b. Persekutuan (partnership)
Jenis badan usaha ini lebih sering digunakan bila pendiri atau pemilik usaha lebih dari satu
orang. Dalam badan usaha ini ada pembagian tugas dan tanggung jawab serta kewajiban-
kewajiban, baik dalam bentuk formal ataupun tidak. Persekutuan harus dilegalkan dalam bentuk
nama perusahaan yang diatasnamakan salah satu sekutunya, contohnya firma atau CV
(persekutuan komanditer).
a. Firma
Perusahaan modalnya lebih dari dua orang, dan sama-sama bekerja
b. CV (persekutuan komanditer)
Yaitu modalnya lebih dari 2 orang terdapat sekutu aktif dan pasif
Kalau sekutu aktif selain menyetorkan dia menyetorkan modal dan ikut bekerja. Kalau pasif
hanya mentetorkan modal saja.
1. Ciri-ciri
a. Struktur kepemilikannya diwakili dari besarnya setoran modal atau nilai saham.
b. Tanggung jawab terbatas hanya sebatas pemilikan saham
2. Kebaikan:
a. Dengan penjualan saham-saham, maka moda yang dapat dikumpulkan kemungkinan
relative besar
b. Kelangsungan hidup perusahaan terjamin karena tidak tergantng pada seorang saja
c. Resiko kerugaian di tanggung bersama sebatas jumlah yang disetor dalam saham
d. Relative mudah untuk memperoleh kredit
3. Keburukan
a. Mendirikan perseroan terbatas relative lebih lama dan sulit daripada mendirikan
perusahaan lainnya karena prosedur pendiriannya melalui beberapa tahapan, dari mulai
notaries sampai tingkat departemen kehakiman.
b. Semua kegiatan harus dilaporkan pada rapat umum pemegang saham (RUPS).
d. Perkumpulan Koperasi
Menurut undang-undang No. 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip-
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Adapun yang menjadi lanadasan kerja koperasi Indonesia adalah:
- landasan ideal : pancasila
- landasan mental; setia kawan dan kesadaran kepribadian
- landasan strukural: UUD 1945 dengan landasan geraknya adalah pasal 33 berdasarkan
penjelasannya.
Sedangkan tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan pancasila dan undang-undang
dasar 1945.
Fungsi dan peran koperasi adalah
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemmapuan ekonomi anggota pada khususnya
dan masyarakata pada umumnyauntuk meningkatka kesejahteraan ekonomi dan sosilanya,
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembaangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi.
Modal koperasi diperoleh dengan jalan:
1. Simpanan pokok
Para anggota koperasi diwajibkan setor uang yang menjadi simpanan pokok. Uang ini hanya
dibayarkan satu kali dan jumlahnya ditentukan sesuai dengan perjanjian
2. Simpanan wajib
Disetorkan continue, dapat tiap bulan, tiga bulan dan lain-lain
3. Simpanan sukarela
Simpanan para anggota koperasi yang jumlahnya tergantung pada anggota dan waktunya tidak
ditentukan
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah kerangka dan susunan yang merupakan pola hubungan antar fungsi,
bagian atau posisi maupun orang-orang dalam organisasi/perusahaan. Dalam menentukan struktur
organisasi biasanya di dasarkan kepada penggunaan dan pengembangan kewenangan sebagai berikut:
1. Kewenangan lini
2. Kewenangan staf
3. Kewenangan fungsional
Berdasarkan jenis kewenangan tersebut, maka bentuk atau jenis organisasi perusahaan seperti berikut
ini:
a. Organisasi lini atau garis
DIREKTUR
PEKERJA PEKERJA
A B
Dalam organisasi lini atau garis kekuasaan berjalan secara langsung dari atasan ke bawah
sehingga perintah datang dari atasan kepada bawahan secara langsung. Organisasi lini mempunyai
garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dan bawahan.
b. Organisasi staf
DIREKTUR
STAF STAF
Organisasi staf merupakan suatu bentuk organisasi yang hanya mempunyai hubungan dengan
pucuk pimpinan dan memiliki fungsi memberikan bantuan, baik berupa pemikiran atau lainnya untuk
kelancaran tugas pimpinan dalam upaya mencapai tujuan secara keseluruhan.
Pada tipe ini kesatuan komando tetap ada di mana pelimpahan wewenang berlangsung secara
vertical dan sifatnya langsung dari jabatan tertinggi kepada yang terbawah. Untuk kelancaran tugasnya,
pimpinan di bantu oleh staf. Tugas dari staf, antara lain membantu pimpinan berupa saran-saran dan
pelayanan lain sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan atau membuat keputusan.
Bentuk organisasi lini dan staf biasanya digunakan oleh perusahaan besar dengan pegawai yang
banyak, daerah kerjanya luas, dan pekerjaannya banyak.
DIREKTUR
Staf
Dalam organisasi masalah pembagian kerja mendapat perhatian yang lebih besar. Penyusunan
organisasi dilakukan berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilakukan. Adanya
pembagian kerja yang didasarkan kepada spesialisasi menyebabkan para pejabat (orang-orang) hanya
mengerjakan suatu tugas tertentu saja. Pimpinan mendelegasikan wewenang kepada manajer di
bawahnya dan manajer tersebut meneruskannya kepada para pelaksana di dasarkan atas spesialisasi
atau bidang pelaksana yang bersangkutan. Dengan demikian, para pelaksana akan melaksanakan tugas
yang diperintahkan dari beberapa atasan (manajer) yang menguasai bidang keahlian masing-masing.
