Anda di halaman 1dari 24

Kata Pengantar

Kami bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.Kami membuat makalah ini dalam rangka membahas mengenai hal-hal
yang perlu diketahui tentang hak asasi manusia di Indonesia. Makalah ini kami
buat dengan menggunakan pencarian data, observasi, dan juga dari berita
mengenai kejadian- kejadian menarik yang berhubungan dengan hak asasi
manusia, yang pernah terjadi.
Selama proses pembuatan makalah ini, kami sangat berterima
kasih atas bantuan dari orang-orang di sekitar kami. Kami berterima kasih
kepada ibu Heni Hayat selaku pembimbing kami. Kami juga berterima kasih
kepada teman-teman dan keluarga yang telah memberi dukungan, dan juga
membantu memberi ide kepada kami. Tak lupa, kami juga berterima kasih
kepada orang-orang hebat yang telah menulis data ataupun artikel, di mana
tulisan Anda sekalian kami jadikan referensi bagi karya makalah kami ini.
Makalah ini kami buat secara sistematis agar pembaca dapat
mengetahui sekilas tentang hak asasi manusia di Indonesia. Oleh sebab itu,
kami berharap agar pembaca dapat memperoleh informasi yang berguna bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara. Kami sangat berharap agar pembaca
memperoleh banyak manfaat dari makalah ini.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, kritik dan saran yang
membangun akan kami terima dengan senang hati.

1
Daftar Isi

KATA PENGANTAR
.................................................................................................1

DAFTAR
ISI.............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................................


1.2 Rumusan masalah.................................................................................................
1.3 Tujuan...................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................
2.1 Pengertian dan ruang lingkup HAM
2.2 Sejarah HAM dan macam macam HAM
2.3 HAM pada tataran global
2.4 HAM di Indonesia ; Permasalahan dan Penegakannya
2.5 Hak asasi dalam undang-undang 1945
2.6 Implementasi Hak Asasi dan Kewajiban Asasi dalam Sila Pancasila
2.7 HAM dalam UUD no.39 thn 1999

BAB III PENUTUP........................................................................................................


3.1 KESIMPULAN ..................................................................................................
3.2 SARAN................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan
yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga
merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang
sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih
dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum
reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri
dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM
pada diri kita sendiri. HAM sendiri sebenarnya sudah tertuang dalam UUD 1945,
namun pada kenyataannya antara penerapan dan teori sangat jauh  perbedaannya.
Walaupun, HAM itu sudah diatur secara mendetail dalam UUd, tapi pelanggaran
pelanggaran HAM masih seringkali terjadi di Negara kita. Maka dari itu sebaiknya
Pemerintah memperhatikan hal ini, jangan membiarkan UUD hanya sebagai sebuah
pajangan saja. Pemerintah harus mencari jalan agar UUD benar-benar berfungsi
sebagai dasar negara kita dan sebagai acuan dalam menjalankan kehidupam sehari-
hari, khususnya dalam penerapan penegakan HAM itu sendiri.

Kasus pelanggran hak asasi manusia akan berlanjut ketika tidak ada
penyelesaian dari kasus-kasus yang sudah terjadi. Semakin tidak jelas peran
pemerintah dalam penyelesaian kasus pelanggaran HAM maka Indonesia akan
semakin disorot dunia Internasional. Untuk itu butuh keseriusan pemerintah untuk
mempelopori penegakkan HAM di Indonesia. Tentu saja itu tidak cukup, hanya
pemerintah namun,partisipasi dan kerja sama warga nemasih sangat dibutuhkan
kerjasama warna Negara Indonesia yang semoga baik-baik saja. Kemudian secara
sinergi merongrong Negara Indonesia yang adil.Dalam hal ini penulis merasa tertarik

3
untuk membuat makalah tentang HAM. Maka dengan ini penulis mengambil judul
“Hak Asasi Manusia”.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
o Apa Pengertian dan ruang lingkup HAM ?
o Jelaskan Sejarah HAM dan macam macam HAM!
o Bagaimana pada tataran global?
o Bagaimana HAM di Indonesia ; Permasalahan dan Penegakannya?
o Jelaskan Hak asasi dalam undang-undang 1945!
o Bagaimana Implementasi Hak Asasi dan Kewajiban Asasi dalam Sila
Pancasila?
o Jelaskan HAM dalam UUD no.39 thn 1999!

