Anda di halaman 1dari 4

Angan-angan Orang Yang Sudah Atau

Akan Meninggal Dunia


Posted on December 9, 2013 by admin

Khutbah Pertama:

ْ‫ض ّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِل‬ ِ ‫ت أَ ْع َمالِنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬


ِ ‫ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر أَ ْنفُ ِسنَا َو َسيّئَا‬Aُ‫إِ ّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُه‬
ُُ‫ي لَهُ أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلهَ إِالّ هللاُ َوأَ ْشهَ ُد أَ ّن ُم َح ّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ له‬
َ ‫فَالَ هَا ِد‬

َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ ّن إِالّ َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬


ّ ‫يَاأَيّهَا الّ َذ ْينَ آ َمنُوْ ا اتّقُوا هللاَ َح‬

‫ث ِم ْنهُ َما ِر َجاالً َكثِ ْيرًا َونِ َسا ًء َواتّقُوا هللاَ الَ ِذي‬ ّ َ‫ق ِم ْنهَا َزوْ َجهَا َوب‬ ٍ ‫يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْ ا َربّ ُك ُم الّ ِذي خَ لَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف‬
َ َ‫س َوا ِح َد ٍة َو َخل‬
‫تَ َسا َءلُوْ نَ بِ ِه َو ْاألَرْ َحا َم إِ ّن هللاَ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِ ْيبًا‬

‫يَاأَيّهَا الّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا اتّقُوا هللاَ َوقُوْ لُوْ ا قَوْ الً َس ِد ْيدًا يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك ْم َو َم ْن ي ُِط ِع هللاَ َو َرسُوْ لَهُ فَقَ ْد فَا َز فَوْ ًزا‬
‫ أَ ّما بَ ْع ُد‬،‫َظ ْي ًما‬
ِ ‫…ع‬

Pertama-tama, khatib mengajak semua jamaah, hendaklah kita senantiasa berusaha


meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala disetiap waktu yang masih
Allah berikan kepada kita semua. Karena taqwa merupakan bekal terbaik kita mengahadap
Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak ada seorang pun diantara kita yang tahu, kapan dia
dipanggil menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka, marilah kesempatan yang masih
diberikan ini kita manfaatkan sebaik mungkin untuk mempersiapkan bekal terbaik demi
meraih kebahagiaan abadi di akhirat.

Kaum muslimin, rahimakumullah

Setiap manusia di dunia ini memiliki angan-angan yang ingin direalisasikan menjadi sebuah
kenyataan. Kebanyakan angan-angan itu tertuju pada meraih jabatan tinggi, harta berlimpah,
istri cantik jelita nan mempesona, rumah luas dengan fasilitas lengkap nan mewah dan
berbagai kenikmatan dunia lainnya yang diimpikan banyak orang.

Di sisi lain, ada si miskin yang ingin menjadi kaya raya; ada si sakit yang ingin segera
sembuh dari sakitnya dan bisa kembali menikmati dunia; dan ada si kaya yang sangat benci
kemiskinan tapi terus merasa dirinya miskin, sehingga semangatnya untuk menambah
kekayaan tidak pernah rapuh.

Memang benar apa yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa angan-
angan manusia di dunia tidak akan pernah habis sampai mereka masuk ke dalam kubur:

َ ‫ب أَ َحبَّ أَ ْن يَ ُكوْ نَ لَهُ َوا ِديَا ِن َولَ ْن يَ ْمأَل َ فَاهُ ِإاَّل التُ َرابُ َويَتُوْ بُ هللاُ َعلَى َم ْن ت‬
‫َاب‬ ٍ َ‫لَوْ أَ َّن اِل ب ِْن آ َد َم َوا ِديًا ِم ْن َذه‬

Seandainya seseorang memiliki satu lembah emas, niscaya dia ingin memiliki dua lembah
emas lagi, dan tidak ada yang bisa memenuhi mulutnya kecuali debu (tidak ada yang bisa
menghentikan keinginannya kecuali kematian) dan Allah menerima taubat orang yang
bertaubat (HR. Bukhari)

Namun bagaimanapun angan-angan di dunia ini selama masih ada kesempatan, maka masih
bisa di usahakan dan masih ada kemungkinan menjadi sebuah kenyataan. Yakni dengan
melakukan sebab-sebab yang sudah ditetapkan oleh Allah.

