Abstrak—Gangguan hubung singkat fasa ke tanah dan fasa dengan kemungkinan gangguan terkecil terhadap operasi
ke fasa merupakan salah satu permasalahan yang sering normal.
terjadi dalam pengoperasian transformator daya pada sistem PLTD Buntok sebagai satu-satunya sumber
pembangkitan listrik di PLTD Buntok Kalimantan Tengah. pembangkitan energi listrik di daerah Buntok harus
Permasalahan yang dihadapi di sini adalah terjadinya
memiliki sistem proteksi yang handal, untuk menjamin
miskoordinasi antara pengaman transformator daya sehingga
ketika salah satu trafo dari pembangkit mengalami gangguan kontinuitas pelayanan energi listrik kepada masyarakat.
maka trafo lain juga akan terputus dari saluran sehingga akan Selain itu harga dari peralatan pembangkitan khususnya
mengurangi keandalan atau kontinuitas dari penyaluran transformator yang cukup mahal menuntut adanya sistem
tenaga listrik ke konsumen. Salah satu penyebabnya adalah pengaman yang dapat melindungi peralatan tersebut.
koordinasi rele pengaman pada masing-masing trafo yaitu Paper ini akan membahas koordinasi peralatan
OCR, DR, dan GFR yang tidak sesuai dengan standar pengaman pada transformator daya di PLTD Buntok dengan
keandalan yang ditentukan. Untuk meningkatkan kinerja dari menggunakan software ETAP Powerstation. Koordinasi
rele pengaman, maka perlu dilakukan analisa koordinasi rele relay yang akan dianalisa adalah OCR (Over Current
pengaman dengan menggunakan ETAP Power Station. Setelah
Relay), GFR (Ground fault Relay) dan Differential relay
dilakukan koordinasi ulang didapatkan perbaikan seting OCR
dan GFR lebih cepat 0,4 detik dari setingan awal, seting DR yang terpasang pada transformator pembangkitan. Tujuan
lebih cepat 0,03 detik dari seting awal 0,05 detik menjadi 0,02 dari koordinasi ulang relay pengaman ini adalah untuk
detik. Uji coba menunjukkan bahwa pada saat terjadi mengatur kembali seting relai yang lebih tepat, selektif dan
gangguan hubung singkat di salah satu trafo, hanya PMT dari sensitif, agar dapat meminimalisasi kerusakan transformator
trafo tersebut yang trip tanpa mengganggu rele pengaman yang disebabkan karena gangguan hubung singkat dan
trafo yang lain. meningkatkan kontinuitas dan keandalan penyaluran tenaga
listrik ke konsumen.
Kata Kunci—Koordinasi relay, ETAP
II. DASAR T EORI
I. PENDAHULUAN A. Sistem Proteksi
Keandalan dan kemampuan sistem tenaga listrik dalam
Sistem proteksi merupakan komponen penting dalam di sebuah jaringan sangat tergantung pada sistem proteksi yang
semua bagian sistem tenaga listrik baik di sisi digunakan. Oleh sebab itu dalam perencanaan suatu sistem
pembangkitan, transmisi, distribusi maupun pada tenaga listrik, perlu dipertimbangkan kondisi-kondisi
pemaikaian di industri dan rumah tangga. Sistem proteksi gangguan yang mungkin terjadi pada sistem, melalui analisa
yang handal memungkinkan tenaga listrik yang dihasilkan gangguan. Sistem proteksi dipasang pada peralatan-
dapat ditransmisikan dan didistribusikan dengan tingkat peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, seperti generator,
kualitas dan keandalan yang tinggi kepada konsumen. Selain transformator, jaringan dan lain-lain terhadap kondisi
itu sistem proteksi berfungsi sebagai sistem pengaman abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu
terhadap peralatan-peralatan yang terpasang pada sistem dapat berupa hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih.