1.3 Tujuan
 Dapat menjelaskan Pengertian dan ruang lingkup HAM
 Mengetahui Sejarah HAM dan macam macam HAM
 Dapat mengetahui HAM pada tataran global
 Mengetahui HAM di Indonesia ; Permasalahan dan Penegakannya
 Dapat menjelaskan Hak asasi dalam undang-undang 1945
 Dapat menjelaskan Implementasi Hak Asasi dan Kewajiban Asasi dalam Sila
Pancasila
 Mengetahui HAM dalam UUD no.39 thn 1999

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.1Pengertian HAM

Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia
yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus
dihormati, dijaga, dan dilindungi. Sedangkan hakikat Hak Asasi Manusia sendiri
adalah merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh
melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan
umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak
Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu,
pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan
yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga
merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang
sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih
dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era pasca  reformasi dari pada sebelum
reformasi.
Beberapa pengertian Hak Asasi Manusia:
a.   HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh maunusia, sesuai dengan kodratnya
(kaelan: 2002).
b.   John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh
Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. (Mansyur Effendi, 1994).
c.   Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan
bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerag-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh nagara,

5
hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia”.
d.     Menurut Jan Materson dari komisi HAM PBB, Hak Asasi Manusia adalah hak-hak
yang melekat pada setiap manusia, yang tanpa hak-hak tersebut manusia mustahil
dapat hidup sebagai Teaching human Rights, yang merumuskan HAM dengan
pengertian, “Human Right could be generally defined as those rights which are
inherent in our nature and without which can not live as human being”.
e.      Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak lahir sebagai
anugerah Tuhan yang Maha Esa, bukan pemberian dari manusia atau pengusaha. Hak
asasi manusia sifatnya sangat mendasar bagi hidup dan kehidupan manusia yang
bersifat kodrati yakni tidak bisa terlepas dari dan dalam kehidupan manusia.
Ruang lingkup HAM meliputi:

a. Hak pribadi: hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-lain;


b. Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seseorang berada;
c. Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan; serta
d. Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial.

Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga


keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara
kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya
menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi
kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu, pemeritah (Aparatur
Pemerintahan baik Sipil maupun Militer),dan negara.

2.2 Sejarah HAM

Sejarah hak asasi manusia berawal dari dunia Barat (Eropa). Seorang filsuf Inggris
pada abad ke-17, John Locke, merumuskan adanya hak alamiah (natural rights) yang
melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup, hak kebebasan, dan hak milik.
Pada waktu itu, hak masih terbatas pada bidang sipil (pribadi) dan politik. Sejarah

6
perkembangan hak asasi manusia ditandai adanya tiga peristiwa penting di dunia
Barat, yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi
Prancis.
a. Magna Charta (1215)
Piagam perjanjian antara Raja Johndari Inggris dengan para bangsawandisebut
Magna Charta. Isinya adalahpemberian jaminan beberapa hak oleh rajakepada para
bangsawan besertaketurunannya, seperti hak untuk tidak dipenjarakan tanpa adanya
pemeriksaan pengadilan. Jaminan itu diberikan sebagaibalasan atas bantuan biaya
pemerintahan yang telah diberikan oleh parabangsawan. Sejak saat itu, jaminan hak
tersebut berkembang dan menjadi bagiandari sistem konstitusional Inggris.
b. Revolusi Amerika (1276)
Perang kemerdekaan rakyat Amerika Serikat melawan penjajahan Inggris disebut
Revolusi Amerika. Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan) dan
Amerika Serikat menjadi negara merdeka tanggal 4 Juli 1776 merupakan hasil dari
revolusi ini.

c. Revolusi Prancis (1789)