Pada kesempatan ini, khatib tak hendak mengajak jamaah sekalian untuk memiliki angan-
angan dunia yang muluk-muluk, tapi khatib hendak mengajak agar kita merenungi angan-
angan sebagian orang yang sudah tidak memiliki kesempatan lagi untuk merealisasikannya.
Angan-angan mereka sudah terputuskan dari sebab. Mereka adalah orang yang sudah
meninggal dunia.

Mungkin ada yang bertanya, apa yang menjadi angan-angan mereka? Setelah melihat
kenikmatan atau siksaan Allah Subhanahu wa Ta’ala terpampang di mata mereka? Masihkah
mereka menginginkan kenikmatan dunia yang telah banyak menyita perhatian manusia?

Kaum muslimin, rahimakumullah

Orang-orang yang sudah meninggal dunia itu bermacam-macam, ada yang baik dan ada pula
yang buruk; ada yang shalih dan ada pula yang sebaliknya; ada yang ditangisi kematiannya
oleh manusia dan ada pula yang diharapkan kematiannya. Masing-masing orang ini memiliki
angan-angan yang berbeda. Angan-angan mereka ini telah dijelaskan oleh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam juga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, semisalnya :

Pertama; orang-orang shalih ingin segera di bawa ke kuburannya setelah meninggalnya;

Disebutkan dalam shahih al-Bukhari dari hadits Abi Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu:

َ ‫َت َغي َْر‬


‫صالِ َح ٍة‬ ْ ‫ َوإِ ْن َكان‬، ‫ قَ ِّد ُمونِي قَ ِّد ُمونِي‬: ‫ت‬ ْ َ‫صالِ َحةً قَال‬
َ ‫َت‬ ْ ‫ت ْال ِجنَا َزةُ فَاحْ تَ َملَهَا ال ِّر َجا ُل َعلَى أَ ْعنَاقِ ِه ْم فَإ ِ ْن َكان‬
ْ ‫ض َع‬
ِ ‫إ َذا ُو‬
‫ق‬
َ ‫ص ِع‬ َ َ‫صوْ تَهَا ُكلُّ َش ْي ٍء إِاَّل اإْل ِ ْن َسانَ َولَوْ َس ِم َعهَا اإْل ِ ْن َسانُ ل‬ َ ‫ يَ ْس َم ُع‬، ‫ يَا َو ْيلَهَا أَ ْينَ يَ ْذهَبُونَ بِهَا‬: ‫ت‬ ْ َ‫قَال‬

Apabila jenazah sesorang diletakkan lalu orang-orang mengangkatnya di atas pundak-pundak


mereka, maka jika orang itu baik, dia berkata; segerakanlah aku, segerakanlah aku,
sedangkan jika tidak baik, ia berkata; celaka, hendak kemana mereka pergi? Ungkapan ini di
dengar suaranya oleh semuanya kecuali manusia, seandainya dia juga mendengar tentu
pingsan.

Kedua; Orang-orang berdoa agar kiamat dipercepat

Disebutkan dalam hadits yang panjang yang dikeluarkan imam Ahmad dalam Musnadnya
bahwa ketika seorang di dalam kubur bisa menjawab pertanyaan dua malaikat kemudian
datang kabar gembira dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa dia termasuk penghuni surga,
maka hamba tersebut memohon agar hari kiamat dipercepat kedatangannya.

Ini adalah angan-angan orang shalih setelah melihat tempatnya di surga, padahal hari kiamat
adalah hari yang tersulit dan terberat bagi manusia. Ini sangat berbeda dengan kaum munafik
dan orang orang kafir. Mereka memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar hari
kiamat tidak datang, padahal di dalam kubur mereka mendapatkan siksa yang sangat pedih.
Namun karena mereka tahu bahwa siksa di neraka itu jauh lebih menyakitkan dan lebih
pedih, sehingga mereka lebih memilih tetap disiksa di dalam kuburnya.

