TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Ruang Rawat : Teratai Tanggal dirawat : 14 – 12 - 2019
I. Identitas Klien
Inisial klien : Ny. S
Umur : 65 tahun
No. Rekam Medik : 039852
Tanggal pengkajian : 17 – 12 - 2019
Informan : Klien
Alamat Lengkap : Jl. Merdeka 66 Mesjid No.20 Kayu Jati Panyabungan
Mandailing Natal
c. Trauma
Aniaya Fisik
Klien mengatakan tidak pernah menjadi pelaku, korban maupun saksi
kekerasan fisik.
Aniaya Seksual
Klien mengatakan tidak pernah menjadi pelaku, korban maupun saksi
kekerasan seksual.
Penolakan
Klien mengatakan tidak ada penolakan terhadap dirinya baik di
lingkungan keluarga maupun lingkungan tempat tinggalnya yang
sekarang. Klien mengatakan keluarganya menerima keadaannya yang
sekarang ini.
Kekerasan dalam Keluarga
Klien mengatakan tidak pernah menjadi pelaku, korban maupun saksi
dalam kekerasan di keluarganya yang sekarang maupun pada saat sebelum
klien bercerai dengan mantan suaminya.
Tindakan Kriminal
Klien mengatakan pernah menjadi pelaku dari tindakan percobaan bunuh
diri yang klien lakukan.Klien mengatakan ingin mengakhiri hidupnya
karena klien merasa tidak berguna untuk hidup di dunia ini lagi, dan klien
merasa putus asa dengan dirinya semenjak klien bercerai dengan
suaminya.
Masalah Keperawata: Resiko bunuh diri
d. Anggota Keluarga yang Mengalami Gangguan Jiwa
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sebelumnya mengalami
gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah
e. Pengalaman Masa Lalu yang Tidak Menyenangkan
Pada saat di wawancara klien mengatakan masa lalu yang tidak menyenangkan
yang selalu klien ingat adalah pada saat klien bercerai dengan suaminya 1 tahun
yang lalu karena klien sering bertengkar dengan mantan suaminya masalah
ekonomi di keluarganya.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
V. Psikososial
a. Genogram
Keterangan :
= Perempuan = Klien
= Laki – laki = Hubungan Keluarga
= Meninggal - - - - - - = Tinggal Serumah
Klien merupakan anak ke 7 dari 8 bersaudara, saat ini klien tinggal di rumah
adiknya, karena klien sudah bercerai 1 tahun yang lalu dengan suaminya dan klien
tidak memiliki anak dari pernikahannya dengan mantan suaminya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
b. Konsep Diri
Citra Tubuh: Pada saat diwawancarai klien mengatakan klien menyukai
bentuk tubuhnya, penampilannnya saat ini, dan klien mengatakan tubuhnya
berfungsi dengan baik. Klien mengatakan penglihatannya kabur kalau tidak
memakai kaca mata.
Identitas Diri: Klien mengatakan dia dulu dia seorang ibu rumah tangga,
sekarang klien sudah bercerai dengan suaminya sekitar 1 tahun yang lalu,
dank lien mengatakan dia tidak memiliki anak dari pernikahannya.
Peran Diri: Klien mengungkapkan klien tidak melakukan perannya sebagai
ibu rumah tangga saat ini, karena klien telah bercerai dengan suaminya serta
klien merasa tidak mampu melakukan apa-apa saat sekarang ini, karena
kehidupan klien bergantung dengan adiknya.
Ideal Diri: Pada saat diwawancarai, klien mengatakan ingin berkumpul
dengan keluarganya dan tidak akan mengulangi perbuatannya yang membuat
keluarganya cemas karena klien melakukan percobaan bunuh diri. Klien juga
mengatakan berharap cepat pulang dari rumah sakit ini dan tidak ingin dirawat
lagi.
Harga Diri: Klien mengatakan merasa bersalah dengan perbuatan yang telah
klien lakukan, klien mengatakan tidak akan melakukannnya lagi. Klien
mengatakan hubungan klien dengan keluarga baik – baik saja.
c. Hubungan Sosial
Orang terdekat : Klien mengatakan orang yang paling dekat dengannya
adalah adik klien
Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat: Klien mengatakan
tidak ada / pernah ikut serta dalam kegiatan organisasi masyarakat sekitar
lingkungan tempat tinggalnya. Klien mengatakan hanya diam di rumah.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Klien mengatakan
tidak ada hambatan berhubungan dengan orang lain. Klien mengatakan
saat ini klien merasa bersyukur karena tinggal dengan adiknya.
Masalah Keperawatan: Tidak ada
d. Spritual
Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan agamanya islam dan yakin
dengan adanya Allah SWT.
Kegiatan Ibadah: Klien mengatakan jarang melakukan ibadah (sholat)
baik saat sehat sewaktu dulu maupun saat sekarang ini.
Masalah Keperawatan: Klien mengalami Distress spiritual yaitu
gangguan yang berkaitan dengan kehidupan, keyakinan, atau keagamaan
yang menyebabkan klien tidak mau beribadah lagi semenjak klien bercerai
dengan suaminya.
