Anda di halaman 1dari 4

OMNIBUS LAW DALAM KETENAGAKERJAAN

Seperti yang kita tahu, Omnibus Law adalah salah satu rancangan peraturan yang
digencarkan dimasa pemerintahan Presiden Jokowi-Maruf. Kalau disederhanakan, omnibus
law itu aturan yang mencakup lebih dari satu aspek yang digabung menjadi satu undang-
undang. Saat ini semua rancangan peraturan terkait omnibus law masih dalam proses
penggodokan oleh pemerintah. Menurut pemerintahan presiden Jokowi-Maruf, mereka
mengatakan bahwa adanya rancangan omnibus law ini tujuannya adalah untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional.

Ada 3 manfaat RUU Omnibus Law. Pertama, menghilangkan tumpang tindih antar
peraturan perundang-undangan. Kedua, efisiensi proses perubahan/pencabutan peraturan
perundang-undangan. Ketiga, menghilangkan ego sektoral yang terkandung dalam berbagai
peraturan perundang-undangan.

Dalam sebuah website di internet menyebutkan bahwa ada tiga hal yang disasar
pemerintah, yakni Rancangan Undang-Undang perpajakan, cipta kerja, serta pemberdayaan
usaha mikro kecil menengah. Itu semua nantinya akan dibahas bersama DPR.

Omnibus law mencakup 11 bagian dari 31 kementerian dan lembaga terkait. Adapun
11 bagian tersebut adalah :

1) Penyederhanaan Perizinan
2) Persyaratan Investasi
3) Ketenagakerjaan
4) Kemudahan, Pemberdayaan, dan Perlindungan UMKM
5) Kemudahan Berusaha
6) Dukungan Riset dan Inovasi
7) Administrasi Pemerintahan
8) Pengenaan Sanksi
9) Pengadaan Lahan
10) Investasi dan Proyek Pemerintah
11) Kawasan Ekonomi

Terkhusus mengenai ketenagakerjaan, terhadap hasil rancangan RUU Cipta Kerja ini banyak
orang di berbagai kalangan menanggapi pro dan kontra. Semua pihak berpendapat mengenai
hal ini.
Pro :

Dalam draft RUU Cipta Lapangan Kerja yang dihimpun Cermati.com, pada pasal 46A
berbunyi:

- Pekerja/buruh yang di PHK berhak mendapatkan jaminan kehilangan pekerjaan(JKP)


- JKP diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan.
- “JKP akan diberikan kepada pekerja/buruh yang merupakan peserta BPJS
Ketenagakerjaan dan aktif membayar iuran,” bunyi Pasal 46C.

Di Pasal 46D, tertuang manfaat JKP yang akan diterima pekerja yang kena PHK, yakni
berupa:

- Pelatihan dan sertifikasi


- Uang tunai
- Fasilitas penempatan.

Jadi adanya omnibus law ini jikalau kita sebagai karyawan terkena PHK atau karena
perusahaannya bankrut dan karyawan tersebut rajin membayar BPJS ketenagakerjaan, maka
pemerintah akan memberikan pelatihan (kerja), memberi uang saku selama 6 bulan, serta
penempatan bekerja pada karyawan itu. Jika pekerja di PHK (tidak melakukan tindak pidana
atau kriminal), perusahaan wajib membayar pesangon. Jikalau pekerja di penjara karena
melakukan tindak pidana, maka perusahaan tidak wajib membayar gaji pada karyawan
tersebut. Tapi wajib memberi bantuan kepada keluarga pekerja yang menjadi tanggungan.

Hal lain dalam RUU Cipta Lapangan Kerja Omnibus law adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan pekerja, yaitu berupa bonus atau uang penghargaan. Besarannya dilihat dari
berapa lama karyawan tersebut bekerja.

Jadi Omnnibus law jika diterapkan memiliki dampak yang baik pula. Jikalau ada beberapa
pihak yang kurang setuju, mungkin hal itu adanya persepsi yang berbeda. Karena substansi
mengenai RUU Cipta Kerja memiliki tebal 1000-an halaman. Sehingga hal ini dapat
menimbulkan misinformasi atau miscontext pada wacana publik.

