Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 02 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
2.1 Profil Toyota Motor Corporation.....................................................................................2
2.2 Visi dan Misi Perusahaan Toyota................................................................................2
2.3 Penilaian Lingkungan Bisnis Perusahaan Toyota............................................................3
2.3.1 Analisis S.W.O.T.......................................................................................................3
2.4 Jenis-jenis Strategi............................................................................................................4
2.5 Program Kerja Toyota......................................................................................................4
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................9
3.2 Saran.................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

TOYOTA adalah sebuah perusahaan otomotif yang saat ini sangat memperhatikan
mutu dan kepuasan pelanggan.  Oleh karena itu, perusahaan ini menerapkan rencana bisnis
yang disebut The Toyota Touch (Sentuhan Toyota). Rencana bisnis ini menerapkan filosofi
jangka panjang yang menempatkan pelanggan pada posisi utama. Selain itu perusahaan
TOYOTA juga merupakan sebuah perusahaan yang memiliki daya saing dengan perusahaan
otomotif lainnya khususnya di pangsa pasar Asia, Amerika Utara bahkan dunia.

Tentunya, kesuksesan tersebut datang dari sistem menejemen yang mereka terapkan
dalam berbagai aspek. Sistem menejemen itu pun pada akhirnya menciptakan sejumlah
keunggulan yang melatarbelakangi kesusksesan TOYOTA.

1.2 Rumusan Masalah

1. Profil Toyota Motor Corporation ?

2. Bagaimana visi dan misi perusahaan Toyota ?

3. Bagaimana penilaian lingkungan bisnis perusahaan toyota ?

4. Apa saja jenis-jenis Strategi ?

5. Strategi apa yang dilakukan oleh Toyota ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui profil dari Toyota

2. Untuk mengetahui visi dan misi perusahaan Toyota

3. Untuk mengetahui penilaian lingkungan bisnis perusahaan toyota

4. Untuk  mengetahui jenis-jenis Strategi

5. Untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh Toyota

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Toyota Motor Corporation
Toyota Motor Corporation (TMC)Toyota Motor Corporation (TMC) didirikan pada
September 1933 sebagai divisi mobil Pabrik Tenun Otomatis Toyoda. Divisi mobil
perusahaan tersebut kemudian dipisahkan pada 27 Agustus 1937 untuk menciptakan Toyota
Motor Corporation seperti saat ini.

Toyota merupakan pabrikan mobil terbesar di dunia dalam unit sales dan net sales.
Pabrikan terbesar di Jepang ini menghasilkan 8-8,5 juta unit mobil di seluruh dunia tiap
tahunnya.

Dibandingkan dengan industri-industri otomotif lain yang menggunakan nama


pendirinya sebagai merek dagang seperti Honda yang didirikan oleh Soichiro Honda,
Daimler-Benz (Gottlieb Daimler dan Karl Benz), Ford (Henry Ford), nama Toyoda tidaklah
dipakai sebagai merek. Karena berangkat dari pemikiran sederhana dan visi waktu itu,
penyebutan Toyoda kurang enak didengar dan tidak akrab dikenal sehingga diplesetkan
menjadi Toyota.

Sakichi Toyoda lahir pada bulan Februari 1867 di Shizuoka, Jepang. Pria ini dikenal
sebagai penemu sejak berusia belasan tahun. Toyoda mengabdikan hidupnya mempelajari
dan mengembangkan perakitan tekstil. Dalam usia 30 tahun Toyoda menyelesaikan mesin
tenun. Ini kemudian mengantarnya mendirikan cikal bakal perakitan Toyota, yakni Toyoda
Automatic Loom Works, Ltd. pada November 1926.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan Toyota

Visi

Menjadi perusahaan otomotif yang paling sukses dan dihormati di kawasan Asia Tenggara
dengan memberikan pengalaman terbaik dalam kepemilikan kendaraan

Misi
× Secara berkesinambungan menyediakan produk dan jasa yang berkualitas tinggi serta
memenuhi kebutuhan pelanggan melalui program pemasaran yang terbaik

× Mengembangkan karyawan yang berkompeten dengan menciptakan lingkungan kerja


yang baik untuk mendukung tercapainya kepuasan pelanggan

2
× Memperkuat kolaborasi dengan produsen, dealer utama dan dealer-dealer melalui
komunikasi dan kerjasama yang lebih baik

× Untuk mengembangkan operasi perusahaan yang sehat dalam segala aspek, misalnya
pemenuhan peraturan, lingkungan dan lain-lain.

