Bab 4 & 5
Bab 4 & 5
PELAKSANAAN
KEPALA RUANGAN
PP 1 PP 2 PP 3
PA 1 PA 1 PA 1
PA 2 PA 2 PA 2
PA 3 PA 3 PA 3
84
4.1.2 Pelaksanaan
Uji coba penerapan model asuhan keperawatan profesional
dilaksanakan hanya 1 hari yaitu hari Sabtu tanggal 15 Agustus 2015, yang
dimulai dengan sistem pendokumentasian, perhitungan tingkat
ketergantungan, BOR selama 1 hari tersebut dan pelaksanaan peran sebagai
Kepala Ruangan, PP, PA sesuai dengan jadwal dinas hari tersebut.
Pada tanggal 17 Agustus – 02 September 2015, kelompok mulai
dibagi menjadi 3 shif (pagi, sore, malam) dengan peran yang terjadwal
sebagai Kepala Ruangan yang memiliki tugas untuk merencanakan dan
mengorganisasikan PP dan PA yang akan bertugas di Ruang LAVED,
memeriksa kembali kelengkapan isi status, serta mengingatkan kembali
tugas masing-masing PP dan PA serta mengantar dokter visite, mencatat
penambahan obat dan tindakan medis yang baru dan menginformasikan
kepada PP. Sebagai perawat primer (PP) bertugas menentukan intervensi
bagi pasien pada hari itu dan menyerahkan kepada perawat associate (PA),
menyiapkan obat baik oral maupun injeksi, menyiapkan dan memberikan
pesanan pulang bagi pasien, membuat timbang terima, mengontrol infus
pada setiap penggantian shift, melakukan penerimaan pasien baru
sedangkan perawat associate (PA) bertugas melaksanakan intervensi yang
sudah disiapkan oleh PP mulai dari pemenuhan kebutuhan ADL, melakukan
observasi, menyiapkan surat pemeriksaan laboratorium dan
mendokumentasikan hasil observasi.
4.1.3 Hambatan
1) Kasus kelolaan yang cukup variatif.
2) Penggantian peran antara PA, PP, KARU terlalu singkat (setiap hari)
sehingga kurang menguasai job diskriptionnya.
4.1.4 Dukungan
1) Kepala ruang dan staf mendukung pelaksanaan model asuhan
keperawatan profesional tim-primer.
2) Adanya SDM yang dapat diandalkan.
3) Adanya sarana dan prasarana yang mendukung.
85
4) Adanya kepercayaan pasien terhadap perawat.
86
4.2.3 Hambatan
Selama menjalani praktik penerimaan pasien baru tidak ditemukan
adanya hambatan
4.2.4 Dukungan
1) Perawat ruangan memberikan informasi saat akan ada pasien baru.
2) Perawat ruangan membantu dalam proses penerimaan pasien baru.
3) Pasien kooperatif terhadap pelaksanaan penerimaan pasien baru.
4.3.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan secara penuh dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus
sampai dengan 02 September 2015. Timbang terima dilaksanakan jam 07.15
WITA dari dinas malam ke dinas pagi, jam 14.15 WITA dari dinas pagi ke
dinas sore dan jam 21.15 WITA dari dinas sore ke dinas malam. Timbang
terima pada shift pagi, sore dan malam dilaksanakan di nurse station
kemudian ke kamar pasien. Timbang terima dilakukan dengan
menyampaikan identitas pasien (nama dan usia klien), nomor kamar,
diagnosa medis, masalah keperawatan pasien, intervensi keperawatan yang
sudah dan belum dilaksanakan, serta intervensi yang dilanjutkan (berisi
pesanan khusus). Setelah semua pasien ditimbangterimakan perawat
melakukan validasi data dengan mendatangi pasien terutama yang
87
mempunyai masalah khusus dan diakhiri tanda tangan PP dan kepala
ruangan.
4.3.3 Hambatan
4.3.3.1 Selama pelaksanaan timbang terima terdapat hambatan pelaporan
pemberian terapi obat yaitu hanya mencantumkan golongan obat
sementara untuk nama paten obat dan dosis obat tidak di cantumkan
sehingga perawat pelaksana pada shift berikutnya harus memperhatikan
kembali pada buku laporan terapi.
4.3.3.2 Dalam pelaksanaan role play timbang terima yang di hadiri oleh kepala
keperawatan, KAUR Diklit, kepala ruangan, dan pembimbing institute
adanya hambatan dari mahasiswa karena kurang kesiapan mahasiswa
dalam melakukan role play sehingga harus dilakukann pengulangan.
