Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KERJASAMA PENELITIAN

PUSAT PENELITIAN BIOLOGI-LIPI

DAN

Louisiana State University, USA

Judul Kerjasama Penelitian :


Genome-wide Assessment of Morphological Convergence among Bird
Populations on Indonesian Peripheral Islands :

Keanekaragaman Avifauna Gunung Talamau di Kabupaten Pasaman Barat


Provinsi Sumatra Barat

OLEH :

Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Tri Haryoko, SPt, MSi

Mohammad Irham, MSc

Suparno

Museum of Natural Science and Department of Biological Sciences, Louisiana State


University, Baton Rouge, Louisiana, USA

Subir B. Shakya

Matthew

Oscar

Pusat Penelitian Biologi


Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
2018
A. LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai negara megabiodiversity mempunyai tingkat sumber daya hayati
yang sangat tinggi baik ekosistem, jenis yang ada didalam ekosistem, serta plasma nutfah/
genetik yang berada didalam setiap jenisnya. Kekayaaan sumber daya hayati merupakan
sumber daya yang sangat penting dan bermanfaat serta memegang peranan strategis dalam
pembangunan nasional (Suhartini, 2009). Sumber daya hayati berperan menunjang
pembangunan, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan dan
kesejahteraan manusia. Oleh karena itu perlu dilakukan pengungkapan potensi untuk
pemanfaatan berkelanjutan bagi masyarakat.
Selain mempunyai peranan yang penting, sumber daya hayati juga memiliki
ancaman yang tinggi pula. Kerusakan habitat, alih fungsi hutan, pencemaran lingkungan dan
perubahan lingkungan lainnya yang berasal dari aktivitas manusia menjadi ancaman
terhadap kepunahan jenis, dan penurunan sumber daya hayati. Hilangnya habitat sebagai
tempat hidup menyebabkan beberapa Satwa akan mengalamipenurunan populasiyang pada
gilirannya nanti akan mengancam keberadaan satwa tersebut.Kondisi ini akan lebih terasa
pada satwa-satwa yang mempunyai daerah sebaran terbatas, hanya dapat hidup di hutan dan
hanya dapat hidup di dataran tinggi karena mereka sangat rentan terhadap perubahan
lingkungan.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman jenis fauna, namun
pengelolaan sumber daya alam ini belum dilakukan secara optimal, sehingga banyak spesies
burung yang terancam punah. Penyebab utama yang mengancam kepunahan adalah hilang
atau rusaknya habitat dan perburuan untuk perdagangan (Metz, 2005). Perdagangan satwa
liar menjadi ancaman yang serius bagi kelangsungan hidup satwa di alam karena sekitar
95 % satwa yang diperdagangkan berasal dari tangkapan alam dan sisanya hasil
penangkaran (ProFauna, 2009). Hal ini disebabkan burung sangat diminati masyarakat
sebagai hewan peliharaan karena keindahan warna bulu dan suaranya. Dalam perdagangan
internasional terhadap burung liar tercatat lebih dari 2600 spesies didominasi oleh
Passeriformes dan Psittaciformes yang disuplai dari Afrika, Asia, Oceania dan Neotropic
(FAO, 2008).
Oleh karena itu sangat diperlukan pengelolaan keanekaragaman hayati yang
mencakup aspek pemanfaatan, pelestarian, kebijakan dan pengetahuan agar tidak terjadi
kepunahan (Supriatna, 2008). Pemanfaatan yang dilakukan harus memegang konsep
pemanfaatan berkelanjutan secara lestari. Kepedulian terhadap pelestarian sumber daya
hayati menjadi tanggung jawab bersama antara semua elemen masyarakat dan pemerintah.
Kebijakan dalam pemanfaatan dan pelestarian memerlukan kajian yang mendalam sehingga
diperoleh kebijakan yang tepat. Konsep pemanfaatan berkelanjutan dan kebijakan yang
diambil harus berdasarkan landasan ilmiah melalui berbagai penelitian secara sistematis,
terpadu dan terencana. Oleh karena itu pemahaman tentang hal-hal tersebut melalui
penelitian sangat penting dilakukan untuk menentukan keberhasilan strategi dalam konservasi
di alam dan pemanfaatan yang berkelanjutan.

