Anda di halaman 1dari 7

BAB 3

PEMBAHASAN

Pasien datang ke RSUCM dengan keluhan adanya luka pada payudara

kanan sejak ± 1 tahun sebelum masuk rumah sakit. Keluhan disertai dengan nyeri

dan keluar cairan kekuningan dan darah dari luka tersebut. Keluhan ini diawali

dengan timbulnya benjolan ± 2 tahun yang lalu. Mula-mula benjolan itu sebesar

kelereng, kemudian lama-lama membesar hingga sebesar telur angsa.

Proses terjadinya kanker payudara berdasarkan etiologi maupun faktor

resiko akan merangsang pertumbuhan epitel payudara dan dapat menyebabkan

kanker payudara. Kanker payudara berasal dari jaringan epithelial, dan paling

sering terjadi pada sistem duktal. Mula-mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan

perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma in situ

dan menginvasi stroma. Kanker membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh

dari sebuah sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat

diraba ( kira-kira berdiameter 1 cm ). Pada ukuran itu, kira- kira seperempat dari

kanker payudara telah bermetastase. Kebanyakan dari kanker ditemukan jika

sudah teraba, biasanya oleh wanita itu sendiri. Gejala kedua yang paling sering

terjadi adalah cairan yang keluar dari muara duktus satu payudara, dan mungkin

berdarah. Jika penyakit telah berkembang lanjut, dapat pecahnya benjolan-

benjolan pada kulit ulserasi.

16
Sekret papilar sering disebabkan oleh karena karsinoma papilar dalam

duktus besar atau tumor telah mengenai duktus. Tumor pada mulanya menjalar

dalam duktus kesekitarnya, ke anterior mengenai kulit dan posterior mengenai

otot pektoralis hingga dinding toraks.2

Pasien mengaku menarche usia 11 tahun, menikah usia 20 tahun dan

memiliki 4 orang anak. Anak pertama saat ini berusia 21 tahun dengan riwayat

ASI (+) 1 tahun pada anak pertama dan kedua, dan pada anak ketiga dan keempat

tidak diberikan ASI. Riwayat pemakaian KB oral dan suntik selama 10 tahun

diakui pasien.

17
Usia menarche yang terlalu dini pada perempuan, yaitu kurang dari 12

tahun menyebabkan paparan hormon estrogen pada tubuh menjadi lebih cepat.

Hormon estrogen dapat memicu pertumbuhan sel pada bagian tubuh tertentu

secara tidak normal. Mekanisme terjadinya kanker payudara oleh paparan

estrogen masih belum diketahui secara pasti disebabkan karena stimulasi estrogen

terhadap pembelahan sel epitel atau karena disebabkan oleh estrogen dan

metabolitnya yang secara langsung bertindak sebagai mutagen sehingga dapat

menyebabkan timbulnya sel kanker pada payudara.5

Riwayat wanita yang tidak menyusui akan lebih besar terserang kanker.

Kondisi ini dipengaruhi oleh mekanisme hormonal. Wanita menyusui akan

mengeluarkan hormon yang disebut prolaktin. Di dalam tubuh, hormon prolaktin

tersebut akan menekan paparan hormon estrogen dalam jumlah banyak dan waktu

yang lama yang dapat memicu terjadinya kanker payudara. Segera setelah proses

melahirkan kadar hormon estrogen dan hormon progesteron yang tinggi selama

masa kehamilan akan menurun dengan tajam. Kadar hormon estrogen dan hormon

progesteron akan tetap rendah selama masa menyusui. Menurunnya kadar hormon

estrogen dan hormon progesteron dalam darah selama menyusui akan mengurangi

pengaruh hormon tersebut terhadap proses proliferasi jaringan termasuk jaringan

payudara yang memicu terjadinya kanker payudara.4

Pemakaian kontrasepsi hormonal dapat menyebabkan terjadinya

peningkatan paparan hormon estrogen pada tubuh. Adanya peningkatan paparan

18
hormon estrogen tersebutlah yang dapat memicu pertumbuhan sel secara tidak

normal pada bagian tertentu, misalnya payudara.5

Pasien juga mengaku selama ini hanya berobat alternatif disekitar rumahnya

kemudian karena tidak mendapatkan perubahan pada penyakitnya pasien

memutuskan berobat ke dokter dan oleh dokter pasien dianjurkan melakukan

pemeriksaan patologi anatomi. Pemeriksaan PA didapatkan hasil introductal

adenocarsinoma mammae dextra.

