Anda di halaman 1dari 14

MODUL PRAKTIKUM

FISIOLOGI HEWAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
2019
FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Tujuan Praktikum

Mahasiswa memahami proses fisiologi pencernaan makanan dengan melibatkan enzim-


enzim pencernaan.

1. Uji Enzim Musin

Alat dan Bahan:


Tabung reaksi, air liur, kertas saring, NaOH 10%, dan CuSO4

Cara Kerja:
Untuk melakukan percobaan ini praktikan harus mengumpulkan air ludah dalam
tabung reaksi. Saringlah air ludah tersebut dengan kertas saring. Kemudian fitrat yang
bening ditampung. Ambil 1 ml filtrat hasil penyaringan, lalu tambahkan 1 ml Biuret
untuk menguji adanya protein. Amati perubahan warnanya! Apa kesimpulannya?
(untuk percobaan ini buatlah Biuret dengan mencampurkan 0,5 mL NaOH 10% dan
0,5 ml CuSO4 15%. Larutan harus segar, sehingga larutan dibuat sebelum praktikum).

2. Hidrolisis Amilum oleh Enzim Amilase


Alat dan Bahan
air ludah yang telah disaring sebanyak 5 mL, larutan amilum 5 mL, tabung reaksi
sebanyak 10 buah diberi nomor 1-5 dan huruf A-E (dua set), testplate, pipet tetes, lugol
(KI2 ) dan es batu.

Cara Kerja
a. Masukkan masing-masing 0.5 mL larutan amilum ke dalam 10 tabung reaksi.
b. Tambahkn 0.5 mL air ludah ke dalam 10 tabung reaksi tersebut secara serentak dan
dikocok.
c. Ambil tabung ke-1 dan ke A setelah 1 menit.
d. (1) Lakukan uji glukosa terhadap tabung ke 1.
Tambahkan 0.5 mL Fehling A dan 0.5 mL Fehling B. Kocok dan panaskan hingga
mendidih sampai terlihat perubahan warna yang stabil.
(2) Lakukan uji amilum terhadap tabung ke A.
Kocok kemudian tuangkan ke dalam testplate. Tambahkan 2-5 tetes lugol.
e. Lakukanlah percobaan yang sama untuk tabung berikutnya masing-masing setelah
3, 5, 7 dan 9 menit.
f. Lakukanlah kedua set percobaan ini berturut-turut. Analisis hasil yang terjadi untuk
kedua percobaan tersebut.
SISTEM RESPIRASI

TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan dari praktikum ini adalalah sebagai berikut :


1. Membuktikan bahwa oksigen diperlukan dalam proses pernapasan
2. Mengetahui tingkat kebutuhan oksigen pada berbagai jenis hewan
3. Mengetahui faKtor yang mempengaruhi tingkat kebutuhan oksigen pada hewan

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Respirometer sederhana, Jarum suntik,
Gelas arloji, Neraca analitik, dan Stopwatch
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah NaOH, Kapas, Eosin, Hewan uji
(belalang, cacing tanah dan kecoak), danVaselin

CARA KERJA
1. Menimbang hewan uji dengan menggunakan neraca analitik
2. Susun respirometer sebagai mana mestinya dengan menginjeksikan eosin pada pipa
respirometer (manometer) hingga skala 12 dan usahakan tidak adanya gelembung
udara.
3. Memasukkan beberapa kristal KOH 4% ke dalam tabung respirometer dengan cara
membungkusnya dengan kapas
4. Memasukkan hewan uji ke dalam tabung respirometer.
5. Lapisi bagian pertemuan antara tabung dengan penutup menggunakan vaselin.
6. Mendiamkan beberapa menit untuk proses aklimatisasi
7. Memasukkan pewarna merah ke dalam pipa kapiler respirometer sepanjang 1-2 mm
dengan menggunakan syringe dan jarum suntik
8. Mengamati pergerakan eosin di dalam pipa respirometer untuk setiap menit.

Laju respirasi dapat dihitung dengan rumus sbb :

Vr = (Sf – Ss) /Wb/T

Keterangan Vr : laju respirasi (ml/g/s)


Ss : skala awal manometer
Sf : Skala akhir manometer
T : Waktu (sekon)
SISTEM SIRKULASI

Aliran Darah

Tujuan :
Mempelajari aliran darah pada hewan

Alat dan Bahan:


Mikroskop, petridish, pinset, object glass, kecebong, batu es, kertas tissue

Cara Kerja:
1. Ambil kecebong dari wadahnya lalu letakkan di atas batu es beberapa saat hingga pasif
(jangan terlalu lama karena menyebabkan kematian).
2. Angkat kecebong tersebut lalu letakkan di atas kaca objek dan amati dengan mikroskop
dengan memposisikan bagian pinggir ekornya yang bening sehingga terlihat jelas pada
perbesaran minimum.
3. Perhatikan aliran darah pada pembuluh darahnya dan tentukan jenis pembuluh serta arah
aliran darah dan catat hasil pada lembar pengamatan.
4. Buat sketsa arah aliran darah yang terlihat dan tentukan kategori kecepatan alirannya
(cepat, sedang, lambat).