Revolusi Prancis adalah bentuk perlawanan rakyat Prancis kepada rajanya sendiri
(Louis XVI) yang telah bertindak sewenang-wenang dan absolut. Declaration des
droits de I’homme et du citoyen (Pernyataan Hak-Hak Manusia dan Warga Negara)
dihasilkan oleh Revolusi Prancis. Pernyataan ini memuat tiga hal: hak atas kebebasan
(liberty), kesamaan
(egality), dan persaudaraan (fraternite). Dalam perkembangannya, pemahaman
mengenai HAM makin luas. Sejak permulaan abad ke-20, konsep hak asasi
berkembang menjadi empat macam kebebasan (The Four Freedoms). Konsep ini
pertama kali diperkenalkan olehPresiden Amerika Serikat, Franklin D. Rooselvelt.
Keempat macam macam kebebasan itu meliputi:
a. kebebasan untuk beragama (freedom of religion),
b. kebebasan untuk berbicara dan berpendapat (freedom of speech),
c. kebebasan dari kemelaratan (freedom from want), dan

7
d. kebebasan dari ketakutan (freedom from fear).

Adapun berdasarkan sejarah perkembangannya,ada tiga generasi hak asasi


manusia.
a. Generasi pertama adalah hak sipil dan politik yang bermula di dunia Barat
(Eropa), contohnya, hak atas hidup, hak atas kebebasan dan keamanan, hak
atas kesamaan di muka peradilan, hak kebebasan berpikir dan berpendapat,
hak beragama, hak berkumpul, dan hak untuk berserikat.
b. Generasi kedua adalah hak ekonomi, sosial, dan budaya yang diperjuangkan
oleh Negara-negara sosialis di Eropa Timur, misalnya, hak atas pekerjaan,
hak atas penghasilan yang layak, hak membentuk serikat pekerja, hak atas
pangan, kesehatan, hak atas perumahan, hak atas pendidikan, dan hak atas
jaminan sosial.
c. Generasi ketiga adalah hak perdamaian dan pembangunan yang
diperjuangkan oleh negara-negara berkembang (Asia-Afrika). Misalnya, hak
bebas dari ancaman musuh, hak setiap bangsa untuk merdeka, hak sederajat
dengan bangsa lain, dan hak mendapatkan kedamaian. Hak asasi manusia
kini sudah diakui seluruh dunia dan bersifat universal, meliputi berbagai
bidang kehidupan manusia dan tidak lagi menjadi milik negara Barat saja.
Sekarang ini, hak asasi manusia telah menjadi isu kontemporer di dunia.
PBB pada tanggal 10 Desember 1948 mencanangkan Declaration Universal
of Human Rights (Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia). Bunyi Pasal 1
deklarasi tersebut dengan tegas menyatakan: “Sekalian orang dilahirkan
merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka
dikaruniai akal dan budi dan kehendaknya bergaul satu sama lain dalam
persaudaraan”. Deklarasi tersebut melambangkan komitmen moral dunia
internasional pada hak asasi manusia. Deklarasi universal ini kemudian
dijadikan pedoman dan standar minimum penegakan hak asasi manusia oleh
negara-negara yang tergabung dalam berbagai organisasi dan kelompok
regional yang diwujudkan dalam konstitusi atau undang-undang dasar setiap

8
negara.Hasil rumusan mengenai hak asasi manusia oleh negara-negara di
dunia, antara lain, dijabarkan dalam:

 Declaration on The Rights of Peoples to Peace (Deklarasi Hak Bangsa atas


Perdamaian) oleh negara-negara Dunia Ketiga pada tahun 1984;
 Bangkok Declaration, diterima oleh negara-negara Asia pada tahun 1993;
 Deklarasi universal dari negara-negara yang tergabung dalam PBB tahun
 1993;
 African Charter on Human and Peoples Rights (Banjul Charter) oleh
 negara-negara Afrika yang tergabung dalam Persatuan Afrika (OAU) pada
 tahun 1981;
 Declaration on The Rights to Development (Deklarasi Hak atas
 Pembangunan) pada tahun 1986 oleh negara-negara Dunia Ketiga;
 Cairo Declaration on Human Rights in Islam oleh negara-negara
 Tergabung dalam OKI (Organisasi Konferensi Islam) tahun 1990.

