Makalah Profil Usaha
Makalah Profil Usaha
PROFIL USAHA
Matakuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu :
Dr. Henny Dewi Koeswanti, M.Pd
Disusun oleh ;
1. Albar Jatmiko Widhy P (202014078)
2. Rudi Restanto (202014091)
3. Danang Noveka Harsono (202014030)
4. Trimahesti (202014101)
Pendidikan Matematika
Faklutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2016
Kata Pengantar
Kita dan setiap orang masing-masing pasti ingin mendapatkan pekerjaan yang
layak, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja saat ini sangat
terbatas dan tidak berbanding lurus dengan lulusan lembaga pendidikan baik
dasar. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya
nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi
pendidikan.Di era global sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia memang
sangat memprihatinkan, namun kita tidak boleh menyerah pada keadaan sekarang
ini yang serba sulit kita harus berusaha,kreatif,inovatif dan berani mengambil
suatu keputusan serta resiko untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.kita
tidak harus bergantung pada orang lain.Untuk mendapatkan suatu pekerjaan kita
harus berusaha semaksimal mungkin. Dengan kita berwira usaha kita bisa belajar
mandiri dan bisa memaknai arti penting kehidupan secara tidak langsung kita
sudah membantu banyak orang. Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana
dibutuhkan analisa yang sangat dalam tentang prospek dan kelayakan dalam usaha
itu. Oleh karena itu, bisnis itu harus dimulai sejak dini sehingga kita memiliki
banyak waktu untuk dapat berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan usaha
tersebut.
????????
Daftar isi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha
yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan
dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk
barang atau jasa. Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang
pelaku usaha harus memiliki :
(1) Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan) untuk
berwirausaha karena tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak
akan mungkin bisa berwirausaha dan skill (kemampuan) ini adalah modal
utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha, (2) Apabila seorang
pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad
(kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan)
berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan, (3) Modal
merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan
menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad,
(4)Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka
harus bisa menentukan target dan tujuan pemasarannya. Karena apabila
target dan tujuan tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak
mungkin dapat bertahan lama, (5) Tempat berwirausaha merupakan aspek
yang harus dimiliki karena sangat menunjang dalam hal wirausaha dan
bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh konsumen mengenai
wirausaha yang sedang dijalankan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas penulis dapat menyimpulkan permasalahan
yaitu bagaimana strategi bagi pemula yang ingin berwirausaha supaya
usaha yang akan di kelola berjalan dengan baik.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai contoh inspirasi dalam memulai suatu usaha baru
2. Sebagai tolak ukur jika mau memulai berwirausaha
3. Menjadi gambaran dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha
4. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi mahasiswa
5. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
BAB II
Penggolongan Grosir
Grosir dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Grosir yang berfungsi terbatas, terdiri atas :
a. Pengiriman Barang
Pengirim barang adalah pedagang besar yang membeli barang
kemudian mengirimkan barang yang dia beli kepada pelanggannya.
Biasanya tidak memiliki gudang penyimpanan.
Pada umumnya mereka bergerak dalam barang-barang berat, seperti
bahan bangunan dan dibidang agrobisnis (pertanian dan perkebunan).
b. Pedagang dengan truk
Pedagang yang menggunakan truk sebagai alat angkutan barang
kemudian menyerahkan barang yang dijualnya sewaktu melewati
pedagang eceran di sekitar kota kecil atau besar.
Pada umumnya mereka bergerak untuk barang yang tidak tahan lama,
seperti daging, bumbu masak, dan buah-buahan.
c. Grosir tunai dengan self service
Pedagang besar yang menjual barangnya secara tunai dengan harga
relatif rendah. Adapun ciri-cirinya antara lain : tidak menpergunakan
petugas penjualan, tidak melakukan pengiriman, tidak memberikan
kredit.
Pada umumnya mereka bergerak dalam bidang pangan, contohnya
warung rumahan
d. Pengecer yang bersama-sama memiliki grosir
Sekelompok pedagang eceran yang membuat toko grosir secara
swadaya dengan maksud menekan biaya dan dapat membeli barang
dengan harga lebih rendah. Ada seorang manajer yang mengurus toko
grosir tersebut, manajer yang dimaksud berfungsi secara cooperative
sebagai pedagang besar atau melakukan fungsi perdagangan lainnya
secara bersamaan.
e. Kelompok sukarela bergabung dengan grosir
Kelompok ini terdiri dari sekumpulan toko-toko eceran yang dimiliki
secara bebas oleh pengusaha-pengusahanya yang dengan sukarela
bergabung dengan seorang pedagang besar untuk pembelian,
reklame, dan aktivitas lainnya.
2) Pemasaran langsung
Pemasaran langsung artinya produsen mempresentasikan
kegunaan dan keunggulan produknya kepada konsumen melalui
media elektronik (televisi, internet), kemudian menerima
pemesanan barang dari konsumen yang mengakses atau
menyaksikan acara tersebut.