PRESIDEN
DIREKTUR
Organisasi lini, staf dan fungsional adalah tipe organisasi yang menggabungkan ketiga tipe
organisasi. Tipe organisasi semacam ini biasanya digunakan oleh perusahaan besar yang mempunyai
pekerja yang banyak dan kompleks.
Direktur
Latihan soal
Aspek produksi dalam pengelolaan usaha meliputi jenis dan kualitas produk dan jasa,
pengelolaan persedian, manajemen dan proses produksi dan penyimpanan produk.
a. Ditinjau dari bentuknya produk dibagi menjadi dua yaitu produk jadi dan produk setengah jadi
b. Ditinjau dari prosesnya yaitu produk massa yaitu produk yang dibuat secara terus menerus dan
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Contohnya adalah semen, sabun, TV, handphone,
sampo dan sebagainya. Produk pesanan yaitu produk yang dibuat secara terus-menerus dan
bertujuan untuk memenuhi pesanan pelanggan.
c. Ditinjau dari karakternya ada produk berwujud (tangible) yaitu yang biasa dilihat dan disentuh
untuk ditawarkan kepada calon pelanggan yaitu berupa barang (good). Produk intangible (tidak
berwujud) yaitu yang tidak terlihat dan tidak bisa disentuh berupa jasa.
a) Produk konsumen
- Produk kebutuhan sehari-hari yaitu produk yang sering dibeli oleh pelanggan, mudah
diperoleh dan tidak perlu memikirkan panjang untuk membelinya
- Produk belanja yaitu produk yang termasuk kebutuhan sekunder, sehingga jarang dibeli dan
untuk membelinya memerlukan pertimbangan masak-masak dengan memperhatikan berbagai
informasi yang berkaitan dengan produk itu seperti kualitas, harga, produk tersebut.
- Produk khusus yaitu produk yang sangat spesifik untuk membelinya memerlukan
pengorbanan yang lebih besar. Contohnya pembelian mobil dengan merk dan tipe tertentu.
b) Produk industry
Produk industri adalah produk yang dibeli oleh suatu industry untuk diproses lebih lanjut atau
untuk digunakan dalam menjalanan suatu bisnis. Kelompok produk industry meliputi bahan dan suku
cadang, serta barang-barang modal.
1. Bahan dan suku cadang meliputi bahan mentah serta bahan dan suku cadang manufaktur.
Bahan mentah terdiri dari tepung, kapas, buah-buah, sayuran dan lain-lain. Sedangkan bahan
dan suku cadang manufaktur terdiri dari bahan komponen, seperti motor kecil, ban dan cetakan.
2. Barang-barang modal yaitu produk yang membantu proses produksi maupun operasi pembeli,
termasuk di dalamnya adalah peralatan instalasi dan aksesori.
Selain mengetahui dan menentuan jenis produk yang akan ditawarkan, Anda harus mengetahui
tingkatan-tingkatan yang melekat pada suatu produk, yaitu:
a. Produk utama
Tingkatan produk ini dapat langsung di manfaatkan oleh konsumen dan menjadi alasan mereka untuk
membeli produk yang ditawarkan.
Tingkatan produk ini melekat pada produk utama dan mendorong konsumen untuk membeli
produk. Contoh:
c. Produk tambahan
Tingkatan produk ini merupakan tambahan, baik itu berupa jasa, pelayanan, keuntungan atau nilai
lainnya yang ada pada suatu produk, agar menciptakan kesan kualitas yang kuat di mata konsumen.
Contoh:
-jaminan seperti: jaminan kualitas, jaminan umur produk, jaminan waktu pemakaian atau jaminan
presisi hasilnya
- gengsi dan status yang di dapat oleh konsumen jika ia membeli produk tersebut
JASA
Jasa memiliki empat karakteristik yang harus dipertimbangkan oleh seorang wirausaha sebelum
menjalankan usahanya, yaitu:
a. Tak berwujud artinya jasa tidak bisa dilihat, didengar, di raba atau di bau sebelum jasa itu di
beli
b. Tak terpisahkan artinya jasa tidak bisa dipisahkan hubungan antara produsen dan konsumen.
c. Bervariasi artinya kualitas jasa berbeda-beda tergantung dari siapa yang menyediakan jasa,
kapan, di mana, dan bagaimana jasa itu disediakan.
d. Dapat musnah artinya jasa tidak dapat disimpan untuk dijual kembali di lain waktu.
PENGELOLAAN PERSEDIAAN
Persediaan adalah bahan atau barang yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam proses
produksi atau barang yang siap untuk dijual kembali. Persediaan yang dimiliki oleh perusahaan akan
meliputi berbagai macam persediaan meliputi: bahan baku, produk jadi, dan produk dalam proses. Ada
dua hal pokok yang harus diperhatikan dalam pengelolaan persediaan yaitu:
a. System kualitas, akan mempengaruhi kualitas dari hasil produksi. Oleh karena itu perlu
dilakukan perencanaan standarisasi kualitas bahan baku pada saat awal pembelian
b. Jumlah bahan baku yang di beli akan berpengaruh pada biaya yang akan timbul karena jumlah
pembelian bahan baku yang terlalu besar atau terlalu sedikit.
1. Pengadaan persediaan
a. Bahan diperoleh dari perusahaan sendiri
b. Bahan didatangkan dari sumber di luar perusahaan
2. Kebutuhan di masa mendatang
a. Persediaan yang sudah pasti
b. Persediaan dengan resiko
c. Persediaan dalam ketidakpastian
3. Faktor biaya dalam pengendalian persediaan
Pengendalian persediaan perlu mendapat perhatian serius mengingat pengendalian persediaan
sangat besar pengaruhnya terhadap penyerapan biaya yang harus disediakan. Semakin besar
persediaan, semakin besar biaya yang mengendap dalam persediaan tersebut.
