Anda di halaman 1dari 19

ISSN 1412-2936

PENGARUH PERENCANAAN DAN PERAMALAN UNTUK MEMBANGUN


KOMITMEN KARYAWAN PADA PT. BPRS SARANA PRIMA MANDIRI
PAMEKASAN

Zef Rizal
Nurul Fatimah
Universitas Madura

ABSTRAK

Masalah pokok dalam penelitian ini adalah apakah perencanaa dan


peramalan berpengaruh terhadap komitmen karyawan pada PT. BPRS SARANA
PRIMA MANDIRI Pamekasan. Diantara perencanaan dan peramalan manakah
yang paling dominan berpengaruh terhadap komitmen karyawan PT. BPRS
SARANA PRIMA MANDIR Pamekasan. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu dengan menggunakan angket atau kuesioner yang dibagikan
kepada 43 karyawan serta melakukan wawancara langsung kepada pihak-pihak
yang terkait dalam penelitian ini. Dari pengujian tersebut telah diperoleh data yang
valid dan reliabel sehingga dapat dilanjutkan dengan analisis selanjutnya yaitu
dengan teknik analisa regresi linear berganda serta uji T dan uji F dengan bantuan
SPSS.Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa variabel perencanaan (X1)
dan peramalan (X2) secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat yaitu
komitmen karyawan (Y) dapat dibuktikan kebenarannya. Sedangkan hasil
pengujian secara parsial (uji T) T hitung untuk variabel perencanaan (X1) sebesar
3,623 dan peramalan (X2) sebesar 2,624 dan kalau dikonsultasikan dengan T
tabel sebesar 2,021 sehingga T hitung > T tabel. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa variabel perencanaan (X1) dan peramalan (X2) berpengaruh
terhadap komitmen karyawan(Y) dapat dibuktikan kebenarannya.
Keyword : perencanaan dan peramalan, komitmen karyawan

PENDAHULUAN karena sangat bergantung kepada


Perusahaan PT. BPRS SARANA pendapatan yang diperoleh perusahaan
PRIMA MANDIRI pamekasan ini Dan sudah disepakati pada awal
merupakan salah satu jenis perusahaan transaksi.
perbankan yang diizinkan beroperasi Untuk mempersiapkan sumber daya
dengan sistem syariah yang terletak di Jl. manusia tidak hanya dilihat dari segi
Agus Salim 20 pamekasan. Perusahaan kuantitasnya saja,sebab tersedianya
perbankan Syariah ini terfokus untuk sumber daya manusia yang cukup
melayani Usaha Mikro dan Kecil yang banyak belum tentu merupakan jaminan
menginginkan proses mudah, dengan bahwa hasil yang dicapai akan efisien
pelayanan yang cepat dan persyaratan dan efektif.Sebagai langkah awal untuk
yang ringan. mendapatkan sumber daya manusia
Perusahaan perbankan syariah yang berkualitas adalah dimulai dengan
ini memiliki petugas yang berfungsi menarik dan memilih tenaga kerja yang
sebagai armada antar jemput setoran sesuai dengan standar personalia dan
dan penarikan tabungan/deposito sesuai dengan situasi dan kondisi
termasuk setoran angsuran pembiayaan. perusahaan pada saat itu.
Perusahaan perbankan syariah ini Standar ini merupakan persyaratan
mengelola dana masyarakat dengan minimal yang harus dipenuhi agar
sistem bagi hasil. Dengan sistem bagi seorang karyawan bisa mengerjakan
hasil, masyarakat penyimpan dana akan pekerjaan-pekerjaannya dengan baik
mendapatkan bagi hasil secara fluktuasi dengan cara melakukan proses

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 70


ISSN 1412-2936

perekrutan dan seleksi karyawan terlebih memberikan hasil terbaik bagi organisasi
dahulu.Hal ini dirasa perlu mengingat atau perusahaan. Kompetensi tanpa
sektor kredit merupakan sektor yang komitmen sama dengan sebuah pistol
cukup mengandung banyak resiko berpeluru tetapi tidak bisa ditembakkan.
(Hakim, 2011). Ada beberapa Karyawan diperusahaan
Sebelum suatu perusahaan atau perbangkan syariah ini yang memiliki
organisasi melakukan perekrutan suatu komitmen dalam bekerja, mereka
karyawan akan lebih baik terlebih dahulu berjanji akan bekerja secara total,
perusahaan membuat perencanaan dan mencurahkan perhatian, pikiran, tenaga
peramalan terhadap karyawan baru, agar dan waktunya, mereka mengerjakan apa
perusahaan bisa mendapatkan tenaga yang diharapkan oleh perusahaan
kerja yang mempunyai komitmen siap mereka juga bekerja dengan tim secara
untuk bekerja. Perencanaan awal yang baik. Tujuan mereka membuat komitmen
dilakukan oleh perusahaan yaitu (1). dalam bekerja agar mereka medapatkan
Dengan menaruk pengumuman promosi jabatan, dan gajinya bisa naik
lowongan pekerjaan di situs internet dan dengan hasil pekerjaan yang efektif.
melalui karyawan yang sudah bekerja di Komitmen karyawan merupakan
bank (2). Setelah semua surat lamaran kondisi di mana pegawai sangat tertarik
masuk maka perusahaan akan terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran
melakukan memilih tenaga kerja (3). organisasinya. Komitmen karyawan lebih
Setelah memilih surat lamaran yang dari sekedar keanggotaan formal, karena
masuk tahap selanjutnya adalah meliputi sikap menyukai organisasi dan
menyeleksi karyawan, dalam kesediaan untuk mengusahakan tingkat
penyeleksian ada beberapa tahap yang upaya yang tinggi bagi kepentingan
akan dilakukan perusahaan 1, organisasi demi pencapaian tujuan. Jadi
wawancara tenaga kerja pertama 2, ujian komitmen karyawan mencakup unsur
tertulis 3, wawancara kedua 4, medical loyalitas terhadap organisasi,
test 5, wawancara dengan atasan keterlibatan dalam pekerjaan, dan
langsung 6, keputusan dari perusahaan identifikasi terhadap nilai-nilai dan tujuan
diterima atau tidaknya.Perencanaan organisasi.
perekrutan karyawan ini sangat penting, Di samping itu komitmen karyawan
jika terjadi kesalahan pada saat mengandung pengertian sebagai suatu
perekrutan karyawan dan penyeleksian hal yang lebih dari sekedar kesetiaan
tidak sesuai dengan pendidikan yang yang pasif melainkan menyiratkan
dimiliki tenaga kerja maka akan hubungan pegawai dengan perusahaan
berpengaruh pada perusahaan,bisa secara aktif. Karena pegawai yang
mengakibatkan menurunnya sumber menunjukkan komitmen tinggi memiliki
daya manusia di perusahaan itu. keinginan untuk memberikan tenaga dan
Dalam memenuhi kebutuhan tenaga tanggungjawab yang lebih dalam
kerja di masa yang akan datang, menyokong kesejahteraan dan
perencanaan SDM lebih menekankan keberhasilan organisasinya. Apalagi
adanya usaha peramalan mengenai ditambah dengan kondisi ekonomi yang
ketersediaan tenaga kerja yang serba tidak pasti dan inflasi yang
didasarkan pada kebutuhan sesuai termasuk masalah krusial di negara
dengan rencana bisnis di masa yang berkembang seperti Indonesia (Hakim,
akan datang. Perusahaan sudah 2016).
meramalkan beberapa tahun yang lalu Di dalam perusahaan perbankan ini
tentang perekrutan da penyeleksian jika pekerjaan karyawannya bagus dan
karyawan dimasa yang akan datang. efektif sesuai dengan yang diharapkan
Dengan adanya peramalan yang baik perusahaan maka bisa menaikkan
perusahaan bisa merekrut tenaga kerja gajinya, dan jika melebihi dari target
yang efektif ,efisien dan memiliki pekerjaan karyawan tersebut bisa
komitmen dalam bekerja. mendapatkan promosi jabatan ke jabatan
Komitmen kerja bagi karyawan yang lebih tinggi.
sangat diperlukan agar mereka

