UNIVERSITAS TERBUKA
Disusun Oleh :
IMAM SUJONO
NIM. 500024989
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA
2015
ABSTRAK
Imam Sujono
drgimamsujono@gmail.com
Program Pascasrujana
Universitas Terbuka
Mutu Pelayanan adalah kondisi dimana basil dari produk sesuai dengan kebutuhan
pelanggan, standar yang berlaku dan tercapainya tujuan. Mutu adalah faktor keputusan
mendasar dari pelanggan. Mutu adalah penentuan pelanggan, bukan ketetapan insinyur,
pasar atau ketetapan manajemen.
Tujuan penelitian ini adalab menganalisis mutu pelayanan melalui penilaian
pelanggan di IGD RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo tanjung Selor tahun 2015.
Dibarapkan dengan analisis mutu pelayanan dari penilaian pelanggan dapat diketahui
tingkat mutu pelayanan di IGD RSU BLVD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor
tahun 2015.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analitik dan menrut waktunya
merupakan penelitian "Cross Sectional". Popu1asi penelitian ini adalah pasien atau
keluarga pasien di IGD RSU BLVD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo dan besar sampel yang
di ambil adalah sebanyak 87 orang/ pasien. Pengisian data dilakukan dengan pengisian
kuesioner. Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan perbitungan ska1a rating.
Hasil pene1itian menunjukan masib perlu adanya perbaikan dari beberapa indikator
karena nilai skor mean pada kategori interval "cukup dan baik" yakni mean< 3,25. Untuk
dimensi tangible didapatkan basil indikator masing-masing kebersiban dengan skor 3,04,
penerangan 3, 12 dan kebisingan 3,13. Dimensi Responsiveness dengan skor indikator
masing-masing sebesar Waktu tanggap 2,93 dan Waktu tunggu 2,88. Dan pada dimensi
Assurance masing-masing ; kemanan sebesar 3,16, kenyamanan 3,01 dan ketenangan
sebesar 3,02.
ABSTRACT
QUALITY OF SERVICE IGD RSU BLUD DR. H. SOEMARNO
SOSROATMODJO T ANJUNG SELOR 2015
Imam Sujono
drgimamsujono@gmail.com
Program Pascasarjana
Universitas Terbuka
ii
PERNYATAAN
TAPM yang berjudul Mutu Pelayanan di IGD RSU BLUD dr. H. Soemamo
Sosroatmodjo Tanjung Selor Tahun 2015
Adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.
NIM : 500024989
iii
PERSETUJUAN TAPM
Menyetujui:
Pembimbing II,
0~
Dr. Darmanto, M.Ed Dr. Samodra Wibawa, M.Sc
NIP. 19591 027 198603 1 003 NIP. 19650827 199103 1 001
Penguji Ahli
Mengetahui,
~~ma\•
Program P scasarj ana
\
Dr. Darmanto, M. Ed "~
NIP. 19591027 198603 1 0'&3~- 522013 198503 2001
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
PENGESAHAN
~
Ketua Komisi Penguj i
~
Penguji Ahli
Pembimbing I
Pembimbing II
KATAPENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala karunia dan ridho-NY A sehingga tesis dengan judul "Mutu Pelayanan IGD
RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor 2015" ini dapat
diselesaikan. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan
2. Kepala Dinas Kesehatan Hj. Aryani Arsyad M. Kes yang telah memberikan
3. Bapak dr. H. Suryatan SP. S sebagai Direktur RSU BLUD dr. H. Soemarno
arahan dan waktu yang telah diluangkan kepada penulis untuk berdiskusi
5. Bapak Prof. Syahdu, dan Prof. Muchlis Hamdi, MP A., Ph. D sebagai
penguji ahli yang telah memberikan masukan dan saran pada seminar
vi
Publik
7. Ayahanda H. Mujali Yusuf dan ibunda Hj. Surip Mawarni atas segala doa
8. Istri saya Mardasari dan anak anak Erlang Nabil, Anindya dan Denta
selesai
Kabupaten Bulungan Bapak Purnama SE, lbu Irma Mariana SIP, lbu
11. Kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis
pustaka yang ditinjau, disadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan
perlu pengembangan lebih lanjut agar benar benar bermanfaat. Oleh sebab itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar tesis ini lebih sempurna.