Proses produksi akan berjalan sesuai dengan harapan apabila pemilik perusahaan benar-benar
membuat perencanaan dengan bai, hal-hal yang perlu direncanakan antara lain:
Adalah menentukan urutan-urutan proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi produk
akhir. Dalam menentukan urutan-urutannya sudah termasuk penyusunan urutan-urutan alat-alat yang
akan dipergunakan.
b. Scheduling
Adalah suatu proses pemberian perintah untuk mulai melaksanakan proses produksi yang telah
direncanakan dalam routing dan scheduling.
d. Follow up
Adalah berbagai kegiatan yang mengusahakan agar terjadi penundaan dan mendorong untuk
terkoordinasikannya seluruh rencana proses produksi.
Ada tiga hal yang harus ada di dalam proses produksi yaitu sebagai berikut:
a. Bahan produksi
Bahan ini terdiri atas bahan baku, bahan dasar, bahan bantu, dan bahan sisa.
b. Alat produksi
Dalam proses produksi diperlukan bahan-bahan atau alat-alat yang disebut dengan factor
produksi yang terdiri dari alam, tenaga kerja, modal dan keahlian.
c. Hasil produksi
Dari hasil suatu proses produksi, akan diperoleh dua hasil yaitu hasil pokok produksi dan hasil
sampingan poduksi.
Penyimpanan dalah fungsi usaha yang dijalankan dalam masing-masing jalur distribusi suatu
produk di pasaran. Usaha ini membutuhkan time utility sebagai pengatur jarak antara waktu produksi
dan waktu penjualan. Ditinjau dari sudut ekonomi perusahaan, cara pelaksanaan kegiatan ini
memerlukan ketentuan-ketentuan administrasi dan organisasi. Kegiatan-kegiatan penyimpanan harus
ada disebabkan oleh:
a. Barang yang dihasilkan menurut musim, sedang pemakainnya terus-menerus, contohnya beras
b. Pemakaian hanya dalam satu musim, sedang diproduksinya sepanjang tahun. Contoh: payung
c. Untuk menghindari atau mengatasi harga di pasaran agar tetap stabil
d. Karena sifat barang (contoh: ikan dan daging, lekas busuk) memerlukan cara penyimpanan
yang khusus atau alat pengangkutan yang khusus.
e. Sifat barang makin lama di simpan, nilainya naik
Pada prinsipnya semua produk yang belum terjual harus disimpan sedemikian rupa ditata
dengan rapi menurut jenisnya, agar produk terpelihara keamanannya dan terjamin mutunya. Adapun
caranya adalah sebagi berikut:
a. menyimpan produk yang tidak memerlukan tempat khusus. Penyimpanan produk disini harus
tertib, aman, dan sehat, tidak kena debu, atau kotoran, tidak mudah dimasuki tikus atau
binatang-binatang lainnya.
b. Menyimpan produk yang memerlukan temat khusus. Penyimpanan produk di sini harus
disimpan pada alat pendingin khusus, pada alat pemansatau penghangat khusus, disimpan pada
temperatus khusus
Di bawah ini adalah berbagai tempat penyimpanan produk di mana kebutuhan yang sama dapat
dipenuhi dan akan terjadi proses yang sama. Adapun tempat penyimpanan hasil produksi tersebut
meliputi:
a. gudang operasional, yaitu gudang tempat penyimpann bahan baku dan bahan setengah jadi
b. gudang perlengkapan, yaitu tempat penyimpanan perkakas kerja dan barang proses produksi.
Selanjutnya sebelum produk dijual kepada pelanggan atu konsumen, terlebih dahulu perlu
disimpan dan diamankan dalam lemari khusus dan gudang khusus.
a. mencatat tanggla penerimaan dan pengeluaran, serta kondisi hasil produksi yang disiman di
dalam gudang
b. mencatat jenis dan nama produk yang disimpan di dalam gudang
c. mencatat jumlah hasil produksi yang disimpan dan yang dikeluarkan di dalam gudang
d. mencatat arus keluar masuk hasil produksi yang disimpan di dalam gudang
A. Perizinan usaha
Perizinan usaha diperlukan untuk mendukung operasional usaha, baik usaha perseorangan,
usaha kecil dan menengah (UKM) maupun usaha yang berskala besar. Di Indonesia, pendirian usaha
diatur dalam undang-undang, yaitu melalui peraturan daerah dan peraturan dari departemen
perdagangan serta departemen atau instansi yang terkait dengan bidang usaha yang dijalankan. Adapun
bidang usaha yang memerlukan izin tersebut adalah sebagai berikut:
1. Usaha perdagangan memerlukan surat izin usaha perdagangan (SIUP) dari departemen
perdagangan
2. Usaha di bidang kepariwisataan memerlukan surat izin usaha kepariwsataan memerlukan surat
izin usaha kepariwisataan dari departemen kebudayaan dan pariwisata
3. Usaha jasa konstruksi memerlukan surat izin usaha jasa kontruksi (SIUJK) dari departemen
pekerjaan umum
4. Usaha bidan industry memerlukan surat izin usaha perindustrian yang dikelurkan oleh
departemen perindustrian.
