Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejak awal dikembangkannya ajaran liberalisme-kapitalisme telah


mengundang berbagai reaksi yang kritis dari berbagai pihak. Reaksi tidak
hanya dalam bentuk perdebatan secara teoritis, melainkan juga dalam
bentuk gerakan politik.

Dibawah panji-panji kapitalisme (tahap awal) di Eropa, golongan


borjuis mulai menguasai negara. Oleh kaum borjuis negara dijadikan
sebagai kekuatan dan alat pemaksa untuk mengatur organisai ekonomi-
politik dan kemasyarakatan guna memenuhi berbagai kepentingan mereka.

Tentu tidak semua orang senang dengan apa yang dilakukan oleh
kaum borjuis diatas. Mereka yang tidak senang ini kemudian berusaha
melakukan balas dendam. Dibanyak pabrik para pekerja menggamuk dan
melekukan pengerusakan terhadap pabrik dan mesin-mesin. Mereka
melampiaskan rasa tidak senang mereka karena ditindas oleh kaum borjuis
yang hanya mementingkan diri mereka saja, dan tidak peduli dengan nasib
kaum proletar.

Kondisi rakyat dibawah kaum borjuis dapat diikuti dari


buku”England green and pleasant land” yang di tulis oleh William Blake
( 1775-1827 ). Buku tersebut berisi sindiran sangat pahit tentang akibat-
akibat yang ditimbulkan oleh liberalisme-kapitalisme bagii masyarakat
Inggris. Dalam buku dikisahkan tentang masa lalu inggris yang indah,
damai, setiap orang hidup harmonis didaerah-daerah yang hijau subur.
Kemudian keadaan berubah seratus delapan puluh derajat setelah
dikembangkannya ajaran liberalisme-kapitalisme oleh pemikir-pemikir

1
klasik. Ajaran kapitalisme telah membawa masyarakat kearah hidup yang
penuh persaingan dan perkelahian.

Sebagai wujud dari reaksi liberalism maka muncul pemikiran-


pemikiran baru yang disebut sosialisme. Sosialisme muncul di akhir abad
ke-18 dan awal abad ke-19 sebagai reaksi dari perubahan ekonomi dan
sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri. Revolusi industri ini memang
memberikan keberkahan buat para pemilik pabrik pada saat itu, tetapi di lain
pihak para pekerja justru malah semakin miskin. Semakin menyebar ide
sistem industri kapitalis ini, maka reaksi dalam bentuk pemikiran-pemikiran
sosialis pun semakin meningkat.

Diantara sekian banyak pakar sosialis, pandangan Karl heindrich


marx ( 1818-1883) dianggap paling berpengaruh. Dari segi teoritis, banyak
pakar dan pemikir ekonomi yang mengakui bahwa argumentasi Marx sangat
dalam dan luas. Teori-teorinya tidak hanya didasarkan atas pandangan
ekonomi saja, tetapi juga melibatkan moral, etika, social, politik, sejarah,
falsafah dan sebagainya.

B. TUJUAN
Dalam makalah ini terdapat berbagai tujuan yaitu:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian sistem ekonomi
sosialis.
2. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah asal usul dari sistem
ekonomi sosialis
3. Mahasiswa dapat membedakan sosialisme dan komunisme

C. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian sistem ekonomi sosialis?


2. Bagaimana latar belakang pemikiran ekonomi sosialis?
3. Kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi sosialis?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN SISTEM EKONOMI SOSIALIS

Istilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang


berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan
negara.Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa
inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert
owen pada tahun1827. Di perancis,istilah ini mengacu pada para pengikut
doktrin saint-simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh pierre lerouk
dan J. Regnaud. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam
berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir
semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh
industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20
berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian
yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat
banyak daripada hanya segelintir elite.