2.2.1 Macam macam HAM

a) Hak asasi pribadi / personal Right


• Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat
• Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
• Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
• Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan
kepercayaan yang diyakini masing-masing

b) Hak asasi politik / Political Right yaitu ;


• Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
• Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
• Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik
lainnya
• Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi

9
c) Hak azasi hukum / Legal Equality Right
• Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
• Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns
• Hak mendapat layanan dan perlindungan hokum

d) Hak azasi Ekonomi / Property Rigths yaitu;


• Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
• Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
• Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
• Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
• Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak

e) Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights yaitu;


• Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan
• Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan
dan penyelidikan di mata hukum.

f) Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right yaitu ;


• Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
• Hak mendapatkan pengajaran
• Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat 

2.3 HAM pada tataran global

Sebelum konsep HAM diritifikasi PBB, terdapat beberapa konsep utama mengenai
HAM ,yaitu:

a. Ham menurut konsep Negara-negara Barat yaitu ;

1) Ingin meninggalkan konsep Negara yang mutlak.

2) Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas.

10
3) Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri individu manusia.

4) Hak asasi lebih dulu ada daripada tatanan Negara.

b. HAM menurut konsep sosialis;

1) Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi dalam masyarakat

2) Hak asasi tidak ada sebelum Negara ada.

3) Negara berhak membatasi hak asasi manusia apabila situasi


menghendaki.

c. HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika:

1.Tidak boleh bertentangan ajaran agama sesuai dengan kodratnya.

2.Masyarakat sebagai keluarga besar, artinya penghormatan utama terhadap


kepala keluarga

3.Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan kewajiban
sebagai anggota masyarakat.

d.HAM menurut konsep PBB;

Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh Elenor
Roosevelt dan secara resmi disebut “ Universal Decralation of Human
Rights”.Universal Decralation of Human Rights menyatakan bahwa setiap orang
mempunyai:

 Hak untuk hidup

 Kemerdekaan dan keamanan badan

 Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum

11
 Hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana

 Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu Negara

 Hak untuk mendapat hak milik atas benda

 Hak untuk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan

 Hak untuk bebas memeluk agama

 Hak untuk mendapat pekerjaan

 Hak untuk berdagang

 Hak untuk mendapatkan pendidikan

 Hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan masyarakat

 Hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan.

2.4 Permasalahan dan Penegakan HAM di Indonesia

Sejalan dengan amanat Konstitusi, Indonesia berpandangan bahwa pemajuan


dan perlindungan HAM harus didasarkan pada prinsip bahwa hak-hak sipil, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan hak pembangunan merupakan satu kesatuanyang tidak
dapat di pisahkan, baik dalam penerapan, pemantauan, maupun dalam
pelaksanaannya. Sesuai dengan pasal 1 (3), pasal 55, dan 56 Piagam PBB upaya
pemajuan dan perlindungan HAM harus dilakukan melalui sutu konsep kerja sama
internasional yang berdasarkan pada prinsip saling menghormati, kesederajatan, dan
hubungan antar negaraserta hukum internasional yang berlaku.Program penegakan
hukum dan HAM meliputi pemberantasan korupsi, antitrorisme, serta pembasmian
penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan hukum dan
HAM harus dilakukan secara tegas, tidak diskriminatif dan konsisten.

12
Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM meliputi hal-hal
berikut:

1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari


2004-2009 sebagai gerakan nasional
2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum ataupun
lembaga yang fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia
3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara di
depan hukum melalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya
untuk memetuhi/ menaati hukum dan hak asasi manusia secara konsisten serta
konsekuen
4. Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasi
manusia dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika
masyarakat dapat berjalan sewajarnya.
5. Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan Rencana,
Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi.
6. Peningkatan penegakan hukum terhadao pemberantasan tindak pidana
terorisme dan penyalahgunaan narkotika serta obat lainnya.
7. Penyelamatan barang bukti kinerja berupa dokumen atau arsip/lembaga
Negara serta badan pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan
HAM.
8. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan
hukum dan HAM.
9. Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan.
10. Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka
mewujudkan proses hukum yang kebih sederhana, cepat, dan tepat serta
dengan biaya yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

2.5 HAM dalam UUD 1945

13
Masalah Hak Asasi Manusia (HAM) secara jelas diatur dalam UUD 1945 yang
diamandemen. Tapi, bukan berarti sebelum itu UUD 1945 tidak memuat masalah
HAM. Hak asasi yang diatur saat itu antara lain hak tentang merdeka disebut pada
bagian pembukaan, alinea kesatu. Kemudian, hak berserikat diatur dalam pasal 28,
hak memeluk agama pada pasal 29, hak membela negara pada pasal 30, dan hak
mendapat pendidikan, terdapat pada pasal 31.Dalam UUD 1945 yang diamandemen,
HAM secara khusus diatur dalam Bab XA, mulai pasal 28 A sampai dengan pasal 28
J.

