Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Keberadaan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) menjadi penting bagi masyarakat
sumatera sebagai sebuah solusi akses transportasi agar perekonomian di wilayah
sumatera semakin maju dengan pesat. Distribusi barang dan jasa semakin mudah dan
cepat karena waktu tempuh perjalanan antar provinsi pada pulau sumatera semakin
singkat. Selain itu, emisi gas rumah kaca sisa pembakaran bahan bakar dari berbagai
jenis kendaraan berkurang, karena keberadaan JTTS menurunkan tingkat kemacetan.
Emisi gas tersebut paling tinggi ketika kendaraan berjalan lambat atau berada dalam
kemacetan. Namun, disisi lain keberadaan JTTS menyebabkan peningkatan jumlah
kendaraan pribadi. Peningkatan volume kendaraan berbanding lurus dengan
peningkatan jumlah gas rumah kaca yang diemisikan. Pada tahap pembangunannya,
JTTS memotong beberapa kawasan hutan lindung akibatnya terjadi deforestasi yang
juga menyebabkan peningkatan efek rumah kaca. Sehingga perubahan iklim yang
ekstrim pun terjadi dan jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan kebanjiran di
pemukiman karena pembangunan JTTS juga telah mengurangi daerah resapan air.
Solusi yang ditawarkan adalah sebaiknya kendaran menggunakan bahan bakar yang
ramah lingkungan, atau menggunakan konverter katalitik sehingga emisi gas yang
dihasilkan lebih diminimalisir. Selain itu, pemerintah harus merancang wilayah-
wilayah yang diizinkan untuk dijadikan kawasan industri atau badan usaha dan juga
menetapkan hutan-hutan yang akan tetap terjaga ekosistemnya serta menambah lahan
terbuka hijau di wilayah yang terkena dampak penggunaan lahan hutan lindung.
Revitalisasi saluran air di sepanjang jalan tol juga perlu dilakukan sehingga ketika
musim hujan air tidak akan membanjiri permukiman penduduk dan tidak membanjiri
area sawah pertanian. Serta penanaman pohon di sepanjang jalan tol juga sangat
penting yang berfungsi sebagai pengikat gas hasil pembuangan kendaraan bermotor.

Anda mungkin juga menyukai