Penulis
vii
BIODATA
Imam Sujono
NIM. 500024989
viii
DAFTARISI
Halaman
ABSTRA.K ........................................................................................................ I
PENGESAHAN ................................................................................................. IV
ix
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BABIV
Tanjung selor ulu dan pada tahun 1984 hingga saat ini pindah lokasi pada jalan
dengan luas areallokasi sebesar 6 hektar. Merupakan Rumah Sakit Umum Daerah
Desember 1998 RSU BLUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo berubah status menjadi
status kelas C melalui Surat Keputusan menteri Kesehatan Rl No. 14811 Menkes/
SKI XIV 1998 dimana struktur organisasi dan tata keijanya diterbitkan oleh
pemerintah daerah pada tanggal 27 maret 2000 melalui peraturan daerah Kabupaten
Dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Kesehatan Rl No. HK.07 .06/ IIV
580/ 2008 pada bulan desember tahun 2008 RSU BLUD dr. H. Soemamo
sebagai Badan Layanan Umum (BLU) secara penuh dengan menerapkan pola
Pengelolaan Keuangan BLU (PPK BLU) pada tahun 2009 oleh pemerintah Daerah.
a) Kedudukan
dipimpin oleh Kepala yang dinamakan Direktur dan bertanggung jawab secara
operasional kepada Bupati Kepala Daerah melalui SEKDA dan secara teknis
b) Tugas Pokok
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
rumah sakit.
c) Fungsi
a. Visi
" Menjadi Rumah Sakit yang dapat Memberikan Pelayanan Prima, Cepat dan
b. Misi
operasional
masyarakat
4. Struktur Organisasi
IGD RSU BLUD dr. H Soemamo Sosroatmodjo sudah ada sejak pertama kali
RSU BLUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo didirikan pada tahun 1984 hingga
sekarang. Setiap tahun pasien yang berkunjung di IGD semakin meningkat. Berikut
Tabel 4.1 Kegiatan IGD IGD RSU BLVD Dr. H. Soemamo Sosroatmodjo Tabun
2012 s/d 2014
Berikut jumlah tenaga berdasarkan tugas pokok di IGD RSU BLUD dr. H.
Tabel 4.2 Data Jumlah Petugas di Instalasi Gawat Darurat RSU BLVD dr. H.
Soe marno sosroa tmod•IJO 2014
NO. JENIS TENAGA JUMLAH
Dari gambaran sumber daya manusia yang ada di IGD RSU BLUD dr. H.
orang dan PRS sebanyak 4 orang diharapkan sudah dapat memenuhi pelayanan di
IGD yang juga disesuaikan denganjumlah kunjungan yang ada di IGD tersebut.
operasional teknik atau subyektif sama sekali dan selalu menggambarkan target
yang bergerak dalam pasar yang kompetitif (Wijono, 2000). Begitu juga dengan
yang mereka butuhkan maka pasien akan menilai atas pelayanan yang mereka
dapatkan.
Dalam harapannya pelanggan selalu ingin untuk dipenuhi sesuai dengan apa
yang dibutuhkan. Harapan pasien akan suatu pelayanan rumah sakit ditentukan oleh
perawat.
Berdasarkan hasil penilaian tentang mutu pelayanan di IGD RSU BLUD dr. H.
Soemarno Sosroatmodjo Tanjug Selor, pasien menilai bahwa dari setiap indikator
1. Emphaty
pemberi layanan yang dalam penelitian ini adalah petugas medis yakni dokter dan
tenaga keperawatan yang ada di IGD. Menurut Menurut Notoatmodjo (2003), sikap
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valueing)
pasien, rasa hormat dan tanggung jawab dokter dan perawat kepada pasien. Berikut
Tenaga dokter merupakan tenaga medis yang berada di IGD. Pada setiap
pergantian shift ditempatkan 1 tenaga dokter untuk melayani pasien yang datang
tenaga dokter di IGD RSU BLUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo Tanjung Selor:
Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui responden memberikan penilaian yang
baik terhadap seluruh indikator dalam dimensi mutu pelayanan empahty oleh dokter
Selor, dimana didapatkan skor mean skala total sebesar 3,34. Terlihat beberapa
responden yang masih menilai kurang terhadap seluruh indikator dari dimensi
emphaty oleh dokter dalam memberikan pelayanan yakni keramahan dokter 3,4 %
komunikasi dokter 1,1 % responden dan tanggung jawab dokter sebesar 5, 7 % dari
jumlah responden.
Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui responden memberikan penilaian yang
baik terhadap seluruh indikator dalam dimensi mutu pelayanan emphaty oleh tenaga
Sosroamodjo Tanjung Selor, dirnana didapatkan skor mean skala total sebesar 3,42.