distribusi untuk melindungi peralatan saat terjadi gangguan Dengan demikian sistem proteksi itu berfungsi untuk:
pada sistem. 1) Menghindari ataupun mengurangi kerusakan peralatan-
Dalam sistem jarigan pada pembangkit listrik tidak peralatan akibat gangguan (kondisi abnormal
menutup kemungkinan terjadi gangguan terutama gangguan sistem).Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang
yang disebabkan oleh alam. Gangguan yang sering terjadi digunakan maka akan semakin kecil pengaruh gangguan
antara lain kawat penghantar putus, kerusakan pada terhadap kemungkinan kerusakan alat.
pembangkit, gangguan pada saluran akibat petir, gangguan 2) Cepat melokalisir jangkauan daerah yang terkena
hubung singkat maupun gangguan dari peralatan itu sendiri. gangguan, menjadi sekecil mungkin.
Dengan adanya gangguan yang tidak dapat diprediksi maka 3) Dapat menyalurkan listrik dengan keandalan yang tinggi
diperlukan suatu peralatan pengaman (sistem proteksi) yang kepada beban yang dialiri dan juga mutu listrik yang
tepat dan dapat diandalkan pada peralatan sistem tenaga baik.
listrik serta pengoperasian dan pemeliharaan yang baik. 4) Mengamankan manusia terhadap bahaya yang
Relai proteksi harus dapat mengenal kondisi abnormal pada ditimbulkan oleh listrik.
sistem tenaga dan melakukan langkah-langkah yang Pengetahuan mengenai arus-arus yang timbul dari
dianggap perlu untuk menjamin pemisahan gangguan berbagai tipe gangguan pada suatu lokasi merupakan hal
yang sangat dasar bagi kelangsungan operasi proteksi secara
39
ELEKTRIKA – Volume 01, Nomor 01, September 2017 ISSN: 2597-7296
efektif. Jika terjadi gangguan pada sistem, para operator Definite Time Relay yaitu koordinasinya mudah dan waktu
yang merasakan adanya gangguan tersebut diharapkan kerjanya tidak tergantung oleh kapasitas pembangkit,
segera dapat mengoperasikan pemutus-pemutus tenaga yang sedangkan kelemahannya terjadi komulasi waktu pada rele
tepat untuk mengeluarkan sistem yang terganggu atau di hulu untuk sistem yang besar, yaitu akumulasi waktu
memisahkan peralatan dari jaringan yang terganggu. tidak diharapkan dan bila diterapkan pada pengaman
Mengingat arus gangguan yang cukup besar, maka perlu gangguan tanah jaringan distribusi radial, bisa menimbulkan
secepat mungkin dilakukan proteksi untuk mendeteksi masalah simpatetik tripping.
keadaan-keadaan yang tidak normal tersebut dan selanjutnya
menginstruksikan pemutus tenaga yang tepat untuk bekerja 2) Rele Arus Lebih Waktu Terbalik (Inverse Time
memutuskan rangkaian atau sistem yang terganggu. Relay). Rele arus lebih terbalik memberikan perintah kepada
pemutus tenaga (PMT) pada saat terjadi gangguan bila besar
B. Rele Pengaman arus gangguannya melampaui arus penyetelannya dan
Rele pengaman pada sistem tenaga listrik berfungsi jangka waktu kerja rele dari pick up, waktunya berbanding
untuk (1) mendeteksi, mengukur dan menentukan bagian terbalik dengan besar arusnya.
sistem yang terganggu serta memisahkan secara cepat dan Jadi dapat dikatakan bahwa rele arus lebih waktu tertentu
tepat sehingga sistem lainnya tidak terganggu dapat terbalik mempunyai waktu operasi yang semakin singkat
beroperasi secara normal, (2) mengurangi kerusakan yang untuk arus gangguan yang semakin besar dan waktu operasi
lebih parah dari peralatan yang terganggu, (3) mengurangi yang semakin lama untuk arus gangguan yang semakin
pengaruh gangguan terhadap bagian sistem yang lain yang kecil.
tidak terganggu di dalam sistem tersebut serta mencegah
meluasnya gangguan, dan (4) memperkecil bahaya bagi
manusia. Sedangkan un tuk melaksanakan fungsi di atas
maka rele pengaman harus memenuhi persyaratan-
persyaratan antara lain dapat diandalkan (reliable), selektif,
waktu kerja rele cepat, peka, dan ekonomis.
