Anda di halaman 1dari 113

42438.

pdf

TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)

MUTU PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT


RSU BLUD DR. H. SOEMARNO SOSROATMOJO
TANJUNG SELOR TAHUN 2015

UNIVERSITAS TERBUKA

TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh


Gelar Magister Sains Dalam Ilmu Administrasi
Bidang Minat Administrasi Publik

Disusun Oleh :

IMAM SUJONO
NIM. 500024989

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA
2015

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

ABSTRAK

MUTU PELA YANAN IGD RSU BLUD DR. H. SOEMARNO


SOSROATMODJO T ANJUNG SELOR T AHUN 2015

Imam Sujono
drgimamsujono@gmail.com

Program Pascasrujana
Universitas Terbuka

Mutu Pelayanan adalah kondisi dimana basil dari produk sesuai dengan kebutuhan
pelanggan, standar yang berlaku dan tercapainya tujuan. Mutu adalah faktor keputusan
mendasar dari pelanggan. Mutu adalah penentuan pelanggan, bukan ketetapan insinyur,
pasar atau ketetapan manajemen.
Tujuan penelitian ini adalab menganalisis mutu pelayanan melalui penilaian
pelanggan di IGD RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo tanjung Selor tahun 2015.
Dibarapkan dengan analisis mutu pelayanan dari penilaian pelanggan dapat diketahui
tingkat mutu pelayanan di IGD RSU BLVD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor
tahun 2015.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analitik dan menrut waktunya
merupakan penelitian "Cross Sectional". Popu1asi penelitian ini adalah pasien atau
keluarga pasien di IGD RSU BLVD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo dan besar sampel yang
di ambil adalah sebanyak 87 orang/ pasien. Pengisian data dilakukan dengan pengisian
kuesioner. Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan perbitungan ska1a rating.
Hasil pene1itian menunjukan masib perlu adanya perbaikan dari beberapa indikator
karena nilai skor mean pada kategori interval "cukup dan baik" yakni mean< 3,25. Untuk
dimensi tangible didapatkan basil indikator masing-masing kebersiban dengan skor 3,04,
penerangan 3, 12 dan kebisingan 3,13. Dimensi Responsiveness dengan skor indikator
masing-masing sebesar Waktu tanggap 2,93 dan Waktu tunggu 2,88. Dan pada dimensi
Assurance masing-masing ; kemanan sebesar 3,16, kenyamanan 3,01 dan ketenangan
sebesar 3,02.

Kata Kunci : Mutu dan IGD

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

ABSTRACT
QUALITY OF SERVICE IGD RSU BLUD DR. H. SOEMARNO
SOSROATMODJO T ANJUNG SELOR 2015

Imam Sujono
drgimamsujono@gmail.com

Program Pascasarjana
Universitas Terbuka

Quality of Service is a condition in which the results of the products according to


customer requirements , applicable standards and achievement of objectives. Quality is a
factor underlying the decision ofthe customer. Quality is the determination ofthe customer
, not the provision of engineers , markets or management provisions .
The purpose of this study was to analyze the quality of service through customer
ratings in the IGD BLUD RSU dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjug Selor 2015. It is
expected that the analysis of the assessment of the quality of service customers can know
the level ofquality ofcare in the IGD BLUD RSU dr. H. Soemamo Sosroatmodjo Tanjung
Selor 2015.
This research is analytic and by the time this study is "Cross Sectional" study. The
study population was patients or patients family in the IGD BLUD RSU dr. H. Soemamo
Sosroatmodjo and large sample are as 87 people/ patients . Charging data is done by
filling out the questionnaire . Data presented in the form offrequency distributions and
calculation of the rating scale.
The results showed still needfor improvement ofsome indicators because of the value
of the mean score in the category interval" enough and good enough" that mean< 3.25.
For tangible dimension showed indicators of each hygiene with a score of 3.04, 3.12 and
noise illumination 3.13. Responsiveness dimension with a score for each indicator response
time of2.93 and 2.88 waiting time. And on each dimension Assurance; security for 3.16,
3.01 comfort and serenity of 3,02

Keywords : Quality and IGD

ii

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

PROGRAM PASCA SARJANA

MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK

PERNYATAAN

TAPM yang berjudul Mutu Pelayanan di IGD RSU BLUD dr. H. Soemamo
Sosroatmodjo Tanjung Selor Tahun 2015

Adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.

Apabila di kemudian hari temyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiat), maka


saya bersedia menerima sanksi akademik.

Tanjung Selor, 23 Desember 2015

NIM : 500024989

iii

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

PERSETUJUAN TAPM

Judul TAPM : Mutu Pelayanan Instalasi Gawat Darurat RSU BLUD


dr. H. Soemamo Sostroatmodjo Tahun 2015
Nama : Imam Sujono
NIM : 500024989
Program Studi : Magister Administrasi Publik
Hari I Tanggal : Jumat, 4 Desember 2015

Menyetujui:

Pembimbing II,

0~
Dr. Darmanto, M.Ed Dr. Samodra Wibawa, M.Sc
NIP. 19591 027 198603 1 003 NIP. 19650827 199103 1 001

Penguji Ahli

Mengetahui,

Ketua Bidang Ilmu Sosiatdan politik Direktur,

~~ma\•
Program P scasarj ana

\
Dr. Darmanto, M. Ed "~
NIP. 19591027 198603 1 0'&3~- 522013 198503 2001

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

PENGESAHAN

Nama : Imam Sujono


NIM : 500024989
Program Studi : Magister Administrasi Publik
Judul TAPM : Mutu Pelayanan Instalasi Gawat Darurat RSU BLUD
dr. H. Soemarno Sostroatmodjo Tahun 2015

Telah dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Magister


(TAPM) Magister Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Terbuka
pada:

Hari/Tanggal : Jumat, 4 Desember 2015


Waktu

Dan telah dinyatakan LULUS

PANITIA PENGUJI TAPM


Tanda tangan

~
Ketua Komisi Penguj i

Nama: Drs. Yusrizal Rachman, MKK ..

~
Penguji Ahli

Nama: Prof. Muchlis Hamdi, MPA, Ph.D ..... ......

Pembimbing I

Nama : Dr. Samodra Wibawa, M.Sc

Pembimbing II

Nama : Dr. Darmanto, M.Ed

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

KATAPENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala karunia dan ridho-NY A sehingga tesis dengan judul "Mutu Pelayanan IGD

RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor 2015" ini dapat

diselesaikan. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Magister Administrasi Publik (M.A.P) pada program Pascasarjana

Administrasi Publik Universitas Terbuka.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan

ucapan terimakasih yang sebesar- besarnya, kepada:

1. Direktur Program Pascasarjana Universitas Terbuka (UT)

2. Kepala Dinas Kesehatan Hj. Aryani Arsyad M. Kes yang telah memberikan

ijin dalam menempuh perkuliahan

3. Bapak dr. H. Suryatan SP. S sebagai Direktur RSU BLUD dr. H. Soemarno

Sosroatmodjo Tanjung Selor yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk melakukan penelitian di IGD RSU BLUD dr. H. Soemarno

Sosroatmodjo Tanjung Selor

4. Bapak Dr. Samodra Wibawa, M. Si dan Bapak Dr. Darmanto, M. Ed atas

arahan dan waktu yang telah diluangkan kepada penulis untuk berdiskusi

selama menjadi dosen pembimbing dan dosen di perkuliahan

5. Bapak Prof. Syahdu, dan Prof. Muchlis Hamdi, MP A., Ph. D sebagai

penguji ahli yang telah memberikan masukan dan saran pada seminar

proposal dan seminar basil tesis

vi

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

6. Seluruh Dosen program Pascasarjana Administrasi Publik yang telah

memberikan arahan dan bimbingan untuk mendalami ilmu Adminitrasi

Publik

7. Ayahanda H. Mujali Yusuf dan ibunda Hj. Surip Mawarni atas segala doa

dan restu yang telah diberikan

8. Istri saya Mardasari dan anak anak Erlang Nabil, Anindya dan Denta

Nadiva terimakasih suportnya selama ini sehingga perkuliahan Ayah bisa

selesai

9. Rekan- rekan Mahasiswa Administrasi Publik tahun 2014 semangat terus

dan selamat atas gelar M.A.P yang akan diterima

10. Rekan Mahasiswa seangkatan khususnya rekan kerja di Dinas Kesehatan

Kabupaten Bulungan Bapak Purnama SE, lbu Irma Mariana SIP, lbu

Dahniar SE dan bapak Abdul Samad, SKM

11. Kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu

Akhir kata, Dengan keterbatasan pengalaman, pengetahuan maupun

pustaka yang ditinjau, disadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan

perlu pengembangan lebih lanjut agar benar benar bermanfaat. Oleh sebab itu,

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar tesis ini lebih sempurna.