Namun masih ada responden yang menilai kurang terhadap seluruh indikator dari
dimensi emphaty oleh tenaga perawat. Dimana persentase responden yang menilai
responden.
pada seseorang merupakan kekuatan yang akan mewujudkan suatu prilaku dalam
mencapai tujuan kepuasan dirinya pada tipe kegiatan yang spesifik, dan arah
Dari penilaian pasien terhadap dimensi emphaty Tenaga dokter dan tenaga
baik dengan mean skala total sebesar 3,38 terhadap dimensi Emphaty di IGD.
Pasienjuga menilai baik pada seluruh indikator- indikator yang termasuk didalam
Hasil penilaian ini sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan direktur
RSU BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo yang selalu memberikan motivasi dan
menekankan kepada seluruh tenaga medis dan tenaga keperawatan yang ada di
(senyum, sapa dan salam) kepada pasien. Tingginya kornitmen dari manajemen
puncak atau direktur RSU BLUD dr. H. Soemarno sosroatmodjo merupakan pilar
utama yang sangat penting untuk meningkatkan dan menjaga mutu pelayanan.
Sikap dan perilaku serta tindakan pemberi layanan sangat berpengaruh terhadap
dimensi emphaty pada mutu pelayanan sehingga perlu adanya motivasi. Stoner
atau tenaga ketja dipengaruhi oleh; motivasi, kemampuan, serta faktor persepsi.
melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai
hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu
tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti dia telah mempunyai kekuatan
suatu set atau kumpulan perilaku yang memberikan landasan bagi seseorang untuk
bertindak dalam suatu cara yang diarahkan kepada tujuan spesifik tertentu (:-.pecific
mengembangkan model motivasi. Meskipun demikian tidak ada satu model pun
yang dapat digunakan untuk setiap orang pada setiap kesempatan. Berikut model -
model motivasi;
tidak berprestasi.
Dalam teori Hezberg yang termuat dalam Notoadmodjo (2007) ada beberapa
dari hasil yang dicapainya dalam bekerja. Jika prestasi baik, tetapi atasan
dan tidak terpacu untuk bekerja untuk memenuhi suatu standar tertentu.
Jadi tujuan atasan untuk memotivasi karyawan yang antara lain dengan
dampak yang sangat besar terhadap motivasi dan kineija setiap karyawan,
hal ini dapat berupa upah dan kompensasi yang merupakan upaya
bekerja. Karena dengan dia bekerja semaksimal mungkin maka dia yakin
e. Pekerjaan itu sendiri (work), daya tarik terhadap suatu pekeijaan dapat
mereka selalu berpikir bahwa suatu pekerjaan yang mereka jalani adalah
suatu pekeijaan yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga tidak mampu
f. Gaji (salary) gaji sebagai salah satu motivator untuk bekerja baik, karena
2. Tangibles
dan media komunikasi yang dapat dirasakan langsung oleh pelanggan. Untuk
Tangible menyangkut kesiapan dari sarana dan prasarana pendukung seperti sarana
fisik, kebersihan ruang rawat inap, penampilan dokter dan perawat, penerangan dan
kebisingan ruangan di IGD. Hasil penilaian pasien tentang dimensi emphaty dapat
Tabel 4.6 Penilaian Pasien tentang Tangible di IGD RSU BLUD dr. H.
Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor
Jumlah
Jumlah Responden Mean
No TANGIBLE Skor
Skala I Skala 2 Skala 3 Skala 4
Kebersihan
1 0 10 63 14 265 3,04
Ruangan
Penerangan
2 0 8 60 19 272 3,12
Ruangan
Kebisingan
3 0 9 57 21 273 3,13
Ruangan
Kerapihan
4 0 0 47 40 289 3,32
Dokter
Kerapihan
5 0 0 50 37 298 3,42
Perawat
Sosroamodjo Tanjung Selor, dimana mean skala total sebesar 3,20. Dari kelima
indikator pada dimensi tangible ada tiga indikator yang perlu diperbaiki atau
ditingkatkan lagi karena didapatkan hasil mean pada kategori interval "Cukup dan
baik" masing masing indikator dan nilai meannya antara lain ; kebersihan (mean:
Ketiga indikator yang dinilai perlu ditingkatkan atau di perbaiki diatas adalah
berkenaan dengan kondisi atau keadaan ruangan IGD. kebisingan yang teijadi jika
dilihat dari hasil observasi peneliti dapat teijadi dikarenakan ruang IGD yang dirasa
masih kecil untuk menangani pasien yang terus meningkat di setiap tahunnya, juga
dapat dikarenakan keluarga pasien yang selalu ikut masuk keruang IGD sehingga
Keluarga pasien yang dapat masuk ke ruang IGD tentu juga dapat membuat
kebersihan ruangan IGD terlihat kurang, dan juga tidak adanya cleaning service
yang selalu standby untuk membersihkan ruang IGD. Dirumah sakit juga terkesan
masih banyak fasilitas fisik yang perlu peremajaan atau di ganti seperti penerangan
yang ada dirumah sakit yang dirasa sudah kurang maksimal, begitujuga penerangan
yang ada di IGD. Hal ini di akui oleh bapak direktur rumah sakit yang mengatakan
Sosroatmodjo dan salah satunya adalah penerangan yang umurnya sudah cukup tua.