Surat-surat yang harus dipersiapkan ketika akan membuka usaha adalah sebagai berikut:
1. Surat izin gangguan (HO) dan surat izin tempat usaha (SITU)
Kedua surat izin ini dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Izin gangguan adalah pemberian izin
tempat usaha kepada perusahan atau badan di lokasi tertentu yang dapat menimbulakan bahaya
atau kerusakan lingkungan. Izin tempat usaha adalah izin yang diberikan bagi tempat-tempat
usaha yang tidak menimbulkan gangguan dan tidak mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Persyaratan untuk memperoleh surat izin gangguan dan suart izin tempat usaha adalah:
a. Surat pemohon
b. Fotokopi surat pemohon
c. Fotokopi IMB sesuai fungsi usaha
d. Fotokopi tanda lunas PBB tahun berjalan
e. Foto kopi akta pendirian perusahaan untuk badan usaha
f. Surat keterangan domisili usaha dan kelurahan yang diketahui camat setempat
g. Surat pernyataan tidak keberatan tetangga
h. Foto kopi surat tanah/surat keterangan status tanah dan bangunan
i. Surat perjanjian sewa-menyewa/kontrak
j. Berita acara pemeriksaan lapangan
k. Berita acara rapat pembahasan
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh jika anda memiliki SITU-HO, diantaranya:
a. SIUP kecil, yaitu SIUP yang wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan dengan modal dan
kekayaan bersih (netto) seluruhnya sampai dengan Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
b. SIUP menengah, yaitu SIUP yang wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan dengan
modal dan kekayaan bersih (netto) seluruhnya antara 200.000.000 – 500.000.000 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
c. SIUP besar, yaitu SIUP yang wajib dimiliki perusahaan perdagangan dengan modal dan
kekayaan bersih di atas 500.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Meskipun sebenarnya setiap usaha harus memiliki SIUP, namun ada pengecualian. Beberapa usaha
yang tidak diwajibkan memiliki SIUP, yaitu:
Ketiga golongan tersebut tetap bisa memiliki SIUP apabila mereka meminta dan mengajukan
permohonan kepada pihak terkait.
Setiap usaha yang memiliki SIUP harus menjalankan usahanya sesuai dengan izin yang tercantum
dalam SIUP tersebut. SIUP dilarang digunakan untuk melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan yang tidak sesuai dengan kelembagaan dan atau kegiatan usaha, sebagaimana yang
tercantum dalam SIUP
b. Kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dengan menawaakan janji keuntungan yang tidak
wajar
c. Kegiatan perdagangan bang dan dana atau jasa dengan system penjualan langsung (single level
marketing atau multi level marketing)
d. Kegiatan perdagangan jasa survey
e. kegiatan berjangka komoditi
f. pedagang besar (wholesaler) dilarang melakukan kegiatan sebagai pengecer (retailer) dan
pedagang informal.
SIUP diterbitkan berdasarkan lokasi perusahaan perdagangan di seluruh Indonesia. SIUP berlaku
selama perusahaan masih menjalankan usahanya, dan hars dilakukan aftar ulang setiap lima tahun
sekali di tempat penerbitan SIUP. Pejabat yang berwenang dalam pengaturan SIUP adalah
sebagai berikut:
a. Menteri yang memiliki kewenangan pengaturan SIUP
b. Menteri yan menyerahkan kewenangan penerbitan SIUP kepada:
-gubernur DKI Jakarta
-Bupati atau wali kota di seluruh Indonesia kecuali DKI Jakarta
c. bupati atau wali kota yang melimpahkan kewenangan penerbitan SIUP kepada kepala dinas
yang bertangung jawab dalam pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu setempat
d. gubernur DKI Jakarta yang melimpahkan kewenangan penerbitan SIUP kepada kepala dinas
yang bertangung jawab dalam pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu satu atap
e. khusus kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, gubernur DKI Jakarta, bupati atau
wali kota melimpahkan kewenangan penerbitan SIUP kepada pejabat yang beranggung jawab
pada badan pengusahaan karyawan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas setempat
f. khusus daerah terpencil, bupati atau walikota dapat melimpahkan kewenangan penerbitan SIUP
kepada camat setempat
untuk mengajukan penerbitan SIUP, pengusaha harus mengajukan SP-SIUP baru kepada pejabat
penerbit SIUP dengan melampirkan dokumen persyaratan berikut:
a. Untuk perseroan terbatas
1. Foto kopi akta notaries pendirian perusahaan
2. Foto kopi akta perubahan perusahaan (bila ada)
3. Foto kopi surat keputusan pengesahan badan hokum perseroan terbatas dari departemen
hukum dan HAM
4. Foto kopi KTP penanggung jawab atau direktur utama perusahaan
5. Surat pernyataan dari pemohon SIUP tentang lokasi usaha perusahaan
6. Foto penanggung jawab atau direktur utama perusahaan ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar
b. Untuk koperasi
1. Fotokopi akta notaris pendirian koperasi yang telah mendapatkan pengesahan dariinstansi
berwenang
2. Fotokopi KTP penanggug jawab atau pengurus koperasi
3. Surat pernyataan dari pemohon SIUP tentang lokasi usaha koperasi
4. Foto penanggung jawab atau pengurus koperasi ukuran 3 x 4 cm sebanyak dua lembar
c. Untuk CV dan Firma
1. Foto kopi akta notaries pendirian perusahaan atau akta notaries yang telah didaftarkan pada
pengadilan negeri;