Tanjung Selor, September 2015

Penulis

vii

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

BIODATA

Nama Imam Sujono


NIM 500024989
Program Studi Magister Administrasi Publik
Riwayat Pendidikan Lulus SDN 5 Sambirejo 1983
Lulus SMPN Bangorejo 1986
Lulus SMUN Purwoharjo 1989
Lulus S 1 Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati
Denpasar Tahun 1999
Riwayat Peketjaan Dokter Gigi PTT Puskesmas Tjg. Palas Kab. Bulungan
Tahun 1999- 2001
Dokter Gigi PNS Tanjung Palas Kab. Bulungan
Tahun 2001-2005
Ka. Puskesmas Tanjung Palas Kab. Bulungan
Tahun 2005- 2011
Ka. Puskesmas Tanjung Selor Kab. Bulungan
Tahun 2011-2013
Ka. Bidang PMK Dinkes Kab. Bulungan
Tahun 2013 sampai dengan sekarang
Alamat Tetap : Jln Perum. Korpri Kel. Tjg. Selor Ilir, Kec. T<l?jung Selor,
Kab. Bulungan
Telp/ HP 0812-5304-7500

Tanjung Selor, 02 Desember 2015

Imam Sujono
NIM. 500024989

viii

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

DAFTARISI

Halaman

ABSTRA.K ........................................................................................................ I

ABSTRA CK ................... ................ ...................... ...................................... ......... 11

PERNYATAAN ............................................................................ ..................... 11I

PENGESAHAN ................................................................................................. IV

PERSETUJUAN TAPM .................................................................................... v


KATA PENGANTAR ....................................................................................... VI

BIODATA ......................................................................................................... viii


DAFTAR lSI ..................................................................................................... X

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii


DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .. .. .. ....... .. .. .......... .... .... ... .. ... ........ .. .. ......... ... 1
B. Perumusan Masalah .... ..... .. ... .. .. ... ...... .......... .. .. ... ... ... .. .. ... .......... ... .. .. 4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
D. Manfaat ...... .. .... .. .... .. .... ....... .. .. .. ....... ... ..... .............. ..... ......... ............. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit ... ..... ........ .......... .... .... .. .. ........ 6
1. Pelayanan Publik ............ .... ... ...... ... ........ .... ... ... ...... ........ .. ....... .. . 6
2. Pelayanan Kesehatan .................................................................. 11
3. Rumah Sakit .. ...... ....... .. ....... ... ...... .... ........................................... 13
a. Pengertian Rumah Sakit .......... ... ....... ....... .... ..................... ... 13
b. Fungsi Rumah Sakit .............................................................. 14
c. Karakteristik Rumah Sakit .................. ....................... ........... 15
d. Sasaran Rumah Sakit ... ....... ... .... .. ........... ....... .. ..... .. ... ... ........ 16
e. Sumber Daya Manusia Rumah Sakit ........... ........... .......... .... 16
f. Kewajiban Provider Pelayanan Rumah Sakit ....... ..... ........... 17
4. Standar Pelayanan Rumah Sakit ................................................. 18
a. Pengertian Standar Pelayanan Kesehatan ............. ... .. ............ 18

ix

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

b. Standar Layanan Kesehatan ................................................... 20


c. Peningkatan Mutu Standar layanan Kesehatan ..................... 20
5. Instalasi Gawat Darurat .. ..................................... ....................... 21
a. Pengertian IGD .................................................................... 21
b. Kegiatan IGD ........................................................................ 21
c. Standar Pelayanan Minimal IGD Rumah Sakit ..................... 22
d. Triage IGD ........................... ..... ...... ..... .. .... ............... ..... ........ 23
B. Mutu Pelayanan ................................................................................ 25
1. Pengertian Mutu Pelayanan ........ ........... .... ...... .. ..... ................... 25
2. Dimensi Mutu ............................................................................ 28
3. Strategi Perbaikan Mutu ............................................................ 32
a. Quality Assurance ................................................................ 32
b. Qontinues Quality Assurance .............................................. 34
c. Total Quality Management .................................................. 35
4. Harapan dan Penilaian Pelanggan ............................................. 38
C. Penelitian terdahulu .......................................................................... 40
D. Kerangka Pikir .................................................................................. 42
E. Definisi Konsep dan Operasional ..................................................... 43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 45
B. Lokasi dan Waktu penelitian ............................................................ 45
C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 45
D. Instrumen Penelitian ......................................................................... 47
E. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................. 47
F. Metode Analisis Data ....................................................................... 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum RSU BLUD dr. H. Soemarno
Sosroatmodjo Tanjung Selor ............................................................. 54
1. Sejarah dan Lokasi ....................................................................... 54
2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ................................................... 55
3. Visi dan Misi ............................................................................... 56
4. Struktur Organisasi ..................................................................... 56

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

5. Gambaran Umum IGD RSU BLUD


dr. H. Soemarno Sosroatmodjo .................................................. 57
B. Mutu Pelayanan di IGD RSU BLUD dr. H. Soermarnno
Sosroatmodjo Tanjung Selor ............................................................ 54
1. Emphaty ....................................................................................... 55
2. Tangible ...................................................................................... 62
3. Rea/ibi/ity .................................................................................... 64
4. Responsiveness ........................................................................... 65
5. Assurance .................................................................................... 67
6. Hasil Penilaian Secara Keseluruhan Dimensi Mutu
Pelayanan IGD RSU BLUD. Dr. H. Sosroatmodjo ................... 68
C. Strategi Peningkatan Mutu di IGD RSU BLUD
dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor ................................. 69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................. .. ... .. ..... ... ........... ...... .. .. ..... ...... ... ............. ....... 82
B. Saran ................................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... viii
LAMP IRAN
Lembar Kuesioner
Foto- foto kegiatan

xi

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Tabel Hal aman

1.1 Data Jumlah Petugas di Instalasi Gawat Darurat RSU BLUD


dr. H. Soemarno Sosroatmodjo 2014 .................................................... 3
1.2 Kegiatan serta Tingkat Komplain IGD RSU BLUD Dr. H. Soemarno
Sosroatmodjo Tahun 2012-2014 ........................................................... 3
2.1 Standar Pelayanan Minimall GO Rumah Sakit ..................................... 23
4.1 Data Jumlah Petugas di lnstalasi Gawat Darurat RSU BLUD
dr. H. Soemarno Sosroatmodjo 2014 .................................................... 53
4.2 Kegiatan IGD Tahun 2012 s/d 2014 IGD Tahun 2012-2014 RSU
BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo .................................................. 53
4.3 Penilaian Pasien terhadap Dimensi Emphaty Tenaga Dokter di IGD
RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor ................ 56
4.4 Penilaian Pasien terhadap Dimensi Emphaty Tenaga Perawat di IGD
RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor ................ 57
4.5 Penilaian Pasien terhadap Dimensi Emphaty di IGD
RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor ................ 58
4.6 Penilaian Pasien terhadap Dimensi Tangible di IGD
RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor ................ 62
4. 7 Penilaian Pasien terhadap Dimensi Realibility di IGD
RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor ................ 64
4.8 Penilaian Pasien terhadap Dimensi Responsiveness di IGD
RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor ................ 66
4.9 Penilaian Pasien terhadap Dimensi Assurance di IGD
RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor ................ 67
4.10 Penilaian Pasien terhadap Dimensi Assurance di IGD
RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor ................ 68

xii

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

DAFTAR GAMBAR

No Judul Gambar Hal aman

2.2 Gambar Kerangka Pikir ......................................................................... 42

xiii

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
so

BABIV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum RSU dr. H. Soemarno Sostroatmodjo Tanjung Selor

1. Sejarah dan Lokasi

RSU BLUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo sebelumnya berkeduduk:an di

Tanjung selor ulu dan pada tahun 1984 hingga saat ini pindah lokasi pada jalan

Cenrawasih daerah sungai buaya Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan

dengan luas areallokasi sebesar 6 hektar. Merupakan Rumah Sakit Umum Daerah

milik pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan dengan status kelas D. Tanggal 21

Desember 1998 RSU BLUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo berubah status menjadi

status kelas C melalui Surat Keputusan menteri Kesehatan Rl No. 14811 Menkes/

SKI XIV 1998 dimana struktur organisasi dan tata keijanya diterbitkan oleh

pemerintah daerah pada tanggal 27 maret 2000 melalui peraturan daerah Kabupaten

Bulungan Nomor 08 Tahun 2000.

Dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Kesehatan Rl No. HK.07 .06/ IIV

580/ 2008 pada bulan desember tahun 2008 RSU BLUD dr. H. Soemamo

Sosroatmodjo berubah nama dari RSU menjadi RSU dr. H. Soemamo

Sosroatmodjo Tanjung Selor Kabupaten Bulungan, dan kemudian ditetapkan

sebagai Badan Layanan Umum (BLU) secara penuh dengan menerapkan pola

Pengelolaan Keuangan BLU (PPK BLU) pada tahun 2009 oleh pemerintah Daerah.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
51

2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

a) Kedudukan

RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor merupakan

Organisasi lembaga Teknis Daerah kabupaten Bulungan yang juga merupakan

salah satu perangkat pemerintah daerah kabupaten untuk melaksanakan urusan

pelayanan publik dibidang kesehatan. RSU BLUD dr. H. Soemarno sosroatmodjo

dipimpin oleh Kepala yang dinamakan Direktur dan bertanggung jawab secara

operasional kepada Bupati Kepala Daerah melalui SEKDA dan secara teknis

berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan.

b) Tugas Pokok

RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor mempunyai tugas

melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan

mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilakukan secara serasi,

terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya

rujukan dan melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan

rumah sakit.

c) Fungsi

Untuk melaksanakan tugasnya RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo

Tanjung Selor mempunyai Fungsi :

1) Menyelenggarakan pelayanan medis

2) Menyelenggarakan pelayanan penunjang Medis dan Non Medis

3) Menyelenggarakan pelayanan Rujukan

4) Menyelenggarakan Administrasi Umum dan Keuangan

5) Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
52

6) Menyelenggarakan Jejaring Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan

3. Visi dan Misi

a. Visi

Sejalan dengan visi pemerintah Kabupaten Bulungan, RSU BLUD dr. H.

Soemamo Sosroatmodjo menyusun visi 2014-2018 yakni:

" Menjadi Rumah Sakit yang dapat Memberikan Pelayanan Prima, Cepat dan

Ramah kepada Masyarakat Umum dengan Biaya yang Teijangkau"

b. Misi

Untuk mewujudkan vtsmya RSU BLUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo

memiliki misi sebagai berikut :

1) Menyediakan Sumber Daya manusia yang memiliki kualitas prima dalam

memberikan pelayanan kesehatan

2) Menyediakan prasaranan dan sarana terbaik guna mendukung kelancaran

operasional

3) Bekeijasama dengan intansi pemerintah lainya dan swasta guna

meninkatkan pelayanan kesehatan kepad masyarakat umum

4) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang terakreditasi dan teijangkau oleh

masyarakat

5) Memberikan kenyamanan kepada pasien dan keluarganya

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi RSU Tanjung Selor menjadi RSU BLUD menyesuaikan

dengan nomeklatur 41 yang telah terbentuk yaitu :

a Direktur selaku Pernimpin RSU BLUD

b. Kepala Bagian Tata usaha selaku pejabat keuangan

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
53

c. Kepala Bidang Pelayanan Medik selaku Pehabat teknis

d. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan selaku Pejabat Teknis

e. Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi selaku Pejabat Teknis

5. Gambaran Umum IGD RSU BLUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo

IGD RSU BLUD dr. H Soemamo Sosroatmodjo sudah ada sejak pertama kali

RSU BLUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo didirikan pada tahun 1984 hingga

sekarang. Setiap tahun pasien yang berkunjung di IGD semakin meningkat. Berikut

peningkatan beserta beberapa kegiatannya terhitung dari tahun 2012 -2014:

Tabel 4.1 Kegiatan IGD IGD RSU BLVD Dr. H. Soemamo Sosroatmodjo Tabun
2012 s/d 2014

No. Jenis Pelayanan Th 2012 Th 2013 Th 2014

1. Bedah 1.849 1.979 3.047

2. Non Bedah 3.297 4.694 5.597

3. Anak 1.946 2.232 2.519

Total Kunjungan 7.079 8.905 11.163

Rata-rata kunjungan per hari 19,66 24,74 31,00


Sumber Data: Profil RSV BLVD dr. H Soemarno Sosroatmodjo

Berikut jumlah tenaga berdasarkan tugas pokok di IGD RSU BLUD dr. H.