2.3 Penilaian Lingkungan Bisnis Perusahaan Toyota


2.3.1 Analisis S.W.O.T
Berikut analisis S.W.O.T yang kami himpun dari perusahaan TOYOTA :

STRENGTHS

Banyak sekali keunggulan dari Toyota, antara lain :

1) Brand image yang sangat kuat dan di ingat oleh konsumen.


2) Pembaruan dan upgrade produk mengikuti perkembangan zaman, serta pengeluaran
produk baru yang inovatif sesuai perkembangan zaman.
3) Dealer pemasaran yang tersebar diseluruh daerah
4) Tim riset dan perkembangan yang memiliki teknologi baru
5) Manajemen dalam Toyota yang membudayakan penyelesaian masalah secara
bersama-sama tanpa ada yang saling menyalahkan.

WEAKNESS

Karena prinsip Toyota yang terlalu mementingkan mutu dalam setiap produknya
dapat berakibat pada tingginya tingkat biaya produksi dan distribusi seta layanan purna jual.
Sehingga produk TOYOTA di banderol dengan haraga yang cukup tinggi.

OPPORTUNITIES

1) Melakukan kerja sama dengan pemerintah, kepolisian bahkan TNI untuk pengadaan
kendaraan dinas.
2) Pemberian diskon, cash back maupun undian kepada setiap pelanggan TOYOTA

THREATS

1) Banyaknya pesaing di dunia otomotif seperti Honda.


2) Walaupun toyota selalu melakukan perubahan trend, namun masih ada kebutuhan
pelanggan yang berubah-ubah dan trend bisa menjadi ancaman

3
2.4 Jenis-jenis Strategi
1) Strategi Korporat
Yaitu suatu perusahaan mengidentifikasi portofolio bisnis yang secara total
membentuk perusahaan dan cara bisnis – bisnis ini berhubungan satu sama lain.
2) Strategi Kompetitif
Yaitu strategi yang mengidentifikasi cara membangun dan memperkuat posisi
kompetitif jangka panjang bisnis dalam pasar.
3) Strategi Fungsional
Yaitu strategi yang menidentifikasi aktivitas-aktivitas luas yang akan dikejar oleh
setiap departemen untuk membantu bisnis mencapai sasaran kompetitifnya.

2.5 Program Kerja Toyota


1. Menempatkan SDM sesuai dengan keahlian

Melalui cara-cara berikut :

 Melihat latar belakang pendidikan pegawai


Prestasi akademis yang dimiliki tenaga kerja selama mengikuti pendidikan
sebelumnya harus dipertimbangkan, khususnya dalam penempatan tenaga kerja
tersebut untuk menyelesaikan tugas pekerjaan, serta mengemban wewenang dan
tanggung jawab. Prestasi akademis yang perlu dipertimbangkan tidak terbatas pada
jenjang terakhir pendidikan tetapi termasuk jenjang pendidikan yang pernah
dialaminya.
Tenaga kerja yang memiliki prestasi akademis tinggi harus ditempatkan pada
tugas dan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya, sebaliknya tenaga kerja
yang memiliki latar belakang akademis rata-rata atau dibawah standar harus
ditempatkan pada tugas dan pekerjaan ringan dengan beban wewenang dan tanggung
jawab yang relatif rendah. Latar belakang pendidikan pun harus menjadi
pertimbangan dalam menempatkan karyawan. Misalnya, sarjana ekonomi harus
ditempatkan pada pekerjaan yang berhubungan dalam bidang ekonomi. Latar
belakang akademis ini dimaksudkan untuk menempatkan karyawan  yang tepat pada
posisi yang tepat pula (The Right Man on The Right Place).

