Anda di halaman 1dari 37

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
Ruang Rawat : Teratai Tanggal dirawat : 14 – 12 - 2019
I. Identitas Klien
Inisial klien : Ny. S
Umur : 65 tahun
No. Rekam Medik : 039852
Tanggal pengkajian : 17 – 12 - 2019
Informan : Klien
Alamat Lengkap : Jl. Merdeka 66 Mesjid No.20 Kayu Jati Panyabungan
Mandailing Natal

II. Alasan Masuk


Klien masuk RSJ Prof. HB Sa’anin Padang pada tanggal 10 November 2019
melalui IGD diantar oleh keluarga dengan keluhan klien gelisah selama 2 minggu
terakhir, klien juga mengatakan mencoba melakukan percobaan bunuh diri dengan
cara gantung diri menggunakan jilbab 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluarga
sudah mencoba membawa pasien ke poli jiwa di puskesmas terdekat kemudian
puskesmas menyarankanuntuk membawa ke RSJ HB Sa’anin Padang.

III. Faktor Predisposisi


a. Gangguan Jiwa Dimasa Lalu
Pada saat perawat melakukan wawancara klien mengatakan mengalami gangguan
jiwa atau sakit sejak 3 tahun yang lalu, klien mengatakan pernah dibawa ke Poli
rumah sakit jiwa untuk mengambil obat rawat jalan. Klien baru pertama kali
dirawat di rumah sakit jiwa.
b. Pengobatan Sebelumnya
Klien mengatakan dirawat di rumah sakit jiwa untuk pertama kalinya, klien
mengatakan sebelumnya klien hanya rawat jalan 2 minggu yang lalu sebelum
diantar ke rumah sakit dan kontrol ke poli rumah sakit jiwa sebanyak 2 kali
kunjungan di bawa oleh keluarganya.

c. Trauma
 Aniaya Fisik
Klien mengatakan tidak pernah menjadi pelaku, korban maupun saksi
kekerasan fisik.
 Aniaya Seksual
Klien mengatakan tidak pernah menjadi pelaku, korban maupun saksi
kekerasan seksual.
 Penolakan
Klien mengatakan tidak ada penolakan terhadap dirinya baik di
lingkungan keluarga maupun lingkungan tempat tinggalnya yang
sekarang. Klien mengatakan keluarganya menerima keadaannya yang
sekarang ini.
 Kekerasan dalam Keluarga
Klien mengatakan tidak pernah menjadi pelaku, korban maupun saksi
dalam kekerasan di keluarganya yang sekarang maupun pada saat sebelum
klien bercerai dengan mantan suaminya.
 Tindakan Kriminal
Klien mengatakan pernah menjadi pelaku dari tindakan percobaan bunuh
diri yang klien lakukan.Klien mengatakan ingin mengakhiri hidupnya
karena klien merasa tidak berguna untuk hidup di dunia ini lagi, dan klien
merasa putus asa dengan dirinya semenjak klien bercerai dengan
suaminya.
Masalah Keperawata: Resiko bunuh diri
d. Anggota Keluarga yang Mengalami Gangguan Jiwa
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sebelumnya mengalami
gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah
e. Pengalaman Masa Lalu yang Tidak Menyenangkan
Pada saat di wawancara klien mengatakan masa lalu yang tidak menyenangkan
yang selalu klien ingat adalah pada saat klien bercerai dengan suaminya 1 tahun
yang lalu karena klien sering bertengkar dengan mantan suaminya masalah
ekonomi di keluarganya.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah

IV. Pemeriksaan Fisik


 Tanda – tanda Vital : TD : 120/70 mmHg N: 78 S: 36,5 P: 18
 Ukuran : TB: 150 cm BB: 37 kg
 Keluhan Fisik : Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik.

V. Psikososial
a. Genogram
Keterangan :
= Perempuan = Klien
= Laki – laki = Hubungan Keluarga
= Meninggal - - - - - - = Tinggal Serumah

Klien merupakan anak ke 7 dari 8 bersaudara, saat ini klien tinggal di rumah
adiknya, karena klien sudah bercerai 1 tahun yang lalu dengan suaminya dan klien
tidak memiliki anak dari pernikahannya dengan mantan suaminya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