Pasal 28 A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.
Pasal 28 B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan sah.
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28 C :

(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan


dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dan ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya
dan demi kesejahteraan umat manusia.
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.

Pasal 28 D

(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.

14
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang
adil dan layak dalam hubungan kerja.
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.

Pasal 28 E

(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta hendak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan menyatakan pikiran
dan sikap, sesuai dengan hati nuruninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat.

Pasal 28F
Setiap  orang  berhak  untuk  berkomunikasi  dan  memperoleh informasi untuk 
mengembangkan  pribadi  dan  lingkungan  sosialnya,  serta  berhak  untuk
mencari,  memperoleh,  memiliki,  menyimpan,  mengolah,  dan  menyampaikan
informasi dengan menggunakan  segala  jenis saluran yang tersedia. **)

Pasal 28G

(1)  Setiap  orang  berhak atas perlindungan  diri pribadi,  keluarga,  kehormatan,


martabat, dan harta  benda yang dibawah  kekuasaannya,  serta berhak  atas
rasa aman  dan  perlindungan  dari  ancaman ketakutan  untuk  berbuat  atau
tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. **)
(2)  Setiap  orang  berhak  untuk  bebas  dari  penyiksaan  dan  perlakuan  yang
merendahkan  derajat  martabat  manusia  dan  berhak   memperoleh  suaka
politik  dari negara lain. **)

15
Pasal 28H
(1)Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan  lingkungan  hidup  baik  dan  sehat  serta  berhak  memperoleh
pelayanan kesehatan. **)
(2)  Setiap  orang  mendapat  kemudahan  dan  perlakuan  khusus  untuk
memperoleh  kesempatan  dan  manfaat  yang  sama  guna  mencapai
persamaan dan keadilan. **)
(3)  Setiap  orang  berhak  atas  jaminan  sosial  yang  memungkinkan
pengembangan  dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat. **)

(4)  Setiap  orang  berhak mempunyai  hak milik  pribadi  dan  hak milik  tersebut


tidak boleh  diambil alih secara sewenangwenang oleh siapa pun. **)

Pasal 28I

(1)  Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan  pikiran dan hati


nurani,  hak  beragama,  hak  untuk  tidak  diperbudak,  hak  untuk  diakui
sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk  tidak dituntut atas dasar hukum 
yang  berlaku  surut  adalah  hak  asasi  manusia   yang  tidak  dapat
dikurangi dalam keadaan apa pun. **)
(2)  Setiap  orang  berhak bebas atas  perlakuan  yang bersifat  diskriminatif  atas
dasar apa pun dan berhak  mendapatkan  perlindungan  terhadap perlakuan
yang bersifat diskriminatif itu. **)
(3)  Identitas budaya dan hak masyarakat  tradisional dihormati  selaras dengan
perkembangan  zaman  dan peradaban. **)
(4)  Perlindungan,  pemajuan,  penegakan,  dan  pemenuhan  hak  asasi manusia
adalah  tanggung jawab negara, terutama  pemerintah. **)
(5)  Untuk menegakan dan  melindungi hak assi manusia sesuai  dengan prinsip
negara  hukum  yang  demokratis,  maka  pelaksanaan  hak  asasi  manusia
dijamin,  diatur,  dan  dituangkan  dalam  peraturan   perundanganundangan. **)

16
Pasal 28J
(1)  Setiap orang  wajib menghormati hak asasi manusia orang  lain  dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan  bernegara. **)