Tingginya proporsi pada stadium IV disebabkan karena kesadaran pasien

untuk melakukan pengobatan pada gejala awal atau pada stadium dini masih

sangat rendah dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang penyakit kanker

payudara. Sekitar 70-80% dari semua kanker payudara adalah karsinoma duktal

invasif. Kanker ini yang telah menembus dinding duktus laktiferus dan

menyerang jaringan payudara sekitarnya. Kanker dengan tahap lanjut

menimbulkan gambaran massa melekat ke otot pektolaris sehingga terjadi fiksasi

lesi, melekat ke kulit sehingga menyebabkan retraksi dan cekungan (dimpling)

kulit payudara.2,6

19
Pada pemeriksaan fisik didapatkan bahwa keadaan umum tampak sakit
sedang dengan kesadaran compos mentis, TD: 130/90 mmHg, HR 98 x/menit
reguler, RR: 22 x/menit, suhu 36.5ºC. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva pucat mata kiri dan kanan. Pada status lokalisata a/r mamae dextra
didapatkan ukuran benjolan payudara kiri kurang lebih 10 cm x 8 cm, dengan
konsistensi padat, permukaan payudara tidak rata adanya perlekatan yang
immobile dan terfiksir, adanya retraksi puting susu yang mengeluarkan cairan
putih bercampur nanah, peau d’ orange, satelit nodul, adanya ulkus yang
bernanah. Dan teraba pembesaran KGB di aksila kanan berukuran 5 cm terfiksir
dan keras. Hal tersebut menunjukan gambaran pemeriksaan fisik yang khas pada
kanker payudara yang ditemukan dari hasil pemeriksaan inspeksi dan palpasi
payudara.
Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan kesan anemia pada

pasien dengan hasil PA adanya introductal adenocarcinoma mammae dextra.

Berdasarkan staging yaitu Introductal Adenocarcinoma Mammae Dextra

(T4bN2M1)  Stadium 4. Dimana T4b adalah tumor meluas ke kulit dengan

ulserasi, edema dan nodul satelit. Sedangkan N2 yaitu metastasis ke KGB axilla

ipsilateral yang imobile. Sedangkan M1 yaitu terdapat metastasis jauh, dalam hal

ini dapat dinilai dari pemeriksaan penunjang foto thoraks dan USG abdomen.

Tatalaksana yang diberikan berupa terapi khusus yaitu kemoterapi obat-obat

sitostatika yang terdiri dari Cisplatin 100mg, dan Paclitaxel 200mg. Kemudian

diberikan juga terapi umum IFVD RL 20 gtt/i Iv. Ceftriaxon 1 gr/12 jam Iv.

Ranitidin 50 mg 1 amp/12 jam Iv. Ondansetron 4mg/12 jam Iv. Ketorolac 3% /12

jam. Iv. Kalnex 5mg 1 amp/8jam. Iv. Vit K 1 amp/8jam.

Kemoterapi adalah penggunaan obat anti kanker (sitostatika) untuk


menghancurkan sel kanker. Obat ini umumnya bekerja dengan menghambat atau

20
mengganggu sintesa DNA dalam siklus sel. Kemoterapi adalah metode terapi
sistemik terhadap kanker sistemik dan kanker dengan metastasis klinis maupun
subklinis. Pada stadium kanker lanjut kemoterapi sering menjadi satu-satunya
metode terapi efektif. Pada kanker stadium lanjut kemoterapi bersifat paliatif,
hanya dapat mengurangi gejala, memperpanjang waktu survival.2

Pemberian terapi umum dilakukan untuk pendekatan rehabilitasi medik

dapat diberikan sedini mungkin sejak sebelum pengobatan definitif diberikan dan

dapat dilakukan pada berbagai tahapan & pengobatan penyakit yang disesuaikan

dengan tujuan penanganan rehabilitasi kanker preventif, suportif atau paliatif.

Untuk meminimalisir infeksi diberikan antibiotik seperti ceftriaxon, dan untuk

mengontrol nyeri diberikan analgetik seperti ketorolac. Pasien kanker payudara

juga dapat mengalami gangguan saluran cerna, berupa nausea dan vomitus akibat

tindakan pembedahan serta kemo- dan /atau radio-terapi, yang dapat diatasi

dengan medikamentosa berupa antiemetik seperti ondansetron dan ranitidin.1

Pada prinsipnya, penatalaksanaan kanker payudara pada stadium I, II, dan

III awal (stadium operabel) sifat pengobatan adalah kuratif dengan pembedahan

sebagai terapi primer, terapi lainnya hanya bersifat adjuvan. Semakin cepat

dilakukan pembedahan semakin tinggi kurasinya. Sedangkan untuk stadium III

akhir dan IV sifat pengobatannya adalah paliatif yaitu terutama untuk mengurangi

penderitaan pasien dan memperbaiki kualitas hidup.

Prognosis pada pasien ini dinilai berdasarkan stadium kliniknya yaitu 5-year

survival rate untuk stadium IV yaitu 20%. Prognosis kanker payudara berdasarkan

21
keterlibatan histologik KGB aksila yaitu 5-year survival rate untuk 1-3 KGB

aksila 65%, sedangkan 10-year survival rate untuk 1-3 KGB aksila 40%.

22

Anda mungkin juga menyukai