OUTPUT PENELITIAN
1. Mendapatkan data Avifauna di Sumatra Barat khususnya Gunung Talamau
2. Penambahan koleksi spesimen ilmiah dan material DNA untuk pengembangan Bank
DNA di Pusat Penelitian Biologi-LIPI

OUTCOME
Memperkuat LIPI sebagai Scientific Authority dalam penentuan rekomendasi dalam
penentuan kuota CITES serta pengelolaan konservasi jenis burung tersebut dengan
penyediaan data Avifauna yang akurat.

B. METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Gunung Talamau tgl 12-31 Maret 2018 di Provinsi Sumatra Barat.
Metode Pengambilan Data Keanekaragaman Burung
1. Penangkapan menggunakan jaring kabut
Peralatan yang digunakan untuk pengambilan sampel antara lain jaring kabut
(mistnet), syringe 1 ml, caliper, penggaris,timbangan pegas (10 g, 50 g, 100 g), buku
panduan lapangan, cincin, tang, tabung koleksi, Global Position System (GPS) dan kamera.
Burung ditangkap dengan menggunakan jaring kabut berukuran tinggi 2.4 m dan lebar mata
jaring/mesh 30 mm dengan panjang jaring 12 m, 9 m dan 6 m. Jaring kabut dipasang
bersambungan 2-5 buah sesuai dengan kondisi lokasinya. Burung yang tertangkap
diidentifikasi, diukur karakter morfologinya, diambil fotonya. Sebanyak 7 ekor burung pada
masing-masing jenis diawetkan sebagai koleksi spesimen untuk selanjutnya diidentifikasi
berdasarkan koleksi museum yang ada di Museum Zoologi, Pusat Penelitian Biologi-LIPI.
Apabila dalam penangkapan diperoleh lebih dari 7 ekor dalam setiap jenisnya dilakukan
pencincinan, diambil sampel darah, dan dilepaskan kembali. Data morfologi yang diukur
yaitu panjang sayap ( natural dan maksimal), panjang ekor, panjang tarsus, paruh (panjang,
lebar dan tebal), panjang rentang sayap, panjang total tubuh serta berat badan (Novarino et
al, 2008). Pengukuran dilakukan dengan menggunakan caliper dan penggaris. Penimbangan
berat badan menggunakan timbangan pegas. Selain pengukuran beberapa karakter morfologi
juga dilakukan pencatatan jenis kelamin dan diskripsi organ reproduksi, serta pengukuran
skor moulting pada bulu sayap primer.
Panjang sayap natural diukur dari ujung scapula (lipatan sendi sayap) sampai ujung
bulu sayap primer terpanjang tanpa penekanan (alami). Panjang sayap maksimal dilakukan
pengukuran seperti sayap natural tetapi ada penekanan secara halus sehingga permukaan bulu
menyentuh penggaris pengukur.Panjang ekor diukur antara pangkal bulu ekor sampai ujung
bulu ekor terpanjang. Pengukuran panjang tarsus dimulai dari sendi antara tarsus dan jari
sampai sendi antara paha dan tarsus (tibiatarsus). Panjang paruh diukur dari pangkal sampai
ujung paruh. Pengukuran rentang sayap dilakukan dengan merentangkan kedua sayap burung
diatas penggaris dan diukur dari ujung kanan sampai kiri. Panjang total diukur dari ujung
paruh sampai ujung bulu ekor terpanjang dengan cara meletakkan burung terlentang diatas
penggaris. Berat badan diketahui dengan menimbang individu burung dengan timbangan
pegas.
2. Inventarisasi Jenis burung dengan metode Garis transek
Metode garis transek dilakukan oleh pengamat dengan berjalan dan mencatat semua
jenis burung yang ditemui di sepanjang kedua sisi jalur perjalanannya (Sutherland, 2006;
Bibby et al, 2000). Jarak antar titik pengamatan sekitar 50 m dengan lama waktu pengamatan
10 menit dengan panjang garis transek sekitar 1 km. Pengamatan dilakukan dengan bantuan
alat binokuler pada pagi hari pukul 06.00 sampai dengan 09.00 WIB dan sore hari pukul
16.00-17.30 WIB.