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 71


ISSN 1412-2936

Seperti halnya pada PT.BPRS sesuatu yang dikehendaki yang di


SARANA PRIMA MANDIRI pamekasan gambarkan dalam suatu pola atau peta-
merupakan obyek dalam penelitian ini peta, chart, atau pernyataan dari bagian-
sangat penting untuk memperhatikan bagiannya sesuai dengan pola tertentu”.
bagaimana komitmen karyawan dalam Menurut Malayu S.P. Hasibuan
menjalankan tugas dan tanggung jawab (2012:249), “rencana ialah sejumlah
yang di berikan oleh perusahaan dengan keputusan yang menjadi pedoman untuk
baik. mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi
TINJAUAN PUSTAKA setiap rencana mengandung dua unsur
- Perencanaan Sumber Daya Manusia yaitu tujuan dan pedoman”. Perencanaan
Perencanaan sumber daya sumber daya manusia atau perencanaan
manusia akan dapat dilakukan dengan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses
baik dan benar jika perencanaanya menentukan kebutuhan akan tenaga
mengetahui apa dan bagaimana sumber kerja dan cara memenuhi kebutuhan
daya manusia itu. Sumber daya manusia tersebut untuk melaksanakan rencana
atau man power di singkat SDM terpadu organisasi.
merupakan kemampuan yang di miliki MenurutSedarmayanti(2007:131)
setiap manusia. Tegasnya kemampuan “perencanaan adalah mengembangkan
manusia di tentukan oleh daya pikir dan rencana pengembangan karyawan yang
daya fisiknya. SDM/manusia menjadi menunjang strategi organisasi yang ada
unsur pertama dan utama dalam setiap melalui pengisian lowongan kerja secara
aktivitas yang di lakukan. Peralatan yang proaktif”.
canggih tanpa peran aktif SDM tidak MenurutVeithzal Rivai, (2013:32)
berarti apa-apa. “perencanaan adalah sebagai proses
Perencanaa sumber daya mengenai pembuatan kebijakan baru,
manusia atau Human Resources sistem dan program yang menjamin
Planning disingkat PSDM merupakan pengolahan SDM di bawah kondisi yang
fungsi pertama dan utama dari tidak pasti (cepat berubah)”.
manajemen sumber daya manusia. - Prosedur Perencanaan SDM :
PSDM diproses oleh perencana 1.Menetapkan secara jelas kualitas dan
(planner) dan hasilnya menjadi rencana kuantitas SDM yang dibutuhkan.
(plan). 2. Mengumpulkan data dan informasi
Dalam rencana ditetapkan tujuan tentang SDM.
dan pedoman pelaksanaan serta menjadi 3.Mengelompokkan data dan informasi
dasar kontrol. Tanpa rencana, kontrol tak serta menganalisisnya.
dapat dilakukan, dan tanpa kontrol, 4. Menetapkan beberapa alternative.
pelaksanaan rencana baik ataupun salah 5. Memilih yang terbaik dari alternative
tidak dapat diketahui. yang ada menjadi rencana.
Menurut GeorgeTerry dalam 6. Menginformasikan rencana kepada
bukunyaMalayu S.P para karyawan untuk direalisasikan.
Hasibuan,(2012:249), “perencanaan Metode PSDM ,dikenal atas
adalah memilih dan menghubungkan metode nonilmiah dan metode ilmiah.
fakta dan membuat serta menggunakan Metode nonilmiah diartikan bahwa
asumsi-asumsi mengenai masa yang perencanaan SDM hanya didasarkan
akan datang dengan jalan atas pengalaman, imajinasi, dan
menggambarkan dan merumuskan perkiraan-perkiraan dari perencanaanya
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk saja. Rencana SDM semacam ini
mencapai hasil yang diinginkan”. risikonya cukup besar, misalnya kualitas
Menurut Billy E. Goetz dalam dan kuantitas tenaga kerja tidak sesuai
bukunya Malayu S.P dengan kebutuhan perusahaan.
Hasibuan(2012:249), “perencanaan Akibatnya timbul mismanajemen
adalah pemilihan yang fundamental dan dan pemborosan yang merugikan
masalah perencanaan timbul, jika perusahaan. Metode ilmiah diartikan
terdapat alternatif-alternatif.Rencana di bahwa PSDM dilakukan berdasarkan
artikan sebagai pernyataan dari segala atas hasil analisis dari data, informasi,

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 72


ISSN 1412-2936

dan peramalan (forecasting) dari ubisadiraihmakaakanmampumemberikan


perencananya. Rencana SDM semacam kontribusi
ini risikonya relative kecil karena segala maksimaldalampencapaiantujuandansas
sesuatunya telah diperhitungkan terlebih aranperusahaan.
dahulu. 3. Dapat Menghemat Biaya
- Syarat- Syarat Perencanaan SDM Sebelummelakukanrekrutmen
1. Harus mengatahui secara jelas alias mencaritenagakerjabaru, pihak HR
masalah yang akan terlebihdulumelakukanperombakan di
direncanakannya. dalam SDM.Misalnya,
2. Harus mampu mengumpulkan denganmelaksanakanpromosidanpemind
dan menganilisis informasi ahanjabatan, mempensiunkan,
tentang SDM. ataubahkanmemberhentikanpekerja.Tent
3. Harus mempunyai pengetahuan unyaharussesuaiperaturanketenaga-
luas tentang job analisis, kerjaan yang
organisasi dan situasi persediaan berlaku.Denganmelakukanperombakante
SDM. rlebihdahulu, makabiaya- biaya yang
4. Harus mampu membaca situasi berhubungandenganpengadaantenagake
SDM masa kini dan masa rjadapatdihemat.
mendatang. Apabilapenempatanulangdilakuka
- Pentingnya Perencanaan Sumber ndengantepat,
Daya Manusia tidakakanterjadipenempatan yang keliru.
Perencanaan SDM (Manpower Yang paling penting,
Planning) adalahhal paling awal yang tidakperlumenyediakanbiayamenambah
dilakukanolehperusahaanuntuk SDM baru.Namundalambeberapakasus,
membentuk manajemen SDM yang penambahankaryawanbarumemangtidak
baik.Perencanaan SDM meliputihal-hal dapatdihindari.Misalnya,
detail danteknismengenaikaryawan. kantomembukacabangbaruatauusahabar
Misalnyajumlahkaryawan, u.
karakteristikkebutuhankaryawan, - Manfaat Perencanaan
danperencanaanmengenaitugasapa 1. meningkatkan sistem informasi
yang akandikerjakanolehkaryawan di SDM, yang secara terus menerus
perusahaantersebut. Berikut adalah diperlukan dalam mendaya gunakan
beberapa pentingnya perencanaan SDM SDM secara efektif dan efisien bagi
bagi Perusahaan pencapaian tujuan bisnis perusahaan.
1. Kebutuhan Akan SDM Yang 2. meningkatkan pendayagunaan
KompetenTerpenuhi SDM.
Denganperencanaan SDM yang 3. menyelaraskan aktivitas SDM
baik, the right men in the right dengan sasaran organisasi secara lebih
placeakandapatdiraiholehperusahaan. efisien.
Penempatanpegawai yang 4. menghemat tenaga, waktu, dan
kompetendantepatpadaposisinyadapatter dana serta dapat meningkatkan
capaidenganlebih optimal kecermatan dalam proses
dancepatkarenaperusahaantelahmenget penerimaan tenaga kerja.
ahuidenganbaikkualitas SDM yang 5. mempermudah pelaksanaan
diperlukan. koordinasi dan pengelolahan SDM.
2. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi - Sifat Perencanaan Sumber Daya
Perusahaan Manusia
BilajumlahSumberDayaManusia di Perencanaan SDM merupakan
dalamperusahaantelahtidakefisiendanefe proses pengambilan keputusan dengan
ktiflagi, makasistemperencanaan SDM memperhatikan kemahiran dan
akanmelakukanpengaturanataupenempa pemanfaatan SDM, hal ini sebagai
tanulang. Tujuannyatentu agar semua bagian dari proses penentuan keputusan
SDM yang dimiliki strategis. Perencanaan SDM berfokus
bekerjapadajabatanataupekerjaanyang pada analisis tujuan perusahaan.
sesuaidengankemampuannya.Kalauhalit Sementara perencanaan membutuhkan

