(11160820000108) Model Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan PDF
(11160820000108) Model Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan PDF
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Muhammad Fakhri Anshori
NIM. 1111082000046
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
MODEL PENDETEKSIAN KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
OLEH AUDITOR SPESIALIS INDUSTRI DENGAN
ANALISIS FRAUD TRIANGLE
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh:
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Jum’at, 13 Maret 2015 telah dilaksanakan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Muhammad Fakhri Anshori
2. NIM : 1111082000046
3. Jurusan : Akuntansi/Audit
4. Judul Skripsi : Model Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan Oleh
Auditor Spesialis Industri Dengan Analisis Fraud
Triangle
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, Selasa, 21 April 2015 telah dilaksanakan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Muhammad Fakhri Anshori
2. NIM : 1111082000046
3. Jurusan : Akuntansi/Audit
4. Judul Skripsi : Model Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan oleh
Auditor Spesialis Industri dengan Analisis Fraud
Triangle
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skirpsi, maka diputuskan bahwa mahasiwa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta,
1. Yulianti, SE.,M.Si ( )
NIP. 19820318 201101 2 011 Ketua
5. Reskino, SE.,M.Si.,Ak.,CA ( )
NIP. 19740928 200801 2 004 Pembimbing II
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui
pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan
bukti bahwa saya telah melanggar aturan diatas, maka saya siap untuk dikenai
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan
sesungguhnya.
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Muhammad Fakhri Anshori
2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 21 Juli 1993
3. Alamat : Jl. Telaga 2 RT.013/009 No. 16, Pekayon,
Pasar Rebo, Jakarta Timur
4. Telepon : 08990717290
5. Email : fakhrianshori@outlook.com,
muhammad.fakhri@akuntanindonesia.or.id
vi
7. Workshop Microsoft Excel (Training) oleh Microsoft (MUGI) di FAH
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014.
8. Training PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian dan PSAK 66
Pengaturan Bersama di Deloitte Indonesia tahun 2015.
V. PENGALAMAN KERJA
1. Kantor Akutan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah, & Jerry sebagai
Junior Auditor periode Februari-Maret 2014
vii
DETECTING MODEL FINANCIAL STATEMENT FRAUD BY
AUDITOR INDUSTRY SPECIALIZATION WITH
FRAUD TRIANGLE ANALYSIS
ABSTRACT
viii
MODEL PENDETEKSIAN KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
OLEH AUDITOR SPESIALIS INDUSTRI DENGAN
ANALISIS FRAUD TRIANGLE
ABSTRAK
Kata kunci: analisis fraud triangle, financial targets, financial stability, auditor
industry specialization, kecurangan laporan keuangan.
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Model Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan oleh Auditor Spesialis
Industri dengan Analisis Fraud Triangle”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan
untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat, doa dan hal lainnya
kepada diri penulis.
2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Hepi Prayudiawan, SE.,MM.,Ak.,CA, selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. Amilin, SE.,M.Si.,Ak.,CA.,QIA.,BKP selaku dosen Pembimbing
Skripsi I yang telah bersedia memberikan waktunya untuk membimbing
penulis selama proses penulisan skripsi ini.
5. Ibu Reskino, SE.,M.Si.,Ak.,CA, selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang
telah bersedia memberikan waktunya untuk membimbing penulis selama
proses penulisan skripsi ini.
6. Seluruh staf pengajar dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan bantuan kepada penulis.
7. Teman-teman Akuntansi B 2011 yang selalu memberikan semangat dan
motivasi kepada penulis, serta seluruh teman-teman Akuntasi 2011.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh
x
karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
berbagai pihak untuk menyempurkan skripsi ini.
Jakarta, 7 April 2015
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Abstrak ............................................................................................................. ix
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
xii
2. Kecurangan .......................................................................... 20
D. Hipotesis ................................................................................... 41
Keuangan ............................................................................. 46
xiii
a. Financial Stability ........................................................... 57
d. Rationalization ................................................................ 59
C. Pembahasan .............................................................................. 75
A. Kesimpulan ............................................................................... 80
B. Saran ......................................................................................... 81
xiv
Daftar Tabel
2011-2013 .............................................................................. 1
xv
Daftar Gambar
xvi
Daftar Lampiran
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
permasalahan yang kerap dihadapi oleh badan regulator dibidang pasar modal
(Sukirman, 2013:1). Menurut Ketua Bapepam-LK atau saat ini Otoritas Jasa
Tabel 1.1
Daftar Industri Sanksi dan Kasus OJK tahun 2011-2013
No Industri Jumlah
1 Agriculture 2
2 Mining 10
3 Basic Industry and Chemicals 13
4 Miscelleneous Industry 3
5 Consumer Goods Industry 1
6 Property, Real Estate and Building Construction 10
7 Infrasturcture, Utilities, and Transportation 8
Bersambung pada halaman selanjutnya
1
Tabel 1.1 (Lanjutan)
Daftar Industri Sanksi dan Kasus OJK tahun 2011-2013
No Industri Jumlah
8 Finance 2
9 Trade, Service, and Invesment 13
10 Securities 2
11 Private Company 10
Total 74
Sumber: Diolah dari berbagai sumber
terbesar yang pernah terjadi di dunia ialah kasus Satyam Computer Service
India tahun 2009. Satyam Computer Service India yang menyajikan laporan
keuangan yang salah dengan melebihkan laba selama beberapa tahun sekitar
pernah terjadi yaitu dilakukan oleh PT KAI tahun 2005. PT KAI menyajikan
laporan keuangan yang salah dengan menyajikan laba sebesar Rp 6,9 miliar,
Melihat fenomena diatas, hal ini merupakan fakta yang tidak baik bagi
penyajian laporan keuangan penting menjadi perhatian agar tindakan ini dapat
2
oleh pemegang kepentingan dan masyarakat (Kusumawardhani, 2012:2).
peran yang lebih oleh auditor selaku pihak yang bertugas memastikan
kewajaran atas suatu laporan keuangan. Tentu kualitas dari auditor itu sendiri
keuangan.
Gul, Fung & Jaggi (2009:9) mengatakan bahwa auditor spesialis industri
tahun awal penugasan audit. Auditor spesialis biasanya juga menyusun secara
spesifik database best practices industri, kesalahan dan risiko suatu industri
secara spesifik, dan transaksi yang tidak biasa, yang semua itu bertujuan
Sun dan Liu (2013:5) juga mengatakan auditor spesialis industri lebih
akuntansi atau fraud. Hal inilah yang diharapkan agar kecurangan akuntansi
dapat diminimalisir.