3. Realibility
dijanjikan, indikatomya antara lain; jam pelayanan, keberadaan dokter jaga dan
perawat jaga.
dijanjikan, indikatomya antara lain; jam pelayanan, keberadaan dokter jaga dan
perawat jaga. Hasil penilaian pasien tentang dimensi Realibility dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4.7 Penilaian Pasien tentang Realibility di IGD RSU BLUD dr. H.
Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor
Jumlah
REALIBILITY Jumlah Responden Mean
No Skor
Skala I Skala 2 Skala 3 Skala 4
Jam
I 0 0 10 77 338 3,88
Buka
Keberadaan
2 0 0 40 47 308 3,54
Dokter
Keberadaan
3 0 0 35 52 313 3,59
Perawat
Sosroatmodjo menunjukkan penilaian yang baik oleh pasien dimana nilai mean
skala total secara keseluruhan yang didapatkan sebesar 3, 67, begitu pula penilaian
pada setiap ketiga indikator pada dimensi realibilty yang masing masing nilai
meannya sebagai berikut ; jam buka pelayanan IGD dengan mean skala 3,88,
keberadaan dokter jaga dengan mean skala 3,54 dan keberadaan perawat jaga
dengan Standar Pelayanan Minimal yang telah ditentukan oleh pemerintah yang
Kurangnya tenaga dokter yang ada di IGD dimana hanya ada 1 dokter pada
setiap shift jaga di IGD tidak mengurangi penilaian pasien terhadap keberadaan
dokter jaga, hal ini berarti selalu ada dokter yang langsung menangani pada hampir
setiap penanganan pelayanan kesehatan yang ada di IGD, begitu juga dengan
perawat jaga.
4. Responsiveness
menteri kesehatan telah mengatur bahwa waktu tanggap pelayanan adalah kurang
tanggap pelayanan di IGD serta waktu tunggu masih kurang cepat dan lama dengan
basil skala secara keseluruhan yang didapat sebesar 2,90 dan mean kedua
indikatomya masing- masing yakni waktu tunggu dengan mean 2,93 dan waktu
tunggu 2,88. Nilai mean ini tentu saja menunjukkan perlunya perbaikan pada kedua
IGD adalah salah satu instalasi yang dituntut untuk memberikan pelayanan
dengan indikator kecepatan yang tinggi karena jika tingkat tanggap pelayanan
kurang cepat bukan tidak mungkin resiko fatal akan teijadi kepada pasien. Dan juga
waktu yang terlalu lama bagi pasien untuk menunggu giliran mendapat pelayanan
juga harus diperhatikan. Banyaknya jumlah pasien yang ada di IGD dan harus
ditangani menuntut kecepatan tenaga medis dan tenaga keperawatan IGD tersebut.
pergantian shift hanya terdiri dari satu orang dokter jaga saja. Dilihat dari data
pendahuluan dalam penelitian ini pasien berobat ke IGD meningkat setiap tahunnya
5. Assurance
jaminan dan menumbuhkan kepercayaan pasien untuk menciptakan rasa aman dan
ketenangan adalah salah satu dari dimensi mutu layanan kesehatan yang penting
diperhatikan. Karena jika mutu layanan dalam dimensi terse but masih kurang maka
tingkat kepuasan didapat oleh pasien juga rendah. Hal ini dapat menurunkan tingkat
Tabel 4.9 Penilaian Pasien tentang Assurance di IGD RSU BLUD dr. H.
Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor
Jumlah
Jumlah Responden Mean
No Assurance Skor
Skala I Skala 2 Skala 3 Skala 4
Jaminan
I 0 5 55 13 275 3,16
Kernan an
2 Kenyamanan 0 10 47 15 262 3,01
3 Ketenangan 0 13 59 15 263 3,02
MEAN TOTAL 3,06
Dari Tabel 4.8 diatas dapat diketahui responden memberikan penilaian cukup
Tanjung Selor, dimana mean skala total sebesar 3,06. Dari penilaian pasien tersebut
diatas ketiga indikator Assurance masih perlu diperbaiki karena nilai mean yang
Dari basil penelitian pada dimensi assurance dengan tiga indikatomya yakni
menilai cukup dengan nilai mean yang didapat sebesar 3,06. Namun ketiga
indikator tersebut perlu ditingkatkan lagi karena nilai mean masmg- masmg
penyebabnya adalah tidak adanya peraturan yang membatasi keluarga yang dapat
ikut masuk kedalam ruang IGD sehingga hal ini juga menyebabkan rasa ketidak
IGD. Ruang IGD yang terkesan sempit, penerangan yang kurang masksimal juga
IGD.
6. Hasil Penilaian Secara Keseluruhan Dimensi Mutu Pelayanan IGD RSU. Dr.
Tabel 4.10 Hasil Penilaian Mutu pelayanan di IGD RSU BLUD Dr. H.
Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor
No Dimensi Mutu Skor
1 Emphaty 3,38
2 Tangible 3,20
3 Realibility 3,67
4 Responsiveness 2,90
5 Assurance 3,06
Mean TOTAL 3,24
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pasien menilai cukup terhadap mutu
skor yang didapatkan adalah nilai mean sebesar 3,24. Namun skor yang diperoleh
dari setiap dimensi mutu pelayanan tersebut diatas, masih terdapat beberapa
variabel yang masih perlu ditingkatkan antara lain : tangible, responsiveness dan
assurance dengan mean skala masing-masing sebesar 3,20, 2,90 dan 3,06.
Soemarno Sosroatmodjo
Soemarno Sosroatmodjo sangat penting dilakukan karena sesuai dengan visi dari
Rumah Sakit yang ingin memberikan pelayanan yang prima, cepat, dan ramah
kepada masyarakat. Sehingga dengan perbaikan dan menjaga nilai- nilai pada
dimensi mutu tersebut akan mengarahkan rumah sakit mencapai visi tersebut.
Rumah sakit juga wajib menjaga kualitas mutu untuk melayani seluruh pasien yang
Proses perbaikan mutu dan menjaga mutu dapat dilakukan dengan strategi
sering diartikan sebagai menjamin mutu atau memastikan mutu karena Quality
surveilan untuk menjaga mutu yang mencakup dua tujuan yaitu : organisasi
pelayanan keperawatan adalah kegiatan menjamin mutu yang berfokus pada proses
agar mutu pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan standar. Dimana
metode yang digunakan adalah : audit internal dan surveilan untuk memastikan
pasien) telah sesuai dengan standar operating procedure (SOP); evaluasi proses;
mengelola mutu; dan penyelesaian masalah. Sehingga sebagai suatu sistem (input,
satu sisi yaitu pada proses pemberian pelayanan keperawatan untuk menjaga mutu
pelayanan keperawatan.
Seperti yang tertulis dalam buku Wijono (2000) dr. Heather Palmer
diartikan sama dengan Total Quality Management karena semuanya mengacu pada
kepuasan pasien dan perbaikan mutu menyeluruh. Namun menurut Loughlin dan
Kaluzny (1994, dalam Wijono 2000) bahwa ada perbedaan sedikit yaitu Total
terns menerus yang dimotivasi oleh keinginan pasien. Tujuannya adalah untuk
dan baik, tidak hanya memenuhi harapan aturan yang ditetapkan standar yang
berlaku.
Pendapat lain dikemukakan oleh Shortell dan Kaluzny (1994) bahwa Quality
baik. Dan Continuous Quality Improvement sebagai filosofi peningkatan mutu yang
baik yaitu yang dapat menimbulkan kepuasan pelanggan. Sehingga dapat dikatakan
upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan secara terns menerns yang
memfokuskan mutu pada perbaikan mutu secara keseluruhan dan kepuasan pasien.