Pendapat Brinton dalam buku Perkembangan Pemikiran Ekonomi


karya Sosialisme oleh sementara orang juga diartikan sebagai bentuk
perekonomian yang pemerintahannya paling kurang bertindak sebagai pihak
yang dipercayai oleh seluruh warga masyarakat. Pemerintah juga sebagai
pihak yang menasionalisasikan industri-industri besar seperti pertambangan,
jalan-jalan dan jembatan, kereta api serta cabang-cabang produksi lain yang
menyangkut hajat hidup orang-orang banyak. Dalam bentuk yang paling
lengkap sosialisme melibatkan semua alat-alat produksi , termasuk yang
didalamnya tanah-tanah pertanian oleh negara dan menghilangkan milik
swasta.

3
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI SOSIALIS

Pemikiran-pemikiran ekonomi beraliran sosialis secara garis besar dapat


dipilih atas tiga kelompok:

1. Dari kelompok pemikir sebelum Marx


2. Pandangan Marx dan Engels
3. Kelompok pemikir sosialis sesudah Marx

1. Dari kelompok pemikir sebelum Marx

Aliran sosialisme sebelum Marx lebih bersifat utopis dan kelompok


pemikir yang mencoba merealisasikan gagasan-gagasan mereka dengan
membentuk komunitas-komunitas bersama.

Tokoh sosialis-utopis yang paling terkenal adalah Sir Thomas More


(1478-1535). Bahkan , istilah ‘sosialis-utopis’ diberikan karena More
pernah menulis tentang sebuah ‘negara impian’ dalam sebuah tulisannya
yang sangat terkenal: ‘utopia’. Buku Utopia ditulis pertama kali dalam
bahasa latin di Belgia tahun 1516 , dan diterjemahkan ke dalam bahasa
inggris tahun 1551. Dalam buku tersebut More menjelaskan bahwa di
sebuah pulau khayal bernama utopia yang dapat juga ditafsirkan sebagai
sebuah negara , semua milik merupakan milik bersama. Semua orang
tinggal dalam satu tempat bersama,makanan serta kebutuhan lainnya
disediakan secara bersama-sama pula.

Tulisan-tulisan lain yang senada dengan Utopia-More cukup banyak,


antara lain dapat dilihat dari karangan Thomasso Champanella (1568-
1639) , Freanciss Bacon(1560-1626) dan James Hurrington.

4
Tulisan-tulisan para pemikir sosialis utopia diatas bersifat utopis ,
hanya mengkhayalkan bentuk suatu komunitas ideal. Di lain pihak ada
tokoh-tokoh sosialis yang merealisasi cita-cita mereka dalam kenyataan.

Di antaranya Robert Owen (1771-1858), Charles Fourier (1772-1837)


dan Louis Blanc(1811-1882) dengan mendirikan komunitas-komunitas
namun kebanyakan segera layu sebelum berkembang. Baru lah di tangan
Karl Marx, ide sosialisme mendapat ‘landasan ilmiah’, paling kurang
menurut anggapan Marx sendiri.

2. Pandangan Marx dan Engels

Diantara sekian banyak pakar sosialis , pandangan Karl Heindrich Marx


(1818-1883) dianggap paling berpengaruh dari segi teoritis, banyak pakar
dan pemikir ekonomi yang mengakui bahwa argumentasi Marx sangat
dalam dan luas. Teori-teorinya tidak hanya didasarkan pada pandangan
ekonomi saja, tapi juga melibatkan moral, etika, social , politik, sejarah, dan
falsafah dan sebagainya.

Karl marx sangat benci dengan sistem perekonomian liberal yang


digagas oleh Adam smith dan kawan-kawan. Argumen argumen yang
disusun Marx dapat dilihat dari berbagai segi,baik dari sisi moral, sosiologi
maupun ekonomi.

Salah satu buku yang ditulis Marx dan Engels yang sangat
berpengaruh adalah Manifesto Komunis yang terbit tahun 1848 dan Das
Kapital. Dalam buku Manifesto Komunis dapat diikuti bagaimana teori
Marx tentang pertentangan kelas. Menurut Marx , sejarah segala masyarakat
yang ada hingga sekarang pada hakikatnya adalah sejarah pertentangan
kelas. ada masyarakat kelas kaya dan ada masyarakat kelas tak berpunya.
Semua kelas-kelas masyarakat ini dianggap Marx timbul sebagai hasil dari
kehidupan ekonomi masyarakat.

