Anda di halaman 1dari 6

Sekresi usus besar

Mukosa usus besar mempunyai banyak kriptus lieberkuhn. Sel ini menyekresi mukus
yang mengandung ion bikarbonat yang disebabkan oleh transpor aktif melalui sel-sel epitel yang
mensekresi mukus. Rangsangan nervus pelvikus yang membawa persarafan parasimpatis bagian
distal usus besar mengakibatkan kenaikan jumlah sekresi mukus bersamaan dengan
meningkatnya motilitas. Rangsangan parasimpatis yang ekstrem disebabkan oleh gangguan
emosional sehingga mengakibatkan pergerakan mukus kental dalam usus setiap 30 menit sekali.
Mukus sedikit mengandung bahan tinja.

Sekresi air dan elektrolit. Apabila segmen usus besar teriritasi, misalnya infeksi, mukosa
menvekresi sejumlah air dan elektrolit selain sekresi larutan. Mukus berfungsi mengencerkan
laktor pengiritasi sehingga pergerakan tinja semakin cepat menuju anus dan mengakibatkan
diare.

Pencernaan Makanan Gastrointestinal

Bahan makanan yang diperlukan oleh tubuh untuk hidup dapat digolongkan sebagai
karbohidrat, lemak, dan protein. Di samping itu, sejumlah kecil vitamin dan mineral. Bahan-
bahan ini biasanya tidak dapat diserap dalam bentuk alami melalui mukosa saluran pencernaan,
bahkan tidak berguna sebagai zat nutrisi tanpa proses pencernaan. Oleh karena itu, proses
pencernaan makanan menjadi senyawa kecil untuk diabsorpsi dan sangat diperlukan.

Pencernaan berbagai makanan

Hidrolisa sebagai proses dasar pencernaan karbohidrat. Karbohidrat, terdiri atas


polisakarida dan disakarida besar yang merupakan gabungan monosakarida yang saling berkaitan
melalui kondensasi. Bila karbohidrat dicerna menjadi monosakarida maka enzim khusus
mengembalikan ion hidrogen dan hidroksil (enzim merangsang oksidasi) ke polisakarida dan
memisahkan monosakarida yang satu dengan lainnya.

Gugus lemak. Dalam diet terdiri dari triglisakarida (lemak netral) yang merupakan
gabungan dari tiga molekul asam lemak yang berkondensasi (membentuk proses baru) dengan
satu molekul gliserol. Pada proses kondensasi, tiga molekul air yang dipindahkan. Pencernaan
trigliserida merupakan proses berlawanan. Enzim pencernaan mengembalikan molekul air ke
molekul trigliserida dan memecahkan molekul asam lemak dari gliserol yang merupakan suatu
hidrolisis.

Protein dibentuk dari asam amino yang saling berkaitan den ikatan peptida. Pada ikatan
ini, satu ion hidrokil dipindahkan an satu asam amino, sedangkan satu ion hidrogen dipindahkan
dari asam amino berikutnya. Asam amino dalam rantai protein saling berkaitan melalui proses
kondensasi dan pencernaan terjadi melalui efek hidrolisis yang berlawanan. Enzim proteolitik
mengembalikan air ke molekul protein menjadi unsur-unsur pokok asam amino.
Pencernaan karbohidrat

Dalam diet normal manusia ada tiga sumber utama karbohidrat yaitu sukrosa, maltosa,
dan tepung.

a. Sukrosa merupakan disakarida yang dikenal sebagai gula.

b. Laktosa merupakan disakarida yang terdapat dalam susu.

c. Tepung merupakan polisakarida yang besar dalam hewan dan padi-padian

Karbohidrat lain adalah amilase, glikogen, alkohol, asam laktat. asam purivat, pektin, dan
dekstin.

Pencernaan karbohidrat di mulut

Makanan yang dikunyah bercampur dengan saliva dan ptyalin kemudian disekresikan
oleh kelenjar parotis yang menghidrolisis tepung menjadi disakarida, maltosa, dan polimer
glukosa kecil. Makanan berada dalam mulut hanya untuk waktu yang singkat. Pencernaan
berlanjut di dalam korpus dan fundus lambung selama 1 jam sebelum bercampur dengan sekresi
lambung.

Pencernaan karbohidrat di usus halus

Sekresi pankreas mengandung amilase saliva yang lebih kuat dan berlangsung dalam
waktu 15-30 menit setelah kimus (bahan setengah cair) dikosongkan dari lambung ke dalam
duodenum kemudian bercampur dengan getah pankreas dan semua tepung yang telah dicerna.
Hampir semua tepung diubah menjadi maltosa dan polimer-polimer glukosa (senyawa
sederhana) yang sangat kecil sehingga dapat melewati duodenum dan jejunum bagian atas.
Enterosi pada vili usus mengandung enzim laktase, sukrasa, maltase, dan dekstrinase yang
memecah disakarida laktosa, sukrosa, maltosa, dan polimer-polimer glukosa kecil menjadi unsur
monosakarida.

