk memberi tanda, ke arah mana traktor akan
membelok. Bila traktor berjalan di jalan umum, gunakan lampu sein seperti Anda
mengendarai kendaraan.
d). Tombol klakson
Klakson akan berbunyi apabila tombol ini ditekan. (Pada saat posisi kunci
kontak “ON”).
e). Indikator pemanas mesin
Untuk mengetahui apakah ruang pembakaran sudah cukup panas untuk
dihidupkan. Indikator ini akan berpijar beberapa detik setelah kunci kontak diputar ke
arah “preheat”.
f). Indikator pengisian accu

29
Lampu akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi “ON”. Akan
tetapi setelah motor hidup lampu akan mati, sebagai tanda pengisian accu berjalan
lancar. Apabila lampu tidak mati, berarti ada gangguan pada sistem pengisisan,
sebaiknya motor dimatikan, dan dilakukan perbaikan terlebih dahulu.
g). Indikator temperatur air
Lampu akan tetap padam walaupun kunci kontak pada posisi “ON”. Lampu akan
menyala apabila air pendingin di radiator temperaturnya naik melebihi batas
temperature normal. Apabila lampu menyala, hal ini menunjukkan air radiator
berkurang dan naik temperaturnya, motor terlalu panas, atau ada kerusakan lainnya.
Motor harus segera dimatikan.
h). Indikator sirkulasi oli pelumas
Lampu akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi “ON”. Setelah
motor hidup dan sistem pelumasan bekerja dengan baik, maka akan padam kembali.
Apabila lampu tidak padam, berarti ada gangguan pada sistem pelumasan, motor harus
dimatikan, dan perlu dilakukan perbaikan.
i). Tuas dekompresi
Apabila motor susah dihidupkan karena accu lemah atau udara dingin, tarik tuas
ini untuk membebaskan kompresi pada ruang pembakaran. Biarkan motor berputar
dahulu, setelah putarannya cukup cepat, dorong kembali tuas ini. Dengan jalan ini
motor akan mudah dihidupkan.
j). Tachometer dan meter jam
Tachometer menunjukkan kecepatan putaran mesin dan meter jam menunjukkan
jumlah jam pemakaian
k). Sikring

Biasanya sikring diletakkan pada kotak yang berada dibalik dashboard. Funsi
sikring ini adalah sebagai alat pengaman pada aliran listrik. Bila sikring ini putus,
selidikilah penyebab dari arus yang berlebihan ini. Setelah diketahui penyebabnya dan
diperbaiki,ganti dengan sikring baru yang ampernya sama. Pada kotak sikring
dilengkapi dengan tempat sikring cadangan.

2) Tuas dan Pedal Pengatur, antara lain:

30
Gambar 7. Tuas dan Pedal Pengatur
a). Tuas pengatur gas
Kecepatan (gas) akan besar apabila tuas ditarik. Gas akan kecil apabila
disorong ke depan. Apabila gas didorong lebih lanjut, gas akan berhenti. Ada juga jenis
traktor yang dilengkapi dengan tuas khusus untuk mematikan motor penggerak. Tuas
gas ini berfungsi untuk menjaga kecepatan jalan traktor akan akan tetap, pada saat
dioperasikan.

