Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM LABORATORIUM METALURGI

UJI IMPAK

Oleh:

Wimar Surya Prakarsa

C12180070

Hari praktikum : Rabu

Tanggal praktikum : 23 Oktober 2019

Jam praktikum : 07.30 – 10.30

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
SURABAYA
2019
BAB I

TUJUAN PERCOBAAN

1. Memahami ketangguhan material dan prinsip pengukurannya

2. Mengenal peralatan dan dapat menggunakan alat uji impak

3. Mengetahui pengaruh temperatur dan takikan terhadap ketangguhan material

4. Mengetahui fenomena perpatahan

BAB II

TEORI DASAR

Uji impak merupakan pengujian untuk mengetahui ketangguhan material.


Pengujian dilakukan dengan cara memberi beban kejut (pukulan) pada material
uji. Hasil uji impak digunakan untuk mengetahui keuletan suatu material. Secara
umum, material logam menunjukkan perpatahan ulet pada temperatur tinggi dan
berubah menjadi getas pada temperatur rendah. Perpatahan dari material juga
bergantung pada kondisi permukaannya. Perpatahan lebih sulit terjadi pada
permukaan yang halus dan rata. Sebaliknya, adanya goresan atau perubahan
permukaan secara mendadak akan mempermudah terjadinya patahan.
BAB III

ALAT DAN BAHAN

1. Mesin uji impak Cesare Galbadini-Galarante tipe OH-30

2. Gergaji tangan

3. Dapur listrik

4. Jangka sorong

5. Ragum

6. Penjepit

7. Alkohol 70%

8. Es batu

9. Termometer

10. Wadah plastik 300 mL

11. Spesimen : besi verkan (penampang 10 mm x 10 mm)

BAB IV

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Membuat 3 spesimen dari bahan yang telah disediakan. Melakukan dengan


menggunakan gergaji tangan, ragum, dan jangka sorong. Bentuk specimen
sehingga sesuai dengan gambar 3.2.

2. Memasukkan spesimen yang pertama ke dalam dapur listrik dan memanaskan


hingga 200ºC.

3. Memasukkan es batu ke dalam wadah lalu menuangkan alcohol secukupnya


sampai es batu terendam seluruhnya.
4. Memasukkan spesimen kedua dalam wadah berisi es dan alkohol. Memasukkan
pula thermometer, dengan memastikan ujung termometer menyentuh spesimen.

5. Menghitung periode pendulum untuk melakukan 50 ayunan.

6. Bila termometer telah menunjukkan bahwa temperature spesimen kedua adalah


0ºC, keluarkan spesimen dari wadah dan menempatkan pada dudukan di mesin
impak. Memposisikan sehingga takikan menghadap berlawanan dari jatuhnya
pendulum dan takikan segaris dengan bagian pendulum yang memukul spesimen.

7. Menaikkan pendulum sehingga terpasang pada pengait.

8. Memposisikan jarum penunjuk skala pada 295 J.

9. Memposisikan lengan pengereman sehingga mendekati mesin (posisi rem tidak


aktif). Pastikan tidak ada orang atau benda yang mungkin terpukul oleh
pendulum.

10. Melepaskan pengait dengan mendorong lengan pengait sehingga pendulum


jatuh dan mematahkan spesimen.

11. Setelah pendulum berayun satu ayunan, dorong lengan pengereman menjauh
dari mesin (posisi rem aktif) dan teruskan hingga pendulum berhenti.

12. Mencatat angka yang ditunjukkan oleh jarum (impak energy dan impak
strength). Mengambil patahan spesimen, patahkan bila masih utuh, dan beri tanda.

13. Melakukan hal yang sama untuk spesimen yang dipanaskan dan yang suhu
kamar. Untuk spesimen yang dipanaskan, pegang dengan menggunakan penjepit
dan mendinginkan segera setelah diuji (gunakan air).