4
 Pengalaman kerja pegawai
Pengalaman bekerja pada pekerjaan sejenis perlu mendapatkan pertimbangan dalam
penempatan kerja karyawan. Kenyataan menunjukkan makin lama  karyawan 
bekerja, makin banyak pengalaman yang dimiliki  karyawan yang bersangkutan,
sebaliknya semakin singkat masa kerja, semakin sedikit pengalaman yang diperoleh.
Pengalaman bekerja benyak memberikan keahlian dan keterampilan
kerja.Pengalaman bekerja yang dimiliki seseorang kadang-kadang lebih dihargai
daripada  tingkat pendidikan yang menjulang tinggi. Karyawan yang berpengalaman
dapat langsung menyelesaikan tugas dan pekerjaanya. Karyawan hanya memerlukan
pelatihan dan petunjuk yang relatif singkat. Sebaliknya karyawan yang hanya
mengandalkan latar belakang pendidikan dan gelar yang disandangnya, belum tentu
mampu mengerjakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan cepat.
 Interview
- Menghindari kesalahan informasi/ data yang simpang siur
- Informasi/ data dari hasil wawancara merupakan pelengkap informasi awal
- Memperoleh informasi secara komprehensif, akurat, jujur, dan mendalam
- Mendapatkan informasi dan data yang objektif dan berimbang
- Menggali kemunkinan adanya perspektif baru atas suatu masalah

 Usia
Faktor usia tenaga kerja yang lulus seleksi perlu dipertimbangkan dalam penempatan tenaga  
kerja. Penempatan tenaga kerja berdasarkan usia perlu dilakukan untuk menghindari
rendahnya produktivitas yang dihasilkan oleh  karyawan yang bersangkutan
 Kecakapan atau keahlian
Kecakapan atau keahlian untuk melakukan suatu pekerjaan yang harus di peroleh
dalam praktek, keterampilan kerja ini dapat di kelompokan menjadi 3 kategori yaitu:
a.     Keterampilan mental, seperti menganalisis data, membuat keputusan dll.
b.    Keterampilan fisik, seperti membetulkan listrik, mekanik, dll.
c.    Keterampilan social, seperti mempengaruhi orang lain, menawarkan barang atau
jasa dll.

5
2. Membangun komunikasi yang baik
 Memberlakukan Kerja Tim Bergilir
Ada kalanya sebuah proyek akan lebih efektif dikerjakan secara tim. Manfaatkan hal ini
untuk membangun komunikasi antar karyawan. Misalkan bulan ini ada proyek A, bagilah
karyawan menjadi kelompok A, B, dan C untuk menyelesaikannya. Bulan berikutnya, ketika
datang proyek B, rubah komposisi tim A, B, dan C sehingga masing-masing anggota akan
bertukar pasangan dan bisa merasakan kerja sama dengan anggota tim lainnya. Jadi, tidak
hanya terpaku pada satu tim saja. Selain karyawan bisa belajar hal baru dari karyawan
lainnya, ini akan membuat mereka lebih akrab satu sama lain sehingga komunikasi pun
terjalin dengan baik.
 Melakukan Kegiatan Olahraga Bersama
Atur jadwal untuk melaksanakan kegiatan olahraga bersama-sama. Bisa dua minggu atau satu
bulan sekali. Sewa gedung olahraga untuk melakukan futsal di akhir pekan dan undang
seluruh karyawan untuk berpartisipasi. Karyawan dari berbagai macam divisi akan hadir dan
melakukan futsal bersama. Di momen-momen seperti ini, pembagian divisi kerja tidak
berlaku karena tujuan bersamanya adalah bermaik futsal. Dengan adanya kebersamaan ini,
karyawan bisa saling mengenal dan dekat satu sama lain. Rasa kebersamaan ini tidak akan
berhenti, tetapi akan berlanjut hingga di kantor saat mereka bekerja.
 Membaur dan Ikut Kebersamaan
Sebagai seorang atasan, tunjukkan wibawa Anda dengan ikut bergabung jika ada acara
kumpul-kumpul dengan karyawan. Dengan begitu, karyawan tidak merasa canggung dan
dengan kehadiran Anda, bisa jadi karyawan lain juga ingin ikut merasakan kebersamaan
dengan atasannya. Semakin banyak karyawan yang bergabung, maka suasana akan semakin
ramai, bukan? Tentu saja ini tak lepas dari peran Anda sebagai penengah. Buat topik yang
menarik untuk dibahas, tapi ingat jangan membahas masalah pekerjaan. Ini bisa Anda
lakukan ketika sedang makan siang di kantin atau saat makan di luar.
 Kegiatan Wisata untuk Seluruh Karyawan
Sebagai tips meningkatkan komunikasi antar karyawan yang terakhir, Anda bisa mengajukan
kepada atasan untuk meminta sejumlah dana tertentu dalam rangka menjalin kebersamaan
antar karyawan. Bagi perusahaan yang cukup besar, tentunya hal ini bukan menjadi masalah.