Kaum muslimin, rahimakumullah

Ketiga; Angan-angan orang yang mati syahid

Shahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam sabda beliau berbunyi;

‫ض ِم ْن َش ْي ٍء إِاَّل ال َّش ِهي ُد يَتَ َمنَّى أَ ْن يَرْ ِج َع إِلَى ال ُّد ْنيَا فَيُ ْقت ََل َع ْش َر‬
ِ ْ‫َما أَ َح ٌد يَ ْد ُخ ُل ْال َجنَّةَ يُ ِحبُّ أَ ْن يَرْ ِج َع إِلَى ال ُّد ْنيَا َولَهُ َما َعلَى اأْل َر‬
‫ت لِ َما يَ َرى ِم ْن ْال َك َرا َم ِة‬ ٍ ‫َمرَّا‬

“Tidak ada seorangpun yang masuk surga kemudian ingin kembali ke dunia kecuali orang
yang mati syahid, dan dia tidak menginginkan apapun di dunia kecuali mati syahid. Dia
berangan-angan untuk kembali ke dunia kemudian terbunuh sebanyak sepuluh kali, ini
disebabkan oleh kemuliaan (keutamaan mati syahid) yang dia saksikan.” (HR. Bukhori)

Inilah sebagian dari angan-angan orang yang telah melihat kemuliaannya di sisi Allah
Subhanahu wa Ta’ala meski ingin kembali ke dunia, namun angan-angan mereka tidak ada
hubungannya dengan dunia dan kenikmatannya sedikitpun. Mereka ingin kembali untuk
menambah amalan agar kemuliaan mereka bertambah di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala

Kaum muslimin, rahimakumullah

Demikianlah beberapa angan-angan orang-oarng shalih yang sudah meninggal dunia, lalu
bagaimana angan-angan orang yang lalai semasa hidup mereka di dunia? Diantara angan-
angan mereka adalah:

Pertama, yaitu mengeluarkan sedekah.

Seseorang yang akan meninggal dunia berangan-angan untuk hidup kembali dan
mengeluarkan sedekah dan menjadi orang shaleh, sebagaimana diceritakan oleh Allah dalam
Alquran (yang artinya):

َ‫ق َوأَ ُك ْن ِمنَ الصَّالِ ِحين‬ َّ َ ‫ب فَأ‬


َ ‫ص َّد‬ ٍ ‫ول َربِّ لَوْ اَل أَ َّخرْ تَنِي إِلَ ٰى أَ َج ٍل قَ ِري‬ ُ ْ‫َوأَ ْنفِقُوا ِم ْن َما َرزَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن قَ ْب ِل أَ ْن يَأْتِ َي أَ َح َد ُك ُم ْال َمو‬
َ ُ‫ت فَيَق‬

Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang
kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa
Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku
dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh?” (QS. al-Munafiqun: 10)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata “Setiap orang yang lalai (di masa hidupnya) pasti akan
menyesal di saat nyawanya akan dicabut. Ia memohon agar umurnya di perpanjang walau
hanya sesaat untuk melaksanakan amal shaleh yang selama ini ia tinggalkan.”

Kedua, melaksanakan amal shaleh

Angan-angan terbesar orang yang sudah meninggal dunia adalah bisa hidup kembali dan
melaksanakan amal shaleh;
‫َحتَّى إِ َذا َجآ َء أَ َح َدهُ ُم ْال َموْ تَ قَا َل َربِّ ارْ ِجعُو ِن {‪ }99‬لَ َعلِّي أَ ْع َم ُل َ‬
‫صالِحًا فِي َما ت ََر ْك ُ‬
‫ت‬

‫‪“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada‬‬
‫‪seorang dari mereka, dia berkata:”Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat‬‬
‫)‪amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” (QS. al-Mukminun: 99-100‬‬

‫أَقُوْ ُل َما تَ ْس َمعُوْ نَ َوأَ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِي َولَ ُك ْم َولِ َسائِ ِر ال ُم ْسلِ ِم ْينَ فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ إِنَّهُ ه َُو ال َغفُوْ ُر َ‬
‫الر ِح ْي ُم‬

‫‪Khutbah Kedua:‬‬

‫صحْ بِ ِه َو َم ْن َوااَل هُ‪ ،‬أَ َّما بَ ْع ُد‬ ‫‪:‬اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َو َكفَى َوال َّ‬
‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم َعلَى النَّبِ ِي ال ُمصْ طَفَى َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬

‫‪Kaum muslimin, rahimakumullah‬‬

‫‪Inilah keadaan yang dialami oleh orang-orang kuffar dan orang yang lalai dari perintah-‬‬
‫‪perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala sewaktu masih hidup di dunia. Saat kematian‬‬
‫‪menjemput barulah ia sadar dan memohon kepada Allah untuk di tangguhkan kematiannya‬‬
‫‪walaupun hanya sesaat agar ada kesempatan untuk beramal.‬‬

‫‪Tapi tentu, angan-angan ini tetap hanya sebatas angan-angan yang tidak akan mungkin‬‬
‫‪diwujudkan, karena Allah telah menetapkan orang yang sudah meninggal tidak akan di‬‬
‫‪kembalikan lagi ke dunia.‬‬