Sebenarnya cukup mudah memahami Omnibus Law Cipta Kerja. Tujuan besarnya adalah
membuat masyarakat mendapat pekerjaan. Undang-Undang ini mendorong pengusaha-
pengusaha untuk berani membuat pabrik-pabrik baru, terutama padat karya yang mana pasti
akan menyerap banyak tenaga.

Dengan kata lain, Omnibus Law Cipta Kerja akan memberi manfaat besar bagi masyarakat
yang belum bekerja.

Kontra :

RUU Omnibus Law ini mencakup revisi dari 79 undang-undang yang terdiri dari 1.244 pasal.
Pasal yang direvisi bakal memangkas hal yang selama ini menghambat masuknya investasi
ke Indonesia.

Di sisi lain, para pekerja atau buruh menolak RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja.
Alasannya, buruh merasa tidak dilibatkan dalam proses penyusunan draf beleid itu. "UU sapu
jagat" tersebut juga mereka nilai tidak berpihak kepada buruh dan lebih pro-pengusaha.

Pengamat hukum dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Andi Syafrani
mengatakan banyak negara sebenarnya sudah kapok menggunakan model omnibus law.

Andi mengatakan omnibus law ini biasanya dipakai di negara-negara dengan sistem common
law, sedangkan Indonesia menganut sistem civil law. Negara-negara yang kapok itu
menganggap proses pembuatan omnibus law jauh dari proses demokrasi yang deliberatif atau
deliberative democracy. Bahkan mereka nyebut model omnibus ini undemocratic (tidak
demokratis). Alasannya, sering kali tak ada cukup waktu untuk membahas hukum dan
bernegosiasi terhadap aspek-aspek yang penting di sana, baik itu dengan publik dan kepada
pembuat hukum. Dewan Perwakilan Rakyat di negara-negara tersebut terkesan dipaksa untuk
membahas dan menyetujui usulan undang-undang omnibus ini.

Pemerintah Indonesia tengah menggagas tiga omnibus law, yakni RUU Cipta Kerja, RUU
Perpajakan dan RUU Ibu Kota Negara. RUU Cipta Kerja yang drafnya telah diserahkan
kepada DPR menuai kritik karena dinilai hanya memberikan karpet merah kepada pengusaha,
tetapi merugikan buruh dan pekerja.

Dampak negatif dari omnibus law :

- Menghilangkan upah minimum


- Melenyapkan pesangon
- Membebaskan buruh kontrak dan outsoursing alias prekariat
- Mempermudah masuknya TKA
- Menghilangkan jaminan sosial
- Menghilangkan sanksi pidana bagi pengusaha

Referensi :

https://www.tagar.id/apa-itu-omnibus-law

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4866692/heboh-ditolak-buruh-apa-sih-
omnibus-law-itu

https://www.cermati.com/artikel/isi-ruu-omnibus-law-cipta-lapangan-kerja-pekerja-untung-
atau-rugi

https://www.cermati.com/artikel/isi-ruu-omnibus-law-cipta-lapangan-kerja-pekerja-untung-
atau-rugi

https://www.kabar-banten.com/dampak-positif-penerapan-skema-omnibus-law/

https://ekonomi.bisnis.com/read/20200221/9/1204254/ngobrol-ekonomi-omnibus-law-cipta-
kerja-berkah-atau-cilaka

https://nasional.tempo.co/read/1310811/pengamat-hukum-banyak-negara-kapok-pakai-
omnibus-law/full&view=ok

https://www.matamatapolitik.com/infografik-seberapa-kuat-militer-indonesia-tahun-2019/

https://nasional.okezone.com/read/2020/01/24/337/2157530/pro-kontra-omnibus-law-cipta-
lapangan-kerja-dpr-pemerintah-cari-solusi-bersama?page=2

Anda mungkin juga menyukai