Anda di halaman 1dari 5

FARMAKOLOGI DIGOXIN

Oleh :
Digoxin adalah glikosida jantung serupa digitoksin, yang
digunakan untuk tata laksana gagal jantung, aritmia
supraventrikuler dan mengontrol laju ventrikel pada fibrilasi
atrial kronis.
Sinonim: Digoksin; 12beta-Hydroxydigitoxin; Cardiac Glicosydes;
Glikosida jantung; Digitalis.
Rumus kimia digoxin: C41H64O14
Efek terapi:
 Digoxin meningkatkan influks kalsium ke dalam sel
miokard
 Inotropik positif, kronotropik negatif
TABEL 1 Deskripsi Singkat Digoxin

Perihal Deskripsi

Kelas Obat kardiovaskuler[1,2]

Subkelas Antiaritmia / Obat untuk gagal jantung [1,2]

Akses Dijual bebas[3]


Wanita
hamil Kategori FDA C[4]; Kategori TGA A[5]
Wanita Digoxin menyebar ke ASI, namun jumlah paparan tidak
menyusui mencapai dosis yang berpengaruh secara farmakologis
Anak-anak Belum ditentukan
Infant Belum ditentukan

FDA Approved[6]
  
Farmakologi digoxin sebagai antiaritmia yang bekerja melalui
tiga proses: peningkatan kadar kalsium intraselular,
reduksi reuptake katekolamin di ujung terminal saraf, serta
mempengaruhi aktivitas listrik jantung.
Farmakodinamik
Digoxin adalah glikosida jantung yang digunakan untuk tata
laksana gagal jantung, aritmia supraventrikuler dan mengontrol
laju ventrikel pada fibrilasi atrial kronis [7].
Peningkatan Kontraktilitas Miosit Jantung melalui Peningkatan
Kadar Kalsium Intraselular
Farmakodinamik digoxin adalah melalui menghambat enzim Na-
K-ATPase sehingga meningkatkan jumlah natrium di dalam
sel. Natrium calcium exchanger kemudian mencoba untuk
mengeluarkan natrium dan membawa masuk kalsium.
Konsentrasi tinggi kalsium di dalam sel dapat mengaktivasikan
protein contractile seperti aktin dan myosin, sehingga
meningkatkan inotropi dan automaticity dan mengurangi
kecepatan konduksi [7,8].
Inhibisi Konduksi Atrioventrikular
Digoxin juga menghambat beberapa konduksi atrioventrikular
yang melindungi ventrikel dari rangsangan berlebih saat atrium
sedang mengalami aritmia.
Reduksi Reuptake Katekolamin
Digoxin mengurangi reuptake katekolamin di ujung terminal
saraf, sehingga pembuluh darah lebih sensitif terhadap
katekolamin endogen atau eksogen [8].
Mempengaruhi Aktivitas Listrik Jantung
Digoxin juga mempengaruhi aktivitas listrik jantung dalam
meningkatkan kemiringan (slope) depolarisasi fase 4,
memendekkan waktu action potential dan
mengurangi potential diastolik maksimal [7].
Efek Digoxin dengan Konsentrasi yang Lebih Tinggi
Pada konsentrasi digoxin yang lebih tinggi, digoxin dapat
mempengaruhi sistem saraf pusat melalui penghambatan enzim
Na-K-ATPase [8,9]. Aktivitas nervus vagus meningkat sehingga
mengurangi laju sinoatrial dan mengurangi kecepatan konduksi
atrioventrikular [9]. Stimulasi area postrema juga menyebabkan
mual dan muntah, serta gangguan penglihatan warna. Hal ini
merupakan gejala dari toksisitas digoksin.  
Farmakokinetik
Farmakokinetik digoxin berupa aspek absorbsi, distribusi,
metabolisme, dan eliminasinya.
Absorbsi
Onset awal digoxin dicapai dalam 0,5-2 jam untuk sediaan oral
dan 5-30 menit untuk sediaan intravena. Efek maksimal tercapai
dalam 2-6 jam untuk sediaan oral dan 1,5-4 jam untuk sediaan
intravena.[8]
Distribusi
Bioavailabilitas digoxin tablet sebesar 60-80%. 20-25% digoxin
akan terikat oleh protein. Waktu paruh digoxin selama 3,5-5 hari.
[7,8]
Metabolisme
Metabolisme digoxin terjadi di hepar yang menghasilkan
metabolit akhir 3 b-digoxigenin dan 3-keto-digoxigenin [7].
Eliminasi
Sekitar 50-70% dosis digoxin akan diekskresikan melalui urin.

