Seminar DM Bab 1-3
Seminar DM Bab 1-3
PENDAHULUAN
1
Pada penyandang DM dapat terjadi komplikasi pada semua
1.2 Tujuan
Mellitus
Mellitus
Mellitus.
Mellitus.
2
4) Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pathway dan respon
Diabetes Mellitus.
Diabetes Mellitus.
Diabetes Mellitus.
Mellitus.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian
2.1.2. Etiologi
anti bodi yang merusak sel-sel beta atau degenerasi sel-sel beta.
4
Diabetes jenis awitan maturitas disebabkan oleh degenerasi sel-
begitu jelas, tetapi faktor resiko yang banyak berperan antara lain:
5
yang tinggi membuat pancreas mudah rusak hingga berdampak
d. Pola makan yang salah, kurang gizi atau kelebihan berat badan
diabetes meliputi 4 :
6
b. Idiopatik
4. DNA mitokondria
1. Pankreatitis
2. Trauma/Pankreatektomi
3. Neoplasia
4. Fibro kistik
5. Hemochromatosis
6. Pancreatopathy fibrocalculosus
d. Endokrinopati
1. Akromegali
2. Sindroma Cushing
7
3. Glukagonoma
4. Pheochromasitoma
5. Hiperthiroidism
6. Somatostatinoma
7. Aldosteronoma
G-interferon
f. Infeksi
1. “Stiff-man” sindrom
melahirkan.
8
2.1.4. Manifestis Klinik
2. Gejala Lain
9
a. Rasa lelah dan kelemahan otot akibat gangguan aliran darah
10
diabetes mellitus bahan protein banyak diformulasikan untuk
(Riyadi, 2008).
adalah:
11
b. Gula darah 2 jam post prandial< 140 mg/dl digunakan untuk
bukan didiagnostik.
hasil positif.
12
i. Insuliin serum puasa: 2-20 mu/ml glukosa sampai 120
2.1.6. Penatalaksanaan
1. Diet
13
d. Mengevaluasi efektifnya perencanaan makan orang
diabetes.
14
a. Mengandung banyak gula
sederhana:
cream.
2. Latihan
3. Pemantauan (Monitoring)
15
untuk mencapai kadar glukosa darah senormal mungkin,
a. Kendali glikemik
4. Terapi Obat
Oral (OHO)
16
glukonegenesis dihati, dan meningkatkan afinitas
2) Insulin
a) DM tipe I
c) DM kehamilan
h) DM operasi
i) DM patah tulang
j) DM dan underweight
17
c) Terdapat sediaan insulin campuran (Mixed Insulin)
suntik.
5. Edukasi
(Almatsier,2006)
2.1.7. Komplikasi
yaitu:
1. Komplikasi akut
18
benda-benda keton akan dipakai sel. Kondisi ini akan
asidosis.
2. Komplikasi kronik
stroke.
(Riyadi,2008).
19
20
2.1.8. WOC
Kelainan genetic
Gaya hidup stres Malnutrisi obesitas Infeksi
Penyampaian kelainan
Meningkatkan beban Merusakpankreas Peningkatan Merusak
pancreas
metabolik pankreas kebutuhan insulin pankreas
Hiperglikemia Prognosapenyakit,
perawatanjangkapan MRS Ansietas
jang
23
B1 B2 B3 B4 B5 B6
Sel tidak
Kadar gula lebih Glukosa menumpuk Hiperosmolalitas Sel tidak memperoleh Peningkatan
memperoleh
dari 400 mg/dl dalam darah nutrisi viskositas darah
nutrisi
24
2.2 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian Primer
1) Airway
2) Breathing
dalam)
3) Circulation
detik
4) Disability
suara
25
rangsangan nyeri
nyeri
b. Pengkajian Sekunder
1) Pengkajian SAMPLE
penyakitnya.
