Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Analisis Investasi
Kelas : VA
Fakultas Teknik
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur tercurah kepada Allah SWT atas taufik, hidayah, berkat dan rahmat-
Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada suri tauladan kita
Rasulullah SAW, keluarganya, sahabatnya serta para pengikutnya hingga akhir
zaman.
EKONOMI TEKNIK ini adalah mata kuliah dengan bobot 2 SKS yang terdapat
pada mata kuliah Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Palembang.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
1. Dosen pembimbing
2. Semua pihak
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover...................................................................................................................... 1
Kata Pengantar......................................................................................................2
Daftar Isi.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4
1.1.Latar Belakang...................................................................................................4
1.2.Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3.Tujuan Masalah..................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................6
2.1.Pengertian...........................................................................................................7
2.2.Fungsi Investasi..................................................................................................8
2.3.Kriteria Investasi..............................................................................................10
2.4.Aspek Kelayakan Investasi..............................................................................11
2.5.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi.................................................12
2.6.Teknik Dasar Penilaian Investasi Publik..........................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
berkaitan dengan jumlah anggaran yang akan ditetapkan bagi masing-masing unit
organisasi. Analisis yang mendalam sebelum dilakukannya investasi sangat penting
dilakukan karena investasi publik berkaitan erat dengan masalah transparansi dan
kewajaran anggaran.
5
1.3 Tujuan Makalah
6
BAB II
PEMBAHASAN
Investasi adalah suatu aktivitas menempatkan dana pada satu periode tertentu
dengan harapan penggunaan dana tersebut bisa menghasilkan keuntungan dana atau
peningkatan investasi.
ii. Investasi keuangan (deposito, Commercial paper, dan surat berharga pasar
uang)dan pasar modal (saham, obligasi, opsi dsb).
i. Konstruksi
ii. Rehabilitasi
iii. Perluasan
i. Investasi otonomi
7
iii. Investasi public
Investasi, yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau
pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat
pengeluaran agregat. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai
pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanaman modal atau perusahaan untuk
membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan untuk menambah
kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam
perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan
perekonomian tersebut menghasikan lebih banyak barang dan jasa di masa yang
akan datang. Adakalanya penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang
barang modal yang lama Yang telah haus dan perlu didepresiasikan Dalam
prakteknya, dalam usaha untuk mencatat nilai penanaman modal yang dilakukan
dalam suatu tahun tertentu, yang digolongkan sebagai investasi (atau pembentukan
modal atau penanaman modal) meliputi pengeluaran/perbelanjaan yang berikut
:
3. Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan
barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan
pendapatan nasional.
8
pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan stok barang modal. Stok barang
modal adalah jumlah barang modal dalam suatu perekonomian pada saat tertentu.
b. Investasi Persediaan
9
Menurut Joseph Allois Schumpeter investasi otonom (autonomous investment,)
dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan yang terjadi di dalam jangka
panjang seperti :
a. Payback Period.
Payback period adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan
dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika
waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik.
Kendatipun demikian, kita harus berhati-hati menafsirkan kriteria payback period
ini. Sebab ada investasi yang baru menguntungkan dalam jangka panjang (> 5
tahun).
B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil
(output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan dengan C (cost).
Output yang dihasilkan dinotasikan dengan B (benefit). Keputusan menerima atau
menolak proposal investasi dapat dilakukan dengan melihat nilai B/C. Umumnya,
proposal investasi baru diterima jika B/C > 1, sebab berarti output yang dihasilkan
lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
10
nilai sekarang didiskontokan. Keuntungan dari menggunakan metode diskonto
adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan
penerimaan total bersih. Selisih inilah yang disebut net present value. Suatu
proposal investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan
total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya
total.
Internal rate of return adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada
saat NPV sama dengan nol. Keputusan menerima/menolak rencana investasi
dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian
investasi yang diinginkan (r).
a. Aspek Teknis
Aspek teknis merupaka bagian penting dari analisis investasi yang harus
dipertimbangkan.Jika suatu usulan investasi sudah tidak layak dilihatdari aspek
teknisnya, maka usulan tersebut menduduki prioritas pertama untuk ditolak.
11
juga aspek legal dan lingkungan. Suatu proyek investasi yang akan dilakukan harus
mempertimbangkan aspek legalitas dan dampak lingkungan yang merugikan.
d. Aspek Distribusi
1. Tingkat Diskonto
12
Antara biaya dan manfaat terjadi pada titik waktu yang berbeda, sehingga nilai
tersebut perlu didiskontokan untuk beberapa periode waktu sebelum berbagai
alternative investasi diperbandingkan untuk ditentukan investasi mana yang akan
dilakukan. Untuk tujuan analisis biaya manfaat, maka perlu digunakan tingkat
diskonto social (social discount rate).
Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah dengan menyatakan social discount
rate sebagai suatu tingkat yang merefleksiakn prefensi masyarakat terhadap
manfaat saat ini atas manfaat yang akan diterima dimasa yang akan datang, atau
disebut social time preferensi rate (STPR)
2. Tingkat Inflasi
13
Required rate of return akan semakin tinggi jika resiko investasi naik.
Ketidakpastian ekonomi dan hokum kekacauan social-politik, tidak adanya jaminan
keamanan, dan kebijakan yang tidak konsisten dapat meningkat resiko
investasi.Faktor-faktor tersebut menyumbang resiko investasi suatu negara yang
jika sudah sangat parah dapat mengarah pada kategori default country. Terjaminnya
keamanan berinvestasi, penegakan hokum dan demokrasi, terjaminnya property
right dan contract right dapat menurunkan resiko investasi.
4. Capital Rationing
2. Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan dilaksanakan
(cost/benefit relationship).
Perhitungan manfaat dan biaya harus pula memasukkan analisis manfaat dan biaya
sosial (social cost/benefit) yang ditimbulkan dari investasi publik yang akan
dilakukan Pada organisasi sektor publik biaya dan manfaat seringkali tidak dapat
secara langsung diukur dengan satuan uang, sehingga teknik-teknik analisis biaya
manfaat sangat cocok untuk diterapkan.
14
Langkah kedua adalah menghitung manfaat dan biaya investasi dalam satuan
rupiah.Terkadang terdapat kesulitan dalam langkah kedua ini.Kesulitan yang
dihadapi adalah apabila biaya dan manfaat dari suatu proyek tidak dapat diukur
dalam bentuk rupiah.
4. Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektivitas biaya yang
tinggi
Rasio biaya dan manfaat atau efektivitas biaya merupakan titik awal penentuan
penerimaan proyek, ada banyak ketidakpastian yang dapat mempengaruhi
perhitungan. Dapat menggunakan analisis moneter yang mungkin mengindikasikan
bahwa proyek akan memeberikan nilai uang terbaik, tetapi faktor-faktot politik,
respon pemerintah, serta tekanan-tekanan sosial menyebabkan pertimbangan biaya
manfaat diperlukan atas proyek tersebut.
Metode tradisional yang sering digunakan adalah tingkat pengembalian modal yang
diinvestasikan (accounting rate of return on capital employed-ROCE) dan payback
period (PP), ROCE secara sederhana dirumuskan :
15
dengan cara mendiskontokan aliran kas di masa datang (future cash flow) dengan
faktor diskonto tertentu yang merefleksikan biaya kesempatan modal (opportunity
costof capital). NPV diperoleh dengan cara mengurangkan pengeluaran investasi
awal dengan aliran kas di masa depan yang di present value kan. Proyek yang
memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas unutk
diterima dan proyek yan gnilai NPV-nya negatif adalah proyek yang harus ditolak.
IRR mendiskontokan future cash flow pada tingkat NPV yang bernilai nol. Atau
dengan kata lain adalah yang menyetarakan aliran kas bersih di masa datang (fuutre
net cash flow) dengan pengeluaran investasi awal. IRR dinyatakan dalam
persentase, proyek yang memiliki nilai IRR yang besar adalah proyek yang
potensial untuk diterima.
NPV =
i = tingkat diskonto
CF = cash flow
=(CFxpvj)--1
16
b. Net Present Benefits (NPB)
Net Present Benefits (Manfaat Bersih Sekarang) merupakan nilai bersih suatu
proyek sete dikurangi seluruh biaya pada satu tahun tertentu dari keuntungan atau
manfaat yang diter pada tahun yang bersangkutan dan didiskontokan dengan tingkat
bunga yang berlaku.
Payback Period =
Payback period merupakan teknik analisis investasi yang relatif mudah dan
sederhana.Se-hingga banyak digunakan. Namun demikian, Payback period
mengandung kelemahan, yaitu:
Metode cost benefit analysis (CBA) atau benefit cost ratio merupakan cara
mengevaluasi suatu proyek dengan membandingkan nilai sekarang (present value)
dari seluruh manfaat keuntungan yang diperoleh dengan nilai sekarang dari seluruh
biaya proyek tersebut.
M=
C=
17
Berdasarkan metode ini, suatu proye akan dilaksanakan bila (M/C) > 1. Metode ini
akan memberikan hasil yang konsisten dengan metode Net Present Benefit apabila
B/C > 1 berarti pula B-C lebih besar dari 0.