3) Mesin penjaja otomatis
Mesin otomatis yang melayani pembeli dengan memasukan
sejumlah uang koin ke mesin untuk membeli barang yang akan
dibeli. Barang yang dipilih secara otomatus keluar setelah
konsumen melakukan pembelian.
4) Pelayanan pembeli
Suatu pengecer yang diorganisasikan oleh agen pembelian untuk
melayani kelompokkelompok pembeli besar seperti sekolah,
rumah sakit, dan sebagainya.
c. Organisasi pedagang eceran
1) Mata rantai perusahaan
Dua gerai atau lebih yang umumnya dimiliki dan dikontrol,
menjual produk yang sama, dikirim dari kantor pusat.
2) Rantai suka rela
Kelompok yang terdiri atas pedagang eceran dalam pembelian
besar dan barang dagangan umum.
3) Koperasi pedagang eceran
Sekelompok pedagang eceran yang membentuk sebuah organisasi
pembelian terpusat dan melakukan promosi bersama.
4) Koperasi konsumen
Suatu toko eceran yang dimiliki oleh para konsumen dengan
menghimpun modal bersama, mereka dapat membangun pabrik
sendiri dan menjual produk di toko koperasi bersama ini.
5) Organisasi pengguna hak paten/ franchise
Organisasi yang memperoleh hak guna paten dari franchise,
untuk mejual produk sesuai dengan petunjuk dan peraturan serta
kondisi yang telah ditetapkan.
6) Konglomerat dagang
Bentuk bebas dari perusahaan untuk mengkombinasikan beberapa
lini pedagang eceran yang dikelola dibawah satu kepemilikan
berikut fungsifungsi ditribusi dan manajemennya.
4. Keuntungan dan Kelemahan Perdaganngan Eceran
Beberapa keuntungan dari perdagangan eceran kecil adalah
1) Modal yang diperlukan kecil.
2) Untuk mengisi waktu luang guna mencari pendaptan tambahan.
3) Umumnya lokasi yang digunakan oleh pedagang eceran kecil
strategis karena dekat dengan pusat konsumen.
4) Hubungan antara pedagang eceran kecil dan konsumen ialah kuat,
terbukti konsumen dan pedagang bisa berbincangbincang bebas.
Beberapa kelemahan dari perdagangan eceran kecil adalah
1) Keahlian kurang.
2) Administrasi dalam bentuk pembukuan tidak diperhatikan,
sehingga terkadang hasil pendapatan habis untuk memenuhi
kebutuhan makan.
3) Pedagang kecil tidak dapat melakukan sales promosi.
C. Franchising (waralaba)
1. Sejarah Waralaba
Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh
Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan
distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal,
namun dia yang pertama kali memperkenalkan format bisnis waralaba ini
di AS. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih
sukses, John S Pemberton, pendiri Coca Cola. Namun, menurut sumber
lain, yang mengikuti Singer kemudian bukanlah Coca Cola, melainkan
sebuah industri otomotif AS, General Motors Industry pada tahun
1898.Contoh lain di AS ialah sebuah sistem telegraf, yang telah
dioperasikan oleh berbagai perusahaan jalan kereta api, tetapi
dikendalikan oleh Western Union serta persetujuan eksklusif antar
pabrikan mobil dengan penjual. Mc Donalds, salah satu pewaralaba
rumah makan siap saji terbesar di dunia.Waralaba saat ini lebih
didominasi oleh waralaba rumah makan siap saji. Kecenderungan ini
dimulai pada tahun 1919 ketika A&W Root Beer membuka restoran cepat
sajinya. Pada tahun 1935, Howard Deering Johnson bekerjasama dengan
Reginald Sprague untuk memonopoli usaha restoran modern. Gagasan
mereka adalah membiarkan rekanan mereka untuk mandiri menggunakan
nama yang sama, makanan, persediaan, logo dan bahkan membangun
desain sebagai pertukaran dengan suatu pembayaran. Dalam
perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan
terutama pada tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba
sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai
waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian
pesat terutama di negara asalnya, AS, menyebabkan waralaba digemari
sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen
dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Inggris,
berkembangnya waralaba dirintis oleh J. Lyons melalui usahanya Wimpy
and Golden Egg, pada tahun 60-an.Bisnis waralaba tidak mengenal
diskriminasi. Pemberi waralaba dalam menyeleksi calon mitra usahanya
berpedoman pada keuntungan bersama, tidak berdasarkan SARA.
2. Pengertian Waralaba
Apa itu waralaba? Yang dimaksud dengan waralaba adalah
waralaba jika dalam bahasa Inggris yaitu dari kata “Franchising” dan jika
dalam bahasa Francis yaitu “Franchise”, Merupakan hubungan bisnis
atau usaha antara pemilik merek, produk maupun sistem operasioal
dengan pihak kedua yang berupa pemberian izin dari pemakaian merek,
produk dan sistem operasional dalam jangka waktu yang telah di tentukan
sebelumnya.Atau definisi lain dari waralaba adalah bentuk kerjasama
bisnis atau usaha dengan memakai prinsip kemitraan, sebuah perusahaan
yang sudah mapan baik itu dari segi sistem manajemennya, keuangannya
maupun dari marketingnya serta adanya merek dari produk perusahaan
yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, dengan perusahaan ataupun
individu yang memakai merek dari produk maupun sistem tersebut itulah
yang disebut dengan waralaba.