Golongan Darah

Tujuan :
Mempelajari cara-cara untuk menentukan golongan darah A, B, AB, O, an Rh.

Alat dan Bahan :


1. Blood lancet
2. Tusuk gigi
3. Gelas Obyek
4. Alkohol 70%
5. Kapas
6. Satu set antisera ABO

Cara Kerja :
1. Untuk menentukan golongan darah A, B, AB, dan O
a. Hapuslah ujung jari anda dengan menggunakan kapas yang telah direnam ke dalam
alkohol 70%.
b. Tusuklah ujung jari anda dengan menggunakan blood lancet steril.
c. Hapuslah tetesan darah pertama dengan menggunakan kapas beralkohol sehingga
bersih.
d. Kemudian pijitlah jari tersebut dengan perlahan sehingga keluar darah dari luka
tadi, kemudian teteskan darah yang keluar pada gelas obyek di dua tempat yang
berbeda.
e. Teteskan satu tetes antisera A pada salah satu sisi dari tetesan darah tersebut dan
teteskan antisera B pada tetesan darah yang satunya.
f. Aduklah tetesan masing-masing antisera dengan darah tersebut dengan
menggunakan tusuk gigi secara terpisah.
g. Setelah diaduk biarkan beberapa saat, perhatikan apa yang terjai pada masing-
masing campuran darah dan antisera tersebut. Campuran mana yang terjadi
penggumpalan dan mana yang tidak terjai penggumpalan.
2. Untuk menentukan Rh
a. Teteskan satu tetes darah yang masih segar pada gelas obyek.
b. Teteskan pula satu tetes anti Rh serum di dekat tetesan darah tadi.
c. Aduklah tetesan darah dan tetesan anti Rh serum tersebut dengan menggunakan
tusuk gigi.
d. Perhatikan apa yang terjadi!
e. Catatlah mana yang menghasilkan penggumpalan dan mana yang tidak terjadi
penggumpalan. Bila terjadi penggumpalan, darah tersebut adalah yang termasuk
Rh.

Tekanan Darah

Tujuan : Mengukur tekanan darah sistole dan diastole

Cara kerja :
1. Duduklah dengan tenang, letakkan lengan kiri anda seolah-olah sejajar dengan
jantung.
2. Balutlah manset pada lengan atas (kanan dan kiri) yang mengandung arteri brachialis
kira-kira 2,5 cm di atas dari sikut anda.
3. Pompalah manset dengan memijit-mijit karet pemompa sehingga manometer air raksa
mencatat tekanan kurang lebih 200 mmhg.
4. Tempelkan Stethoscope di atas arteri brachialis dan tekanan dalam manset dikurangi
perlahan-lahan sampai terdengar suara timbul. Suara yang pertama kali timbul ini
menunjukkan tekanan sistole. Untuk itu perhatikan skala pada manometer sehingga
didapatkan nilai tekanan sistole.
5. Tekanan manset terus diturunkan, akhirnya suara yang terdengar akan hilang, saat
dimana suara hilang menunjukkan diastole. Perhatikan skala pada manometer
sehingga didapatkan nilai tekanan diastole tersebut.
6. Lakukan pengukuran tekanan arah setelah anda melakukan gerakan fisik, bandingkan
hasilnya dengan keadaan anda tanpa melakukan gerakan fisik sebelumnya.
7. Ulangi sekali lagi pengukuran tersebut sehingga didapatkan tekanan darah rata-rata.

Pertanyaan untuk didiskusikan


1. Apakah yang dimaksud dengan tekanan darah sistole dan tekanan darah diastole.
2. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang dapat mempertahankan tekanan darah!
3. Mengapa dengan bertambahnya usia tekanan darah juga naik?
EKSKRESI
(Pemeriksaan Urine)

Kegiatan I
Judul : Glukosa dalam urine
Tujuan : Memeriksa ada kadar glukosa dalam urine

Alat dan Bahan


1. Larutan Benedict’s
2. Tabungreaksi
3. Pipet
4. Urine

Cara Kerja
1. Didihkan 5 ml larutan benedict’s dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 8 tetes urine dalam larutan tadi dan panaskan lagi selama 1 – 2 menit,
kemudian biarkan dingin.
3. Amati adanya perubahan warna (endapan) yang terjadi dengan indicator sbb :
a. Hijau : kadar gula 1 %
b. Merah : kadar gula 1.5 %
c. Orange : kadar gula 2 %
d. Kuning : kadar gula 5 %