VI. Status Mental
a. Penampilan: Klien mengatakan saat dirumah klien memakai baju kaos dan
celana serta memakai jilbab. Penampilan klien saat di rawatan tampak memakai
baju dari rumah sakit, pakaian klien tampak tidak rapi, klien memakai ciput jilbab
serta klien memakai kaca mata, kaos kaki dan sandal.
Masalah Keperawatan: Defisit perawatan diri
b. Pembicaraan: Pada saat di wawancara perawat kesulitan dalam berkomunikasi
dengan klien karena klien sulit berbahasa Indonesian. Pada saat wawancara klien
tidak mampu memulai pembicaraan terlebih dahulu dan klien hanya menjawab
pertanyaan yang ditanyakan oleh perawat dan klien tampak lambat dalam
menjawab pertanyaan perawat.
Masalah Keperawatan: Hambatan komunikasi verbal
c. Aktivitas motorik: Pada saat perawat berinteraksi dengan klien, klien tampak
lesu dan tidak berdaya. Klien tampak kesulitan atau lambat dalam beraktivitas
seperti berjalan lambat.
Masalah Keperawatan: Gangguan intoleransi aktivitas
d. Alam Perasaan: Klien saat interaksi tampak sedih dan sekali-sekali cemas serta
seperti ketakutan. Klien merasa sedih dan kehilangan jika ada pasien lain yang
pulang.
Masalah Keperawatan: Tidak ada
e. Afek: Klien saat interaksi dengan perawat berperilaku diam saja, dan hanya
menjawab jika perawat bertanya.
Masalah Keperawatan: Tidak ada
f. Interaksi selama wawancara: Klien saat berinteraksi dengan perawat tampak
kurang kooperatif dan kontak mata kurang. Klien menjawab jika perawat
bertanya.
Masalah Keperawatan: Hambatan interaksi verbal
g. Persepsi: Pada saat wawancara klien mengatakan mendengar suara – suara
bisikan dan bayang-bayangan yang selalu mengganggu klien. Klien juga
mengatakan suara-suara itu yang menyuruh klien untuk melakukan bunuh diri.
Masalah Keperawatan: Halusinasi pendengaran dan penglihatan
h. Proses pikir: Pada saat wawancara klien merespon dengan lambat pertanyaan
dari perawat. Klien kadang – kadang juga mengatakan hal yang kurang sesuai
atau respon klien terhadap pertanyaan dari perawat tidak jelas.
Masalah Keperawatan: Gangguan proses pikir
i. Isi pikir: Klien tampak mengalami ketakutan pada saat di ajak berinteraksi oleh
perawat dan hanya banyak diam dan juga klien merasa asing terhadap diri sendiri,
orang lain dan lingkungan.
Masalah Keperawatan: Gangguan proses pikir
j. Tingkat kesadaran: Klien saat diajak interaksi tampak sedikit kebingungan, dan
respon klien sedikit lambat.
Masalah Keperawatan: Gangguan proses pikir
k. Memori: Klien saat mengalami kejadian sebelumnya bisa mengingatnya dan bisa
menceritakan kembali. Seperti kejadian satu tahun yang lalu saat klien bercerai
dengan suaminya klien bisa menceritakannya kepada perawat.
Masalah Keperawatan: Tidak ada
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung: Pada saat perawat meminta klien berhitung
dari 1 – 10 klien mampu mengucapkan dengan urutan yang benar dan mengingat
hitung – hitungan yang ditanya petugas.
Masalah Keperawatan: Tidak ada
m. Kemampuan penilaian: Klien mampu untuk menilai dan mampu melakukan
penilaian yang ditanyakan perawat kepada klien.
Masalah Keperawatan: Tidak ada
n. Daya tilik diri: Pada saat di wawancara klien menyadari dirinya dibawa karena
klien melakukan percobaan bunuh diri dank lien menyadari kesalahannya serta
klien mengatakan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi dan tidak ingin
dirawat lagi.
Masalah Keperawatan: Tidak ada
d. Berpakaian / berhias
Saat di rumah: Klien mengatakan berpakaian seperti biasa (memakai baju
kaos dan celana).
Saat di RS: Klien memakai baju dari rumah sakit
e. Istirahat dan tidur
Saat di rumah: Klien mengatakan kurang tidur selama di rumah, kadang –
kadang terbangun di malam hari.
Saat di RS: Klien mengatakan kurang tidur selama di rs, kadang – kadang
terbangun di malam hari.
f. Penggunaan obat
Saat di rumah: Klien mengatakan pernah mengkonsumsi obat-obatan jiwa saat
di rumah, klien minum obat secara teratur.
Saat di RS: Klien teratur minum obat rutin selama di rs.
g. Pemeliharaan kesehatan
Saat di rumah: Klien mengatakan jika sakit klien memeriksakan kesehatan ke
pelayanan kesehatan di bawa oleh keluarga.
