Anda di halaman 1dari 22

ASKEP REMAJA

Nama Kelompok :

1. Abdurobi Awaludin
2. Agista Mawarni
3. Hana fathia
4. Pryanti Arizki
5. Reza Arsandria
6. M Yoga

Kelas : 3A S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN ILMU KESEHATAN


SUKABUMI
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini di seluruh Indonesia, banyak institusi kesehatan tersebar di
bebagai daerah. Jadi dapat diperkirakan mahasiswa-mahasiswa dengan basic
kesehatan semakin banyak pula. Untuk membantu mengatasi masalah remaja,
maka mahasiswa dengan basic kesehatan hendaknya ikut berperan aktif yakni
dengan memberikan pendidikan pada remaja di sekolah ataupun di fakultas
non kesehatan. Strategi yang dapat di jalankan adalah melalui penyebarluasan
pengalaman dan pelajaran tentang masalah yang banyak terjadi pada remaja.
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi
masa yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak
proses yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi
dewasa ini. Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam
menangangi problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada
penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan
karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan
komunitas pada kelompok remaja.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
semakin canggih membawa dampak pada semua kehidupan, terutama pada
generasi penerus bangsa khususnya pada remaja. Salah satunya dampak
negative banyak para pelajar di kalangan remaja sudah merokok,
berkendaraan dengan kecepatan tinggi, percobaan bunuh diri, minum-
minuman dan penggunaan zat yang merusak kesehatan.
Dampak yang terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang
komplek, ditandai oleh dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk
terus menerus digunakan, walaupun mengalami dampak yang negative dan
menimbulkan gangguan fungsi sehari-hari baik dirumah, sekolah maupun di
masyarakat.
B. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini penulis membahas tentang asuhan keperawatan
komunitas pada remaja.

C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Agar mahasiswa / mahasiswi STIKES Bhakti Husada Sukabumi
memperoleh informasi dan gambaran tentang Asuhan Keperawatan
Komunitas Pada Remaja.
b. Tujuan Khusus
a. Mampu menjelaskan konsep teori tentang remaja.
b. Mampu melaksanakan pengkajian pada remaja dengan masalah yang
ada.
c. Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada komunitas remaja.
d. Mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan komunitas
pada remaja.
e. Mampu menerapkan rencana keperawatan pada asuhan keperawatan
komunitas pada remaja
f. Mampu meyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan
komunitas pada remaja yang bermasalah.

D. Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini tediri dari IV Bab yaitu : Bab I Pendahuluan,
yang meliputi; latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan (tujuan umum
dan tujuan khusus), dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan teoritis terdiri
dari konsep dasar teori dan konsep dasar asuhan keperawatan. Bab III
tinjauan kasus. Bab IV Pembahasan. Bab V Penutup meliputi kesimpulan dan
saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Remaja
1. Pengertian Remaja
Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di
mana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju
masa dewasa, biasanya antara usia 13-20 tahun. Batasan usia remaja
menurut WHO adalah 12 s/d 24 th Namun jika pada usia remaja sudah
menikah maka ia sudah tergolong dalam kelompok dewasa. Istilah
adolesens biasanya menunjukkan maturasi psikologis individu, ketika
pubertas menunjukan titik di mana reproduksi mungkin dapat terjadi.
Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan penampilan
pada orang muda, dan perkembangan mental mengakibatkan kemampuan
untuk menghipotesis dan berhadapan dengan abstraksi.
2. Perkembangan
a. Perkembangan Kognitif Remaja
1) Abstrak (teoritis). Menghubungkan ide,pemikiran atau konsep
pengertian guna menganalisa dan memecahkan masalah. Contoh
pemecahan masalah abstrak ; aljabar.
2) Idealistik. Berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain
maupun masalah social kemasyarakatan yang ditemui dalam
hidupnya.
3) Logika. Berfikir seperti seorang ilmuwan, membuat suatu
perencanaan untukmemecahkan suatu masalah. Kemudian
mereka menguji cara pemcahan secara runtut, tratur dan
sistematis.
b. Perkembangan Psikososial Remaja
1) Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis – psikologis
2) Belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki maupun wanita
3) Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan
orang dewasa lain
4) Remaja bertugas untuk menjadi warga negara yang bertanggung
jawab.
5) Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomis
c. Perkembangan Identitas Diri
1) Konsep diri
2) Evaluasi diri
3) Harga diri
4) Efikasi diri
5) Kepercayaan diri
6) Tanggung jawab
7) Komitmen
8) Ketekunan
9) Kemandirian
3. Masalah Kesehatan Spesifik Pada Adolesens
a. Kecelakaan tetap merupakan penyebab utama kematian pada
adolesens (sekitar 70%). Kecelakaan kendaraan bermotor, yang
merupakan penyebab umum terbanyak, mengakibatkan hamper
setengah kematian pada usia 16 sampai 19 tahun (Edelmen da
Mandel, 1994). Kecelakaan ini sering dikaitkan dengan intoksikasi
alcohol atau penyalahgunaan obat.
b. Penyalahgunaan zat merupakan kenyataan masalah utama bagi
mereka yang bekerja dengan adolesens. Adolesens dapat menyakini
bahwa zat yang merubah alam persaan menciptakan perasaan
sejahtera atau membuktika tingkat penampilan. Semua
adolesensberada pada risiko penggunaan zat untuk eksperimental
atau kebiasaan atau berasal dari keluarga yang tidak stabil lebih
berisiko terhadap penggunaan kronik dan ketergantungan fisik.
Beberapa adolesens percaya bahwa penggunaan zat membuat
mereka lebih matur.
c. Bunuh diri merupakan penyebab utama kemtian ketiga pad
adolesens usia antara 15 dan 24 tahun (Hawton, 1990); kecelakaan
dan pembunuhan merupakan penyebab utama. Depresi dan isolasi
social biasanya mendahului usha diri, tetapi bunuh diri mungkin juga
sebagai akibat dari kombinasi beberapa factor.
d. Penyakit menular seksual dialami sekitar 10 juta orang per tahun di
bawah usia 25 tahun. Tingkat insiden tertinggi mengharuskan
adolesens yang aktif seksual dilakukan skrining terhadap PMS,
meskipun mereka tidak menunjukan gejala. Kehamilan remaja
merupakan kejadian umum di Amerika Serikat; 1 dari setiap 10
wanita dibawah usia 20 tahun mengalami kehamilan, dan banyak
yang memilih untuk memelihara bayinya sendiri. Kehamilan tidak
memiliki risiko fisik pada ibu yang masih remaja kecuali mereka
dibawah usia 16 tahun atau tidak menerima perawatan prenatal.

B. Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas


1. Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap
dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisa sehingga
masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu,
keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis,
psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam
tahap pengkajian ada lima kegiatan yaitu : pengumpulan data,
pengolahan data, analisa data, perumusan atau penentuan masalah
kesehatan masyarakat dan prioritas masalah.
Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data
meliputi :
a) Data Inti, meliputi : riwayat atau sejarah perkembangan komunitas,
data demografi, vital statistic, status kesehatan komunitas
b) Data lingkungan fisik, meliputi : pemukiman, sanitasi, fasilitas, batas-
batas wilayah, dan kondisi geografis
c) Pelayanan kesehatan dan social, meliputi : pelayanan kesehatan,
fasilitas social (pasar, toko, dan swalayan)
d) Ekonomi, meliputi : jenis pekerjaan, jumlah penghasilan rata-rata tiap
bulan, jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan, jumlah pekerja
dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut usia.
e) Keamanan dan transportasi
f) Politik dan keamanan, meliputi : system pengorganisasian, struktur
organisasi, kelompok organisasi dalam komunitas, peran serta
kelompok organisasi dalam kesehatan
g) Sistem komunikasi, meliputi : sarana untuk komunikasi, jenis alat
komunikasi yang digunakan dalam komunitas, cara penyebaran
informasi
h) Pendidikan, meliputi : tingkat pendidikan komunitas, fasilitas
pendidikan yang tersedia, dan jenis bahasa yang digunakan
i) Rekreasi, meliputi : kebiasaan rekreasi dan fasilitas tempat rekreasi
2. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki
sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang
dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisa data;
a) Menetapkan kebutuhan komunitas
b) Menetapkan kekuatan
c) Mengidentifikasi pola respon komunitas
d) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.
3. Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan
keperawatan yang perlu pertimbangan berbagai faktor sebagai kriteria
penapisan, diantaranya:
a) Sesuai dengan perawat komunitas
b) Jumlah yang berisiko
c) Besarnya resiko
d) Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
e) Minat masyarakat
f) Kemungkinan untuk diatasi
g) Sesuai dengan program pemerintah
h) Sumber daya tempat
i) Sumber daya waktu
j) Sumber daya dana
k) Sumber daya peralatan
l) Sumber daya orang
Masalah yang ditemukan dinilai dengan menggunakan skala
pembobotan, yaitu : 1 = sangat rendah, 2 = rendah, 3 = cukup, 4 =
tinggi, 5 = sangat tinggi. Kemudian masalah kesehatan diprioritaskan
berdasarkan jumlah keseluruhan scoring tertinggi.
4. Diagnosa Keperawatan
Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah
dirumuskan diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :
a) Masalah (Problem)
Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang
terjadi.
b) Penyebab (Etiologi)
Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, lingkungan fisik dan biologis, psikologis dan sosial serta
interaksi perilaku dengan lingkungan.
c) Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)
Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa serta
serangkaian petunjuk timbulnya masalah.
Diagnosa keperawatan NANDA untuk meningkatkan kesehatan
yang bisa ditegakkan pada adolesens, yaitu :
1. Risiko cedera yang berhubungan dengan:
a. Pilihan gaya hidup
b. Penggunaan alcohol, rokok dan obat
c. Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas rekreasi
d. Aktivitas seksual
2. Risiko infeksi yang berhubungan dengan:
a. Aktivitas seksual
b. Malnutrisi
c. Kerusakan imunitas
3. Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan:
a. Kurangnya nutrisi yang adekuat untuk mendukung
pertumbuhan
b. Melewati waktu makan; ikut mode makanan
c. Makan makanan siap saji, menggunakan makanan yang
mudah atau mesin penjual makanan
d. Kemiskinan
e. Efek penggunaan alcohol atau obat
4. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan:
a. Tidak berpengalaman dengan peralatan rekreasional yang
tidak dikenal
b. Kurang informasi tentang kurikulum sekolah
5. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan:
a. Perasaan negative tentang tubuh
b. Perubahan maturasional yang berkaitan dengan laju
pertumbuhan adolesens
5. Intervensi (Perencanaan) Keperawatan
Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan
diagnosa keperawatan komunitas yang telah ditentukan dengan tujuan
terpenuhinya kebutuhan pasien. Jadi perencanaan keperawatan meliputi:
perumusan tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan dan kriteria hasil untuk mencapai tujuan.
Masalah kesehatan adolesens
Intervensi promosi kesehatan
1) Cedera tidak disengaja
a) Anjurkan adolesens untuk mengikuti program pendidikan
mengemudi dan menggunakan sabuk keselamatan
b) Informasikan adolesens tentang risiko yang berkaitan dengan
minum dan berkendaraan; penggunaan obat
c) Tingkatkan penggunaan helm oleh adolesens yang
menggunakan kendaraan bermotor
d) Yakinkan adolesens mendapatkan orientasi yang tepat untuk
penggunaan semua alat olahraga
2) Penggunaan zat
Periksa penggunaan zat, seperti alcohol, rokok dan obat-obatan serta
informasikan risiko penggunaannya
3) Bunuh diri
a) Berikan informasi tentang bunuh diri
b) Ajarkan metode untuk bertemu dengan sebaya yang mencoba
bunuh diri
4) Penyakit menular seksual
a) Berikan adolesens informasi mengenai penyakit, bentuk
penularan, dan gejala yang berhubungan
b) Dorong pantangan terhadap aktivitas seksual; atau bila aktif
seksual, tentang penggunaan kondom
c) Berikan informasi akurat tentang konsekuensi aktivitas seksual
6. Implementasi Keperawatan
Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan
komunitas yang telah disusun. Prinsip dalam pelaksanaan implementasi
keperawatan, yaitu :
a) Berdasarkan respon masyarakat.
b) Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.
c) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri
sendiri serta lingkungannya.
d) Bekerja sama dengan profesi lain.
e) Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan
pencegahan penyakit.
f) Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.
g) Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam
pelaksanaan implementasi keperawatan.
7. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan kerhasialn tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut.
BAB III
TINJAUAN KASUS