3
secara komprehensif. Lou dan Wang (2009:2) penelitian terbaru pada
itu, Skousen, Smith dan Wright (2008:5) juga menyatakan kecurangan atau
oleh adanya kesempatan berbuat curang, selain itu karena adanya tekanan
Purwanto, 2013:3).
4
menemukan pengaruh yang signifikan terhadap kecurangan laporan
keuangan.
faktor tekanan lainnya yaitu financial targets diantaranya dilakukan oleh Lou
Smith, & Wright (2008:16), Antonia (2008:68) dan Sun dan Liu (2013:1)
diantaranya dilakukan oleh Chen dan Elder (2007:21) dan Sukirman dan Sari
manajemen laba diantaranya dilakukan oleh Januarsi (2008:1), Gul, Fung &
Jaggi (2009:1), Ratmono (2010:19), Junius dan Fitriyani (2011:21), Sun dan
5
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
diperoleh langsung dari OJK yaitu tahun 2011-2013 yang pada penelitian
2001.
regression.
6
juga menghindari risiko kecurangan dan membantu dalam keputusan
Triangle”
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
7
1. Bagi Akademisi:
variabel kecurangan.
penelitian selanjutnya.
2. Bagi Praktisi:
suatu perusahaan.
keuangan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
terdapat tiga kondisi umum yang hadir ketika kecurangan atau fraud terjadi.
pengendalian.
Konsep ini sejalan dengan teori fraud triangle Cressey (1953) dalam
umum:
9
Selanjutnya konsep faktor risiko kecurangan yang terdiri dari pressure,
Gambar 2.1
Fraud Triangle
Opportunity
Pressure Rationalization
fraud triangle:
a. Incentive/Pressure (Tekanan)
muncul karena kebutuhan atau masalah finansial tapi banyak juga yang hanya
10
terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan terjadinya pressure atau
penurunan margin.
keseluruhan.
11
lingkungan bisnis disekitarnya, karena berkaitan dengan persaingan
utang.
d) Efek yang terlihat atau nyata dari melaporkan kinerja keuangan yang
12
pihak yang memiliki kepemilikan akan perusahaan tersebut dan untuk
personal manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
pencapaian target yang agresif atas harga saham, hasil operasi, posisi
bertanggung jawab atas tata kelola, termasuk target insentif penjual atau
profitabilitas.
13
personal financial needs, dan financial targets baik yang berasal dari dalam
b. Opportunities (Peluang)
terdiri dari dua komponen yaitu general information dan technical skill
entitas yang berelasi yang tidak diaudit atau diaudit oleh KAP lain.
14
c) Aset, liabilitas, pendapatan atau biaya yang didasarkan pada estimasi
melebihi bentuk”.
yang berasal dari nature of industry lebih berkaitan dengan faktor dari
15
a) Dominasi manajemen oleh seseorang atau suatu kelompok kecil
(dalam bisnis yang tidak dikelola oleh pemilik) tanpa disertai oleh
pengendalian pengganti.
efektif.
melakukan kecurangan.
baik.
16
4) Internal control (pengendalian internal) yang kurang baik yang
signifikan.
yang berasal dari internal control lebih berkaitan dengan tidak efektifnya
kecurangan dapat disebabkan oleh adanya peluang yang berasal dari nature of
c. Rationalization (Rasionalisasi)
merupakan bagian yang harus ada dari kejahatan itu sendiri, bahkan
17
laporan keuangan yang mungkin tidak dapat ditemukan oleh auditor (SAS
etika entitas oleh manajemen, atau komunikasi nilai atau standar etika
2) Partisipasi atau campur tangan yang eksesif dari manajemen yang tidak
entitas, manajemen senior, atau pihak yang bertanggung jawab atas tata
kreditur, dan pihak ketiga lainnya untuk mencapai perkiraan yang agresif
18
7) Kepentingan manajemen dalam menggunakan cara yang tidak tepat
transaksi atau perlakuan akuntansi yang tidak signifikan atau tidak tepat
sebagai berikut:
perikatan audit.
19
hubungan antara perusahaan dan auditor yang kurang baik. Berdasarkan
kecurangan tersebut yang dapat berasal dari pengalaman dimasa lalu ataupun
terjadi tidak hanya karena adanya keinginan oleh individu tersebut, tetapi
2. Kecurangan (Fraud)
keuntungan / manfaat pribadi dan bisnis. Perbuatan ini tidak tergantung pada
20
Selain itu menurut Black Law Dictionary (8th Ed), definisi fraud yaitu:
untuk menipu atau membohongi, suatu tipu daya atau cara-cara yang tidak
jujur untuk mengambil atau menghilangkan uang, harta, hak yang sah milik
orang lain baik karena suatu tindakan atau dampak yang fatal dari tindakan
“Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu
seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam
Berdasarkan definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa fraud itu adalah
tindakan yang dapat berupa kebohongan atau tindakan melawan hukum yang
Untuk mengetahui apakah suatu tindakan fraud itu sudah terjadi atau belum,
berikut ini terdapat uraian yang berisi unsur-unsur dari suatu tindakan fraud:
(Priantara, 2013:6)
21
a. Terdapat penyataan yang dibuat salah atau menyesatkan
informasi atau laporan atau bukti transaksi, hal itu dengan maksud
ada pihak yang menderita kerugian, dan sebaliknya ada pihak yang
mendapat manfaat atau keuntungan secara tidak sah baik dalam bentuk
22
Ketika unsur-unsur yang diuraikan pada paragraf diatas ditemui dalam
merupakan tindakan fraud. Karena jika tidak maka kondisi tersebut masih
berada pada tahap kesalahan atau kelalaian, karena fraud itu dilakukan
23
Gambar 2.2
Fraud Tree
24
Gambar fraud tree diatas terdiri dari tiga cabang utama, yakni
a. Corruption
Istilah corruption disini serupa tetapi tidak sama dengan istilah korupsi
meliputi 30 tindak pidana korupsi dan bukan empat bentuk seperti yang
berbagai bentuk diantaranya bisnis pelat merah atau bisnis pejabat (penguasa)
dan keluarga serta kroni mereka yang menjadi pemasok atau rekanan
2014: 196).
untuk memuluskan rencana mereka agar proses berjalan lancar. Tidak hanya
pidana korupsi, karena semua pihak ingin merasa aman dan lancar dalam
mencapai tujuannya.