Kelemahan metode B-C ratio adalah tidak adanya pedoman yang jelas mengenai
hal-hal yang masuk sebagai perhitungan biaya dan manfaat. Di satu sisi dapat
dimasukkan sebagai biaya, namun di sisi lain dapat masuk sebagai manfaat,
sehingga kemungkinan terjadi mani-pulasi besar. Secara umum, kelemahan ini
disebabkan karena adanya kesulitan dalam peng-hitungan manfaat dan biaya.Biaya
dianggap sebagai manfaat negatif.Dengan demikian B-C ratio dapat berpeluang
memberikan hasil yang keliru dalam menentukan proyek.
1) Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal. Hal tersebut meliputi
pula penentuan biaya bangunan, peralatan, dan tanah. Hal ini penting karena
sumber daya yang diperlukan oleh sebuah proyek harus dinilai pada opportunity
cost penuhnya.
2) Membuat estimasi biaya yang akan terjadi (running cost) selama umur yang
diharapkan dari suatu proyek.
18
3) Membuat estimasi output terukur selama umur yang diharapkan dari suatu
proyek.
CONTOH SOAL
PT. Jaya Selalu Memiliki Neraca Dan Laporan Laba Rugi Sebagai Berikut :
19
Kas Rp. 461.548 Utang Dagang Rp.1.500.000
Piutang Dagang Rp.1.900.000 Utang Bank Rp. 312.500
Persediaan Rp.2.361.538 Utang Wesel Rp. 568.269
Total Aktiva Lancar Rp.4.661.538 Total Utang Lancar Rp.2.380.769
Penjualan Rp 60.000.000
Harga pokok penjualan (Rp 41.400.000)
Laba kotor Rp 18.600.000
Biaya Administrasi dan Umum Rp 6.250.000
Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) Rp 12.350.000
Bunga Rp 3.750.000)
Laba sebelum pajak (EBT) Rp 8.600.000
Pajak penghasilan 30% (Rp 2.580.000)
Laba bersih setelah pajak Rp 6.020.000
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dengan adanya sistem informasi yang lebih maju ini maka Analisis investasi sektor
publik lebih mengarah terhadap sistem pengawasan dan audit terhadap investasi
yang telah diterima karena investasi yang diterima biasanya berupa modal, dimana
investasi atau modal tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam
penggunaanya bagi masyarakat luas atau hanya akan malah merugikan berbagai
pihak yang terdapat didalamnya.
3.2 Saran
Feasibility study adalah evaluasi ekonomi pabrik yang didesain, apakah pabrik
tersebut layak atau tidak untuk dioperasikan. Sebagai bahan peninjauan adalah dari
21
perbandingan antara Rate of Return dengan bunga atau interest bank pada saat
tersebut. Layak atau tidaknya suatu hasil desain pabrik untuk dilanjutkan ke
pendirian pabrik dilihat dari: laba, rate of return, minimum pay out period, break
even point dan shut-down rate. Penilaian tersebut dengan cara membandingkan
antara hasil desain pabrik dengan pabrik serta kapasitas produksi yang sama, baik
dari literature maupun yang sudah ada.
b. Independent project Independent project adalah suatu proyek yang apabila dipilih
tidak mempengaruhi secara financial proyek-proyek lainnya, misalnya proyek
pengembangan produk baru.
c. Mutualy exclusive project Mutualy exclusive project adalah proyek yang jika
dipilih akan menyebabkan ditolaknya alternative proyek yang lain. Sebagai contoh
adalh, Apabila perusahaan akan mengganti sistim proses dari manual ke automatic,
jika ada 2 alternatif pilihan maka jika salah satu dipilih yang lainnya harus ditolak
karena tidak mungkin kedua-duanya akan dipilih.
Selain pemahaman beberapa istilah dalam penanaman modal, maka perlu dilakukan
analisis investasi dengan maksud untuk mengambil keputusan dalam
menginvestasikan suatu modal dengan alasan:
1. Apabila rate of return besar sekali maka penanaman modal dianggap sehat
2. Apabila rate of return tidak besar, maka perlu dilakukan analisis profitabilitas3.
Apabila penanaman modal harus berlangsung untuk beberapa tahun maka harus
dipertimbangkan value of money dengan menggunakan discounted cash flow.
22
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/203104877/Ekonomi-Teknik
https://www.scribd.com/document/382742618/Makala-h
https://id.scribd.com/doc/96156775/makalah-penggaran-modal
https://id.scribd.com/doc/298964884/Makalah-Biaya
https://id.scribd.com/doc/52981179/BAB-II
23