Asuhan Keperawatan Komunitas pada Remaja di Kelurahan A


A. PENGKAJIAN
1. Data Inti
a) Sejarah
Sebagian besar remaja di Kelurahan A sudah lama tinggal di
Sukabumi karena orang tua dan keluarga besarnya bertempat tinggal
di sana. Sehingga komunitas remaja sebagian besar dilahirkan disina
dan bersekolah di Sukabumi. Mereka juga tidak tahu siapa yang
pertama kali tinggal di kota ini. Mereka hanya tahu kalau puyang
dan kakeknya juga tinggal disini. Saat pengkajian para remaja
biasanya masih tinggal bersama orang tuanya dan biasanya
penghasilan orang tuanya tersebut dari kota itu sendiri.
b) Demografi
Kelurahan A dengan 5 RT dan 2 RW mempunyai jumlah
penduduk 1050 jiwa (220KK). Dimana RW tersebut terdiri dari RW
01 dan 02, terdiri 5 RT yaitu: RT 01, RT02, RT03, RT 04, RT 05
dimana pada RT 05. Batas wilayah yang dijadikan target pengkajian,
sebelah utara dibatasi oleh RW 02, sebelah selatan dibatasi oleh
perkebunan, di sebelah timur dibatasi oleh komplek perumahan dan
di sebelah barat dibatasi oleh RW 01. Kelurahan memilki berbagai
fasilitas umum yang terdiri dari sebuah masjid, sebuah taman kanak-
kanak, sebuah balai RW dan dua lokasi pemakaman umum. Fasilitas
pelayanan kesehatan yang dimilki ada puskesmas harapan warga.