diuretik
26
Event (E):adanya faktor resiko, riwayat keluarga, obesitas,
badan
hiperosmolar nonketotik
27
Defenisi: pernapasan 4. Monitor peralatan oksigen
kelebihan pertukaran gas untuk memastikan bahwa
atau defisit Tekanan parsial alat tersebut tidak
pada oksigen didarah mengganggu upaya
oksigenasi arteri (PaO2) pasien untuk bernapas
dan/ atau Saturasi oksigen 5. Sediakan oksigen ketika
eliminasi Keseimbangan pasien
karbon ventilasi dan dibawa/dipindahkan
dioksida pada perfusi NIC: monitor pernapasan
membran Dengan indikator: 1. Monitor pola napas
alveolar- 1. Deviasi berat (misalnya
kapiler dari kisaran bradipnea,takipnea,hiperv
normal entilasi, pernapasan
2. Deviasi yang kusmaul,pernapasan 1:1
cukup berat apneustik, respirasi biot
dari kisaran dan pola ataxic)
normal 2. Monitor saturasi oksigen
3. Deviasi pada pasien yang
sedang dari tersedasi (seperti sa02
kisaran normal sv02 sp02) sesuai
4. Deviasi ringan dengan protokol yang ada
dari kisaran 3. Auskultasi suara napas
normal catat area dimana terjadi
5. Tidak ada penurunan atau tidak
deviasi dari adanya ventilasi dan
kisaran normal keberadaan suara napas
tambahan
4. Monitor kecepatan jalan
irama kedalaman dan
kesulitan bernapas.
2 Kekurangan Pasien akan NIC: Manajemen cairan
28
volume meningkat cairan 1. Monitor status hidrasi
cairan yang adekuat. (misalnya, membran
berhubungan Setelah dilakukan mukosa lembab, denyut
dengan tindakan nadi adekuat dan tekanan
sindrom keperawatan dalam ortostatik)
hiperglikemik waktu 30 menit 2. Monitor hasil laboratorium
hiperosmolar dengan kriteria hasil yang relevan dengan
nonketik NOC: retensi cairan
keseimbangan (peningkatan berat
Defenisi: cairan jenis,peningkatan
kehilangan Tekanan darah BUN,penurunan
cairan dan Denyut nadi radial hematokrit dan
elektrolit Keseimbangan peningkatan kadar
tubuh yang intake dan out put osmolalitas urin)
berlebihan dalam 24 jam 3. Berikan terapi IV seperti
Turgor kulit yang ditentukan
Kelembaban 4. Monitor reaksi pasien
membran mukosa terhadap elektrolit yang
Hematokrit diresepkan
Berat jenis urine 5. Distribusikan asupan
Dengan indikator cairan selama 24 jam
1. Sangat
terganggu
2. Banyak
terganggu
3. Cukup
terganggu
4. Sedikit
terganggu
5. Tidak
terganggu
29
3 Resiko kadar Pasien tidak akan NIC: Manajemen
glukosa menunjukkan tanda- Hiperglikemi
darah tidak tanda terjadinya 1. Monitor kadar glukoa
stabil kadar glukosa darah sesuai indikasi
berhubungan tidak stabil 2. Monitor tanda dan gejala
dengan NOC:Keparahan hiperglikemi:
penurunan hiperglikemia poliuria,polidipsi,polifagia,
berat badan Peningkatan urin kelemaha, letargi,
Defenisi out put malaise,pandangan kabur
beresiko Peningkatan haus atau sakit kepala
variasi tingkat Lapar berlebihan 3. Monitor ketonurin, sesuai
glukosa/ gula Kelelahan indikasi
darah berada Malaise 4. Monitor nadi dan tekanan
diluar kisaran Sakit kepala darah ortostatik sesuai
normal yang Pandangan kabur indikasi
dapat Mual 5. Berikan insulin sesuai
mengganggu Mulut kering resep
kesehatan Nafas bau buah 6. Monitor akses IV sesuai
Gangguan kebutuhan
elektrolit 7. Berikan cairan IV sesuai
Peningkatan kebutuhan
glukosa darah 8. Berikan kalium sesuai
Dengan indikator resep
1. Berat 9. Batasi aktivitas ketika
2. Besar kadar glukosa darah lebih
3. Sedang dari 250 mg/dl khususnya
4. Ringan jika ketonurin terjadi
5. Tidak ada
30
dengan agen dilakukan tidak 1 jam komperehensif yang
cedera 15 menit dengan meliputi
biologis kriteria hasil lokasi,karakteristik,onset/
Defenisi NOC: Kontrol nyeri durasi,frekuensi,kualitas,
pengalaman Mengenali kapan intensitas atau berat nyeri
sensori dan nyeri terjadi dan faktor pencetus
emosional Menggambarkan 2. Pastikan perawatn