Soemamo Sosroatmodjo Tanjung Selor;

Tabel 4.2 Data Jumlah Petugas di Instalasi Gawat Darurat RSU BLVD dr. H.
Soe marno sosroa tmod•IJO 2014
NO. JENIS TENAGA JUMLAH

1. Dokter jaga (petugas medis) 7

2. Perawat (paramedik keperawatan) 21

3. Pekarya Rumah Sakit ( pararnedik non keperawatan) 4

4. Petugas administrasi (non medis) 1


Sumber Data : Profil RSV BLVD dr. H Soemarno Sosroatmodjo

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
54

Dari gambaran sumber daya manusia yang ada di IGD RSU BLUD dr. H.

Soemarno Sosroatmodjo, dengan jumlah dokter jaga sebanyak 7 orang, perawat 21

orang dan PRS sebanyak 4 orang diharapkan sudah dapat memenuhi pelayanan di

IGD yang juga disesuaikan denganjumlah kunjungan yang ada di IGD tersebut.

Di IGD RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor dalam

setiap keijanya dibagi menjadi 3 shift, sebagai berikut:

1. Shift pagi 08.00- 14.00

2. Shift sore 14.00- 20.00

3. Shift malam 20-00- 08.00

B. Mutu Pelayanan Kesehatan IGD. RSU BLUD dr. H. Soemarno

Sosroatmodjo Tanjung Selor

Mutu adalah faktor keputusan mendasar dari pelanggan. Mutu adalah

penentuan pelanggan, bukan ketetapan insinyur, pasar atau ketetapan manajemen.

Ia berdasarkan pengalaman nyata pelanggan terhadap produk dan jasa pelayanan,

mengukurnya, mengharapkannya, dijanjikan atau tidak, sadar atau hanya dirasakan,

operasional teknik atau subyektif sama sekali dan selalu menggambarkan target

yang bergerak dalam pasar yang kompetitif (Wijono, 2000). Begitu juga dengan

pelayanan kesehatan di rumah sakit dimana setelah pasien mendapatkan pelayanan

yang mereka butuhkan maka pasien akan menilai atas pelayanan yang mereka

dapatkan.

Dalam harapannya pelanggan selalu ingin untuk dipenuhi sesuai dengan apa

yang dibutuhkan. Harapan pasien akan suatu pelayanan rumah sakit ditentukan oleh

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
55

pengalaman, tipe kepribadian pas1en dalam menanggap1 tindakan dokter dan

perawat.

Berdasarkan hasil penilaian tentang mutu pelayanan di IGD RSU BLUD dr. H.

Soemarno Sosroatmodjo Tanjug Selor, pasien menilai bahwa dari setiap indikator

mutu pelayanan yang meliputi Emphaty, Tangible, Relliability, Responsiveness dan

Assurance adalah sebagai berikut ;

1. Emphaty

Dimensi emphaty adalah bagaimana sikap pemberi layanan dalam membina

hubungan dan memberikan pelayanan serta perhatian secara individual pada

pelanggannya. Dimensi emphaty dalam mutu pelayanan berhubungan dengan sikap

pemberi layanan yang dalam penelitian ini adalah petugas medis yakni dokter dan

tenaga keperawatan yang ada di IGD. Menurut Menurut Notoatmodjo (2003), sikap

terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu :

a. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (objek)

b. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan

tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

c. Menghargai (valueing)

Mengajak orang lain mengeijakan atau mendiskusikan suatu masalah

adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
56

d. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

Sehingga pada penelitian ini dimensi emphaty meliputi beberapa pertanyaan

yang indikatomya adalah keramahan, perhatian, kesopanan, komunikasi dengan

pasien, rasa hormat dan tanggung jawab dokter dan perawat kepada pasien. Berikut

hasil penilaian pasien terhadap mutu pelayanan pada dimensi emphaty :

a. Penilaian Pasien terhadap Dimensi Emphaty Tenaga Dokter di IGD

Tenaga dokter merupakan tenaga medis yang berada di IGD. Pada setiap

pergantian shift ditempatkan 1 tenaga dokter untuk melayani pasien yang datang

mendapatkan pelayanan di IGD. Berikut hasil penilaian pasien terhadap emphaty

tenaga dokter di IGD RSU BLUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo Tanjung Selor:

Tabel 4.3. Penilaian Pasien terhadap Dimensi Emphaty Tenaga Dokter di


IGD RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor
EMPHATY Jumlah
Jumlah Responden Mean
No (Tenaga Skor
Dokter) Skala I Skala 2 Skala 3 Skala 4
Keramahan
I 0 3 50 34 292 3,35
Dokter
Perhatian
2 0 6 45 36 291 3,34
Dokter
Kesopanan
3 0 4 49 34 291 3,34
Dokter
Komunikasi
4 0 I 55 31 290 3,33
Dokter
Tanggung
5
jawab Dokter
0 5 so 33 292 3,35

MEAN TOTAL 3,34


Sumber : Data Primer

Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui responden memberikan penilaian yang

baik terhadap seluruh indikator dalam dimensi mutu pelayanan empahty oleh dokter

dalam memberikan pelayanan di IGD RSU dr. H. Soemamo Sosroamodjo Tanjung

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
57

Selor, dimana didapatkan skor mean skala total sebesar 3,34. Terlihat beberapa

responden yang masih menilai kurang terhadap seluruh indikator dari dimensi

emphaty oleh dokter dalam memberikan pelayanan yakni keramahan dokter 3,4 %

responden, perhatian dokter 6,8 responden, kesopanan dokter 4,6 % responden,

komunikasi dokter 1,1 % responden dan tanggung jawab dokter sebesar 5, 7 % dari

jumlah responden.

b. Penilaian Pasien terhadap Dirnensi Emphaty Tenaga Keperawatan di IGD RSU

dr. H. Soemamo Sosroatmodjo Tanjung Selor

Berikut basil penilaian pasien terhadap dimensi emphaty tenaga Keperawatan

di IGD RSU BLUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo Tanjung Selor:

Tabel 4.4 Penilaian Pasien Terhadap Dimensi Emphaty Tenaga Keperawatn


di IGD RSU BLUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo Tanjung
Selor
EMPHATY Jumlah
Jumlah Responden Mean
No {Tenaga Skor
Keperawatan) Skala I Skala 2 Skala 3 Skala 4
Keramahan
I 0 2 54 32 298 3,42
Dokter
Perhatian
2 0 4 48 36 296 3,41
Dokter
Kesopanan
3 0 3 49 36 297 3,40
Dokter
Komunikasi
4 0 2 48 37 297 3,40
Dokter
Tanggung
5 0 2 46 40 302 3,37
jawab Dokter
MEAN TOTAL 3,40

Sumber : Data Primer

Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui responden memberikan penilaian yang

baik terhadap seluruh indikator dalam dimensi mutu pelayanan emphaty oleh tenaga

keperawatan dalam memberikan pelayanan di IGD RSU dr. H. Soemamo

Sosroamodjo Tanjung Selor, dirnana didapatkan skor mean skala total sebesar 3,42.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
58

Namun masih ada responden yang menilai kurang terhadap seluruh indikator dari

dimensi emphaty oleh tenaga perawat. Dimana persentase responden yang menilai

kurang sebagai berikut; keramahan perawat 2,29 %, perhatian 4,59 %, kesopanan

3,44 %, komunikasi dan tanggung jawab masing-masing 2,29 % dari jumlah

responden.

Menurut Sunyoto (2013), motivasi kerja adalah sebagai keadaan yang

mendorong keinginan individu untuk mencapai keinginannya. Motivasi yang ada

pada seseorang merupakan kekuatan yang akan mewujudkan suatu prilaku dalam

mencapai tujuan kepuasan dirinya pada tipe kegiatan yang spesifik, dan arah

tersebut positif dengan mengarah mendekati objek yang menjadi tujuan.

c. Penilaian Pasien terhadap Dimensi Emphaty Tenaga Medis dan Tenaga

Keperawatan di IGD RSU dr. H. Soemamo Sosroatmodjo Tanjung Selor

Dari penilaian pasien terhadap dimensi emphaty Tenaga dokter dan tenaga

keperawatan maka didapatkan hasil penilaian dimensi emphaty sebagai berikut:

Tabel4.5 Penilaian Pasien Terhadap Dimensi Emphaty di IGD RSU BLUD


dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor
No Dimensi SkorMean
1 Emphaty Tenaga Dokter 3,34
2 Emphaty Tenaga Keperawatan 3,40
Mean Total 3,38
Sumber : Data Primer

Dalam penelitian ini pasien sebagai responden memberikan penilaian yang

baik dengan mean skala total sebesar 3,38 terhadap dimensi Emphaty di IGD.

Pasienjuga menilai baik pada seluruh indikator- indikator yang termasuk didalam

dimensi emphaty antara lain keramahan, perhatian, kesopanan, tanggungjawab dan

komunikasi dokter dan perawat kepada pasien.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
59

Hasil penilaian ini sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan direktur

RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo yang selalu memberikan motivasi dan

menekankan kepada seluruh tenaga medis dan tenaga keperawatan yang ada di

rumah sakit agar selalu memberikan pelayanan dengan selalu menekankan 3 S

(senyum, sapa dan salam) kepada pasien. Tingginya kornitmen dari manajemen

puncak atau direktur RSU BLUD dr. H. Soemarno sosroatmodjo merupakan pilar

utama yang sangat penting untuk meningkatkan dan menjaga mutu pelayanan.

