1.2.3 Peralatan
a. Timbangan/neraca digital (Gambar 1.7) dengan ketelitian 0,1 gr.
Timbangan ini di gunakan untuk menimbang sampel percobaan (agregat
kasar dan halus).
KELOMPOK I kelas a I - 11
Analisa Saringan Agregat Kasar Dan Halus
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
AGREGAT
b. Satu set saringan (Standar ASTM): 76,2 mm (3”), 63,5 mm (2½ “), 50,8
mm (1½ “), 25 mm (1“), 19,1 mm (¾ ”), 12,5 mm ( ½ “ ), 9,5 mm (⅜ “)
No. 4 ; No. 8; No. 16 ; No. 30 ; No. 50; No. 100 ; No. 200
Digunakan untuk menyaring sampel dari agregat halus dan kasar . Gambar
satu set saringan dapat dilihat pada Gambar 1.8 di bawah ini :
c. Oven.
Digunakan untuk mengeringkan sampel agregat kasar dan halus untuk
mencapai berat contoh tetap. Gambar Oven dapat ditunjukkan pada
Gambar 1.9.
KELOMPOK I kelas a I - 12
Analisa Saringan Agregat Kasar Dan Halus
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
AGREGAT
KELOMPOK I kelas a I - 13
Analisa Saringan Agregat Kasar Dan Halus
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
AGREGAT
f. Talang
Digunakan untuk membagi sampel agregat halus pada metode perempatan.
Talang yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 1.5 sebelumnya.
g. Kuas
Digunakan untuk mengumpulkan dan membersihkan agregat pada
saringan. Gambar kuas dapat dilihat pada Gambar 1.3 sebelumnya.
KELOMPOK I kelas a I - 14
Analisa Saringan Agregat Kasar Dan Halus
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
AGREGAT
1.2.6 Perhitungan
Persentase berat benda uji yang tertahan di atas masing-masing saringan
terhadap berat total benda uji.
berat tertahan
x 100%
Persen tertahan = berat total benda uji
Persen lolos = 100 % - Persen tertahan
Contoh perhitungan :
a. Agregat halus
Contoh perhitungan untuk saringan No.4
1. Berat tertahan saringan No. 1½” = 0,0 gram (a)
2. Berat tertahan saringan No. ¾” = 0,0 gram (b)
3. Berat tertahan saringan No. ⅜” = 0,0 gram (c)
4. Berat tertahan saringan No. 4 = 8,2 gram (d)
5. Berat contoh sebelum disaring = 626,6 gram
6. Kumulatif tertahan = a + b + c +d
= 8,2 gram
Berat Tertahan
100%
7. Persentase tertahan = Berat Benda Uji
8,2
= x 100%
626,6
= 1,01 %
8. Persentase lolos = 100 % - Persentase tertahan
= 100 % - 1,01 %
= 98,99 %
KELOMPOK I kelas a I - 15
Analisa Saringan Agregat Kasar Dan Halus
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
AGREGAT
b. Agregat Kasar
Contoh perhitungan untuk saringan No.4
1. Berat tertahan saringan No. 1½” = 0 gram (a)
2. Berat tertahan saringan No. ¾” = 120,2 gram (b)
3. Berat tertahan saringan No. ⅜” = 5974,8 gram (c)
4. Berat tertahan saringan No. 4 = 3139,0 gram (d)
5. Berat contoh sebelum disaring = 9477,8 gram
6. Kumulatif tertahan = a + b + c +d
= 9377,8 gram
Berat Tertahan
100%
7. Persentase tertahan = Berat Benda Uji
9377,8
= x 100%
9477,8
KELOMPOK I kelas a I - 16
Analisa Saringan Agregat Kasar Dan Halus
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
AGREGAT
= 98,94 %
0+5+70+100+100+100+ 100+100+100
=
100 %
= 6,75
KELOMPOK I kelas a I - 17
Analisa Saringan Agregat Kasar Dan Halus
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
AGREGAT
K-C
W= x100 %
C-P
Persentase berat pasir terhadap kerikil,
6,59−5,18
= x 100%
5,18−1,95
= 43,65 %
Maka perbandingan antara pasir dan kerikil adalah = 1 : (1/43,65)
= 1 : 2,29%
Jadi : Pasir = {1 / (1+ 2,29)} x 100% = 30,39 % ≈ 30 %
Kerikil = 2,29 / (1+2,29) x 100% = 69,60 % ≈ 70 %
Sehingga perbandingan antara pasir dan kerikil terhadap agregat
adalah :
30 % (pasir) dan 70 % (kerikil).
d. Persen Lolos Saringan No.4
1. Persen lolos pasir = 98,69 % (dari
perhitungan analisa saringan agregat halus)
2. Persen lolos kerikil = 2,57 % (dari
perhitungan analisa saringan agregat kasar)
e. Penentuan Berat
Ditentukan berat pasir banding kerikil = 30 : 70, sehingga
diperoleh :
1) Proporsi agregat halus = % Lolos x 30
= 98,69 % x 30
= 29,607 %
2) Proporsi agregat kasar = % Lolos x 70
= 2,57 % x 70
= 1,799 %
f. Gradasi gabungan
Gradasi gabungan diperoleh dengan menjumlahkan berat pasir dan
kerikil.
Pada no. saringan yang sama, yaitu untuk saringan No.4 diperoleh :
Persentase lolos agregat gabungan = 29,607 + 1,799
KELOMPOK I kelas a I - 18
Analisa Saringan Agregat Kasar Dan Halus
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
AGREGAT
= 31,406 %
g. Perhitungan modulus halus butir (MHB)
1. Tertahan agregat campuran No. 4 = 100 % - % lolos
= 100 % - 31,406 %
= 68,594 %
2. Modulus halus butir (MHB)
= Ʃ %tertahan( kecuali pan)
100 %
KELOMPOK I kelas a I - 19
Analisa Saringan Agregat Kasar Dan Halus
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
AGREGAT
1.2.7 Kesimpulan
a. Untuk agregat halus diperoleh nilai Modulus Halus Butir (MHB)
sebesar 1,95 dan diperoleh batas gradasi agregat yaitu berada pada
spesifikasi ukuran agak halus. Dengan demikian diperoleh pula batas atas
MHB spesifikasi ukuran agak halus sebesar 1,71 dan batas bawah MHB
spesifikasi ukuran agak halus sebesar 2,78.
b. Untuk agregat kasar diperoleh nilai Modulus Halus Butir (MHB)
sebesar 6,59 dan diperoleh batas gradasi agregat yaitu berada spesifikasi
ukuran maks. 20 mm. Dengan demikian diperoleh pula batas atas MHB
spesifikasi ukuran maks. 20 mm sebesar 5,80dan batas bawah MHB
spesifikasi ukuran maks. 20 mm sebesar 6,75.
c. Untuk perbandingan antara Modulus Halus Butir (MHB) kerikil
dan pasir diperoleh nilai Modulus Halus Butir (MHB) gabungan yang
digunakan adalah 5,20. Gradasi termasuk dalam spesifikasi ukuran maks.
20 mm, dengan batas atas MHB sebesar 4,60 dan batas bawah MHB
sebesar 5,76.
KELOMPOK I kelas a I - 20
Analisa Saringan Agregat Kasar Dan Halus