2. Foto kopi KTP pemilik atau pengurus atau penanggung jawab perusahaan;
3. Surat pernyataan dari pemohon SIUP tentang lokasi usaha perusahaan
4. Foto pemilik atau pengurus atau penanggung jawab perusahaan ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar
d. Untuk perusahaan perseorangan
1. Foto kopi KTP pemilik atau penanggung jawab perusahaan;
2. Surat pernyataan dari pemohon SIUP tentang lokasi usaha perusahaan;
3. Foto pemilik atau penanggung jawab perusahaan ukuran 3x4 cm sebanyak dua lembar.
SURAT-MENYURAT
Kegiatan surat menyurat (korespondensi) penting dalam kegiatan usaha karena sebagai salah
satu bentuk hubungan dengan pihak lain yang bersangkutan, seperti pemasok dan pelanggan. Jenis
surat yang digunakan dalam kegiatan usaha disebut juga dengan surat niaga. Surat niaga dimulai
dengan pembukaan yang tepat dan menarik kemudian diikuti dengan pengaturan masalah secara jelas,
dengan tetap memberikan sikap ramah, sopan dan simpatik. Jenis-jenis surat niaga antara lain:
1. Surat perkenalan
Surat perkenalan adalah surat dari penjual kepada calo pembeli yang berisi tentang perusahaan
penjual agar diketahui oleh pembeli. Dengan cara berkirim surat, penjual mengharapkan agar
calon membeli memberi sambutan yang menyenangkan sehingga perkenalan tersebut akan
berlanjut ke tahap selanjutnya, yaitu transaksi bisnis. Dengan demikian, dalam surat
perkenalan, terdapat unsure penawaran meskipun sifatnya terselubung tau tidak kentara. Surat
penawaran berisi informasi (profil) perusahaan penjual yang terdiri atas:
a. nama perusahaan dan bidang usaha atau kegiatannya
b. gambaran kemampuan yang dimiliki, tenaga ahli, dan peralatan yang dipakai
c. pekerjaan/proyek yang pernah ditangani
d. harapan yang dikehendaki calon penjual
2. Surat permintaan penawaran
Surat permintaan penawaran adalah surat yang diminta dan dikirimkan calon pembeli
kepada penjual untuk meminta penawaran mengenai barang atau jasa tertentu yang
dibutuhkannya. Dengan adanya penawaran dari penjual, nantinya calon pmbeli akan dapat
mengetahui harga, syarat jual beli, syarat jual beli, cara pembayaran, cara penyerahan barang
maupun keterangan lainnya mengenai suatu barang atau jasa yang akan dibelinya. Biasanya
calon pembeli akan meminta daftar harga produk dan mengirimkan surat penawaran ke banyak
penjual. Surat penawaran yang masuk nantinya akan diseleksi manakah yang paling sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi keuangannya. Surat permintaan enawaran merupakan tahap
awal terjadinya proses transaksi bisnis seperti halnya surat perkenalan dari penjual kepada
relasi yang sudah dikenal baik. Surat permintaan penawaran cukup dibuat menggunakan kartu
pos sehingga isinya singkat dan sederhana namun memilki kedudukan yang kuat. Dalam surat
permintaan penawaran, informasi yang diinginkan calon pembeli antara lain:
a. nama dan jenis barang;
b. cirri-ciri khusus barang, yaitu tipe, ukuran, kualitas, kapasitas dan warna
c. harga satuan
d. cara pembayaran
e. cara penyerahan barang
f. potongan harga
g. kemudahan yang mungkin diperoleh pembeli seperti: servis gratis dan garansi
Selain yang telah disebutkan di atas, informasi lain yang diminta calon pembeli yang antara lain:
a. daftar harga
b. brosur atau prospectus
c. leaflet
leaflet merupakan lembaran kertas berlipat yang memuat gambar lengkap dengan keterangan
mengenai jenis, ukuran, tipe model, kapasitas, cara pemakaian produk, dan sebagainya.
d. buklet
merupakan buku kecil yang berisi keterrangan mengenai data suatu barang secara lengkap
dan jelas (keterangan yang sama seperti tertera pada brosur dan leaflet).
e. catalog
catalog merupakan daftar yang memuat berbagai jenis produk perusahaan dapat berbentuk
lembaran, ataupun buku yang menyerupai buklet, begitu juga dengan keterangan yang
tercantum di dalamnya.
3. Surat Penawaran
a. pengertian surat penawaran atau offerte adalah surat yang dibuat dan dikirimkan oleh penjual kepada
calon pembeli untuk menawarkan barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksinya.
4. harga barang
7. potongan harga
Surat penawaran terdiri atas beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
Semarang, 23-08-2010
CV Citra Abadi
Ardianto, SE
Direktur
2 Surat Pesanan
a. Jenis dan macam barang yang dipesan (tipe, model, ukuran, warna dan sebagainya)
b. Kualitas atau mutu barang
c. Harga barang
d. Syarat penyerahan dan pembayaran
e. Cara dan alat pembayaran dan pengiriman barang
f. Potongan harga apabila ada
c. Macam-macam surat pesanan
Surat pesanan terdiri atas beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
Setelah penjual menerima surat pesanan, hal selanjutnya adalah member kabar kepada pembeli
mengenai pesanannya terpenuhi ataupun tidak. Balasan dari penjual tersebut disebut surat penerimaan
pesanan, yang pengirimannya disertai dengan surat pemberitahuan pengiriman barang.
Surat pemberitahuan pengiriman barang adalah surat yang dikirim oleh penjual kepada pembeli dengan
maksud untuk memberitahukan bahwa pesanan sudah diterima dan barang sudah dikirim ke alamat
pembeli. Pengiriman surat pemberitahuan pengiriman barang harus disertai dengan faktur. Bila barang
yang dikirimkan menggunakan peti, maka harus dilampiri packing list.