Berdasarkan table diatas, umur 13-20 tahun yaitu umur remaja


sebanyak laki-laki 91 orang dan perempuan sebanyak 85 orang,
menurut WHO batasan umur remaja adalah 12-24 tahun di interval
umur 6-12 tahun ada 2 orang yang berumur 12 tahun, pada interval
21-35 tahun ada 12 orang yang termasuk dalam batasan umur
menurut WHO. Jadi jumlah remaja di kelurahan A adalah 190 orang,
dengan persentase 18,09% dari jumlah penduduk di kelurahan A.
1) Etnisitas
Kelompok budaya yaitu: bangsa Jawa, Batak, Padang, dll.
2) Nilai dan Keyakinan
Nilai yang mereka anut adalah kebersamaan dan keyakinan yang
mereka anut yang terdiri dari agama Islam, Kristen. Tapi kenyataan
dari menganut agama Islam terlihat dari banyaknya bangunan
masjid.
2. Data Lingkungan Fisik
Di lingkungan Kelurahan A banyak terdapat perumahan dengan
tipe permanen dengan persentase 82%, semi permanen13%, tidak
permanen 5%. Sebagian besar status kepemilikan rumah di kelurahan A
milik sendiri. Belum terdapatnya lokasi untuk wadah perkumpulan
remaja seperti karang taruna di Kelurahan A. Biasanya remaja berkumpul
di persimpangan dekat RW 02 untuk dijadikan lokasi pertemuan kebut-
kebutan.
3. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Sarana kesehatan yang paling terdekat adalah puskesmas, sebagian
besar orang tua biasanya membawa remaja de puskesmas jika remaja
sakit, jika ada keadaan yang darurat barulah dibawa ke rumah sakit.
Tempat pelayanan kesehatan yang lainnya adalah dokter praktek umum,
bidan, balai pengobatan
4. Ekonomi
Di Kelurahan kebanyakan orang tua dari remaja berekonomi
menengah ke atas, sehingga tidak ada kendala untuk memenuhi
keinginan remaja seperti membelikan kendaraan bermotor. Sebagian
besar remaja masih bergantung dengan orang tua mereka dalam
pemenuhan kebutuhan, sebagiannya lagi remaja tidak ada kegiatan atau
penganguran.
5. Keamanan dan Transportasi
Kendaraan di Kelurahan A sangat mudah dan banyak, sehingga
para remaja bisa menggunakan fasilitas kendaraan umum tersebut. Tetapi
kebanyakan dari mereka tidak bisa memanfaatkan kendaraan tersebut,
50% remaja mengisi waktu untuk kebut-kebutan dijalan raya. Hamper
seluruh remaja memiliki kendaraan dengan persentase 89%.
6. Politik dan Pemerintah
Di Kelurahan A para remaja banyak tidak mengikuti dan tidak
berperan serta dalam kelompok organisasi di komunitas mereka. Di
kelurahan A tidak terdapat wadah perkumpulan seperti karang taruna.
7. Sistem komunikasi
Sebagian besar remaja kalau ada masalah memberitahukan
masalahnya kepada teman sebaya yang dekat dengannya, ada juga yang
hanya diam saja, dan mengalihkan masalahnya dengan kegiatan yang
tidak bermanfaat seperti kebut-kebutan.
8. Pendidikan
Para remaja mendapatkan ilmu pengetahuan yang pasti tetapi harus
mendapatkan ilmu yang berhubungan dengan kesehatan, karena remaja
rentan terhadap resiko kematian akibat kendaraan bermotor dengan
kecepatan yang tinggi, remaja juga memiliki rasa ingin tahu yang besar
sehingga ingin mencoba hal-hal yang baru, pengetahuan tentang dampak
buruk dari merokok dan zat-zat yang berbahaya harus diberitahuakan
kepada kelompok remaja ini.
9. Rekreasi
Di Kelurahan A biasanya remaja lebih memilih rekreasi dengan
duduk di warung sambil merokok dengan persentase 70%, minum-
minuman dengan persentase 15%.
10. Pemeriksaan fisik remaja
ANALISA DATA
MASALAH KESEHATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Hasil Quisioner :
 50% remaja menggunakan sebagian waktu untuk kebut-kebutan dijalan
raya.
 Hampir seluruh remaja mempunyai kendaraan bermotor 89%
Hasil Wawancara :
Beberapa remaja mengatakan bahwa umumnya mereka mengisi waktu luang di
luar rumah, seperti: kebut-kebutan di jalan raya.
Hasil Observasi
Tidak ditemukannya wadah perkumpulan remaja (Karang Taruna) di kelurahan A
 Resiko cedera pada remaja di kelurahan A
 Resiko cedera pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan dijalan raya

Hasil Quisioner :
Kebiasaan remaja; merokok 70% , minum beralkohol 15%, narkoba 10% dan
prilaku seksual 5% menyimpang.
Hasil Wawancara :
Beberapa remaja mengatakan bahwa mereka jarang melakukan olahraga
Hasil Observasi
Tidak adanya kegiatan olahraga dan tidak terdapat sarana olahraga di kelurahan
A.