yang tidak faktor penyebab analgesik bagi pasien
menyenangk Menggunakan dilakukan dengan
an yang tindakan pemantauan yang ketat
muncul akibat pengurangan 3. Ajarkan prinsip-prinsip
kerusakan nyeri tanpa manajemen nyeri
jaringan yang analgesik 4. Dorong pasien untuk
aktual atau Menggunakan menggunakan obat-
potensial analgesik yang obatan penurun nyeri
atau direkomendasikan yang adekuat
digambarkan Melaporkan nyeri 5. Dorong pasien untuk
dalam hal yang terkontrol mendiskusikan
kerusakan Dengan indikator pengalamn nyerinya
sedemikian 1. Tidak pernah sesuai kebutuhan
rupa yang menunjukkan NIC: Pemberian analgesik
tiba-tiba atau 2. Jarang 1. Tentukan lokasi,karakteris
lambat dari menunjukkan tik,kualitas dan keparahan
intensitas 3. Kadang- nyeri sebelum mengobati
ringan hingga kadang pasien
berat dengan menunjukkan 2. Cek perintah pengobatan
akhir yang 4. Sering meliputi obat, dosis dan
dapat menunjukkan frekuensi obat analgesik
diantisipasi 5. Secara yang diresepkan
atau konsistensi 3. Cek adanya riwayat alergi
diprediksi dan menunjukkan obat
31
berlangsung NOC: pengetahuan 4. Evaluasi kefektifan
< 6 bulan manajemen nyeri analgesik dengan interval
Tanda dan gejala yang teratur pada setiap
nyeri setelah pemberian
Strategi untuk khususnya setelah
mengontrol nyeri pemberian pertama kali,
Rejimen obat juga observasi adanya
yang diresepkan tanda dan gejala efek
Efek terapeutik samping (depresi
obat pernapasan, mual dan
Teknik posisi muntah, mulut kering dan
yang efektif konstipasi)
Teknik relaksasi 5. Ajarkan tentang
yang efektif penggunaan analgesik,
Imajinasi startegi untuk
terbimbing yang menurunkan efek
efektif samping dan harapan
Distraksi yang terkait dengan
efektif keterlibatan dalam
Dengan indikator keputusan pengurangan
1. Tidak ada nyeri.
pengetahuan
2. Pengetahuan
terbatas
3. Pengetahuan
sedang
4. Pengetahuan
banyak
5. Pengetahuan
sangan banyak
32
.2.4 Implementasi
ditetapkan/dibuat.
.2.5 Evaluasi
BAB 3
33
LAPORAN KASUS
Umur : 70 tahun
Alamat : Lembata
Agama : Katholik
Ruang : Emergency
2. Pengkajian primer
34
2) Breathing
3) Circulation
a. Vital sign:
2) Nadi : 88x/Menit
3) Suhu : 36,20 C
4) Respirasi : 22 x/Menit
5) SpO2 : 99 %
d. Akral : Dingin
4) Disability
Alert :-
Pain :-
Unrespon :-
f. Gangguan motorik
35
Skala untuk ekstremitas atas dan bawah adalah 3
gaya gravitasi)
g. Gangguan sensorik
3. Pengkajian Sekunder
lalu.
2) Allergies :
3) Medications :
4) Past Illness :
36
pernah mengalami luka pada kaki tetapi setelah di rawat di
5) Last Meal :
sampai muntah.
6) Event :
4 5 sensorik + +
4 5 + +
37
metformin 3x500mg, paracetamol3x500mg, omeprazole
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil Laboratorium :
MCV,MCH,MCHC
38
MCV 76.1 (L) 81.0-96.0 fl
MCH 26.7 (L) 27.0-36.0 pg
MCHC 35.1 31.0-37.0 g/L
KIMIA DARAH
Fungsi ginjal
Ureum darah 68,3 (H) 16,6-48,5 mg/dl
Kreatinin darah 1,6 (H) 0,6-1.3 mg/dl
Fungsi Hati
SGOT 37 <=40 U/L
SGPT 60 (H) <=41 U/L
Elektrolit
Natrium darah 130.4 135.0-148.0 mmol/L
Kalium darah 2.71 3.50-4.50 mmol/L
Klorida darah 91.5 98.0-107.0 mmol/L
URINALISA
Urine Lengkap
Makroskopis&
Kimia Urine
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Agak keruh Jernih
Berat jenis 1,010 1,000-1,030
pH 5,0 4,5-8,0
Leukosit esterase Negative Negative
Nitrit Negative Negative
Protein 150,0 Negative
Glukosa +4 Negative
Keton Negative Negative
Urobilinogen Negative Negative
Billirubin Negative Negative
Darah +2 Negative
SEDIMEN URINE
Eritrosit 15,25/ipb 0-2
Leukosit 2-5/ipb 0-5
Silinder + silinder Negative
eritrosit
Sel epitel +2/ipk +1
Kristal + tripel fosfat Negative
Bakteri Negative Negative
Lain-lain Negative Negative
b. EKG
HR: 85, Irama: Reguler, Ada T Inverted V1-V3
Kesan: Iskemik anteroseptal.