Di dalam sistem proteksi banyak sekali jenis rele
pengaman yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan,
Gambar 2. Karakteristik Rele Arus Lebih Waktu Tertentu
jenis gangguan maupun tergantung dari jenis peralatan yang
diproteksi, antara lain rele pengaman arus lebih (over
Rele arus waktu terbalik ini dapat dibagi lagi menjadi
current relay), rele pengaman gangguan ke tanah (ground
empat, yaitu [3]:
fault relay), rele keseimbangan arus (differential rele), dll.
1. Berbanding terbalik (inverse)
2. Sangat berbanding terbalik (very inverse)
C. Rele Arus Lebih (Over Current Relay)
3. Sangat berbanding terbalik sekali (extremely inverse)
Rele arus lebih bekerja berdasarkan adanya kenaikan
4. Long inverse
arus yang melebihi suatu nilai pengaman tertentu dan jangka
waktu tertentu. Fungsi utama dari rele arus lebih ini adalah
untuk mendeteksi adanya arus lebih kemudian memberi
perintah kepada pemutus tenaga (PMT) untuk membuka
(open circuit). Rele arus lebih dapat dibedakan berdasarkan
kecepatan responnya sebagai berikut.
0.14
(inverse) t (1)
(I 1)
0.02
Gambar 1.Karakteristik Rele Arus Lebih Waktu Tertentu
13.5
( very inverse) t (2)
( I 1)
Waktu operasi rele dapat diset pada suatu nilai tertentu 80
untuk arus yang sama dan lebih besar dari nilai “pick ( extreme inverse) t 2 (3)
up”nya, sehingga waktu operasi rele dapat diatur sesuai ( I 1)
dengan kebutuhan koordinasi. Adapun keuntungan dari
40
ELEKTRIKA – Volume 01, Nomor 01, September 2017 ISSN: 2597-7296
120 C xV f
(long inverse) t (4) I gg , I (5)
( I 2 1) Z0 Z f
dimana I adalah perbandingan arus dan t adalah waktu kerja
rele. dimana:
I gg , I = arus gangguan antar fasa
3) Rele arus Lebih Waktu Seketika (Instantenous Relay). Vf = tegangan fasa netral
Rele arus lebih waktu seketika yaitu rele yang jangka waktu C = faktor tegangan
mulai pick up sampai selesainya kerja rele sangat singkat Zf = impedansi titik gangguan
(20-40 ms) tanpa penundaan waktu.Kerja dari rele ini tidak Z1, Z2, Z0 = impedansi urutan positif, negatif, nol
tergantung dari besarnya arus gangguan / arus yang 6) Rele Keseimbangan Arus (Differential Relay) [5].
menggerakkannya.Jadi rele ini akan memberikan perintah Relai keseimbangan arus adalah satu rele pengaman utama
kepada pemutus beban (PMT) pada saat terjadi gangguan sistem tenaga listrik yang bekerja seketika tanpa koordinasi
biloa besar arus gangguannya melampaui penyetelannya (In) rele disekitarnya, sehingga waktu kerja dapat dibuat secepat
dan jangka waktu kerjanya singkat. mungkin. Daerah pengamananya dibatasi oleh pasangan
trafo arus (CT) dimana rele diferensial dipasang sehingga
rele differential tidak dapat dijadikan sebagai pengaman
cadangan untuk daerah berikutnya. Rele proteksi differeftial
bekerja dengan prinsip keseimbangan arus masuk dan arus
keluar (current ballance). Prinsip kerja rele ini adalah untuk
membandingkan arus yang masuk ke peralatan dengan arus
yang keluar dari peralatan tersebut. Jadi secara umum fungsi
dari rele diferensial adalah untuk mengamankan
Gambar 4. Karakteristik Rele Arus Lebih Waktu Seketika
transformator terhadap gangguan hubung singkat yang
terjadi di dalam daerah pengamanan peralatan atau sistem.