Gambar 8. Tuas Pengatur Gas

a).Tuas hidrolik

31
Tuas hidrolik berfungsi untuk menggerakkan sistem hidrolik. Sistem hidrolik
berfungsi untuk menggerakkan lengan pengangkat imlemen. Bila tuas didorong ke
depan, implemen akan turun, bila ditarik ke belakang implement akan naik (terangkat).
Apabila tuas pada posisi netral, implemen akan berhenti ada posisi tertentu.
a) Tuas persneleng utama
Biasanya tuas perneleng terdiri dari 3 atau 4 kecepatan maju dan satu
kecepatan mundur.
b). Tuas persneleng cepet lambat
Tuas persneleng cepat lambat digunakan untuk membedakan kecepatan di
lahan (pada saat mengolah tanah) dan kecepatan di jalan. Dengan tuas
persneleng cepat lambat, kombinasi kecepatan menjadi 6 atau 8 maju dan
2 mundur.
b) Tuas persneleng PTO
Berfungsi untuk mengubah kecepatan putar poros PTO yang diinginkan.
Setiap jenis trator berbedabeda jumlah kecepatannya. Ada yang hanya
satu, dua atau tiga macam kecepatan.
c) Tuas garden depan
Khusus untuk traktor yang mempunyai dobel gadan, dilengkapi dengan
tuas gardan depan. Tuas ini berfungsi untuk menyambung gardan depan
apabila diperlukan. Gardan depan digunakan untuk memperbesar daya
tarik traktor.
d) Pedal kopling
Gunanya untuk menghubungkan dan melepaskan, hubungan antara motor
penggerak dengan transmisi. Apabila pedal kopling diinjak, hubungan
motor dengan transmisi terputus.
e) Pedal rem (kiri dan kanan)
Pedal rem roda kiri dan rem roda kanan terpisah satu sama lain. Dengan
terpisahnya pedal rem, dapat membantu berbeloknya traktor secara
tajam. Pada saat traktor berjalan di jalan, pedal rem harus dikunci
(disatukan kembali). Menginjak satu rem saja pada saat traktor berjalan
cepat akan sangat berbahaya.

32
f) Pedal gas (pedal akselerasi)
Beberapa jenis traktor dilengkapi dengan pedal gas, selain tuas gas.
Tekan pedal gas apabila ingin mempercepat putaran motor penggerak.
Lepaskan pedal gas apabila ingin memperlambat.
g) Tuas rem parker
Tuas rem parkir berfungsi menahan rem tetap pada posisi mengerem.
Bebapa jenis traktor ada juga yang mengunakan tuas rem parkir
tersendiri.
h) Pedal pengunci differensial (gardan)
Gardan berfungsi untuk memungkinkan roda kanan dan roda kiri
belakang dapat berputar dengan kecepatan berbeda, sehingga traktor
dapat berbelok. Namun dengan adanya garden menyebabkan salah satu
roda akan slip. Dengan menginjak pedal pengunci differensial, putaran
kedua roda belakang akan sama, sehinga slip bisa diatasi.
i) Pengunci kap motor
Apabila kita ingin memeriksa motor traktor, kap motor harus dibuka
terlebih dahulu. Untuk membuka kap motor, pengunci harus dilepas
terlebih dahulu.
j) Pengatur tempat duduk
Tempat duduk dapat diatur maju atau mundur sesuai dengan keinginan
operator. Caranya dengan memindah pen ke lubang lain yang diinginkan.

F. Cara Pengoperasian Traktor Roda 4


Sebelum mengoperasikannya sebaiknya kita mengenal bagian-bagian pengendali
atau instrument lainnya yang berkaitan dengan pengoperasian traktor roda empat:
 Menghidupkan Mesin Traktor
 Duduklah yang baik ditempat duduk
 Pasang rem parkir
 Semua tongkat pengatur harus pada posisi netral
 Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah “on” lihatlah apakah
lampu penunjuk tekanan oli sudah menyala

33
 Injak penuh pedal kopeling dan putar kunci kontak ke kiri ke arah
“preheater” selama kurang lebih 10-20 detik. Perhatikan apakah indikator
pemanas pendahuluan berpijar yang menandakan ruang bakar sudah cukup
dipanaskan.
 Putar kunci kontak ke arah kanan ke posisi “start”, maka starter motor akan
memutar mesin. Setelah mesin hidup segera lepaskan kunci kontak sehingga
kunci kontak akan kembali ke posisi ”on” dengan sendirinya.
 Setelah mesin hidup lampu pengontrol tekanan oli harus padam, bila tetap
menyala, matikan segera mesin dan periksa sistem pelumasan
 Menjalankan Traktor (Simple Driving)
 Injak penuh pedal kopling
 Pindahkan tongkat pengubah kecepatan utama dan tongkat pengubah
kecepatan PTO ke kecepatan yang diinginkan.
 Lepaskan rem parkir
 Tingkatkan akselerasi mesin dengan menggunakan handel atau pedal
akselerasi
 Lepaskan pedal kopling perlahan-lahan dan traktor akan mulai bergerak.
 Mengoperasikan pada saat pengolahan lahan
 Pasang bajak sesuai kebutuhan (bajak Singkal atau rotary)
 Naikkan Putaran Mesin pada kecepatan konstan dengan menggunakan tuas
akselerasi tangan
 Injak kopling, masukkan gigi rendah dan tuas putaran rotari
 Lepaskan kopling secara perlahan-lahan
 Jalankan sesuai arah yang diinginkan
 Bila melakukan pembelokan implement harus diangkat untuk mengindari
kerusakan/ patah pada implement.