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 73


ISSN 1412-2936

sumber daya untuk memenuhi tujuan standar yang rendah disbanding


tersebut. Tujuan perusahan dan kapasitas karyawan itu sendiri.
kebutuhan sumber daya dianalisis dalam c. Analisi struktur perusahaan
kaitannya dengan peran SDM dalam Struktur dalam perusahaan bisa
mencapai sasaran perusahaan. berbentuk ramping dan gemuk. Jika
Perencanaan SDM merupakan struktur perusahaan disetiap lini lebih
jumlah dari seluruh rencana yang menggunakan teknologi padat modal,
diformulasi untuk rekrutmen, skrining, maka akan semakin ramping struktur
kompensasi, pelatihan, struktur perusahaan yang terjadi. Tetapi, jika
pekerjaan, promosi, dan aturan main dari struktur perusahaan enggunakan
SDM perusahaan. teknologi padat karya, maka
Permasalahan aspek perubahan akanmenjadi gemuk struktur perusahaan
keahlian dan keterbatasan personil yang yang akan terjadi.
mempengaruhi perencanaan SDM suatu 2. Teknik perkiraan jangka panjang
perusahaan meliputi sebagai berikut. Teknik perkiraan jangka panjang
1. Lemahnya arah program pendidikan terdiri atas analisis permintaan unit dan
nasional yang kurang berorientasi pada permintaan keorganisasian, pendapat
kebutuhan pasar . pakar, analisis kecenderungan, analisis
2. Tingkat pengetahuan dan keahlian statistic, estimasi suplai internal, dan
lulusan banyak yang belum memadai. peramalan agregat.
3. Perusahaan mengalami kekurangan a. Analisis permintaan unit
tenaga ahli perencanaan SDM. Analisis permintaan unit
4. Pasar kerja mengalami kelebihan merupakan bawah-atas. Disini, para
suplay karena sedang krisis ekonomi. penyelia diberi wewenang untuk
memperkirakan jumlah karyawan yang
- Teknik Perkiraan Kebutuhan SDM dibutuhkan ditiap unitnya untuk periode
Teknik perkiraan kebutuhan SDM tertentu. Perkiran tersebut dibawa ke
meliputi perkiraan jangka pendek dan atasan (manajer),
jangka panjang. Yakni: b. Analisis permintaan
1. Teknik perkiraan jangka pendek keorganisasian
Teknik perkiraan jangka pendek akan Teknik permintaan
kebutuhan SDM didasarkan pada keorganisasian merupakan pendekatan
pertimbangan kebijakan perusahaan atas-bawah. Manajemen puncak
akan anggaran dan beban kerja serta membuat keputusan-keputusan tentang
analisis struktur perusahaan. jumlah karyawan yang dibutuhkan di
a. Analisis anggaran masa datang menurut berbagai kategori
Di kebanyakan perusahaan, pekerjaan, posisi,, dan jabatan setiap
perkiraan kebutuhan SDM dicapai karyawan.
dengan proses penganggaran. Besar c. Pendapat Pakar/ahli
kecilnya anggaran menentukan berapa Para pakar/ahli sangat
jumlah, tipe, dan kualitas karyawan yang dibutuhkan perusahaan untuk
diperlukan. memperkirakan kebutuhan SDM
b. Analisis beban kerja manakala perusahaan tidak memiliki
Beban kerja seseorang sudah personalia yang kualifaid.
ditentukan dalam bentuk standar kerja d. Analisis kecenderungan
perusahaan menurut jenis pekerjaannya. Dua teknik perkiraan kebutuhan
Apabila sebagian karyawan bekerja SDM yang paling sederhana adalah
sesuai dengan standar perusahaan tidak ekstrapolasi dan indeksasi. Teknik
menjadi masalah. Sebaliknya, jika ekstrapolasi mendasarkan pada tingkat
bekeraj di bawah standar mungkin perubahan masa lalu. Semantara teknik
karena beban kerja yang berlebih, indeksasi menandai tingkat
sementara jika di atas standar, setiap perkembangan karyawan dengan
peneyelia perbaikan mesin dan dua klerk menggunakan indeks.
penjualan pada setiap kemungkinan e. Analisis statistic
yang terjadi adalah memberikan estimasi

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 74


ISSN 1412-2936

Analisis menggunakan hasil perencanaan jangka pendek, menengah


simulasi uji statistic dengan dan panjang.Peramalan terhadap
mempertimbangkan kemungkinan kebutuhan SDM (permintaan)
terjadinya perubahan–perubahan internal Penekanan utama dari peramalan
dan eksternal perusahaan. SDM saat ini adalah meramalkan
f. Analisis bagan penempatan kebutuhan SDM organisasi atau
Bagan penempatan adalah suatu permintaan kebutuhan akan SDM.
penyajian visual siapa yang akan Ramalan permintaan dapat berupa
menggantikan siapa dalam peristiwa penilaian subjektif atau matematis.
pengisian lowongan jabatan, informasi - Tujuan Peramalan Antara lain :
untuk penyusunan berasal dari 1. Meramalkan kebutuhan dan
inventarisasi atau system sumber daya persediaan tenaga kerja yang
manusia. Didalam bagan tidak terdapat ada.
data tentang semua karyawan. Jadi, 2. Meramalkan kemajuan
terutama hanya yang berkaitan dengan pendidikan dan peningkatan
tenaga personalia teknis, professional, kemampuan SDM.
dan manajerial. 3. Meramalkan kebutuhan akan
- Peramalan Kebutuhan Sumber Daya jenis-jenis kecakapan yang
Manusia berlainan dan jenis SDM (pria-
Menurut Drs. Malayu S.P.Hasibuan wanita) pada masa yang akan
( 2012: 252) ”Perencanaa SDM yang datang.
baik adalah jika ia dapat meramalkan Dalam pengembangannya,
masa depan dengan cara organisasi akan membutuhkan sumber
memproyeksikan hasil analisis informasi daya manusia yang sesuai, baik jumlah
yang diperolehnya. Peramalan biasanya maupun kualitasnya. Peramalan
untuk masa 5 tahun yang akan datang”. kebutuhan sumber daya manusia akan
Menurut Veithzal Rivai, (2013:32), membantu manajer dalam menentukan
“peramalan adalah faktor yang sangat jumlah dan jenis kebutuhan tenaga kerja
penting dalam rangka mengantisipasi di masa yang akan datang. Hasilnya
perubahan staf dan keperluan akan dijadikan dasar untuk penarikan
perusahaan”. apabila ramalan- karyawan baru. Penarikan dilakukan
ramalannya mendekati kebenaran, sesuai dengan kebutuhan sumber daya
rencana itu baik dan benar, karena ia manusia, karyawan baru yang akan
dapat membaca situasi masa yang akan ditarik harus juga sesuai dengan kualitas
datang dengan baik. yang dibutuhkan. Jenis sumber daya
MenurutSEDARMAYANTI, manusia yang dimiliki perusahaan akan
(2007:132). “Peramalan (forecasting) menentukan hasil pekerjaan, sehingga
menggunakan informasi masa lalu dan akan berpengaruh pada produktivitas
saat ini untuk mengidentifikasi kondisi perusahaan.
masa depan yang diharapkan. Proyeksi - Metode-Metode Meramalkan
untuk masa yang akan datang tentu saja Kebutuhan Sumber Daya Manusia
ada unsur ketidaktepatan. Basanya 1. Trend analysis (analisis
orang yang berpengalaman mampu perkembangan)
meramal cukup akurat terhadap benefit Metode ini merupakan peramalan
organisasi dalam rencana jangka kebutuhan akan sumber daya manusia
panjang”. yang dilakukan secara logis dengan
Pendekatan-pendekatan untuk melakukan pengkajian berdasarkan
meramal SDM dapat dimulai dari kejadian-kejadian pada masa lampau.
perkiraan terbaik dari para manajer Dapat juga dilakukan untuk jenis
sampai pada simulasi komputer yang pekerjaan kelompok baik untk pekerjaan
rumit. Asumsi yang sederhana mungkin pada bagian produksi maupun
cukup untuk jarak tertentu, tetapi jarak administrasi. Tujuannya adalah untuk
yang rumit akan diperlukan untuk yang dapat mengidentifikasi perkembangan
lain.Jangka waktu peramalanPeramalan jumlah kebutuhan sumber daya manusia
SDM harus dilakukan melalui tiga tahap: di masa depan.