Pencernaan protein

Makanan dibentuk dari rantai panjang amino yang dilkat bersama ikatan polipeptida.
Karakeristik dari masing-masing jenis protein ditentukan oleh jenis asam amino dalam molekul
protein, susunan asam amino, sifat fisika dan kimia dari berbagai protein yang berbeda.

Pencernaan protein dalam lambung

Pepsin enzim peptida lambung melakukan pencernaan terhadap protein. Getah lambung
yang bersifat asam hidrolisis ini disekresi oleh sel-sel parietal dengan pH 0,8, Pada saat asam
hidroklorida bercampur dengan isi lambung bersama sel-sel kelenjar nonparietal lambung pH-
nya 2-3. Nilai pH ini merupakan batas asidosis yang cukup tinggi untuk aktivitas pepsin.
Kolagen merupakan unsur dasar utama dari jaringan interselular agar enzim pencernaan dapat
menembus daging dan mencernakan protein selular. Pencernaan daging kurang baik dalam
lambung karena enzim pencernaan dan proses yang kurang baik.

Pencernaan protein oleh sekresi pankreas

Kebanyakan pencernaan protein terjadi dalam usus halus bagian atas dalam duodenum
dan jejunum di bawah pengaruh enzim proteolitik dari sekresi pankreas. Segera setelah masuk
usus halus, enzim proteolitik tripsin, kemotripsin, karboksipeptidase, dan prolastase
memecahkan molekul-molekul protein menjadi polipeptida kecil kemudian mencernakan serabut
elastin yang menahan daging.

Pencernaan protein di usus halus

Pencernaan terakhir dalam usus halus dicapai oleh enterosit yang terletak pada vili usus,
terutama dalam duodenum dan jejunum. Sel-sel ini mempunyai brush border yang mengandung
beratus-ratus mikrovili yang menonjol dari permukaan sel. Masing-masing mikrovili mempunyai
banyak peptidase yang berkontak dengan cairan usus untuk memecah polipeptida menjadi asam
amino, dipeptida, dan tripeptida.

Pencernaan lemak

Lemak yang paling banyak hilang dalam diet adalah lemak netral (trigliserida) yang
tersusun dari sebuah inti gliserol dan 3 asam lemak. Lemak netral merupakan unsur utama dalam
bahan makanan dari hewan dan sedikit dalam tumbuh-tumbuhan. Dalam makanan biasa
mengandung sejumlah kecil fosfolipid, kolesterol, dan ester kolesterol yang terdiri atas asam
lemak yang dimetabolisme seperti lemak.

Pencernaan lemak dalam usus

Pencernaan lemak adalah memecahkan gelembung lemak menjadi ukuran yang lebih
kecil sehingga enzim pencernaan larut dalam air dan dapat bekerja dalam gelembung lemak yang
disebut emulsi lemak. Empedu mengandung sejumlah garam empedu dan fosfolipid lestin yang
dapat mengemulsi lemak, gugusan polar dari garam empedu, dan molekul lestin yang sangat
larut dalam air. Pencernaan gliserida dilakukan oleh lipase pankreas yang berguna untuk
pencernaan trigliserida di dalam getah pankreas. Selain itu, eritrosit dari usus halus mengandung
lipase usus yang dan membantu secara tidak langsung pencernaan triglesiderida.
Garam empedu berfungsi sebagai medium transpor untuk angkut monogliserida dan asam
lemak bebas yang akan diabsorpsi dan dilepas kembali dalam kimus untuk dipakai berulang-
ulang. Kolesterol dalam bentuk ester kolesterol mengandung rantai asam lemak dalam
molekulnya. Garam empedu mengangkut kolesterol bebas monogliserida dan asam lemak yang
diabsorpsi.

Absorpsi Gastrointestinal

Mekanisme dasar absorpsi. Absorpsi mukosa gastrointestinal terjadi melalui transpor


aktif yang memberikan tenaga bagi zat yang dihantarkan untuk kepentingan pemekatan pada sisi
lain membrane atau menggerakan zat yang berlawanan dengan potensial listriknya. Transpor
difusi secara sederhana dilakukan melalui membran sebagai hasil pergerakan molekul bersama
suatu gradien elektro- kimia (rangsangan negatif elektrokimia). Transpor cairan pelarut suatu zat
pelarut dapat diserap akibat adanya tenaga fisik penyerapan. Pergerakan pelarut akan menarik
zat-zat yang terlarut pada saat bersamaan.

Absorpsi dalam usus halus

Usus halus merupakan segmen terpanjang dari saluran gastrointestinal dan merupakan
tempat sebagian besar proses pencernaan dan absorpsi berlangsung, terutama duodenum dan
jejunum. Setiap hari, usus halus mengandung 200-500 gram bikarbonat, 50-100 gram asam
amino, 70-100 gram ion, dan 7-8 liter air. Kapasitas absorpsi normal usus halus jauh lebih besar
dari nilai ini. Usus besar dapat mengabsorpsi lebih banyak air dan ion yang tidak mengandung
nutrien.