C. Hasil Penelitian
Burung Gunung Talamau Kabupaten Pasaman Barat
Penelitian dilaksanakan pada 2 camp di Gunung Talamau yaitu pada ketinggian 1060
m asl dan 1608 m asl. Pengamatan dilakukan dari arah naik dan turun dari camp
setiap hari sehingga bisa mencangkup pada ketinggian 648-2250 m asl. Akses
menuju lokasi penelitian dimulai dari jalur pendakian Lubuk Landur Nagari Persiapan
Lubuk Landur Aua Kuniang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat provinsi
Sumatra Barat. Habitat burung dimulai dengan habitat terbuka dan perkebunan
sebelum memasuki hutan sekunder dan pada ketinggian 1608 m sudah merupakan
submontane forest yang sebagian pohon ditumbuhi dengan lumut. Pengambilan pohon
untuk kebutuhan masyarakat masih berada dibawah 1000 m asl. Hasil pengamatan
burung di Gunung Talamau berhasil mencatat 176 jenis burung selama 18 hari
pengamtan di Gn Talamau (tabel 1)
Tabel 1. Keragaman jenis burung di Gn Talamau Maret 2018
No Nama Inggris Nama Ilmiah
1 Bronze-tailed Peacock-Pheasant Polyplectron chalcurum
2 Salvadori's Pheasant Lophura inornata
3 Oriental Honey-buzzard Pernis ptilorhynchus
4 Crested Serpent-Eagle Spilornis cheela
5 Blyth's Hawk-Eagle Nisaetus alboniger
6 Black Eagle Ictinaetus malaiensis
7 Barred Cuckoo-Dove Macropygia unchall
8 Little Cuckoo-Dove Macropygia ruficeps
9 Asian Emerald Dove Chalcophaps indica
10 Green-spectacled Pigeon Treron oxyurus
11 Mountain Imperial-Pigeon Ducula badia
12 Green-billed Malkoha Phaenicophaeus tristis
13 Plaintive Cuckoo Cacomantis merulinus
14 Brush Cuckoo Cacomantis variolosus
15 Square-tailed Drongo-Cuckoo Surniculus lugubris
16 Sunda Cuckoo Cuculus lepidus
17 Reddish Scops-Owl Otus rufescens
18 Mountain Scops-Owl Otus spilocephalus
19 Rajah Scops-Owl Otus brookii
20 Barred Eagle-Owl Bubo sumatranus
21 Collared Owlet Glaucidium brodiei
22 Short-tailed Frogmouth Batrachostomus poliolophus
23 Salvadori's Nightjar Caprimulgus pulchellus
24 Silver-rumped Needletail Rhaphidura leucopygialis
25 Brown-backed Needletail Hirundapus giganteus
26 Waterfall Swift Hydrochous gigas
27 Cave Swiftlt Collocalia linchi
28 Plume-toed Swiftlet Collocalia affinis
29 dark swiftlet sp. Aerodramus sp.
30 Asian Palm-Swift Cypsiurus balasiensis)
31 Gray-rumped Treeswift Hemiprocne longipennis
32 Whiskered Treeswift Hemiprocne comata
33 Sumatran Trogon Harpactes mackloti
34 Diard's Trogon Harpactes diardii
35 Scarlet-rumped Trogon Harpactes duvaucelii
36 Red-headed Trogon Harpactes erythrocephalus
37 Orange-breasted Trogon Harpactes oreskios
38 Helmeted Hornbill Buceros vigil
39 Rhinoceros Hornbill Buceros rhinoceros
40 Bushy-crested Hornbill Anorrhinus galeritus
41 Wreathed Hornbill Rhyticeros undulatus
42 Rufous-collared Kingfisher Actenoides concretus
43 Red-bearded Bee-eater Nyctyornis amictus
44 Sooty Barbet Caloramphus hayii
45 Blue-eared Barbet Psilopogon duvaucelii
46 Fire-tufted Barbet Psilopogon pyrolophus
47 Red-throated Barbet Psilopogon mystacophanos