Hal-hal yang tercantum dalam surat pemberitahuan pengiriman barang, antara lain:
Dalam pengiriman barang pesanan barang pesanan pembeli, penjual harus memperhatikan hal-hal
berikut:
- beri kode atau tanda yang mudah dikenali pada pengiriman barang dengan peti
Contoh:
UD Bumi Putra
Yogyakarta
Nomor : 008/PKA-P/DIR/8/10
Lampiran :-
Karanganyar
Dengan hormat,
Sesuai dengan surat penawaran saudara no. 135/dir-KE/07.10 tanggal 28 Juli 2010, dengan ini kami
memesan baran-barang sebagai berikut:
Jumlah 16.000.000
Potongan 5% Rp 800.000
Demikian pesanan dari kami, kami menunggu jawaban dari saudara. Atas kerjasama yang dapat
terjalin kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 09-08-2012
Rani Saputra
3. Surat pengaduan
Adakalanya transaksi jual beli antara pembeli dan penjual mengalami masalah. Apabila
kerugian yang diderita sudah berada dalam batas toleransi umum, maka pihak yang dirugikan akan
mengajukan surat pengaduan (claim). Surat pengaduan adalah surat yang dibuat oleh pembeli kepada
penjual dengan maksud memberitahukan bahwa barang yang dikirim tidak sesuai dengan pesanan.
Ketidaksesuaian yang dapat mengakibatkan penuntutan, antara lain kerusakan barang/hilang selama
pengiriman, jumlah barang berkurang, pengiriman yang telat, kualitasnya tidak sesuai dengan pesanan,
kesalahan yang tidak terduga. Surat pengaduan biasanya memuat antara lain nama dan jenis barang
yang diterima, macam penyimpangan yang terjadi dalam pengiriman barang, serta cara penyelesaian
masalah. Tidak semua pengaduan dapat diterima penjual. Surat pengaduan yang diterima penjual harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
Setelah pembeli menerima barang, maka ia harus segera memenuhi kewajibannya, yaitu membayar
barang yang dipesan dan mengirim surat pengiriman pembayaran, yaitu:
Secara umum, bukti transaksi perusahaan terbagi menjadi dua, yaitu bukti transaksi intern dan bukti
ekstern.
Bukti intern adalah bukti transaksi yang dibuat dan untuk intern perusahaan. Bukti transaksi yang
termasuk bukti transaksi intern adalah sebagai berikut:
a. Bukti kas masuk, yaitu tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara tunai,
misalnya pembayaran tagihan dari perusahaan lain
b. Bukti kas keluar, yaitu tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, misalnya
pembayaran gaji, pembayaran utang, atau pengeluaran-pengeluaran lain.
2. Bukti transaksi ekstern
Bukti transaksi ekstern adalah bukti yang berhubungan dengan pihak luar. Bukti transaksi yang
termasuk bukti transaksi ekstern adalah:
a. Faktur, yaitu tanda bukti pembelian atau penjualan secara kredit. Faktur dibuat oleh penjual dan
diberikan kepada pihak pembeli. Bagi penjual, disebut faktur penjualan, sementara bagi
pembeli disebut faktur pembelian. Faktur dibuat rangkap sesuai kebutuhan, lembar pertama
diberikan untuk pembeli, lembar kedua untuk penjual dan lembar ketiga sebagai arsip
b. Kuitansi, yaitu bukti penerimaan sejumlah uang yang ditandatangani oleh penerima uang dan
diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang tersebut. Lembar kuitansi terdiri dari dua
bagian, yaitu bagian sebelah kanan diberikan kepada pihak yang membayar sejumlah uang
tersebut. Lembar kuitansi terdiri dari dua bagian, yaitu bagian sebelah kanan diberikan kepada
pihak yang memnayar, sedangkan bagian sebelah kiri yang tertinggal, disebut soice (dibaca:
sus) kuitansi, sebagai arsip penerima uang.
c. Nota, yaitu bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota dibuat oleh pedagang dan
diberikan kepada pembeli. Biasanya nota dibuat rangkap dua, lembar pertama diberikan pada
pembeli dan lembar kedua menjadi arsip penjual.
d. Nota debet, merupakan bukti transaksi pengiriman kembali barang yang telah di beli, yang
berisi informasi pengiriman kembali barang yang rusak atau tidak sesuai dengan pesanan, atau
permintaan pengurangan harga. Bukti ini dibut oleh pihak pembeli.
e. Nota kredit merupakan bukti transaksi penerimaan kembali barang barang yang telah dijual,
atau bukti persetujuan dari pihak penjual atas permohonan pembeli untuk pengurangan harga
barang karena sebagian barang rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
f. Cek, yaitu surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di bank, agar bank
membayar sejumlah uang kepada pihak yang namanya tercantm dalam cek tersebut. Pihak-
pihak yang berhubungan dalam dalam pengeluaran cek tersebut adalah:
a. Pihak penarik, yaitu pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut
b. Pihak penerima, yaitu yang menerima pembayaran cek tersebut.
Transaksi keuangan dicatat dalam laporan keuangan yang disusun secara berkala. Penyusunan laporan
keuangan yang disusun secara berkala. Penyusunan laporan keuangan bertujuan untuk:
Berdasarkan standar akuntansi keuangan Indonesia (SAK) tahun 2007, laporan keuangan terdiri dari
empat yaitu:
PAJAK
Seorang wirausaha yang ingin mendirikan usaha dengan badan hokum di Indonesia perlu
mengetahui dan mengerti tentang system perpajakan yang berlaku. Bagi Negara pajak berfungsi sebagai
berikut:
1. Fungsi penerimaan. Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan
pengeluaran pemerintah.
2. Fungsi mengatur
Pajak berfungsi unuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang social dan ekonomi.