Sikap dan perilaku serta tindakan pemberi layanan sangat berpengaruh terhadap

dimensi emphaty pada mutu pelayanan sehingga perlu adanya motivasi. Stoner

( 1981) dalam Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa kinetja seseorang karyawan

atau tenaga ketja dipengaruhi oleh; motivasi, kemampuan, serta faktor persepsi.

Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk

melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai

rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan

hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu

tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti dia telah mempunyai kekuatan

untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.

Motif adalah alasan mengapa seseorang memulai tindakan. Motivasi adalah

suatu set atau kumpulan perilaku yang memberikan landasan bagi seseorang untuk

bertindak dalam suatu cara yang diarahkan kepada tujuan spesifik tertentu (:-.pecific

goal directed way) (Soeroso, 1997).

1. Model - model Motivasi

Terdapat beberapa cara terbaik untuk menerapkan konsep motivasi dengan

mengembangkan model motivasi. Meskipun demikian tidak ada satu model pun

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
60

yang dapat digunakan untuk setiap orang pada setiap kesempatan. Berikut model -

model motivasi;

a. Model Hubungan Manusia, model ini menunjukkan bahwa produktifitas

secara langsung berhubungan dengan kepuasan kerja yang telah banyak

dipengaruhi oleh faktor intrinsik, seperti pengakuan, perasaan terpenuhi,

atau pemenuhan kebutuhan sosial, daripada oleh faktor ekstrinsik, seperti

gaji dan lingkungan kerja.

b. Model Manusia Rasional, dalam model ini seseorang akan termotivasi

mendapatkan penghargaan berupa uang bila berprestasi atau hukuman bila

tidak berprestasi.

c. Model Aktualisasi Diri, model yang dikembangkan oleh Maslow dan

Herxbeg tentang kebutuhan manusia akan pemenuhan dan aktualisasi diri.

d. Model Kompleks, dalam model ini menggambarkan hubungan motivasi

dengan penghargaan, serta harapan untuk mendapatkannya. Selain itu

adanya kemampuan individu serta persepsi peranan tentang pekerjaan

yang ditugaskan (Soeroso, 1997).

Dalam teori Hezberg yang termuat dalam Notoadmodjo (2007) ada beberapa

faktor motivasional yang dapat mempengaruhi motivasi kerja, antara lain :

a. Prestasi (achievement) merupakan hasil kerja seseorang yang dapat dilihat

dari hasil yang dicapainya dalam bekerja. Jika prestasi baik, tetapi atasan

tidak memperhatikannya, maka karyawan tersebut akan merasa kecewa

dan tidak terpacu untuk bekerja untuk memenuhi suatu standar tertentu.

Jadi tujuan atasan untuk memotivasi karyawan yang antara lain dengan

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
61

memberikan penghargaan bagi karyawan yang mempunyai prestasi terbaik

yang telah dicapai.

b. Penghargaan (recognation) adalah suatu pengakuan terhadap basil

pekeijaan yang dilakukan oleh seseorang yang mencakup suatu sistem

imbalan yang dapat memadu suatu tindakan yang umumnya mempunyai

dampak yang sangat besar terhadap motivasi dan kineija setiap karyawan,

hal ini dapat berupa upah dan kompensasi yang merupakan upaya

tambahan yang diperlukan untuk meningkatkan kineija.

c. Tanggungjawab (responsibility) merupakan suatu hal yang hams dimiliki

setiap orang dalam bekerja, karena tanggung jawab dapat menunjukkan

kemampuan yang dimiliki dalam bekeija. Tanggung jawab Juga

menyangkut harga diri seseorang. Jika kemampuannya diakui akan

meningkatkan dan hal ini sangat berpengaruh terhadap pekeijaannya.

d. Kesempatan untuk maju (posibility of growth), ada sebagian karyawan

menjadikan kesempatan untuk maju sebagai motivator bagi dirinya dalam

bekerja. Karena dengan dia bekerja semaksimal mungkin maka dia yakin

akan mendapatkan kesempatan untuk maju. Baik dalam keterampilan,

pengetahuan ataupun dalam sosial ekonominya.

e. Pekerjaan itu sendiri (work), daya tarik terhadap suatu pekeijaan dapat

menjadikan karyawan menjadi lebih baik dalam pekerjaannya. Karena

mereka selalu berpikir bahwa suatu pekerjaan yang mereka jalani adalah

suatu pekeijaan yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga tidak mampu

melakukannya karena membutuhkan tantangan besar.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
62

f. Gaji (salary) gaji sebagai salah satu motivator untuk bekerja baik, karena

dengan bekerja baik maka mereka yakin akan mendapatkan peningkatan

penghasilan. Itupun jika ada suatu kebijakan dari atasan bahwa

peningkatan prestasi dalam bekerja akan diikuti pula dengan peningkatan

penghasilan (gaji). Menurut Sabarguna dan Sumarni (2004), gaji

merupakan sebagai salah satu motivator. Stoner (1981) dalam

Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa kinerja seseorang karyawan atau

tenaga kerja dipengaruhi oleh ; motivasi, kemampuan, serta faktor

persepsi. Sehingga baik Gibson dan Stoner berpendapat bahwa motivasi

adalah merupakan faktor yang berpengaruh dalam kinerja seseorang

karyawan atau tenaga kerja.

2. Tangibles

Dimensi tangible adalah penilaian terhadap fasilitas fisik, peralatan, personil,

dan media komunikasi yang dapat dirasakan langsung oleh pelanggan. Untuk

mengukur dimensi mutu ini perlu menggunakan indera penglihatan. Dimensi

Tangible menyangkut kesiapan dari sarana dan prasarana pendukung seperti sarana

fisik, kebersihan ruang rawat inap, penampilan dokter dan perawat, penerangan dan

kebisingan ruangan di IGD. Hasil penilaian pasien tentang dimensi emphaty dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.6 Penilaian Pasien tentang Tangible di IGD RSU BLUD dr. H.
Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor
Jumlah
Jumlah Responden Mean
No TANGIBLE Skor
Skala I Skala 2 Skala 3 Skala 4
Kebersihan
1 0 10 63 14 265 3,04
Ruangan

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
63

Penerangan
2 0 8 60 19 272 3,12
Ruangan
Kebisingan
3 0 9 57 21 273 3,13
Ruangan
Kerapihan
4 0 0 47 40 289 3,32
Dokter
Kerapihan
5 0 0 50 37 298 3,42
Perawat

MEAN TOTAL 3,20

Sumber : Data Primer

Dari Tabel 4.1 Dapat diketahui responden memberikan penilaian cukup

terhadap setiap penilaian indikator dimensi tangible di IGD RSU H. Soemamo

Sosroamodjo Tanjung Selor, dimana mean skala total sebesar 3,20. Dari kelima

indikator pada dimensi tangible ada tiga indikator yang perlu diperbaiki atau

ditingkatkan lagi karena didapatkan hasil mean pada kategori interval "Cukup dan

baik" masing masing indikator dan nilai meannya antara lain ; kebersihan (mean:

3,04), penerangan (mean: 3,12) dan kebisingan (mean: 3,13).

Ketiga indikator yang dinilai perlu ditingkatkan atau di perbaiki diatas adalah

berkenaan dengan kondisi atau keadaan ruangan IGD. kebisingan yang teijadi jika

dilihat dari hasil observasi peneliti dapat teijadi dikarenakan ruang IGD yang dirasa

masih kecil untuk menangani pasien yang terus meningkat di setiap tahunnya, juga

dapat dikarenakan keluarga pasien yang selalu ikut masuk keruang IGD sehingga

dapat membuat bising kepada pasien lain.

Keluarga pasien yang dapat masuk ke ruang IGD tentu juga dapat membuat

kebersihan ruangan IGD terlihat kurang, dan juga tidak adanya cleaning service

yang selalu standby untuk membersihkan ruang IGD. Dirumah sakit juga terkesan

masih banyak fasilitas fisik yang perlu peremajaan atau di ganti seperti penerangan

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
64

yang ada dirumah sakit yang dirasa sudah kurang maksimal, begitujuga penerangan

yang ada di IGD. Hal ini di akui oleh bapak direktur rumah sakit yang mengatakan

banyak fasilitas yang perlu peremajaan di RSD BLUD dr. H. Soemamo

Sosroatmodjo dan salah satunya adalah penerangan yang umurnya sudah cukup tua.

3. Realibility

Dimensi realibility adalah Kemampuan instalasi gawat darurat dalam

memberikan pelayanan yang diharapkan secara akurat sesuai dengan yang

dijanjikan, indikatomya antara lain; jam pelayanan, keberadaan dokter jaga dan

perawat jaga.

Dimensi Realibility adalah Kemampuan instalasi gawat darurat dalam

memberikan pelayanan yang diharapkan secara akurat sesuai dengan yang

dijanjikan, indikatomya antara lain; jam pelayanan, keberadaan dokter jaga dan

perawat jaga. Hasil penilaian pasien tentang dimensi Realibility dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 4.7 Penilaian Pasien tentang Realibility di IGD RSU BLUD dr. H.
Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor
Jumlah
REALIBILITY Jumlah Responden Mean
No Skor
Skala I Skala 2 Skala 3 Skala 4
Jam
I 0 0 10 77 338 3,88
Buka
Keberadaan
2 0 0 40 47 308 3,54
Dokter
Keberadaan
3 0 0 35 52 313 3,59
Perawat

MEAN TOTAL 3,67

Sumber : Data Primer

Hasil penelitian dimensi realibility IGD RSU BLUD dr. H. Soemamo

Sosroatmodjo menunjukkan penilaian yang baik oleh pasien dimana nilai mean

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
65

skala total secara keseluruhan yang didapatkan sebesar 3, 67, begitu pula penilaian

pada setiap ketiga indikator pada dimensi realibilty yang masing masing nilai

meannya sebagai berikut ; jam buka pelayanan IGD dengan mean skala 3,88,

keberadaan dokter jaga dengan mean skala 3,54 dan keberadaan perawat jaga

dengan mean skala 3,58.