48 Yellow-crowned Barbet Psilopogon henricii
49 Gold-whiskered Barbet Psilopogon chrysopogon
50 Black-browed Barbet Psilopogon oorti
51 Rufous Piculet Sasia abnormis
52 White-bellied Woodpecker Dryocopus javensis
53 Banded Woodpecker Picus miniaceus
54 Lesser Yellownape Picus chlorolophus
55 Greater Yellownape Picus flavinucha
56 Gray-headed Woodpecker Picus canus
57 Buff-rumped Woodpecker Meiglyptes tristis
58 Maroon Woodpecker Blythipicus rubiginosus
59 Orange-backed Woodpecker Reinwardtipicus validus
60 Blue-crowned Hanging-Parrot Loriculus galgulus
61 Long-tailed Broadbill Psarisomus dalhousiae
62 Silver-breasted Broadbill Serilophus lunatus
63 Banded Broadbill Eurylaimus javanicus
64 Black-and-yellow Broadbill Eurylaimus ochromalus
65 Graceful Pitta Erythropitta venusta
66 Black-winged Flycatcher-shrike Hemipus hirundinaceus
67 Maroon-breasted Philentoma Philentoma velata
68 Green Iora Aegithina viridissima
69 Fiery Minivet Pericrocotus igneus
70 Gray-chinned Minivet Pericrocotus solaris
71 Sunda Cuckooshrike Coracina larvata
72 Tiger Shrike Lanius tigrinus
73 Blyth's Shrike-Babbler Pteruthius aeralatus
74 Black-and-crimson Oriole Oriolus cruentus
75 Ashy Drongo Dicrurus leucophaeus
76 Lesser Racket-tailed Drongo Dicrurus remifer
77 Sumatran Drongo Dicrurus sumatranus
78 Spotted Fantail Rhipidura perlata
79 White-throated Fantail Rhipidura albicollis
80 Black-naped Monarch Hypothymis azurea
81 Amur Paradise-Flycatcher Terpsiphone incei
82 Blyth's Paradise-Flycatcher Terpsiphone affinis
83 Sumatran Treepie Dendrocitta occipitalis
84 Malaysian Rail-babbler Eupetes macrocerus
85 Barn Swallow Hirundo rustica
86 Gray-headed Canary-Flycatcher Culicicapa ceylonensis
87 Cinereous Tit Parus cinereus
88 Velvet-fronted Nuthatch Sitta frontalis
89 Blue Nuthatch Sitta azurea
90 Black-headed Bulbul Pycnonotus atriceps
91 Cream-striped Bulbul Pycnonotus leucogrammicus
92 Ruby-throated Bulbul Pycnonotus dispar
93 Scaly-breasted Bulbul Pycnonotus squamatus
94 Gray-bellied Bulbul Pycnonotus cyaniventris
95 Sooty-headed Bulbul Pycnonotus aurigaster
96 Orange-spotted Bulbul Pycnonotus bimaculatus
97 Yellow-vented Bulbul Pycnonotus goiavier
98 Olive-winged Bulbul Pycnonotus plumosus
99 Cream-vented Bulbul Pycnonotus simplex
100 Red-eyed Bulbul Pycnonotus brunneus
101 Spectacled Bulbul Pycnonotus erythropthalmos
102 Hairy-backed Bulbul Tricholestes criniger
103 Finsch's Bulbul Alophoixus finschii
104 Ochraceous Bulbul Alophoixus ochraceus
105 Sunda Bulbul Ixos virescens
106 Streaked Bulbul Ixos malaccensis
107 Mountain Tailorbird Phyllergates cucullatus
108 Sunda Bush Warbler Horornis vulcanius
109 Yellow-browed Warbler Phylloscopus inornatus
Arctic/Kamchatka Leaf/Japanese Leaf Phylloscopus
110 Warbler borealis/examinandus/xanthodryas
111 Mountain Leaf Warbler Phylloscopus trivirgatus
112 Chestnut-crowned Warbler Seicercus castaniceps
113 Sunda Warbler Seicercus grammiceps