5
Marx juga mengemukakan tentang teori ‘Surplus Value’ dan penindasan
buruh. Upah alami yang diterima oleh para buruh hanya cukup sekadar
penyambung hidup secara subsisten , yaitu untuk memenuhi kebutuhan
yang sangat pokok-pokok saja.

Padahal , nilai dari hasil kerja para buruh jauh lebih besar dari jumlah
yang diterima mereka sebagai nilai upah alami. Kelebihan nilai
produktivitas kerja buruh atas upah alami yang disebut Marx sebagai nilai
lebih (surplus value), dinikmati oleh para pemilik modal

3. Kelompok pemikir sosialis sesudah Marx

Pengaruh dari ajaran Marx dan Engels tersebut sangat luar biasa. Pada
kuarter pertama abad ke-20 pemikiran-pemikiran Marx dan Engels
dimodifikasi oleh Lenin. Dengan teori di atas Lenin mempunyai cukup alas
an untuk melakukan revolusi di Rusia, yang dikenal dengan revolusi
Bolshevik tahun 1917. Sementara itu , kaum Revisionis yang dipimpin oleh
Bernstein dan Kautsky juga ingin melakukan perubahan-perubahan social.
Akan tetapi bukan melalui revolusi kekerasan seperti yang dilaksanakan
Lenin, melainkan secara damai.

Hingga pertengahan tahun 60-an muncul Aliran Kiri Baru (the New
Left) secara sederhana , aliran kiri baru dapat diartikan sebagai kombinasi
dari Marxisme-Leninisme Ortodoks dengan pemikiran-pemikiran radikal
baru.

B. SISTEM EKONOMI SOSIALIS

Sistem Ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan


ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah
secara terpusat. Sistem ekonomi sosialis tidak sama dengan sistem ekonomi
komunis, sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme

Faktor-faktor yang mendorong lahirnya sosialisme :


1.       Karena adanya revolusi industri

6
2.       Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletar (buruh)
3.      Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar dan lebih
rasional terhadap kehidupan manusia dan masyarakat
4.      Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil Revolusi
Perancis

Karl Max merupakan tokoh pengkritik kapitalisme di eropa dan


penggugah perlawanan kaum buruh terhadap kapitalisme, juga penulis
wacana yang menjadi dasar pembentukan sistem ekonomi sosial

C.    CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI SOSIALIS

1. Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).

a) Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan


sosial,sedang individu-individu fiksi belaka.
b) Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam
sistem sosialis.

2. Peran pemerintah sangat kuat

a) Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan,


pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
b) Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya
diatur oleh negara.

3. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi

a) Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan


kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis)
b) Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran
individualisme (masyarakat kapitalis).

7
D.    PERBEDAAN SOSIALISME DAN KOMUNISME MENURUT
MARX

Marx membedakan fase sosialisme dengan komunisme penuh atau


lengkap. Dalam fase sosialisme, produktivitas masih rendah dan kebutuhan
materi belum terpenuhi secara cukup. Sementara itu dalam fase komunisme
penuh produktivitas sudah tinggi, sehingga semua kebutuhan materi sudah
diproduksi secara cukup. Dengan begitu, perekonomian dapat memenuhi
kebtuhan semua anggota masyarakat secara berkelimpahan.

Tentang hakikat manusia sebagai produsen dalam fase sosialisme


manusia belum cukup menyesuaikan diri sehingga menjadikan kerja sebagai
hakikat dan masih mementingkan insentif materi untuk bekerja. Pada tahap
komunisme, kerja sudah menjadi hakikat. Semua pekerjaan dikerjakan
dengan sukarela, kegembiraan dan efesien tanpa mengharapkan insentif
langsung seperti upah yang merupakan produk sampingan dari kerja.

Sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme. Komunisme


merupakan tahap akhir perkembangan masyarakat (The Six Major
Historical Stages): primitive communism slaery feudalism, capitalism,
sosialism dan full communism.
Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis
1.    Korea Utara
2.     Kuba
3.    Vietnam
4.     RRC (sudah mulai mengendur)

8
E.    PRINSIP DASAR SISTEM EKONOMI SOSIALIS

1.    Dalam sistem ekonomi sosialisme mempunyai beberapa prinsip dasar


sebasagai berikut: Pemilikan Harta oleh Negara Seluruh bentuk produksi
dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara keseluruhan. Hak
individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak
diperbolehkan.

2.    Kesamaan Ekonomi Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun


sulit ditemui disemua Negara komunis) bahwa hak-hak individu dalam
suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu
disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.

3.    Disiplin Politik Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara


diletakkan dibawah peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua
aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan
harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih
menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan tanpa
adanya upaya yang lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka
keberlangsungan system sosialis ini tidak akan berlaku ideal sebagaimana
dicita-citakan oleh Marx, Lenin dan Stalin.

9
F.    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM EKONOMI
SOSIALIS

1. Disediakannya kebutuhan pokok. Setiap warga negara


disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan
minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta
tempat dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan
orang yang lemah serta orang yang cacat fisik dan mental berada
dalam pengawasan Negara.
2. Didasarkan oleh perencanaan Negara. Semua pekerjaan
dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara Yang sempurna,
diantara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian
masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang
berlaku dalam System Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi.
3. Produksi dikelola oleh Negara. Semua bentuk produksi dimiliki
dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh
akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.
4. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran
dan masalah ekonomi lainnya
5. Pasar barang dalam negeri berjalan lancer
6. Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
7. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
8. Jarang terjadi krisis ekonomi

10
G. Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis

1. Sulit melakukan transaksi. Tawar-menawar sangat sukar


dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan
kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi
hanya untuk mendapatkan makanan sebanyak dua kali.
2. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga
ditentukan oelh pemerintah, oelh karena itu stabilitas
perekonomian Negara sosialis lebih disebabkan tingkat harga
ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oelh mekanisme
pasar.
3. Membatasi kebebasan. Sistem tersebut menolak sepenuhnya
sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan individu yang
menghambatnyadalam memperoleh kebebasan berfikir serta
bertindak, ini menunjukkan secara tidak langsung system ini
terikat kepada system ekonomi dictator. Buruh dijadikan
budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
4. Mengabaikan pendidikan moral. Dalam system ini semua
kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi,
sementara pendidika moral individu diabaikan. Dengan
demikian, apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi
tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak diperhatikan lagi.

11
H. Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem ini merupakan satu sistem yang mengenakan beberapa sekatan


ke atas kuasa pasaran dan pemilikan harta persendirian. Dalam sistem ini,
kerajaan mengawal dan memiliki sumber-sumber keperluan utama seperti
bekalan elektrik, air, telekomunikasi, tenaga, industri-industri berat dan
sumber-sumber pertanian. Manakala pihak swasta atau persendirian pula
hanya di benar mengendalikan dan memiliki perniagaan-perniagaan kecil
dan tidak penting.
Dengan itu, kerajaan menguasai pasaran dan menjadi peserta utama
yang menetapkan upah harga dalam pasaran. Negara-negara yang
mengamalkan sistem ini adalah negara-negara Eropah Timur, Myanmar,
Laos dan beberapa negara di Afrika.

Ciri-ciri system ekonomi sosialis :


a) Lebih mengutamakan kebersamaan
b) Peran pemerintah aktif
c) Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
Kelebihan sistem ekonomi sosialis :
a) Disediakannya kebutuhan pokok oleh pemerintah
b) Kegiatan ekonomi didasarkan perencanaan Negara
c) Produksi dikelola oleh Negara
Kelemahan system ekonomi sosialis :
a) Sulit melakukan transaksi
b) Membatasi kebebasan
c) Mengabaikan pendidikan moral