25
b. Asset Misappropriation
secara ilegal (tidak sah, atau melawan hukum) yang dilakukan seseorang yang
(Tuanakotta, 2014:199).
uang tersebut belum masuk ke perusahaan (skimming). Selain itu, jika uang
tersebut sudah masuk, fraud yang bisa dilakukan ialah dengan mencuri atau
pencurian (larceny). Arus uang yang masuk sudah terekam oleh sistem
26
membuat karyawan fiktif (payroll schemes), atau bisa juga melalui
schemes). Selain itu ada juga yang melalui pemalsuan cek untuk pembayaran
(Tuanakotta, 2014:203).
atau jabatan yang dimiliki sulit untuk pelaku melakukan fraud karena harus
c. Fraudulent Statements
2014:203).
understatements) yang terdiri dari dua ranting cabang yaitu financial dan non-
financial. Pada financial fraud tindakan yang terjadi dapat berupa penyajian
aset atau pendapatan yang lebih tinggi dari yang sebenarnya (Asset / revenue
overstatements) atau penyajian yang lebih rendah dari yang sebenarnya (Asset
27
/ revenue understatements). Sedangkan untuk non-finacial fraud tindakan
menyesatkan, laporan yang lebih bagus dari yang sebenarnya atau pemalsuan
Tindakan fraud jenis ini tentu sangat merugikan jika informasi tersebut
finansial suatu organisasi yang disengaja salah yang dapat tercapai melalui
misstatement ialah:
28
Yang dapat diartikan sebagai 1. salah penyajian yang disadari terhadap
lain bertindak atau berbuat; 3. Suatu kerugian yang timbul akibat salah
pula tentang tindak pidana yang berkaitan dengan perbuatan membuat laporan
atau laporan keuangan yaitu dalam pasal 392 yang kutipannya adalah sebagai
29
laporan keuangan dapat timbul karena kecurangan atau kesalahan, dan faktor
laporan keuangan adalah tindakan yang disengaja atau tidak disengaja (SPAP
SA 240, 2013:1).
lebih menguntungkan.
30
g. Menunjukkan kepatuhan terhadap perjanjian pembiayaan.
laporan keuangan lebih kepada kepentingan individu pelaku yang dilain pihak
bertujuan agar laba tahun berjalan lebih tinggi (higher current earnings),
dengan arus kas dan trend laba yang tidak fluktuatif dan lebih
31
sedang membaik agar laba tersebut bisa dimanfaatkan pada saat kinerja
management.
Dari kelima jenis financial number game diatas kelimanya dekat sekali
seharusnya.
keuangna.
32
Selain itu, untuk melakukan kecurangan laporan keuangan terdapat
berikut, yaitu:
keuangan;
laporan keuangan itu merupakan tindakan yang secara garis besar dapat
Definisi Auditor spesialis menurut SAS 73 (AU Section 336) (2011:1) yaitu:
33
the auditor in obtaining sufficient appropriate audit evidence. An auditor's
specialist may be either an auditor's internal specialist (i.e., a partner or
staff, including temporary staff, of the auditor's firm or a network firm) or an
auditor's external specialist”.
Definisi diatas dapat diartikan sebagai individu atau organisasi yang
memiliki keahlian selain dibidang akuntansi dan audit, yang bekerja pada
mendapatkan bukti audit yang cukup dan tepat. Auditor spesialis tersebut
dapat berupa auditor spesialis internal (yaitu partner atau staf, termasuk staf
temporer dari kantor auditor atau sebuah kantor rekanan) atau auditor
spesialis eksternal.
approach), yaitu dimana auditor tersebut memiliki pangsa pasar yang berbeda
persentase tertinggi dari total aset perusahaan yang diaudit dalam suatu
industri.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam hal ini auditor spesialis industri
industri tertentu karena pengalaman dan menguasai pangsa pasar audit dalam
bertugas mengawasi lembaga keuangan dan pasar modal (UU OJK, 2011).
34
Dalam menjalankan tugasnya OJK memiliki peraturan yang sebelumnya
Keuangan) yang saat ini menjadi OJK. Berikut adalah Peraturan yang
dimiliki oleh OJK yang mengatur tentang pelanggaran yang berkaitan dengan
oleh ACFE dimana salah satu hal yang menyebabkan terjadinya kecurangan
35
36
B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 berikut merupakan penelitian-penelitian yang menjadi sumber referensi dalam penelitian ini:
Tabel 2.1
Metode Penelitian
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Muchammad Analisis Faktor-Faktor Variabel kecurangan Proksi LEV, Profitabilitas berpengaruh
Syafruddin yang Mempengaruhi laporan keuangan, SALTA, signifikan sedangkan
Fira Firmanaya Kecurangan Laporan financial stability, RPTRANS, INVTA, leverage, rasio perputaran
(2014) Keuangan financial targets, CPA, GC, dan modal, transaksi pihak
dan rationalization LnASSETS istimewa, ukuran
Proksi ROA dan Populasi perusahaan perusahaan audit, rasio
audit report publik non keuangan persediaan, perantian
Penelitian kuantitatif tahun 2008-2011 auditor, opini audit, dan
Sumber data laporan Regresi logistk kemampuan going concern
keuangan di tidak berpengaruh
Indonesia signifikan terhadap
kecurangan laporan
keuangan.
2 Puspatrisnanty Analisis Hubungan Variabel kecurangan Variabel aggregated Aggregated prior
dan Fitriyani Manajemen Laba dan laporan keuangan prior discretionary dicretionary accruals dan
(2014) Fraud dalam Laporan Proksi ROA accruals, abnormal unexpected revenue
Keuangan Penelitian kuantitatif book-tax differences, memiliki hubungan positif
Sumber data laporan unexpected revenue dan abnormal book-tax
Bersambung pada halaman selanjutnya
37
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Penelitian Sebelumnya
Metode Penelitian
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
keuangan di per employee, differences memiliki
Indonesia capital productivity, hubungan negatif yang
pertumbuhan signifikan sedangkan
penjualan pertumbuhan penjualan
Populasi perusahaan dan ROA tidak
publik non keuangan berpengaruh signifikan
tahun 2002-2012 terhadap kecurangan
Regresi logistik laporan keuangan
3 Jerry Sun dan Auditor Industry Variabel auditor Variabel earning Auditor spesialis industri
Gouping Liu Specialization, Board industry management dan komite audit
(2013) Governance, and specialization Proksi FSIZE, LEV, independen berpengaruh
Earnings Management Proksi IND, AISPE MB, ICLAIM, negatif terhadap
atau SPEC NOA, LITI, dan manajemen laba.