b. Konsep Diri
 Citra Tubuh: Pada saat diwawancarai klien mengatakan klien menyukai
bentuk tubuhnya, penampilannnya saat ini, dan klien mengatakan tubuhnya
berfungsi dengan baik. Klien mengatakan penglihatannya kabur kalau tidak
memakai kaca mata.
 Identitas Diri: Klien mengatakan dia dulu dia seorang ibu rumah tangga,
sekarang klien sudah bercerai dengan suaminya sekitar 1 tahun yang lalu,
dank lien mengatakan dia tidak memiliki anak dari pernikahannya.
 Peran Diri: Klien mengungkapkan klien tidak melakukan perannya sebagai
ibu rumah tangga saat ini, karena klien telah bercerai dengan suaminya serta
klien merasa tidak mampu melakukan apa-apa saat sekarang ini, karena
kehidupan klien bergantung dengan adiknya.
 Ideal Diri: Pada saat diwawancarai, klien mengatakan ingin berkumpul
dengan keluarganya dan tidak akan mengulangi perbuatannya yang membuat
keluarganya cemas karena klien melakukan percobaan bunuh diri. Klien juga
mengatakan berharap cepat pulang dari rumah sakit ini dan tidak ingin dirawat
lagi.
 Harga Diri: Klien mengatakan merasa bersalah dengan perbuatan yang telah
klien lakukan, klien mengatakan tidak akan melakukannnya lagi. Klien
mengatakan hubungan klien dengan keluarga baik – baik saja.

Masalah Keperawatan: Harga diri rendah

c. Hubungan Sosial
 Orang terdekat : Klien mengatakan orang yang paling dekat dengannya
adalah adik klien
 Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat: Klien mengatakan
tidak ada / pernah ikut serta dalam kegiatan organisasi masyarakat sekitar
lingkungan tempat tinggalnya. Klien mengatakan hanya diam di rumah.
 Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Klien mengatakan
tidak ada hambatan berhubungan dengan orang lain. Klien mengatakan
saat ini klien merasa bersyukur karena tinggal dengan adiknya.
Masalah Keperawatan: Tidak ada
d. Spritual
 Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan agamanya islam dan yakin
dengan adanya Allah SWT.
 Kegiatan Ibadah: Klien mengatakan jarang melakukan ibadah (sholat)
baik saat sehat sewaktu dulu maupun saat sekarang ini.
Masalah Keperawatan: Klien mengalami Distress spiritual yaitu
gangguan yang berkaitan dengan kehidupan, keyakinan, atau keagamaan
yang menyebabkan klien tidak mau beribadah lagi semenjak klien bercerai
dengan suaminya.
VI. Status Mental
a. Penampilan: Klien mengatakan saat dirumah klien memakai baju kaos dan
celana serta memakai jilbab. Penampilan klien saat di rawatan tampak memakai
baju dari rumah sakit, pakaian klien tampak tidak rapi, klien memakai ciput jilbab
serta klien memakai kaca mata, kaos kaki dan sandal.
Masalah Keperawatan: Defisit perawatan diri
b. Pembicaraan: Pada saat di wawancara perawat kesulitan dalam berkomunikasi
dengan klien karena klien sulit berbahasa Indonesian. Pada saat wawancara klien
tidak mampu memulai pembicaraan terlebih dahulu dan klien hanya menjawab
pertanyaan yang ditanyakan oleh perawat dan klien tampak lambat dalam
menjawab pertanyaan perawat.
Masalah Keperawatan: Hambatan komunikasi verbal

c. Aktivitas motorik: Pada saat perawat berinteraksi dengan klien, klien tampak
lesu dan tidak berdaya. Klien tampak kesulitan atau lambat dalam beraktivitas
seperti berjalan lambat.
Masalah Keperawatan: Gangguan intoleransi aktivitas
d. Alam Perasaan: Klien saat interaksi tampak sedih dan sekali-sekali cemas serta
seperti ketakutan. Klien merasa sedih dan kehilangan jika ada pasien lain yang
pulang.
Masalah Keperawatan: Tidak ada
e. Afek: Klien saat interaksi dengan perawat berperilaku diam saja, dan hanya
menjawab jika perawat bertanya.
Masalah Keperawatan: Tidak ada
f. Interaksi selama wawancara: Klien saat berinteraksi dengan perawat tampak
kurang kooperatif dan kontak mata kurang. Klien menjawab jika perawat
bertanya.
Masalah Keperawatan: Hambatan interaksi verbal
g. Persepsi: Pada saat wawancara klien mengatakan mendengar suara – suara
bisikan dan bayang-bayangan yang selalu mengganggu klien. Klien juga
mengatakan suara-suara itu yang menyuruh klien untuk melakukan bunuh diri.
Masalah Keperawatan: Halusinasi pendengaran dan penglihatan
h. Proses pikir: Pada saat wawancara klien merespon dengan lambat pertanyaan
dari perawat. Klien kadang – kadang juga mengatakan hal yang kurang sesuai
atau respon klien terhadap pertanyaan dari perawat tidak jelas.
Masalah Keperawatan: Gangguan proses pikir
i. Isi pikir: Klien tampak mengalami ketakutan pada saat di ajak berinteraksi oleh
perawat dan hanya banyak diam dan juga klien merasa asing terhadap diri sendiri,
orang lain dan lingkungan.
Masalah Keperawatan: Gangguan proses pikir
j. Tingkat kesadaran: Klien saat diajak interaksi tampak sedikit kebingungan, dan
respon klien sedikit lambat.
Masalah Keperawatan: Gangguan proses pikir
k. Memori: Klien saat mengalami kejadian sebelumnya bisa mengingatnya dan bisa
menceritakan kembali. Seperti kejadian satu tahun yang lalu saat klien bercerai
dengan suaminya klien bisa menceritakannya kepada perawat.
Masalah Keperawatan: Tidak ada
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung: Pada saat perawat meminta klien berhitung
dari 1 – 10 klien mampu mengucapkan dengan urutan yang benar dan mengingat
hitung – hitungan yang ditanya petugas.
Masalah Keperawatan: Tidak ada
m. Kemampuan penilaian: Klien mampu untuk menilai dan mampu melakukan
penilaian yang ditanyakan perawat kepada klien.
Masalah Keperawatan: Tidak ada
n. Daya tilik diri: Pada saat di wawancara klien menyadari dirinya dibawa karena
klien melakukan percobaan bunuh diri dank lien menyadari kesalahannya serta
klien mengatakan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi dan tidak ingin
dirawat lagi.
Masalah Keperawatan: Tidak ada