Saat di RS: Klien selalu di cek TTV rutin setiap hari.
h. Kegiatan di dalam rumah
Saat di rumah: Klien mengatakan hanya duduk saja dan diam di rumah.
Saat di RS: Klien selama di rs mengambil makanan sendiri, merapikan tempat
tidur sendiri.
i. Kegiatan / aktivitas di luar rumah
Saat di rumah: Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan di
kelompok masyarakat.
Saat di RS: Klien selama di rumah sakit melakukan senam pagi.
f. Masalah ekonomi
Klien mengatakan untuk saat ini klien tidak mampu membiayai biaya hidupnya.
Klien mengatakan untuk saat ini klien ditanggung oleh adiknya.
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien mengatakan menggunakan BPJS dalam pelayanan kesehatan.
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah
X. Pengetahuan
Masalah Keperawatan: Kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa, penyakit fisik
dan obat – obatan.
No DATA MASALAH
.
1. DS: Harga Diri Rendah
- Klien mengatakan perasaannya sedih
- Klien mengatakan klien ingin pulang
- Klien mengatakan klien tidak berguna dan
tidak mampu melakukan aktivitas
DO:
- Klien tampak banyak diam
- Klien tampak banyak bermenung
- Klien tampak tidak melakukan aktivitas selama
di rawatan
- Klien tampak kurang percaya diri
- Klien tampak lebih suka sendiri
2. DS: Gangguan Persepsi Sensori
- Klien mengatakan ada mendengar suara-suara Halusinasi Pendengaran /
bisikan yang tidak jelas Penglihatan
- Klien mengatakan ada melihat bayang –
bayangan hitam saat klien bermenung dan
sendirian.
- Klien mengatakan mendengar suara hanya
beberapa detik saja, suara itu muncul kadang
sedang menyendiri.,
DO:
- Klien tampak mondar-mandir
- Klien tampak bingung
- Klien tampak bicara ngaur atau tidak jelas
(tidak nyambung)
- Klien tampak sering tiduran dalam mulut klien
komat-kamit.
- Klien juga tampak gelisah apabila mendengar
suara tersebut.
- Klien sering tampak bicara sendiri
3. DS: Defisit Perawatan Diri
- Klien mengatakan ada mandi pagi
- Klien mengatakan hanya mandi 1 kali sehari
DO:
- Klien dalam berpakaian tampak tidak rapi
- Klien tampak tidak rapi
- Klien tampak tidak merapikan rambut
4. DS : Resiko Bunuh Diri
- Klien mengatakan pernah mencoba melakukan
percobaan bunuh diri
- -Klien mengatakan merasa putus asa dengan
hidupnya setelah bercerai dengan suaminya
DO:
- Klien tampak tidak mau bergabung dengan
lingkungan
- Klien tampak lebih suka menyendiri
5. DS : - Gangguan Proses Pikir
DO :
- Saat berinteraksi klien kadang mejawab
pembicaraan
Daftar Masalah:
HDR
Keputusasaan, berduka,kegagalan
Halusinasi(core problem)
No. MR : 039852
CATATAN PERKEMBANGAN
No. MR : 039852
CATATAN PERKEMBANGAN
No. MR : 039852
CATATAN PERKEMBANGAN
No. MR : 039852
A:
- Klien dapat
membuat
rencana kegiatan
harian.
- Klien mampu
menyebutkan
aspek positif
yang ke 4.
P:
- Intervensi
dihentikan ,
masalah harga
diri rendah
teratasi
CATATAN PERKEMBANGAN
No. MR : 039852
CATATAN PERKEMBANGAN
No. MR : 039852
No. MR : 039852
No. MR : 039852
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan pengkajian dan perawatan pada Ny. S dengan gangguan
konsep diri : harga diri rendah di Wisma Teratai Rumah Sakit Jiwa Padang selama 2
minggu penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dalam melakukan perawatan jiwa
sangat penting sekali membina hubungan saling percaya dan juga membutuhkan
kolaborasi yang baik dengan tenaga medis (dokter dan perawat), keluarga dan juga
lingkungan (tetangga dan masyarakat) terapeutik, agar semua maksud dan tujuan klien
yang dirawat maupun perawat yang merawat tercapai.
B. SARAN
1. Klien
a. Libatkan klien dalam aktivitas positif
b. Minum obat secara rutin dengan prinsip 6 benar
c. Memahami aspek positif dan kemampuan yang dimilikinya
d. Berlatih untuk berinteraksi dengan orang lain
2. Keluarga
a. Mau dan mampu berperan serta dalam pemusatan kemajuan klien
b. Membantu klien dalam pemenuhan aktivitas positif
c. Menerima klien apa adanya
d. Hindari pemberian penilaian negative terhadap klien
3. Perawat
a. Lebih mengigatkan terapi therapeutic terhadap klien
b. Menyarankan keluarga untuk menyiapkan lingkungan dirumah
c. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan perawatan klien
d. Memberi reinforcement