34
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Traktor adalah suatu mesin traksi yang utamanya dirancang dan dinyatakan
sebagai penyedia tenaga bagi peralatan pertanian dan perlengkapan usaha tani. Traktor
tangan merupakan traktor yang hanya mempunyai sebuah poros roda (beroda dua).
Traktor ini mempnyai panjang berkisar 1740-2290 mm, lebar berkisar 710-880 mm dan
dayanya berkisar 6-10 HP. Sebagai daya penggerak utamanya menggunakan motor
diesel silinder tunggal. Prinsip kerja traktor dua adalah mesin pengolah tanah dengan
menggunakan tenaga penggerak motor bakar yang pada umumnya motor diesel.
Sebagai mesin pengolah tanah, traktor digunakan untuk menarik peralatan pengolahan
tanah, seperti bajak piring, garu piring. Berfungsi pula untuk menggerakkan peralatan
stasioner, seperti generator listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan gabah.

Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, traktor roda dua dapat dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu:

a. Traktor roda dua berbahan bakar Solar

35
b. Traktor roda dua berbahan bakar bensin
c. Traktor roda dua berbahan bakar minyak tanah (kerosin)

Berdasarkan besarnya daya motor, traktor roda dua dapat dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu:

d. Traktor roda dua berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp


e. Traktor roda dua berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp
f. Traktor roda dua berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp

Bagian-bagian utama traktor roda dua dapat dikelompokkan menjadi


3 kelompok, yaitu:

a. Tenaga penggerak (motor).


b. Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).
c. Tuas kendali.
Traktor roda 4 memiliki beberapa fungsi, seperti untuk menarik dan
menggerakkan alat pengolah tanah, menarik mesin penanam (transplanter), menarik
mesin pemupuk dan penyemprot, menarik trailer, dan lain sebagainya. Traktor roda 4
juga dilengkapi dengan bagian-bagian atau konstruksi yang saling berhubungan guna
menunjang kinerja traktor saat sedang dioperasikan. Selain itu, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam menggunakan traktor, diantaranya:
 Pekerjaan apa yang ingin dilakukan
 Tipe implemen apa yang ingin digunakan
 Jenis lahan yang akan dilalui (lahan kering, sawah, hutan, padang rumput,
semak-semak, dsb)
 Jam kerja pertahun

 Luas lahan yang digarap

Traksi adalah gaya yang dihasilkan oleh roda, ketika roda penggerak tersebut
berputar karena adanya gaya yang diberikan oleh motor penggerak. Traktor adalah suatu
mesin traksi yang utamanya dirancang dan dinyatakan sebagai penyedia tenaga bagi
peralatan pertanian dan perlengkapan usaha tani (Sembiring N. dkk, 1998). Traktor

36
didesain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk
menarik trailer atau instrumen yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi.

37
DAFTAR PUSTAKA

Dewanto, Joni dan Bambang Sudarsono. 2003. Pemodelan Sistem Gaya dan Traksi
Roda. Jurnal Teknik Mesin. Vol (No) : 5 (2). Hal : 64 -69

Sunarto, Ciptohadijoyo. Upaya Peningkatan Traksi pada Traktor. Agritech. Vol. (No) :
10 (1) Hal : 16 – 26

Rizaldi, Taufik. 2006. Mesin Peralatan. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera


Utara.

Rouf, Abdul. 2013. Prediksi Kedalaman Ketenggelaman Roda Traktor Roda -4 pada
Tanah Sawah Berdasarkan Hasil Uji Geser Langsung. Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

38

Anda mungkin juga menyukai