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang


a. Makan
 Saat di rumah: Klien mengatakan makan 3 x sehari menggunakan lauk dan
nasi, klien mengatakan tidak nafsu makan.
 Saat di RS: Klien mengatakan makan 3x sehari menggunakan nasi, lauk, sayur
dan buah sebanyak seperempat porsi.
b. BAB / BAK
 Saat di rumah: Klien mengatakan BAB 1x sehari
 Saat di RS: Klien mengatakan BAB 1x sehari
c. Mandi
 Saat di rumah: Klien mengatakan mandi 2x sehari (pagi dan sore)
 Saat di RS: Klien mengatakan mandi 2x sehari (pagi dan sore) memakai
sabun.

d. Berpakaian / berhias
 Saat di rumah: Klien mengatakan berpakaian seperti biasa (memakai baju
kaos dan celana).
 Saat di RS: Klien memakai baju dari rumah sakit
e. Istirahat dan tidur
 Saat di rumah: Klien mengatakan kurang tidur selama di rumah, kadang –
kadang terbangun di malam hari.
 Saat di RS: Klien mengatakan kurang tidur selama di rs, kadang – kadang
terbangun di malam hari.
f. Penggunaan obat
 Saat di rumah: Klien mengatakan pernah mengkonsumsi obat-obatan jiwa saat
di rumah, klien minum obat secara teratur.
 Saat di RS: Klien teratur minum obat rutin selama di rs.
g. Pemeliharaan kesehatan
 Saat di rumah: Klien mengatakan jika sakit klien memeriksakan kesehatan ke
pelayanan kesehatan di bawa oleh keluarga.
 Saat di RS: Klien selalu di cek TTV rutin setiap hari.
h. Kegiatan di dalam rumah
 Saat di rumah: Klien mengatakan hanya duduk saja dan diam di rumah.
 Saat di RS: Klien selama di rs mengambil makanan sendiri, merapikan tempat
tidur sendiri.
i. Kegiatan / aktivitas di luar rumah
 Saat di rumah: Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan di
kelompok masyarakat.
 Saat di RS: Klien selama di rumah sakit melakukan senam pagi.

VIII. Mekanisme Koping


a. Koping adaptif
Pada saat di wawancara klien tidak berespon sebelum diajak bicara. Klien
kesulitan dalam berkomunikasi dengan perawat karena klien kesulitan dalam
berbahasa Indonesia, klien juga tampak kesulitan dalam beraktivitas, karena
kelemahan.
b. Koping Maladaptif
Pada saat dirawatan klien tampak tidak mau bergabung dengan lingkungan dan
klien menghindar dari keadaan sekitar klien. Klien tampak lebih suka menyendiri
dan klien juga beresiko menciderai diri sendiri karena masalah masa lalunya
rumah tangganya yang berpisah.
Masalah Keperawatan: Resiko bunuh diri

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan


a. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan tidak ada mengikuti kelompok tertentu dan klien tidak
berinteraksi dengan kelompok masyarakat sekitar lingkungannya, klien hanya
diam di rumah.
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan tidak pernah berhubungan dengan sekitar lingkungan tempat
tinggalnya karena klien hanya diam di rumah.
c. Masalah dengan pendidikan
Klien mengatakan dirinya hanya mengenyam pendidikan tidak sampai tamat
sekolah dasar (SD) karena orang tua kliennya dulunya tidak mempunyai biaya
untuk menyekolahkan klien.
d. Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan dulunya dia hanya seorang ibu rumah tangga dan tidak
memiliki pekerjaan, sekarang klien mengatakan sudah tidak mampu lagi untuk
bekerja karena klien tidak kuat lagi dan klien saat ini di tanggung oleh adiknya.
e. Masalah dengan perumahan
Klien mengatakan dulunya klien tinggal di rumahnya bersama suami sebelum
bercerai, klien mengatakan saat bercerai mantan suaminya membawa seluruh
hartanya dan saat ini klien tinggal bersama dengan adiknya.

f. Masalah ekonomi
Klien mengatakan untuk saat ini klien tidak mampu membiayai biaya hidupnya.
Klien mengatakan untuk saat ini klien ditanggung oleh adiknya.
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien mengatakan menggunakan BPJS dalam pelayanan kesehatan.
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah

X. Pengetahuan
Masalah Keperawatan: Kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa, penyakit fisik
dan obat – obatan.