(2)  Dalam  menjalankan  hak  dan  kebebasannya,  setiap  orang  wajib  tunduk
kepada  pembatasan  yang  ditetapkan  dengan  undang-undang dengan
maksud semata mata untuk menjamin pengakuan serta  penghormatan atas hak 
kebebasan orang  lain  dan untuk memenuhi   tuntutan  yang adil  sesuai dengan 
pertimbangan moral,  nilai nilai  agama,   keamanan,  dan  ketertiban
umum dalam suatu masyarakat  demokratis. **)

2.6 Implementasi Hak Asasi Manusia Yang Berasakan Pancasila


1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Hak Asasi meliputi di dalam sila ini tercermin bahwa warga negara Indonesia bebas
memeluk agama yang di yakininya dan telah dibuat pasal kebebasan dalam memeluk
agama ,yakni pasal 29 ayat 1 dan 2 yang berbunyi:

1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Negara Menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya


masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Didalam sila ini berarti Hak Asasi Manusia dalam memeluk agama yang diyakininya
telah dibebaskan asal warganya menganut agama yang diakui oleh
negara.Kewajiban asasi meliputi Melaksanakan perintah dan larangan TYME
menurut agama dan kepercayaan masing-masing

2.Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

17
Hak asasinya adalah sila ini sangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang
dilandasi sikap adil dan beradab.Ini tercermin dalam pasal 28i,yakni:

a) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apa pun.
b) Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas
dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan
yang bersifat diskriminatif itu.
c) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.
d) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia
adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah

e) Untuk menegakan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan


prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi
manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundangan-
undangan.

Kewajiban asasinya adalah saling membantu, saling menolong dan bekerja


sama dengan sesame manusia

3.Sila Persatuan Indonesia

Yaitu sila yang dibuat agar seluruh rakyat Indonesia adalah suatu kesatuan dan bukan
merupakan bangsa yang terpecah belah. Didalam sila ini meskipun begitu banyak
hak-hak pribadi yang ingin digapai atau didapatkan seseorang tetapi persatuan
masyarakat Indonesia tidak boleh terpecah . Dan kewajiban asasinya adalah

18
Mengutamakan kepentingan umum atau bersama daripada kepentingan
golongan,suku,agama,kelompok atau kepentingan pribadi

4.Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan Perwakilan

Pada dasarnya negara Indonesia adalah negara hukum yang menganut sistem dari
rakyat oleh rakyat untuk rakyat dalam sistem pemerintahan presidensial. Ini berarti
negara Indonesia dipimpin oleh seorang presiden Dalam memilih seorang presiden
diadakan pemilu,maka dalam sila ini hak asasi manusia dalam mengelurkan pendapat
dan bebas memilih diakui. Kewajiban asasinya adalah Patuh dan taat kepada rambu-
rambu hokum dalam kehidupan demokrasi

5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila ini menunjukan agar keadilan harus dijunjung tinggi bagi seluruh rakyat
Indonesia tanpa terkecuali.
Didalam sila ini kita kembali ke dalam pasal 28i,
a) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi
dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut
adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.
b) Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa
pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu.
c) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.
d) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
tanggung jawab negara, terutama pemerintah

19
e) Untuk menegakan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara
hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan
dituangkan dalam peraturan perundangan-undangan.

Kewajiban asasimya adalah

E. Pelaksanaan Hak Asasi Manusia

Implementasi konsep, prinsip dan nilai Pancasila dalam pelaksanaan Hak


Asasi Manusia.
a) Manusia adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa, berperan sebagai
pengelola dan pemelihara alam secara seimbang dan serasi dalam keimanan
dan ketakwaan. Dalam mengelola alam, manusia berkewajiban dan
bertanggung jawab menjamin kelestarian eksistensi, harkat dan martabat,
kemuliaan, serta menjaga keharmonisannya.

b) Pancasila memandang bahwa, hak asasi manusia dan kewajiban asasi


manusia bersumber dari ajaran agama, nilai moral universal, nilai budaya
bangsa serta pengalaman kehidupan politik nasional.

c) Hak asasi manusia meliputi hak hidup, hak berkeluarga, hak


mengembangkan diri, hak keadilan, hak kemerdekaan, hak berkomunikasi,
hak keamanan dan hak kesejahteraan, yang tidak boleh dirampas atau
diabaikan oleh siapapun.