Penelitian kuantitatif LOSS
Sumber data laporan Populasi perusahaan
keuangan di tahun 1996-2010 di
Amerika Serikat Amerika Serikat
Regresi berganda
4 Dwi Ratmono Manajemen Laba Riil Variabel auditor Variabel manajemen Auditor yang mempunyai
(2010) dan Berbasis Akrual: industry laba akrual dan spesialisasi industri dapat
Dapatkah Auditor yang specialization manajemen laba riil mendeteksi besarnya
Berkualitas Proksi IMS atau Proksi abnormal manajemen laba akrual
Mendeteksinya? SPEC CFO, abnormal dibandingkan manajemen
Bersambung pada halaman selanjutnya
38
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Penelitian Sebelumnya
Metode Penelitian
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Penelitian kuantitatif discretionary laba riil
Sumber data laporan expenses, abnormal
keuangan di production costs dan
Indonesia discresionary
accruals
Populasi perusahaan
perbankan publik
tahun 2001-2008
Regresi berganda,
analisis sensitivitas
5 Christopher J. Detecting and Variabel financial Variabel external ACHANGE, 5%OWN,
Skousen, Predicting Financial stability, financial pressure, personal CEO berhubungan positif
Kevin R. Statement Fraud: The targets, ineffective financial need, sedangkan FINANCE,
Smith, dan Effectiveness Of The monitoring, nature of industry, OSHIP, FREEC dan IND
Charlotte J. Fraud Triangle and rationalization, dan dan organizational berhubungan negatif
Wright SAS No. 99 kecurangan laporan structure dengan kemungkinan
(2008) keuangan Proksi GPM, terjadinya kecurangan
Proxy ROA, SCHANGE, CATA, laporan keuangan.
ACHANGE, IND, SALAR, SALTA,
dan audit report INVSAL, LEV,
Jenis penelitian FINANCE, FREEC,
kuantitatif OSHIP, 5%OWN,
Sumber data laporan RECEIVABLE,
Bersambung pada halaman selanjutnya
39
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Penelitian Sebelumnya
Metode Penelitian
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
keuangan di INVENTORY,
Amerika Serikat FOPS, BDOUT,
AUDCOMM,
AUDSIZE,
EXPERT, CEO,
TOTALTURN,
AUDCHANG, dan
Tacc
Populasi perusahaan
publik tahun 1992-
2001 di Amerika
Serikat
Logit regression,
wilcoxon test,
sensitivity analysis
Sumber: Diolah dari berbagai sumber
Penelitian Sebelumnya
40
C. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
Basis Teori:
Fraud Triangle
Financial stability
Financial targets
Kecurangan
Ineffective monitoring
Laporan Keuangan
Rationalization
Auditor Industry
Specialization
Metode Analisis:
Mann-Whitney U
Analisis Diskriminan
kondisi keuangan suatu perusahaan berada dalam titik aman. Setiap tahun
pendapatan dan laba yang telah ditargetkan agar kondisi perusahaan terlihat
stabil. Selain itu, bonus akhir tahun akan menjadi sumber penghasilan yang
dalam (SAS No. 99, 2002:4) ketika stabilitas keuangan atau profitabilitas
terancam oleh keadaan ekonomi, industri, dan situasi entitas yang beroperasi
proxi untuk financial stability (Beasley, 2000 dalam Skousen et al., 2008:9)
42
Hasil yang berbeda ditemukan oleh Ratmono et al., (2013:13), dimana
dan Sari (2013:23) juga menemukan bahwa financial stability tidak memiliki
keuangan.
ditetapkan oleh dewan komisaris atau pemilik yang harus dicapai manajemen.
tersendiri bagi manajemen yang membuat mereka harus bekerja keras untuk
43
Hal tersebut dapat menyebabkan manajemen melakukan kecurangan
laba.
keuangan.
44
Monitoring atau pengawasan merupakan hal yang penting bagi
lancar. Pengawasan tersebut dilakukan oleh komite audit yang ditunjuk oleh
(Antonia, 2008:21).
hal ini akan menimbulkan efek negatif terhadap proses pembuatan laporan
sejalan dengan uraian dalam SAS No.99 (2002:46) dimana kecurangan terjadi
45
member dan menemukan pengaruh negatif terhadap kecurangan laporan
keuangan.
keuangan.
keuangan.
dilakukan (Sukirman dan Sari, 2013:9). Tindakan pembenaran ini bisa saja
saja dan sering terjadi dalam perusahaan tersebut, salah satunya adalah
pola pikir dimana orang tersebut merasa dirinya benar saat melakukan
46
atau meningkatkan tren laba. Manajemen laba yang dilakukan menggunakan
2008:16).
perusahaan fraud dan non-fraud. Chen dan Elder (2007:21) yang melakukan
keuangan.
47
kemampuan untuk mendeteksi manajemen laba dan meminimalisasi
kesalahan (Balsam, Krishnan, dan Yong, 2003:3). Sun dan Liu (2013:5) juga
Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Gul et al.,
yang memiliki rasio solvabilitas tinggi lebih sering menggunakan jasa auditor
industri dan eror juga transaksi yang tidak biasa, yang semuanya bertujuan
Dimana dengan adanya auditor spesialis maka manajemen laba akrual dapat
48
laba. Aditya (2013:14) juga menemukan auditor spesialis industri tidak
laporan keuangan.
49
50
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
variabel atau lebih dan bertujuan untuk menentukan ada atau tidaknya
spesialis industri dengan analisis fraud triangle. Populasi penelitian ini adalah
terkena sanksi dan kasus oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) tahun 2011-
2013.
yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) atau
51
secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan
52
1. Sampel perusahaan fraud merupakan perusahaan yang terdaftar (listing)
di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan terkena kasus dan sanksi OJK tahun
2011-2013.
memiliki indikasi adanya fraud dan jumlah aset dan penjualan yang
sebanding atau hampir sama dengan perusahaan fraud pada tahun 2011-
periode 2011-2013.
data sekunder. Data sekunder dapat diperoleh dari perusahaan yang diteliti
ini:
1. Data Internal
50
perusahaan yang terkena sanksi dan kasus dengan meminta data tersebut
didapat dari data internal Direktorat Penetapan Sanksi dan Keberatan Pasar
Modal OJK.
2. Data Eksternal
data yang dapat diakses oleh siapa saja di situs BEI dan perusahaan yang
bersangkutan.
adalah data terdistribusi normal ataupun tidak normal dan tipe data adalah
nominal, ordinal, interval maupun rasio pada data berjumlah seratus ataupun
penelitian ini:
1. Uji Mann-Whitney U
51
Mann-Whitney U adalah uji dua sampel bebas pada statistik
parametrik, yakni ingin mengetahui apakah dua buah sampel yang bebas
berasal dari populasi yang sama (Santoso, 2014:104). Data tersebut bertipe
ialah data tidak terdistribusi normal, oleh karena itu peneliti menggunakan
smirnov. Jika hasil signifikansi dibawah 0,05 maka hipotesis nol ditolak atau
data tidak terdistribusi normal (Ghazali, 2013:34). Setelah itu uji mann-
fraud, dan yang kedua untuk menguji variabel independen. Variabel yang
2. Analisis Diskriminan
2013:290)
kelompok.