XI. Aspek Medik


Diagnosa medik : Skizoaffektif tipe depresi
Terapi medic : - THP 1x2 mg
- Olanzapin 1x2 mg
- Merlopam 1x0,5 mg
- Sandepril 1x25 mg

XII. Analisa Data

No DATA MASALAH
.
1. DS: Harga Diri Rendah
- Klien mengatakan perasaannya sedih
- Klien mengatakan klien ingin pulang
- Klien mengatakan klien tidak berguna dan
tidak mampu melakukan aktivitas
DO:
- Klien tampak banyak diam
- Klien tampak banyak bermenung
- Klien tampak tidak melakukan aktivitas selama
di rawatan
- Klien tampak kurang percaya diri
- Klien tampak lebih suka sendiri
2. DS: Gangguan Persepsi Sensori
- Klien mengatakan ada mendengar suara-suara Halusinasi Pendengaran /
bisikan yang tidak jelas Penglihatan
- Klien mengatakan ada melihat bayang –
bayangan hitam saat klien bermenung dan
sendirian.
- Klien mengatakan mendengar suara hanya
beberapa detik saja, suara itu muncul kadang
sedang menyendiri.,

DO:
- Klien tampak mondar-mandir
- Klien tampak bingung
- Klien tampak bicara ngaur atau tidak jelas
(tidak nyambung)
- Klien tampak sering tiduran dalam mulut klien
komat-kamit.
- Klien juga tampak gelisah apabila mendengar
suara tersebut.
- Klien sering tampak bicara sendiri
3. DS: Defisit Perawatan Diri
- Klien mengatakan ada mandi pagi
- Klien mengatakan hanya mandi 1 kali sehari
DO:
- Klien dalam berpakaian tampak tidak rapi
- Klien tampak tidak rapi
- Klien tampak tidak merapikan rambut
4. DS : Resiko Bunuh Diri
- Klien mengatakan pernah mencoba melakukan
percobaan bunuh diri
- -Klien mengatakan merasa putus asa dengan
hidupnya setelah bercerai dengan suaminya
DO:
- Klien tampak tidak mau bergabung dengan
lingkungan
- Klien tampak lebih suka menyendiri
5. DS : - Gangguan Proses Pikir
DO :
- Saat berinteraksi klien kadang mejawab

pertanyaan kadang tidak

- Saat berinteraksi tidak sampai pada tujuan

pembicaraan

Daftar Masalah:

1. Harga Diri Rendah


2. Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran / Penglihatan
3. Defisit Perawatan Diri
Pohon Masalah:

1. Harga Diri Rendah


Isolasi social

HDR

Keputusasaan, berduka,kegagalan

peran, ideal diri negative.

2. Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran / Penglihatan

Resiko perilaku kekerasan (effect)

Halusinasi(core problem)

Isolasi sosial (causa)

3. Defisit Perawatan Diri


Gangguan pemeliharaan diri

Defisit perawatan diri

Gangguan proses pikir

XIII. Daftar Diagnosis Keperawatan


1. Harga diri rendah
2. Gangguan persepsi sensori halusinasi
3. Defisit perawatan diri
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi


.
1. Harga diri rendah Tujuan: Sp 1:
1. Klien memiliki konsep diri yang - Identifikasi tentang
positif pandangan atau penilaian
2. Dapat membina hubungan pasien tentang diri sendri
saling percaya dan pengaruh nya terhadap
3. Klien dapat mengidentifikasi hubungan dengan orang
kemampuan dari aspek positif lain, harapan yang belum
yang dimiliki tercapai, upaya yang
4. Klien dapt menilai masalah dilakukan untuk mencapai
kemampuan yang digunakan harapan yang belum
5. Klien dapat melakukan kegiatan terpenuhi
sesai kondisi - Identifikasi kemapuan
Kriteria Hasil: melakukan kegiatan dan
1. Ekspresi wajah bersahabat, aspek postif klien ( buat
menunjukkan rasa senang, ada daftar kegiatan)
kontak mata, mau berjabat - Bantu pasien menilai
tangan, mau duduk kegiatan apa yang dapat
berdampingan dengan perawat, dilakukan disaat ini.
mau mengutarakan masalah - Bantu pasien memilih salah
yang dihadapi satu kegiatan yang dapat
2. Aspek positif lingkungan dilakukan saat ini untuk
3. Tiap pertemuan klien dapat dilatih.
menilai kemampuan yang dapat - Latih kegiatan yang dipilih (
dilakukan alat dan cara melakukan
nya)
- Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan 2x/
hari
Sp 2:
- Evaluasi tanda dan gejala
harga diri rendah
- Validasi kemampuan klien
melakukan kegiatan pertama
yang telah diatih dan berkan
pujian
- Evaluasi manfaat melakukan
kegiatan pertama
- Bantu klien memilih
kegiatan kedua yang akan
dilatih
- Latih kegiatan kedua( alat
dan cara)
- Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan: dua
kegiatan masing-masing 2x/
hari
Sp 3:
- Evauluasi tanda dan gejala
harga diri rendah.
- Validasi kemampuan
melakukan kegiatan pertama
dan kedua yang telah dilatih
dan beri pujian
- Evaluasi manfaat melakukan
kegiatan pertama dan kedua
- Bantu klien memilih
kegiatan ketiga yang akan
dilatih
- Latih kegiatan ketiga ( alat
dan cara)
- Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan: 3
kegiatan 2x/ hari
Sp 4:
- Evaluasi tanda harga diri
rendah
- Validasi kemampuan
melakukan kegiatan pertama
kedua dan ketiga yang telah
dilatih dan beri pujian
- Evaluasi manfaat melakukan
kegiatan pertama, kedua dan
ketiga.
- Bantu pasien meilih
kegiatan keempat yang akan
dilatih
- Latih kegiatan keempat (alat
dan cara)
- Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan:
tempat kegiatan, masing-
masing 2x/hari
2. Gangguan persepsi Tujuan: Sp 1:
sensori halusinasi 1. Mengenali halusinasi yang - Bina hubungan saing

pendengaran / dialaminya percaya


2. Klien dapat mengontrol - Identifikasi halusinasi ( isi,
penglihatan
hausinasinya frekuensi, situasi, waktu,
3. Klien mengikuti program perasaan, respon)
pengobtan secara optimal - Latih mengontrol
Kriteria hasil: halusinasi dengan cara
1. Dapat menyebutkan jenis, isu, menghardik
waktu, frekuensi, situasi, - Memasukkan menghardik
pencetus dan perasaan saat dalam kegiatan harian
halusinasi itu muncul Sp 2:
2. Mampu menjelaskan dan
- Evaluasi tanda dan gejala
memperagakan cara
halusinasi
mengontrol halusinansinya
- Validasi kemampuan pasien
melakukan latiha
menghardik dan beri pujian
- Evaluasi manfaat melakukan
latihan menghardik
- Latih cara mengonrol
halusinasi dengan obat
(jelaskan 6 benar: jenis,
guna, dosis, frekuensi, cara,
kontinuitas minum obat).
- Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik dan minum obat
Sp 3:
- Evaluasi tanda dan gejala
halusinasi
- Validasi kemampuan pasien
melakukan latihan
menghardik dan jadwal
minum obat, berikan pujian
- Evaluasai manfaat
melakukan menghardik dan
minum obat sesuai jadwal
- Latih cara mengontrol
halusinasi dengan bercakap-
cakap saat terjadi halusinasi
- Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik, minum obat
dan bercakap-cakap
Sp 4:
- Evaluasi tanda dan gejala
halusinasi
- Validasi kemampuan
pasien melakukan latihan
menghardik dan jadwal
minum obat, dan becakap
cakap, berikan pujian
- Evaluasi manfaat
melakukan kan
menghardik dan minum
obat sesuai jadwal dan
becakap-cakap
- Latih cara mengontol
halusinasi dnegan
melaksanakan aktivitas
teradwal saat terjadi
halusinasi
- Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik, minum obat,
latihan bercakap-cakap
dan melaksanakan
aktivitas visik