39
c. Radiologi
Direncanakan untuk pemeriksaan foto thoraxs pada tanggal
27 Juli 2016.
5. Terapi Medik:
ANALISA DATA
40
No DATA Etiologi Masalah
Kekurangan Volume
Cairan
41
Pathway Kasus
Kelainan genetik Gaya hidup stress malnutrisi obesitas infeksi Usia
Hiperglikemia
42
Sel tidak Hiperglikemi Peningkatan Peredaran darah Pembentukan
memperoleh nutrisi a viskositas darah dalam PD tidak plak dan
lancar aterklerosis
Kadar gula
Starvoid seluler lebih dari 400
mg/dl
Kerja jantung
Kerja ginjal meningkat meningkat dlam
Pembongkaran
untukfiltrasi, absorbsi dan memompa darah
glikogen di lemak, hati
sekskresi
dan otot untuk energi
Berkeringst, dehidrasi,
mukosa mulut kering,
CRT >2 detik
Kekurangan volume
cairan
43
3.3 Diagnosa Keperawatan
44
.4 INTERVENSI, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Tangg Tujuan dan kriteria
Diagnosa Intervensi Implementasi Evaluasi
al/Jam hasil
26-07- Kekurangan Pasien akan NIC: Manajemen cairan 17.37. Memasang O2 nasal S: Pasien mengatakan
2016/ volume cairan menunjukkan kanul 3 liter/menit masih lemah
17.35 b.d sindrom 1. Jaga intake/asupan yang akurat
volume cairan yang 17.42. Melakukan pemeriksaan O:Klien masih tampak
hiperglikemik dan catat output (pasien)
hiperosmolar adekuat. Setelah GDS POCT
2. Monitor status hidrasi (membran Lemah, TTV; TD: 140/80
nonketotik dilakukan tindakan 17.45 Memberikan cairan Nacl mmHg, N: 80x/mnt, S:
ditandai dengan mukosa lembab,denyut nadi 36,5 , RR: 20x/mnt, SPO2
keperawatan selama 0,9% loading 2000 ml.
Keluarga pasien adekuat dan tekanan darah 100%, GDS 1: 559 mg/dL,
mengatakan Tn. 30 menit dengan 17.50. Mengambil sampel untuk GDS 2: 532 mg/dL, GDS:
ortostatik)
F.M lemas dan kriteria pemeriksaan darah 476 mg/dL, GDS 3: 453
3. Monitor hasil laboratorium yang mg/dL
keringat dingin lengkap
sejaktadi sore NOC:Keseimbangan relevan dengan retensi cairan A: masalah belum teratasi
pukul 17.00 18.00. Melakukan pemeriksaan
cairan (peningkatan berat jenis, EKG 12 lead
Wita setelah P:intervensi dilanjutkan.
makan, peningkatan BUN, penurunan
Tekanan darah 18.10.Memberikan injeksi
kemudian hematokrit dan peningkatan kadar
Denyut nadi novorapid 6 unit dibolus
pasien tidak osmolalitas urine) dengan 10 cc Nacl 0,9%/iv
sadarkan diri. radial
Keluarga 4. Monitor tanda-tanda vital pasien
Keseimbangan 18.15. Mengambil sampel urine
mengatakan 5. Berikan terapi IV seperti yang
nafsu makan intake dan output 18.40. mengecek GDSdan
ditentukan
menurun, mual dalam 24 jam mengecek TTV
6. Berikan cairan dengan tepat
(+), muntah (-),
19.20 Melakukan konsultasi
45
kesadaran: Turgot kulit 7. Distribusikan asupan cairan selama dengan dokter spesialis
Apatis, GCS: E3 Kelembaban 24 jam penyakit dalam.
M5 v(Afasia
membran 20.45 Mengecek GDS
Motorik),GDS:
559mg/dl,mukos mukosa
20.50. Memberikan terapi obat
a bibir kering, Hematokrit novorapid 1 unit/jam/SP
hasil
Berat jenis urine
laboratotium: 21.10. Memasang cairan RL 500
Natrium NOC: Hidrasi ml drip KCL 50 meq/8 jam
130,4mmol/liter, Haus
Kalium 2,71 21.30 Mengecek GDS, lapor
Warna urin keruh dokter
mmol/
liter,Klorida Nadi cepat dan
21.35 Pasien dipindahkan ke
darah 91,5 lemah ruangan Batesda 2 (D1)
mmol/liter TTV: Peningkatan
TD: 160/84
mmHg, N: 88 x/ hematocrit
menit, S: 36,20C
, RR:22 x/ menit
.
46