FARMAKOLOGI BISOPROLOL
Oleh :
Bisoprolol merupakan obat antagonis reseptor adrenergik β1
kardioselektif (beta blocker) yang digunakan terutama untuk
terapi gagal jantung kronis dengan penurunan fungsi ventrikular
sistolik yang sudah terkompensasi. Selain itu, obat ini juga
digunakan untuk hipertensi dan atrial fibrilasi.[4-8]
Nama kimia: (±)-1-[4-[[2-
(1methylethoxy)ethoxy]methyl]phenoxy]-3-[(1-
methylethyl)amino]-2-propanol(E)-2-butenedioate (2:1)[2]
Sinonim: bisoprolol fumarate; bisoprolol hemifumarate[3]
TABEL 1. Deskripsi Singkat Bisoprolol

Perihal Deskripsi
Kelas Obat kardiovaskuler[4]
Sub-kelas Obat gagal jantung, antihipertensi[4,8]
Akses Resep
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya
efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol
pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya
Wanita manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
hamil [9]
Wanita Bisoprolol diekskresikan dalam ASI. Administrasi bisoprolol pada ibu
menyusui menyusui harus hati-hati.
Anak- FDA tidak merekomendasikan pemberian bisoprolol pada bayi dan
anak
anak. Pemberian terapi untuk gagal jantung anak tidak menunjukan
Infant efikasi[10]
FDA Approved
  
Farmakologi bisoprolol sebagai antagonis reseptor adrenergik β1
kardioselektif dan aspek farmakokinetiknya.
Farmakodinamik

Bisoprolol bekerja menghambat reseptor adrenergik β1


kardioselektif. Hambatan terhadap reseptor ini akan secara
signifikan menurunkan laju jantung, meningkatkan waktu
pemulihan nodus sinus, memperpanjang periode refrakter nodus
atrioventrikular (AV), memperpanjang waktu konduksi nodus AV.
Data menunjukkan pada penggunaan bisoprolol ≥20 mg dapat
timbul efek inhibisi terhadap β2-adrenoceptor.[11]
Bisoprolol juga memiliki efek antihipertensi sehingga dapat
digunakan untuk penanganan hipertensi. Efek antihipertensi ini
terjadi melalui mekanisme penurunan curah jantung dan inhibisi
pengeluaran renin oleh ginjal.[2]
Farmakokinetik

Farmakokinetik bisoprolol terdiri dari absorbsi, distribusi,


metabolisme, dan eliminasinya.
Absorbsi
Bisoprolol diabsorbsi secara baik dengan bioavilabilitas obat
mencapai >80% pasca administrasi per oral. Absorbsi tidak
dipengaruhi oleh makanan. Konsentrasi tertinggi dalam palsma
tercapai dalam 2-4 jam.[2,4]
Distribusi
Sekitar 30% bisoprolol yang terabsorbsi akan berikatan dengan
protein serum. Solubilitas terhadap lipid rendah. Bisoprolol
memiliki waktu paruh 9-12 jam. Waktu paruh ini akan
memanjang pada orang usia lanjut dan orang dengan gangguan
fungsi ginjal.[2,4]
Metabolisme
Sekitar 50% bisoprolol akan dimetabolisme di hepar oleh CYP3A4
ke bentuk metabolit inaktifnya.[4]
Eliminasi
Bisoprolol dieliminasi melalui jalur renal dan non renal. Sekitar
50% bisoprolol dikeluarkan dalam bentuk metabolit inaktif
melalui urin dan sisanya dalam bentuk aktif. Terdapat jumlah
kecil bisoprolol (<2%) yang diekskresikan melalui feses.[2,4]
Perubahan Farmakodinamik pada Kondisi Khusus
Pada pasien gagal jantung, eliminasi bisoprolol menurun 30% jika
dibandingkan orang sehat dan berkaitan dengan estimasi laju
filltrasi ginjal.[12] Pada kliren kreatinin < 40 mL/menit, waktu
paruh meningkat 3x lipat. Pada pasien sirosis laju eliminasi
bervariasi dengan waktu paruh melambat 8-22 jam. Pada lansia,
tidak ada perbedaan yang signifikan akumulasi konsentrasi
bisoprolol pada plasma jika dibandingkan dengan populasi muda.
[2]

Anda mungkin juga menyukai