3. Defisit perawatan Tujuan: Sp 1:


diri dengan proses 1. Klien mampu melakukan - Identifikasi masalah
pikir kebersihan diri (mandi, perawatan diri:
gosok gigi, cuci rambut, kebersihan diri,
potong kuku dll). berdandan,
2. Klien mampu melakukan makan/minum,bab/bak.
berhias atau berdandan serta - Menjelaskan pentingnya
bercukur bagi laki-laki. kebersihan diri, cara dan
3. Klien mampu makan dengan alat kebersihan diri.
baik. - Melatih cara menjaga
4. Klien mampu melakukan kebersihan diri: mandi
toileting (bab & bak) secara dan ganti pakaian, sikat
mandiri. gigi, cuci rambut,
Kriteria Hasil: potong kuku.
1. Mampu menjelaskan - Memasukkan dalan
pentingnya kebersihan diri. jadwal kegiatan
2. Mampu melakukan merawat Sp 2:
diri dengan kebersihan diri. - Evaluasi tanda dan
3. Mampu menjelaskan gejala deficit perawatan
pentingnya berdandan / diri.
berhias. - Validasi kemampuan
4. Mampu melakukan cara pasien melakukan
merawat diri dengan kegiatan pertama.
berdandan / berhias. - Evaluasi manfaat
5. Menjelaskan pentingnya melakukan kegiatan
makan dengan baik. pertama.
6. Melakukan tata cara diri - Jelaskan cara dan alat
dengan makan yang baik. untuk berdandan.
7. Menjelaskan pentingya - Latih cara berdandan
bab/bak secara mandiri. setelah kebersihan diri:
8. Melakukan cara merawat diri sisiran, rias, cukuran.
dengan bak/bab secara - Masukkan dalam jadwal
mandiri. kegiatan.
Sp 3:
- Evaluasi tanda & gejala
deficit perawatan diri,
validasi kemampuan
pasien melakukan
kemampuan kegiatan
pertama & kedua yang
telah dilatih & dan beri
pujian, evaluasi manfaat
melakukan kegiatan
pertama, kedua &
ketiga, jelaskan
kebutuhan dan cara
makan minum, latih cara
makan dan minum yang
baik dan masukkan pada
jadwal kegiatan.
Sp 4:
- Evaluasi tanda dan
gejala deficit perawatan
diri.
- Validasi kemampuan
melakukan kegiatan
pertama, kedua &
ketiga yang telah dilatih
& beri pujian.
- Evaluasi manfaat
melakukan kegiatan
pertama, kedua &
ketiga
- Jelaskan cara bab dan
bak yang baik.
- Latih bab dan bak yang
baik.
- Masukkan pada jadwal
kegiatan harian klien.
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama pasien : Ny. S

Ruang rawat : Wisma Teratai

No. MR : 039852

Hari / Tanggal : Kamis / 19 Desember 2019

N Diagnosa Implementasi Keperawatan Evaluasi Tanda


o. Keperawatan Tangan
1. Harga diri rendah Sp 1: S:
- Mengidentifikasi tentang - Klien mengatakan
penilaian pasien tentang diri namanya Siti
senidri dan pengaruh nya - Klien mengatakan
terhadap hubungan dengan sempat merasakan
orang lain, harapan yang
dirinya tidak
belum tercapai, upaya yang
berguna dan putus
dilakukan untuk mencapai
asa.
harapan yang belum
- Klien
terpenuhi.
menyebutkan
- Mengidentifikasi
kemampuan kegiatan dan kegiatan sehari-
aspek postif klien ( buat hari.
daftar kegiatan). - Klien mengatakan
- Membantu pasien menilai dapat merapikan
kegiatan apa yang dapat tempat tidur.
dilakukan disaat ini. O:
- Membantu pasien memilih - Klien mau berjabat
salah satu kegiatan yang tangan.
dapat dilakukan saat ini
- Klien mau duduk
untuk dilatih.
berdampingan
- Latih kegiatan yang dipilih
dengan perawat.
(alat dan cara melakukan - Klien tampak
nya) hanya sendiri saja
- Memasukkan pada jadwal dan tidak
kegiatan untuk latihan 2x/ berinteraksi dg
hari
lingkungan sekitar.
- Klien tampak
dapat merapikan
tempat tidur.
A : Harga diri rendah
masih ada.
Masalah belum
teratasi
P : Latihan merapikan
tempat tidur 2x sehari.
Lanjutkan Sp 2 adakan
kontrak waktu, tempat
dan kegiatan untuk
pertemuan berikutnya.
Intervensi dilanjutkan.

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama pasien : Ny. S

Ruang rawat : Wisma Teratai

No. MR : 039852

Hari / Tanggal : Jumat / 20 Desember 2019

N Diagnosa Implementasi Evaluasi Tanda


o. Tangan
2. Harga diri rendah Sp 2 : S:
- Mengevaluasi tanda dan - Klien mengatakan
gejala harga diri rendah sudah mampu
- Memvalidasi kemampuan merapikan tempat
klien melakukan kegiatan tidur.
pertama yang telah diatih dan
- Klien mengatakan
berkan pujian
dengan melakukan
- Mengevaluasi manfaat
kegiatan tersebut
melakukan kegiatan pertama
membuatnya lebih
- Membantu klien memilih
percaya diri.
kegiatan kedua yang akan
- Klien mengatakan
dilatih
akan melakukan
- Melatih kegiatan kedua( alat
dan cara) kegiatan ke 3 yg

- Memasukkan pada jadwal sudah


kegiatan untuk latihan: dua direncanakan
kegiatan masing-masing 2x/ kemarin yaitu
hari melipat pakaian.
O:
- Kontak mata klien
sudah mulai ada.
- Klien tampak
cukup kooperatif.
- Klien mampu
mengidentifikasi
kemampuannya.
A:
- Klien dapat
membuat rencana
kegiatan harian.
- Klien mampu
menyebutkan
aspek positif yang
ke 3.
P:
- Latihan melipat
pakaian 2x sehari.
- Lanjutkan Sp3
adakan kontrak
waktu, tempat, dan
kegiatan
pertemuan
berikutnya.
- Intervensi
dilanjutkan.