Pajak adalah iuran dari rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang dengan tidak
mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi) yang berlangsung serta dapat ditunjukan dan digunakan
untuk membayar pengeluaran umum. Perpajakan di Indonesia meliputi ketentuan dan peraturan
perundangan yang berlaku di bidang perpajakan mulai dari:
Setelah memperoleh NPWP, wajib pajak berkewajiban untuk menghitung, membayar pajak, dan
melaporkan pajak terutangnya dalam bentuk surat pemeberitahuan (SPT) masa maupun tahunan.
1. Jenis-jenis pajak
Ada beberapa jenis pajak yang berlaku di Indonesia yang berhubungan dengan bisnis yaitu:
a. Pajak penghasilan (PPh)
Yaitu pajak penghasilan atas penghasilan seseorang berupa: gaji, upah, honorarium,
tunjangan dan pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaannya.
b. Pajak pertambahan nilai (PPN)
Yaitu pajak pertambahan niali dan jasa serta pajak penjualan atas barang mewah
merupakan pajak yang dikenakan atas konsumsi barang atau jasa di dalam negeri.
2. Tarif pajak penghasilan
a. Tarif PPh wajib pajak orang pribadi dalam satu tahun
1. Untuk penghasilan sampai dengan 25 juta sebesar 5%
2. Untuk penghasilan 25-50 juta adalah 10%
3. Untuk penghasilan 50-100 juta adalah 15%
4. Untuk penghasilan 100-200 juta adalah 25%
5. Untuk penghasilan >200 juta adalah 35%
Contoh:
Seorang wajib pajak yang bekerja atau berwiausaha mempunyai penghasilan bersih sebelum pajak
dalam satu tahunnya sebesar 65 juta, maka perhitungan pajak penghasilannya adalah:
1. Untuk penghasilan 50-65 juta sebesar 15 juta terkena PPh sebesar 15%, terkena PPh sebesar
15% x 15 juta = 2.250.000
2. Untuk penghasilan 25-50 juta sebesar 25 juta, terkena PPh sebesar 10%, yaitu 10% x 25 juta =
2.500.000
3. Untuk penghasilan 5-25 juta sebesar 20 juta, terkena PPh sebesar 5%, yaitu 5% x 20 jt =
1.250.000
Jadi total pajak penghasilan yang harus dibayarkan adalah 2.250.000 + 2.500.000 + 1.250.000
= 6.000.000 dalam tahun berjalan yang akan disetor ke kantor pajak.
a. Tarif pajak untuk wajib pajak badan (PPh 25)
1. Untuk penghasilan usaha dalam satu tahun sebesar 50 juta dikenakan PPh sebesar 10%
2. Untuk penghasilan usaha dalam satu tahun sebesar 50-100 juta dikenakan PPh sebesar
15%
3. Untuk penghasilan usaha dalam satu tahun sebesar di atas 100 juta dikenakan PPh sebesar
30%
Contoh:
PT AB dalam satu tahun memperoleh penghasilan sebesar 175.000.000 yang dihitung oleh pajak.
Besarnya PPh yang harus dibayar adalah sebagai berikut:
Jumlah = 35.000.000
Penghasilan kena pajak atau penghasilan yang merupakan obyek pajak adalah sebagai berikut:
PPN merupakan salah satu jenis pajak yang akn selalu dikenakan pada perusahaan keci dan menengah
baik yang bergerak di bidang perdagangan, produksi maupun jasa. Jenis barag yang dijual di bawah ini
yang tidak dikenakan PPN , yaitu:
1. Barang hasil tambang atau pengeboran langsung dari sumbernya. Missal minyak mentah, gas
bumi, pasir, dan kerikil, batu bara, bijih timah, bijih besi, bijih tembaga, dan perak.
2. Barang-barang kebutuhan pokok, seperti beras, jagung, sagu, dan kedelai.
3. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan dan warung.
4. Barng hasil pertanian, perkebunan dan hasil kehutanan yang dipetik langsung
5. Barang hasil peternakan, perburuan atau penangkapan seperti sapi potong dan unggas
6. Listrik, kecuali listrik untuk perumahan dengan daya di atas 6.600 watt
7. Air bersih
8. Uang, emas tabungan dan surat-surat berharga lainnya
Perhitungan PPN
Cara menghitung PPN adalah dengan cara mengalikan tariff pajak dengan dasar pengenaan pajak
(DPP)
Contoh :
Seorang wirausaha pada bulan Desember 2010 menjual barang seharga 10.000.000, maka nilai PPN-
nya adalah
DPP = 10.000.000
= 1000.000
HPP = 12.000.000
(1-PPN)
= 27.000.000
(1-0,1)
= 27.000.000
0,9
= 30.000.000
1. Sebutkan dan jelaskan secara singkat jenis-jenis pajak yang berkaitan usaha yang berlaku di
Indonesia?
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis surat permintaan penawaran
3. Sebutkan dan jelaskan bukti transaksi ekstern.
4. Jelaskan tariff PPh wajib pajak orang pribadi selama satu tahun
5. Bagaimanakah cara perhitungan PPN?
PROPOSAL USAHA
A. PROSPEK USAHA
Jika seorang wirausahawan telah menemukan sesuatu peluang usaha untuk dijalankan,
maka selanjutnya ia harus dapat memastikan bahwa peluang usaha yang akan ia jalankan itu harus pula
mempunyai prospek cerah untuk saat ini maupun di masa depan. Sebab apabila tidak yakin bahwa
usaha tersebut mempuyai prospek cerah di masa depan maka gambaran yang terlihat dalam angan-
angan kita tentang usaha tersebut adalah suatu kehancuran.
prospek usaha adalahk suatu gambaran tentang masa depan suatu produk atau perusahaan yang
menunjukkan sebuah harapan yang cerah dalam perkembangan usahanya atau kemajuan yang pesat.