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 75


ISSN 1412-2936

2. Zero-Base Forecasting sehingga dibutuhkan 10 tenaga kerja


(peramalan berbasis nol) untuk menghasilkan 500 juta rupiah.
Metode ini menggunakan jumlah Apabila perusahaan merencanakan
karyawan untuk menentukan kebutuhan jumlah penjualan 700 juta pada bulan
sumber daya manusia di masa yang berikutnya, maka akan dibutuhkan
akan datang. Apabila suatu pekerjaan sebanyak 14 tenaga penjual.
tertentu mengalami kekosongan akibat 5. Correlation Analysis (analisis
ditinggalkan pekerjanya tidak korelasi)
mempersoalkan karena pensiun, dipecat Analisis korelasi merupakan suatu
atau mengundurkan diri, kekosongan itu metode analisis statistik yang bertujuan
tidak diisi secara langsung. Tetapi untuk menegtahui hunungan antar dua
terlebih dahulu dilakukan analisis yang variabel, misalnya antara volume
secara cermat apakah perlu dilakukan penjualan dengan jumlah kebutuhan
pengisian karyawan baru sebagai karyawan. Para manajer dapat
pengganti atau tidak. Suatu meramalkan jumlah kebutuhan sumber
kemungkinan dapat dilakukan dengan daya manusia di masa yang akan datang
melatih karyawan yang bertahan untuk dengan menggunakan metode analisis
dapat mengerjakan pekerjaan yang korelasi. Analisis korelasi memberikan
kosong tersebut. hasil yang lebih akurat untuk
3. Bottom-Up Approach meramalkan jumlah kebutuhan sumber
(pendekatan dari bawah ke atas) daya manusia dibandingkan dengan
Kebutuhan akan sumber daya analisis perkembangan dan analisis
manusia dapat ditentukan melalui rasio.
peramalan pada setiap tingkatan setiap - TEKNIK PERAMALAN
bagian secara berurutan mulai tingkatan Teknik peramalan (forecasting)
yang terendah sampai tertinggi. merupakan instrumen suatu
Pendektan ini didasarkan bahwa manajer perencanaan. Sedarmayanti,(2007:133).
pada setiap bagian dalam perusahaan “Menyatakan upaya untuk
dapat meramalkan kebutuhan akan memperkirakan kebutuhan SDM dimasa
sumber daya manusia. mendatang dapat dilakukan dengan
Begitu pula pada setiap bagian teknik forecasting”.
organisasi mulai dari tingkat rendah Beberapa teknik forecasting yang
sampai tertinggi dapat menentukan dapat digunakan dalam melakukan
kebutuhan akan sumber daya manusia, peramalan berkaitan dengan
pada akhirnya akan diperoleh jumlah penyusunan perencanaan SDM, seperti :
secara keseluruhan. Proses ini lebih a. Teknik Delphi
bersifat interaktif karena selalu ada Teknik ini menggunakan keahlian
diskusi dan negosiasi dalam peramalan sekelompok orang (biasanya manajer).
kebutuhan pada bagian tingkat rendah Para perencana di departemen SDM
dengan tingkat diatasnya, begitu dalam hal ini berfungsi sebagai
seterusnya sampai ketingkat paing atas. penengah, menyimpulkan berbagai
4. Ratio Analysis (analisis ratio) pendapat dan melaporkan kesimpulan-
Pendekatan ini menentukan kesimpulan dari pendapat-pendapat
perbandingan antara jumlah pekerjaan sekelompok orang tersebut kepada para
dengan jumlah sumber daya manusia ahli. Laporan ini kemudian dikaji ulang
yang dibutuhkan. Sebagai contoh, dengan cara mensurvei ulang. Kegiatan-
misalnya sepuluhn orang karyawan kegiatan ini diulang sampai para ahli
dapat menyelesaikan lima puluh mencapai consensus (biasanya empat
pekerjaan dalam waktu seminggu, bila sampai lima kali survei sudah cukup).
perusahaan ada pesanan lima ratus b. Ekstrapolasi
pekerjaan untuk diselesaikan satu Teknik ekstrapolasi ini
minggu maka perusahaan akan mendasarkan diri pada tingkat
membutuhkan sepuluh tenaga kerja. perubahan atau kecenderungan pada
Seorang tenaga penjual dapat masa lalu untuk membuat proyeksi
menghasilkan 50 juta rupiah sebulan, dimasa yang akan datang. Penggunaan

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 76


ISSN 1412-2936

teknik ekstrapolasi berangkat dari jangka panjang karena teknik ini


pemikiran bahwa kehidupan organisasi mempertimbangkan perubahan
merupakan suatu yang berulang bergesarnya tuntutan terhadap
(kontinum). Teknik ini akan mempunyai kebutuhan SDM. Analisis statistik yang
keabsahan (Validitasi) yang tinggi bila dikenal umum adalah regresi dan
menggunakan asumsi Cateris Paribus. korelasi.
Artinya faktor-faktor lain diasumsikan - Meramalkan Ketersediaan Sumber
tidak berubah merupakan kelemahan Daya Manusia
dari teknik ini. Pada kenyataannya 1. Meramalkan ketersediaan dari
kondisi atau lingkungan selalu berubah. luar perusahaan
Dengan demikian teknik ini hanya dapat Meramalkan ketersediaan sumber
digunakan untuk perencanaan SDM daya manusia bersumber dari luar
jangka pendek. Sedangkan perencanaan perusahaan merupakan pertimbangan
SDM jangka panjang, teknik ini tidak penting mengingat terbatasnya jumlah
berlaku. dan kualitas sumber daya manusia yang
Contoh teknik ekstrapolasi : Bila tersedia di dalam perusahaan. Berbagai
rata-rata dua karyawan diterima setiap faktor penting perlu diperhatikan,
bulan dibagian produksi selama dua perkembangan jumlah penduduk, dan
tahun yang lalu, maka berarti ada 24 perkembangan-perkembangan dalam
karyawan yang akan diterima oleh industri yang merupakan penentu
bagian produksi untuk satu tahun ketersediaan sumber daya manusia.
mendatang. Asumsi teknik ini adalah, Melihat perkembangan-
penyebab permintaan sama dari waktu perkembangan dalam industri, pesatnya
ke waktu. pertumbuhan industri secara nasional
c. Indeksasi akan membutuhkan sumber daya
Indeksasi adalah teknik estimasi manusia dalam jumlah besar. Keadaan
kebutuhan SDM di masa yang akan ini berakibat pada semakin sulit mencari
datang dengan menandai tingkat sumber daya manusia sesuai kebutuhan.
perkembangan karyawan dengan indeks. Keadaan sebaliknya, lesunya
Teknik indeksasi berangkat dari asumsi pertumbuhan industri berdampak pada
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi banyak perusahaan yang berhenti
permintaan atas tenaga kerja baik yang kegiatannya akan mengurangi jumlah
bersifat eksternal maupun internal sumber daya manusia yang dimiliki.
berada pada kondisi konstan. kondisi ini berakibat pada banyak
Sebagaimana halnya dengan teknik karyawan yang berhenti bekerja,
ekstrapolasi, teknik ini juga hanya menimbulkan bertambahnya
berguna untuk perencanaan jangka ketersediaan sumber daya manusia.
panjang. 2. Meramalkan ketersediaan dari
Contoh klasik teknik ini : rasio dalam perusahaan
antara karyawan produksi dengan hasil Peramalan ketersediaan sumber
penjualan. Sebagai contoh, para daya manusia yang bersumber dari
perencana bisa menyimpulkan bahwa dalan perusahaan akan
setiap sepuluh juta rupiah kenaikan mempertimbangkan karyawan yang
penjualan, departemen produksi pindah pekerjaan ke pekerjaan lain
memerlukan satu tambahan karyawan akibat promosi, mutasi, demosi, pensiun,
baru. teknik ini mengasumsikan dan keluar dari perusahaan.
penyebab-penyebab permintaan tetap Melakukan identifikasi sumber daya
sama dari waktu ke waktu. manusia yang ada sekarang perlu
d. Analisis Statistik memperhitungkan jumlah yang keluar
Berbeda dengan teknik pada suatu periode tertentu, seperti
ekstrapolasi dan taknik indeksasi, teknik promosi, mutasi, demosi, pensiun.
ini digunakan untuk perencanaan SDM Kemudian dilakukan penambahan
jangka panjang. Teknik ini lebih rumit sumber daya manusia sesuai kebutuhan
dari indeksasi maupun ekstrapolasi, perusahaan pada periode tertentu,
namun hasilnya lebih akurat untuk seperti penarikan dari dalam dan luar

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 77


ISSN 1412-2936

perusahaan. Mengindetifikasi sumber memenuhi keinginan dan


daya manusia yang tersedia sekarang kebutuhan konsumen yang juga
dapat dilakukan melalui penelusuran terus meningkat kualitasnya.
data kepegawaian pada biro sumber  Faktor pesaing : faktor pesaing
daya manusia. Pada arsip kepegawaian merupakan wujud dari tantangan
akan diperoleh informasi tentang yang semakin berat dalam dunia
pendidikan, keterampilan, minat dan karir bisnis, bagi suatu organisasi akan
karyawan yang bersangkutan yang mempengaruhi pasar bagi
dijadikan sebagai dasar promosi jabatan, produknya baik berupa barang
dan proses pemindahan pekerjaan atau jasa, untuk merebut dan
lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut memenangkan sebuah organisasi
dapat dijadikan dasar untuk peramalan diperlukan SDM yang kompetitif.
sumber daya manusia dimasa 2. Faktor Internal
mendatang. Menghitung jumlah para karyawan
serta mengevaluasi kemampuan mereka
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi sebagai bentuk adanya kemungkinan
Peramalan (Forcasting) untuk penugasan para karyawan untuk
Ada tiga faktor yang mengisisi lowongan – lowongan
mempengaruhi untuk dilakukannya pekerjaan yang akan datang.
forecast SDM bagi perusahaan adalah;  Rencana strategik dan rencana
1. Faktor Eksternal operasional (taktik): rencana ini
Persediayaan karyawan berdasarkan tidak mungkin terwujud tanpa
analisa pasar tenaga kerja serta tren SDM yang relevan dan kompetitif,
kondisi kependudukan sehingga ada maksudnya suatu organisasi
kerjasama antara penyedia tenaga kerja harus mempunyai keahlian dalam
denga perusahaan dengan menjamin organisasinya sehingga mampu
kuantitas dan kualitas karyawan. menghasilkan produk secara
 Faktor ekonomi nasional dan berkualitas .
industri : faktor ini secara 1. Anggaran (cost) SDM
langsung berpengaruh rencana dilingkungan organisasi
strategi (taktik) sebuah perusahaan yang disebut
organisasi. pekerjaan (karyawan) adalah
 faktor sosial politik dan hukum: orang yang digaji (diupah).
faktor- faktor ini tidak boleh 2. Peramalan (prediksi) produksi
diabaikan dalam sebuah dan penjualantidak bisa oleh
organisasi termasuk juga dalam dilakukan secara spekulatif, tetapi
melakukan perencanaan SDM, harus didasarkan pada data
faktor ini yang menempatkan sebelumnya dan survey pasar
penguasaan bahasa asing, agar dapat dilakukan perhitungan
khususnya bahasa inggris yang yang obyektif.
semakin penting dalam  Faktor bisnis baru : Dengan
bekomunikasi telah memperhatikan lingkungan dan
mengharuskan organisasi kemampuan, menganalisis, dan
menjadikan sebagai memanfaatkan informasi selalu
pertimbangan yang besar tebuka peluang bagi organisasi.
pengaruhnya dalam perencanaan  Faktor desain organisasi dan
SDM. desain pekerjaan : Dirancang
 Faktor teknologi: perkembangan untuk mewujudkan pekerjaan
dan kemjuan ilmu pengetahuan agar berlangsung efektif dan
yang pesat telah diiringi pula efisien.
dengan dihasilkannya teknologi  Faktor keterbukaan : Manajer
baru, baik yang berhubungan yang terbukadengan memberikan
dengan cara kerja dan peralatan informasi yang lengkapuntuk
untuk meningkatkan produktifitas melakukan analisis tenaga kerja
dan kualitasnya baik untuk maka akan memberikan peluang

