GANGGUAN PADA The Carnitine System AKIBAT CHEMOTHERAPY
DAPAT DIATASI DENGAN PEMBERIAN L-CARNITINE.
Bentuk gangguan atau kelainan yang timbul
tergantung pada aspek The Carnitine System yang terganggu: - Secara umum berupa terganggunya pembentukan bio-energy ATP di mitokondria. - Ifosfamide; mengakibatkan terbentuknya nonmetabolizable acyl CoA, yang hanya bisa didetoxifikasi oleh L-carnitine, dengan konsekwensi Secondary Carnitine Deficiency - Defisiensi L-Carnitine (Secondary Carnitine Deficiency) akibat penggunaan Cisplatin - Adriamycin; mengakibatkan terbentuknnya ikatan kuat dengan komponen penting membrane mitokondria (cardiolipin), penghambatan enzyme CAT menjadi dasar daripada terjadinya adriamycin cardiotoxicity. - Cisplatin; menghambat reabsorsi L-carnitine di ginjal. - Gangguam fungsi organ tertentu - Kebocoran membrane mitokondria (Mitochondrian Transition Pore, MTP) Apoptosis.
The Carnitine System of MITOCHONDRIA, BERPERAN:
1) Transport of Long Chain Acyl Fatty Acid Transport asam lemak rantai panjang (melalui membrane mitochondria) menuju ke matrix mitochondria, terjadi melalui mekanisme yang melibatkan tiga enzim yang berada di membrane mitochondria, yaitu: Carnitine-Palmitoyl Transferase I (CPT I); katalisator reaksi (Acyl CoA + L-Carnitine Acyl-Carnitine + CoA) Carnitine:Acyl-Carnitine Translocase (CT); berperan dalam transport Acyl-Carnitine melewati membrane mitochondria; keberadaan Cardiolipin di membrane mitokondria juga diperlukan dalam transport ini. Carnitine Palmitoyl Transferase II (CPT II); katalisator reaksi sebaliknya yaitu (Acyl-Carnitine + CoA Acyl CoA + L-Carnitine) didalam matrix mitokondria. Acyl CoA akan diproses melalui beta-oxidation system dan menghasilkan Acetyl CoA.
2) Modulation of the Mitochondrial (Acetyl CoA : CoA) Ratio
Carnitine, CAT, CT ; sebagai buffer system, mempertahankan keseimbangan (Acetyl CoA : CoA) Ratio. Penentuan penggunaan bahan (fatty acid atau glucose) bergantung pada Ratio tersebut. Peningkatan Acetyl CoA menghambat PD (Pyruvate Dehydrogenase). PD adalah katalisator reaksi (Pyruvate Acetyl CoA) Carnitine Acetyl Transferase (CAT), katalisator transfer Acetyl Group; (Acetyl CoA + L-Carnitine Acetyl-Carnitine + CoA).
3) Scavenger System for Acyl Group
L-Carnitine berfungsi sebagai Scavenger yaitu yang membersihkan mitochondria dari keberadaan zat-zat pengganggu fungsi mitochondria, seperti: - Nonmetabolizable Acyl CoA ; Chloroacetyl CoA (metabolite ifosfamide), mengikat CoA. - Kelebihan Physiological Acyl CoA ; dapat menghambat ANT). - Kelebihan Physiological Acetyl CoA ; dapat menghambat PD. Dalam hal ini, L-Carnitine berperan sebagai: - Acceptor (penampung), Buffer (penjaga keseimbangan); mengikat molekul-molekul pengganggu, dan membebaskan CoA (activator yang sangat penting dalam sistem produksi energi di mitochondria). - Vehicle; yaitu yang mengangkut molekul-molekul pengganggu tersebut untuk dieliminasi. CAT dan CT; katalisator transfer Acyl Group (Nonmetabolizable dan Physiological) dari mitochondria ke L-Carnitine di cytosol, untuk dieliminasi. Contoh: chloroacetaldehyde (metabolite ifosfamide) akan mengalami transformasi menjadi Chloroacetyl CoA (mengakibatkan penurunan Free CoA). Transfer Nonmetabolizable Acyl (Chloroacetyl CoA + L-Carnitine Chloroacetyl-Carnitine + CoA) diperlukan demi terjaminnya kelangsungan metabolism normal di mitochondria dengan cara membebaskan CoA untuk menjamin ketersediaan Free CoA yang memadai, Tetapi, mekanisme detoxification tsb, juga merupakan mekanisme terjadinya Secondary Carnitine Deficiency, (dapat diatasi dengan pemberian Carnico Q).