Anda di halaman 1dari 5

Berbagai ilmu kimia mengajarkan tentang ilmu pemisahan suatu komponen senyawa, salah satunya

adalah ekstraksi. Ekstraksi ini merupakan suatu metoda yang didasarkan pada perbedaan kelarutan
komponen campuran pada pelarut tertentu dimana kedua pelarut tidak saling melarutkan. Bila dua zat
cair dicampur dengan komposisi yang berbeda-beda maka akan terdapat tiga kemungkinan yang terjadi,
yaitu :

1. Kedua zat cair dapat bercampur dalam tiap komposisi

2. Kedua zat cair tidak dapat bercampur dengan yang lainnya tidak bercampur sama sekali

3. Zat cair dapat bercampur hanya pada komposisi tertentu

Kemudian bila suatu sistem terdiri dari dua lapisan cairan yang tidak bercampur atau bercampur
sebagian, jika ditambahkan zat ketiga yang larut dalam kedua lapisan tersebut, maka zat tersebut akan
terdistribusi diantara kedua lapisan dengan perbandingan tertentu, selain itu dalam larutan terdapat
dua macam kemungkinan terjadinya kesetimbangan antara lain yaitu kesetimbangan yang terbentuk
dapat berupa kesetimbangan heterogen atau homogen, dimana kesetimbangan yang terjadi terdapat
pada campuran dalam fase yang sama maupun dua fase yang berbeda. Jika zat tersebut ditambahkan
terus menerus sehingga menyebabkan komponen-komponen atau zat nya tida saling tercampur
akibatnya membentuk tiga fasa.

Salah satu cara untuk memperlihatkan variasi kesetimbangan fase dengan sistem komposisi digunakan
diagram fase segitiga, diagram ini berupa satu segitiga sama sisi yang disebut “Diagram Terner”, dengan
tiap sudut segitiga tersebut menggambarkan suatu komponen murni dimana kesetimbangan ini terjadi
pada suhu dan tekanan yang tetap. Diagram fasa yang digambarkan sebagai segi tiga sama sisi menjamin
dipenuhinya sifat ini secara otomatis sebab jumlah jarak ke sebuah titik didalam segitiga sama sisi diukur
sejajar dengan sisi-sisinya sama dengan panjang sisi segitiga itu yang dapat diambil sebagai satuan
panjang. Diagram fasa ini digunakan untuk menentukan keadaan suatu zat pada suhu dan tekanan
tertentu.

Suatu fasa didefinisikan sebagai bagian sistem yang seragam atau homogen diantara keadaan
submakroskopiknya, tetapi benar-benar terpisah dari bagian sistem yang lain oleh batasan yang jelas
dan baik. Fasa dapat didefinisikan sebagai setiap bagian sistem yang :

a. homogen dan dipisahkan oleh batas yang jelas

b. sifat fisik dan sifat kimia berbeda dari bagian sistem lain

c. dapat dipisahkan secara mekanik dari bagian lain sistem itu

Campuran padatan atau dua cairan yang tidak saling bercampur dapat membentuk fasa terpisah atau
heterogen. Sedangkan, campuran gas-gas adalah satu fase karena sistemnya homogen (simbol umum
fase adalah P). Fasa heterogenterdiri dari berbagai bagian homogen yang batasannya tidak saling
bercampur. Bagian homogen ini disebut fasa yang dapat dipisahkan secara mekanik. Tekanan dan
temperatur menentukan keadaan suatu materi kesetimbangan fasa dari materi yang sama.
Kesetimbangan fasa dari suatu sistem harus memenuhi syarat berikut :

1. Sistem mempunyai lebih dari satu fasa meskipun materinya sama

2. Terjadi perpindahan reversibel spesi kimia dari satu fasa ke fasa lain

3. Seluruh bagian sistem mempunyai tekanan dan temperatur sama

Suatu sistem campuran dapat membentuk satu fasa atau lebih tergantung pada kelarutan dari zat yang
ada didalamnya. Kelarutan suatu zat adalah suatu konsentrasi maksimum yang dicapai suatu zat dalam
suatu larutan. Partikel-partikel zat terlarut baik berupa molekul maupun berupa ion selalu berada dalam
keadaan terhidrasi (terikat oleh molekul-nolekul air). Makin banyak partikel zat terlartu makin banyak
pula molekul air yang diperlukan untuk menghindari partikel zat terlarut tersebut, setiap pelarut
memiliki batas maksimum dalam melarutkan zat.

