BAB 3 Nanda
BAB 3 Nanda
PEMBAHASAN
kanan sejak ± 1 tahun sebelum masuk rumah sakit. Keluhan disertai dengan nyeri
dan keluar cairan kekuningan dan darah dari luka tersebut. Keluhan ini diawali
dengan timbulnya benjolan ± 2 tahun yang lalu. Mula-mula benjolan itu sebesar
kanker payudara. Kanker payudara berasal dari jaringan epithelial, dan paling
sering terjadi pada sistem duktal. Mula-mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan
perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma in situ
dari sebuah sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat
diraba ( kira-kira berdiameter 1 cm ). Pada ukuran itu, kira- kira seperempat dari
sudah teraba, biasanya oleh wanita itu sendiri. Gejala kedua yang paling sering
terjadi adalah cairan yang keluar dari muara duktus satu payudara, dan mungkin
16
Sekret papilar sering disebabkan oleh karena karsinoma papilar dalam
duktus besar atau tumor telah mengenai duktus. Tumor pada mulanya menjalar
memiliki 4 orang anak. Anak pertama saat ini berusia 21 tahun dengan riwayat
ASI (+) 1 tahun pada anak pertama dan kedua, dan pada anak ketiga dan keempat
tidak diberikan ASI. Riwayat pemakaian KB oral dan suntik selama 10 tahun
diakui pasien.
17
Usia menarche yang terlalu dini pada perempuan, yaitu kurang dari 12
tahun menyebabkan paparan hormon estrogen pada tubuh menjadi lebih cepat.
Hormon estrogen dapat memicu pertumbuhan sel pada bagian tubuh tertentu
estrogen masih belum diketahui secara pasti disebabkan karena stimulasi estrogen
terhadap pembelahan sel epitel atau karena disebabkan oleh estrogen dan
Riwayat wanita yang tidak menyusui akan lebih besar terserang kanker.
tersebut akan menekan paparan hormon estrogen dalam jumlah banyak dan waktu
yang lama yang dapat memicu terjadinya kanker payudara. Segera setelah proses
melahirkan kadar hormon estrogen dan hormon progesteron yang tinggi selama
masa kehamilan akan menurun dengan tajam. Kadar hormon estrogen dan hormon
progesteron akan tetap rendah selama masa menyusui. Menurunnya kadar hormon
estrogen dan hormon progesteron dalam darah selama menyusui akan mengurangi
18
hormon estrogen tersebutlah yang dapat memicu pertumbuhan sel secara tidak
Pasien juga mengaku selama ini hanya berobat alternatif disekitar rumahnya
untuk melakukan pengobatan pada gejala awal atau pada stadium dini masih
payudara. Sekitar 70-80% dari semua kanker payudara adalah karsinoma duktal
invasif. Kanker ini yang telah menembus dinding duktus laktiferus dan
kulit payudara.2,6
19
Pada pemeriksaan fisik didapatkan bahwa keadaan umum tampak sakit
sedang dengan kesadaran compos mentis, TD: 130/90 mmHg, HR 98 x/menit
reguler, RR: 22 x/menit, suhu 36.5ºC. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva pucat mata kiri dan kanan. Pada status lokalisata a/r mamae dextra
didapatkan ukuran benjolan payudara kiri kurang lebih 10 cm x 8 cm, dengan
konsistensi padat, permukaan payudara tidak rata adanya perlekatan yang
immobile dan terfiksir, adanya retraksi puting susu yang mengeluarkan cairan
putih bercampur nanah, peau d’ orange, satelit nodul, adanya ulkus yang
bernanah. Dan teraba pembesaran KGB di aksila kanan berukuran 5 cm terfiksir
dan keras. Hal tersebut menunjukan gambaran pemeriksaan fisik yang khas pada
kanker payudara yang ditemukan dari hasil pemeriksaan inspeksi dan palpasi
payudara.
Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan kesan anemia pada
ulserasi, edema dan nodul satelit. Sedangkan N2 yaitu metastasis ke KGB axilla
ipsilateral yang imobile. Sedangkan M1 yaitu terdapat metastasis jauh, dalam hal
ini dapat dinilai dari pemeriksaan penunjang foto thoraks dan USG abdomen.
sitostatika yang terdiri dari Cisplatin 100mg, dan Paclitaxel 200mg. Kemudian
diberikan juga terapi umum IFVD RL 20 gtt/i Iv. Ceftriaxon 1 gr/12 jam Iv.
Ranitidin 50 mg 1 amp/12 jam Iv. Ondansetron 4mg/12 jam Iv. Ketorolac 3% /12
20
mengganggu sintesa DNA dalam siklus sel. Kemoterapi adalah metode terapi
sistemik terhadap kanker sistemik dan kanker dengan metastasis klinis maupun
subklinis. Pada stadium kanker lanjut kemoterapi sering menjadi satu-satunya
metode terapi efektif. Pada kanker stadium lanjut kemoterapi bersifat paliatif,
hanya dapat mengurangi gejala, memperpanjang waktu survival.2
dapat diberikan sedini mungkin sejak sebelum pengobatan definitif diberikan dan
dapat dilakukan pada berbagai tahapan & pengobatan penyakit yang disesuaikan
juga dapat mengalami gangguan saluran cerna, berupa nausea dan vomitus akibat
tindakan pembedahan serta kemo- dan /atau radio-terapi, yang dapat diatasi
III awal (stadium operabel) sifat pengobatan adalah kuratif dengan pembedahan
sebagai terapi primer, terapi lainnya hanya bersifat adjuvan. Semakin cepat
akhir dan IV sifat pengobatannya adalah paliatif yaitu terutama untuk mengurangi
Prognosis pada pasien ini dinilai berdasarkan stadium kliniknya yaitu 5-year
survival rate untuk stadium IV yaitu 20%. Prognosis kanker payudara berdasarkan
21
keterlibatan histologik KGB aksila yaitu 5-year survival rate untuk 1-3 KGB
aksila 65%, sedangkan 10-year survival rate untuk 1-3 KGB aksila 40%.
22