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 78


ISSN 1412-2936

dihasilkannya perencanaan yang Dari beberapa pengertian di atas


akurat. jelas bahwa komitmen merupakan
3. Faktor Ketenagakerjaan bagian yang terkait dengan kinerja
Adalah untuk meningkatkan kecermatan karyawan dalam hubungannya dengan
dalam menyusun perencanaan tenaga pekerjaannya.
kerja atau SDM kedepan. Dalam sebuah komitmen juga
1. Pensiun, PHK, Meninggal dunia, memiliki unsur atau komponen yang
dan karyawan yang sering absen, saling berhubungan. Ketika semua
sehingga tidak luput dari prediksi komponen terpenuhi maka semakin
manajemen SDM dan harus ada besar komitmen karyawan dalam
penggantinya pekerjaannya. Komitmen organisasi
2. Promosi ( kenaikan pangkat ), terdiri dari 3 komponen yaitu:
pindah, dan kaeryawan yang 1. Komitmen kerja afektif (affective
mendapat tugas pelatihan occupational commitment)
diluarjuga harus diperhitungkan, Komitmen sebagai ketertarikan
baik dengan cara pergantian afektif/psikologis karyawan terhadap
maupun rancangan pekerjaannya. Komitmen ini
penempatanyang lebih tepat. menyebabkan karyawan bertahan pada
suatu pekerjaan karenamereka
- Komitmen menginginkannya.
Dalam sebuah perusahaan tentu 2. Komitmen kerja kontinuans
karyawan dituntut untuk dapat (continuance occupational commitment)
memberikan kinerja terbaik pada Mengarah pada perhitungan
perusahaan sesuai dengan kompetensi untung-rugi dalam diri karyawan
yang dimilikinya. Tetapi kompetensi saja sehubungan dengan keinginannya untuk
tidak cukup agar karyawan dapat tetap mempertahankan atau
memberikan kinerja terbaiknya dalam meninggalkan pekerjaannya. Artinya,
pekerjaannya. komitmen kerja disini dianggap sebagai
Selain kompetensi, komitmen persepsi harga yang harus dibayar jika
kerja bagi karyawan, dosen, guru, karyawan meninggalkan pekerjaannya.
pegawai ataupun pekerja juga diperlukan Komitmen ini menyebabkan karyawan
agar mereka memberikan hasil terbaik bertahan pada suatu pekerjaan karena
bagi organisasi atau perusahaan. mereka membutuhkannya.
Seseorang yang tidak memiliki 3. Komitmen kerja normatif (normative
komitmen, sebenarnya ia ahli dalam occupational commitment)
bidangnya (competent) namun ia bekerja Komitmen sebagai kewajiban
dengan setengah hati. Karyawan yang untuk bertahan dalam pekerjaannya.
memiliki suatu komitmen, akan bekerja Komitmen ini menyebabkan karyawan
secara total, mencurahkan perhatian, bertahan pada suatu pekerjaan karena
pikiran, tenaga dan waktunya, ia mereka merasa wajib untuk
mengerjakan apa yang diharapkan oleh melakukannya serta didasari pada
perusahaan. adanya keyakinan dan kesetiaan pada
Komitmen organisasi adalah organisasi.
loyalitas karyawan terhadap organisasi Tidak semua komponen di atas
melalui penerimaan sasaran-sasaran, dimiliki oleh karyawan, tetapi lebih baik
nilai-nilai organisasi, kesediaan atau lagi jika ketiga komponen tersebut
kemauan untuk berusaha menjadi bagian dimiliki oleh karyawan. Sebagai contoh,
dari organisasi, serta keinginan untuk ketika komponen affective occupational
bertahan di dalam organisasi. commitment lebih dominan maka
Greenberg dan Baron (2000:82) karyawan tersebut merasa lebih cocok
“Mengemukakan bahwa komitmen kerja dengan bidang pekerjaannya, baik itu
merefleksikan tingkat identifikasi dan secara emosional maupun kesesuaian
keterlibatan individu dalam pekerjaannya antara karakteristik pekerjaan dengan
dan ketidaksediaannya untuk dirinya.
meninggalkan pekerjaan tersebut”.

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 79


ISSN 1412-2936

Ia merasa bahwa pekerjaannya bagi perusahaan disebabkan


sesuai dengan bidang pendidikannya, karena dia merasa berkewajiban
hobinya, tujuannya, kebersamaan, dari orang lain untuk
kenyamanan dan lain-lain. Tetapi jika dipertahankan.
karyawan tidak pernah diberikan Setiap karyawan memiliki dasar dan
pengembangan pengetahuan dan skill tingkah laku yang berbeda berdasarkan
melalui seminar, training dll. Maka dapat komitmen perusahaan yang dimilikinya.
menimbulkan kurangnya komponen Karyawan yang memiliki komitmen
normative occupational commitment dan perusahaan dengan dasar eektif memiliki
dapat juga mempengaruhi kinerja tingkah laku berbeda dengan karyawan
dibandingkan dengan karyawan yang yang berdasarkan continuance.
memiliki tingkat komitmen yang setara. Karyawan yang ingin menjadi anggota
- Bentuk-Bentuk Komitmen Organisasi akan memiliki keinginan
Allen dan meyer dalam bukunya untuknmenggunakan usaha yang sesuai
Greenberg & Baron, (2000:135), dengan tujuan perusahaan, sebaliknya,
“mendefinisikan komitmen perusahaan mereka yang terpaksa menjadi anggota
sebagai sebuah konsep yang memiliki akan menghindari kerugian finansial dan
tiga dimensi(bentuk) yaitu affective, kerugian lainnya, sehingga mungkin
normatif, dan continuance commitment. hanya melakukan yang tidak maksimal.
Affective commitment adalah tingkat Sementara itu, komponen normatif
seberapa jauh seorang pegawai secara yang berkembang sebagai hasil dari
emosional terikat, mengenal, dan terlibat pengalaman sosialisasi, tergantung dari
dalam organisasi. Continuance sejauh apa perasaan kewajiban yang
commitment adalah suatu penilaian dimiliki karyawan. Komponen normatif
terhadap biaya yang terkait dengan menimbulkan perasaan kewajiban pada
meninggalkan organisasi. Normative pegawai untuk memberi balasan atas
commitment merujuk kepada tingkat apa yang telah diterimanya dari
seberapa jauh seseorangsecara perusahaan.
psikologi terikat untuk menjadi pegawai - Konsekuensi Dari Komitmen
dari sebuah organisasi yang didasarkan Perusahaan
kepada perasaan seperti kesetiaan, Menurut greenbeg dan baron(2000:184),
afeksi, kehangatan, kepemilikan, konsekuensi dari komitmen yaitu:
kebanggaan, kesenangan, kebahagiaan, a. commited employees areless
dan lain-lain”. likelyto withdraw
Menurut Greenberg & Baron pegawai yang memiliki komitmen
(2000:182), bentuk-bentuk komitmen mempunyai kemungkinan lebih
organisasi adalah: kecil untuk mengundurkan diri.
a. Affective Commitment ialah Semakin besar komitmen
kuatnya keinginan seseorang karyawan pada perusahaan,
dalam bekerja bagi organisasi maka semakin kecil kemungkinan
atau perusahaan disebabkan untuk mengundurkan diri.
karena dia setuju dengan tujuan- Komitmen mendorong orang
tujuan perusahaan tersebut dan untuk tetap mencintai
ingin melakkannya. pekerjaannya dan akan bangga
b. Continuance Commitmentaialah ketika dia sedang berada disana.
kuatnya keinginan seseorang b. Commited employees are less
dalam melanjutkan pekerjaannya willing to saorifice for the
bagi perusahaan disebabkan organitation
karena dia membutuhkan Pegawai yang memiliki komitmen
pekerjaan tersebut dan tidak bersedia untuk berkorban demi
dapat melakukan pekerjaan yang perusahaannya. Karyawan yan
lain. memiliki komitmen menunjukkan
c. Normative Commitment ialah kesadaran tinggi untuk
kuatnya keinginan seseorang membagikan dan berkorban yang
dalam melanjutkan pekerjaannya