114 Dark-necked Tailorbird Orthotomus atrogularis
115 Ashy Tailorbird Orthotomus ruficeps)
116 Rufous-tailed Tailorbird Orthotomus sericeus
117 Hill Prinia Prinia superciliaris
118 Oriental White-eye Zosterops palpebrosus
119 Black-capped White-eye Zosterops atricapilla
120 Mountain White-eye Zosterops montanus
121 Pin-striped Tit-Babbler Mixornis gularis
122 Fluffy-backed Tit-Babbler Macronus ptilosus
123 Golden Babbler Cyanoderma chrysaeum
124 Chestnut-winged Babbler Cyanoderma erythropterum
125 Rufous-fronted Babbler Cyanoderma rufifrons
126 Chestnut-backed Scimitar-Babbler Pomatorhinus montanus
127 Gray-throated Babbler Stachyris nigriceps
128 White-necked Babbler Stachyris leucotis
129 Spot-necked Babbler Stachyris strialata 
130 Rufous-crowned Babbler Malacopteron magnum
131 Black-capped Babbler Pellorneum capistratum
132 Sumatran Babbler Pellorneum buettikoferi
133 Short-tailed Babbler Pellorneum malaccense
134 Eyebrowed Wren-Babbler Napothera epilepidota
135 Sumatran Wren-Babbler Napothera albostriata
136 Horsfield's Babbler Turdinus sepiarius
137 Rusty-breasted Wren-Babbler Turdinus rufipectus
138 Brown Fulvetta Alcippe brunneicauda
139 Sunda Laughingthrush Garrulax palliatus
140 Chestnut-capped Laughingthrush lanthocincla mitrata
141 Long-tailed Sibia Heterophasia picaoides
142 Ferruginous Flycatcher Muscicapa ferruginea
143 Asian Brown Flycatcher Muscicapa dauurica
144 Brown-streaked Flycatcher (Muscicapa williamsoni
145 Rufous-browed Flycatcher Anthipes solitaris
146 White-tailed Flycatcher Cyornis concretus
147 Fulvous-chested Jungle-Flycatcher Cyornis olivaceus
148 Large Niltava Niltava grandis
149 Indigo Flycatcher Eumyias indigo
150 Verditer Flycatcher Eumyias thalassinus
151 Lesser Shortwing Brachypteryx leucophris
152 White-browed Shortwing Brachypteryx montana
153 Siberian Blue Robin Larvivora cyane
154 Shiny Whistling-Thrush Myophonus melanurus
155 Sumatran Whistling-Thrush Myophonus castaneus
156 White-crowned Forktail Enicurus leschenaulti
157 Korean Flycatcher Ficedula zanthopygia
158 Mugimaki Flycatcher Ficedula mugimaki
159 Snowy-browed Flycatcher Ficedula hyperythra
160 Little Pied Flycatcher Ficedula westermanni
161 Siberian Thrush Geokichla sibirica
162 Island Thrush Turdus poliocephalus
163 Lesser Green Leafbird Chloropsis cyanopogon
164 Blue-winged Leafbird Chloropsis cochinchinensis
165 Sumatran Leafbird Chloropsis media
166 Blue-masked Leafbird Chloropsis venusta
167 Thick-billed Flowerpecker Dicaeum agile
168 Orange-bellied Flowerpecker Dicaeum trigonostigma
169 Fire-breasted Flowerpecker Dicaeum ignipectus
170 Ruby-cheeked Sunbird Chalcoparia singalensis
171 Plain Sunbird Anthreptes simplex
172 Temminck's Sunbird Aethopyga temminckii
173 Little Spiderhunter Arachnothera longirostra
174 Purple-naped Spiderhunter Arachnothera hypogrammicum
175 Spectacled Spiderhunter Arachnothera flavigaster
176 Gray-breasted Spiderhunter Arachnothera modesta