Oleh karena itu perlu dipahami mengenai karakteristik- karakteristik yang dapat
(Rakhmawati, 2009).
meningkatkan performansi secara terns menerns pada setiap level operasi atau
proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan
semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia dan berfokus pada kepuasan
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Direktur RSU BLUD dr. H.
yang bertugas untuk menganalisis mutu yang ada di RSU serta mengevaluasi jika
terdapat nilai mutu yang kurang, hanya saja masih bel urn maksimal karena tim yang
dibentuk bekerja secara umum atau secara keseluruhan untuk RSU BLUD dr. H.
Soemamo Sosroatmodjo.
perlanggan harus melalui proses yang berkualitas, yang selalu diperbaiki. Bill
Creech mengemukakan bahwa dalam upaya perbaikan mutu tidak akan terwujud
dengan Visi dan Misi organisasi dan tidak memfokuskan pada solusi yang
staf yang ada dibawah menerakan filosofi mutu, yaitu : berfokus pada
yang dilakukan
"harga"
terse but dapat dicapai jika kreatifitas dan inisiatif mendapat penghargaan
ingin untuk melakukan pekerjaan yang baik, oleh karena itu berikan
10. Mambatasi slogan dan target. Adanya slogan yang berlebihan dan target
pelayanan
dicapai karyawan
membangun
mutu yang harus dihindari sehingga perbaikan mutu dapat tercapai sebagai berikut:
4. Mobilitas manajemen
Sosroatmodjo Tanjung Selor dapat juga menggunakan trilogi dalam perbaikan mutu
oleh juran, yaitu perencanaan mutu, pengendalian mutu dan peningkatan mutu.
meliputi :
meliputi:
efektif
Untuk perbaikan atau peningkatan dan menjaga mutu pelayanan di IGD RSU
kekuatan dan kelemahan dari faktor internal rumah sakit dan peluang dan ancaman
yang bisa didapatkan dari faktor ekstemal rumah sakit yang bisa mempengaruhi
mutu pelayanan IGD RSU BLUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo. Analisis ini
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
SWOT juga merupakan alat untuk mencocokan data-data penting yang membantu
Menurut wijono (2000) Mutu produk dan jasa pelayanan secara langsung
yang diperlukan
pekerja-pekerja
faktor internal dan ekstemal yang dapat mempengaruhi mutu pelayanan di RSU
1. Faktor internal
a. Kekuatan (Strength)
pelayanan
Rumah Sakit
b. Kelemahan (Weakness)
3) Masih ada kesan pelayanan rumah sakit lambat karena tenaga terbatas
2. Faktor ekstemal
a. Kesempatan (Opportunities)
rumah sakit
b. Ancaman (Threats)
mencocokan faktor- faktor internal dan eksternal kedalam matriks SWOT, dimana
ada empat strategi yang dapat dikembangkan melalui matriks tersebut. Berikut
2015) :
Sehingga dari faktor- faktor internal dan eksternal RSU BLUD dr. H.
IGD memiliki tim yang paham dalam melakukan pengukuran mutu secara
ditingkatkan.
dan efisien terhadap pelanggan atau pasien yang meningkat setiap tahun.
mendapatkan pelayanan.
dan prasarana dengan cara mencari dukungan dari pemerintah daerah yang
BABY
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari hasil penelitian diatas adalah sebagai
berikut:
1. Mutu pelayanan IGD RSU BLUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo dinilai cukup
dengan nilai mean skala total 3,24. Dari hasil penilaian pasien terhadap tiap
kekuatan juga kelemahan dari faktor internal dan peluang juga ancaman yang
bisa didapatkan dari faktor ekstemal rumah sakit yang bisa mempengaruhi
B. SARAN
dan rneningkat
DAFTAR PUSTAKA
Barata, Atep. 2004. Dasar- dasar Pelayanan Prima. Jakarta : Elex Media.
Komputindo.
U ndang - U ndang
Lampiran 1
No. Kuesioner
ldentitas Responden
Nama Pasien
Umur
Jenis Kelamin : ( laki - laki I perempuan)
Ala mat
No. Telpon
Nama Pengantar
Menyatakan bersedia untuk mengisi kuesioner ini dengan sebenarnya.
A.Emphaty
B. Tangible
C. Realibility
16. Berikan penilaian anda terhadap jam buka pelayanan Uam buka
selalu 24 jam) IGD RSU Soemarno Sostroatmodjo?
a. Sangat tepat c. Tidak tepat
b. Tepat d. Sangat tidak tepat
D. Respponsiveness
E. Assurance
F. Saran Perbaikan :
Lampiran II
DOKUMENTASI PENELITIAN