Pertanyaan
1. Buatlah siklus perubahan glukosa dalam tubuh dan jelaskan mengapa terjadi
perubahan demikian !
2. Bagaimanakah jumlah glukosa darah setelah beberapa saat anda makan? Bagaimana
hubungan dengan kadar glukosa optimum darah ?Jelaskan!
Kegiatan II
Judul : Albumin dalam urine
Tujuan : Memeriksaadatidaknya albumin dalam urine (Heller’s nitric acid test)

AlatdanBahan
1. Urine
2. Asam nitric pekat
3. Tabungreaksi
4. Pipet

Cara Kerja
1. Masukkan 5 ml asam nitrat kedalam tabung reaksi, miringkan tabung reaksi tersebut
kemudian tetesi urine dengan pipet secara perlahan – lahan hingga urine melalui
sepanjang tabung.
2. Bila urine mengandung albumin akan terlihat adanya cincin berwarna putih yang
terdapat pada daerah kontak urine dan asam nitrit.

Pertanyaan
Apakah hubungan antara kadar albumin yang tinggi dalam urine dengan kesehatan yang
bersangkutan?Jelaskan!

Kegiatan III
Judul : Chlorida dalam urine
Tujuan : Memeriksa ada tidaknya chlorida dalam urine

Alat dan Bahan


1. Urine
2. Larutan AgNO3 10%
3. Tabungreaksi
4. Pipet

Cara Kerja
1. Masukkan 5 ml urine kedalam tabung reaksi kemudian tetesi dengan larutan AgNO 3
beberapa tetes.
2. Amati perubahan yang terjadi. Endapanputihmenunjukkanadanyachlorida radical.

Pertanyaan
1. Chlorida yang terdapatpada urine berasaldariapa? Jelaskan!
2. Apakahchloridaselaluterdapatpada urine? Jelaskan !
3. Tuliskanreaksikimia yang terjadipadapercobaandiatasbilaujitersebutpositif !

Kegiatan IV
Judul : Amonia dalam urine
Tujuan : Untuk mengenal bau ammonia dari hasil penguraian urea dalam urine

Alat dan Bahan


1. Urine
2. Lampu spiritus

Cara Kerja
1. Masukkan 1 ml urine kedalam tabung reaksi.
2. Panaskan lampu spiritus
3. Ciumlah bagaimana baunya ?

Pertanyaan
1. Berasal dari apa ammonia dalam urine tersebut?
2. Enzim apa yang bekerja ?

Kegiatan V
Judul : Urea dalam urine
Tujuan : Membuktikan adanya urea dalam urine
Alat dan Bahan
1. Urine
2. LarutanJenuhAsamOksalat
3. Larutan Sodium Hiprobromide
4. ObjekGelas

Cara Kerja
1. Teteskan beberapa tetes urine pada gelas objek kemudian hadapkan pada cahaya
matahari biar sebagiandari urine tersebut menguap.
2. Tambahkan setetes larutan jenuh asam oksalat.
3. Amati Kristal urea oksalat yang terbentuk.
4. Tambahkan beberapa tetes larutan sodium hipobromide.
5. Amati pemuaian nitrogen yang tampak akibatdekomposisi urea

Pertanyaan
1. Jelaskan bagaimana terbentuknya urea dalam tubuh!
2. Bagaimana mekanisme pengeluaran urea dalam tubuh?
ALAT INDERA

Kegiatan I
Judul : Reseptor rasa
Tujuan : Menentukan daerah pengecap berbagai rasa pada lidah manusia

Alat dan Bahan


1. 4 buah piringan kecil berisi :
a. Larutan asam cuka 33%
b. Larutan NaCL 10%
c. Larutan aspirin atau kina lemah
d. Larutan gula 5%
2. Aplikator (batang dengan salah satu ujungnya diberi kapas)
3. Peta rasa
4. Kertas hisap/saring

Cara Kerja
1. Mintalah pasangan praktikan anda berkumur, kemudian keringkan lidah dengan
kertas penghisap.
2. Celupkan aplikator kedalam larutan asam. Buanglah kelebihan larutan dengan
menekannya pada sisi pinggang.
3. Sentuhlah aplikator pada daerah ujung, sepanjang sisi tengah dan belakang lidah
pasangan anda.
4. Tuliskan tanda (+) pada daerah peta rasa yang sesuai jika ia merasakan larutan
tersebut. Tuliskan tanda (-) pada daerah peta rasa yang sesuai jika daerah tertentu
yang disentuh tidak sensitive terhadap larutan yang diuji.
5. Ulangi prosedur di atas dengan menggunakan ketiga larutan lainnya satu per satu.