6
Berikan kesempatan pada karyawan untuk melakukan refreshing dengan mengunjungi tempat
wisata.
Selain bisa melepas penat dari beban pekerjaan, program wisata bersama ini akan
meningkatkan kesempatan karyawan untuk mengobrol dan bersenda-gurau dengan
sesamanya. Jika perlu, lakukan program wisata ini sebagai agenda tahunan.
 Menciptakan Lingkungan Kerja yang Tidak Kaku
Lingkungan kerja yang kaku bisa menjadi penyebab komunikasi antar karyawan menurun.
Deadline yang super ketat, atau ruangan yang bersekat-sekat membuat karyawan sulit untuk
melakukan interaksi dengan sesamanya. Sebisa mungkin, atur ruangan yang bisa
memudahkan karyawan untuk bercakap-cakap sembari bekerja agar tidak stres. Mengobrol
selama batas wajar pada saat bekerja bisa memperkuat komunikasi antar karyawan. Deadline
boleh ketat, tapi ingat, karyawan juga manusia. Kurangi tingkat stres mereka dengan
membuatnya lebih mudah berkomunikasi satu sama lain.
3. Memfasilitasi Kebutuhan Karyawan
 Memberikan tunjangan

 Memberikan kendaraan dan rumah dinas

 Memberikan asuuransi yang lengkap

 Memberikan bonus atas prestasi pekerja yang telah dilakukan

4. Mengembangkan SDM
 Refleksi Diri
Sebagai tahap awal dalam pengembangan dan pelatihan SDM, refleksi diri akan menjadi
acuan bagi Manajer Personalia dalam memberikan pelatihan dan pengembangan SDM.
Manajer Personalia dapat memberikan edukasi mengenai pemahaman kepribadian dan
karakter dalam diri setiap individu. Menyediakan Personal Development Plan dan Personal
Goal Setting dapat dijadikan sebagai acuan pribadi seorang karyawan dalam proses
pembelajaran dan tujuan yang ingin dituju dalam sebuah lingkungan perusahaan, juga
menjadi acuan bagi Manajer Personalia dalam membuat sebuah pelatihan.
 Pengalaman Tim
Interaksi dua orang atau lebih akan memberikan pengembangan dan pelatihan tersendiri bagi
SDM dalam sebuah perusahaan. Mengapa hal ini dibutuhkan? Tim dituntut untuk dapat