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 80


ISSN 1412-2936

diperlukan untuk kelangsungan Merupakan perasaan pegawai


instansi. tentang kewajiban yang harus diberikan
- Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi kepada organisasi. Komponen normatif
Komitmen Karyawan berkembang sebagai hasil dari
Ada tiga faktor yang pengalaman sosialisasi, tergantung dari
mempengaruhi komitmen karyawan, sejauh apa perasaan kewajiban yang
yaitu: karakteristik pribadi (kebutuhan dimiliki pegawai. Komponen normatif
berprestasi, masa kerja/jabatan), menimbulkan perasaan kewajiban
kaakteristik pekerjaan (umpan balik, kepada pegawai untuk memberikan
identitas tugas, kesempatan untuk balasan atas apa yang pernah
brinteraksi) dan pengalaman kerja. diterimanya dari organisasi.
Menurut armstong (2005:183) “ 3. Komponen continuance
berpendapat bahwa tiga hal hal yang berarti komponen yang
dapat mempengaruhi komitmen yaitu: berdasarkan persepsi pegawai tentang
rasa memiliki terhadap perusahaan, rasa kerugian yang akan dihadapinya jika
senang terhadap pekerjaan dan meninggalkan organisasi. Pegawai
kepercayaan pada perusahaan” dengan dasar organisasi tersebut
Sedangkan Menurut long dalam bukunya disebabkan karena pegawai tersebut
armstrong (2005:184), “program membutuhkan organisasi. Pegawai yang
kepemilikan saham perusahaan bagi memiliki komitmen organisasi
karyawan juga bisa menumbuhkan Dengan dasar afektif memiliki
perasaan identifikasi terhadap tujuan- tingkah laku yang berbeda dengan
tujuan perusahaan”. pegawai dengan dasar continuance.
Dari beberapa uraian teoritis diatas, Pegawai yang ingin menjadi anggota
peneliti mengambil kesimpulanmengenai akan memiliki keinginan untuk berusaha
faktor-faktor yang mempengaruhi yang sesuai dengan tujuan organisasi.
komitmen perusahaan bahwa komitmen Sebaliknya pegawai yang terpaksa
perusahaann sebagai rasa identifikasi, menjadi anggota organisasi akan
keerlibatan, loyalitas yang dinyatakan menghindari kerugian financial dan
oleh seorang karyawan terhadap kerugian lain, sehingga mungkin hanya
perusahaannya. Dimana identifikasi yaitu melakukan usaha yang tidak maksimal.
penerimaan tujuan perusahaan, dimana komitmen karyawan dikenal sebagai
penerimaan ini merupakan dasar pendekatan sikap terhadap organisasi.
komitmen perusahaan. Keterlibatan yaitu Komitmen karyawan memiliki dua
sesuai dengan peran dan tanggung komponen yaitu sikap dan kehendak
jawab pekerjaan di perusahaan tersebut. untuk bertingkah laku. Sikap mencakup
Karyawan yang memiliki komitmen tinggi identifikasi dengan organisasi yaitu
akan menerima hampir semua tugas dan penerimaan tujuan organisasi, di mana
tanggung jawab pekerjaan yang penerimaan ini merupakan dasar
diberikan. komitmen karyawan. Identifikasi pegawai
Loyalitas yaitu kesediaan seseorang tampak melalui sikap menyetujui
untuk melanggengkan hubungannya kebijaksanaan organisasi, kesamaan
dengan perusahaan, kalau perlu dengan nilai pribadi dan nilai-nilai organisasi,
mengorbankan kepentingan pribadinya rasa kebanggaan menjadi bagian dari
tanpa mengharapkan apapun. organisasi. Sikap juga mencakup
- Jenis-Jenis Komitmen Karyawan keterlibatan seseorang sesuai peran dan
1. Komponen afektif tanggungjawab pekerjaan di organisasi
Berkaitan dengan emosional, tersebut. Pegawai yang memiliki
identifikasi, dan keterlibatan pegawai di komitmen tinggi akan menerima hampir
dalam suatu organisasi. Pegawai dengan semua tugas dan tanggungjawab
afektif tinggi masih bergabung dengan pekerjaan yang diberikan padanya.
organisasi karena keinginan untuk tetap Selain itu sikap juga mencakup
menjadi anggota organisasi. kehangatan, afeksi, dan loyalitas
2. Komponen normatif terhadap organisasi merupakan evaluasi
dari komitmen, serta adanya ikatan

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 81


ISSN 1412-2936

emosional dan keterikatan antara dan karaktristik tertentu yang di tetapkan


organisasi dengan pegawai. Pegawai peneliti untuk dipelajari dan kemudian di
dengan komitmen tinggi merasakan tarik kesimpulan”. Yang menjadi respon
adanya loyalitas dan rasa memiliki penelitian ini adalah semua karyawan
terhadap organisasi. PT.BPRS SARANA PRIMA MANDIRI
Sedangkan yang termasuk kehendak pamekasan yang berstatus pegawai
untuk bertingkah laku adalah kesediaan tetap.
untuk menampilkan usaha. Menurut sugiono (2006:57)
Hal ini tampak melalui kesediaan menyatakan “bahwa sebagian dari
bekerja melebihi apa yang diharapkan jumlah dan karakteristik yang dimiliki
agar organisasi dapat maju. Pegawai oleh populasi tersebut”. Penelitian ini
dengan komitmen tinggi, ikut adalah penelitian
memperhatikan nasib organisasi. populasi, dimana peneliti memberikan
Keinginan juga termasuk kehendak untuk angket kepada semua karyawan
tetap berada dalam organisasi. Pada PT.BPRS SARANA PRIMA MANDIRI
pegawai yang memiliki komitmen tinggi, pamekasan yang berjumlah 43 karyawan
hanya sedikit alasan untuk keluar dari kecuali pemimpin.
organisasi dan berkeinginan untuk - Definisi Operasional Dan Identifikasi
bergabung dengan organisasi yang telah Variabel
dipilihnya dalam waktu lama. Definisi Operasional Variabel
Jadi seseorang yang memiliki Menurut sugiono (2001;21)
komitmen tinggi akan memiliki identifikasi menyatakan “bahwa variabel independen
terhadap organisasi, terlibat sungguh- atau bebas adalah variabel yang menjadi
sungguh dalam pegawai dan ada sebab perubahannya atau timbulnya
loyalitas serta afeksi positif terhadap variabel independen”.selanjutnya
organisasi. Selain itu tampil tingkah laku sugiono (2001:21) menyatakan “bahwa
yang berusaha ke arah tujuan organisasi varibel independen adalah variabel yang
dan keinginan untuk tetap bergabung di pengaruhi atau yang menjadi akibat
dengan organisasi dalam jangka waktu karena adanya variabel bebas”.
lama. Dari pendapat tersebut di atas, maka
METODOLOGI PENELITIAN definisi operasional variabel dalam
- Lokasi Penelitian penelitian ini adalah:
Adapun lokasi penelitian untuk a. Variabel bebas yaitu
mengetahui pengaruh perencanaan dan perencanaan (X1) dan peramalan
peramalan untuk membangun komitmen (X2):
karyawan PT.BPRS SARANA PRIMA 1. Perencanaan (X1) diartikan
MANDIRI pamekasan yaitu di Jl.Agus sebagai proses untuk
Salim 20 pamekasan. memutuskan tujuan-tujuan yang
- Jenis Penelitian akan dicapai selama periode
Jenis penelitian ini merupakan mendatang dan aktivitas-aktivitas
penelitian asosiatif atau hubungan. yang harus dilakukan agar dapat
Menurut sugiyono (2006: 11-12) mencapai tujuan tersebut.
“penelitian asosiatif merupakan 2. Peramalan (X2) diartikan sebagai
penelitian yang bertujuan untuk meramalkan kebutuhan tenaga
mengetahui hubungan antara dua kerja beberapa tahun kedepan
variabel atau lebih”. Dengan penelitian ini sesuai dengan rencana bisnis
maka akan dapat dibangun suatu teori dan rencana strategis
yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, perusahaan, dan memberikan
meramalkan dan mengontrol suatu dasar bagi pelaksanaan
gejala. rekruetment, seleksi,
- Populasi dan Sampel penempatan, pelatihan, dan
Menurut pendapat sugiono (2006:57) pengembangan karyawan,
menyebutkan “bahwa populasi adalah perencanaan dan pengembangan
wilayah generaliasi yang terdiri atas karir serta PHK.
obyek/subyek yang mempunyai kuantitas