4) Rele Arus Lebih Inverse Devinite Minimum Time Prinsip kerja tersebut berdasarkan hukum kirchoff arus
(IDMT). Rele arus lebih IDMT merupakan kombinasi yaitu besar arus yang masuk pada suatu titik sama besarnya
karakteristik anatara rele arus lebih waktu terbalik dan rele dengan besar arus yang keluar dari titik tersebut, dengan
arus lebih waktu tertentu. Rele arus lebih dengan kata lain membandingkan jumlah arus masuk ke sisi primer
karakteristik IDMT merupakan rele yang mempunyai (Ip) sama dengan jumlah arus yang keluar dari sisi sekunder
karakteristik kerja waktu arus berbanding terbalik untuk arus (Is). Rele keseimbangan arus akan mendeteksi dan mengirim
gangguan yang kecil dan waktu tertentu untuk arus sinyal ke pemutus tenaga (PMT) jika terjadi perbedaan arus
gangguan yang besar. Rele tersebut berkerja dengan jangka yang masuk dengan arus yang keluar.
waktu mulai rele pick up sampai selesainya kerja rele
dengan waktu arus berbanding terbalik untuk nilai arus Id I p IS (6)
gangguan kecil setelah pick up dan berubah menjadi waktu
tertentu untuk nilai arus gangguan besar.
dimana
Id : arus diferensial (A)
Ip : arus sisi masuk (A)
Is : arus sisi keluar (A)
41
ELEKTRIKA – Volume 01, Nomor 01, September 2017 ISSN: 2597-7296
42
ELEKTRIKA – Volume 01, Nomor 01, September 2017 ISSN: 2597-7296
43
ELEKTRIKA – Volume 01, Nomor 01, September 2017 ISSN: 2597-7296
44
ELEKTRIKA – Volume 01, Nomor 01, September 2017 ISSN: 2597-7296
TABEL IV
HASIL SETING ULANG R ELE PENGAMAN
Gambar 11. Hasil Simulasi Gangguan dan Kerja Rele Pengaman Setelah
Penyetelan
45
ELEKTRIKA – Volume 01, Nomor 01, September 2017 ISSN: 2597-7296
Setelah melakukan perancangan dan menganalisa [1] Anderson Anvenue, Markham, Ontario “Transformer Management
koordinasi rele proteksi transformator pada sistem Relay Instruction Manual” GE Power Management. Canada . 2001.
kelistrikan di PLTD Buntok, maka kesimpulan bahwa untuk [2] Denno, K , “Electric Protective Device : Protection With Energy
Saving “McGraw-Hill.1994.
mendapatkan koordinasi rele pengaman yang dapat bekerja [3] J lewis, Blackburn “ Protective Relaying “Principles And
secara optimal, seting OCR dan GFR diubah menjadi lebih Applications”second edition. 2004
cepat 0,4 detik dari seting awal, Seting DR diubah lebih [4] Levallois, Perret, “ “Network Protection & Automation
cepat 0,03 detik dari seting awal. Hasil Seting OCR dan Guide”.ALSTOM, France. 2002
[5] Sukmawidjaja, Maula. 1995. Edisi ke-2. “Teori Soal Dan
GFR menjadi lebih sensitif dan selektif. Rele bekerja jika Penyelesaian Analisa Sistem Tenaga Listrik II”. Jakarta: Jurusan
gangguan yang terjadi di daerah pengamanan rele tersebut Teknik Elektro,Universitas Trisakti.
tanpa terpengaruh dari daerah pengamanan yang lain.
46