7
melakukan kerja sama, kreatif dalam mengembangkan ide, problem solving, dan hal-hal lain
yang dapat memberikan pembelajaran dalam sebuah tim. Di mana dalam sebuah tim bekerja
dengan berbagai latar belakang skill, karakter, dan kepribadian yang berbeda sehingga dapat
menimbulkan tantangan dan pengembangan diri seseorang dalam bersosialisasi,
interpersonal, komunikasi, dan lain sebagainya.
 Lingkaran Belajar
Forum group discussion, rapat, maupun pemecahan masalah bersama akan menjadi salah satu
metode yang efektif dan efisien bagi pegawai dalam membahas maupun menyelesaikan
berbagai permasalahan dan pekerjaan. Di mana dalam lingkaran belajar ini menuntut para
pegawai untuk menghadapi dan berbagai risiko permasalahan yang memungkinkan terjadi.
Di sini akan terbentuk SDM yang memiliki karakter lebih bijak dalam menyikapi sesuatu.
Sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan terkait.
 Seminar
Anda juga bisa memberikan seminar mengenai skill terkait, knowledge, kapasitas dengan
melibatkan banyak pihak, seperti expertise yang andal dalam bidangnya. Seminar ini dapat
dibuat secara bertahap, misalnya quarter maupun memfokuskan pada 1 skill dan knowledge,
seperti contohnya pelatihan IT, pelatihan kepemimpinan, dan sebagainya.
 Mentoring
Memberikan pelatihan secara personal dengan memberikan feedback, motivasi, membagi
pengalaman, maupun proses pembelajaran dengan cara yang lebih intensif. Dalam proses ini
lebih pada mengembangkan personal individu dan kapasitasnya.
 Resources Sharing
Dalam era digital saat ini, sangat penting penggunaan media-media virtual sebagai sumber
pembelajaran bagi HR di sebuah perusahaan. Virtual platform yang dapat digunakan seperti
webinar, newsletter, blog, maupun sumber informasi mengenai perusahaan. Salah satu
metode ini dinilai menjadi hal yang sangat efektif dalam menyediakan pengetahuan, di mana
SDM dalam sebuah perusahaan sangat mutlak membutuhkan ini dalam beradaptasi,
mengenal, memahami bagaimana operasional, profile, serta visi misi sebuah perusahaan di
mana ia bekerja.
5. Harmonisasi Aturan dan Kebijakan
Peraturan perusahaan dapat mencakup beberapa hal. Mulai dari peraturan hari kerja
dan waktu kerja, kerja lembur, peraturan dan tata tertib, kewajiban bagi pegawai, hak-hak

8
pegawai, larangan bagi pegawai, tindakan disiplin, peringatan tertulis, skorsing, hingga
pemutusan hubungan kerja.
6. Mengembangkan Teknologi
 Membeli mesin terbaru dan tercanggih

 Mengupgrade sistem

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Toyota dalam perkembangannya sudah bagus namun masih ada permasalahan -


permasalahan kecil yang harus di atasin dengan penerapan metode kaizen yaitu berupa enam
langkah jitu dalam membuat inovasi produk, efisiensi rantai pasokan, dan pelaksanaan
manufaktur internal.

Kaizen memiliki inti konsep “bekerja cerdas”, bukan “bekerja keras”. Misalnya dalam
meningkatkan produksi. Di dalam Kaizen tidak perlu menambah waktu dan tenaga kerja, tapi
yang dilakukan adalah menghasilkan produk berkualitas layak jual dalam jumlah lebih besar
dengan menggunakan tenaga kerja, mesin, dan batasan waktu yang sudah ada. Kaizen sangat
meminimalisir pemborosan dalam berbagai sektor. Efisiensi sangat ditekankan sekali dalam
proses kerja dalam pelatihan metode Kaizen.

3.2 Saran
Banyak hal yang harus di lakukan eksekutif pemasaran :

1.Apabila eksekutif pemasaran dan produksi dapat melakukan ketiga kegiatan di atas maka
Toyota akan mencapai target pasar dengan penjualan terbanyak dan menjadi yang utama.

2. Selain itu para eksekutif harus mendegarkan konsumen apa yang di inginkan mereka
terhadap mobil agar dapat berinovasi menciptakan produk baru. Dengan begitu konsumen
merasa puas dengan membeli produk Toyota.

3. Memperbaiki iklan agar konsumen merasa tertarik dan mau membeli Toyota.

9
10
DAFTAR PUSTAKA

Buku Manajemen Sumber Daya Manusia Garry Dessler

https://selviepey.blogspot.com/2014/06/analisis-perusahaan-toyota_7909.html

11

Anda mungkin juga menyukai