14. Melakukan analisa terhadap pola patahan tiap spesimen.

15. Mengembalikkan alat-alat yang digunakan ke tempatnya semula.


BAB V

HASIL PERCOBAAN

SPESIMEN NO. I II III


MATERIAL Besi Verkan Besi Verkan Besi Verkan
TEMPERATUR 25℃ 0℃ 200℃
UKURAN SPESIMEN
a (mm) 55 55 55
b (mm) 10 10 10
c (mm) 10 10 10
d (mm) 2 2 2
e (mm) 1 1 1
SUDUT AWAL (α) 165° 165° 165°
SUDUT AKHIR (β) 122,09° 123,87° 117,56°
T 50 AYUNAN (detik) 1,8 1,8 1,8
IMPAK ENERGI (joule) 81 48 63
IMPAK STRENGTH 101 59 81
(joule/cm3)
Foto spesimen:

Gambar 1 – Hasil patahan spesimen pada suhu 0°C

Gambar 2 – Hasil patahan spesimen pada suhu 25°C

Gambar 3 – Hasil patahan spesimen pada suhu 200°C


BAB VI

PENGOLAHAN DATA

l t 90 m
T =2 π
√ g
; T = = =1,8 s ;
n 50
g=10
s2

l
1,8=2 x 3,14 x
√ 10

l=0,82 m

M =W . l ; W =193,39 N

M =193,39 x 0,82=158,58 Nm

Ao =M ( 1−cos α ) ; Ao =295 J

295=158,58 x ( 1−cos α )

cos α=−0,86

α =165°

A p =M ( cos β −cos α ) ; A p =I e =81 J

81=158,58 x ( cos β−(−0,86) )

cos β=−0,34

β=122,09°

∆ H =l ( cos β −cos α )

∆ H =0,82 x [ (−0,34 )−(−0,86 ) ]

∆ H =0,43 m
I e dan I s secarateori :

I e =W . ∆ H

I e =193,39 x 0,43

I e =83,16 J

Ie
I s= ; A=0,8 cm x 1cm=0,8 cm2
A

83,16
I s=
0,8

J
I s=103,95
cm2
BAB VII

ANALISA DATA

1. Impact strength dari hasil percobaan memiliki nilai yang sedikit lebih
rendah daripada nilai impact strength hasil perhitungan.
2. Dari pola patahan spesimen, teori bahwa semakin tinggi temperatur
semakin ulet material telah sesuai. Pada suhu tinggi, material tidak putus
dan hanya patah sebagian yang membuktikan bahwa material ulet.
Sedangkan pada suhu rendah, material putus yang membuktikan bahwa
material getas.

BAB VIII

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa suhu yang
rendah mengakibatkan material menjadi getas, sedangkan suhu yang tinggi
mengakibatkan material menjadi ulet. Material yang getas memiliki sifat mekanik
yaitu keras dan kuat, sehingga kekuatan impaknya kecil. Sedangkan material ulet
memiliki sifat mekanik yaitu ulet, sehingga kekuatan impaknya besar.
BAB IX

PERTANYAAN JAWABAN

1. Saat kondisi dingin sifat mekanik yang diinginkan adalah keras dan kuat.
Pada saat kondisi panas sifat mekanik yang diinginkan adalah ulet.
2. Semakin tinggi suhu material, maka semakin rendah kekuatan impaknya.
Semakin rendah suhu material, maka semakin tinggi/besar kekuatan
impaknya.
3. Contoh lain dari aplikasi pengujian impak adalah metode Izod.
Penerapannya ada pada jalur pipa di industri migas. Jalur pipa migas
biasanya berkontak dengan tanah yang menyebabkan resiko beban impak.
Selain itu, bencana alam seperti gempa bumi juga menyebabkan beban
impak. Jika material yang dipilih tidak tangguh, maka dapat menyebabkan
kebocoran pada jalur pipa migas.
4. Spesimen uji impak diberi takikan untuk menyamakan dengan keadaan
yang sebenarnya atau keadaan aslinya.
BAB X

GRAFIK
Grafik Ie-T

Grafik Impak Strength - T (celcius)


120
Impak Strength(Joule/cm3)

100

80

60

40

20

0
0 50 100 150 200 250

Suhu(Celcius)

Grafik Is-T

Grafik Impak Energi - T (celcius)


90
80
70
Impak Energi (J)

60
50
40
30
20
10
0
0 50 100 150 200 250

Suhu(Celcius)

Anda mungkin juga menyukai