Anda di halaman 1dari 14

Kata Pengantar

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata ΄ala, karena berkat rahmat-

Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang tentang “QURBAN IDUL ADHA ” Makalah ini

diajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran “AGAMA ISLAM”.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

pembuatan makalah ini. Sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan kita semua serta

semoga makalah ini bermanfaat untuk pengembangan wawasan.

Tangerang 24, September 2015


Kata Pengantar ........................................................................................................................ 1

Daftar Isi ..................................................................................................................................... 2

BAB I

Pembukaan...................................................................................................................................... 3

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 3


B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 3
C. Tujuan

BAB II

Pembahasan ................................................................................................................................. 4

A. Pengertian kurban ................................................................................................... 4


B. Hukum kurban............................................................................................................ 5
C. Tujuan kurban ........................................................................................................... 5
D. Manfaat kurban......................................................................................................... 6
E. Hikmah kurban ......................................................................................................... 6
F. Langkah-langkah pemotongan hewan qurban ....................................... 8
BAB III

Penutup ......................................................................................................................................... 13

A. Kesimpulan.................................................................................................................. 13
B. Saran .............................................................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Ibadah berqurban adalah antara amalan mulia dan penting dalam Islam karena amat
besar fadhilatnya, tetapi sayangnya masih banyak orang yang samar-samar atau kabur
kefahaman menerka mengenainya, sehingga ada yang memandang ringan walaupun
mempunyai kemampuan tetapi tidak mahu melakukan penyembelihan qorban dan aqiqah ini.
Begitulah masalah berqurban yang akan coba kita jelaskan. Semoga dengan penjelasan
yang serba sedikit ini dapat membantu kefahaman kita semua tentang ibadah Qurban serta
keinginan untuk sama-sama mencari pahala kedua ibadah ini akan meningkat. Dan semoga
memberi kefahaman yang jelas hingga kita dapat menghayatinya dengan penuh keimanan
kerana menjunjung perintah Allah s.w.t. dan mendapat fadhilat daripada amalan yang akan
kita lakukan ini.

B.      Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian kurban?
2. Apakah hukum kurban?
3. Apakah tujuan kurban?
4. Apakah manfaat kurban?
5. Apakah hikmah kurban?
6. Langkah-langkah pemotongan hewan qurban.

C.    Tujuan
1. Mengetahui pengertian kurban.
2. Mengetahui hukum kurban.
3. Mengetahui tujuan kurban.
4. Mengetahui manfaat kurban.
5. Mengetahui hikmah kurban.
7. Mengetahui langkah-langkah pemotongan hewan qurban.
BAB II

PEMBHASAN

A.      Pengertian dan Hukum Penyembelihan


Kurban menurut arti kata, berasal dari kata yang berarti karib artinya dekat. Sedangakn
menurut arti syariat Islam, Kurban adalah mennyembelih binatanng ternak (unta, sapi, atau
kambing) sebagai wujud pengorbanan kepada Allah SWT dan mengharap rida-Nya sebagai
ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah dilimpahkan Allah SWT kepadanya.
Firman Allah SWT: “Sesungguhnya kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang
banyak. Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan
mendekatkan diri kepada Allah). Sungguh orang-orang ygn membencimmu dialah yang
terputus (dari rahmat Allah).” (Q.S. Al-Kausar: 1-3)
Pengertian qurban secara terminologi syara' tidak ada perbedaan, yaitu hewan yang
khusus disembelih pada saat Hari Raya Qurban ('Idul Al-Adha 10 Dzul Hijjah) dan hari-hari
tasyriq (11,12, dan 13 Dzul Hijjah) sebagai upaya untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada
Allah SWT.
Dalam Islam qurban disyariatkan pada tahun kedua Hijriah. Saat itu Rasulullah keluar
menuju masjid untuk melaksanakan shalat 'Idul Adha dan membaca khutbah `Id. Setelah itu
beliau berqurban dua ekor kambing yang bertanduk dan berbulu putih
Binatang yang dikurbankan adalah ternak tertentu yang telah ditentukan oleh syari’, yaitu
kambing, sapi (lembu) dan onta. Satu kambing untuk satu orang, sedangkan satu sapi dan
onta cukup untuk 7 orang. Artinya boleh berkurban secara patungan tetapi terbatas untuk sapi
dan onta, masing-masing untuk 7 orang. Ini adalah pendapat imam Syafi’I, Ahmad, Sufyan Ats
Tsauri dan Ibnul Mubarak, disasarkan pada hadits Abu Dawud dari Jabir bin Abdillah,
Rasulullah bersabda (yang artinya): “Seekor sapi patungan dari tujuh orang dan seekor onta
juga patungan dari tujuh orang“.
Dan yang paling utama adalah berkurban dengan onta, kemudian sapi dan kemudian
kambing. Onta disyaratkan berumur 5 tahun yang menginjak ke 6 tahun. Sapi berumur 2 tahun
yang menginjak ke 3 tahun. Domba (kibas) berumur 1 tahun menginjak ke 2 tahun dan
kambing kacang berusia 2 tahun menginjak ke 3 tahun.Jika dilihat dari warna bulu binatang
kurban, maka yang paling utama adalah yang berwarna putih kemudian kuning kemudian
cokelat muda (seperti warna tanah) kemudian merah kemudian belang (hitam putih)
kemudian hitam.
Juga disyaratkan binatang-binatang tersebut tidak cacat, seperti: salah satu matanya
picek yang tampak atau buta, atau kakinya timpang atau pincang yang jelas kepincangannya,
atau binatang itu terkena penyakit yang jelas sehingga tampak kurus atau dagingnya rusak
karena penyakit itu, atau telinganya putus atau sebagiannya atau diciptakan memang tanpa
telinga atau semua ekornya atau sebagiannya terputus, maka kesemuanya ini menjadikan
kurbannya tidak cukup (tidak sah).
Tapi jika binatang itu tidak bertanduk atau tanduknya pecah atau dua buah pelirnya
terputus, tetap dibolehkan berkurban dengan binatang tersebut. Dan dikatakan sudah cukup
dan sah. Wallahu A’lam .Maraji’: Kitab Hasyiyah Al Baijuri juz II, hal. 295-302 dan sumber lain.
B.        Hukum Kurban
Hukum berqurban adalah sunnah muakkadah bagi kita artinya kesunnahan yang sangat
ditekankan. Namun bagi Rasulullah SAW berqurban adalah wajib sebagai kekhususan beliau.
Kesunnahan tadi terbagi dua ada kalanya sunnah kifayah yaitu bagi tiap-tiap muslim yang
sudah baligh, berakal, memiliki kemampuan untuk berqurban dan hidup dalam satu keluarga.
Artinya jika ada salah satu anggota keluarga berqurban, maka gugurlah tuntutan untuk
berqurban dari tiap-tiap anggota keluarga itu. Namun tentunya yang mendapat pahala qurban
adalah khusus bagi orang yang melakukannya.Dan ada kalanya hukum qurban sunnah 'ain
yaitu bagi mereka yang hidup seorang diri, tidak memiliki sanak saudara. Atau dengan kata
lain sunnah 'ain adalah sasaran kesunnahannya ditujukan pada indifidu atau personal semata.
Yang dimaksud 'memiliki kemampuan' disini adalah orang yang memiliki harta yang
cukup untuk dibuat qurban dan cukup untuk memenuhi kebutuhannya pada hari raya Idul
Adha dan hari-hari Tasyriq. Bahkan Imam As Syafi'i berkata, "Saya tidak memberi dispensasi /
keringanan sedikitpun pada orang yang mampu berqurban untuk meninggalkannya". Maksud
perkataan ini adalah makruh bagi orang yang mampu berqurban, tapi tidak mau
melaksanakannya.
Meskipun hukum qurban adalah sunnah, namun suatu ketika bisa saja berubah menjadi
wajib, yaitu jika dinadzarkan. Maka konsekwensinya jika sudah menjadi qurban wajib dia dan
keluarga yang dia tanggung nafkahnya tidak boleh mengambil atau memakan sedikitpun dari
daging qurban tersebut.
Disunnahkan pada saat menyembelih beberapa hal, diantaranya: membaca basmalah
dan sholawat kepada Rasulullah sebelum menyembelih, menghadap ke kiblat dan binatang
kurban juga dihadapkan ke kiblat, mengucapkan takbir 3 kali sebelum basmalah atau
sesudahnya, seperti dikatakan imam Al Mawardi dan juga disunnahkan untuk berdoa agar
kurban tersebut diterima oleh Allah, seperti dia berdoa: “ Ya Allah inilah kurban dariMu dan
untukMu, maka terimalah kurban ini”, maksudnya adalah “ Ya Allah binatang kurban ini
sebagai nikmat dariMu kepadaku dan aku mendekatkan diriku kepadaMu dengannya maka
terimalah ini” Disunnahkan bagi yang hendak berkurban untuk tidak memotong rambutnya,
bulu ketiak dan kukunya pada tanggal 10 Dzul Hijjah sampai dia menyembelih binatang
kurbannya.