‫‪Maka sudah sepantasnya bagi kita yang masih berada di negeri angan-angan untuk‬‬
‫‪melaksanakan angan-angan yang berupa keinginan untuk menambah dan memperbaiki amal,‬‬
‫‪sebagai bekal untuk bertemu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala‬‬

‫‪Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa memanfaatkan waktu hidup di dunia ini untuk‬‬
‫‪melaksanakan amal shaleh.‬‬

‫ت أَ ْع َمالِنَا‪َ ،‬م ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم ِ‬


‫ض َّل لَهُ َو َم ْن‬ ‫إِ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ‪َ A‬ونَ ْستَ ْغفِ ُر ْه َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر أَ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيِّئَا ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫صلى هللاُ َعلى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلى‬ ‫َّ‬ ‫ي لَهُ‪ .‬أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَهُ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لهُ َ‬
‫ُ‬ ‫يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد َ‬
‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن إِالَّ َوأَنتُ ْم ُّم ْسلِ ُموْ نَ ‪ .‬قَا َل تَ َعالَى‪:‬‬
‫ال تَ َعالَى‪ :‬يَا أَيُّها َ الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح َّ‬‫آلِ ِه َوأَصْ َحابِ ِه َو َسلَّ َم تَ ْسلِ ْي ًما َكثِ ْيرًا‪ .‬قَ َ‬
‫ْظ ْم لَهُ أَجْ رًا}‬‫ق هللاَ يُ َكفِّرْ َع ْنهُ َسيِّئَاتِ ِه َويُع ِ‬ ‫ال‪َ { :‬و َمن يَتَّ ِ‬ ‫ق هللاَ يَجْ َعل لَّهُ َم ْخ َرجًا} َوقَ َ‬ ‫{ َو َمن يَتَّ ِ‬

‫ُصلُّوْ نَ َعلَى النَّبِ ِّي‪ ،‬يَا أَيُّها َ الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوْ ا َ‬
‫صلُّوْ ا‬ ‫ثُ َّم ا ْعلَ ُموْ ا فَإ ِ َّن هللاَ أَ َم َر ُك ْم بِال َّ‬
‫صالَ ِة َوال َّسالَ ِم َعلَى َرسُوْ لِ ِه فَقَا َل‪{ :‬إِ َّن هللاَ َو َمالَئِ َكتَهُ‪ A‬ي َ‬
‫‪َ .‬علَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما}‬

‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ ‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪َ .‬وبَ ِ‬ ‫صلَّيْتَ َعلَى إِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل إِ ْب َرا ِه ْي َم‪ ،‬إِنَّ َ‬ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫ت‪َ ،‬و ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ‬‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪ .‬اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬ ‫ار ْكتَ َعلَى إِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل إِ ْب َرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّ َ‬ ‫آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َ‬
‫اط َل‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ق َحقا َوارْ ُزقنَا اتِّبَا َعهُ‪َ ،‬وأ ِرنَا البَ ِ‬ ‫ً‬ ‫ّ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫ت‪ .‬اَللهُ َّم أ ِرنَا ال َح َّ‬ ‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّد َع َوا ِ‬ ‫ت‪ ،‬إِنَّ َ‬‫ت ْاألَحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواأل ْم َوا ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َو ْال ُم ْؤ ِمنَا ِ‬
‫ار‪َ .‬ربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن أَ ْز َوا ِجنَا َو ُذرِّ يَّاتِنَا قُ َّرةَ‬ ‫اب النَّ ِ‬ ‫با َ ِطالً َوارْ ُز ْقنَا اجْ تِنَابَهُ‪َ .‬ربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫ْ‬ ‫هَّلِل‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫صفُوْ نَ ‪َ ،‬و َسالَ ٌم َعلى ال ُمرْ َسلِ ْينَ َوال َح ْم ُد ِ َربِّ ال َعال ِم ْينَ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ك َربِّ ْال ِع َّز ِة َع َّما يَ ِ‬ ‫‪.‬أَ ْعي ٍُن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِينَ إِ َما ًما‪ُ .‬سب َْحانَ َربِّ َ‬

‫صحْ بِ ِه َو َسلَّ َم‪َ .‬وأَقِ ِم ال َّ‬


‫صالَةَ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬
‫‪َ .‬و َ‬

Anda mungkin juga menyukai