KELAS BA
Dalam buku MIKRO-EKONOMI terbitan Paul A. Samuelson menerangkan bahwa kita dapat
menghitung tiga konsep biaya yang cukup penting, yaitu biaya total (total cost), biaya rata-rata
(variable cost), dan biaya marjinal (marginal cost). Ketiga biaya tersebut sangat sering ditemui
dalam ilmu ekonomi dan berkaitan dengan kegiatan produksi perusahaan.
Biaya tetap (overhead cost) adalah biaya yang harus dibayarkan terlepas dari banyaknya
output yang diproduksi. Biaya tetap (FC) terdiri atas biaya pembayaran kontrak atas bangunan
dan sewa peralatan, pembayaran bunga atas hutang, pembayaran gaji pegawai tetap, dan
sebagainya. Biaya tetap harus dibayarkan tanpa melihat perusahaan melakukan produksi atau
tidak.
Biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang berubah sesuai dengan besarnya output
perusahaan. Biaya variabel terdiri atas biaya bahan baku, biaya bahan bakar, gaji pegawai, dan
biaya lain yang tidak tetap. Biaya variabel merupakan bagian dari biaya total (TC) yang berubah
sesuai dengan perubahan output. Dari definisi di atas diperoleh suatu rumus yang berbunyi
sebagai berikut.
TC = FC + VC
TC = Total Cost
FC = Fixed Cost
VC = Variable Cost
Gambar 1.1: Kurva Biaya Tetap, Biaya Variabel, dan Biaya Total
Selanjutnya adalah biaya marjinal, dalam buku Ekonomi karya Alam S, biaya marjinal
(Marjinal Cost / MC) merupakan salah satu konsep penting dalam ekonomi. Biaya marjinal
adalah biaya yang menunjukkan tambahan biaya untuk memproduksi 1 unit tambahan output.
Dengan kata lain, biaya marjinal adalah tambahan biaya yang harus dikeluarkan sebagai akibat
dari memproduksi satu unit tambahan. Biaya marjinal diperoleh dari pengurangan biaya total
(TC) dengan biaya total kuantitas sebelumnya. Dibawah ini terdapat gambaran kurva dari biaya
marjinal sebagai berikut.
Gambaran 2.1 Kurva Biaya Marjinal
Menurut buku MIKRO-EKONOMI, biaya rata-rata (average cost) adalah biaya total yang
dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Sebagaimana ditunjukkan dalam kolom berikut.
AC = TC : q
AC = Average Cost
TC = Total Cost
Menurut Alam S, dalam bukunya Ekonomi menyatakan bahwa biaya peluang berbeda
dengan biaya sehari-hari. Biaya sehari-hari adalah pengorbanan yang harus dilakukan untuk
melakukan suatu kegiatan, tanpa memperhitungkan kerugian karena dikorbankannya kegiatan
lain. Singkatnya, biaya sehari-hari muncul dari kegiatan apa yang dilakukan. Sebaliknya, biaya
peluang muncul dari kegiatan yang tidak dapat dilakukan.
B. KONSEP EFISIENSI
Dalam buku MIKRO-EKONOMI dijelaskan bahwa efisiensi dapat diartikan sebagai tidak
adanya barang yang terbuang percuma atau penggunaan sumber daya ekonomi seefektif
mungkin untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Secara lebih spesifik, sistem
perekonomian bisa dikatakan efisien bila tidak satu pun barang tambahan yang bisa diproduksi
tanpa mengurangi produksi barang yang lain, yaitu selama perekonomian masih ada pada garis
batas kemungkinan produksi.
Efisiensi seringkali dikaitkan dengan kinerja suatu organisasi karena efisiensi mencerminkan
perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan (input). Dengan arti lain, efisiensi
merupakan usaha mencapai hasil yang maksimal secara kualitas dan kuantitas dengan
menggunakan sumber daya yang tersedia. Artinya, efisiensi dapat dilihat dari dua segi. Yang
pertama adalah hasil yang dicapai dan yang kedua adalah usaha yang telah dilakukan.
Diterangkan kembali dalam buku MIKRO-EKONOMI, efisiensi terjadi ketika tidak ada
reorganisasi produksi atau konsumsi yang akan meningkatkan kepuasan seseorang tanpa
mengurangi kepuasan orang lain.
Kemudian diijelaskan juga dalam e-book PENGANTAR TEORI EKONOMI, karya Agus Tri
Basuki dan Nano Prawoto dijelaskan bahwa terdapat dua jenis efisiensi. Yang pertama adalah
efisiensi teknis (technical efficiency), yaitu pilihan proses produksi yang kemudian menghasilkan
output tertentu dengan meminimalisasi sumber daya. Efisiensi teknis akan tercapai saat produk
rata-rata mencapai maksimum. Yang kedua adalah efisiensi ekonomis (cost efficiency),
merupakan pilihan apapun dalam teknik yang digunakan dalam kegiatan produksi haruslah yang
meminimumkan biaya. Efisiensi ekonomis tercapai pada saat keuntungan maksimum. Pada
efisiensi ekonomis, kegiatan perusahaan akan dibatasi oleh garis anggaran (isocost) yang dimiliki
oleh perusahaan tersebut.
Efisiensi yang paling banyak digunakan adalah efisiensi yang di dalamnya terdapat efisiensi
teknis dan ekonomis. Efisiensi merupakan hasil perbandingan antara output fisik dan input fisik.
Semakin tinggi rasio output terhadap input, maka akan semakin tinggi pula tingkat efisiensi yang
dicapai. Efisiensi juga berarti sebagai pencapaian output maksimum dari penggunaan sumber
daya tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Tri Basuki, Nano Prawoto. (2014). PENGANTAR TEORI EKONOMI. Yogyakarta: Penulis.
Diakses dari: http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/2055