Bab 3
Bab 3
PERENCANAAN
3.1 Pengorganisasian
Pelaksanaan praktik profesi manajemen keperawatan mahasiswa di Ruang
Cempaka, kelompok menyusun struktur organisasi sebagai berikut:
Ketua : Fransiska D. Basut, S.Kep
Wakil Ketua : Emilius D. Lena, S.Kep
Sekertaris I : Beci S. Tonael, S. Kep
Sekertaris II : Lidya O. Manek, S.Kep
Bendahara : Haleni Ruhupati, S.Kep
Perlengkapan : 1. Sandrianus Viky, S.Kep
2. Arlinda C. Non, S.Kep
3. Helfrita Blegur, S.Kep
4. Adriana Luan, S.Kep
Dokumentasi : 1. Chicha A.P. Daud, S.Kep
2. Romalia Y. Eduk, S.Kep
3. Flaviana M. F. Naben, S.Kep
Humas : 1. Sirilus S. Sanan, S.Kep
2. Quincy Biha , S.Kep
3. Marselina O. A. Laka, S.Kep
54
Keperawatan Profesional di Ruang Cempaka RS Bhayangkara Kupang sebagai
berikut:
3.1.1 Model Asuhan Keperawatan Profesional Modifikasi Tim – Primer
Model perawatan Tim - Primer merupakan salah satu model praktik
dimana diharapkan asuhan keperawatan dan akuntabilitas asuhan keperawatan
terdapat pada perawat primer. Hal ini didasarkan pada beberapa alasan dimana
keperawatan primer tidak digunakan secara murni karena perawat primer harus
mempunyai latar belakang pendidikan S1 keperawatan atau setara keperawatan.
Tim tidak digunakan secara murni karena tanggung jawab asuhan keperawatan
pasien terfragmentasi pada berbagai tim.
3.1.1.1 Deskripsi Tugas
1) Deskripsi Model Tim Primer:
(1) Berdasarkan pada kelompok filosofi keperawatan.
(2) Beranggotakan 4-5 perawat primer dan perawat asosiate bekerja sebagai
tim dan disupervisi oleh kepala ruangan.
2) Tanggung Jawab Kepala Ruangan
(1) Menerima pasien baru
(2) Memimpin rapat
(3) Mengevaluasi kinerja perawat
(4) Membuat daftar dinas
(5) Melakukan perencanaan, pengawasan dan pengarahan
3) Tanggung Jawab Perawat Primer
(1) Membuat rencana asuhan keperawatan
(2) Melaksanakan tindakan kolaborasi
(3) Memimpin timbang terima
(4) Mendelegasikan tugas
(5) Memimpin ronde keperawatan
(6) Mengevaluasi pemberian asuhan keperawatan
(7) Bertanggung jawab kepada pasien
(8) Memberi petunjuk jika pasien pulang
(9) Mengisi resume keperawatan
55
4) Tanggung Jawab Perawat Assosiate
(1) Memberikan asuhan keperawatan pada pasien
(2) Mengikuti timbang terima
(3) Melaksanakan tugas yang didelegasikan
(4) Mendokumentasikan tindakan keperawatan
KEPALA RUANGAN
PP 1 PP 2 PP 3
PA 1 PA 1 PA 1
PA 2 PA 2 PA 2
PA 3 PA 3 PA 3
Keterangan:
: Garis koordinasi
PP : Perawat Primer
PA : Perawat Assosiate
56
(3) Tercapainya pelayanan kesehatan yang efektif terhadap pengobatan,
dukungan proteksi, informasi dan advokasi (keuntungan antara lain
terhadap pasien, perawat, dokter, dan rumah sakit)
2) Kelemahan :
Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang memadai dengan kriteria assertif, self direction, kemampuan
mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, penuh
pertimbangan, serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu
57
3.1.1.7 Pelaksanaan:
MAKP akan diujikan hari Senin tanggal 20 Juni 2016, MAKP
dilaksanakan sesuai dengan jadwal dinas mulai tanggal 20 Juni 2016, sampai
dengan praktik profesi menajemen keperawatan di ruang Cempaka berakhir
tanggal 16 Juli 2016.
3.1.1.8 Kriteria evaluasi
1) Struktur
Model Asuhan Keperawatan Profesional sebelum dilaksanakan di Ruang
Cempaka dikoordinasikan dengan pembimbing dan atas persetujuan dari
pembimbing ruangan yang ada.
2) Proses
Selama pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional di Ruang
Cempaka berjalan sesuai dengan rencana.
3) Hasil
Pemahaman mahasiswa dan perawat di Ruang Cempaka tentang model
asuhan keperawatan profesional meningkat.
58
3.1.2.2 Pengorganisasian
Koordinator : Anita M.A.A Liwu, S. Kep
Kepala ruangan : Rosina Welu, S.Kep
PP pagi : Dewinta E.Para Ede, S. Kep
PA pagi : 1. Devi Natalia Kaho, S. Kep
2. Delfio Fernandes, S.Kep
3. Wasti Meryani, S.Kep
PP siang : Anita M.A.A Liwu, S.Kep
PA siang : 1. Doris Otta, S.Kep
2. Zulfaqar, S. Kep
3. Susana L.Mailufa, S.Kep
PP malam : Sisilia Bili, S.Kep
PA malam : 1. Aprilian H.Padi, S.Kep
2. Maria Yunita Jemadu, S.Kep
3. Fridolinus Bani, S.Kep
Sekertaris : Sisilia Bili, S.Kep
Dokumentasi : Delfio Fernandes, S.Kep
Perlengkapan : 1.Fridolinus Bani, S.Kep
2.Maria Yunita Jemadu, S.Kep
Notulen : Wasti Meryani, S.Kep
3.1.2.3 Pelaksanaan
Penerimaan pasien baru dilaksanakan selama tanggal 17 Agustus -02
September 2015 di Ruang Edelweis RS Bhayangkara Kupang
3.1.2.4 Rencana Strategis
1) Menyiapkan kamar pasien baru, lembar penerimaan, status pasien, lembar
pemeriksaan medis.
2) Menyampaikan hak dan kewajiban pasien
3) Perawat memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga.
4) Melakukan pengkajian pada pasien baru.
5) Perawat memberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang orientasi
ruangan, perawatan (termasuk perawat yang bertanggung jawab dan
59
sentralisasi obat), medis (dokter yang bertanggung jawab dan jadwal visite)
dan tata tertib ruangan.
6) Mendokumentasikan pelaksanaan penerimaan pasien baru dalam format
penerimaan pasien baru.
3.1.2.5 Kriteria Evaluasi
1) Struktur
Sebelum melaksanakan penerimaan pasien baru di Ruang Edelweis RS.
Bhayangkara Kupang, mahasiswa melakukan koodinasi dengan pembimbing
pendidikan dan ruangan. Pelaksanaan penerimaan pasien baru dapat berjalan
dengan baik karena ditunjang dengan sarana dan prasarana seperti lembar
penerimaan pasien baru, lembar serah terima pasien dari ruangan lain, informed
consent, format pengkajian, nursing kit, dan lembar tata tertib pasien.
2) Proses
(1) Pasien diterima oleh KaRu, PP dan PA
(2) PP melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang dibantu dengan PA
(3) Pasien baru diberi penjelasan tentang orientasi ruangan, perawatan, medis,
serta tata tertib ruangan
(4) Mahasiswa melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan keluarga
3) Hasil
(1) Hasil penerimaan pasien baru didokumentasukan dengan benar
(2) Pasien mengetahui tentang fasilitas ruangan, perawatan, medis serta tata
tertib ruangan
3.1.2.6 Alur Penerimaan Pasien Baru
PP menyiapkan:
1. Lembar pengkajian
pasien
2. Lembar format
pengkajian
3. Nursing kit
4. Infomed concent
sentralisasi obat
5. Lembar tata tertib
60
Anamnesa pasien baru oleh PP dan PA
Terminasi
Evaluasi
61
(3) Mampu melakasanakan Timbang terima dengan prinsip CUBAN
(Confidential, Uninerupted, Brief, Accurate, Name)
(4) Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
3.1.3.2 Pengorganisasian
Koordinator : Anita M.A.A Liwu, S. Kep
Kepala ruangan : Zulfaqar, S. Kep
PP pagi : Aprilian H.Padi, S.Kep
PA pagi : 1. Susana L.Mailufa, S.Kep
2. Fridolinus Bani, S.Kep
3. Anita M.A.A Liwu, S.Kep
PP siang : Rosina Welu, S.Kep
PA siang : 1. Wasti Meryani, S.Kep
2. Dewinta E.Para Ede, S. Kep
3. Devi Natalia Kaho, S. Kep
PP malam : Maria Yunita Jemadu, S.Kep
PA malam : 1. Doris Otta, S.Kep
2. Sisilia Bili, S.Kep
3. Delfio Fernandes, S.Kep
Sekertaris : Devi Natalia Kaho, S.Kep
Dokumentasi : Doris Otta, S.Kep
Perlengkapan : 1. Delfio Fernandes, S.Kep
2. Dewinta E.Para Ede, S.Kep
Notulen : Sisilia Bili, S.Kep
3.1.3.3 Pelaksanaan
Timbang terima dilaksanakan selama praktek manajemen tanggal 17
Agustus sampai 02 September 2015 di Ruang Edelweis RS Bhayangkara Kupang
3.1.3.4 Rencana Strategis
1) Menyusun alur timbang terima
2) Menyusun materi timbang terima
3) Membuat format timbang terima dan petunjuk teknis
62
4) Melaksanakan timbang terima
5) Melaksanakan timbang terima penderita.
3.1.3.5 Alur Timbang Terima
Pasien
Tindakan
Perkembangan/ keadaan
pasien
Masalah :
1. Teratasi
2. Belum teratasi
3. Teratasi sebaian
4. Muncul masalah baru
63
terima pada shift sore ke malam dipimpin oleh PP yang bertugas pada saat
itu.
2) Proses
Proses pelaksanaan timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan
dan dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan
mengganti shift. PP mengoperkan ke PP berikutnya yang akan mengganti
shift. Timbang terima dilakukan di nurse station, kemudian ke ruang
perawatan pasien dan kembali lagi ke nurse station hal ini dilkukan pada sift
pagi dan timbang terima pada sore hari dan malam hari hanya dilakuka di
nurse station. Pelaksanaan timbang terima berjalan dengan lancar sesuai
dengan rencana yang telah disusun oleh mahasiswa.
3) Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap
mahasiswa yang dinas dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi
antara mahasiswa berjalan dengan baik.
64
2) Tujuan Khusus
Setelah menerapkan discharge planning, mahasiswa mampu:
(1) Mengkaji kebutuhan rencana pemulangan
(2) Mengidentifikasi masalah pasien.
(3) Memprioritaskan masalah pasien yang utama
(4) Membuat perencanaan pasien pulang yaitu mengajarkan pada pasien yang
dilakukan dan dihindari selama di rumah.
(5) Melakukan evaluasi pada pasien selama diberikan penyuluhan
(6) Mendokumentasikan
3.1.5.2 Pengorganisasian
Kepala ruangan Susana Mailufa, S.Kep
Perawat Primer Wasty Meriani, S.Kep
Perawat Associate Aprilian Handayani Padi, S.Kep
Narator Zulfaqar, S.Kep
Pasien -
Sekretaris dan keluarga pasien Sesilia Billy, S.Kep
3.1.5.4 Pelaksanaan
Discharge planning dilaksanakan selama praktek manajemen tanggal 17
Agustus- 02 September 2015 saat praktek di Ruang Edelweis RS Bhayangkara
3.1.5.5 Kriteria Evaluasi
1) Struktur
Sebelum melaksanakan discharge planning di Ruanga Edelweis RS
Bhayangkara Kupang, mahasiswa melakukan koordinasi dengan pembimbing
pendidikan dan ruangan. Persiapan discharge planning dilakukan saat pasien
65
masuk ke ruangan perawatan kemudian menetapkan kasus yang akan dilakukan
discharge planning.
2) Proses
Proses pelaksanan discharge planning dipimpin oleh kepala ruangan dan
dilaksanakan oleh mahasiswa sesuai dengan peran dan fungsinya. Pelaksanaan
discharge planning dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana yang disusun dan
karena adanya sarana dan prasarana yang menunjang.
3) Hasil
Mahasiswa mampu melaksanakan discharge planning dengan baik dan
informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga.
Pasien MRS
Keadaan pasien :
1. Keadaan klinis dan pemeriksaan lain
2. Tingkat ketergantungan pasien
Perencanaan pulang
Penyelesaian Program HE :
1. Kontrol dan obat/perawatan Lain-lain
administrasi
2. Gizi
3. Aktivitas dan istirahat
4. Perawatan diri
Keterangan:
: Garis Komando
: Garis Koordinasi
66
Keterangan:
1) Tugas Perawat Primer
(1)Membuat rencana discharge planning
(2)Membuat leaflet
(3)Memberikan konseling
(4)Memberikan pendidikan kesehatan
(5)Menyediakan format discharge planning
(6)Mendokumentasikan discharge planning
2) Tugas perawat Asosiate
(1) Melaksanakan agenda discharge planning (saat perawatan dan akhir dari
perawatan).
67
2) Tujuan Khusus
Setelah melakukan ronde keperawatan, mahasiswa mampu:
(1) Menumbuhkan cara berpikir yang sistematis
(2) Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
(3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
(4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien.
(5) Meningkatkan kemampuan modifikasi rencana asuhan keperawatan.
(6) Menumbuhkan kemampuan untuk berkomunikasi
3.1.5.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Adriana Luan, S.Kep
Konselor :
1. Ahli Gizi
2. Farmasi
3. Pastoral Care
4. Perawat konselor: Soraya Eva Effridza., S.Kep
Dokter :-
Perawat Primer : Fransiska D. Basut, S.Kep
Perawat Associate : Beci S.M. Tonael,S.Kep
Br. Sirilus Sanan,S.Kep
Arlinda Ch. Non,S.Kep
Flaviana Naben, S.Kep
Sandrianus Viky, S.Kep
Pasien : Ny. S
Keluarga : Tn. R
Pembimbing :
Notulen : Zulfaqar,S.Kep
Observer :
1. Susana Mailufa, S.Kep
2. Wasty Meriany, S.Kep
Dokumentasi : Rosiana Wellu S.kep
3.1.5.3 Pelaksanaan
68
Ronde keperawatan dilaksanakan disesuaikan dengan kasus yang ada pada
tanggal 30 Agustus 2015 di ruang diklat keperawatan RS. Bhayangkara Kupang
Ketua Tim
Tahap pra
Penetapan Pasien
69
Persiapan pasien:
- Informed consent
- Hasil pengkajian atau validasi data
Tahap pelaksanaan di
kamar pasien Validasi Data
Kesimpulan dan
Pasca ronde rekomendasi solusi
masalah
Keterangan:
1) Pra ronde
(1) Menentukan kasus dan topik (maslaah yang teratasi dan masalah yang
langka).
(2) Menentukan tim ronde.
(3) Mencari sumber atau literature.
(4) Membuat proposal.
(5) Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian.
(6) Diskusi: apa diagnosa keperawatan, apa data yang mendukung, bagaimana
intervensi yang sudah dilakukan, apa hambatan yang ditemukan selama
perawatan.
70
2) Pelaksanaan ronde
(1) Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada
masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan
atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
(2) Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
(3) Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan
tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
3) Pasca ronde
(1) Evaluasi, revisi dan perbaikan.
(2) Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis, intervensi keperawatan
selanjutnya.
71