Anda di halaman 1dari 30

Arman Rifat Lette, S.KM.,M.P.

H
Definisi
Konsep diri adalah semua
ide-ide, pikiran,
kepercayaan, dan pendirian
yang diketahui individu
tentang dirinya dan
mempengaruhi individu
dalam berhubungan
dengan orang lain. ( Stuart
dan Sundeen,1991: 372 ).
 Konsep diri menurut Brooks dalam Tyastuti dkk
(1008) adalah those physical, social, and psychological
perceptions of ourselves that we have derived from
experiences and our interaction with others. Konsep
diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang
diri kita. Konsep diri memainkan peran yang
sangat besar dalam menentukan keberhasilan
hidup seseorang. Konsep diri dapat
mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang.
Konsep diri yang buruk akan mengakibatkan rasa
tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru,
tidak berani mencoba hal yang menantang, takut
gagal, takut sukses, merasa diri bodoh, rendah diri,
merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk
sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior
lainnya.
Teori Perkembangan Konsep Diri
 Konsep diri belum ada sejak lahir tapi berkembang
secara bertahap dan dipelajari
 melalui kontak sosial dan pengalaman
 proses eksplorasi diri sendiri, hubungan dengan orang
dekat & berarti bagi dirinya
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI

 Significant other (orang lain yang sangat penting).


Kita mengenal diri kita dengan memahami orang lain
lebih dahulu. Tidak semua orang mempunyai
pengaruh yang sama terhadap diri kita. Ada yang
paling berpengaruh
 Reference group. Dengan melihat suatu kelompok
tertentu, orang mengarahkan perilakunya dan
menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri kelompoknya.
Konsep diri berkembang dengan baik bila..
 budaya dan pengalaman dalam keluarga memberikan
pengalaman yang positif
 individu memperoleh kemampuan yang berarti
 Mampu beraktualisasi diri

Sehingga individu menyadari potensi yang ada pada


dirinya.
Pengalaman awal dalam kehidupan keluarga
merupakan
dasar pembentukan konsep diri
karena keluarga dapat memberikan perasaan diri
adekuat atau tidak adekuat, perasaan diterima atau
ditolak.
1. Gambaran diri
Gambaran diri adalah sikap
seseorang terhadap
tubuhnya secara sadar
atau tidak sadar termasuk
persepsi dan perasaan
tentang ukuran dan
bentuk, fungsi
penampilan dan potensi
tubuh saat ini dan masa
lalu.
2. Ideal diri
Ideal diri adalah persepsi individu
tentang bagaimana ia harus
berprilaku sesuai dengan
standar pribadi.
Standar ini berhubungan dengan
tipe orang atau sejumlah aspirasi
cita-cita nilai yang dicapai.
Ideal diri mulai berkembang pada
masa kanak-kanak yang
dipengaruhi oleh orang penting
dari dirinya yang memberikan
tuntutan atau harapan.

Ini diperlukan oleh individu untuk


memacu dirinya ketingkat yang
lebih tinggi.
3. Harga diri
Harga diri adalah penilaian pribadi
terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku
memenuhi ideal diri.

PENTING !
Penerimaan diri tanpa syarat sebagai
individu yang berarti walaupun salah,
gagal atau kalah.

Harga diri diperoleh dari penghargaan


diri sendiri dan dari orang lain yaitu
perasaan dicintai, dihargai dan
dihormati.
Jika individu selalu berhasil maka cenderung mempunyai harga diri yang tinggi
dan jika individu sering mengalami kegagalan maka cenderung mempunyai
harga diri yang rendah.
Untuk meningkatkan harga diri dapat
dilakukan dengan
a. Memberi kesempatan untuk berhasil
yaitu dengan memberikan tugas yang
kemungkinan dapat diselesaikan,
kemudian diberi pujian atau penghargaan
atas keberhasilannya.
b. Menanamkan/memberi gagasan yang
dapat memotivasi kreatifitas untuk
berkembang.
c. Mendorong aspirasi dengan menanggapi
pertanyaan dan pendapatnya serta
memberi dukungan terhadap aspirasi
yang positif sehingga merasa diterima.dll
Harga diri akan meningkat sesuai dengan
meningkatnya usia dan sangat terancam
pada masa pubertas.
4. Peran
Peran adalah pola sikap,
perilaku, nilai dan tujuan
yang di harapkan dari
seseorang berdasarkan
posisinya di masyarakat.
Posisi di masyarakat dapat
menjadikan stressor
terhadap peran karena
struktur sosial yang
menimbulkan kesukaran
atau tuntutan posisi yang
tidak mungkin
dilaksanakan.
Stres peran terdiri dari konflik peran, peran yang tidak jelas,
peran yang tidak sesuai dan peran yang berlebihan.
1. Konflik peran dialami jika peran yang diminta konflik
dengan system individu atau peran yang konflik satu sama
lain
2. Peran tidak jelas, terjadi jika perilaku diberi peran yang
tidak jelas dalam hal perilaku dan penampilan yang
diharapkan.
3. Peran tidak sesuai terjadi jika indifidu dalam proses
transisi merubah nilai dan sikap
4. Peran berlebihan terjadi jika individu menerima banyak
peran tetapi tidak mampu untuk melakukannya.
5. identitas