12
I. Sistem ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan satu sistem ekonomi hasil
daripada campuran diantara sistem kapitalis dan sistem sosialis (pasar dan
terpusat). Melalui sistem ini, kerajaan dan pihak persendirian atau swasta
bekerjasama untuk membentuk satu pasaran yang lebih adil. Dasar-dasar
kerajaan digubal secara menyeluruh dan merangkumi semua pihak termasuk
pihak swasta atau persendirian. Kerajaan sebagai pentadbir walau
bagaimanapun boleh campur tangan dalam pasaran serta urusan ekonomi
dan kewangan apabila keadaan memerlukan.
Hak milik kerajaan dan persendirian akan digembleng untuk kebaikan
rakyat. Walaupun kerajaan menjadi pemilik kepada badan-badan utiliti
tertentu tertentu  namun pihak swasta atau persendirian juga dibenarkan
terlibat dalam kegiatan-kegiatan perniagaan yang besar serta menjadi
pemilik kepada industri-industri gergasi yang penting di negara ini bahkan
berbagai-bagai insentif diberikan untuk menggerakkan kegiatan sektor
swasta. Malaysia dan Indonesia adalah di antara negara yang mengamalkan
sistem ekonomi campuran. Kedua Negara tersebut menggunakan system ini
karena antara pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan
masalah social.
Ciri dari sistem ekonomi campuran adalah :
a)         Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat.
b)        Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
c)        Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan,
menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan
swasta.
d)        Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang.
Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai
kelemahan dari sistem ekonomi liberal/pasar dan terpusat/komando dan
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraanrakyat.

13
Secara umum saat ini hampir tidak ada negara yang murni
melaksanakan sistem ekonomi terpusat maupun pasar, yang ada adalah
kecenderungan terhadap ekonomi pasar seperti Amerika, Hongkong, dan
negara–negara eropa barat yang berpaham liberal, sementara negara yang
pernah menerapkan ekonomi terpusat adalah Kuba, Polandia dan Rusia
yang berideologi sosialis atau komunis. Kebanyakan negara-negara
menerapkan sistem ekonomi campuran seperti Perancis, Malaysia dan
Indonesia.
Namun perubahan politik dunia juga mempengaruhi sistem ekonomi,
seperti halnya yang dialami Uni Soviet pada masa pemerintahan Boris
Yeltsin, kehancuran komunisme juga mempengaruhi sistem ekonomi soviet,
dari sistem ekonomi terpusat (komando) mulai beralih ke arah ekonomi
liberal dan mengalami berbagai perubahan positif.

14
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem ekonomi yaitu suatu system yang menjalin hubungan ekonomi


antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam sustu tatanan
kehidupan., tetapi berkaitan dengan falsafah, pandangan dan pola hidup
masyarakat setempat. Sisitem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu
unsure saja dalam suatu supra system kehidupan masyarakat.
Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideology kehidupan
masyarakat disuatu Negara yang tidaklah harus berdiri sendiri,serta
mengunakan dalam memenuhi kehidupan ekonomi mereka. System
ekonomi yang digunakan oleh masing-masing Negara menentukan tolok
ukur kabarhasilan tatanan suatu perekonomian suatu Negara tersebut.
Indonesia sendiri menggunakan sistem ekonomi campuran.

B. SARAN

1. Sistem ekonomi di Indonesia harus bisa mensejahterakan rakyat


2. Indonesia tidak perlu berkiblat ke Negara barat.

15
DAFTAR  PUSTAKA

Grosmann, Gregory. (1986). Sistem Ekonomi. Jakarta: Bumi


Aksara.
Hadi, Muhammad. (2006). Kapitalisme, Sosialisme dan Pancasilaisme,
artikel di http://www.google.com.
Hamid, Edy Suandi. (2004). Sistem Ekonomi, Utang Luar Negeri,
dan Politik-Ekonomi, Yogyakarta: UII Press.
Hudiyanto. (2004). Ke luar dari Ayun Pendulum Kapitalisme-
Sosialisme. Yogyakarta: UMY Press.
Mubyarto. (2000). Membangun Sistem Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.
Mubyarto. (2000). Reformasi Sistem Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media.
http://zonaekis.com/sejarah-lahirnya-sistem-ekonomi-sosialis.

16

Anda mungkin juga menyukai