Pelayanan IGD RSU BLIUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo sudah sesuai

dengan Standar Pelayanan Minimal yang telah ditentukan oleh pemerintah yang

tertuang dalam peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

129/Menkes/SK/1112008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

Dimana ditentukan didalamnya bahwa pelayanan gawat darurat harus 24 jam.

Kurangnya tenaga dokter yang ada di IGD dimana hanya ada 1 dokter pada

setiap shift jaga di IGD tidak mengurangi penilaian pasien terhadap keberadaan

dokter jaga, hal ini berarti selalu ada dokter yang langsung menangani pada hampir

setiap penanganan pelayanan kesehatan yang ada di IGD, begitu juga dengan

perawat jaga.

4. Responsiveness

Dimensi responsiveness adalah kemampuan menyediakan palayanan yang

dibutuhkan pasien dengan segera. Standar pelayanan minimal oleh peraturan

menteri kesehatan telah mengatur bahwa waktu tanggap pelayanan adalah kurang

dari lima menit setelah pasien datang harus terlayani.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
66

Tabel4.8 Penilaian Pasien tentang Responsiveness di IGD RSU BLUD dr. H.


Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor
Jumlah
Jumlah Responden Mean
No REALIB/L/TY Skor
Skala I Skala 2 Skala 3 Skala 4
I Waktu tanggap 0 19 55 13 255 2,93
2 Waktu Tunggu 0 25 47 15 251 2,88
MEAN TOTAL 2,90
Sumber : Data Primer

Hasil penelitian mengenai dimensi responsiveness menunjukkan bahwa waktu

tanggap pelayanan di IGD serta waktu tunggu masih kurang cepat dan lama dengan

basil skala secara keseluruhan yang didapat sebesar 2,90 dan mean kedua

indikatomya masing- masing yakni waktu tunggu dengan mean 2,93 dan waktu

tunggu 2,88. Nilai mean ini tentu saja menunjukkan perlunya perbaikan pada kedua

indikator dimensi responsiveness karena nilainya termasuk dalam kategori

mendekati interval kurang baik.

IGD adalah salah satu instalasi yang dituntut untuk memberikan pelayanan

dengan indikator kecepatan yang tinggi karena jika tingkat tanggap pelayanan

kurang cepat bukan tidak mungkin resiko fatal akan teijadi kepada pasien. Dan juga

waktu yang terlalu lama bagi pasien untuk menunggu giliran mendapat pelayanan

juga harus diperhatikan. Banyaknya jumlah pasien yang ada di IGD dan harus

ditangani menuntut kecepatan tenaga medis dan tenaga keperawatan IGD tersebut.

Sedangkan di IGD RSU BLUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo dalam setiap

pergantian shift hanya terdiri dari satu orang dokter jaga saja. Dilihat dari data

pendahuluan dalam penelitian ini pasien berobat ke IGD meningkat setiap tahunnya

sehingga maka pelayanannya akan kurang efisien.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
67

5. Assurance

Assurance adalah kemampuan pemberi layanan kesehatan untuk memberikan

jaminan dan menumbuhkan kepercayaan pasien untuk menciptakan rasa aman dan

nyaman bagi pasien, indikatomya adalah keamanan, kenyamanan dan ketenangan.

Dalam bukunya Pohan (2007) meyebutkan bahwa tingkat kenyamanan dan

ketenangan adalah salah satu dari dimensi mutu layanan kesehatan yang penting

diperhatikan. Karena jika mutu layanan dalam dimensi terse but masih kurang maka

tingkat kepuasan didapat oleh pasien juga rendah. Hal ini dapat menurunkan tingkat

loyalitas pasien terhadap rumah sakit tersebut.

Tabel 4.9 Penilaian Pasien tentang Assurance di IGD RSU BLUD dr. H.
Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor
Jumlah
Jumlah Responden Mean
No Assurance Skor
Skala I Skala 2 Skala 3 Skala 4
Jaminan
I 0 5 55 13 275 3,16
Kernan an
2 Kenyamanan 0 10 47 15 262 3,01
3 Ketenangan 0 13 59 15 263 3,02
MEAN TOTAL 3,06

Sumber : Data Primer

Dari Tabel 4.8 diatas dapat diketahui responden memberikan penilaian cukup

terhadap tiga indikator pada dimensi Assurance di IGD RSU H. Sosroamodjo

Tanjung Selor, dimana mean skala total sebesar 3,06. Dari penilaian pasien tersebut

diatas ketiga indikator Assurance masih perlu diperbaiki karena nilai mean yang

didapat berada dibawah 3,25.

Dari basil penelitian pada dimensi assurance dengan tiga indikatomya yakni

keamanan, kenyamanan dan ketenangan ruangan IGD, secara keseluruhan pasien

menilai cukup dengan nilai mean yang didapat sebesar 3,06. Namun ketiga

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
68

indikator tersebut perlu ditingkatkan lagi karena nilai mean masmg- masmg

indikator berada pada kategori interval cukup dan baik.

Berhubungan dengan kebisingan pada dimensi tangible salah satu

penyebabnya adalah tidak adanya peraturan yang membatasi keluarga yang dapat

ikut masuk kedalam ruang IGD sehingga hal ini juga menyebabkan rasa ketidak

amanan ketidaknyamanan dan ketidaktenangan pasien selama berada dalam ruang

IGD. Ruang IGD yang terkesan sempit, penerangan yang kurang masksimal juga

akan dapat mempengaruhi rasa ketidaknyamanan pasien selama berada di ruang

IGD.

6. Hasil Penilaian Secara Keseluruhan Dimensi Mutu Pelayanan IGD RSU. Dr.

H. Sosroatmodjo Tanjung Selor

Hasil penilaian kelima dimensi mutu pelayanan kesehatan melalui penilaian

pasien di IGD RSU. Dr. H. Sosroatmodjo adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10 Hasil Penilaian Mutu pelayanan di IGD RSU BLUD Dr. H.
Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor
No Dimensi Mutu Skor
1 Emphaty 3,38
2 Tangible 3,20
3 Realibility 3,67
4 Responsiveness 2,90
5 Assurance 3,06
Mean TOTAL 3,24

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pasien menilai cukup terhadap mutu

pelayanan di IGD. RSU. H. Dr. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor dimana

skor yang didapatkan adalah nilai mean sebesar 3,24. Namun skor yang diperoleh

dari setiap dimensi mutu pelayanan tersebut diatas, masih terdapat beberapa

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
69

variabel yang masih perlu ditingkatkan antara lain : tangible, responsiveness dan

assurance dengan mean skala masing-masing sebesar 3,20, 2,90 dan 3,06.

C. Strategi Peningkatan Motu Pelayanan di IGD RSU BLUD dr. H.

Soemarno Sosroatmodjo

Perbaikan dan menjaga mutu pelayanan kesehatan di RSU BLUD dr. H.

Soemarno Sosroatmodjo sangat penting dilakukan karena sesuai dengan visi dari

Rumah Sakit yang ingin memberikan pelayanan yang prima, cepat, dan ramah

kepada masyarakat. Sehingga dengan perbaikan dan menjaga nilai- nilai pada

dimensi mutu tersebut akan mengarahkan rumah sakit mencapai visi tersebut.

Rumah sakit juga wajib menjaga kualitas mutu untuk melayani seluruh pasien yang

datang berobat sehingga tercapai derajat kesehatan yang setinggi - tingginya.

Proses perbaikan mutu dan menjaga mutu dapat dilakukan dengan strategi

menjamin mutu (Quality Assurance). Menurut Wijono (2000), Quality Assurance

sering diartikan sebagai menjamin mutu atau memastikan mutu karena Quality

Assurance berasal dari kata to assure yang artinya meyakinkan orang,

mengusahakan sebaik- baiknya, mengamankan atau menjaga. Dimana dalam

pelaksanaannya menggunakan teknik- teknik seperti inspeksi, internal audit dan

surveilan untuk menjaga mutu yang mencakup dua tujuan yaitu : organisasi

mengikuti prosedur pegangan kualitas, dan efektifitas prosedur tersebut untuk

menghasilkan basil yang diinginkan. Dengan demikian quality assurance dalam

pelayanan keperawatan adalah kegiatan menjamin mutu yang berfokus pada proses

agar mutu pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan standar. Dimana

metode yang digunakan adalah : audit internal dan surveilan untuk memastikan

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
70

apakah proses pengeiJaannya (pelayanan keperawatan yang diberikan kepada

pasien) telah sesuai dengan standar operating procedure (SOP); evaluasi proses;

mengelola mutu; dan penyelesaian masalah. Sehingga sebagai suatu sistem (input,

proses, outcome), menjaga mutu pelayanan keperawatan difokuskan hanya pada

satu sisi yaitu pada proses pemberian pelayanan keperawatan untuk menjaga mutu

pelayanan keperawatan.

Seperti yang tertulis dalam buku Wijono (2000) dr. Heather Palmer

menyebutkan bahwa Quality Assurance adalah suatu proses pengukuran mutu,

menganalisa kekurangan yang ditemukan dan membuat kegiatan untuk

meningkatkan penampilan yang diikuti dengan pengukuran mutu kembali untuk

menentukan apakah peningkatan telah dicapai. Ia adalah suatu kegiatan yang

sistematik, suatu siklus kegiatan yang menggunakan standar pengukuran.

Continuous Quality Improvement dalam pelayanan kesehatan merupakan

perkembangan dari Quality Assurance yang dimulai sejak tahun 1980-an.

Continuous Quality Improvement (Peningkatan mutu berkelanjutan) sering

diartikan sama dengan Total Quality Management karena semuanya mengacu pada

kepuasan pasien dan perbaikan mutu menyeluruh. Namun menurut Loughlin dan

Kaluzny (1994, dalam Wijono 2000) bahwa ada perbedaan sedikit yaitu Total

Quality Management dimaksudkan pada program industri sedangkan Continuous

Quality Improvement mengacu pada klinis. Wijono (2000) mengatakan bahwa

Continuous Quality Improvement itu merupakan upaya peningkatan mutu secara

terns menerus yang dimotivasi oleh keinginan pasien. Tujuannya adalah untuk

meningkatkan mutu yang tinggi dalam pelayanan keperawatan yang komprehensif

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
71

dan baik, tidak hanya memenuhi harapan aturan yang ditetapkan standar yang

berlaku.