52
c) Menggunakan variabel yang telah teridentifikasi atau indek untuk
Variabel yang dapat diuji pada analisis diskriminan adalah variabel yang
kedua kelompok, maka variabel ini akan digunakan untuk membentuk fungsi
diantaranya:
Tes ini digunakan untuk melihat apakah secara univariate ada perbedaan
b) Wilks’ Lambda
wilks’ lambda dan nilai F tes atau signifikansi (Santoso, 2014:176). Dalam
hal ini, nilai wilk’s lambda akan dilihat apakah mendukung nilai signifikansi
yang ada pada test of equality of group means dengan menguji variabel secara
bersama-sama dengan nilai signifikansi dibawah 0,05. Karena hal ini dapat
53
berarti nilai means atau rata-rata score diskriminan untuk kedua kelompok
c) Elgenvalues
itu, nilai tersebut juga untuk mengukur variasi antara kedua kelompok
persentase.
Dalam hasil uji analisis diskriminan terdapat suatu persamaan atau fungsi
yang dihasilkan dari analisis tersebut. Kegunaan fungsi ini untuk mengetahui
sebuah case masuk pada grup yang satu, ataukah tergolong pada grup yang
dependen. Pada analisis ini, hasil dari tabel function at group centroids adalah
nilai cut off, yang dipilih pada nilai yang meminimumkan jumlah incorrect
54
f) Classification result
melihat seberapa jauh klasifikasi tersebut sudah tepat atau seberapa persen
Berdasarkan hasil analisis diatas maka akan didapat suatu nilai yang
ß5SPEC + εi
Keterangan:
εi = error
E. Operasionalisasi Variabel
55
dan ranting yang menggambarkan fraud dalam label fraudulent statement
salah satunya adalah salah penyajian yang disadari terhadap suatu kebenaran
dalam penelitian ini yaitu angka 1 untuk perusahaan fraud dan angka 0 untuk
178).
2. Variabel Independen
auditor spesialis industri. Varibel fraud triangle terdiri dari tiga bagian yaitu
56
a. Financial Stability
Salah satu sisi dari teori fraud triangle adalah tekanan. Dalam SAS No.
tekanan salah satu jenisnya adalah stabilitas atau profitabilitas keuangan yang
terancam oleh kondisi ekonomi, industri, atau operasi entitas. Salah satu
assets sebagai proksi dari variabel financial stability dan hasil penelitiannya
aset karena jika pertumbuhan aset terlihat stabil maka ini berarti tingkat laba
ACHANGE =
b. Financial Targets
disebabkan oleh tekanan salah satu jenisnya adalah tekanan yang eksesif
57
terhadap manajemen atau personel operasi. Salah satu indikasi adanya
assets sebagai proksi dari variabel financial targets dan hasil penelitiannya
tingkat laba terhadap aset atau ROA untuk variabel target keuangan atau
karena itu merupakan rasio yang sering digunakan untuk melihat profitabilitas
ROA =
c. Ineffective Monitoring
manajemen yang tidak efektif . Salah satu indikasi adanya peluang yang
oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola terhadap proses pelaporan
58
keuangan dan pengendalian intern yang tidak efektif (SPAP, 2013:47). Dalam
hal ini adalah dewan direksi dan komite audit (SAS No. 99, 2002:46).
IND =
d. Rationalization
eksesif dalam menjaga atau meningkatkan harga saham atau tren laba entitas.
Untuk menjaga laba yang dimiliki stabil atau meningkat tentu manajemen
59
Skousen et al., (2008:13) menggunakan opini audit atau audit report
sebagai proksi dari variabel rasionalisasi. Sukirman dan Sari (2013:10) juga
antara perusahaan fraud dan non-fraud. Dalam penelitian ini, peneliti juga
diatas.
tertentu yaitu menguasi pangsa pasar audit dalam suatu industri tersebut.
spesialis industri.
Selain itu, ada juga penelitian yang menggunakan aset klien dalam
pengukuran auditor spesialis industri yaitu oleh Sun dan Liu (2013:3).
pasar berdasarkan total aset klien dalam penelitiannya. Dalam penelitian ini
60
peneliti menggunakan perbandingan aset klien untuk mengukur auditor
SPEC = x
Suatu KAP dikatakan spesialis jika KAP tersebut menguasai 20% atau
lebih industry market share (Rusmin, 2010:7). Karena data merupakan data
perusahaan yang diaudit oleh auditor spesialis industri dan angka 0 untuk
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
No Variabel Jenis Variabel Indikator Skala
1 Kecurangan Laporan Dependen Variabel dummy, nilai 1 Nominal
Keuangan untuk perusahaan fraud,
(Martantya, 2013) dan 0 untuk perusahaan
tidak fraud.
2 Financial Stability Independen ACHANGE = (Total Rasio
(Skousen et al.,2008) Asset t – Total Asset t-1 )
/ Total Asset t
3 Financial Targets Independen ROA = Net Income Rasio
(Skousen et al.,2008) before extraordinary
item t-1 / Total Asset t
4 Ineffective Independen IND = Jumlah anggota Rasio
Monitoring komite audit independen
(Skousen et al.,2008) / Jumlah total komite
audit
5 Rationalization Independen Variabel dummy, nilai 1 Nominal
(Skousen et al.,2008) untuk opini unqualified
opinion, dan 0 untuk
opini modifikasi lainnya.