Tentu saja agar suatu produk atau usaha dapat memiliki prospek yang baik ke depan, pasti juga
membutuhkan banyak pengorbanan dari wirausahawannya. Di tangan seorang wirausahawan yang
tangguh dan kreatif, serta apabila menjalankan dengan benar, barangkali dapat dipastikan bahwa
peluang usaha yang berproepek terseut dapat dibayangkan keberhasilannya. Akan tetapi semenatik
apapun peluang usaha itu dijalankan oleh orang yang tidak bermental maka harapan keberhasilan akan
jauh dari kenyataan.
Jadi cerahnya suatu prospek berasal dari wirausahawan sendiri yang dipengaruhi oleh faktor-faktor
sebagai berikut:
a. Minat dan bakat seseorang
b. Pengalaman yang dimiliki
c. Modal atau fasilitas usaha
d. Relasi atau referensi yang dimiliki
Secara umum. Beberapa hal yang yang dapat dijadikan pedoman bagi wirausahawan agar produksi
atau usaha yang dijalankan berprospek cerah adalah :
a. Harus memiliki produk atau usaha yang memiliki permintaan yang tinggi atau banyak digemari
oleh masyarakat luas dalam jangka panjang
b. Harus memiliki kreatif dan inovatif terhadap produk yang diciptakan agar konumen tidak bosan
c. Harus mengikuti selera konsumen dan para pelanggannya
d. Menjalankan manajemen usaha dengan benar
Wirausahawan harus tanggap melihat bisnis modern yang mungkin dia jalankan dengan cirri-
cirinya sebagai berikut:
1. Spesialisasi usaha atau produksi yang dipilih
2. Saling ketergantungan dengan perusahaan-perusahaan yang lain
3. Membuat produksi missal dan bervariasi
Selain itu semenarik apapun suatu bisnis pasti didalamnya juga mengandung resiko yang belum jelas
sehingga wirausahawan harus pula melihat sisi kelayakan usahanya ditinjau dari beberapa segi. Di
antaranya sebagai berikut:
1. Efektivitas uasaha yang dapat dicapai, dilihat dari sisi kuantitas maupun kualitasnya
2. Sumber daya dan dana yang telah dimiliki maupun yang akan dicari
3. Keberanian merencanakan gagasan atau ide-ide dalam bentuk rencana yang logis atau masuk
akal untuk dijalankan
4. Orisinilitas ide dalam menciptakan produk baru maupun memodifikasi yang telah ada sehingga
layak jual
5. Nilai ekonomi dari produk yang dihasilkan sehingga memnuhi harapan, permintaan dan selera
konsumen
Proposal usaha juga dapat mencerminkan diri pribadi dari pembuatnya, maka sebenarnya
proposal usaha harus asli/orisinil tidak sekedar menyalin milik orng lain. Proposal usaha tau bisnis
pada intinya terdiri atas sasaran dan strategi. Sasaran adalah apa yang ingin dicapai oleh perusahaan
sedangkan strategi adalah arah tindakan untuk mencapai sasaran usaha.
Dengan membuat proposal, pengusaha dapat mencegah kemungkinan kegagalan usaha yang dapat
terjadi di kemudian hari. Kegagalan usaha disebabkan oleh:
1. Halaman depan
Bagian ini mencantumkan nama dan alamat perusahaan serta nama orang yang bertanggung jawab
2. Daftar isi
Daftar isi secara rinci menyebutkan seluruh isi kerangka proposal usaha lengkap dengan nomor
halaman
3. Rangkuman perusahaan
Bagain ini dapat dipakai untuk mengetahui dengan cepat isi keseluruhan proposal
4. Penjelasan perusahaan
Bagian ini mengungkapkan strategi perusahaan dan tim manajemen pengelola perusahaan
5. pemasaran
Bagain ini mengungkapkan tentang pasar yang dituju, besarnya potensi pasar, dan berbagai strategi
serta ramalan tentang target konsumen pada masa mendatang.
6. Barang dan jasa yang dihasilkan
Bagian ini mengungkapkan tentang kualitas, kuantitas, kegunaan dan keistimewaan barang dan jasa
yang diproduksi
8. Permodalan
Bagian permodalan menjelaskan tentang rencana permodalan dan proyeksi rugi/laba
perusahaan, neraca pendahuluan, aliran kas dan pendapatannya.
9. Apendiks
Disini dilampirkan berbagai keterangan yang dibutuhkan untuk melengkapi proposal usaha, seperti
akta pendirian, siup, situ, amdal, dan serifikat tanah.
BAGIAN I PENDAHULUAN
A. Analisis lokasi
B. Kebutuhan produksi fasilitas dan peralatan
C. Penyuplai atau factor transportasi
D. Suplai tenaga kerja
E. Data biaya pabrik
A. Tim manajemen
B. Struktur legal
C. Susunan direksi, penasehat, dan konsultan
BAGIAN VII ASPEK MANAJEMEN
A. Masalah yang potensial
B. Resiko dan hambatan
C. Tindakan alternative
BAGIAN VII ASPEK FINANCIAL
A. Perkiraan financial
1. Keuntungan dan kerugian
2. Arus kas
3. Analisis BEP
4. Biaya
B. Sumber-sumber penggunaan dana
1. Rencana anggaran
2. Penahanan financial
BAGIAN IX ASPEK JADWAL PEMBAGIAN WAKTU
A. Surat-surat
B. Data penelitian pasar
C. Surat-surat kontrak dan dokumen perjanjian lainnya
D. Daftar harga pemasok barang