d) Perumusan hak asasi manusia berdasarkan Pancasila dilandasi oleh


pemahaman bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari hubungan dengan
Tuhan, sesama manusia, dan dengan lingkungannya.

e) Bangsa Indonesia menyadari, mengakui, menghormati dan menjamin hak


asasi orang lain sebagai suatu kewajiban. Hak dan kewajiban asasi terpadu

20
dan melekat pada diri manusia, sebagai pribadi, anggota keluarga, anggota
masyarakat, anggota suatu bangsa dan anggota masyarakat bangsa-bangsa

f) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai hak asasi yang harus


dihormati dan ditaati oleh setiap orang/warga negara.

g) Bangsa dan Negara Indonesia sebagai anggota Perserikatan Bangsa-


Bangsa mempunyai tanggung jawab dan kewajiban menghormati ketentuan
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia tahun 1948 dengan semua
instrumen yang terkait, sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila

2.7 UU tentang HAM

Pengertian HAM, menurut UU 39/1999 tentang HAM, adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.Pemikiran-pemikiran yang mendasari
lahirnya UU ini, sebagaimana disebut pada bagian Umum Penjelasan Pasal demi
Pasal, adalah sebagai berikut:

a.  Tuhan Yang Maha Esa adalah pencipta alam semesta dengan segala
isinya

b.  pada dasarnya, manusia dianugerahi jiwa, bentuk, struktur, kemampuan,


kemauan serta berbagai kemudahan oleh Penciptanya, untuk menjamin
kelanjutan hidupnya;

c.  untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan martabat


manusia, diperlukan pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia,
karena tanpa hal tersebut manusia akan kehilangan sifat dan

21
martabatnya, sehingga dapat mendorong manusia menjadi serigala bagi
manusia lainnya (homo homini lupus);

d.  karena manusia merupakan makhluk sosial, maka hak asasi manusia yang
satu dibatasi oleh hak asasi manusia yang lain, sehingga kebebasan atau
hak asasi manusia bukanlah tanpa batas

e.  hak asasi manusia tidak boleh dilenyapkan oleh siapapun dan dalam
keadaan apapun;

f.  setiap hak asasi manusia mengandung kewajiban untuk menghormati hak
asasi manusia orang lain, sehingga di dalam hak asasi manusia terdapat
kewajiban dasar

g. hak asasi manusia harus benar-benar dihormati, dilindungi, dan


ditegakkan, dan untuk itu pemerintah, aparatur negara, dan pejabat publik
lainnya mempunyai kewajiban dan tanggungjawab menjamin
terselenggaranya penghormatan, perlindungan, dan penegakan hak asasi
manusia.

22
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

HAM adalah Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap
manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan
hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan
instansihak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi.Dalam kehidupan bernegara
HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI dan undang undang yang
mengatur tentang HAM adalah UU no 39, dan setiap bentuk pelanggaran HAM baik
yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu
Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh
proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam
Undang-Undang pengadilan HAM.

3.2 Saran-saran

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan


memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati
dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan
jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.Jadi dalam
menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita
dengan orang lain.

23
DAFTAR PUSTAKA

Bindar Gultom, 2010, Pelanggaran HAM dalam Hukum Keadaan Darurat di


Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Majda, El-Muhtaj. 2007. Hak Asa
Majda, El-Muhtaj. 2007. Hak Asasi Manusia Dalam Konstitusi Indonesia. Jakarta:
Kencana
Muljono, Pudji (ed.), 2003, Hak Asasi Manusia (Suatu Tunjauan Teoritis dan
aplikasi), Jakarta: Restu Agung.
MuzaffPrasetyohadi, Wisnuwardhani, Savitri. 2008. Penegakan HAM Dalam 10
Tahun Reformasi. Jakarta : Komnas HAM
Saraswati, L. G. dan Rocky Gerung, Hak Asasi Manusia: Teori, Hukum, Kasus,
2006, Jakarta: Filsafat-UI Press.
www.wikipedia.com

24

Anda mungkin juga menyukai