Anda di halaman 1dari 13

Praktikum Modul Kardiorespirasi

SISTEMA KARDIORESPIRASI
BAB KARDIOVASKULAR

Skenario ilustrasi (benjolan berwarna merah)


Seorang anak laki-laki 5 tahun dibawa ke dokter dengan keluhan
adanya benjolan lunak dengan diameter 2 cm, berbentuk lingkaran
berwarna merah cerah pada lengan atas sebelah kirinya. Orang tuanya
mengatakan bahwa benjolan tersebut sudah ada sejak ia masih bayi.

A. Hemangioma
Hemangioma merupakan tumor jinak yang terdiri atas proliferasi
struktur pembuluh darah normal dan abnormal. Tumor ini sering
terjadi pada bayi dan anak-anak. Lokasi tersering pada kulit,
kepala dan leher. Jenis-jenis hemangioma yang paling umum,
yaitu:
 Capillary hemangioma (paling umum) tersusun atas struktur
kapiler berdinding tipis, dapat terjadi pada kulit, mukosa
maupun organ viseral (hepar, lien, ginjal)
 Juvenile hemangioma, sering pada neonatus, dapat membesar
secara cepat dan kemudian mengalami mengecil/regresi.
 Cavernous hemangioma, tersusun atas struktur pembuluh darah
dengan ukuran yang lecih besar dan umumnya terjadi pada
organ viseral. Lesi ini dapat disertai thrombosis intravaskular
dan kalsifikasi dinding.
Mikroskopik :
 Proliferasi struktur pembuluh darah
 Beberapa vaskuler saling beranastomosis, tampak eritrosit di
dalam lumen

B. Limfangioma

1
Patologi Anatomi Modul 4

Limfangioma merupakan tumor jinak yang yang terdiri atas


proliferasi struktur pembuluh limfe. Lokasi tersering pada kulit,
kepala dan leher. Jenis yang paling umum adalah simple
lymphangioma (diameter 1-2cm) dan cystic hygroma (berukuran
sampai 15cm)
Mikroskopik :
 Proliferasi struktur pembuluh Limfe
 Beberapa pembuluh limfe saling beranastomosis, tanpa
eritrosit di dalam lumen

Skenario ilustrasi (benjolan di anus)


Wanita 20 tahun hamil 38 minggu mengeluh nyeri saat buang air
besar disertai adanya benjolan lunak yang keluar dari lubang anusnya.
Feses yang keluar disertai darah merah segar. Sebelumnya pasien tidak
memiliki keluhan gastrointestinal. Setelah melahirkan, keluhan pasien
lama-kelamaan mulai menghilang.

C. Hemorrhoid
Hemorrhoid merupakan dilatasi abnormal pembuluh (varises)
vena pleksus hemorrhoidalis pada submukosa
anus/perianal/rektum. Lesi ini dibedakan menjadi :
a. Hemorrhoid eksterna: lesi berada di distal linea dentata,
dengan permukaan mukosa berupa mukosa anus yang
dilapisi epitel gepeng berlapis.
b. Hemorrhoid interna: lesi berada di proksimal linea dentata,
dengan permukaan mukosa berupa mukosa rektum yang
dilapisi epitel kolumner selapis bergoblet.
Lesi ini dapat mengalami komplikasi berupa trauma/ulserasi,
perdarahan, peradangan, thrombosis.

Mikroskopik :
 Dilatasi pembuluh darah (vena) di area submukosa, lumen
berisi bekuan darah.
 Pada hemorrhoid eksterna permukaan mukosa dilapisi epitel
gepeng berlapis.

2
Praktikum Modul Kardiorespirasi

 Pada hemorrhoid interna permukaan mukosa dilapisi epitel


kolumner selapis bergoblet.

3
Patologi Anatomi Modul 4

BAB RESPIRASI

Skenario ilustrasi (sesak napas)


Seorang pria 65 tahun mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak
sejak 1 bulan . Pada pemeriksaan tanda vital tekanan darah dan nadi
dalam batas normal, laju pernafasan 30 kali/menit, suhu tubuh 370C.
Pada pemeriksaan paru didapatkan suara dasar vesikuler dan ekspirasi
diperpanjang.

A. Emfisema

Emfisema merupakan dilatasi ireversbel daerah bronkhiolus


terminal sampai dengan ruang alveoli distal disertai kerusakan
struktur dinding. Terdapat 4 jenis emfisema, yaitu: sentriasinar,
panasinar, distal asinar dan irregular. Jenis yang paling sering
dijumpai adalah sentriasinar. Jenis ini melibatkan daerah
bronkiolus, dan tidak pada distal alveolus, sehingga struktur
emfisema dan alveoli normal dapat ditemukan bersamaan. Selain
itu, juga berhubungan dengan riwayat perokok berat.
Mikroskopik:
 Dilatasi abnormal ruang alveolus yang dibatasi oleh septa tipis
 Struktur fibrosis minimal/tidak ditemukan

Skenario ilustrasi (batuk berdahak)


Seorang pria 45 tahun mengeluh batuk berdahak sejak 3 bulan
terakhir, dahak kadang bercampur dengan darah. Pasien juga mengeluh
sering berkeringat pada malam hari, dan berat badan turun dalam 3
bulan terakhir. Pada pemeriksaan tanda vital tekanan darah dan nadi
dalam batas normal, laju pernafasan 20 kali/menit, suhu tubuh 380C.
Pada pemeriksaan paru didapatkan suara dasar vesikuler dan suara
tambahan ronkhi kering pada paru kanannya.

B. Tuberkulosis
Penyakit tuberculosis merupakan penyakit radang kronik
granulomatosa yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.

4
Praktikum Modul Kardiorespirasi

Berdasarkan atas waktu infeksinya, dibagi menjadi 2, yaitu


tuberkulosis (TB) primer dan sekunder. TB primer merupakan
manifestasi tuberkulosis pada individu yang belum pernah
terinfeksi, sedangkan jika individu tersebut sudah pernah
terinfeksi, disebut sebagai TB sekunder (reaktivasi).
Pertahanan imun terhadap infeksi ini terutama dimediasi oleh sel
T helper 1, yang kemudian akan menyebabkan terbentuknya
struktur granuloma dan nekrosis kaseosa.
Komponen sel epiteloid histiosit, sel datia langhans dan nekrosis
kaseosa membentuk struktur tuberkel. Struktur ini khas
ditemukan pada tuberkulosis. Oleh karena itu, radang
granulomatosa ini sering disebut juga sebagai “proses spesifik”.
Makroskopik :
Kompleks Ghon (pada TB primer):
 Komponen parenkim (fokus Ghon): struktur radang
granulomatosa disertai nekrosis kaseosa pada parenkim paru
 Komponen kelenjar limfe: terbentuk karena bakteri memasuki
pembuluh limfe ke kelenjar limfe regional
Mikroskopik :
Tampak Struktur tuberkel yang tersusun atas:
 Sel-sel epiteloid histiosit dengan sitoplasma eosinofilik disertai
sebaran limfosit.
 Sel datia/sel besar berinti banyak, dengan susunan inti ditepi,
yang disebut sel datia Langhans.
 Area nekrosis kaseosa.

Skenario ilustrasi (batuk berdahak)


Seorang pria 64 tahun, perokok berat, mengeluh batuk berdahak
sejak 3 bulan ini disertai penurunan berat badan 5 kg dalam 3 bulan
terakhir tanpa sebab yang jelas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
clubbing finger, afebris, laju pernafasan 20 kali/menit. Pada pemeriksaan
X foto toraks didapatkan kavitasi dengan diameter 3 cm dekat hilus
paru kanan. Pada pemeriksaan bronkoskopi didapatkan adanya masa
pada bronkus kanannya yang memenuhi lumen bronkus.

5
Patologi Anatomi Modul 4

C. Squamous Cell Carcinoma Paru


Delesi genetic pada squamous cell carcinoma paru memiliki
hubungan yang signifikan dengan merokok dan karsinogen
lingkungan lain. Lokasi tumor biasanya pada daerah sentral paru
(sekitar bronkus utama), yang menyebar ke daerah hiler.
Mikroskopik :
 Parenkim paru digantikan oleh kelompok sel-sel ganas yang
tersusun solid berkelompok / nested
 Infiltrasi sel ganas pada stroma subepitel.
 Dapat terbentuk struktur mutiara tanduk/keratin pearl: pulau-
pulau massa homogen, berwarna merah, yang merupakan
kumpulan keratin produksi dari sel skuamus ganas.

D. Adenocarcinoma Paru
Adenocarcinoma paru merupakan neoplasma terbanyak pada paru.
Umumnya tumor ini ditemukan pada pasien tanpa riwayat
merokok, dan lebih sering pada perempuan. Neoplasma ini dapat
berasal dari sel epitel bronkus / bronkiolus / sel pneumosit di
alveolus. Lokasi tumor biasanya pada daerah perifer paru.
Mikroskopik :
 Kelompok-kelompok sel ganas membentuk struktur kelenjar /
papiler.
 Infiltrasi sel ganas ke dalam stroma di sekitarnya.

6
Praktikum Modul Kardiorespirasi

LAPORAN PRAKTIKUM PA MODUL 4.1

1. Preparat No 1

Keterangan:

A. Diagnosis :

B. Gejala klinik :

C. Struktur mikroskopik yang khas :

7
Patologi Anatomi Modul 4

2. Preparat No 2

Keterangan:

A. Diagnosis :

B. Gejala klinik :

C. Struktur mikroskopik yang khas :

8
Praktikum Modul Kardiorespirasi

3. Preparat No 3

Keterangan:

A. Diagnosis :

B. Gejala klinik :

C. Struktur mikroskopik yang khas :

9
Patologi Anatomi Modul 4

4. Preparat No 4

Keterangan:

A. Diagnosis :

B. Gejala klinik :

C. Struktur mikroskopik yang khas :

10
Praktikum Modul Kardiorespirasi

5. Preparat No 5

Keterangan:

A. Diagnosis :

B. Gejala klinik :

C. Struktur mikroskopik yang khas :

11
Patologi Anatomi Modul 4

6. Preparat No 6

Keterangan:

A. Diagnosis :

B. Gejala klinik :

C. Struktur mikroskopik yang khas :

12
Praktikum Modul Kardiorespirasi

7. Preparat No 7

Keterangan:

A. Diagnosis :

B. Gejala klinik :

C. Struktur mikroskopik yang khas :

13

Anda mungkin juga menyukai