C.      Tujuan Kurban


Berqurban adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah, yang mana Allah telah
memberikan rahmat yang banyak kepada umat manusia. Jika menghitung rahmat Allah yang
sudah kita terima mulai dari ruh ditiupkan kedalam jasad sewaktu berada di dalam rahim.
Niscaya kita tidak dapat untuk menulisnya, walaupun dijadikan lautuan sebagai tinta dan
ranting yang ada dimuka bumi ini sebagai pulpen nya. walaupun ditambah satu lautan lagi
niscaya tidak akan cukup.
Begitu banyak nikmat Allah yang sudah kita terima, jadi tidak ada salahnya sebagai
bentuk rasa syukur, kita dianjurkan untuk berqurban. Dalil Al-Qur`an yang menyarankan kita
untuk berqrban adalah, firman Allah yang artinya "Sesungguhnya telah kuberikn nikmat yang
banyak. maka dirikan lah sholat,dan berqurbanlah,sesunguh nya orang-orang yang
menghinamu,mereka itu orang yang terputus dari rahmat ku.” (Qs.Al-Kautsar)
Surat ini diturunkan pada saat Nabi Muhammad SAW sedang dalam keadaan berduka
karena ditinggal mati oleh anaknya yang bernama Ibrahim Bin Adam Bin Muhammad.
Kebiasan kaum yahudi dikota mekah pada saat itu jika kita tidak mempunyai anak laki-
laki, maka mereka termasuk orang yang sial (Abtar). Jadi, pada saat Nabi Muhammad SAW
baru selesai mengerjakan sholat zuhur di masjid beliau berselisih dengan kaum yahudi, dan
kaum yahudi tersebut mengolok-olok Nabi Muhammad dengan sebutan Abtar..hai Abtar. Pada
saat itu Nabi Muhammad merasa sangat sedih. disaat kesedihan itulah, turun malaikat Jibril.
Menyampaikan wahyu membawa surat Al-Kautsar untuk menghibur hati Nabi Muhammad.

D.      Manfaat Kurban


Bagi seorang muslim atau keluarga muslim yang mampu dan memiliki kemudahan, dia
sangat dianjurkan untuk berqurban. Jika tidak melakukannya, menurut pendapat Abu Hanifah,
ia berdosa. Dan menurut pendapat jumhur ulama dia tidak mendapatkan keutamaan pahala
sunnah."Engkau tidak akan mendapatkan kebajikan yg sempurna sebelum menafkahkan
harta yg engkau cintai" (3:92) sebagian kecil manfaat qurban:
Pertama, Allah akan mengampuni dosa orang yg berqurban. Kedua, Yang berqurban akan
mendapat limpahan kebaikan2 dari Allah SWT. Ketiga, Dihari kiamat nanti hewan2 itu akan
bersaksi dan menjadi bukti ketaatan kita kpd Allah SWT. adapula manfaat lainnya:
1.          Merupakan pencerah jiwa karena dengan berkurban berarti jiwa kita terhubung dengan
ketaqwaan kepada Allah SWT;
2.          Dapat memupuk keikhlasan, kejujuran dan kesabaran yang membimbing kita mencintai
Allah dan akhirnya juga mencintai makhluk ciptaanNya.
3.          Mempererat tali persaudaraan kepada sesama manusia serta sikap solidaritas yang tinggi;
dan
4.          Memperkuat keteguhan hati dan jiwa dalam diri kita.

E.        Hikmah Kurban


1.                Kebaikan dari setiap helai bulu hewan kurban
Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban
itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka
menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah
menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.” Mereka menjawab: “Kalau
bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” [HR.
Ahmad dan ibn Majah]
2.                Berkurban adalah ciri keislaman seseorang
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan
lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied kami.” [HR.
Ahmad dan Ibnu Majah]
3.                Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya
qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan
qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap
dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan
sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya
sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” [HR. Ibn Majah dan Tirmidzi. Tirmidzi
menyatakan: Hadits ini adalah hasan gharib]
4.                Berkurban membawa misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa
“Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah” [HR. Muslim]

5.                Berkurban adalah ibadah yang paling utama


“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” [Qur’an Surat Al Kautsar : 2]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ra sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532) ketika
menafsirkan ayat kedua surat Al-Kautsar menguraikan : “Allah Subhanahu wa Ta’ala
memerintahkan beliau untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung ini yaitu shalat dan
menyembelih qurban yang menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurban), hidupku dan matiku hanyalah
untuk Allah, Tuhan semesta alam.” [Qur’an Surat Al An’am : 162]
Beliau juga menegaskan: “Ibadah harta benda yang paling mulia adalah menyembelih qurban,
sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah shalat…”
6.                Berkurban adalah sebagian dari syiar agama Islam
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka
menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka,
maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya.
Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” [Qur’an
Surat Al Hajj : 34]
7.                Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah
apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-
orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya
atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim,
sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami
memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar
suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”
[Qur’an Surat Ash Shaffat : 102 - 107].
F. Langkah-langkah pemotongan hewan qurban di SMAN 4 Tangerang

Ini adalah hewan Qurban yang akan disembelih oleh pihak SMAN 4Tangerang yaitu 2 ekor sapi
dan 1 ekor kambing.
Langkah –langkah pemotongan hewan
1. Pengalihan lobang untuk menampung darah hewan qurban

2. Sebelum penyembelihan hewan qurban diikat dan di arahkan ke kiblat.

3. Proses pemotongan hewan yang terlebih dahulu dibacakan basmalah, takbir dan doa-doa.
Lalu hewan dipotong 2 urat yang ada di kiri-kanan leher agar lekas matinya, tetapi jangan
sampai putus lehernya (makruh). Lalu dibiarkan darahnya keluar semua.
4. Lalu hewan qurban di bersihkan dari kulitnya.

5. Lalu pengeluaran isi perut hewan qurban sapi maupun kambing.


6. Lalu pemisahan antara daging dengan tulang dan proses pemotongan daging kurban.
Lalu dilanjutkan dengan proses pembagian daging perkantong dan pembagian daging
untuk anak yatim dan warga yang kurang mampu disekitar wilayah SMAN 4 Tangerang.
Kelompok 2 Agama Islam

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurban adalah suatu praktik yang banyak ditemukan dalam berbagaiagamadidunia, yang

biasanya dilakukan sebagai tanda kesediaan si pemeluknya untuk menyerahkan sesuatu

kepadaTuhannya. Mayoritas ulama dari kalangan sahabat,tabi’in, tabiut tabi’in, dan fuqaha (ahli

fiqh) menyatakan bahwa hukum qurbanadalah sunnah muakkadah (utama), dan tidak ada

seorangpun yang menyatakanwajib, kecuali Abu Hanifah (tabi’in). Ibnu Hazm menyatakan:

“Tidak ada seorangsahabat Nabi pun yang menyatakan bahwa qurban itu wajib.

B. Saran

 Orang yang berkurban harus mampu menyediakan hewan sembelihan dengancara halal

tanpa berutang.

 Kurban hendaknya binatang ternak, seperti unta, sapi, kambing, atau biri-biri.

 Binatang yang akan disembelih tidak memiliki cacat, tidak buta, tidak pincang, tidak sakit,

dan kuping serta ekor harus utuh.

Anda mungkin juga menyukai