Identitas adalah kesadaran akan diri merupakan sintesa dari


semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh.

Seseorang yang mempunyai perasaan identitas diri yang


kuat adalah seseorang yang memandang dirinya berbeda
dengan orang lain termasuk persepsinya terhadap jenis
kelamin, memiliki otonomi yaitu mengerti dan percaya diri,
respek diri, mampu dan menguasai diri, mengatur diri
sendiri dan menerima diri.
Mengenal diri sendiri dengan teori
Johary Windows
 Mengenal diri merupakan hal penting sebab kita dapat
mengetahui kelemahan dan kelebihan yang ada pada diri
kita. Untuk memahami diri sendiri Joseph Luft dan
Harrington Ingham memperkenalkan konsep yang dikenal
dengan Johary Windows. Johary dari kata Joseph Luft
dan Harrington Ingham sedang Windows berarti jendela.
 Dalan individu diutamakan seperti jendela yang terbagi
dalam empat kuadran yakni wilayah terbuka (open
area), wilayah buta (blind area), wilayah tersembunyi
( hidden area), dan wilayah tak dikenal ( unknown
area).
Wilayah Terbuka Wilayah Buta

Wilayah Tersembunyi Wilayah tak dikenal


 Wilayah terbuka
Wilayah ini menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan
komunikator disadari sepenuhnya oleh yang bersangkutan
juga oleh orang lain, ini berarti adanya keterbukaan atau
tidak ada yang disembunyikan ada orang lain.
 Wilayah buta
Pada wilayah buta ini menggambarkan bahwa perbuatan
komunikator diketahui oleh orang lain tetapi diri sendiri
tidak menyadari apa yang dia lakukan. Oleh karena itu
semakin lebar wilayah buta maka akan terjadi kesulitan
dalam komuniaksi.
 Wilayah tersembunyi
Wilayah tersembunyi adalah kebalikan dari Blind Area
yakni apa yang dilakukan komunikator disadari
sepenuhnya oleh dirinya sendiri, tetapi orang lain
tidak dapat mengetahuinya. Ini berarti komuniaktor
bersikap tertutup, dia merasa bahwa apa yang
dilakukannya tidak perlu diketahui orang lain.
 Wilayah tak dikenal.
Merupakan wilayah yang paling kritis dalam
komunikasi, sebab selain diri kita yang tidak mengenal
diri sendiri orang lain juga tidak mengetahui siapa
kita. Dalam kehidupan sehari-hari kesalahpahaman
atau kesalahan perlakuan biasa terjadi karena kita
tidak saling mengenal kelebihan, kekurangan tentang
diri kita maupun orang lain.
Ciri-ciri individu identitas diri positif adalah:
a. Mengenal diri sebagai organisme yang utuh, terpisah dari
orang lain.
b. Mengakui jenis kelamin sendiri
c. Memandang berbagai aspek diri sebagai suatu
keselarasan
d. Menilai diri sesuai dengan penilaian masyarakat
e. Menyadari hubungan masa lalu, sekarang dan yang akan
datang
f. Memiliki tujuan yang dapat direalisasikan
Konsep Diri Positif
Tanda-tanda individu yang memiliki konsep diri yang
positif adalah :
 Yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah.
 Merasa setara dengan orang lain.
 Menerima pujian tanpa rasa malu.
 Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai
perasaan dan keinginan serta perilaku yang tidak
seharusnya disetujui oleh masyarakat.
 Mampu introspeksi diri dan memperbaiki diri.
Dasar konsep diri positif adalah penerimaan diri. Kualitas ini lebih mengarah
kekerendahan hati dan kekedermawanan dari pada keangkuhan dan keegoisan. Orang
yang mengenal dirinya dengan baik merupakan orang yang mempunyai konsep diri yang
positif.