Pertanyaan
Jelaskan mekanisme jalannya impuls pada percobaan di atas sehingga anda dapat
merasakan rasa manis, pahit, asam, dan lainnya.
Kegiatan II
Judul : Reseptor visual
Tujuan :
1. Menentukan jarak bintik buta dari mata
2. Menentukan daerah bintik buta pada kertas
3. Menentukan titik pandang dekat

Alat dan Bahan


1. Penentu bintik buta
2. Penggaris panjang
3. Kertas gambar besar
4. Pasak atau jarum lurus

Cara Kerja
A. Bintik Buta
1. Peganglah penentu bintik buta (titik hitam sebelah kanan tanda (+)) pada jarak 20
inch di depan wajah sejajar dengan mata kanan anda.
2. Tutuplah mata kiri anda.
3. Fokuskan mata anda pada tanda positif dengan perlahan gerakkan penentu bintik
buta tersebut dengan mendekati wajah anda.
4. Pada jarak tertentu, bintik hitam akan menghilang dari pandangan anda. Tepat pada
saat hilangnya titik hitam dari pandangan anda, ukurlah jarak antara alat penentu
titik buta tersebut dengan mata anda (dalam cm).
5. Bandingkan dengan jarak yang diperoleh oleh praktikan lain dalam satu kelompok.

B. Peta Bintik Buta


1. Buatlah pada kertas gambar garis sejajar AB dan CD sepanjang 33 cm dengan jarak
diantaranya 1 cm.
2. Buatlah titik atau lingkaran pada titik A pada garis AB.
3. Sediakan sepotong kertas tebal dan panjang dengan salah satu ujungnya diberi tanda
bintik hitam seukuran dengan titik A.
4. Letakkan kertas gambar pada meja dan rekatkan ujung-ujungnya. Duduklah anda
dengan dagu yang ditopang dengan penopang dagu atau tumpukan buku sehingga
dudukan kepala stabil.
5. Tutuplah mata kiri dan fokuskan mata kanan memandang titik A, sementara kertas
petunjuk gerakkan perlahan sepanjang garis AB dari A ke B hingga tidak tampak
titiknya (titik 1), ukurlah jarak A dan 1. Lanjutkan gerakan hingga bintik hitam
terlihat kembali (titik 2), ukurlah jarak titik A dan 2.
6. Ulangi gerakan dari B menuju A. Fokus mata tetap pada A. Ukurlah jarak B dan 2
(bayangan hilang) dan B dengan 1 (bayangan muncul lagi).
7. Ulangi operasi 5 dan 6 pada garis CD.
8. Tentukan titik tengah dari garis-garis 1 – 2 pada AB dan 3-4 pada CD dan tarik garis
EF melalui kedua titik tersebut. Gerakkan petunjuk sepanjang EF dan tentukan titik
5 dan 6 pada tempat hilang dan munculnya kembali bayangan.
9. Hubungkan titik 1-2-6-4-2-5-1 daerah yang terlindungi garis-garis ini adalah peta
bintik buta subjek anda.

C. Pandangan Dekat
Jarak dari mata keobjek terdekat yang dapat difokuskan dengan jelas disebut titik
pandang dekat.
1. Tutuplah salah satu mata dengan tangan dan fokuskan satu mata yang lain pada
jarum lurus yang dipegang tangan anda jauh-jauh.
2. Dorong perlahan-lahan mendekati mata anda dengan bentuk tampak kabur.
3. Segeralah pasangan anda mengukur jarak dari mata kejarum yang kabur. Hal ini
adalah titik pandang terdekat anda.
4. Ulangi proses tadi dengan mata yang lain dan bandingkanlah keduanya.

Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan bintik buta dan bintik kuning?
2. Saraf apa saja yang berhubungan dengan mekanisme penglihatan? Jelaskan!

Kegiatan III
Judul : Persepsi Thermoreceptor
Tujuan : Mempelajari Persepsi Thermoreceptor

AlatdanBahan
1. Gelasbeker
2. Air
3. EsBatu
4. Pemanasan air

Cara Kerja
1. Sediakan 3 buah gelas beker. Berilah label A, B dan C.
2. Isilah gelas beker A dengan air hangat dan gelas beker B dengan air dingin yang
dicampur es batu.
3. Masukkan ujung jari tangan anda kedalam gelas beker A dan masukan ujung jari
tangan kanan anda ke dalam gelas beker B. Rendamlah keduanya selama 1 menit.
4. Campurkanlah dengan cepat setengah gelas air panas dan setengah gelas air dingin
dan masukkan kedalam gelas beker C.
5. Bagaimanakah yang anda rasakan, panas atau dingin?

Pertanyaan
Jelaskan apa yang dimaksud dengan Thermoreceptor,Tektoreceptor, Propioreceptor dan
enteroceptor !

Anda mungkin juga menyukai