 Perubahan pemeliharaan kesehatan


 Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya
merokok, alkohol dan narkoba
B. PENAMPISAN MASALAH
Diagnosa keperawatan

Kriteria penapisan

Tersedia Sumber

Sesuai dengan peran

perawat komunitas

Jumlah yang beresiko

Besarnya resiko

Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan

Minat masyarakat

Keingnan masyarakat

Sesuai dengan program pemerintah

Sumber daya tempat

Sumber daya waktu

Sumber daya dana

Sumber daya peralatan


Sumber daya orang (perawat)

1. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A


berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya
merokok, alkohol dan narkoba. Dengan skore 57.
2. Resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan
A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya
kebut-kebutan di jalan raya. Dengan skore 50.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian, pengumpulan data didapatkan dengan
mudah atau tidak terdapat kendala karena warga kelurahan A dapat menerima
kehadiran perawat komunitas (mahasiswa) untuk memberikan keterangan
yang dibutuhkan dengan keterangan yang benar adanya.
B. Diagnose Keperawatan
Remaja kelurahan A banyak yang berperilaku yang tidak baik untuk
kesehatan mereka, kebiasaan merokok, minum beralkohol, narkoba dan
sering kebut-kebutan menjadikan semua ini masalah yang harus diatasi,
melalui penyuluhan yang dilakukan oleh mahasiswa diharapkan terbentuk
karang taruna atau organisasi. Diagnosa yang dapat ditegakkan di kelurahan
A pada remajanya adalah peruubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di
kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang
efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba.diagnosa yang kedua adalah
resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-
kebutan di jalan raya.
C. Intervensi Keperawatan
Penyuluhan dilakukan di balai desa kelurahan A dengan dihadiri 95%
remaja dari 108 remaja yang ada di kelurahan A. Remaja tampak aktif dan
banyak bertanya tentang bahaya merokok, bahaya kebut-kebutan dan
peraturan lalu lintas.
Dari hasil penyuluhan ini organisasi telah terbentuk karang taruna,
dengan kader remaja yang sudah dilatih. Para remaja mengisi waktu luang
mereka dengan kegiatan yang bermanfaat dengan iktu serta dalam organisasi,
kegiatan berkendaraan bermotor dengan kebut-kebutan sudah bisa diatasi,
para remaja juga memelihara kesehatan mereka dengan berolahraga dan
mengurangi kebiasaan buruk mereka.
Adapun intervensi yang tidak terlaksana adalah penyediaan saran
olahraga bagi remaja kelurahan A disebabkan oleh terbatasnya dana dan tidak
ada lokasi untuk gedung berolahraga.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi
masa yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak
proses yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi
dewasa ini. Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam
menangani problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada
penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan
karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan
komunitas pada kelompok remaja.
Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana
individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa,
biasanya antara usia 13-20 tahun. Perubahan hormonal pubertas
mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan
mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan
dengan abstraksi.
Diagnosa yang muncul di kelurahan A pada remajanya adalah
perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol
dan narkoba.diagnosa yang kedua adalah resiko terjadinya peningkatan angka
kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya.
Asuhan keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan pada masyarakat khususnya remaja. Remaja dengan jiwa yang
masih labil masih perlu bimbingan melalui penyuluhan agar resiko
peningkatan angka kematian dan perubahan pemeliharaan kesehatan pada
remaja kelurahan A teratasi.
B. Saran
1. Bagi remaja kelurahan A
Kesehatan merupakan hal yang paling penting dan utama demi masa
depan nantinya agar cita-cita dapat tercapai, diharapkan dengan adanya
penyuluhan ini remaja menjadi manusia yang kreatif dan berrkarakter yang
kuat dan remaja dapat meningkatkan pemeliharaan kesehatan.
2. Bagi para pembaca
Makalah ini bisa digunakan sebagai tambahan bahan untuk
menambah wawasan mengenai asuhan keperawatan komunitas khususnya
remaja diharapkan para pembaca dapat menyempurnakan makalah ini
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Potter dan Perry. (2005). Fundamental Keperawatan, edisi 4. Jakarta: EGC

Http:\Info » Kesehatan » Peran Pendidikan dalam Mengatasi Masalah Kesehatan

Remaja • www.jakartamotorhonda.com.
Http:\remaja-dan-permasalahannnya.html.

Http:\peran-mahasiswa-dalam-kesehatan.html.

Diakses pada tanggal 07 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai