Anda di halaman 1dari 29

PEMBAGIAN SENYAWA OBAT

NETRAL

SENYAWA ASAM
ANORGANIK
BASA

GARAM ANORGANIK
BAHAN OBAT
ASAM LEMAH

MOLEKUL NETRAL
SENYAWA ORGANIK
GARAM ORGANIK

BASA LEMAH
2
PEMBAGIAN SENYAWA OBAT ORGANIK

ASAM LEMAH R-COOH

MOLEKUL NETRAL NON IONIK


SENYAWA
ORGANIK
R-COONa, Ar-COONa,
GARAM ORGANIK RNH2.HCl, ArNH2.HCL,
NaOAr

BASA LEMAH R-NH2, Ar-NH2

3
ASAM LEMAH
SIFAT FISIKA-KIMIA MOLEKUL OBAT
• Sifat fisika molekul obat seperti pH, pKa
dan koefisien partisi
• Sifat kimia berkaitan dengan reaksi-reaksi
degradasi suatu obat secara kimiawi
memegang peranan penting dalam
mendesain metode analisis : hidrolisis dan
oksidasi
• Gabungan beberapa gugus fungsional
dalam satu molekul obat akan menentukan
keseluruhan sifat-sifat molekul obat
tersebut.
8
PH (ASAM-BASA)
CONT...

10
PERHITUNGAN PH

PH

Asam kuat dan Asam lemah dan


basa kuat basa lemah
PH ASAM KUAT DAN BASA KUAT

Asam kuat terionisasi sempurna dalam air


dan [H + ] sama dengan molaritasnya
pH = -log H +
pOH = - log OH -
Latihan Soal
1. Berapa pH larutan HCl 0,05 M (ans :1,3)
2. Berapa pH larutan NaOH 0,05 M (ans
:12,7)
3. Berapa pH H2SO4 0,05 M (ans 1)
PH ASAM LEMAH DAN BASA LEMAH
• Reaksi suatu larutan tergantung pada tetapan disosiasi
asam (Ka) dan tetapan disosiasi basa (Kb).
• Suatu larutan bereaksi netral jika Ka = Kb, bereaksi asam
jika Ka > Kb, dan bereaksi basa jika Kb> Ka.
• Untuk asam : semakin kecil nilai pKa maka asam tersebut
semakin kuat, dan sebaliknya.
• Untuk basa : semakin besar nilai pKa maka basa tersebut
semakin kuat, dan sebaliknya

pKa = - log Ka = log (1 / Ka)


reaksi HA Ka H+ + A - maka Ka = [H+] [A-]
HA
13
CONT...

 C6H5COONa is a salt of a weak acid C6H5COOH.A .10 M solution of


C6H5COONa has a pH of 8.60.
 1 . calculate [OH-] of C6H5COONa
 2. calculate K for: C6H5COO-+ H2O <--> C6H5COOH + OH-
 3. calculate Ka for C6H5COOH
LATIHAN SOAL

Hitung pH larutan berikut :


1. Asam format 0,1 M (Ka = 1,77x10- 4)
(ans 2,4)
2. Fenol 0,05 M (Ka = 1,3x10- 10 ) (ans
5,6)
3. Etilamin 0,15 M (Kb = 5,6x10- 4 ) (ans
11,9)
IONISASI MOLEKUL OBAT
CONT...

Tentukan persen ionisasi asam asetat


pada
pH 3,76 (answer : 9,09%)
pH 5,76 (answer : 90,0%)
Diketahui pKa 4,76
Tentukan persen ionisasi amoniapada
pH 8,25 (answer : 90,0%)
pH 10,25 (answer : 9,09%)
Diketahui pKa 9,25
BUFFER

Buffer dapat dibuat dari asam atau basa


lemah yang dikombinasikan dengan asam
atau basa kuat.
Contoh : natrium asetat/asam asetat
Buffer digunakan untuk mempertahankan
pH larutan dalam range yang sempit.
Buffer berperan penting dalam sistem
kehidupan, misalnya plasma manusia
dibuffer pada pH 7 oleh sistem bufer asam
carbonat/bicarbonat .
BUFFER...

 Larutan buffer yang sederhana dibuat dari


campuran asam/basa lemah dengan basa atau
asam kuat.ntoh :
 buffer Na-asetat/asetat yang dibuat : dengan
menambahkan NaOH ke dalam larutan asam
asetat sampai pada pH yang diperlukan.
 Range pH buffer adalah : pKa ± 1
misal : pKa asam asetat = 4,76 maka range pH
buffer : ....................
................

range p H efektifnya : 3,76 – 5,76


KOEFISIEN PARTISI

• pemahaman koefisien partisi (P) dan hubungannya


dengan pH bermanfaat dalam ekstraksi dan analisis
senyawa obat.
• Semakin besar nilai P maka semakin banyak senyawa
dalam pelarut organik.
• Nilai P yang sering juga dinyatakan dengan nilai log P
tergantung pada pelarut organik tertentu yang
digunakan untuk pengukuran.
• Beberapa pengukuran koefisien partisi dilakukan
dengan menggunakan partisi air dan n-oktanol.
• nilai P = 10 berarti 10 bagian senyawa berada dalam
lapisan organik dan 1 bagian berada dalam lapisan
air.
20
 Koefisien partisi (P) suatu obat dirumuskan sbb:
P = C o /Cw

C 0 = konsentrasi senyawa dalam fasa organik


C w = konsentrasi senyawa dalam fasa air

Semakin besar P maka senyawa tersebut lebih


memiliki afinitas terhadap fasa organik.

Nilai P suatu senyawa tergantung pada sifat pelarut


organik yang digunakan.
21
CONTOH SOAL

• Suatu senyawa netral memiliki koefisien partisi


pada pelarut eter dan air = 5

Berapa persentase senyawa yang akan terekstraksi


dari 10 ml air

(i) jika 30 ml eter digunakan untuk mengekstraksi


senyawa tsb
(ii) jika ekstraksi dilakukan sebanyak 3 x @ 10 ml
volume eter digunakan
PENYELESAIAN...

(i) Koefisien partisi = 5 artinya ...


Diantara air dan sejumlah volume eter yang
sama, maka 5 bagian obat akan berada pada
lapisan eter,
(i) dan 1 bagian ada dalam lapisan air.
(ii)Dimana ada 3 kali volume (30 ml) eter
digunakan untuk satu volume (10ml) air, maka
distribusi akan menjadi 15 bagian obat di
lapisan eter dan 1 bagian pada lapisan air
LANJUTAN....

Maka persentase yang terekstraksi :


% = bag. yg terekstrak dlm eter x 100%
Total

= 15/16 x 100 %
= 93,75%
LANJUTAN....

( ii) Jik a d ie k s t rak 3x @ 10 ml mak a :

5 b ag ian d al am l ap is an e t e r d an 1 b ag ian d al am l ap is an air ( t ot al 6)

mak a u nt u k e k s t raksi I
% = 5/ 6 x 100 %
= 8 3, 3 % d al am e t e r
p e r se ntase ob at d l m l ap . air = 16, 7 %

Ek s t r aksi II
% = 5/ 6 x 16, 7 %
= 13, 9 %
P e r se ntase ob at d l m l ap air = 2 , 8 %

Ek s t r aksi III
% = 5/ 6 x 2 , 8 %
= 2,3 %
P e r se ntase ob at d l m l ap air 0, 5 %

Tot al p e r se ntase ob at yang t e r ek strak si = 8 3, 3 + 13, 9 + 2 , 3 = 99, 5 %


Profil fisiko-kimia molekul obat …
(1)
aspirin
Parasetamol

 obat analgetika antipiretika


dengan gugus amida  obat analgetika-
antipiretika
 gugus amida (netral), gugus
hidroksi fenolik (asam  gugus asam karboksilat
sangat lemah, pKa 9,5)
(asam lemah, pKa 3,5),
ester fenolik (tidak stabil)
 hampir semua amida lebih  koefisien partisi yang tidak
stabil terhadap hidrolisis terionisasi pada pH asam P
dibandingkan ester dan = ± 631 (oktanol/air)
laktam  dapat mengalami hidrolisis
ester dengan cepat oleh
26 OH
-
Profil fisiko-kimia molekul obat …
(2)
5-fluoro urasil sulfadiazin

 obat antikanker  obat antibakteri


 gugus ureida nitrogen A  gugus cincin diazin (basa
(asam, pKa 7,0), gugus sangat lemah, pKa 2), gugus
ureida nitrogen B (asam nitrogen sulfonamid (asam
sangat lemah, pKa lemah, pKa 6,5), gugus amin
13,00) aromatis (basa lemah, pKa <
 koofesien partisi dalam 2)
bentuk tak terionisasi P  koofesien partisi dalam
= ± 0,13 (oktanol/air) bentuk tak terionisasi P = ±
 molekul cukup stabil 0,55 (oktanol/air)
27
Profil fisiko-kimia molekul obat …
(3)
isoprenalin prednisolon

• obat simpatomimetik  obat kortikosteroid


• gugus amin sekunder(basa,  gugus keton(netral), gugus
pKa 8,6), gugus benzil alkohol alkohol primer, sekunder,
(netral), gugus katekol (asam tersier (netral)
le mah, pKa 10-1 2)
• koofe sien par tisi dalam bentuk  koofesien partisi dalam P =
tak terionisasi sangat mudah ± 70 (oktanol/air), tidak
larut dalam air mengalami ionisasi.
• mole kul mudah dioksidasi  reaksi eliminasi karena
paparan sinar/udara pengaruh panas pada ester
berlangsung secara cepat.
28

Anda mungkin juga menyukai