Sistem zat adalah suatu zat yang dapat diisolasikam dari zat-zat lain dalam suatu bejana inert, yang
menjadi pusat perhatian dalam mengamati pengaruh perubahan temperatur, tekanan serta konsentrasi
zat tersebut. Sedangkan komponen adalah yang ada dalam sistem, seperti zat terlarut dan pelarut dalam
senyawa biner. Banyaknya komponen dalam sistem adalah jumlah minimum spesies bebas yang
diperlukan untuk menentukan komposisi semua fasa yang ada dalam sistem.

Komponen merupakan suatu hal yang biasanya terdapat didalam suatu campuran, baik cairan, padatan
maupun gas. Jumlah komponen – komponen dalam suatu sistem didefinikan sebagai jumlah minimum
dari “variabel bebas pilihan” yang dibutuhkan untuk menggambarkan komposisi tiap fase dari suatu
sistem. Jumlah komponen didalam suatu campuran dilambangkan dengan C . Jumlah minimum variabel
intensif yang harus dipilih agar keberadaan variabel intensif dapat ditetapkan, disebut dengan derajat
kebebasan. Jumlah minimum variabel intensif dapat berupa temperature, tekanan dan konsentrasi.
Untuk derajat kebebasan yang invariant dilambangkan dengan V = 0, bila univarian dilambangkan
dengan V = 1, bila bivarian dilambangkan dengan V = 2. Namun, secara umum derajat kebebasan
dilambangkan dengan V atau F.

Aturan fase gibbs memberikan suatu hubungan antar derajat kebebasan dalam suatu sistem dengan
komponen (C) dan fase (P). Hubungan komponen dan fase tersebut dapat dinyatakan kedalam suatu
persamaan :

V = C – P + 2 .............................................. (1)

F = C – P + 2 .............................................. (2)

dimana,

F atau V = jumlah derajat kebebasan

C = jumlah komponen
P = jumlah fasa

Sedangkan menurut aturan fase gibbs, derajat kebebasan untuk sistem tiga komponen (C = 3) dapat
melalui persamaan :

F = C – P +2

= 5 – P ................................................ (3)

Untuk suhu dan tekanan yang tetap, sistem dengan tiga komponen akan memiliki jumlah derajat
kebebasan gibbs maksimum = 2. Hal ini dikarenakan jumlah fase minimum yang tebentuk adalah 1 fase
(saling melarutkan dan homogen). Diagram fase ini dapat kita gambarkan dalam sebuah diagram fase
satu bidang. Dimana dalam menggambarkan sistem tiga komponen dapat dilakukan dengan
mendapatkan sebuah kertas grafik segitiga atau yang dikenal dengan istilah diagram terner. Diagram
terner adalah diagram fasa sistem yang digambarkan dalam satu bidang datar berupa segitiga sama sisi
dan dapat menggambarkan sistem tiga komponen zat dalam berbagai fasa. Dalam ungkapan diatas,
kesetimbangan dipengaruhi oleh suhu, tekanan dan komposisi sistem. Jumlah derajat kebebasan untuk
sistem tiga komponen pada suhu dan tekanan tetap dapat dinyatakan sebagai :

F = 3 – P...................................................(2)

Jika dalam sistem hanya terdapat satu fasa, maka F = 2, berarti untuk menyatakan keadaan sistem
dengan tepat perlu ditentukan konsentrasi dari dua komponennya. Sedangkan bila dalam sistem
terdapat dua fasa dalam kesetimbangan,maka F = 1, berarti hanya satu komponen yang harus
ditentukan konsentrasinya dan konsentrasi komponen yang lain sudah tertentu berdasarkan diagram
fasa untuk sistem tersebut. Oleh karena sistem tiga kompoen pada suhu dan tekanan tetap mempunyai
jumlah derajat kebebasan paling banyak dua, maka diagram fasa sistem ini dapat digambarkan dalam
satu bidang datar berupa suatu segitiga samasisi yang disebut diagram terner.