4.3.4 Dukungan
Selama proses praktik manajemen, kepala ruangan, pembimbing
klinik, dan perawat ruangan memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk
melakukan timbang terima untuk kamar kelolaan yaitu kamar 1-6 Ruang
Edelweis. Perawat ruangan juga membantu memberikan klarifikasi data
serta masukan selama kegiatan timbang terima pasien sehari-hari bila ada
data yang perlu diperbaiki atau kurang lengkap.
88
4.4.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan discharge planning dilakukan pada tanggal 17 Agustus -
02 September 2015 selama praktek manajemen keperawatan yang dilakukan
oleh PP, antara lain :
PP menerima pasien baru dan mengisi format discharge planning
sejak awal pasien dirawat sampai dengan pulang. PP memberikan HE
(Health Education) pada pasien mulai ditemukan masalah keperawatan saat
pasien masuk sampai pasien direncanakan pulang meliputi: obat yang
dibawa pulang (sisa obat untuk dilanjutkan dirumah dan resep bila ada),
aktivitas dirumah, diet, jadwal kontrol, perawatan luka bila ada, apa saja
yang akan dibawa pulang dan yang dibawa kontrol serta hal-hal yang harus
diperhatikan. Selain memberikan penjelasan secara lisan, keluarga juga
diberikan surat kontrol dan leaflet yang sesuai dengan diagnosa penyakit
pasien. Bila diperlukan, pasien juga diberi surat keterangan dan izin sakit.
Setelah pasien mendapatkan discharge planning, maka keluarga pasien atau
pasien menandatangani format discharge planning.
4.4.3 Hambatan
1. Hambatan selama pelaksanaan discharge planning semua
mahasiswa tidak melakukan follow up pada pasien setelah KRS.
2. Persiapan pulang yang kurang terencana. Misalnya urusan
administrasi yang harus di selesaikan, harus di tunda
kepulangannya.
4.4.4 Dukungan
Program manajemen discharge planning mendapatkan dukungan dari
Kepala Ruangan, perawat ruangan, pembimbing klinik di Ruang Edelweis
RS Bhayangkara Kupang. Mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan
penerimaan pasien baru, melakukan intervensi keperawatan, implementasi
keperawatan dan mahasiswa juga mendapat informasi mengenai pasien
yang akan pulang. Mahasiswa diberi kesempatan untuk mempersiapkan
pesanan pulang, dan memberikan pesanan pulang pada pasien sesuai dengan
89
peran masing-masing yaitu sebagai kepala ruangan, PP, PA dalam
discharge plannning.
4.5 Ronde Keperawatan
4.5.1 Persiapan
1) Menentukan penderita yang akan dijadikan subjek ronde keperawatan.
2) Menentukan strategi ronde keperawatan yang akan digunakan.
3) Menentukan materi dalam pelaksanaan ronde keperawatan.
4) Menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan ronde keperawatan.
5) Melaksanakan ronde keperawatan bersama-sama kepala ruangan dan staf
keperawatan.
6) Mendokumentasikan hasil pelaksanaan ronde keperawatan.
4.5.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan ronde keperawatan di rencanakan pada tanggal 30
Agustus 2015, tetapi tidak di laksanakan.
90
BAB 5
EVALUASI
91
dan perawat ruangan yang dinas pada shift itu. Timbang terima
dilaksanakan di nurse station dan di akhir timbang terima dilanjutkan
dengan validasi ke kamar pasien. Setelah selesai melakukan validasi data,
perawat kembali lagi ke nurse station untuk menandatangani form timbang
terima.
92
intervensi yang belum dilakukan dapat disesuaikan dengan perubahan
kondisi pasien. Selama pelaksanaan timbang terima terdapat hambatan
pelaporan pemberian terapi obat yaitu hanya mencantumkan golongan obat
sementara untuk nama paten obat dan dosis obat tidak di cantumkan
sehingga perawat pelaksana pada shift berikutnya harus memperhatikan
kembali pada buku laporan terapi, dalam pelaksanaan role play timbang
terima yang di hadiri oleh kepala keperawatan, KAUR Diklit, kepala
ruangan, dan pembimbing institute adanya hambatan dari mahasiswa karena
kurang kesiapan mahasiswa dalam melakukan role play sehingga harus
dilakukann pengulangan
93
5.3.3 Evaluasi Hasil
Hasil pelaksanaan penerimaan pasien baru selama praktik profesi
manajemen keperawatan sudah berjalan dengan baik dan komunikasi antara
mahasiswa dan perawat ruangan sudah meningkat dimana,
didokumentasikan secara lengkap dan benar.
94
aktivitas, waktu dan tempat kontrol. Satu hal yang masih belum dilakukan
ysaitu melakukan follow up setelah pasien pulang. Persiapan pulang yang
kurang terencana. Misalnya urusan administrasi yang harus di selesaikan,
harus di tunda kepulangannya.
95