6 Auditor Industry Independen Variabel dummy, nilai 1 Nominal
Specialization untuk perusahaan yang
(Setiawan dan diaudit oleh auditor
Fitriyani, 2011) spesialis industri, dan 0
untuk perusahaan yang
diaudit oleh bukan
auditor spesialis industri
Sumber: Diolah dari berbagai sumber
61
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Indonesia (BEI) yang terkena sanksi dan kasus oleh Otoritas Jasa Keuangan
peneliti.
dan Keberatan Pasar Modal OJK. Perolehan data tersebut dilaksanakan pada
melalui email. Data yang peneliti peroleh ialah daftar perusahaan listing BEI
yang terkena sanksi dan kasus tahun 2011-2013. Tabel 4.1 berikut ini
Tabel 4.1
Daftar Sampel Industri Sanksi dan Kasus OJK tahun 2011-2013
No Industri Jumlah
1 Agriculture 2
2 Mining 10
3 Basic Industry and Chemicals 13
4 Miscelleneous Industry 3
5 Consumer Goods Industry 1
6 Property, Real Estate and Building Construction 10
Bersambung pada halaman selanjutnya
62
Tabel 4.1
Daftar Sampel Industri Sanksi dan Kasus OJK tahun 2011-2013
No Industri Jumlah
7 Infrasturcture, Utilities, and Transportation 8
8 Finance 2
9 Trade, Service, and Invesment 13
10 Securities Company 2
11 Private Company 10
Total Perusahaan 74
Perusahaan non sekuritas 72
Perusahaan listing equity atau modal 61
Perusahaan sanksi VIII.G.7 dan IX.E.2 37
Perusahaan memiliki laporan keuangan audited 30
Sumber: Data sekunder yang diolah
perusahaan fraud yang terkena sanksi dan kasus OJK yang tersebar di semua
keuangan dan tahunannya di situs BEI atau situs resmi perusahaan. Dengan
dengan judgement sampling. Berdasarkan pada tabel 4.1 diatas, maka dalam
atau core-business yang sama berdasarkan jumlah aset dan penjualan yang
Tabel 4.2
Perbandingan Asset dan Sales Perusahaan Fraud dan Non-Fraud
N Fraud Non-Fraud
Industry
o Asset Sales Asset Sales
1 Agriculture 1213 25 2241 682
2 Mining 19924 11890 23831 19850
3 Basic Industry and Chemicals 17590 20726 4002 4509
4 Miscellaneous Industry 1874 1004 2377 2270
Property, Real Estate and Building
5 Construction 2865 467 2503 430
6 Infrastructure, Utilities, and Transportation 2273 658 3081 2906
7 Finance 2442 210 3382 1124
8 Trade, Service, and Invesment 24845 2940 24869 20857
Total 73026 37920 66286 52628
Sumber: data sekunder yang diolah
sebagai data pembanding agar penelitian ini bisa dilakukan. Peneliti akan
ukuran yang sama. Karena jika ukuran berbeda, maka sampel tersebut tidak
64
sebelum itu peneliti akan melakukan uji normalitas terlebih dahulu dan
Tabel 4.3
Uji Normalitas Sampel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation ,49905374
Most Extreme Differences Absolute ,302
Positive ,262
Negative -,302
Test Statistic ,302
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
Sumber: output SPSS
Tabel 4.3 diatas menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000.
Ini berarti data tidak terdistribusi normal karena nilai signifikansi berada
Tabel 4.4
Uji Mann- Whitney U
Asset dan a
Test Statistics Sales
Asset Sales
65
Mann Whitney U 418,000 378,500
Wilcoxon W 883,000 843,500
Z -,473 -1,057
Asymp. Sig. (2-tailed) ,636 ,290
Sumber: output SPSS
Tabel 4.4 menunjukkan nilai signifikansi pada asset dan sales masing-
masing adalah 0,636 dan 0,290. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang
signifikan diantara sampel fraud dan non-fraud yang mengacu pada ukuran
Berdasarkan hasil diatas, ini juga dapat berarti bahwa perusahaan yang
menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki karakteristik assets dan sales
yang sama, tidak terjadi perbedaan jarak yang signifikan diantara kedua
whitney u tetapi sebelum itu peneliti akan melakukan uji normalitas terlebih
Tabel 4.5
Uji Normalitas Variabel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 60
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation ,47954291
Most Extreme Differences Absolute ,246
66
Positive ,246
Negative -,230
Test Statistic ,246
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
Sumber: output SPSS
Tabel 4.5 diatas menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000.
Ini berarti data tidak terdistribusi normal karena nilai signifikansi berada
apakah ada perbedaan yang signifikan diantara kedua sampel dari variabel
Tabel 4.6
Uji Mann-Whitney U Variabel Independen
Test Statisticsa
ACHANGE ROA IND AUDREPORT SPEC
(0,282), dan SPEC (1,000). Hal ini berarti bahwa ACHANGE dan ROA
67
0,05 atau < 0,05. Sedangkan IND, AUDREPORT, dan SPEC perusahaan
perbedaan yang signifikan, maka proksi ini dapat di uji lebih lanjut
b. Nilai ROA atau rasio laba terhadap aset berdasarkan hasil pengujian
68
perbedaan nilai yang signifikan, maka proksi ini dapat di uji lebih lanjut
telah mematuhi peraturan tentang komposisi komite audit yang salah satu
memiliki perbedaan nilai yang signifikan, maka proksi ini tidak dapat di
signifikan, maka proksi ini tidak dapat di uji lebih lanjut dengan
atau disimpulkan.
69
e. Nilai SPEC atau auditor spesialis industri berdasarkan hasil pengujian
tetap tergolong perusahaan fraud yang terkena sanksi dan kasus OJK.
Karena nilai SPEC yang merupakan proksi dari variabel auditor industry
proksi ini tidak dapat di uji lebih lanjut dengan menggunakan uji analisis
dapat diuji dengan analisis diskriminan yaitu variabel yang telah lolos uji
diskriminan. Tahap ini akan menguji apakah means diantara kedua variabel
Tabel 4.7
Hasil Test of Equality of Group Means
Tests of Equality of Group Means
Wilks' Lambda F df1 df2 Sig.
ACHANGE ,958 2,569 1 58 ,114
70
Sumber: output SPSS
ROA ,908 5,892 1 58 ,018
masing-masing sebesar 0,114 dan 0,018. Hal ini berarti ACHANGE tidak
nilai perbedaan yang signifikan karena memiliki nilai signifikansi diatas 0,05
atau > 0,05. Sedangkan ROA memiliki perbedaaan yang signifikan karena
memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05 atau < 0,05. Penjelasan lebih lanjut
mengenai hasil pengujian diatas akan dijelaskan pada sub bab pembahasan
b. Wilks’ Lambda
Hasil uji beda diatas juga dapat dibuktikan dengan melihat nilai wilk’s
diantara kedua sampel yang mendukung uji test of equality of group means.