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 82


ISSN 1412-2936

b. Variabel terikat (Y) yaitu Tehnik ini dilakukan dengan cara


komitmen karyawan merupakan melakukan tanya jawab secara langsung
suatu tugas dan tanggung jawab kepada responde. Hal ini dilakukan untuk
yang dimiliki karyawan untuk memperjelas terhadap pertanyaan yang
bekerja dengan baik kepada dianggap kurang jelas oleh responden.
perusahaan untuk mencapai Disamping itu tehnik ini juga untuk
suatu tujuan karyawan. mengetahui secara lebih mendetail
Identifikasi Variabel beberapa alasan responden memberikan
1. variabel bebas (X) terdiri dari: penilaian tertentu terhadap pertanyaan
A. perencanaan (X1) dapat diukur yang diajukan.
dengan indikator: 2. Kuesioner
a. Kebutuhan Akan SDM Yang Tehnik dalam pengumpulan data
KompetenTerpenuhi yang di gunakan dalam penelitian ini
b. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi digunakan cara menyebarkan angket
Perusahaan kepada responden. Responden diminta
c. Dapat Menghemat Biaya untuk menanggapi dengan cara
B. Peramalan (X2) dapat diukur memberikan sikapnya terhadap variabel
dengan indikator: yang ada dengan menggunakan skala
a. Meramalkan kebutuhan dan penilaian model likert dengan rentangan
persediaan tenaga kerja yang ada. 1 sampai 5 untuk mengindikasikan
b. Meramalkan kemajuan pendidikan jawaban sangat tidak setuju – sangat
dan peningkatan kemampuan SDM. setuju . adapun skala penilaiannya
c. Meramalkan kebutuhan akan jenis- adalah sebagai berikut:
jenis kecakapan yang berlainan dan jenis
SDM (pria-wanita) pada asa yang akan a. Nilai 1 menunjukkan
datang. jawaban/pendapat sangat tidak
2. variabel terikat (Y) adalah komitmen setuju.
karyawan yang diukur dengan indikator b. Nulai 2 menunjukkan
sebagai berikut: jawaban/pendapat tidak setuju.
a. keinginan untuk bertahan di dalam c. Nilai 3 menunjukkan
organisasi jawaban/pendapat cukup setuju
b. kesetiaan dalam organisasi d. Nilai 4 menunjukkan
c. keyakinan dan kesetiaan pada jawaban/pendapat setuju
organisasi e. Nilai 5 menunjukkan
jawaban/pendapat sangat setuju
3. Study Kepustakaan
Tehnik ini dilakukan dengan cara
mendapatkan sumber informasi dari
- Tehnik Pengumpulan Data berbagai literatur atau teori-teori yang
Adapun prosedur pengumpulan mendukung dan yang berhubungan
data, pada penelitian ini adalah sebagai dengan materi penelitian.
berikut: - Pengujian Instrument Data
a. Survei pendahuluan, berupa Uji Validitas
penelitian secara umum terhadap Uji validitas data bertujuan untuk
karyawan pt.bprs sarana prima mengetahui sejah mana validitas data
mandiri pamekasan untuk yang diperoleh dari penyebaran
mengetahui permasalahan yang kuesioner. Uji validitas data dengan
dihadapi. menggunakan metode korelasi
b. Penelitian lapangan, sebagai productmoment (person correlation)
suatu upaya dengan melakukan (Sugiono,2002:277).
survey terhadap obyek yang akan Data dikatakan valid apabila r
diteliti untuk memperoleh data hitung lebih besar (>) dari r tabel. Selain
primer secara langsung melalui: itu juga bisa dilihat dari signifikansinya
1. Wawancara lebih besar dari 0,05 maka data tersebut
dapat dikatakan tidak valid. Jika nilai

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 83


ISSN 1412-2936

signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka X1 X2 = Variabel independent/


data tersebut dikatakan valid. Selain itu Variabel bebas
data dikatakan valid apabila memiliki
koefisien korelasi > 300. Dengan - Uji Hipotesa
demikian semua butir pertanyaan atau 1) Uji T.
pernyataan tersebut dapat digunakan Untuk membuktikan hipotesis ke dua
dan dapat dipercaya untuk maka digunakan uji T atau tes yaitu
mengumpulkan data yang diperlukan. untuk mengetahui sumbangan dari
- Uji Reliabilitas masing-masing variabel bebas secara
Pengujian keandalan alat ukur parsial terhadap variable terikat, dan
dalam penelitian ini menggunakan untuk mencari nilai t yang paling tinggi
reliabilitas metode cronbach alpha atau dominan dengan menggunakan
(Danim, 2000:199). rumus berdasarkan pendapat Sugiono
Teknik Analisa Dan Uji Hipotesis (2001;154) adalah sebagai berikut.
- Teknik Analisa Dengan membandingkan t hitung dan
Teknik analisa dapat diperlukan t table pada 0,05 maka:
untuk menguji kebenaran pembahasan 1. t hitung≤ t tabel maka Ho
dan menganalisa, adapun teknik diterima dan Hi ditolak, artinya
penelitian ini terdiri dari dua analisis yaitu variable bebas kurang
analisis kualitatif dan analisis yang menjelaskan variable terikat.
bersifat kuantitatif. 2. t hitung ≥ t table maka Ho ditolak
1) Analisa kualitatif dan Hi diterima artinya variable
Merupakan analisa yang bebasnya dapat menjelaskan
memberikan gambaran tentang variable terikatnya.
objek yang akan diteliti. Metode 2) Uji F
ini mengkaji variable-variabel Uji F digunakan untuk membuktikan
yang ada pada penelitian adapun hipotesis pertama yang merupakan
teknik ini menggunakan skala pengujian secara simultan.
linkert sebagai berikut: Menurut pendapat Sugiono
 Sangat Baik = (2001:154) menyatakan untuk menguji
4,51 s/d 5,00 hipotesis komperatif lebih dari dua rata-
 Baik = rata sampel digunakan tehnik statistik
3,51 s/d 4,49 yang disebut analisis varians.
 Cukup Baik = Dengan membandingkan F hitung
2,51 s/d 3,49 dengan F tabel pada α 0,05 dengan hasil
 Tidak Baik = perhitungan menunjukkan:
1,51 s/d 2,49 1. Apabila F hitung ≥ F tabel maka
 Sangat Tidak Baik = Hi diterima oleh Ho ditolak
1,00 s/d 1,49 2. Apabila F hitung ≤ F tabel maka
2) Analisa kuantitatif Ho diterima oleh Hi ditolak.
Suatu analisa dengan menggunakan Pembahasan
perhitungan berdasarkan angka-angka Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas
dari olahan data yang didapat dengan Uji Validitas
tujuan untuk memberikan gambaran Uji validitas data bertujuan untuk
tentang kondisi obyek yang diteliti mengetahui sejauh mana validitas data
berdasarkan perhitungan statistic. yang diperoleh dari penyebaran
Adapun tehnik ini dengan menggunakan kueioner. Berdasarkan hasil perthitungan
persamaan regresi linear berganda korelasi dari variabel semua faktor maka
dengan rumus: untuk mengetahui validitas dari semua
variabel maka dilakukan uji validitas
Y = a + b1X1 + b2 X2 + e semua faktor yang akan diteliti. Variabel
Dimana: Y = Kinerja Karyawan dinyatakan valid apabila koefisien r>0,3.
a = Bilangan konstanta Adapun hasil uji validitas adalah sebagai
b1 b2 =Koefisien regresi beriukut:

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 84


ISSN 1412-2936

Tabel Hasil Perhitungan Uji Validitas


Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan

Variabel X
Item 1 SDM yang kompeten tepenuhi 0,639 0,301 Valid
Efektivitas dan efisiensi perusahaan
Item 2 Menghemat biaya 0,379 0,301 Valid
Persedian tenaga kerja
Item 3 Kemajuan pendidikan dan 0,399 0,301 Valid
Item 4 kemampuan SDM 0,527 0,301 Valid
Item 5 Kebutuhan akan jenis-jenis 0,804 0,301 Valid
kecakapan yang belainan jenis
Item 6 masa yang akan datang 0,689 0,301 Valid

Variabel Y
Item 1 Kemauan karyawan 0,611 0,301 Valid
Item 2 Kesetiaan karyawan 0,764 0,301 Valid
Item 3 Kebanggaan karyawan 0,566 0,301 Valid