Jumlah fasa dalam sistem zat cair tiga kompoen tergantung pada daya saling larut antar zat cair tersebut
dan suhu percobaan. Andaikan ada tiga zat cair A, B dan C. A dan B saling larut sebagian. Penambahan
zat C kedalam campuran A dan B akan memperbesar atau memperkecil daya saling larut A dan B.
Ditinjau dari sistem yang memperbesar daya saling larut A dan B. Dalam hal ini A dan C serta B dan C
saling larut sempurna. Kelarutan cairan C dalam berbagai komposisi campuran A dan B pada suhu tetap
dapat digambarkan pada suatu diagram terner. Prinsip menggambarkan komposisi dalam diagram
terner dapat dilihat pada gambar (1) dan (2) di bawah ini.

Gambar 1. Diagram Terner secara umum


Gambar 2. Diagram Terner

Titik A, B dan C menyatakan kompoenen murni. Titik-titik pada sisi AB, BC dan AC menyatakan fraksi
dari dua komponen, sedangkan titik didalam segitiga menyatakan fraksi dari tiga komponen. Fraksi mol
tiga komponen dari sistem terner (C = 3) sesuai dengan Xa + Xb + Xc = 1. Titik pada sisi AB merupakan
campuran biner A dan B, titik pada sisi BC merupakan campuran biner B dan C, sedangkan titik pada sisi
CA merupakan campuran biner C dan A.

Satu fasa membutuhkan dua derajat kebebasan untuk menggambarkan sistem secara sempurna, dan
untuk dua fasa dalam kesetimbangan, satu derajat kebebasan. Jadi, dapat digambarkan diagram fasa
dalam satu bidang. Cara terbaik untuk menggambarkan sistem tiga komponen adalah dengan
mendapatkan suatu kertas grafik segitiga. Konsentrasi dapat dinyatakan dalam istilah % berat atau fraksi
mol. Bila komposisi masing-masing dinyatakan dalam persen berat masing-masing komponen, maka
perlu diketahui massa jenis tiap komponen untuk menghitung beratnya masing-masing.

m = ρ X V............................................(3)

keterangan :

m = massa

ρ = massa jenis

V = volume

Konsentrasi dapat dinyatakan dalam istilah presentase % berat atau fraksi mol. Sistem tiga komponen
pada suhu dan tekanan tetap mempunyai jumlah derajat kebebasan paling banyak. Jumlah fase dalam
sistem zat cair tiga komponen bergantung pada daya paling larut antar zat cair tersebut dan suhu.
Metode titrasi digunakan untuk memisahkan campuran yang terdiri dari dua cairan yang saling melarut
sempurna . Prinsip kerja diagram terner yaitu pemisahan suatu campuran yang terdiri dari dua
komponen yang saling melarut sempurna. Campuran akan berubah menjadi keruh apabila zat telah
terpisah dan membentuk dua lapisan. Oleh karena itu, sistem tiga komponen pada temperatur dan
tekanan tetap mempunyai jumlah derajat kebebasan paling banyak dua, maka diagram fasa sistem ini
dapat digambarkan dalam fasa bidang datar berupa suatu segitiga sama sisi yang disebut diagram. Oleh
karena itu, sistem tiga komponen pada temperatur dan tekanan tetap mempunyai jumlah derajat
kebebasan paling banyak dua, maka diagram fasa sistem ini dapat digambarkan dalam fasa bidang datar
berupa suatu segitiga sama sisi yang disebut diagram Terner. Dengan ini dapat digambarkan diagram
fasa yang menyatakan susunan dua komponen. Diagram ini digambarkan sebagai segitiga sama sisi.
Gambar 3. Diagram Fasa Sistem Tiga Komponen

Sebagai contoh untuk diagram tiga fasa yakni terdapat suatu zat terlarut mempengaruhi kelarutan zat
terlarut lainnya. Efek garam-keluar (setting-out) adalah berkurangnya kelarutan suatu gas (atau zat
bukan-ion lainnya) di dalam air jika suatu garam ditambahkan. Efek garam ke dalam (setting-in) juga
dapat terjadi, dimana sistem terner lebih pekat (dalam arti mempunyai air lebih sedikit) dari pada sistem
biner. Garam juga dapat mempengaruhi kelarutan elektrolit lain, seperti amonium klorida, aluminium
sulfat dan air. Titik b menunjukkan kelarutan klorida dalam air: campuran dengan komposisi b1 terdiri
atas klorida yang tak larut dan larutan jenuh dengan komposisi b.

Gambar 4. Diagram fasa, pada temperatur dan tekanan tetap untuk sistem terner NH4Cl / (NH4)2SO4

Anda mungkin juga menyukai