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama pasien : Ny. S

Ruang rawat : Wisma Teratai

No. MR : 039852

Hari / Tanggal : Sabtu / 21 Desember 2019

N Diagnosa Implementasi Evaluasi Tanda


o. Tangan
3. Harga diri rendah Sp 3 : S:
- Mengevaluasi tanda dan - Klien
gejala harga diri rendah. mengatakan
- Memvalidasi kemampuan sudah mampu
melakukan kegiatan pertama melipat pakaian
dan kedua yang telah dilatih
- Klien
dan beri pujian
mengatakan
- Mengevaluasi manfaat
dengan
melakukan kegiatan pertama
melakukan
dan kedua
kegiatan tersebut
- Membantu klien memilih
membuatnya
kegiatan ketiga yang akan
dilatih lebih percaya

- Melatih kegiatan ketiga ( alat diri.


dan cara) - Klien
- Memasukkan pada jadwal mengatakan akan
kegiatan untuk latihan: 3 melakukan
kegiatan 2x/ hari kegiatan ke 4 yg
sudah
direncanakan
kemarin yaitu
menyapu .
O:
- Kontak mata
klien sudah mulai
ada.
- Klien tampak
cukup kooperatif.
- Klien mampu
mengidentifikasi
kemampuannya.
A:
- Klien dapat
membuat rencana
kegiatan harian.
- Klien mampu
menyebutkan
aspek positif
yang ke 4.
P:
- Latihan melipat
pakaian 2x
sehari.
- Lanjutkan Sp4
adakan kontrak
waktu, tempat,
dan kegiatan
pertemuan
berikutnya.
- Intervensi
dilanjutkan.

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama pasien : Ny. S

Ruang rawat : Wisma Teratai

No. MR : 039852

Hari / Tanggal : Minggu / 22 Desember 2019

N Diagnosa Implementasi Evaluasi Tanda


o. Tangan
4. Harga diri rendah Sp 4 : S:
- Mengevaluasi tanda harga - Klien
diri rendah mengatakan
- Memvalidasi kemampuan sudah mampu
melakukan kegiatan pertama untuk menyapu.
kedua dan ketiga yang telah
- Klien
dilatih dan beri pujian
mengatakan saat
- Mengevaluasi manfaat
melakukan
melakukan kegiatan pertama,
kegiatan
kedua dan ketiga.
perasaannya
- Membantu pasien meilih
lebih baik .
kegiatan keempat yang akan
dilatih O:
- Melatih kegiatan keempat - Kontak mata
( alat dan cara)
klien sudah
- Memasukkan pada jadwal
mulai ada.
kegiatan untuk latihan:
- Klien tampak
tempat kegiatan, masing-
cukup
masing 2x/hari
kooperatif.
- Klien mampu
mengidentifikasi
kemampuannya.

A:
- Klien dapat
membuat
rencana kegiatan
harian.
- Klien mampu
menyebutkan
aspek positif
yang ke 4.

P:
- Intervensi
dihentikan ,
masalah harga
diri rendah
teratasi

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama pasien : Ny. S

Ruang rawat : Wisma Teratai

No. MR : 039852

Hari / Tanggal : Kamis / 19 Desember 2019

NO Diagnosa Implementasi Evaluasi Tanda


Tangan
1. Gangguan SP 1 : S:
persepsi - Bina hubungan saing - Klien mengatakan
sensori percaya namanya Siti
halusinasi - Identifikasi halusinasi ( isi, - Klien mengatakan
pendengaran / frekuensi, situasi, waktu, mendengar suara-
perasaan, respon)
penglihatan suara bisikkan.
- Latih mengontrol
- Klien mengatakan
halusinasi dengan cara
ada melihat
menghardik
bayangan-bayangan
- Memasukkan menghardik
hitam
dalam kegiatan harian
O:
- Klien tampak
mondar-mandir
- Klien tampak
bingung
- Klien tampak bicara
ngaur atau tidak jelas
- Klien tampak
melakukan latihan
menghardik
halusinasi
A : Halusinasi
pendengaran/penglihatan
masih ada.
Masalah belum teratasi
P:
- Ajarkan latihan 1
mengontrol
halusinasi dengan
cara menghardik
- Pantau klien dalam
minum obat
- Intervensi
dilanjutkan