Sumber data : diolah


Berdasarkan tabel diatas, dari alpha. Tujuan dari uji reliabilitas
hasil iji validitas ternyata semua adalah untuk mengetahui tingkat
indikator variabel valid karena kehandalan dari intrumen
koefisien korelsinya > 0,3, penelitian. Variabel dapat
sehingga semua indikator dinyatakan handal apabila
variabel dapat diikutkan dalam koefisien alpha > 0,5, dengan
proses selanjutnya. menggunakan metode Alpha
b. Uji Reliabilitas Cronbach dengan menggunakan
pengajuan keandalan alat bantuan SPSS Program Versi
ukur dalam penelitian ini 21,0 dapat dilihat pada tabel
menggunakan metode cronbach dibawah ini :
Tabel Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Keterangan r alpha r tabel Keterangan

Variabel X
X1 Perencanaan 0,793 0,301 Handal
X2 Peramalan 0,759 0,301 Handal
Variabel Y Komitmen 0,653 0,301 Handal
karyawan
Sumber data : diolah
Semua variabel penelitian Berdasarkan hasil perhitungan
yang terdiri-dari perencanaan dengan menggunakan program SPSS
(X1) peramalan (X2) dan versi 21.0 maka persamaan regresi
komitmen karyawan (Y) linear berganda dari penelitian sebagai
mempunyai tingkat kehandalan berikut :
untuk digunakan dalam penelitian a. Persamaan Regresi Linear
karena koefisien alpha > 0,5. Berganda
- Analisa Statistik

Tabel Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients Correlations
Std. Zero- Partial
B Error Beta t Sig. Order Part
1 (Constan) ,748 ,539 1,390 ,172

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 85


ISSN 1412-2936

X1 Perencanaan ,568 ,157 ,468 3,623 ,001 ,631 ,497 ,410


X2 Peramalan ,277 ,106 ,339 2,624 ,012 ,564 ,383 ,297
a. Dependent Variable: Y
Sumber Data : diolah

Berdasarkan tabel cofficients, Nilai konstanta sebesar ,748 hal ini


dapat disusun persamaan regresi berarti bahwa pada saat X sama dengan
berganda sebagai berikut : nol maka kinerja sebesar ,748. Koefisien
Y = ,748 + ,568 X1 + ,277 variabel Perencanaan (X1) sebesar ,568
X2 + E dan peramalan (X2) ,277

Tabel Nilai R Model Summary


Model R R Adjusted Std. Change Statistich
Square R Error
Square ofthe RSquare F Change df df Sig.F
Estimat
Change 1 2 Change
e
1 ,698a ,487 ,461 ,35417 ,487 18,953 2 40 ,000

a. Predictors : (Constant), X1(perencanaan), X2(peramalan)


b. Dependent Variable : Y
Sumber data : diolah dari lampiran 3

Hasil perhitungan R pada table diatas, dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti
yaitu menunjukkan gambaran pengaruh dalam penelitian ini.
antara variable bebas yang terdiri-dari
perencanaan (X1), peramalan (X2) - Uji Hipotesis
terhadap variable terikat yaitu komitmen Uji F
karyawan (Y). Nilai R sebesar 0,698 atau Untuk mengetahui pengaruh
69,8% yaitu menggambarkan hubungan secara simultan atau secara bersama-
antara variabel bebas terhadap variabel sama variabel perencanaan (X1) dan
terikat bersifat searah atau kuat. peramalan (X2) terhadap variabel terikat
Sedangkan R square atau determinan R komitmen karyawan (Y) maka dapat
sebesar 0,487 atau 48,7% pengaruh dilihat dari hasil perhitungan dengan
secara simultan sedangkan sisanya menggunakan uji F sebagai berikut :
sisanya (100%-48,7%=51,3%)

Tabel Uji F
Mean
model Sum of Squares Df F Sig.
Square
1. Regression 4,755 2 2,377 18,953 ,000b
Residual 5,018 40 ,125
Total 9,772 42
a. Dependent Variabel : Y (komitmen karyawan)
b. Predictor : (Constant), X2 (peramalan), X1(perencanaan)
Sumber data diolah

Dari hasil perhitungan diperoleh F hitung peramalan (X2) secara bersama-sama


sebesar 18,953 dan apabila mempengaruhi variabel terikat yaitu
dikonsultasikan dengan F tabel sebesar komitmen karyawan (Y) dapat dibuktikan
3,23 jadi F hitung lebih besar dari F tabel kebenarannya.
maka hipotesa penulis bahwa diduga
variabel perencanaan (X1) dan Uji t

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 86


ISSN 1412-2936

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh MANDIRI pamekasan, maka saran-saran


t hitung untuk variabel perencanaan (X1) dari peneliti adalah sebagai berikut :
sebesar 3,623 dan peramalan (X2) 1. Diharapkan PT. BPRS SARANA
sebesar 2,624 dan kalau dikonsultasikan PRIMA MANDIRI pamekasan
dengan t tabel sebesar 2,021 sehingga t memperhatikan tentang
hitung > t tabel. Dengan demikian dapat perencanaan pada saat merekrut
disimpulkan bahwa variabel karyawan dimasa yang akan
perencanaan (X1) dan peramalan (X2) datang karena berdasarkan hasil
berpengaruh terhadap komitmen penelitian perencanaan
karyawan(Y) dapat dibuktikan berpengaruh terhadap komitmen
kebenarannya. karyawan.
Dari hasil perhitungan dengan 2. Hendaknya PT. BPRS SARANA
menggunakan uji t, ternyata dari kedua PRIMA MANDIRI pamekasan
variabel tersebut, variabel perencanaan pada saat melakukan
(X1) nilai t nya paling besar. Dengan perencanaan perekrutan
demikia variabel perencanaan (X1) karyawan harus disesuaikan
adalah variabel yang paling dominan dengan kemampuan karyawan
mempengaruhi komitmen karyawan (Y) yang memiliki komitmen siap
PT. BPRS SARANA PRIMA MANDIRI. bekerja pada perusahaan.

KESIMPULAN DAN SARAN


- Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian dan Armstrong, Michael. 2005. Manajemen
pembahasan mengenai pengaruh Sumber Daya Manusia. PT
perencanaan dan peramalan untuk ElexmediaKomputindo. Jakarta
membangun komitmen karyawan maka Danim. 2000. Pengantar Study Penelitian
keimpulan dari hasil penelitian ini adalah Kebijakan. Jakarta : Bumi Aksara.
sebagai berikut: Greenberg, & Baron. 2000. Perilaku
1. Dari hasil perhitungan dari Organisasi. Jakarta : Prentice Hall
variabel bebas yaitu diperoleh F Hakim, Rachman. 2011. Analisis Perilaku
hitung sebesar 18,953 dan apa Penawaran Kredit Bank BPR di
bila dikonsultasikan dengan F Malang (Studi Kasus PT. BPR
tabel sebesar 3,23 jadi F hitung Armindo Kencana Malang). Skripsi.
lebih besar dari F tabel maka Fakultas Ekonomi Universitas
diduga variabel perencanaan (X1) Negeri Malang.
dan peramalan (X2) secara Hakim, Rachman. 2016. Meninjau
bersama-sama mempengaruhi Kembali Seberapa Penting Target
variabel terikat yaitu komitmen Inflasi BankIndonesia Dalam
karyawan (Y) dapat dibuktikan Mengontrol Laju Inflasi. Ekuitas:
kebenarannya. . Jurnal Ekonomi dan Keuangan
2. Dari hasil perhitungan variabel Volume 20, Nomor 1, Maret 2016 :
yang paling mempengaruhi yaitu 53 – 71.
perencanaan (X1) dengan nilai t Meldona,2009. Manajemen Sumber
hitung 3,623 berpengaruh Daya Manusia, Perspektif
terhadap variabel terikat yaitu Integratif. Malang.
komitmen karyawan (Y) dengan Malayu S.P. Hasibuan EDISI REVISI.
nilai R sebesar 0,698 atau 69,8% Manajemen Sumber Daya
dapat dibuktikan kebenarannya. Manusia, Bumi Aksara. Jakarta.
- Saran 2012
Dari hasil penelitian mengenai Sedarmayanti. Manajemen Sumber Daya
pengaruh perencanaan dan peramalan Manusia, Reformasi Birokrasi dan
untuk membangun komitmen karyawan Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
pada PT. BPRS SARANA PRIMA Bandung :PT Aditama. 2007.

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 71


87
ISSN 1412-2936

Wilson Bangun,Manajemen Sumber


Daya Manusia, Penerbit
ERLANGGA Jakarta. 2012
Rivai Veithzal. 2013. Manajamen
Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan : dari Teori dan
Praktik. PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian
Administrasi, Penerbit Alfabeta
Bandung
. 2002. Statistik Untuk Penelitian
Dan Aplikasinya dengan SPSS
10.00 for windows. Alfabeta,
Bandung.
2008. Statistika Untuk
Penelitian. Penerbit CV.
Alfabeta, Bandung.
2012. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Cet XVII. Penerbit Alfabeta,
Bandung.
2006. Metode Penelitian Bisnis,
Alfabeta, Bandung

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018 72


88

Anda mungkin juga menyukai