Pendapat lain dikemukakan oleh Shortell dan Kaluzny (1994) bahwa Quality

Improvement mernpakan man~emen filosofi untuk menghasilkan pelayanan yang

baik. Dan Continuous Quality Improvement sebagai filosofi peningkatan mutu yang

berkelanjutan yaitu proses yang dihubungkan dengan memberikan pelayanan yang

baik yaitu yang dapat menimbulkan kepuasan pelanggan. Sehingga dapat dikatakan

bahwa Continuous Quality Improvement dalam pelayanan keperawatan adalah

upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan secara terns menerns yang

memfokuskan mutu pada perbaikan mutu secara keseluruhan dan kepuasan pasien.

Oleh karena itu perlu dipahami mengenai karakteristik- karakteristik yang dapat

mempengaruhi mutu dari outcome yang ditandai dengan kepuasan pasien

(Rakhmawati, 2009).

Total Quality Managemen (manajemen kualitas menyeluruh) adalah suatu cara

meningkatkan performansi secara terns menerns pada setiap level operasi atau

proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan

semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia dan berfokus pada kepuasan

pasien dan perbaikan mutu menyeluruh (Usaid Indonesia, 2014).

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Direktur RSU BLUD dr. H.

Soemamo Sosroatmodjo, sebenamya RSU sudah memiliki tim pengendali mutu

yang bertugas untuk menganalisis mutu yang ada di RSU serta mengevaluasi jika

terdapat nilai mutu yang kurang, hanya saja masih bel urn maksimal karena tim yang

dibentuk bekerja secara umum atau secara keseluruhan untuk RSU BLUD dr. H.

Soemamo Sosroatmodjo.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
72

Komitrnen merupakan pilar utama dalam upaya perbaikan mutu. Komitmen

adalah disepakatinya nilai-nilai mutu yang diwujudnyatakan dalam cara berfikir,

bersikap dan dalam pola tindak. Produk dikembangkan berdasarkan persyaratan

yang diajukan oleh pelanggan. Untuk menghasilkan produk yang memuaskan

perlanggan harus melalui proses yang berkualitas, yang selalu diperbaiki. Bill

Creech mengemukakan bahwa dalam upaya perbaikan mutu tidak akan terwujud

bila sistem sentrokasi masih diterapkan, sebaliknya upaya perbaikan mutu

memerlukan adanya desentralisasi dan pemberdayaan .

Deming dalam Usaid Indonesia (2014) mengemukakan 14 pnnstp dalam

melakukan perbaikan mutu, yaitu :

1. Peningkatan mutu produk dan pelayanan merupakan tujuan yang secara

konsisten hendak dicapai: deming menyarankan bahwa seluruh jajaran

organisasi mempunyai komitmen untuk melakukan perbaikan yang terus-

menerus untuk memberikan kepuasan pada pelanggan, melakukan

penelitian dan pengembangan, dan pengembangan SDM yang sejalan

dengan Visi dan Misi organisasi dan tidak memfokuskan pada solusi yang

cepat untuk keuntungan jangka pendek perubahan kebutuhan dan

keinginan pelanggan selalu mendapat perhatian dan diadopsi.

2. Menerakan filosofi mutu : seluruh karyawan mulai manajer puncak sampai

staf yang ada dibawah menerakan filosofi mutu, yaitu : berfokus pada

upaya untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan pelanggan, dan

secara konstan (terns menerus dan tidak terputus melakukan perbaikan

mutu produk dan pelayanan

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
73

3. Mengurangi ketergantungan pada pengawasan. Orang bekerja akan

merasa adanya tekanan dibawah suatu pengawasan, oleh karena itu

Deming menganjurkan meniadakan pengawas, tetapi memberikan

penghargaan kepada karyawan yang menemukan kesalahan,

menghentikan proses dan melakukan perbaikan proses dan mutu pekerjaan

yang dilakukan

4. Hentikan pendapat dan praktek menghargai sesuatu hanya dengan melihat

"harga"

5. Peningkatan yang berkesinambungan sistem pelayanan dan produksi :

perbaikan mutu menuntut adanya komitmen, perbaikan yang

berkesinambungan, mengurangi pemborosan, dan reduksi daur waktu. Hal

terse but dapat dicapai jika kreatifitas dan inisiatif mendapat penghargaan

6. Pendidikan dan pelatihan karyawan : masalah kinerja dapat dilacak oleh

karena kurangnya pelatihan dan program orientasi. Karyawan dan supplier

ingin untuk melakukan pekerjaan yang baik, oleh karena itu berikan

kepada mereka alat untuk melakukanya

7. Kepemimpinan yang mempunyai komitmen terhadap mutu: manajer perlu

memberikan dukungan kepada karyawan dengan menunjukkan aadnya

komitmen terhadap mutu, memerankan diri sebagai "coach", "mentor",

dan "cheerleader", menciptakan lingkungan yang kondusif agar karyawan

dapat berkontribusi untuk perbaikan

8. Menghilangkan rasa takut dalam iklim kerja: berikan kesempatan kepada

karyawan untuk bebas bertanya, mempunyai tanggung jawab dalam

mengambil resiko, memberi kesempatan untuk berkreasi secara bebas.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
74

9. Menghilangkan barier antar unit kerja: pelayanan di rumah sakit adalah

pelayanan yang kompleks, perlu adanya integrasi dan kolaborasi antara

unit- unit yang ada didalamnya.

10. Mambatasi slogan dan target. Adanya slogan yang berlebihan dan target

yang ditentukan merupakan tekanan (stress) yang dihadapi oleh karyawan

11. Mengurangi penekanan pada angka kuota : mengejar pencapaian angka

yang dipersyaratkan buka berarti mencapai kualitas . orang cenderung

untuk mencapai angka tersebut dan melupakan mutu produk ataupun

pelayanan

12. Menghilangkan hambatan terhadap kepuasan dan kebanggan kerja :

menciptakan lingkungan kerja yang menghargai pencapaian kerja yang

dicapai karyawan

13. Merencanakan dan melaksanakan program pendidikan dan pelatihan yang

membangun

14. Melaksanakan kegiatan untuk mencapai perubahan

Deming juga mengemukakan 7 penyakit yang mematikan dalam perbaikan

mutu yang harus dihindari sehingga perbaikan mutu dapat tercapai sebagai berikut:

1. Tidak adanya tujuan yang jelas

2. Penekanan pada keuntungan sesaat

3. Evaluasi kinerja berdasarkan penilaian tahunan terhadap kinerja karyawan

4. Mobilitas manajemen

5. Melakukan tindakan hanya berdasarkan apa yang dilihat

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
75

Untuk perbaikan dan peningkatan mutu di IGD RSU BLUD dr. H.

Sosroatmodjo Tanjung Selor dapat juga menggunakan trilogi dalam perbaikan mutu

oleh juran, yaitu perencanaan mutu, pengendalian mutu dan peningkatan mutu.

1. Perencanaan mutu. Fokus dari perencanaan mutu adalah menjamin bahwa

tujuan mutu dapat dicapai melalui kegiatan operasional. Perencanaan mutu

meliputi :

a. Identifikasi pelanggan ekstemal

b. Pengembangan gambaran/ ciri/ spesifikasi produk yang merupakan

respon keinginan dan kebutuhan pelanggan

c. Merumuskan tujuan mutu yang sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan pelanggan dengan pembiayaan yang efisien dan rekanan

sebagai mitra kerja

d. Merancang bangun proses untuk memproduksi produk/ jasa/

pelayanan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan

2. Perbaikan/ peningkatan mutu : untuk mencapai kinerja yang optimal.

Proses operasional juga harus optimal. Kegiatan peningkatan mutu

meliputi:

a. ldentifikasi proses spesifik untuk ditingkatkan

b. Bentuk tim untuk melakukan perbaikan tersebut

c. Lakukan diagnosis dan analisis mencari penyebab dan penyebab

masalah yang utama

d. Kembangkan kegiatan- kegiatan korektif dan preventif

e. Lakukan uji coba dan berikan rekomendasi untuk perbaikan yang

efektif

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
76

3. Pengendalian mutu: tujuan dari pengendalian mutu adalah dokumentasi

dan sertifikasi bahwa tujuan mutu tercapai dalam kegiatan operasional.

Pengendalian mutu meliputi :

a. Menentukan apa yang akan dikendallikan

b. Menetapkan apa yang akan diukur

c. Memilih metoda dan menyusun instrumen pengukuran

d. Melakukan pengukuran secara nyata

e. Memahami dan menganalisis vanans, melakukan intervensi

kenyataan dibandingkan standar

f. Melakukan tindakan koreksi terhadap adanya kesenjangan antara

kenyataan dan standar.

Untuk perbaikan atau peningkatan dan menjaga mutu pelayanan di IGD RSU

BLUD dr. H . Soemarno Sosroatmodjo dapat juga dilakukan dengan menganalisis

kekuatan dan kelemahan dari faktor internal rumah sakit dan peluang dan ancaman

yang bisa didapatkan dari faktor ekstemal rumah sakit yang bisa mempengaruhi

mutu pelayanan IGD RSU BLUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo. Analisis ini

disebutjuga dengan analisis SWOT (USAID, 2014).

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (strenghts) dan peluang (opportunites). namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan Ancaman. Analisis

SWOT juga merupakan alat untuk mencocokan data-data penting yang membantu

manajer mengembangakan tipe-tipe strategi (Ayuningtyas, 2015).

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
77

Menurut wijono (2000) Mutu produk dan jasa pelayanan secara langsung

dipengaruhi oleh 9 area fundamental sebagai berikut : Markets, money,

management, , men, motivation, materials, machines and mechanization, modern

iriformation methods dan mounting product reqruitmen.