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama pasien : Ny. S

Ruang rawat : Wisma Teratai

No. MR : 039852

Hari / Tanggal : Jumat / 20 Desember 2019

N Diagnosa Implementasi Evaluasi Tanda


O Tangan
2. Gangguan Sp 2: S:
persepsi sensori - Evaluasi tanda dan gejala - klien mengatakan
halusinasi halusinasi mendengar suara-suara
pendengaran / - Validasi kemampuan yang membuatnya takut
penglihatan pasien melakukan latiha - Klien mengatakan takut
menghardik dan beri
- Klien mengatakan tidak
pujian
ada melihat bayangan-
- Evaluasi manfaat
bayangan hitam
melakukan latihan
O:
menghardik
- Latih cara mengonrol - klien tampak senyum-

halusinasi dengan obat senyum sendiri


(jelaskan 6 benar: jenis, - Klien tampak berjalan-
guna, dosis, frekuensi, jalan
cara, kontinuitas minum - Klien tampak gelisah
obat).
A
- Masukkan pada jadwal
- Halusinasi pendengaran
kegiatan untuk latihan
P:
menghardik dan minum
- Ajarkan latihan 1
obat
mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
- Pantau klien dalam
minum obat
- Intervensi dilanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama pasien : Ny. S

Ruang rawat : Wisma Teratai

No. MR : 039852

Hari / Tanggal : Sabtu / 21 Desember 2019

NO Diagnosa Implementasi Evaluasi Tanda


Tangan
3. Gangguan Persepsi Sp 3: S:
- Evaluasi tanda dan - klien mengatakan
Sensori :
mendengar suara-
(Halusinasi gejala halusinasi suara yang
- Validasi kemampuan membuatnya takut
Pendengaran )
pasien melakukan - Klien mengatakan
latihan menghardik dan
takut
jadwal minum obat,
- Klien mengatakan
berikan pujian
tidak ada melihat
- Evaluasai manfaat
bayangan-bayangan
melakukan menghardik
hitam
dan minum obat sesuai
jadwal O:

- Latih cara mengontrol - Klien tampak berjalan-


halusinasi dengan jalan
bercakap-cakap saat - Klien tampak gelisah
terjadi halusinasi A
- Masukkan pada jadwal - Halusinasi
kegiatan untuk latihan
pendengaran
menghardik, minum
P:
obat dan bercakap-
- Pantau klien dalam
cakap
minum obat
- Ajarkan latihan
bercakap-cakap
dengan orang lain
Intervensi dilanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama pasien : Ny. S

Ruang rawat : Wisma Teratai

No. MR : 039852

Hari / Tanggal : Sabtu / 21 Desember 2019

No Diagnosa Implementasi Evaluasi Tanda


Tangan
Gangguan Persepsi Sp 4: S:
- Evaluasi tanda - klien mengatakan
Sensori :
dan gejala deficit mendengar suara-
(Halusinasi perawatan diri. suara yang
- Validasi membuatnya takut
Pendengaran )
kemampuan - Klien mengatakan
melakukan takut
kegiatan pertama, - Klien mengatakan
kedua & ketiga tidak ada melihat
yang telah dilatih bayangan-bayangan
& beri pujian. hitam
- Evaluasi manfaat O:
melakukan - Klien tampak
kegiatan pertama, berjalan-jalan
kedua & ketiga - Klien tampak gelisah
- Jelaskan cara bab A
dan bak yang - Halusinasi
baik. pendengaran
- Latih bab dan bak P:
yang baik. - Ajarkan latihan
Masukkan pada jadwal bercakap-cakap
kegiatan harian klien. dengan orang lain
- Ajarkan latihan
aktivitas sehari-hari
Intervensi selesai,
masalah teratasi

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan pengkajian dan perawatan pada Ny. S dengan gangguan
konsep diri : harga diri rendah di Wisma Teratai Rumah Sakit Jiwa Padang selama 2
minggu penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dalam melakukan perawatan jiwa
sangat penting sekali membina hubungan saling percaya dan juga membutuhkan
kolaborasi yang baik dengan tenaga medis (dokter dan perawat), keluarga dan juga
lingkungan (tetangga dan masyarakat) terapeutik, agar semua maksud dan tujuan klien
yang dirawat maupun perawat yang merawat tercapai.
B. SARAN
1. Klien
a. Libatkan klien dalam aktivitas positif
b. Minum obat secara rutin dengan prinsip 6 benar
c. Memahami aspek positif dan kemampuan yang dimilikinya
d. Berlatih untuk berinteraksi dengan orang lain
2. Keluarga
a. Mau dan mampu berperan serta dalam pemusatan kemajuan klien
b. Membantu klien dalam pemenuhan aktivitas positif
c. Menerima klien apa adanya
d. Hindari pemberian penilaian negative terhadap klien
3. Perawat
a. Lebih mengigatkan terapi therapeutic terhadap klien
b. Menyarankan keluarga untuk menyiapkan lingkungan dirumah
c. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan perawatan klien
d. Memberi reinforcement

Anda mungkin juga menyukai