Adapun ilustrasi beberapa jenis burung di Gn Talamau terlihat pada gambar dibawah
ini.
Species Foto

Psilopogon pyrolophus

Psilopogon mystacophanos

Psilopogon oorti
Chalcophaps indica

Cacomantis merulinus

Cacomantis variolosus

Dicaeum trigonostigma
Dicrurus remifer

Dicrurus sumatranus

Lanius tigrinus

Hypothymis azurea
Terpsiphone affinis

Culicicapa ceylonensis

Niltava grandis

Anthipes solitaris
Ficedula mugimaki

Ficedula hyperythra

Oriolus cruentus

Blythipicus rubiginosus
Chrysophelgma flavinucha

Pycnonotus atriceps

Rhipidura albicollis

Orthotomus ruficeps
Seicercus grammiceps

Phyllergates cucullatus

Horornis vulcanius

Stachyris leucotis
Stachyris striolata

Stachyris nigriceps

Macronus ptilosus

Cyanoderma chrysaeum
Pellorneum capistratum

Napothera epilepidota

Garrulax mitratus

Geokichla sibirica
Brachypteryx leucophris

Larvivora cyane

KESIMPULAN
Secara keseluruhan habiitat masih terjaga dengan baik dan terkait dengan keragaman
fauna juga masih terjaga dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengamatan
burung di Gunung Talamau yang mencatat 176 jenis burung selama 18 hari
pengamatan di Gn Talamau . Selama penelitian juga dapat dijumpai beberapa
mamalia besar serta jejaknya seperti primata dan rusa, dan lainnya.

UCAPAN TERIMAKASIH
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Kepala dan staff Balai Konservasi
Sumberdaya Alam Sumatra Barat, pemerintah provinsi Sumatra Barat, Polda Sumatra Barat
dan Polres Pasaman Barat, Dinas Pariwisata Pasaman Barat, Bapak Wali Nagari dan
Masyarakat Nagari Persiapan Lubuk Landur Aua Kuniang Kecamatan Pasaman Kabupaten
Pasaman Barat provinsi Sumatra Barat.

D. DAFTAR PUSTAKA

Bibby C, M. Jones and S. Marsden. 1998. Expedition Field Techniques BIRD SURVEYS.
Expedition Advisory Centre. Royal Geographical Society. London
Burung Indonesia. 2007. Ringkasan Data Hasil Survey Mengenai Bird Keeping. Makalah
Seminar, Jakarta 29 Maret 2007. Depertemen Kehutanan.
FAO. 2008. International Trade in Wild Birds (And Other Releant Movements) in Latin
America and The Caribbean. Electronic Publishing Policy and Support Branch,
Information Division, FAO, Rome, Italy.
Metz S. 2005. The Current Status of Indonesian Cockatoos in the Wild: Returning Smuggled
Parrots to their Forest Homes. Parrot Society of Australia 15: 34-37
Novarino, W., Kobayashi, H.A,. Salsabila, Jarulis. & Janra, M.N. (2008). Panduan Lapangan
Perincian Burung di Sumatera. Perpustakaan Nasional. Bogor. 15.
ProFauna. 2009. Wildlife Trade Survey on the Bird Market in Java. ProFauna’s Report.
ProFauna Indonesia. http //www.profauna.org
Sutherland WJ. 2006. Ecological Census Techniques a handbook. 2nd edition. Cambridge
University Press, Newyork)

Anda mungkin juga menyukai