3. Produk-produk yang dapat di jadikan franchising
Produk-produk yang dapat di jadikan franchising adalah:
a) Barang atau jasa yang telah mempunyai pasran luas dan citra unggul.
b) Formula paten atau desain tertentu
c) Nama dagang atau merk dagang
d) Konsultan manajemen keuangan atau pengawasan
e) Promosi advertising dan pembelian
4. Keuntungan Waralaba
a) Manajemen bisnis telah terbangun
Bisnis waralaba memberikan keuntungan untuk berbisnis di bawah
bendera bisnis lain yang sudah memiliki reputasi yang bagus. Ide,
penamaan dan manajemen suatu bisnis telah di uji coba sebelumnya
dan siap untuk di implementasikan pada lokasi yang baru.
b) Sudah dikenal masyarakat
Pemasaran bisnis waralaba cenderung lebih mudah, karena bisnis
sebelumnya lebih terdahulu di kenal masyarakat. Dengan kata lain,
biaya dan tenaga yang diperlukan untuk membangun reputasi bisnis
tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan membangun bisnis
baru.
c) Manajemen finansial yang lebih mudah
Investor cenderung lebih suka untuk memberikan modal pada bisnis
yang telah kokoh dari segi finansial dan jaringan pemasaran. Dengan
menggunakan bisnis waralaba, sistem manajeman finansial telah di
tetapkan oleh pemilik waralaba utama, sehingga kita tidak perlu
dipusingkan lagi dengan manajemen finansial seperti membangun
bisnis baru.
d) Kerjasama bisnis telah terbangun
Orang yang membeli waralaba bisa mendapatkan keuntungan
kerjasama yang telah terbangun sebelumnya oleh pemilik waralaba.
Contohnya kerjasama dengan pemasok bahan baku, pihak periklanan
dan juga pemasaran.
e) Dukungan dan keamanan yang lebih kuat
Pemilik waralaba biasanya akan memberikan pelatihan seperti
manajemen finansial, pemasaran, periklanan dan lain lain. Hal – hal
seperti ini biasanya sudah termasuk dalam paket pembelian waralaba.
f) Bisa mendapat untung lebih besar.
Banyak orang berpikir bahwa keuntungan dari bisnis waralaba adalah
mendapatkan keuntungan lebih besar karena brand telah dikenal
banyak orang. Tapi pada kenyataannya, hal ini tidak selalu terjadi.
Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli waralaba kepada pihak pemilik
waralaba tentunya dipotong dari keuntungan yang didapat. Pembeli
waralaba akan mendapatkan banyak kemudahan di saat-saat awal
usaha, tapi untuk jangka panjang, para pemilik waralaba kadang
menemukan bahwa memulai bisnis sendiri mungkin akan jauh lebih
menguntungkan.
5. Kekurangan Bisnis Waralaba
a) Kurang kendali
Salah satu kekurangan dari bisnis waralaba adalah kurangnya kendali
dari pembeli waralaba terhadap bisnisnya sendiri, karena semua
sistem telah ditentukan oleh pemilik waralaba. Sehingga ruang gerak
pembeli waralaba sangat terbatas. Ide-ide untuk berkreatifitas pun
terkadang tidak bisa diaplikasikan, karena adanya perjanjian-
perjanjian khusus.
b) Sangat terikat dengan supplier
Untuk mendapatkan keuntungan yang mencukupi, tentunya setiap
pengusaha menginginkan modal yang kecil. Salah satu caranya
adalah mencari supplier yang murah. Dengan menggunakan sistem
waralaba, pihak pemasok barang pun telah ditentukan. Sehingga kita
tidak bisa memilih lagi supplier yang lebih murah.
c) Ketergantungan pada reputasi waralaba lain
Salah satu kekurangan terbesar dari waralaba adalah tergantungnya
reputasi waralaba terhadap waralaba yang lain. Jika waralaba yang
lain melakukan kesalahan yang mengakibatkan rusaknya reputasi,
maka hal ini juga akan mempengaruhi waralaba yang anda kelola.
d) Biaya waralaba
Pihak pemilik waralaba akan mengajukan biaya awal untuk membeli
perjanjian waralaba. Kemudian biaya lanjutan untuk pelatihan dan
dukungan bagi para pembeli waralaba.
e) Pemotongan keuntungan
Pembeli waralaba di haruskan untuk membayar royalti dari sejumlah
keuntungan yang didapatkan. Jika keuntungan yang didapatkan
sedikit, berarti keuntungan tersebut akan dipotong untuk menutupi
biaya ini.
Refrensi