Tabel 4.8
Hasil Wilks’ Lambda
Wilks' Lambda
Test of Function(s) Wilks' Lambda Chi-square Df Sig.
perbedaan yang signifikan. Nilai diatas dapat juga berarti ROA dapat
perusahaan tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Dan hal ini juga
mendukung hasil signifikansi tersebut. Karena hanya ada satu variabel yang
signifikan, maka nilai signifikansi pada uji ini sama dengan test of equality of
group means.
c. Elgenvalues
tersebut:
Tabel 4.9
Hasil Elgenvalues
Eigenvalues
Canonical
Function Eigenvalue % of Variance Cumulative % Correlation
a
1 ,102 100,0 100,0 ,304
Sumber: output SPSS
0,0924. Hal ini berarti, dapat disimpulkan bahwa 9% variasi antara kelompok
rasio ROA. Sedangkan sisanya 91% dijelaskan oleh variabel lain diluar
model ini. Karena diluar model ini masih terdapat variabel yang memiliki
72
Selajutnya, analisis diskriminan ini akan menghasilkan suatu koefisien
tersebut:
Tabel 4.10
Hasil Function Coefficients
Canonical Discriminant
Function Coefficients
Function
ROA 7,271
(Constant) -,153
Sumber: output SPSS
73
Hasil dari analisis diskriminan ini juga akan menghasilkan suatu fungsi
untuk menentukan score cut off atau batas sampel masuk kedalam kelompok
Tabel 4.11
Hasil Function at Group Centroids
Functions at Group Centroids
Function
Perusahaan 1
Non-Fraud ,313
Fraud -,313
Sumber: output SPSS
masing-masing sebesar 0,313 dan -0,313. Selanjutnya nilai score cut off dapat
( ) ( )
score cut off = =0
Maka, berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan, Jika:
f. Classification Result
Tabel 4.12
Hasil klasifikasi
Classification Resultsa
Perusahaan Predicted Group Membership Total
74
Non-Fraud Fraud
Fraud 11 19 30
sebagai berikut:
( )
Percentage classification = x 100% = 71,66%
Hal ini menunjukkan bahwa model dapat mengidentifikasi sampel dan dapat
C. Pembahasan
pertumbuhan aset yang sama, walaupun perusahaan fraud memiliki nilai yang
75
lebih rendah tapi tetap variabel tersebut tidak dapat membedakan antara
Melihat hasil pengujian dalam penelitian ini, nilai perubahan aset yang
dalam hal ini mencerminkan kinerja yang bagus dari perusahaan dan dengan
kata lain perusahaan memiliki kondisi yang bagus dan stabil. Nilai dari rasio
tersebut ternyata dalam penelitian ini tidak dapat menjadi acuan suatu
perusahaan melakukan fraud atau tidak. Karena ada faktor lain yang dapat
Bisa saja saat perusahaan memiliki stabilitas keuangan yang rendah, ternyata
kehilangan investor mereka karena kondisi ini dialami juga oleh pesaing
mereka.
76
Dari hasil pengujian diatas juga, dapat dikatakan variabel financial
mana perusahaan yang termasuk dalam kategori fraud dan mana perusahaan
laporan keuangan.
keuangan.
assets atau ROA memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,018. Hal ini berarti
manajemen untuk mencapai target laba yang setidaknya sama dengan yang
77
diperoleh tahun sebelumnya sehingga menjadikan manajemen terpacu untuk
sering digunakan oleh perusahaan yang mengalami krisis finansial dan yang
kita pahami bahwa kecurangan muncul karena adanya krisis yang dialami
nilai ROA yang rendah diakibatkan oleh rendahnya laba yang dapat
yang sedang tidak sehat. Karena salah satu indikator dalam menilai kinerja
suatu perusahaan adalah dari nilai rasio profitabilitasnya atau ROA (Antari
keuangan yang bagus, dan disisi lain manajemen juga tetap pada koridor
peraturan yang ada agar terciptanya good corporate governance (GCG). Oleh
78
perusahaan yang termasuk dalam kategori fraud dan mana perusahaan yang
Akan tetapi hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
keuangan.
79
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui financial targets, financial
yang terkena sanksi dan kasus Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2011-
VIII.G.7. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang
al., (2008:17).
81
2. Berdasarkan hasil analisis diskriminan, financial targets pada perusahaan
82
Hal ini berarti financial targets dapat mendeteksi kecurangan laporan
B. Saran
penelitian yang lebih baik lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai
81
DAFTAR PUSTAKA
83
Ratmono, Dwi. “Manajemen Laba Riil dan Berbasis Akrual: Dapatkah Auditor
yang Berkualitas Mendeteksinya?”. 2010.
Ratmono, Avrie, & Purwanto. “Dapatkan Teori Fraud Triangle Menjelaskan
Kecurangan dalam Laporan Keuangan”. 2013.
Rezaee, Zabihollah. “Financial Statement Fraud. Prevention and Detection”.
New York: John Wiley & Sons, Inc. 2002.
Rusmin, Rusmin. “Auditor Quality And Earnings Management: Singaporean
Evidence”. 2010.
Santoso, Singgih. “Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS Edisi
Revisi”. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2014.
Santoso, Singgih. “Statistik NonParametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS
Edisi Revisi”. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2014.
Sawega, Ngalim. “85 Perusahaan Efek Kena Kartu Kuning selama 2012” artikel
diakses tanggal 25 Maret 2015, pukul 11.34 dari http : // bisnis.liputan6.com /
read/476820/85-perusahaan-efek-kena-kartu-kuning-selama-2012
Sekaran, Uma. “Research Methods for Business Metodologi Penelitian untuk
Bisnis Edisi 4 Buku 2”. Jakarta: Salemba Empat. 2006.
Setiawan dan Fitriany. “Pengaruh Workload dan Spesialisasi Auditor terhadap
Kualitas Audit dengan Kualitas Komite Audit sebagai Variabel Moderasi”.
2011.
Siregar, Fitriany, Wibowo, dan Anggraita. “Rotasi dan Kualitas Audit: Evaluasi
atas Kebijakan Menteri Keuangan KMK No. 423/KMK.06/2002 tentang Jasa
Akuntan Publik”. 2011.
Skousen dan Wright. “Contemporaneous Risk Factors and the Prediction of
Financial Statement Fraud”. 2006.
Skousen, Smith, & Wright. “Detecting and Predicting Financial Statement
Fraud: the Effectiveness of the Fraud Triangle and SAS No. 99”. 2008.
Sun dan Liu. “Auditor Industry Specialization, Board Governance and Earnings
Management”. 2013.
Tuanakotta, Theodorus M. “Akuntansi Forensik & Audit Investigatif”. Jakarta:
Salemba Empat. 2014.
Wilopo. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi: Studi pada Perusahaan Publik dan Badan Usaha
Milik Negara Di Indonesia ”. 2006.
Wispandono. “Pengaruh Lingkungan Bisnis terhadap Kinerja Pengrajin Industri
Batik di Kabupaten Bangkalan”. 2010.