Tanda-tanda individu yang memiliki konsep diri yang positif


adalah :
 Yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah. Orang ini
mempunyai rasa percaya diri sehingga merasa mampu dan yakin
untuk mengatasi masalah yang dihadapi, tidak lari dari masalah, dan
percaya bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
 Merasa setara dengan orang lain. Ia selalu merendah diri, tidak
sombong, mencela atau meremehkan siapapun, selalu menghargai
orang lain.
 Menerima pujian tanpa rasa malu. Ia menerima pujian tanpa rasa
malu tanpa menghilangkan rasa merendah diri, jadi meskipun ia
menerima pujian ia tidak membanggakan dirinya apalagi
meremehkan orang lain.
 Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai
perasaan dan keinginan serta perilaku yang tidak
seharusnya disetujui oleh masyarakat. Ia peka terhadap
perasaan orang lain sehingga akan menghargai
perasaan orang lain meskipun kadang tidak di setujui
oleh masyarakat.
 Mampu memperbaiki karena ia sanggup
mengungkapkan aspek-aspek kepribadian tidak
disenangi dan berusaha mengubahnya. Ia mampu untuk
mengintrospeksi dirinya sendiri sebelum
menginstrospeksi orang lain, dan mampu untuk
mengubahnya menjadi lebih baik agar diterima di
lingkungannya.
Tanda-Tanda individu dg konsep diri negatif :
 Peka terhadap kritik.
 Responsif sekali terhadap pujian.
 Cenderung bersikap hiperkritis. Ia selalu
mengeluh, mencela atau meremehkan apapun
dan siapapun. Mereka tidak pandai dan tidak
sanggup mengungkapkan penghargaan atau
pengakuan pada kelebihan orang lain.
 Cenderung merasa tidak disenangi oleh orang
lain.
 Bersikap pesimis terhadap kompetisi.
Tanda-Tanda individu yang memiliki konsep diri negatif adalah :
 Peka terhadap kritik. Orang ini sangat tidak tahan kritik
yang diterimanya dan mudah marah atau naik pitam,
hal ini berarti dilihat dari faktor yang mempengaruhi
dari individu tersebut belum dapat mengendalikan
emosinya, sehingga kritikan dianggap sebagi hal yang
salah. Bagi orang seperti ini koreksi sering
dipersepsi sebagai usaha untuk menjatuhkan harga
dirinya. Dalam berkomunikasi orang yang memiliki
konsep diri negatif cenderung menghindari dialog yang
terbuka, dan bersikeras mempertahankan pendapatnya
dengan berbagai logika yang keliru.
 Responsif sekali terhadap pujian. Walaupun ia mungkin
berpura-pura menghindari pujian, ia tidak dapat
menyembunyikan antusiasmenya pada waktu menerima
pujian. Buat orang seperti ini, segala macam embel-
embel yang menjunjung harga dirinya menjadi pusat
perhatian. Bersamaan dengan kesenangannya terhadap
pujian, merekapun hiperkritis terhadap orang lain.
 Cenderung bersikap hiperkritis. Ia selalu mengeluh, mencela atau
meremehkan apapun dan siapapun. Mereka tidak pandai dan tidak
sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada
kelebihan orang lain.
 Cenderung merasa tidak disenangi oleh orang lain. Ia merasa tidak
diperhatikan, karena itulah ia bereaksi pada orang lain sebagai
musuh, sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan
keakraban persahabatan, berarti individu tersebut merasa rendah
diri atau bahkan berperilaku yang tidak disenangi, misalkan
membenci, mencela atau bahkan yang melibatkan fisik yaitu
mengajak berkelahi (bermusuhan).
 Bersikap psimis terhadap kompetisi. Hal ini terungkap dalam
keengganannya untuk bersaing dengan orang lain dalam membuat
prestasi. Ia akan menganggap tidak akan berdaya melawan
persaingan yang merugikan dirinya.
konsep diri negatif akan mudah menyerah sebelum
berperang dan jika ia mengalami kegagalan akan
menyalahkan diri sendiri maupun menyalahkan
orang lain.
konsep diri positif akan bersikap optimis, percaya diri
sendiri dan selalu bersikap positif terhadap segala
sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialami.
Kegagalan tidak dipandang sebagai akhir segalanya,
namun dijadikan sebagai penemuan dan pelajaran
berharga untuk melangkah kedepan. Individu yang
memiliki konsep diri positif akan mampu
menghargai dirinya sendiri
MILIKILAH KONSEP DIRI
YANG POSITIF

Anda mungkin juga menyukai