Absorpsi air

Air ditranspor melalui membran usus yang seluruhnya melalui proses difusi dan mengikuti
hukum osmosis. Kimus bersifat encer dan airnya diabsorpsi melalui mukosa usus ke dalam vili.
Air dapat ditranspor ke arah yang berlawanan, seperti dari plasma ke kimus yang terjadi pada
hiperosmosis yang dilepas dari lambung dan masuk ke duodenum. Zat yang terlarut di absorpsi
dari lumen usus dan masuk ke dalam darah. Absorpsi cenderung menurunkan tekanan osmotik
kimus, tetapi air siap berdifusi melalui membran usus sehingga air masuk ke dalam darah, ion,
dan nutrien kemudian air diabsorpsi.

Absorpsi ion

Sekitar 20-30 gram transpor aktif natrium disekresi ke dalam sekresi usus tiap hari. Di
samping itu, 5-8 gram natrium setiap hari dan tenaga penggerak absorpsi natrium disediakan oleh
transport aktif natrium dari dalam sel epitel melalui basal dan dinding sel yang masuk ke dalam
ruang paraselular. Absorpsi ion klorida dalam duodenum dan ileum berlangsung cepat secara
difusi pasif melalui epitel yang menciptakan sedikit elektronegatif dalam kimus pada sisi basal
sel epitel. Ion klorida kemudian bergerak sepanjang gradien (selisih aktivitas) listrik mengikuti
ion natrium.

Absorpsi ion bikarbonat dalam duodenum dan ileum terjadi akibat banyaknya ion
bikarbonat dalam sekresi pankreas dan empedu. lon bikarbonat membentuk asam karbonat
(H,CO,) yang membentuk air dan karbon dioksida. Sebagai bagian dari kimus, air tetap tinggal di
dalam usus, tapi karbon diokasida diabsorpsi ke dalam darah dan ion bikarbonat mengalami
absorpsi aktif dalam tubulus ginjal.

Absorpsi zat-zat nutrisi

Absorpsi karbohidrat

Karbohidrat diabsorpsi dalam bentuk monosakarida dan sebagian kecil disakarida.


Monosakarida yang paling banyak diabsorpsi adalah glukosa, mencakup 80% kalori karbohidrat.
Dua puluh persen dari monosakarida yang diabsorpsi hampir seluruhnya tediri dari galaktosa.
Salah satu monosakarida dalam gula tebu. Semua monosakarida diserap melalui transpor aktif.

Transpor aktif natrium melalui membran basal menyediakan tenaga untuk menggerakkan
glukosa melewati enterosit ke ruang paraselular. Transpor tambahan glukosa terjadi melalui
cairan yang larut dalam jumlah besar yang melewati sambungan sel ke dalam ruang paraselular.
Hal ini penting pada konsentrasi tinggi. Absorpsi monosakrida yang lain, misalnya fruktosa yang
ditranspor melalui difusi pasif yang melewati enterosit. Glukosa dalam perjalanannya ditranspor
dengan natrium dan hanya setengah dari galaktosa.

Absorpsi protein

Protein diserap melewati membran sel epitel usus dalam bentuk dipeptida, tripeptida. dan
beberapa asam amino bebas. Sebagian besar energi untuk transpor ini disuplai oleh mekanisme
transport natrium. Beberapa asam amino tidak membutuhkan mekanisme transpor natrium, tetapi
sebaliknya, ditranspor oleh protein membran khusus melalui difusi pasif.

Absorpsi lemak

Lemak dicerna untuk membentuk monogliserin dan asam lemak bebas. Kedua
pencernaan ini larut dalam gugus pusat lipid dari asam empedu. Monogliserida dan asam lemak
segera berdifusi melalui membran sel enterosit (sel epitel intestinum). Kemungkinan lipid ini
larut dalam enterosit dan mengabsorpsi lebih banyak monogliserida dan asam lemak.

Sejumlah kecil trigliserida dan digliserida diabsorpsi secara normal kemudian diambil
oleh retikulum endoplasma dan direkombinasi untuk membentuk trigliserida yang baru.
Terbentuknya trigliserda dalam aparatus golgi menjadi gelembung mengandung kolestero yang
sudah diabsorpsi. Sejumlah kecil asam lemak yang diabsorpsi langsung masuk ke dalam darah
portal dan tidak dikonversi ke dalam limfatik. Asam lemak rantai pendek lebih larut dalam air
dan menjadi trigliserida oleh retikulum endoplasma dan berdifusi langsung dengan asam lemak
dari sel epitel ke dalam darah kapiler vili.

Anda mungkin juga menyukai