1. Men : kemajuan teknologi, komputer, dan lain - lain memerlukan pekerja

- pekerja spesialis yang semakin banyak

2. Money : meningkatnya kompetisi disegala bidang memerlukan

penyesuaian pembiayaan yang luar biasa termasuk untuk mutu

3. Materials: bahan-bahan yang semakin terbatas dan berbagaijenis material

yang diperlukan

4. Machines and Mechnization : selalu perlu penyesuaian-penyesuaian

seiring dengan kebutuhan kepuasan pelanggan

5. Modern iinformation methods : kecapatan kemajuan teknologi komputer

yang harus selalu diikuti

6. Markets: tuntutan pasar yang semakin tinggi dan luas

7. Management : tanggung jawab manajemen mutu oleh perusahaan

8. Motivation: meningkatnya mutu yang kompleks perlu kesadaran mtu bagi

pekerja-pekerja

9. Mounting product reqruitment: persyaratan produk yang meningkat yang

diminta pelanggan perlu penyesuaian mutu terns menerus .

Sehingga jika dihubungkan dengan faktor-faktor tersebut diatas maka faktor-

faktor internal dan ekstemal yang dapat mempengaruhi mutu pelayanan di RSU

BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo adalah sebagai berikut :

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
78

1. Faktor internal

a. Kekuatan (Strength)

1) Rumah Sakit mempunym kewenangan untuk melaksanakan

pengadaan barang dan merekrut tenaga/ SDM Honorer sendiri.

2) Memiliki visi dan misi yang sejalan dengan peningkatan mutu

pelayanan

3) Semangat direktur rumah sakit yang menginginkan peningkatan mutu

atau kualitas pelayanan rumah sakit

4) Kemampuan manajemen untuk mencari peluang pengembangan

Rumah Sakit

5) Fasilitas dan jenis peralatan kesehatan yang semakin lengkap

6) Adanya program peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia

7) Kesiapsiagaan dalam penanganan kedaruratan 24 jam

8) Lokasi Rumah Sakit mudah di jangkau

b. Kelemahan (Weakness)

1) Sistem pengelolaan keuangan san gat birokratis, sehingga kurang

mendukung kelancaran pengadaan barang dan jasa dan kecepatan

pelayanan terhadap pasien

2) SDM yang andal khususnya tenaga medik banyak yang bekeija di

praktek swasta sehingga pekeijaan kurang efektif dan efisien

3) Masih ada kesan pelayanan rumah sakit lambat karena tenaga terbatas

4) Kebersihan rumah sakit dinilai kurang

5) Sarana dan prasarana kurang, dan perlu peremajaan

6) Rumah sakit khusunya instalasi gawat darurat terkesan sempit

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
79

7) Tim kendali mutu layanan tidak berjalan dengan lancar karena

kurangnya pemahaman dari petugas sehingga tim kendali mutu hanya

sebatas memenuhi syarat administrasi akreditasi.

2. Faktor ekstemal

a. Kesempatan (Opportunities)

1) Dukungan dari pemerintah dalam peningkatan kualitas layanan

2) Reformasi yang menuntut adanya transparansi, akuntabilitas, good

government, dan lain-lain dalam segala bidang yang merupakan

tuntutan rakyat membuka peluang yang besar bagi perbaikan system

dan tata nilai di pelbagai bidang, termasuk bidang kesehatan;

3) Secara politis program kesehatan termasuk dalam 3 (tiga) besar

prioritas pembangunan, yakni pendidikan, kesehatan, dan ekonomi;

4) Adanya standar pelayanan minimal rumah sakit oleh menteri

kesehatan yang mengatur pelayanan yang bermutu sesuai standar

rumah sakit

5) Jumlah kunjungan yang semakin meningkat

b. Ancaman (Threats)

1) Adanya praktek swasta, rumah bersalin dan pengobatan altematif lain

disekitar Rumah Sakit sehingga pelanggan akan sering menilai

pelayanan mana yang lebih baik digunakan

2) Berkembangnya pelayanan kesehatan swasta yang lebih profesional,

bermutu, dan bemuansa profit

3) Masih adanya anggapan bahwa pembangunan bidang kesehatan

bersifat konsumtif dan belum dipandang sebagai investasi pada

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
80

peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga anggaran

yang dialokasikan kurang memadai;

4) Masyarakat yang semakin kritis dalam menilai pelayanan kesehatan

5) Kebijakan pemerintah tentang pengangkatan pegawai zero growth

merupakan ancaman terhadap ketersediaan pegawai

Langkah selanjutnya dari analisis SWOT adalah mengkombinasikan atau

mencocokan faktor- faktor internal dan eksternal kedalam matriks SWOT, dimana

ada empat strategi yang dapat dikembangkan melalui matriks tersebut. Berikut

empat strategi yang dapat di kembangkan melalui matriks SWOT (Ayuningtyas,

2015) :

1. Strategi SO (Strengths- Opportunities) adalah menggunakan kekuatan

internal untuk meraih peluang- peluang yang ada di luar

2. Strategi WO (Weaknesses- Opprtunities) adalah strategi untuk

memperkecil kelemahan- kelemahan internal dengan memanfaatkan

peluang-peluang dari luar

3. Strategi ST (Strengths- Threats) adalah strategi untuk menghindari dari

ancaman- ancaman dari luar

4. Strategi WT (Weaknesses- Threats) adalah strategi untuk bertahan dengan

cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman

Sehingga dari faktor- faktor internal dan eksternal RSU BLUD dr. H.

Soemamo Sosroatmodjo. Dihasilkan beberapa strategi yang layak untuk dapat

diimplementasikan agar mutu pelayanan kesehatan RSU BLUD dr. H Soemamo

Sosroatmodjo dapat terjaga dan bahkan ditingkatkan sbagai berikut:

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
81

I. Dengan adanya program peningkatan kapasitas SDM dari rumah sakit,

maka rumah sakit dapat memberikan pelatihan kepada petugas mengenai

manajemen pengendalian mutu sehingga petugas memiliki pemahaman

yang luas dalam pengendalian mutu rumah sakit. Dengan melakukan

strategi ini maka RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo khususnya

IGD memiliki tim yang paham dalam melakukan pengukuran mutu secara

terns menerus secara sistematis sehingga mutu pelayanana kesehatan di

RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo dapat dijaga dan diterus

ditingkatkan.

2. Membuka rekruitment tenaga medis ataupun non medis yang berkompeten

untuk dapat menambah tenaga sehingga pelayanan dapat berjalan efektif

dan efisien terhadap pelanggan atau pasien yang meningkat setiap tahun.

Dengan bertambahnya tenaga dokter yang bertugas di IGD tentu dapat

meningkatkan penilaian terhadap waktu tanggap dan waktu tunggu

pelayanan di IGD, pasien tidak akan menunggu terlalu lama untuk

mendapatkan pelayanan.

3. Mengembangkan rumah sakit baik perluasan bangunan, perbaikan sarana

dan prasarana dengan cara mencari dukungan dari pemerintah daerah yang

sangat mendukung dalam peningkatan kualitas maupun pihak swasta yang

ada di wilayah kerja rumah sakit.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
82

BABY

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari hasil penelitian diatas adalah sebagai

berikut:

1. Mutu pelayanan IGD RSU BLUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo dinilai cukup

dengan nilai mean skala total 3,24. Dari hasil penilaian pasien terhadap tiap

dimensi mutu pelayanan menunjukkan bahwa perlu ada peningkatan pada

indikator sebagai berikut :

a. Tangible : Penanganan kebersihan, penerangan dan kebisingan ruangan

IGD masih perlu ditingkatkan

b. Responsiveness : Waktu tanggap dan waktu tunggu pelayanan dinilai

masih perlu ditingkatan

c. Assurance: Jaminan keamanan, Kenyamanan dan Ketenangan di ruangan

IGD masih perlu ditingkatkan

2. Strategi untuk peningkatan mutu di IGD RSU dr. H. Soemamo Sosroatmodjo

dapat menggunakan strategi menjamin mutu (Quality Assurance), peningkatan

mutu berkelanjutan (Continues Quality Improvement) dan manajemen kualitas

menyeluruh (Total Quality Management) serta dengan mengidentifikasi

kekuatan juga kelemahan dari faktor internal dan peluang juga ancaman yang

bisa didapatkan dari faktor ekstemal rumah sakit yang bisa mempengaruhi

mutu pelayanan IGD RSU BLUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
83

B. SARAN

Mernperhatikan kesirnpulan hasil penelitian diatas, rnaka dalarn kesernpatan ini

penulis rnengernukakan saran sebagai berikut :

1. Perluasan bangunan, perbaikan dan perernajaan sarana dan prasarana

rurnah sakit sehingga tingkat kenyarnanan, kearnanan pasien dapat terjaga

dan rneningkat

2. Mernberikan pernaharnan kepada tenaga rnedis dan nonrnedis khususnya

dalarn hal peningkatan rnutu layanan kesehatan rurnah sakit

3. Mengaktifkan tim kendali rnutu serta rnernberikan pelatihan tentang

quality assurance, continues quality improvement dan total quality

management dalarn rnanajernen rnutu pelayanan agar kualitas pelayanan

rurnah sakit dapat rneningkat dan terjaga

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
84

DAFTAR PUSTAKA

Adikoesoemo, S. 2012. Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: PT. Pustaka


Sinar Harapan.

Aditama, T. Y. 2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta:


Universitas Indonesia Press

Anna, 2006. Ana/isis Faktor Penyebab Penurunan Kunjungan Pasien non


Gawat Darurat berdasarkan Harapan dan Penilaian
Pasien di Unit Gawat Darurat. Skripsi. Surabaya:
Universitas Airlangga.

Anonim. 2012. Triage. https://www .academia.edu/42930 16(fRIAGE_


Keperawatan_ Gawat_Darurat. Dibuka 10 September2015.

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta:


PT. Rhineka Cipta.

Armen, F dan Azwar, V. 2013. Dasar - dasar Manajemen Keuangan


Rumah Sakit. Padang: Goysen Publishing.

Ayuningtyas, Dumilah. 2015. Perencanaan Strategis Untuk Organisasi


Pelayanan Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Azwar, A. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi 3. Jakarta:


Binarupa Aksara.

Azwar, A. 1996. Menuju Pelayanan Kesehatan yang Bermutu. Jakarta:


Yayasan Penerbitan lkatan Dokter Indonesia.

Azwar, S. 2000. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, edisi ke-2.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Barata, Atep. 2004. Dasar- dasar Pelayanan Prima. Jakarta : Elex Media.
Komputindo.

Depkes. R.I. 1992. Standar Pelayanan Rumah Sakit, cetakan 4. Jakarta:


Direktorat Jendral Pelayanan Medik.

Depkes. R.I. 1995. Pedoman Pelayanan Gawat Darurat, cetakan ke-2.


Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik.

Depkes. R.I. 1994. Pedoman Akademik Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta:


Direktorat Jendral Pelayanan Medik.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
85

Depkes. R.I. 2008. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta:


Kemenkes RI.

Depkes. R.I. 2011. Standar Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat


Jendral Pelayanan Medik.

Herlambang, S. 2012. Cara Mudah Memahami Manajemen Kesehatan dan


Rumah Sakit. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Kasmir. 2006. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Nainggolan, W. 2004. Ana/isis Mutu Pelayanan Kesehatan di Rumah Saki


Umum Pringadi Medan tahun 2003. Medan: USU.

Notoamodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT.


Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Peri/aku Kesehatan. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Oki. 2000. Dimensi Mutu Pada Organisasi Jasa. Jakarta : Manajemen


Manusia Press.

Pohan, I. S. 2007. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan :Dasar - dasar


Pengertian dan Penerapan, Jakarta : EGC.

Pumama, N. 2006. Manajemen Kualitas Perspektif GlobaL Yogyakarta :


EKONISIA.

Rakhmawati, W. 2009. Pengawasan dan Pengendalian Dalam Pelayanan


Keperawatan (Supervisi, Manajemen Mutu dan Resiko).
http://id.scribd.com/doc/3 84 5487 5/Pengawasan-Dan-ian-
Dlm-Pelayanan-Keperawatan#scribd. Dibuka 11
September 2015.

Ratminto & Atik Septi Winarsih. 2006. Manajemen Pelayanan. Jakarta:


Pustaka Pelajar.

Riyanto, A. 2011. Pengelolaan dan Ana/isis Data Kesehatan. Catatan I.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Sari, N. M. 2008. Ana/isis Mutu Pelayanan Instalasi Gawat Darurat


Melalui Penilaian Pasien JGD RSU Haji Surabaya.
Surabaya: Universitas Airlangga.

Serbaguna, B. 2004. Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Sistem.


Yogyakarta : Konsorsium RSI Jateng-DIY.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
86

Siagian, S. 1989. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta PT Binda


Aksara.

Siagian, S. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi


Aksara.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D.


Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sujarweni, V. W. 2015. Staistik Untuk Kesehatan. Yogyakarta : Penerbit


Gava Media.

Sunyoto, D. 2013. Teori, Kuesioner, dan Proses Ana/isis Data Perilaku


Organisasional. Yogyakarta : PT. Buku Seru.

Tjiptono, F. 2011. Service Management Mewujudkan Layanan Prima.


Yogyakarta: Penerbit Andi Y ogyakarta.

Tjong, A.E.S. 2004. Perubahan Paradigma ke Arah Budaya Melayani


Dalam Pelayanan Prima di Rumah Sakit. Jakarta : Jumal
Majernen Dan Adrninistrasi Rurnah Sakit Indonesia.

USAID Indonesia, 2014. Tala Kelola Penerapan Standar Pelayanan


Minimal (SPM) Bidang Kesehatan untuk Kabupaten!Kota
http://www. kinerja.or.id/pdf/be 104881-4c8e-426c-8c8d-
10311 db. Dibuka 20 N overnber 2015

Wijono, D. 2000. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Teori, S'trategi


dan Aplikasi. Volume 1. Surabaya: Airlangga University
Press.

U ndang - U ndang

UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Umum

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
87

Lampiran 1

Untuk pasien dan keluarga pasien instalasi Gawat darurat


Kuesioner
(data kuesioner ini akan dipergunakan semata- mata untuk penyusunan
tessis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar MAP pada
Universtitas Terbuka)

No. Kuesioner
ldentitas Responden
Nama Pasien
Umur
Jenis Kelamin : ( laki - laki I perempuan)
Ala mat
No. Telpon
Nama Pengantar
Menyatakan bersedia untuk mengisi kuesioner ini dengan sebenarnya.

Penilaian pelanggan terhadap mutu pelayanan IGD


Jawablah dengan sebenamya atas pelayanan yang telah anda dapatkan
ditempat ini, dengan memberi tanda (x) pada abjat a, b, c, atau d. Dan beri
komentar anda atas pelayanan yang telah anda dapatkan.

A.Emphaty

1. Berikan penilaian anda terhadap keramahan dan kesopanan perawat


kepada pasien di IGD?
a. sangat ramah c. Tidak ramah
b. ramah d. Sang at tidak ramah

Komentar and a :........................................ .

2. Berikan penilaian anda terhadap keramahan dan kesopanan dokter


kepada pasien di IGD?
a. sangat ramah c. Tidak ramah
b. ramah d. Sangat tidak ramah

Komentar and a :........................................ .

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
88

3. Berikan penilaian anda terhadap perhatian perawat kepada pasien


dalam memberikan pelayanan?
a. Sangat perhatian c. Tidak perhatian
b. Perhatian d. Sangat tidak perhatian

Komentar and a :........................................ .

4. Berikan penilaian anda terhadap perhatian dokter kepada pasien


dalam memberikan pelayanan?
a. Sangat perhatian c. Tidak perhatian
b. Perhatian d. Sang at tidak perhatian

Komentar and a :........................................ .

5. Berikan penilaian anda terhadap komunikasi perawat kepada pasien


dalam memberikan pelayanan?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. baik d. Sangat tidak baik

Komentar and a :........................................ .

6. Berikan penilaian anda terhadap komunikasi dokter kepada pasien


dalam memberikan pelayanan?
a. Sangat baik c. Tidak baik
b. baik d. Sangat tidak baik

Komentar and a :........................................ .

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
89

7. Berikan penilaian and a terhadap rasa hormat perawat kepada pasien


dalam memberikan pelayanan?
a. Sangat hormat c. Tidak hormat
b. hormat d. Sangat tidak hormat

Komentar anda :........................................ .

8. Berikan penilaian anda terhadap rasa hormat dokter kepada pasien


dalam memberikan pelayanan?
a. Sangat hormat c. Tidak hormat
b. hormat d. Sangat tidak hormat

Komentar and a :........................................ .

9. Berikan penilaian anda terhadap rasa tanggung jawab perawat


kepada pasien dalam memberikan pelayanan?
a. Sangat bertanggung jawab c. Tidak bertanggung jawab
b. Bertanggungjawab d. Sangat tidak bertanggung
jawab
Komentar and a :........................................ .

10. Berikan penilaian and a terhadap tanggung jawab dokter kepada


pasien dalam memberikan pelayanan?
a. Sangat menghormati c. Tidak menghormati
b. menghormati d. Sangat tidak menghormati

Komentar anda :........................................ .

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
90

B. Tangible

11. Berikan penilaian anda terhadap penerangan ruangan IGD?


a. sangat baik c. tidak baik
b. baik d. sangat tidak baik

komentar Anda :.................................................................................. .

12. Berikan penilaian anda terhadap kebisingan saat berada didalam


IGO?
a. Sangat tidak bising c. Bising
b. Tidak bising d. Sangat bising

Komentar anda :................................................................................. .

13. Berikan penilaian and a terhadap kebersihan ruangan IGO?


a. Sangat tidak bersih c. Bersih
b. Tidak bersih d. Sangat bersih

Komentar anda :................................................................................. .

14. Berikan penilaian anda terhadap kerapihan pakaian dokter di IGD?


a. Sangat rapih c. tidak rapih
b. rapih d. sangat tidak rapih

Komentar anda :................................................................................. .

15. Berikan penilaian anda terhadap kerapihan pakaian perawat di IGD?


a. Sangat tidak rapih c. rapih
b. Tidak rapih d. sangat tidak rapih

Komentar and a :................................................................................. .

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
91

C. Realibility

16. Berikan penilaian anda terhadap jam buka pelayanan Uam buka
selalu 24 jam) IGD RSU Soemarno Sostroatmodjo?
a. Sangat tepat c. Tidak tepat
b. Tepat d. Sangat tidak tepat

Komentar And a :................................................................................. .

17. Berikan penilaian anda terhadap keberadaan dokter jaga di IGD?


a. Sangat ada c. Tidak ada
b. Ada d. Sangat tidak ada

Komentar And a : ................................................................................. .

18. Berikan penilaian anda terhadap keberadaan perawat jaga di IGO?


a. Sangat ada c. Tidak ada
b. Ada d. Sangat tidak ada

Komentar and a :................................................................................ .

D. Respponsiveness

19. Berikan penilaian anda terhadap waktu tanggap pelayanan di IGD?


a. Sangat cepat c. Lambat
b. Cepat d. Sangat lam bat

Komentar And a :.............................................................................. .

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
92

20. Berikan penilaian anda terhadap waktu tunggu saat mendapatkan


pelayanan di IGD?
a. Sangat cepat c. Lambat
b. Cepat d. Sang at lam bat

Komentar And a :.............................................................................. .

E. Assurance

21. Berikan penilaian and a terhadap jaminan keamanan di IGD?


c. Sangat terjamin c. Tidak terjamin
d. terjamin d. Sangat tidak terjamin

Komentar And a :.............................................................................. .

22. Berikan penilaian anda terhadap kenyamanan ruangan pelayanan di


IGO)
a. Sangat nyaman c. Tidak nyaman
b. nyaman d. Sangat tidak nyaman

Komentar Anda :.............................................................................. .

23. Berikan penilaian anda terhadap ketenangan yang saudara rasakan


dalam ruangan saat mendapat pelayanan id IGD?
a. Sangat tenang c. Tidak tenang
b. tenang d. Sangat tidak tenang

Komentar Anda :.............................................................................. .

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
93

F. Saran Perbaikan :

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
94

Lampiran II

DOKUMENTASI PENELITIAN

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
95

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
96

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42438.pdf
97

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

Anda mungkin juga menyukai