84
LAMPIRAN PENELITIAN
86
3 Deloitte 0,113808 0,112980 0,123405 Auditor Spesialis Industri:
4 Moorestephens 0,148352 0,151382 0,172736
2011: tidak ada
2012: RSM
7 Infrastructure, Utilities, & Transportation
2013: RSM
No KAP 2013 2012 2011
1 EY 0,510295 0,682827 0,248476
2 Deloitte 0,174873 0,199904 0,186739
3 PwC 0,079678 0,084071 0,342149 Auditor Spesialis Industri:
4 RSM 0,079345 0,074887 0,023260
2011: EY, PwC
2012: EY
8 Finance
2013: EY
No KAP 2013 2012 2011
1 EY 0,347146 0,348849 0,492584
2 PwC 0,371952 0,373607 0,277555
3 Deloitte 0,043670 0,044687 0,003702 Auditor Spesialis Industri:
4 KPMG 0,162666 0,172200 0,115872
2011: EY, PwC
2012: EY, PwC
9 Trade, Services & Investment
2013: EY, PwC
No KAP 2013 2012 2011
1 EY 0,256324 0,232874 0,229811
2 PwC 0,149225 0,175300 0,191449
3 Deloitte 0,182168 0,213665 0,172574 Auditor Spesialis Industri:
4 RSM 0,100906 0,093968 0,113590
2011: EY
2012: EY, Deloitte
2013: EY
87
Lampiran Kertas Kerja (Worksheet) Penelitian
88
Non-Fraud ACHANGE ROA IND AUDRPT SPECC
1 0,182 0,100 1,000 1 0
2 0,979 0,136 1,000 1 0
3 -0,021 0,093 1,000 1 0
4 0,828 0,120 1,000 1 0
5 0,275 0,030 1,000 1 0
6 0,014 0,084 1,000 1 0
7 -0,127 0,041 1,000 0 1
8 0,023 -0,107 1,000 0 0
9 0,100 0,121 1,000 1 0
10 0,055 0,019 1,000 1 0
11 0,162 0,025 1,000 1 0
12 0,133 0,069 1,000 1 0
13 0,139 0,022 0,800 1 1
14 -0,025 -0,070 1,000 1 0
15 0,077 0,104 1,000 1 1
16 0,023 0,004 1,000 1 0
17 0,068 -0,013 1,000 1 0
18 0,076 -0,094 1,000 1 1
19 0,057 0,300 1,000 1 0
20 0,110 0,066 1,000 1 0
21 0,153 0,198 1,000 1 0
22 0,289 0,054 1,000 1 0
23 -0,071 0,059 1,000 1 0
24 0,161 0,111 1,000 1 0
25 -0,007 0,081 1,000 0 0
26 0,136 0,107 1,000 1 1
27 0,023 0,077 1,000 1 0
28 0,125 0,030 1,000 1 0
29 0,283 0,075 1,000 1 0
30 0,304 0,081 1,000 1 0
N 60
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation ,49905374
Most Extreme Differences Absolute ,302
Positive ,262
Negative -,302
Test Statistic ,302
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
Ranks
Perusahaan N Mean Rank Sum of Ranks
Total 60
Sales Non-Fraud 30 32,88 986,50
Total 60
Test Statisticsa
Asset Sales
N 60
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation ,47954291
Most Extreme Differences Absolute ,246
Positive ,246
Negative -,230
Test Statistic ,246
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
Ranks
Perusahaan N Mean Rank Sum of Ranks
Total 60
ROA Non-Fraud 30 37,65 1129,50
Fraud 30 23,35 700,50
Total 60
IND Non-Fraud 30 31,03 931,00
Fraud 30 29,97 899,00
Total 60
AUDREPORT Non-Fraud 30 32,00 960,00
Fraud 30 29,00 870,00
Total 60
SPEC Non-Fraud 30 30,50 915,00
Total 60
Test Statisticsa
ACHANGE ROA IND AUDREPORT SPEC
91
Mann-Whitney U 296,500 235,500 434,000 405,000 450,000
Wilcoxon W 761,500 700,500 899,000 870,000 915,000
Z -2,270 -3,171 -,626 -1,076 ,000
Asymp. Sig. (2-tailed) ,023 ,002 ,531 ,282 1,000
Valid 60 100,0
Excluded Missing or out-of-range group
0 ,0
codes
At least one missing
0 ,0
discriminating variable
Both missing or out-of-range
group codes and at least one 0 ,0
missing discriminating variable
Total 0 ,0
Total 60 100,0
Group Statistics
Valid N (listwise)
ROA 30 30,000
Fraud ACHANGE 30 30,000
ROA 30 30,000
Total ACHANGE 60 60,000
ROA 60 60,000
Variables Entered/Removeda,b,c,d
92
Wilks' Lambda
Exact F
Step Entered Statistic df1 df2 df3 Statistic df1 df2 Sig.
At each step, the variable that minimizes the overall Wilks' Lambda is entered.
a. Maximum number of steps is 4.
b. Maximum significance of F to enter is .05.
c. Minimum significance of F to remove is .10.
d. F level, tolerance, or VIN insufficient for further computation.
Wilks' Lambda
Number of Exact F
Step Variables Lambda df1 df2 df3 Statistic df1 df2 Sig.
Eigenvalues
Canonical
Function Eigenvalue % of Variance Cumulative % Correlation
Wilks' Lambda
93
Test of Function(s) Wilks' Lambda Chi-square df Sig.
Standardized
Canonical
Discriminant
Function Coefficients
Function
ROA 1,000
Structure Matrix
Function
ROA 1,000
ACHANGEa ,593
Pooled within-groups
correlations between
discriminating variables and
standardized canonical
discriminant functions
Variables ordered by absolute
size of correlation within
function.
a. This variable not used in the
analysis.
Canonical Discriminant
Function Coefficients
Function
ROA 7,271
(Constant) -,153
Unstandardized coefficients
Functions at Group
Centroids
94
Function
Perusahaan 1
Non-Fraud ,313
Fraud -,313
Unstandardized canonical
discriminant functions
evaluated at group means
95
Casewise Statistics
Discriminant
Highest Group Second Highest Group Scores
96
15 1 1 ,804 1 ,510 ,061 0 ,490 ,143 -,065
97
36 0 0 ,885 1 ,571 ,021 1 ,429 ,595 ,458
98
57 0 0 ,925 1 ,563 ,009 1 ,437 ,519 ,407
99
Lampiran Surat Penelitian
100
Surat Penelitian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
101
102